Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No.

1, April 2017 1

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN SEHAT


DENGAN INDIKATOR KESEHATAN IBU HAMIL YANG MENGIKUTI
KELAS IBU HAMIL

Sri Mumpuni Yuniarsih1*, Anik Indriono2, Siwi Sri Widhowati3

123
Staf Pengajar di Program Studi Keperawatan Universitas Pekalongan. Jl. Sriwijaya No.3
Peklongan 51111, e-mail: unipekalongan@gmail.com

ABSTRACT
Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still one of the highest in Southeast Asia
(ASEAN). World Health Organization (WHO) as the international organization is targeting a decrease in the
(MMR) as one of the targets in the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs). However,
based on the evaluation of part-time Development Plan 2010-2014, the target of reducing maternal mortality
rate in Indonesia is still very difficult to achieve. One of the government's efforts to accelerate the decline of
maternal mortality rate is a mother class program.
Objective: This study aimed to analyze the achievement of the indicators of maternal health program in
comparison with the class of pregnant women who do not attend pregnant women class.
Methods: This research was a quantitative research with cross sectional design that compared the
achievement of the nine indicators of the health of pregnant women in the two groups of pregnant women.
The variable in this study was a comparison of weight gain, blood pressure, upper arm circumference
(MUAC), high fundus, fetal heart rate (FHR), the consumption of iron tablets, hemoglobin levels, antenatal
visits, and knowledge about healthy pregnancies. The number of samples in this study were 209 respondents
which were divided into groups of 86 respondents in a class of pregnant women and 123 respondents in the
non-class group of pregnant women. Chi square and t test was used to analyze the comparison of maternal
health indicators achievement advance of two groups of respondents.
Results and Discussion: The results showed that there were significant difference in knowledge about a
healthy pregnancy, the consumption of iron tablet and number of antenatal visits. Pregnant women who
attended classes had a better knowledge, more Fe tablet consumption and ANC visit. While indicators of
weight gain, MUAC, TFU and DJJ of all respondents were within the normal range according to gestational
age when the data retrieval. The other indicators such as hemoglobin level, systolic and diastolic blood
pressure did not reveal any significant differences between the two groups of respondents.

Keywords: Mother class program; maternal health indicators

PENDAHULUAN ibu (AKI) sebagai salah satu target


Salah satu masalah pembangunan global pencapaian dalam Millenium Development
adalah kesehatan ibu. Sebanyak sepertiga Goals (MDGs). MDG-s menargetkan
juta wanita di dunia diperkirakan meninggal penurunan sepertiga rasio AKI pada tahun
setiap tahun akibat kondisi kehamilan. Di 2015 dibandingkan dengan tahun 1990.1
Indonesia AKI masih menjadi salah satu Mengacu pada target WHO, pemerintah
yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara Indonesia menargetkan AKI turun menjadi
(ASEAN). World Health Organization 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
(WHO) sebagai organisasi Internasional 2010 dan 118 per 100.000 kelahiran hidup
menargetkan penurunan angka kematian pada tahun 2014. Namun, berdasarkan
2 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017

evaluasi paruh waktu RPJM 2010-2014, 5 desa di Kecamatan Wiradesa telah


Bappenas (2013) menyatakan bahwa target menerapkan program kelas ibu hamil yang
ini masih sangat sulit dicapai. diketuai oleh bidan masing-masing desa.
Pemerintah Indonesia telah Namun, capaian kerja program ini belum
mengupayakan usaha percepatan penurunan terevaluasi secara terstruktur, termasuk
AKI melalui peningkatan pengetahuan dan belum diteliti secara ilmiah.
perubahan perilaku ibu dan keluarga. Dengan Penelitian ini akan menganalisis
peningkatan pengetahuan dan perubahan pencapaian upaya kesehatan dari program
perilaku ini diharapkan kesadaran terhadap kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
pentingnya kesehatan selama kehamilan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
menjadi meningkat. Program yang Pencapaian indikator kesehatan ini akan
diselenggarakan oleh Kementerian didasarkan pada berbagai indikator
Kesehatan untuk mendukung langkah kesehatan ibu hamil yang tercantum dalam
tersebut adalah kelas ibu hamil.2 standar pelayanan antenatal care dari
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar Departemen Kesehatan Indonesia. Dengan
ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara demikian, penelitian diharapkan dapat
4 minggu s.d. 36 minggu (menjelang memberikan manfaat dengan cakupan yang
persalinan) dengan jumlah peserta maksimal luas ke berbagai pihak
10 orang. Kegiatan dilakukan secara
terjadwal yang dipandu oleh bidan atau BAHAN DAN CARA PENELITIAN
tenaga kesehatan yang telah mendapat Rancangan penelitain yang digunakan
pelatihan menjadi fasilitator kelas ibu hamil. Di kuantitatif dengan pendekatan waktu yang
kelas ini ibu bisa berbagi informasi mengenai digunakan dalam penelitian ini adalah cross
kesehatan ibu dan anak dan hal lain yang sectional dengan jumlah populasi sebanyak
terkait dengan sesama dan juga petugas 480 ibu hamil dan sampel sebanyak 209 ibu
kesehatan. Paket yang digunakan dalam hamil dengan kelompok yang mengikuti
kelas ibu hamil yaitu Buku KIA, flip chart kelas ibu hamil sebanyak 86 yang mengikuti
(lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas kelas ibu hamil dan 123 ibu yang tidak
ibu hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Pengumpul data
3
dan buku senam ibu hamil. dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
Salah satu daerah yang sudah dibantu dengan anggota peneliti dan
mengembangkan kelas ibu hamil di Jawa pengumpul data juga dibantu oleh bidan
Tengah adalah Kecamatan Wiradesa desa di lokasi penelitian.4,5,6
Kabupaten Pekalongan. Di bawah Instrumen yang digunakan dalam
pengelolaan Puskesmas Wiradesa, sebanyak penelitian ini berupa berbagai alat ukur di
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 3

antaranya alat ukur panjang berupa meter didokumentasikan di lembar checklist peneliti.
line, alat ukur berat berupa timbangan injak, Data dianalisis menggunakan analisis
alat ukur DJJ berupa fetal doppler, dan alat univariat yang mendiskripsikan karakteristik
hitung molekul hemoglobin merupakan alat responden seperti usia, status kehamilan, dan
ukur standar internasional sehingga tidak usia kehamilan. Sedang analisis bivariat yang
membutuhkan standarisasi ulang. Sedangkan digunakan untuk melihat perbedaan
lembar ceklist digunakan untuk mengukur beberapa indikator kesehatan ibu tersebut di
jumlah konsumsi tablet Fe dan jumlah antaranya menggunakan uji chi square dan
kunjungan antenatal. Untuk mengukur uji T test.4,5,6
pengetahuan ibu digunakan kuesioner Penelitian ini menggunakan dua
evaluasi kelas ibu hamil dari Kemenkes RI, kelompok yaitu kelompok yang mengikuti
sehingga tidak membutuhkan uji validitas dan kelas ibu hamil dan kelompok yang tidak
reliabilitas. Kuesioner tersebut ada tiga yang mengikuti kelas ibu hamil. Peneliti memilih
terdiri atas kuesioner pertemuan pertama, responden dengan teknik insidental sampling
kedua, dan ketiga. Masing-masing kuesioner dengan mengumpukan ibu yang mengikuti
terdiri atas 10 item pertanyaan. Kuesioner kelas ibu hamil dan yang tidak mengikuti di
evaluasi pertemuan pertama menilai tentang masing-masing desa.
perubahan tubuh selama kehamilan, hal-hal
yang harus dilakukan ibu selama kehamilan, HASIL DAN PEMBAHASAN
tenaga kesehatan yang dirujuk, tanda bahaya Karakteristik responden dalam penelitian
persalinan, serta persiapan persalinan. dijabarkan dalam 3 variabel yaitu usia, status
Kuesioner evaluasi pertemuan kedua menilai kehamilan, dan trimester sebagaimana tabel
mengenai tanda-tanda persalinan, tenaga 1 berikut.
penolong persalinan, dukungan suami, Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel Kategori Kelas Ibu Non Kelas
seputar nifas, dan KB. Sedangkan kuesioner Hamil Ibu Hamil
evaluasi pertemuan ketiga menilai tentang (N=86) (N=123)
n % n %
tanda-tanda bayi lahir sehat, ASI eksklusif, Usia <20 3 3.5% 5 4.1%
tahun
tanda bahaya bayi baru lahir, imunisasi,
20-35 74 86% 99 80.5%
3 tahun
penyakit menular seksual, dan HIV AIDS.
>35 9 10.5% 19 15.4%
Seluruh responden mengisi kuesioner tahun
Status Ke-1 33 38.4% 44 35.8%
yang telah disiapkan, kemudian diambil
Kehamilan Ke-2 28 32.6% 43 35%
sampel untuk pemeriksaan kadar Hb setelah Ke-3 19 22.1% 20 16.3%
Ke-4 6 7% 15 12.2%
itu dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa. Ke-5 0 0% 1 0.8%
Jumlah kunjungan ANC dan jumlah konsumsi Trimester I 3 3.5% 36 29.3%
II 21 24.4% 58 47.2%
tablet Fe dilihat dari Buku KIA ibu kemudian III 62 72.1% 29 23.6%
4 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017

Sebagian besar responden berada hamil dengan non kelas ibu hamil, baik
pada usia reproduksi sehat untuk kehamilan pengetahuan di trimester pertama, kedua
(20-35 tahun. Sebagian besar adalah ibu maupun ketiga. Responden kelas ibu hamil
dengan kehamilan pertama (38.2%) dan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih
kedua (32.6%). Dilihat dari usia kehamilan, baik daripada responden non kelas ibu hamil,
72.1% peserta kelas ibu hamil adalah ibu terutama pada pengetahuan di trimester
dengan kehamilan trimester ketiga pertama, yaitu 59.3% responden kelas ibu
Tabel 2. Perbandingan Pencapaian hamil memiliki pengetahuan baik sedangkan
Indikator Kesehatan Ibu Hamil pada Kelas
hanya 21.1% responden non kelas ibu hamil
Ibu Hamil dan non Kelas Ibu Hamil dengan
Uji Chi Square yang memiliki pengetahuan baik. Meskipun
Indikator Kategori Kelas Ibu Non P
Hamil Kelas Ibu Value berbeda secara signifikan, tetapi responden
Hamil dari kedua kelas cenderung mempunyai
f % f %
Tekanan Normal 71 82.6 95 77.2 0.349 pengetahuan yang kurang pada kehamilan
darah Tinggi 15 17.4 28 22.8
sehat di trimester kedua dan ketiga.
sistolik
Dua indikator lain (konsumsi tablet zat
Tekanan Normal 84 97.7 122 99.2 0.366
Darah Tinggi 2 2.3 1 0.8 besi dan kunjungan antenatal) dianalisa
Diastolik
dengan uji t-test karena kedua indikator ini
Kadar Hb Normal 41 47.7 67 54.5 0.333 disajikan dengan data numerik dalam tabel 3
Rendah 45 52.3 56 45.5
berikut ini.
Pengetahu Kurang 35 40.7 97 78.9 0.000
an I Baik 51 59.3 26 21.1 Tabel 3. Perbandingan Pencapaian
Indikator Kesehatan Ibu Hamil pada Kelas
Pengetahu Kurang 62 72.1 118 86.1 0.000 Ibu Hamil dan non Kelas Ibu Hamil dengan
an II Baik 24 27.9 5 4.1 Uji t-Test
Indikator Kelas Ibu Non Kelas t-Test
Pengetahu Kurang 11 12.8 46 37.4 0.000
Hamil Ibu Hamil
an III Baik 75 87.2 77 62.6
Rata SD Rata SD P
Tabel 2 menganalisa perbedaan -rata - Value
pencapaian indikator kesehatan ibu hamil Rata
Konsumsi 44.5 23.993 31.1 19.802 0.000
pada variabel-variabel dengan data kategorik. Tablet Fe 3 4
Hasil uji chi square menunjukkan tidak Kunjungan 5.80 2.320 3.71 2.632 0.000
adanya perbedaan yang signifikan antara Antenatal

responden kelas ibu hamil dengan non kelas


Tabel 3 menunjukkan adanya perbedaan
ibu hamil pada variabel tekanan darah
yang signifikan antara responden kelas ibu
sistolik, tekanan darah diastolik, dan kadar
hamil dengan non kelas ibu hamil dalam
Hb, yang ditunjukkan oleh p value lebih dari
mengkonsumsi tablet Fe dan melakukan
0.05. Sedangkan pada variabel pengetahuan
kunjungan antenatal. Responden kelas ibu
ibu hamil tentang kehamilan sehat terdapat
hamil cenderung mengonsumsi tablet Fe
perbedaan yang signifikan antara kelas ibu
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 5

lebih banyak daripada responden non kelas kelas ibu hamil. Secara garis besar terdapat
ibu hamil. Angka kunjungan antenatal pada indikator yang berbeda secara signifikan,
responden kelas ibu hamil juga lebih tinggi namun ada pula yang tidak berbeda secara
(rata-rata 5.8 kunjungan) dibandingkan kelas signifikan. Dari hasil penelitian ini juga
non ibu hamil (rata-rata 3.71 kunjungan). terdapat beberapa indikator yang tidak dapat
Tabel 1 memberikan gambaran bahwa dibandingkan karena dari kedua kelompok
sebagian besar peserta kelas ibu hamil memiliki hasil 100% sama atau dalam kondisi
adalah ibu dengan kehamilan pertama dan normal secara keseluruhan. Berikut akan
kedua. Hal ini menunjukkan bahwa ibu dibahas secara lebih detail.
dengan kehamilan pertama atau kedua Dalam penelitian ini terdapat enam
adalah kelompok yang paling membutuhkan indikator yang setelah dilakukan uji statistik
kelas ibu hamil. Kelompok ibu ini dianggap tidak terdapat perbedaan yang signifikan,
masih kurang pengetahuan dan pengalaman indikator tersebut adalah; pertambahan BB,
dalam hal kehamilan maupun persiapan LiLA, TFU, DJJ, kadar Hb, dan tekanan
persalinan, sehingga kelompok ini lebih darah. semua responden berada dalam
membutuhkan program kelas ibu hamil rentang normal. Pertambahan BB sudah
dibanding kelompok ibu yang lain. sesuai dengan usia, LiLA secara keseluruhan
Namun, kelas ibu hamil cenderung diikuti di atas 23.5 cm, TFU juga sudah sesuai
oleh ibu hamil yang sudah menginjak dengan usia kehamilan, dan DJJ berada
trimester ketiga. Padahal pedoman dalam rentang normal antara 120-160 x/
pelaksanaan kelas ibu hamil menyebutkan menit.
bahwa peserta kelas ibu hamil sebaiknya Kenaikan berat badan ibu hamil dapat
ibu hamil pada umur kehamilan 4 s.d. 36 digunakan sebagai indeks untuk menentukan
minggu. Hal ini berhubungan dengan materi status gizi ibu hamil, karena terdapat
yang disampaikan dalam kelas ibu hamil. kesamaan dalam jumlah kenaikan berat
Materi pertemuan pertama kelas ibu hamil badan saat hamil pada semua ibu hamil.
membahas tentang perubahan tubuh selama Rata-rata total pertambahan berat badan ibu
kehamilan dan cara mengatasi keluhan- hamil berkisar 10-15 kg yaitu 1 kg pada
keluhan selama kehamilan. Materi ini trimester I dan selebihnya pada trimester II
sebaiknya diikuti oleh kelompok ibu di awal dan III. Mulai trimester II sampai III rata-rata
kehamilan. pertambahan berat badan adalah 0,3-0,7 kg
Pembahasan ini akan mendiskusikan /minggu.Bertambahnya berat badan sesuai,
mengenai pencapaian beberapa indikator minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg tiap
kesehatan ibu hamil antara yang mengikuti bulan).7 Faktor-faktor yang memengaruhi
kelas ibu hamil dengan yang tidak mengikuti peningkatan berat badan ibu hamil sendiri
6 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017

adalah oedema, proses metabolisme, pola hidramnion atau molahidatidosa.10


makan, merokok, muntah, atau diare.8 Responden dalam penelitian ini memiliki
Tidak adanya perbedaan pertambahan Ukuran TFU yang sesuai dengan usia
berat badan antara yang mengikuti kelas ibu kehamilan. Denyut jantung janin pada
hamil dengan tidak mengikuti kelas ibu hamil responden ini juga semua dalam kondisi
dimungkinkan karena responden di antara normal hal ini dumungkinkan karena seluruh
dua kelompok memiliki kondisi yang hampir responden minimal telah melakukan
sama. Misalnya usia ibu hamil di kedua kunjungan pertama (K1). Jika ibu hamil
kelompok berada dalam rentang usia minimal telah melakukan kunjungan ANC
produktif, di antara kedua kelompok juga sekali saja dimungkinkan ibu hamil telah
tidak tercatat memiliki penyakit tertentu yang mendapatkan informasi mengenai kehamilan
menyebabkan gangguan permasalahan gizi. sehat, hal-hal apa saja yang harus dilakukan
Lingkar lengan atas merupakan salah selama kehamilan.
satu alat ukur yang digunakan pada ibu hamil Kadar Hb merupakan salah satu
maupun wanita usia subur (WUS) untuk indikator untuk menilai status anemia atau
menilai status gizi, sehingga dapat diketahui tidak pada ibu hamil. Kadar Haemoglobin
komplikasi selama kehamilan.9 Pada darah ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
penelitian ini juga tidak ada perbedaan yang faktor yaitu kecukupan dan metabolisme besi
bermakna antara responden yang ikut kelas dalam tubuh.11 Penelitian ini menunjukkan
ibu hamil dengan yang tidak ikut kelas ibu tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
hamil, karena dari kedua kelompok memang kadar Hb antara yang ikut kelas ibu hamil
tidak ada yang mengalami permasalahan dengan yang tidak ikut. Begitu pula dalam
gizi. indikator tekanan darah, tekanan darah pada
Pengukuran tinggi fundus uteri mulai dari ibu hamil terutama dipengaruhi oleh penyakit
batas atas symfisis dan disesuaikan dengan dasar yang dialami ibu dan juga faktor
hari pertama haid terakhir. Tinggi fundus uteri psikologis. Responden dalam penelitian ini
diukur pada kehamilan >12 minggu karena sebagian besar tidak memiliki penyakit
pada usia kehamilan ini uterus dapat diraba penyerta.
dari dinding perut dan untuk kehamilan > 24 Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk
minggu dianjurkan mengukur dengan pita belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
meter. Tinggi fundus uteri dapat menentukan hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
ukuran kehamilan. Bila tinggi fundus kurang kelompok yang bertujuan meningkatkan
dari perhitungan umur kehamilan mungkin pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
terdapat gangguan pertumbuhan janin, dan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
sebaliknya mungkin terdapat gemeli, nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos,
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 7

penyakit menular, dan akte kelahiran.12 Hasil penelitian selanjutnya mengenai proses
penelitian ini menunjukkan bahwa kelas ibu pelaksanaan kelas ibu hamil.
hamil secara signifikan dapat meningkatkan
konsumsi tablet Fe, jumlah kunjungan ANC, KESIMPULAN
dan tingkat pengetahuan ibu mengenai Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya
kesehatan ibu hamil. Peningkatan konsumsi variabel pengetahuan, kunjungan ANC, dan
tablet Fe seiringan dengan peningkatan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi ibu hamil.
kunjungan ANC karena saat ibu berkunjung Hal ini dimungkinkan program kelas ibu hamil
pada saat itu pula ibu mendapat tambahan belum bisa memberikan pengaruh yang
tablet Fe. Peningkatan pengetahuan ibu optimal di beberapa variabel yang lain akibat
hamil melalui program kelas ibu hamil ini kegiatan kelas ibu hamil hanya mampu
sesuai dengan hasil penelitian di tempat lain. memberikan pengaruh ke ranah kognitif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Japan Perilaku individu dipengaruhi oleh banyak
International Cooperation Agency (JICA) faktor sehingga perlu kajian yang lebih
bekerja sama dengan Departemen mendalam mengenai proses pelaksanaan
Kesehatan Republik Indonesia pada tahun program kelas ibu hamil
2008 di daerah Nusa Tenggara Barat
menyatakan adanya peningkatan KEPUSTAKAAN
pengetahuan, sikap, dan perilaku positif 1. World Health Organisation. Trends in
dalam menghadapi kehamilan, persalinan, maternal mortality: 1990 to 2008.
dan masa nifas pada ibu hamil yang Estimates developed by WHO, UNICEF,
mengikuti kelas antenatal. Sebuah penelitian UNFPA and the World Bank Geneva .
yang dilakukan oleh Ariyani dkkdi wilayah 2010. Available from: URL:
Kota Denpasar, Gianyar dan Bandung juga whqlibdoc.who.int/publications/2010/978
menyatakan bahwa kelas antenatal secara 9241500265_eng.pdf
signifikan meningkatkan pengetahuan ibu 2. Kemenkes,. Kelas Ibu Hamil di
hamil.12 Puskesmas Jembatan Kembar, Lombok
Walaupun kelas ibu hamil dapat Berat, NTB. 2012. Available from: URL:
meningkatkan pengetahuan ibu, akan tetapi http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/ar
program ini belum mencapai target indikator chives/438#more-438, diakses pada
kesehatan ibu hamil yang lainnya. Hal ini tanggal 28 April 2014
menunjukkan bahwa kelas ibu hamil belum 3. Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan
bisa menjangkau ranah lanjut dari Kelas Ibu Hamil. 2011. Available from:
pengetahuan, yaitu sikap dan perilaku, URL:
sehingga perlu diadakan peninjauan atau https://libportal.jica.go.jp/library/Archive/I
8 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017

ndonesia/232i.pdf anternatal terhadap perilaku ibu hamil.


4. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Jurnal Skala Husada Volume 9 Nomor 1
Kesehatan. 2010. Jakarta: Rineka Cipta, April 2012: 10-15. Available from: URL:
hlm:130. https://libportal.jica.go.jp/library/Archive/I
5. Polit, D, F., Beck,C,T., & Hungler, B, P. ndonesia/232i.pdf
Essentialof nursing research: Method
appraisal and utilization.6th ed. 2006.
Philadelphia: Lippincott. Williams &
Wilkins.
6. Saryono. .Metodologi penelitian
kesehatan: penuntun praktis bagi
pemula. 2011. Yogyakarta: Penerbit
buku kesehatan Mitra Cendikia.
7. Kemenkes RI, 2013. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu
Di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan. Diakses dari:
http://www.searo.who.int/indonesia/docu
ments/976-602-235-265-5-buku-saku-
pelayanan-kesehatan-ibu.pdf?ua=1
8. Salmah (2006). Asuhan Kebidana
Antenatal. EGC. Jakarta : 61.
9. Supariasa, I. D. N. Penilaian Status Gizi.
2002. Jakarta: EGC
10. Depkes RI, Pedoman Pelayanan
Antenatal. 2007. Direktorat Jenderal
Kesehatan Keluarga
11. Zarianis. 2006. Efek Suplementasi Besi-
Vitamin C Dan Vitamin C Terhadap
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar
Yang Anemia Di Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak. Available from: URL:
http://eprints.undip.ac.id/15967/1/Zarianis
.pdf
12. Ariyani, Nw dkk. Pelaksanaan kelas

You might also like