Tuton 1 Ilmu Negara

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

1.

Ilmu Negara dalam bahasa Belanda disebut staatsleer dan bahasa Jerman staatslehre, serta bahasa
Inggris Theory of State. Ilmu negara menyelidiki pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari
negara dan hukum negara pada umumnya. Objek Ilmu Negara bersifat abstrak, umum dan
universal, yang diselidiki lebih lanjut asal mula negara, hakekat negara dan bentuk-bentuk
negara.
Jelaskan asal mula negara secara klasik, dan bagaimana menurut pendapat saudara, mengenai
negara yang tidak memiliki wilayah tertentu.
Jawaban :
Negara adalah sebuah organisasi manusia atau kumpulan individu dalam suatu wilayah dan
berada di bawah pemerintahan yang sama.

Sebuah negara lahir dari proses yang panjang. Masing – masing negara memiliki sejarah tentang
kemunculannya.

Terdapat beberapa teori yang mengemukakan asal – usul negara yaitu teori yang bersifat
ketuhananm teori yang didasari kekuatan atau kekuasaan, teori perjanjian masyarakat, dan teori
hukum alam.
• Teori Ketuhanan
Teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori tertua dalam kerangka asal – usul negara.
Teori ini merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan negara.

Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhan yang menetapkan seorang raja. Kaum Yahudi yakin
bahwa raja merupakan wakil tuhan dan di amanatkan kepadanya tanggng jawab yang harus
dilaksanakan.

Dalam teori ketuhanan, ada keyakinan bahwa siapapun yang menentang raja maka dia telah
melawan peraturan tuhan dan pembangkang akan menerima kutukan atas perlawanannya.

Ketika manusia kehilangan pijakan, maka negara dibutuhkan untuk mencegah hal – hal
yang fatal. Menurut teori ketuhanan, Tuhan yang menciptakan negara. Sehingga, negara
berfungsi untuk memperbaiki kejahatan manusia.

• Teori Kekuatan dan Kekuasaan


Teori kekuatan menyatakan bahwa negara terbentuk sebagai salah satu akibat penaklukan
kaum lemah oleh kaum kuat.

Teori kekuasaan berbasis pada pikiran dasar manusia yang bersifat agresif. Sifat yang
membawa manusia meronta terus – menerus untuk meraih kekuasaan dengan menjajah kaum
lemah.

Sifat agresif inilah yang membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi
negara. Oleh karena itu, kekuatan adalah dasar negara.

Jean Bodin, Oppenheimer, dan Chris Jenks adalah ahli filsafat yang memegang dan
menyokong teori kekuasaan di masa modern ini.
• Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat menyatakan bahwa terbentuknya negara dikarenakan adanya
pernjanjian di mana semua masyarakat mengikat diri dalam perjanjian tersebut. Masyarakat
mendirikan suatu organisasi negara dengan tujuan agar negara dapat melindungi dan
menjamin kelangsungan hidup mereka.

Beberapa filsuf Inggris dan Perancis yang menjadi pencetus teori ini adalah Thomas Hobbes,
John Locke, JJ Rousseau, dan Montesquieu.

John Locke mengungkapkan bahwa pembetukan negara yang didasarkan atas perjanjian
masyarakat terdiri dari dua tahap, yaitu:
Pactum Uniones : Adanya perjanjian masyarakat untuk membentuk negara.
Pactum Subjectiones : Adanya perjanjian yang diadakan dengan penguasa.

Sementara JJ Rousseau dalam teori perjanjian masyarakat menghendaki raja semata – mata
hanya sebagai mandataris rakyat sehingga apabila raja tidak mampu menjalankan
kekuasaannya dengan baik, maka raja dapat diganti.

• Teori Hukum Alam


Teori hukum alam menjelaskan bahwa negara lahir karena adanya kekuasaan alam yang
berlaku di setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

Beberapa filsuf yang menjadi tokoh pemikir teori ini adalah Plato, Aristoteles, Santo
Agustinus, dan Thomas Aquinos. Para pemikir teori ini mempunyai pandangan bahwa
antara negara dengan alam mempunyai sebuah keterkaitan.

Berikut pandangan sejumlah tokoh tersebut terkait teori hukum alam dalam proses
terbentuknya negara:
1. Plato mengungkapkan terjadinya negara secara evolusi.
2. Aristoteles mengungkapkan manusia adalah zoon politicon yang membentuk
keluarga- masyarakat-negara.
3. Santos Agustinus mengungkapkan terjadinya negara karena suatu keharusan sebagai
penebus dosa atas perbuatan manusia.
4. Thomas Aquino mengungkapkan bahwa negara merupakan Lembaga alamiah yang
diperlukan manusia untuk menyelenggarakan kepentingan umum.

• Menurut saya, jika pada suatu negara tidak ada wilayah yang dapat ditempati atau
tinggali oleh manusia di dalamnya, maka negara tersebut tidak akan terbentuk. Selain itu,
individu yang ada di dalamnya juga harus tinggal secara permanen, agar sebuah negara
dapat
terbentuk.

Seperti pada contoh yang dapat kita lihat adalah Bangsa Yahudi, dimana mereka tidak
mendiami sebuah tempat secara permanen dan terus bepergian sehingga mereka tidak
memiliki tempat tinggal atau wilayah yang jelas yang dapat mereka jadikan sebagai sebuah
negara.

Dengan adanya wilayah itu sendiri, pada masyarakat di sebuah negara dapat
menjalankan kegiatan serta kehidupan sehari – harinya sebagai warga negara dan sistem
pemerintahan yang ada dapat berjalan dan beroperasi sesuai dengan fungsinya.
2. Hakekat negara menggambarkan tentang sifat negara, sebagai wadah dari suatu bangsa tertentu;
memiliki karakteristik dan sifat khusus sebagai manifestasi dari kedaulatan yang dimiliki. Tujuan
negara terkait dengan arah kemana negara akan dibawa, tidak ada negara tanpa tujuan.
Bagaimana menurut pandangan saudara, hubungan antara legitimasi dan sifat dari suatu negara, d
engan tujuan negara?
Jawaban:

Dalam KKBI, Legitimasi adalah keterangan yang mengesahkan atau membenarkan bahwa
pemegang keterangan adalah betul – betul orang yang dimaksud atau kesahan. Sementara itu,
legitimasi berasal dari Bahasa Latin, yaitu lex yang artinya hukum.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangannya, legitimasi bukan hanya membicarakan


tentang hukum yang ada di dalam sebuah peraturan saja, tetapi juga membahas hukum –
hukum yang berlaku di masyarakat, seperti norma – norma dalam lingkungan masyarakat.

Pada dasarnya, pengertian legitimasi kekuasaan menurut pada ahli berbeda – beda. Meskipun
pengertian legitimasi kekuasaan berbeda – beda, tetapi secara garis besar. Legitimasi kekuasaan
berbeda – beda, tetapi secara garis besar legitimasi kekuasaan adalah suatu bentuk yang dibuat
masyarakat dalam menerima dan percaya terhadap pemerintahan, pemimpin, pejabat negara, dan
kebijakan – kebijakan yang telah dibuat. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa selama
masyarakat merasa terlindungi dan merasa sejahtera, maka mereka bisa menerima dan percaya
terhadap kepemimpinan suatu pemerintahan.

Namun, apabila ada anggota masyarakat yang merasa kalau dirinya atau kelompoknya tidak
terlindungi, maka legitimasi kekuasaan pemerintahan bisa saja hancur atau tidak bisa
dipertahankan. Tidak hanya itu, hal dapat terjadi karena para pemimpin dan pejabat negara tidak
dapat menunjukkan kinerja dengan baik, sehingga anggota masyarakat banyak kecewa.

Dengan demikian, bagi pemerintah yang ingin mempertahankan legitimasinya sudah seharusnya
bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya agar kesejahteraan bagi anggota masyarakat dapat
terjamin. Semakin banyak masyarakat yang sejahtera, maka legitimasi pemerintahan di mata
masyarakat akan terus meningkat.

Sifat Negara
• Sifat Memaksa
Negara mempunyai sifat memaksa, artinya memiliki kewenangan untuk mewajibkan
seluruh masyarakatnya patuh terhadap peraturan yang berlaku dan telah diatur dalam
perundang – undangan
• Sifat Monopoli
Negara memiliki sifat monopoli, artinya memiliki kekuasaan atau kewenangan yang
seutuhnya untuk mengatur dan menentukan tujuan yang akan dicapai oleh negara
tersebut.
• Sifat Mencakup Semua
Negara memiliki sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang – undangan
di negara tersebut berlaku untuk semua warganya tanpa terkecuali
Tujuan Negara
Tujuan juga menjadi panduan bagi negara dalam mengatur kehidupan rakyatnya. Secara umum,
tujuan terakhir setiap negara adalah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya.

Tujuan ini dapat disederhanakan menjadi dua hal pokok, yakni keamanan dan keselamatan, serta
kesejahteraan dan kemakmuran.

Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya untuk berkembang
serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.

Sementara itu, tujuan negara menurut Harold J. Laski adalah menciptakan keadaan di mana
rakyat bisa mencapai berbagai keinginan mereka secara maksimal.

Adapun tujuan negara Republik Indonesia tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Dalam alinea
keempat UUD 1945, tujuan negara Indonesia, yakni:

• untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap


bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
• untuk memajukan kesejahteraan umum, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
• ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial

3. Asal mula negara bukanlah asal mula terbentuknya suatu negara tertentu. Asal mula negara
adalah asal mula terbentuk dan terjadinya hal yang dinamakan negara, dalam pengertian yang
umum, abstrak dan universal. Asal mula terbentuknya suatu negara terkait dengan bukti –
bukti sejarah yang mendukungnya.
Jelaskan hubungan terbentuknya suatu negara dengan pengakuan dari negara – negara yang sudah
ada.
Jawaban :
Agar bisa diakui sebagai sebuah negara, ada dua unsur penting yang harus terpenuhi, yakni unsur
konstitutif dan deklaratif.

Unsur konstitutif terdiri atas wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Sedangkan unsur deklaratif,
yaitu pengakuan dari negara lain.

Wilayah, penduduk, dan pemerintahan merupakan unsur mutlak yang wajib dipenuhi dalam
pendirian suatu negara.

Sedangkan pengakuan dari negara lain, tidak mutlak menjadi syarat berdirinya sebuah negara.
Namun, tetap menjadi syarat penting yang harus dipenuhi.

Menurut Syafrizal, dkk dalam buku pengantar Ilmu Sosial, pengakuan dari negara lain menjadi
syarat penting berdirinya sebuah negara, karena unsur ini menjelaskan keberadaan suatu negara.

Unsur deklaratif bersifat politik. Artinya keberadaan atau keberlangsungan suatu negara di dunia
internasional didasarkan pada pengakuan dari negara lain.
Dikutip dari buku Ilmu Pemerintah karya Ini Kencana Syafiie, unsur deklaratif bisa diartikan
sebagai kerelaan negara lain untuk mengakui kemerdekaan suatu negara beserta pemerintahannya
yang sah.

Ini ditunjukkan dengan penukaran duta besar dan konsul antarnegara di berbagai bidang, seperti
ekonomi, sosial, dan budaya.

Dilansir dari jurnal Pengakuan dalam Pembentukan Negara Ditinjau dari Segi Hukum
Internasional oleh Elsa Libella dkk, para pakar hukum internasional menyepakati bahwa
pengakuan merupakan hal terpenting dalam hubungan internasional.

Sebab tak ada negara yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan atau menjalin hubungan dengan
negara lainnya, terlebih lagi di era globalisasi saat ini.

Kesimpulannya, ada tiga alasan mengapa pengakuan dari negara lain menjadi syarat penting bagi
berdirinya sebuah negara, yaitu:
• Pengakuan negara lain menjelaskan keberadaan suatu negara
• Menjadi bukti bahwa negara lain mengakui kemerdekaan dan pemerintahan yang sah
dari suatu negara
• Pengakuan dari negara lain merupakan hal terpenting dalam menjalin
hubungan internasional.

You might also like