Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421

Derry, Danial, & Lubis, Vol. 3, No. 1, 2022: 52-55

Studi Eksperimen Perpindahan Panas Konveksi Paksa Dengan Variasi


Tekanan Udara Pada Benda Uji Pipa Stainless
(1)*
Derry, (2)Danial, (3)Gita Suryani Lubis
(1)(3)
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
(2)
Program Studi Teknik Elektro, , Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak

*Email: derry7111@gmail.com

ABSTRACT

Heat transfer can be defined as the transfer of energy from one area to another as a result of the
temperature difference between these areas from a higher temperature fluid to another fluid with a
lower temperature. According to the heat transfer is generally divided into three different ways of heat
transfer: conduction, convection, and radiation. Forced convection is expressed in the value of the
convection coefficient (h). The convection coefficient is influenced by the heater heat, fluid velocity,
and the thermocouple distance point on the test object. This research was conducted using a stainless
pipe with a length of 0.63m and a pipe diameter of 0.017m. The purpose of this study was to obtain a
design for a forced convection heat transfer practicum based on variations in air pressure, to obtain a
heat transfer value from a device designed based on variations in air pressure. So this comparison is
made to determine the value of heat transfer from 3 variations of air pressure to determine air
pressure using an anemometer. In this study, the highest forced convection heat transfer coefficient
value was air pressure of 0.059 Kpa with air velocity of 7.0 m/s of 161.72 W/m2.°C.

Keywords: forced convection, heat transfer coefficient, stainless pipe

ABSTRAK

Perpindahan panas merupakan perpindahan energi dari perbedaan suhu tinggi suatu daerah ke suhu
daerah lainnya. Umumnya perpindahan panas terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan
panas konveksi paksa dinyatakan dalam nilai koefisien konveksi (h). Koefisien konveksi dipengaruhi
oleh panas heater, kecepatan fluida, dan titik jarak thermocouple pada benda uji. Penelitian ini
dilakukan menggunakan pipa stainlees dengan panjang 0,63m dan dengan diaeter pipa 0,017m. Tujuan
penelitian ini adalah mendapatkan desain alat praktikum perpindahan panas konveksi paksa
berdasarkan variasi tekanan udara,mendapatkan nilai perpindahan panas dari alat yang didesain
berdasarkan variasi tekanan udara. Jadi perbandingan ini dibuat untuk mengetahui nilai perpindahan
panas dari 3 variasi tekanan udara untuk mengetahui tekana udara digunakan alat ukur yaitu
anemometer. Pada penelitian ini didapatkan nilai koefesien perpindahan panas konveksi paksa
tertinggi yaitu tekanan udara 0,059 𝑘𝑝𝑎 dengan kecepatan udara 7,0 m/s sebesar 161,72 W/m2.°C.

Kata Kunci: konveksi paksa,koefesien perpindahan panas,pipa stainless

I. Pendahuluan dapat mengetahui pengaruh variasi nilai


koefisien perpindahan panas.
Perpindahan panas merupakan suatu
fenomena yang berkaitan dengan energi, Dari hasil penelitian sebelumnya tentang
perubahan yang tejadi pada energi selalu terjadi kajian perpindahan panas konveksi paksa
pada proses perpindahan panas. Dengan internal yang terjadi pada saluran berbentuk
demikian untuk menunjang pembelajaran dan silinder dan persegi dengan ukuran panjang 1,5
untuk menambah pengetahuan dalam m serta berdiameter sebesar 0,0762 m
pembelajaran, maka eksperimen perpindahan menggunakan yang electric heater dengan daya
panas konveksi paksa perlu dilakukan agar 223,52 watt, fluida udara dialiri melalui saluran
dengan laju aliran sebesar 3,6 m/s dan 5 m/s
menggunakan blower sehingga diperoleh nilai

-52-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Derry, Danial, & Lubis, Vol. 3, No. 1, 2022: 52-55

koefisien perpindahan konveksi 22,84; 22,77;


22,72; 22,7; 22,69; 22,72 W/m2K. (Al-Faris, MULAI
dkk 2018).
Penelitian ini bertujuan untuk Study literatur
mennganalisis nilai perpindahan panas
berdasarkan pengaruh variasi tekanan udara.
Pengumpulan alat serta bahan
II. Bahan dan Metode
Pembuatan / perakitan alat
1. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat serta bahan yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut: Uji coba alat
1. Heater menggunakan dengan daya 300 W.
2. Sensor Thermocouple type K
3. Blower Pengambilan data
4. Thermo Digital
5. Amperemeter
6. Voltmeter Pengolahan data
7. Anemometer
8. Kabel
Analisa perhitungan nilai perpindahan
9. Thermo Control
10. Dimer panas
11. Besi Siku
12. Benda Uji Pipa Stainless
13. Mesin Las SELESAI
14. Gerinda
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
15. Saklar Power

2. Metode Penelitian 3. Rancangan Alat


Penelitian yang dilakukan kali ini
dilaksanakan pada laboratorium Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura. Untuk metode yang digunakan
adalah eksperimen secara langsung. Diagram
alir dalam tahapan penelitian ini adalah dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Desain Alat Konveksi Paksa


Keterangan gambar alat konvrksi paksa:
1. Blower
2. Pressure gauge
3. Dimmer
4. amperemeter
5. Saklar power heater
6. Thermo digital/display
7. Thermo selector
8. Benda uji
9. Rangka / Dudukan

-53-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Derry, Danial, & Lubis, Vol. 3, No. 1, 2022: 52-55

10. Saklar power thermo digital 2. Hasil Pengujian Alat


11. Thermocouple (1,2,3,4 dan 5)
Dari hasil pengambilan data, maka dapat
12. Voltmeter
dilakukan proses perhitungan dari ke 3 variasi
13. Heater
tekanan udara 0,055, 0,059 dan 0,062 𝑘𝑝𝑎
14. Pipa aliran udara
dengan tiap jarak thermocouple 10 cm pada
benda uji di dapatkan hasil tekanan udara 0,055
III. Hasil dan Pembahasan
𝑘𝑝𝑎 adalah 159,44 W/m2.°C. tekanan udara
1. Hasil Rancangan Alat 0,059 𝑘𝑝𝑎 adalah 161,72 W/m2.°C dan tekanan
udara 0,062 𝑘𝑝𝑎 adalah 158,79 W/m2.°C. Nilai
Pembuatan Rangka/dudukan alat yang perpindahan panas tertinggi didapat pada
dibuat menngunakan beberapa bagian utama tekanan udara 0,059 𝑘𝑝𝑎 yaitu 161,72
sebagai berikut yaitu Besi siku dengan ukuran W/m2.°C, sedangkan nilai perpindahan panas
2x2 cm dan Cover alat menggunakan plat terendah adalah dengan tekanan udara 0,062
Galvanis dengan tebal 1 mm dengan dimensi 𝑘𝑝𝑎 yaitu 158,79 W/m2°C. Untuk memperjelas
70 cm, lebar 35 cm dan tinggi 120 cm adapun hasil yang didapat pada penelitian yang
untuk penahan rangkah menggunakan Besi dilakukan pada 3 variasi tekanan udara yang
beton ukuran 1 cm. telah diketahui dapat di lihat pada tabel 1 di
Proses perancangan alat dan pembuatan bawah.
alat dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Hasil Rancangan Alat Konveksi Paksa

Tabel 1. Data Hasil Penelitian


Tekanan udara (kpa)
Parameter
0,055 0,059 0,062
Kecepatan udara (m/s) 6,8 7,0 7,2
Nilai perpindahan panas
159,44 161,72 158,79
(W/m2.oC)

IV. Kesimpulan variasi tekanan udara yang telah dilakukan


pengujian pada alat praktikum yang telah
Berdasarkan rancangan yang telah dibuat dibuat didapat hasil sebagai berikut Nilai
diperoleh suatu alat perpindahan panas tekanan udara 0,055 Kpa diperoleh nilai
konveksi paksa dimana alat tersebut memilki 3 perpindahan panas yaitu 159,44 W/m2.°C Nilai
variasi tekanan udara yaitu: 0,055, 0,059 dan tekanan udara 0,059 Kpa diperoleh nilai
0,062 𝑘𝑝𝑎 danMemiliki beberapa komponen perpindahan panas yaitu 161,72 W/m2.°C Nilai
utama yang terdiri dari yaitu rangka/dudukan, tekanan udara 0,062 Kpa diperoleh nilai
heater, thermocouple, benda uji, display, perpindahan panas yaitu 158,79 W/m2°C.
perlengkapan kelistrikan dan beberapa alat
pendukung lainya dalam menyelesaikan alat Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
perpindahan panas konveksi paksa dan dapat pada eksperimen perpindahan panas konveksi
diliihat Berdasarkan hasil perhitungan dari 3 paksa ini tentu terdapat kekurangan sehingga

-54-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Derry, Danial, & Lubis, Vol. 3, No. 1, 2022: 52-55

masih diperlukan perbaikan atau Walujodjati, A. (2006) ‘Perpindahan panas


pengembangan pada penelitian selanjutnya. konveksi paksa’, 2, pp. 21–24.
Sebagai saran dalam penelitian ini yang dapat
untuk mengembangkan dalam penelitian
Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya
digunakan blower dengan daya rpm yang dapat
diatur besarannya agar dapat mengetahui
tekanan udara yang ingin ditentukan dan variasi
penggunaan material dari benda uji.

Daftar Pustaka

Al-faris, Q.Z, dkk. 2018. STUDI eksperimen


perpindahan panas konveksi paksa interna
pada saluran berbentuk silinder dan
persegi. Jurnal Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
Ardianto, R. (2012) ‘Koefisien perpindahan
panas pada pipa bulat skripsi’.
Arsana, I.M (2017). Pengaruh Jarak
Antarkawat Terhadap Efisiensi Penukar
Panas Jenis Pembuluh Dan Kawat
Konveksi Bebas. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
Dewanroro, R.A, dkk. 2018. STUDI
perpindahan panas konveksi paksa
eksternal pada plat datar. Jurnal
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Dinikavanila, A, dkk. 2019. Rancang Bangun
Alat Praktikum Perpindahan Panas
Konveksi Paksa pada Pin Fin
Berpenampang Sirkular Susunan
Staggered. Departemen Teknik Mesin,
Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Fahmiyanti (2018) .Pengaruh jarak pitch ulir
dalam pada pipa bundar terhadap
perpindahan panas konveksi.
Holman, J.P., 1984, Perpindahan Kalor (HEAT
TRANSFER), Erlangga, Jakarta Pusat
Holman, Jack. P. 1995. Perpindahan Kalor
Edisi Keenam. Alih bahasa Jasifi, E,
Jakarta: PT Erlangga.
Kreith, Frank. 1991. Perpindahan Panas. Alih
bahasa Prijono, Arko Jakarta: PT
Erlangga.
P. Incopera, F. a. (n.d.). Fundamentals of Heat
and Mass Transfer (7th ed.). (J. W. Sons,
Ed.) United States of America,2011.

-55-

You might also like