Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

AUDIT DENGAN PENDEKATAN SIKLUS ATAS AKUN KAS DI PT ACE

HARDWARE INDONESIA, TBK

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II (Audit II)


Dosen Pengampu: Rita Sari Puspita, SE., MM., M.Ak

Disusun Oleh:

Venny Octafiani

11022000117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“AUDIT DENGAN PENDEKATAN SIKLUS ATAS AKUN KAS DI PT ACE
HARDWARE INDONESIA, TBK”. Makalah ini hadir sebagai salah satu sumber atau
media pembelajaran yang berperan penting dalam pembelajaran kami.
Makalah dibuat ini untuk memenuhi persyaratan tugas Mata Kuliah Pemeriksaan
Akuntansi II (Audit II) dari Dosen Pengampu Ibu Rita Sari Puspita, SE., MM., M.Ak.
Maka kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saran dan kritik dari pembaca sangat kami perlukan agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Cilegon, November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu indikator untuk pengambilan


keputusan. Untuk megetahui kondisi perusahaan, laporan keuangan perlu diaudit.
Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Laporan keuangan
suatu perusahaan wajib untuk diaudit, karena jika laporan keuangan tidak diaudit akan
terdapat kemungkinan laporan keuangan tersebut mengandung banyak kesalahan
yang disengaja maupun tidak. Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk menilai
kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan
apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku atau tidak.

Salah satu aset terpenting bagi perusahaan adalah kas. Kas merupakan aset
yang memiliki jangka pendek, dapat digunakan sewaktu-waktu dan hampir setiap
transaksi perusahaan dengan pihak lain mempengaruhi kas. Kas merupakan aset
perusahaan yang berbentuk uang tunai, dapat berupa uang kertas, uang logam, cek,
wesel dan lain-lain yang dipegang oleh perusahaan sendiri atau disimpan di bank dan
dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Kas dapat diubah menjadi aktiva
lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta juga dapat digunakan untuk
memenuhi kewajiban dengan lebih mudah bila dibandingkan dengan aktiva lainya.

Karena sifatnya yang liquid, kas menjadi salah satu aktiva lancar perusahaan
yang sangat menarik dan cenderung mudah untuk diselewengkan juga
disalahgunakan. Kas memiliki potensi kecurangan dan pencurian lebih besar dari aset
lainnya karena kebanyakan aset harus dikonversikan terlebih dahulu ke kas agar dapat
diuangkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas.

Dalam lingkup inilah penulis bermaksud untuk lebih jauh melihat permasalahan
yang ada.
B. Gambaran Umum Perusahaan

PT ACE Hardware Indonesia Tbk. didirikan pada 1995 dan bergerak di bidang
usaha perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup. Gerai pertama ACE dibuka pada
tahun 1996 di Karawaci, Tangerang. Sejak saat itu, ACE Hardware Indonesia terus
berkembang sebagai perusahaan ritel dan kini telah menjadi salah satu perusahaan
ritel terkemuka yang menyediakan beragam perlengkapan rumah tangga dan gaya
hidup di Indonesia. 
Dengan jaringan gerai modern yang dikelola secara profesional, ACE Hardware
Indonesia semakin dikenal sebagai The Helpful Place untuk masyarakat Indonesia
yang ingin menemukan produk-produk perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup
berkualitas.
Per 19 September 2022, ACE Hardware Indonesia telah memiliki 228 gerai
dengan total luas lebih dari 500.000 meter persegi yang tersebar di 52 kota
seIndonesia. ACE Living World Alam Sutera merupakan flagship store ACE Hardware
Indonesia sekaligus menjadi yang terbesar di dunia.
Pada tahun 2018, ACE membuka ACE Xpress yang berupa gerai dengan luas
kurang dari 1.000 meter persegi. ACE Xpress menjadi tempat berbelanja yang
memudahkan konsumen terutama di daerah perumahan dengan menawarkan produk
kebutuhan sehari-hari. Per 13 Agustus 2022, ACE memiliki total 18 toko ACE Xpress
yang tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Palembang.

Strategi

Pada 2021, perusahaan telah menyediakan sekitar 50.000 jenis produk yang
terbagi dalam berbagai kategori di seluruh gerai. Secara umum, ada tiga kategori
utama produk yang disiapkan ACES, yakni perlengkapan rumah tangga, gaya hidup,
dan mainan anak Konsep penyediaan berbagai produk di bawah satu atap merupakan
strategi pengembangan usaha ACES. Dengan demikian, pelanggan senantiasa
mendapatkan solusi terpadu dan inspiratif untuk melengkapi kebutuhan rumah tangga
dan gaya hidup. Untuk tetap menjadi yang terdepan di industri retail perlengkapan
rumah tangga dan gaya hidup di Indonesia, perusahaan terus menjalankan program
pemasaran yang meningkatkan kunjungan dan loyalitas pelanggan. Untuk
meningkatkan followers dan tingkat engagement di media sosial, sejumlah aktivitas
dilakukan sepanjang 2021, antara lain: menambah digital tools untuk social media
listening, ads & apps measurement.  Demi meningkatkan pelayanan baik secara offline
dan online, perusahaan mengembangkan sistem customer care ASK ACE. Alhasil,
masukan, pertanyaan, dan keluhan pelanggan dapat segera diterima dan
ditindaklanjuti secara cepat melalui telepon, surel, Whatsapp dan live chat di MISS
ACE.

Online Store

Produk-produk ACE dapat dibeli online melalui official online store perusahaan


yaitu Ruparupa.com dan ACE Online (www.acehardware.co.id/shop). Barang pesanan
dapat dikirim ke alamat tujuan maupun diambil di toko pilihan (STOPS - Store Pick-up
Services).

MISS ACE

Pada tahun 2020, ACE meluncurkan aplikasi MISS ACE yang merupakan


pengembangan dari versi aplikasi ACE sebelumnya. Pelanggan dapat berbelanja
melalui aplikasi, melihat riwayat belanja, melihat info member dan berbagai
manfaatnya, menemukan lokasi toko terdekat, dan masih banyak lagi. Aplikasi MISS
ACE juga memiliki fitur Scan & Shop yang dapat digunakan ketika pelanggan
berkunjung ke gerai. Pelanggan dapat memindai barcode yang ada di kemasan produk
menggunakan fitur scanner di aplikasi MISS ACE untuk memperoleh informasi produk
atau melakukan pembelian produk.

Program Membership

ACE Hardware Indonesia memiliki program membership yang disebut ACE


Access dan ACE Rewards. ACE Access merupakan tipe keanggotaan dasar yang
sifatnya gratis. Semua orang bisa mendaftar jadi member ACE dengan mudah tanpa
biaya. Masa aktif keanggotaan ACE Access berlaku selamanya. Jika member ACE
Access telah berbelanja dengan akumulasi Rp2.000.000, status keanggotaan bisa
ditingkatkan/upgrade menjadi ACE Rewards.
Sementara itu, ACE Rewards merupakan program keanggotaan penuh dengan
manfaat terlengkap. Untuk bergabung jadi member ACE Rewards, ada biaya
pendaftaran pertama sebesar Rp100.000. Masa aktif keanggotaan ACE Rewards
berlaku satu tahun. Member ACE Rewards dapat memperoleh poin setiap berbelanja
(Rp100.000 = 1 poin, berlaku kelipatan). Poin yang telah dikumpulkan dapat digunakan
untuk membayar belanja, ditukar dengan voucher, merchandise atau digunakan untuk
membayar biaya perpanjangan keanggotaan ACE Rewards.
Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi pusat ritel perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup di Indonesia.

Misi

Memberikan ragam pilihan kebutuhan dan gaya hidup, lebih dekat dengan masyarakat
melalui inovasi kemudahan berbelanja selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan

Penghargaan

Sepanjang tahun 2022, ACE Hardware Indonesia berhasil meraih


berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:

1. 2022 Indonesia Digital Innovation Awards


2. WOW Brand 2022
3. Indonesia's Best Managed Companies
4. Service Quality Award 2022

C. Landasan Teori

1. Pengertian Laporan Keuangan


Berdasarkan SA 200 (SPAP, 2016) Laporan keuangan adalah suatu
representasi terstruktur atas informasi keuangan historis, termasuk catatan
atas laporan keuangan terkait, yang dimaksudkan untuk mengomunikasikan
sumber daya ekonomi atau kewajiban entitas pada suatu tanggal pelaporan
keuangan.
2. Pengertian Audit
Menurut Agoes (2012: 11) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
3. Tujuan Audit
Menurut SA 200 (SPAP, 2016) tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan
tingkat keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai
melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan kuangan
disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku. Dalam hal kebanyakan kerangka bertujuan
umum, opini tersebut adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka. Suatu
audit yang melaksanakan berdasarkan SA dan ketentuan etika yang relevan
memungkinkan auditor untuk merumuskan opini.
Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung
dalam laporan keuangan. Asersi adalah pernyataan manajemen yang
terkandung di dalam laporan keuangan keuangan. Pernyataan tersebut dapat
bersifat implisit atau eksplisit serta dapat diklasifikasikan berdasarkan
penggolongan besar sebagai berikut:
1. Asersi tentang keberadaan atau kejadian atau kejadian berhubngan
dengan apakah aktiva atau uang entitas pada tanggal tertentu dan apakah
transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.
2. Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi
dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah
dicantumkan di dalamnya.
3. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva
merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada
tanggal tertentu.
4. Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah
komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.
5. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah
komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kas

Kas didefinisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Menurut PSAK No. 2 (IAI: 2015) Kas
terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent)
adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat
dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan
nilai yang signifikan.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan


setara kas antara lain:

1. Kas kecil (petty cash) baik dalam rupiah maupun mata uang asing.
2. Saldo rekening giro di Bank dalam rupiah maupun mata uang asing.
3. Bon sementara.
4. Bon-bon kas kecil yang belum di-reimbursed.
5. Check tunai yang akan didepositkan.

Yang tidak dapat digolongkan sebagai bahan dari kas dan setara kas pada
laporan posisi keuangan (neraca) adalah:

1. Deposito berjangka (time deposit)


2. Check mundur dan check kosong
3. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)
4. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar
negeri, misalnya karena dibekukan.

Kas merupakan aset lancer perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk
diselewengkan. Selain itu, banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan
dan pengeluaran kas. Karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan
adanya pegendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan setara kas.
B. Hubungan Kas dan Siklus-Siklus Transaksi

Hubungan kas dengan siklus-siklus transaksi antara lain:


a. Siklus pendapatan. Transaksi penjualan akan menimbulkan piutang dagang jika
dilakukan kredit dan akan berakhir pada akun kas pada saat terjadinya
pembayaran piutang. Jika tunai akan secara langsung berhubungan dengan
akun kas (pembayaran).
b. Siklus pengeluaran. Transaksi pembelian akan menimbulkan utang jika dilakukan
dengan kredit dan akan berhubungan langsung dengan akun kas pada saat
pembelian tunai atau pelunasan utang.
c. Siklus akuisisi kapitas (pendanaan). Aktivitas emisi saham/obligasi dan
pembayaran Kembali akan melibatkan akun kas.
d. Siklus investasi. Transaksi pembelian dan penjualan investasi dalam sekuritas
akan melibatkan akun kas.
e. Siklus penggajian dan personalia. Pembayaran gaji dan upah akan melibatkan
akun kas, baik pada saat pengisian akun gaji impres atau pada saat pembayaran
gaji/upah.
C. Tujuan Audit Kas dan Setara Kas

1. Untuk memeriksa apakah terhadap pengendalian internal yang cukup baik


atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada dilaporan posisi
keuangan (neraca) per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan
(exsistence).
3. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas betul-betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif (occurrence).
4. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas semuanya sudah dicatat dalam buku penerimaan kas dan
pengeluaran kas, tidak ada yang dihilangkan (completeness).
5. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas sudah dicatat secara akurat, tidak ada kesalahan
perhitungan matematis, tidak ada salah posting, dan klasifikasi (accuracy,
posting, and summarization, and classification).
6. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas sudah dicatat pada waktu yang tepat,tidak terjadi
penggeseran waktu pencatatan (timing).
7. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo dan
setara kas.
8. Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta
asing, apakah saldo tersebut dikonversikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs
yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi komprehensif
tahun berjalan.
9. Untuk memeriksa apakah penyajian dilaporan posisi keuangan (neraca)
sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (PSAK ETAP/IFRS)
(presentation and disclosure).
D. Kemungkinan salah saji/temuan dalam akun kas dan setara kas

1. Tidak ada pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang menerima dan
mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan
Orang yang bertanggung jawab tidak boleh sama antara yang menyimpan dan
mencatat kas, apabila dalam suatu perusahaan fungsi penyimpanan dan
pencatatan kas dilakukan oleh orang yang sama, maka pengendalian
internalnya tergolong rendah dan mudah untuk dimanipulasi.
2. Tidak ada otorisasi oleh pihak yang berwenang atas transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas
3. Tidak melakukan cash opname
4. Uang kas tidak disimpan di tempat yang aman
Auditor harus mengamati apakah kas itu disimpan dalam ruangan khusus,
lemari besi, register kas, atau ada cctv, dsb. Auditor harus mengamati apakah
ada upaya pengendalian perusahaan untuk meminimalisir terjadinya pencurian
kas tersebut.
5. Jumlah fisik kas tidak sesuai dengan catatan
Jumlah fisik kas lebih besar dibandingkan dengan catatan atau sebaliknya, ini
disebabkan karena pemegang kas kurang teliti.
6. Konversi dari valas tidak sesuai
Ketika perusahaan mengkonversi valuta asing (kas) dalam bentuk mata uang
asing ke rupiah tidak menggunakan kurs tengah BI pada akhir periode.
7. Salah dalam perhitungan matematis
8. Belum mencatat pembebanan atas kas yang sudah dikeluarkan
9. Belum mencatat penerimaan kas dari penjualan/penagihan
10. Belum mencatat pengeluaran kas dari pembelian/utang usaha
11. Salah mencatat periode penerimaan/pengeluaran kas
12. Transaksi kas belum semuanya dicatat
13. Adanya lapping (ketidakberesan yang menyebabkan ketidaktepatan dalam
jumlah penerimaan kas, bisa bersifat sementara atau permanen)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Volume transaksi kas biasanya sangat tinggi, karena volumenya tinggi


maka resiko bawaan juga tinggi. Tingginya resiko bawaan akan mendorong
entitas memprioritaskan dan memperluas entitas untuk mencegah dan
mendeteksi terjadinya salah saji untuk mengurangi resiko pengendalian siklus
kas. Faktor lain yang menjadi penyebab resiko bawaan siklus kas sangat tinggi:
A. Tingginya potensi salah saji (volume tinggi)
B. Sifat kas yang likuid dan sangat diminati
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap siklus akun kas pada laporan
posisi keuangan PT Ace Hardware Indonesia, Tbk sudah disajikan secara wajar
dan sesuai dengan standar audit yang berlaku serta PT Ace Hardware
Indonesia, Tbk sudah memiliki internal control yang baik dalam pengelolaan
akun kas.

You might also like