Jurnal Kukerta Terintegrasi Abdimas

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Empowerment of Postpartum Mothers in Postpartum Care and Breastfeeding in Sri

Meranti Village, Pekanbaru City

Muhammad Heriadi Ramadan1), Muhammad Ihsan2), Luthi Pratiwi3),


Sarifah Chalisha Fauziah Bilfaqih4), Putri Nabila5), Rukit Altan Pinari Mukendah6), Denisa Dwi Lutfiah7),
Adhita Fiky Fahira8), M. Mardi 9), Esti Nur Rahayu10)

1. Kedokteran, Universitas Riau, email: muhammad.heriadi6882@student.unri.ac.id


2. Kedokteran, Universitas Riau, email: muhammad.ihsan6884@student.unri.ac.id
3. Keperawatan, Universitas Riau, email: luthi.pratiwi3562@student.unri.ac.id
4. Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, email: sarifah.chalisha1632@student.unri.ac.id
5. Keperawatan, Universitas Riau, email: putri.nabila0394@student.unri.ac.id
6. Keperawatan, Universitas Riau, email: rukit.altan3053@student.unri.ac.id
7. Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, email: denisa.dwi0443@student.unri.ac.id
8. Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, email: adhi.tafiky3872@student.unri.ac.id
9. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, email: m.mardi4456@student.unri.ac.id
10. Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, email: esti.nur3604@student.unri.ac.id

Abstract
The postpartum period can be called a critical period because it requires many physical changes, changes
in behavior and role values. Mother's knowledge regarding postpartum concepts, proper nutrition during
postpartum, and appropriate breastfeeding techniques must be understood by mothers during this period
so that mothers can provide exclusive breastfeeding appropriately and smoothly so as to prevent children
from stunting. Providing information and education to postpartum mothers is very important in the
success of postpartum care and breastfeeding. Education is also given related to overcoming anxiety in
mothers by encouraging mothers to express their feelings, involving husbands and families to provide
support and providing health education as needed so that they can build confidence in their role as
mothers. So to increase public knowledge in Sri Meranti Village, especially postpartum mothers in
postpartum and breastfeeding care so that problems do not occur during postpartum, an assessment is
carried out to find out the existing problems. Furthermore, postpartum mothers will be given education
regarding the problems experienced and an evaluation will be carried out. From the evaluation carried
out, after being given education there was an increase in knowledge of postpartum mothers in postpartum
and breastfeeding care.
Keywords: postapartum, mothers, problems, education, breastfeeding.

1 PENDAHULUAN
Menurut Kementrian Republik Indonesia (2013), postpartum adalah masa yang dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir saat alat kandungan ibu kembali normal. . Penting untuk mengetahui apa yang
perlu seorang ibu lakukan di masa ini. Orang-orang di sekitar akan memberikan banyak nasihat tentang
merawat bayi yang baru lahir, tetapi biasanya hanya sedikit perhatian yang diberikan pada perawatan
pada masa postpartum. Sebagian besar ibu baru merasa bahwa mereka tidak siap untuk pengalaman
pascapersalinan mereka. Selain kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental ibu setelah melahirkan juga
sangat penting. Setelah melahirkan, kadar estrogen turun drastis. Hal ini membuat ibu frustasi, sedih dan
cemas. Bagi beberapa wanita, emosi kompleks ini menghilang dalam beberapa hari. Biasanya menghilang
sepenuhnya dalam waktu dua minggu. Perawatan pascapersalinan yang tepat di rumah dapat membantu
ibu pulih secara fisik dan mental.
Menyusui merupakan cara ibu untuk memberikan makanan serta minuman pada bayi di masa awal
kehidupan bayi. Pada saat ibu menyusui seharusnya kebutuhan gizi ibu sangat diperhatikan karena gizi
yang baik tersebut tidak hanya untuk ibu melainkan untuk bayi. Pemenuhan kebutuhan gizi ibu menyusui
adalah susunan menu seimbang yang terdiri dari energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral (Ratnasari et
al., 2022). Kandungan gizi bagi ibu menyusui dapat membantu dalam memperlancar ASI, namun
sebaliknya jika asupan nutrisi ibu kurang maka mengakibatkan penurunan produksi ASI. Dalam
mengoptimalkan nutrisi ibu, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi gizi seimbang yang didalam nya
terkandung sumber energi, protein, vitamin dan mineral. Jika ibu menyusui kurang pengetahuan dalam
pemenuhan nutrisi nya, maka dapat terjadi penurunan status gizi dan tingkat imunitas bayi (Affifah,
2021).
Pada minggu pertama setelah melahirkan seorang ibu lebih mengalami kepekaan dalam emosi.
Oleh karena itu ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk
menyusui. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alami, namun untuk mencapai keberhasilan
menyusui diperlukan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar. Ketika ibu menyusui yang terpenting
yang perlu diperhatikan adalah posisi ibu harus mantap dan nyaman, baik di atas kursi maupun di tempat
tidur. Adapun beberapa posisi menyusui diantaranya posisi menggendong, posisi menggendong
menyilang, posisi pegangan bola, dan posisi berbaring (Yuliani, D, R, et al., 2021).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Sri Meranti, khususnya pada RW 01, RW
05, dan RW 0 6 terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada ibu postpartum seperti kurangnya
pengetahuan tentang konsep postpartum, kurangnya pengetahuan tentang konsep perawatan selama
nifas dan menyusui, kurangnya pengetahuan tentang konsep nutrisi postpartum, dan kurangnya
pengetahuan tentang teknik menyusui yang tepat, serta kurangnya pengetahuan tentang upaya dalam
pencegahan stunting. Dengan adanya sarana untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengkajian mengenai ibu
postpartum dalam perawatan masa nifas dan menyusui serta terpenuhinya operasional yang menunjang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan media video, leaflet, dan booklet maka
dapat sedini mungkin mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu maupun anak serta dapat
memberikan edukasi mengenai teknik menyusui yang tepat kepada Ibu Postpartum di Kelurahan Sri
Meranti.

2 METODE PENERAPAN
Pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru
selama 40 hari yang dimulai pada tanggal 04 Juli 2022 dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 2022.
Masyarakat sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah ibu postpartum dalam masa nifas
dan menyusui dengan target masyarakat sasaran adalah 30 orang ibu postpartum. Untuk
melaksanakan program kerja pengabdian ini dilakukan secara survey langsung ke lapangan. Tim
pengabdian turun langsung dan melakukan survey serta wawancara kepada target penelitian. Dengan
melakukan wawancara langsung kepada ibu postpartum maka akan didapati kesimpulan akan
permasalahan-permasalahan yang dirasakan ibu selama masa postpartum. Selanjutnya tim pengabdian
memberikan intervensi yang tepat terkait permasalahan dari tiap-tiap ibu postpartum. Intervensi
diberikan secara langsung kepada ibu postpartum dengan menggunakan media leaflet, power point,
dan video youtube. Pada tahap akhir, dilakukan evaluasi dengan menyebarkan post test untuk dapat
diisi oleh ibu postpartum sepengetahuan yang didapat selama intervensi.
Selama pengabdian, program kerja terjalankan dengan mendatangi kediaman ibu postpartum
dalam masa nifas dan menyusui secara door to door. Hal ini dilakukan karena tidak memungkinkan
untuk mengumpulkan ibu postpartum dalam satu lokasi dikarenakan kondisi ibu yang belum stabil
dan memiliki bayi yang tidak dapat ditinggal. Pentingnya dilakukan edukasi tentang konsep
postpartum, konsep nutrisi postpartum, perawatan fisik ibu postpartum, dan juga cara menyusui yang
tepat ini sangat berpengaruh positif kepada sang ibu dan juga bayi. Dengan harapan kegiatan
pengabdian masyarakat ini dapat merubah beberapa hal yang mungkin masih salah dilakukan ibu,
ataupun untuk menambah wawasan ibu postpartum akan pentingnya mengkonsumsi makanan
seimbang untuk pemenuhan nutrisi ibu dan bayi, serta tentang perawatan fisik pasca melahirkan.

3 HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN


Tingkat ketercapaian sasaran program yang telah dijalankan oleh tim pengabdian di Kelurahan Sri
Meranti dirasa cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test yang diberikan kepada ibu postpartum.
Post test diberikan kepada ibu postpartum sebagai bahan evaluasi dari edukasi dan penyuluhan yang
sudah diberikan oleh tim pengabdian. Rata-rata ibu postpartum sudah mampu menjawab pertanyaan post
test dengan cukup baik, yaitu dapat dilihat dari nilai hasil post test mengalami peningkatan dari nilai hasil
pre test. Pada saat sebelum diberikan edukasi, rata-rata nilai ibu postpartum adalah 70,3/100 sedangkan
nilai rata-rata ibu postpartum setelah diberikan edukasi adalah 84,3/100 yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Skor Hasil Pre Test dan Post Test Ibu Postpartum Kelurahan Sri Meranti
No. Responden Pre Test Post Test No. Responden Pre Test Post Test
1 FH 90 100 16 SU 80 90
2 DS 85 100 17 SUL 65 70
3 AY 80 90 18 LSW 65 80
4 NH 70 80 19 IC 95 100
5 AN 80 90 20 EF 70 80
6 LA 55 70 21 MA 75 80
7 NA 50 60 22 SH 85 100
8 MD 55 70 23 NS 75 90
9 DI 60 70 24 NF 70 80
10 HU 80 90 25 LH 85 90
11 MDS 85 100 26 RS 65 80
12 AR 50 60 27 RR 85 100
13 RM 75 90 28 SA 55 70
14 SI 70 80 29 MI 80 90
15 EK 65 80 30 WI 90 100

Program-program kegiatan yang telah dilaksanan selama pengabdian ini tentunya memiliki beberapa
kendala namun masih dapat diatasi bersama dan program-program kegiatan tetap terealisasikan dengan
baik dan lancar. Tentunya program-program kegiatan yang sudah terlaksana di Kelurahan Sri Meranti
dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana yang diharapkan dikarenakan bantuan dan dukungan
dari banyak pihak khususnya pihak RW 01, RW 05, dan RW 06 serta seluruh masyarakat yang terlibat.

4 KESIMPULAN
Setelah 40 hari program-program kegiatan kuliah kerja nyata dilaksankan, tim kukerta dapat
menyimpulkan bahwa pelaksanaan kukerta yang telah terprogram bisa berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan meskiput terdapat perubahan dan penambahan kegiatan. Berdasarkan pengalaman
dan kondisi lapangan yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan pengabdian, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Program-program kegiatan pengabdian yang telah terencana dapat berjalan dengan baik
meskipun ada kegiatan yang tidak terlaksana sesuai waktu yang telah direncanakan.
b. Membentuk mahasiswa lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan yang ada dan dapat
memahami bagaimana hidup dalam bermasyarakat. Selain itu, mahasiswa dapat
memahami bagaimana bekerja dalam sebuah tim dan bertanggung jawab atas tugasnya
masing-masing serta membentuk jiwa kepemimpinan.
c. Program-program kegiatan pengabdian dapat meningkatkan ilmu pengetahuan sosial
dalam bermasyarakat dan dapat menumbuhkan jiwa peduli terhadap sesama.
d. Masyarakat terutama ibu postpartum dalam perawatan masa nifas dan menyusui dapat
menyerap ilmu yang diberikan mahasiswa dalam meningkatkan wawasan mereka untuk
kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1) mengetahui konsep postpartum;
2) mengetahui konsep perawatan fisik masa nifas;
3) mengetahui konsep nutrisi selama nifas dan menyusui;
4) mengetahui teknik dan pelekatan menyusui yang tepat; dan
5) mengetahui stunting dan cara pencegahannya.
Dengan berakhirnya pelaksanaan pengabdian di Kelurahan Sri Meranti maka tim pengabdian
bermaksud memberikan masukan serta partisipasi demi kemajuan dalam meningkatkan taraf dan mutu
masyarakat. Sebelumnya, tim pengabdian menyadari bahwa dalam pelaksanaan pengabdian masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu diperlukan adanya langkah untuk penyempurnaan. Tim
pengabdian memberikan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan kukerta
ini yang diharapkan dapat berguna untuk peningkatan mutu dan kualitas semua pihak antara lain: (1)
masyarakata sasaran selalu memahami dan menerapkan segala ilmu atau pengetahuan yang telah
diberikan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk masa yang akan datang jika menjalani masa nifas
atau menyusui lagi nantinya; (2) pemerintah hendaknya selalu bersinergi dengan masyarakat baik dalam
bentuk dukungan dan kerjasama yang baik agar seluruh program kerja pemerintah dapat terlaksana dan
tepat sasaran, termasuk program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting; dan (3) seluruh tim
pengabdian harus mempunyai rasa tanggung jawab serta niat dan tujuan yang baik agar dapat bekerja
sama dengan tim serta seluruh tim pengabdian juga harus disiplin dan dapat mengelola waktunya sebaik
mungkin selama melakukan pengabdian.

5 REFERENSI
Affifah, K. 2021. Gambaran Kecukupan Nutrisi pada Ibu Menyusui dalam Produksi Asi. Doctoral
Dissertation, STIKES Muhammadiyah Klaten.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.

Ratnasari, F., Fajarwati, W., Damayanti, S., Reskawati, S. A., Pratiwi, S., Paujiah, S. I., & Srimulyati, S.
2022. Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Menyusui di RS Ciputra Hospital 2022. Nusantara Hasana
Journal. 1(11) : 11 - 13.

Yuliana Wahida, & Hakim, B. N. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa
Nifas.https://books.google.co.id/books?id=PZgMEAAAQBAJ&pg=PA1&dq=peng#v=onepage
&q&f=false diakses pada 25 Juli 2022 pukul 15.32.

You might also like