Wa0016.

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

MAKALAH

PERKEMBANGAN USIA REMAJA AWAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Psikologi Perkembangan

Dosen pengampu: Fuad Hasyim M. Pd. I

Oleh:

1. Anwar Sodiq (21110067)


2. Rizki isnaeni (21110087)
3. Ummi nur faridha (21110094)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDHLATUL ULAMA (IAINU) KEBUMEN
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Adapun tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan dengan dosen
pengampu Fuad Hasyim M. Pd. I.
Selain itu, tugas makalah ini menjadi bahan untuk menambah wawasan tentang
“Perkembangan usia remaja awal” bagi penulis dan juga pembaca. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

18 November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terus
berlangsung sampai dewasa, sebelum memasuki masa dewasa setiap individu melewati
fase-fase perkembangan termasuk perkembangan pada masa remaja. Pertumbuhan
dan perkembangan yang dramatis di dalam tubuh seorang remaja menimbulkan
kekhawatiran yang akut akan tubuh mereka dan menimbulkan berbagai pertanyaan,
keraguan dan ketakutan.
Dalam proses perkembangan kematangan psikologis dan biologis remaja kerap
menghadapi ketegangan dan kekhawatiran. Remaja mengalami perasaan labil, mencoba
sesuatu hal yang baru dan sering melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang. Karena
pada masa ini juga dikenal dengan masa pencarian jati diri diperlukan pengetahuan
bagaimana perkembangan psikologi masa remaja dan bagaimana masa ini terlewati
dengan berbagai kesulitan sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan
remaja dapat mencegah konflik yang timbul pada masa remaja dalam keseharian
bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa remaja?
2. Apa saja perkembangan fisik pada remaja?
3. Apa saja perkembangan kognitif pada remaja?
4. Apa saja perkembangan psikososial pada remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masa remaja.
2. Untuk mengetahui apa saja perkembangan fisik pada remaja.
3. Untuk mengetahui apa saja perkembangan kognitif pada remaja.
4. Untuk mengetahui apa saja perkembangan psikososial pada remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Remaja Awal

Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa,terjadi pacu tumbuh (growth
support), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan
psikologik serta kognitif. Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia
12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun.

Sedangkan Anna Freud, berpendapat bahwa masa remaja adalah proses terjadinya
perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita
mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa
depan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan mengenai siapa remaja secara
konseptual.

Dikemukakannya oleh WHO ada tiga kriteria yang digunakan; biologis, psikologis, dan sosial
ekonomi, yakni: (1) individu yang berkembang saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, (2) individu yang mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan (3) terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang lebih mandiri.

Masa remaja awal merupakan masa ketika seorang anak tumbuh ke tahap menjadi seseorang
yang dewasa yang tidak dapat ditetapkan secara pasti. Masa remaja berlangsung dari usia 12-
21 tahun yang dibagi menjadi tiga, yaitu: masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja
pertengahan (15-18 tahun), dan masa remaja akhir(18-21 tahun) (Monks. dkk, 2006).

Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, dengan ciri-ciri: (1)
tidak stabil keadaannya, lebih emosional, (2) mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis,
(4) mulai tertarik pada lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6) suka
mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka berkhayal dan suka menyendiri.

B. Perkembangan Fisik Pada Remaja Awal

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja diawali dengan dimulainya pubertas. Pubertas
(puberty) itu sendiri merupakan masa kematangan fisik yang cepat, dimana melibatkan
perubahan hormonal dan tubuh yang terjadi terutama pada masa remaja awal.

Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas, yaitu:

1. Pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh).


Tinggi badan anak laki-laki bertambah kira-kira 10 cm per tahun, sedangkan pada
perempuan kurang lebih 9 cm per tahun. Puncak pertumbuhan tinggi badan (peak
height velocity) pada anak perempuan terjadi sekitar usia 12 tahun, sedangkan pada
anak laki-laki pada usia 14 tahun. Pada anak perempuan, pertumbuhan akan berakhir
pada usia 16 tahun sedangkan pada anak laki-laki pada usia 18 tahun.
2. Perkembangan seks sekunder.
Perkembangan seks sekunder diakibatkan oleh perubahan sistem hormonal tubuh yang
terjadi selama proses pubertas. Perubahan hormonal akan menyebabkan terjadinya
pertumbuhan rambut pubis dan menarke, menstruasi, pertumbuhan payudara pada
anak perempuan. Pertumbuhan penis, perubahan suara, pertumbuhan rambut di lengan
dan muka pada anak laki-laki, serta terjadinya peningkatan produksi minyak tubuh,
meningkatnya aktivitas kelenjar keringat, dan timbulnya jerawat.
3. Perkembangan organ-organ reproduksi.
Ovaris dalam tubuh anak perempuan, meningkatkan produksi estrogen mereka, yang
merangsang perumbuhan alat kelamin wanita dan perkembangan payudara. Pada anak
laki-laki, testis meningkatkan pembuatan androgen, khususnya testosterone, yang
merangsang pertumbuhan alat kelamin pria, massa otot, dan rambut tubuh. (Papalia,
2008)
4. Perubahan komposisi tubuh.
Pertambahan berat badan terutama terjadi karena perubahan komposisi tubuh, pada
anak laki-laki terjadi akibat meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak perempuan
terjadi karena meningkatnya massa lemak.
5. Perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan
stamina tubuh.

Remaja menunjukkan perhatian yang sangat besar pada bentuk tubuhnya yang sedang
mengalami perubahan dan mengembangkan gambaran pribadi tentang bagaimana bentuk
tubuh mereka. Hal tersebut terkait erat dengan citra tubuh (body image), yaitu pengalaman
individu yang berupa persepsi terhadap bentuk dan berat tubuhnya, serta perilaku yang
mengarah pada evaluasi individu tersebut terhadap penampilan fisiknya (Cash, 2012).

Bodyimage itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sosialisasi kebudayaan,
pengalaman-pengalaman interpersonal, karakteristik fisik, dan faktor kepribadian. Pada faktor
kepribadian, self-esteem merupakan hal yang sangat penting terkait dengan perkembangan
body image. Seseorang yang memiliki self- esteem yang tinggi akan mengembangkan evaluasi
yang positif terhadap tubuhnya, namun sebaliknya seseorang yang memiliki self-esteem yang
rendah akan meningkatkan body image yang negatif (Cash & Pruzinsky, 2002).

C. Perkembangan Kognitif Pada Remaja Awal

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,


menalar, berpikir, dan bahasa (Jahja, 2012). Perubahan kognitif, yakni remaja mampu berpikir
secara logis, abstrak dan berasumsi pada suatu hal, serta secara sosial remaja akan memasuki
lingkungan yang lebih luas selain keluarga, seperti sekolah dan kelompok pertemanan
(Steinberg, 2002). Ciri perkembangan kognitif pada remaja awal ditandai dengan:

1. Pemikiran formal operasional.


2. Mengaitkan kenyataan dengan kemungkinan.
3. Belum kompeten dalam berfikir.
4. Pada proses operasional konkrit, anak mulai menyelesaikan masalah dengan masuk
kedalam masalah dengan melihat akibat langsung dari masalah tersebut.
5. Ada anak yang sudah mampu berfikir secara teoritis.
6. Mampu menganalisis dan membuat hipotesis.
7. Dapat mengutarakan pendapatnya sendiri terkait suatu masalah yang dihadapinya.
8. Mampu mengklasifikasikan secara tepat sesuatu yang tidak konkrit.
9. Pola berfikir kuantitatif dan matematis dalam konservasi berat masih kurang.

D. Perkembangan Psikososial Pada Remaja Awal

Perubahan psikososial pada remaja dibagi dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early
adolescent), pertengahan (middle adolescent), dan akhir (late adolescent). Periode pertama
disebut remaja awal atau early adolescent, terjadi pada usia usia 12-14 tahun. Pada masa
remaja awal anak-anak mengalami perubahan tubuh yang cepat, adanya akselerasi
pertumbuhan, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal pertumbuhan seks sekunder.
Karakteristik periode remaja awal ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis
seperti:

1. Krisis identitas.
2. Jiwa yang labil.
3. Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri.
4. Pentingnya teman dekat/sahabat.
5. Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, kadang-kadang berlaku kasar.
6. Menunjukkan kesalahan orangtua.
7. Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua.
8. Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan.
9. Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.

Pada fase remaja awal mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan,
sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi
masih bermain berkelompok.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja awal merupakan masa ketika seorang anak tumbuh ke tahap menjadi seseorang
yang dewasa yang tidak dapat ditetapkan secara pasti. Terdapat lima perubahan khusus yang
terjadi pada pubertas, yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh),
perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi
tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan
kekuatan dan stamina tubuh.

Ciri perkembangan kognitif pada remaja awal ditandai dengan; 1)Pemikiran formal operasional,
2) Mengaitkan kenyataan dengan kemungkinan, 3) Belum kompeten dalam berfikir, 4) Pada
proses operasional konkrit, anak mulai menyelesaikan masalah dengan masuk kedalam masalah
dengan melihat akibat langsung dari masalah tersebut, 5) Ada anak yang sudah mampu berfikir
secara teoritis, 6) Mampu menganalisis dan membuat hipotesis, 7) Dapat mengutarakan
pendapatnya sendiri terkait suatu masalah yang dihadapinya, 8) Mampu mengklasifikasikan
secara tepat sesuatu yang tidak konkrit, 9) Pola berfikir kuantitatif dan matematis dalam
konservasi berat masih kurang.

Karakteristik periode remaja awal ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis


seperti; 1) Krisis identitas, 2) Jiwa yang labil, 3) Meningkatnya kemampuan verbal untuk
ekspresi diri, 4) Pentingnya teman dekat/sahabat, 5) Berkurangnya rasa hormat terhadap
orangtua, kadang-kadang berlaku kasar, 6) Menunjukkan kesalahan orangtua, 7) Mencari orang
lain yang disayangi selain orangtua, 8) Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan, 9)
Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, J. R. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari pediatri, 12(1),


21-9.

Idayanti, Z., & Kurniawati, M. S. Perkembangan Kognitif Anak Usia 10 Tahun Keatas Menurut
Pandangan Piaget. Academia. Edu.

Khairat, M., & Adiyanti, M. G. (2015). Self-esteem dan prestasi akademik sebagai prediktor
subjective well-being remaja awal. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 1(3), 180-
191.

Nasution, S. L. (2012). Pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap


perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Jurnal Widya Riset, 15(1).

Nurvita, V. (2014). Hubungan antara self-esteem dengan body image pada remaja awal yang
mengalami obesitas (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32.

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. J-PENGMAS
(Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat), 1(1)

You might also like