Professional Documents
Culture Documents
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12 No 3 2018
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12 No 3 2018
PDF
Published: Dec 19, 2018
Editorial Team
Editor in Chief
Associate Editor
Dr. Ir. Unggul Priyanto, MSc. , scopus id : 6602446145, BPPT, Jakarta, Indonesia
Prof. Ir. Wimpie Agoeng Nugroho Aspar, MSCE., Ph.D , scopus id : 6504647683,
BPPT, Jakarta, Indonesia
Dr. Ir. Wahyu Widodo Pandoe, MSc. , scopus id : 6602604340, BPPT, Jakarta,
Indonesia
Prof. Dr. Maizirwan, scopus id : 23668032700, Malaysia
Prof. Adi Maimun, M.Sc.,PhD , scopus id : 24830993100, UTM, Malaysia
Prof. Ir.Dr. Ab Saman b Abd Kader, scopus id : 56472933100, UTM, Malaysia
Dr. Oki Muraza ST. M.Sc. , scopus id : 22433275900, King Fahd University of
Petroleum & Mineral, Saudi Arabia
Prof. Hanshan Dong BSc, MPhil, PhD, CEng, FIMMM , scopus id : 7402335224,
School of Metallurgy and Materials, University of Birmingham, United Kingdom
Prof. Dr Ir. Wahyu Lestari, scopus id : 6602761351, Embry-Ridde Aeronotical
University, Prescott, US
Prof. Dr. Ir. Sulistijono,DEA, scopus id : 54791547900, ITS, Surabaya, Indonesia
Prof. Dr. Ir. Bambang Teguh Prasetyo. Dipl. Ing, DEA, scopus id : 57189004875,
BPPT, Jakarta, Indonesia
Dr. Ing. Hermawan Agus Suhartono, scopus id : 57204588039, BPPT, Jakarta,
Indonesia
Dr. Drs. Fariduzzaman M. Sc., MT, scopus id : 57190492546, BPPT, Jakarta,
Indonesia
Prof. Dr. Ir. Buana Ma'ruf, M.Sc., MRINA, scopus id : 57217919228, BPPT, Jakarta,
Indonesia
Dr. Ir. Amin Suhadi, M. Eng, scopus id: 55899787700, BPPT, Jakarta, Indonesia
Dr. Ir. Pariatmono MSc. , scopus id : 6506951027, Universitas Mercubuana,
Indonesia
Advisory Editor
DOI: https://doi.org/10.29122/mipi.v12i3.2743
Abstract
An engine performance can be predicted through modeling and simulation programs. This
paper describes the cycle modeling and breathing process of a four-stroke diesel engine.
Calibration of the model parameters to eliminate prediction error. This calibration requires
the definition of empirical correlation of two parameters namely mechanical delay and the
injector nozzle discharge coefficient. Modeling validation is also given by presenting the
result data and evaluating the output parameters of the engine. The result of the diesel
engine in-cylinder model produces good predictions by applying a mechanical delay
correlation for correction of injection time and correlation coefficient of discharge nozze
injector. The parameters for correction of injection duration where the mean temperature
and pressure conditions for the duration of the injection are used as input model ignition
delay cylinder.
Keywords: Modeling, Diesel Engine, Performance, Ignition Delay, Emissions
Â
Article Details
Issue
Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Section
Articles
Open Access Policy
MIPI provides immediate open access to its content on the principle that making research
freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
MIPI by TIRBR-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be
available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/MIPI
References
Kom, M., Onderzoe'k naar verloop van de Seiliger parameters met behulp van een
multizone model van het cylinderproces in een dieselmotor, TU Delft, 2009
Hiroyasu, H, Diesel Engine and Its Modeling, Comodia, 1985
Jung, D. and Assanis, D. N., Multi-Zone DI Diesel Spray Combustion Model for Cycle
Simulation Studies of Engine Performance and Emissions, SAE paper 2001-01-1246, 2001
Heywood, John B., Internal Combustion Engine Fundamentals, Book, Mc Graw – Hill
Book, New York, 1988
Buttsworth, David R, Spark Ignition Internal Combustion Engine Modeling using Matlab,
Technical Reports, Faculty of Engineering & Surveying University of Southern Queensland
Australia, 2002
Perini, Federico, Matarelli, Enrico, and Palttrinieri, Fabrizio, Develoment and Validation of
Predictive Emissions Schemes for Quasi-Dimensional Combustion Models, SAE 2010-1-
0148, 2010
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/329964958
CITATIONS READS
0 460
3 authors:
Ihwan Haryono
1National Research and Innovation Agency (BRIN)
8 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ihwan Haryono on 19 February 2019.
Abstrak
Unjuk kerja dan emisi gas buang suatu motor dapat diprediksi melalui
pemodelan dan program simulasi. Pada paper ini diuraikan aplikasi model
phenomenologyuntuk model proses in-cylinder dan model ekuilibrium
pembakaran pada motor diesel empat langkah.Kalibrasi parameter
diperlukan untuk mendefinisikan input dari dua parameter yaitu waktu
tunda mekanis dan koefisien discharge nozzle injektor.Hasil pemodelan
menunjukkan (a) prediksi heat release yang baik, (b) trend prediksi yang
menyerupai trend hasil eksperimen, (c) akurasi prediksi yang memadai
untuk daya, efisiensi termal, dan CO2 dengan kesalahan prediksi berturut-
turut 14%, 9.94%, 9.06%, dan (d) akurasi prediksi NOx, dan uHC yang
perlu diperbaiki dengan kisaran kesalahan berturut-turut adalah 134.11%,
dan 65.29%.
Abstract
Model siklus in-cylinder motor diesel Analisa termodinamika lebih lanjut pada
diselesaikan dengan mengaplikasikan model zona-zona dijabarkan lebih detil pada
phenomenology dan model gas ekuilibrium dimana profil spray diasumsikan aksi-
untuk prediksi emisi. Pada tulisan simetris. Paket hiroyasu terdiri dari sejumlah
inidiberikan penjelasan detil tentang lapisan (nL) umumnya digunakan lima
permodelan dalam silinder motor lapisan6) dan sejumlah spasial (nsp) yang
diesel1,2,4,6). Dua parameter data input yaitu terbentuk tergantung pada durasi injeksi.
waktu tunda pengapian dan koefisien Makin besar no lapisan, makin menjauh dari
discharge nozzle injektor diperoleh dari hasil lapisan pusat sedangkan makin besar nilai
kalibrasi.Hasil kalbrasi dan validasi spatial menunjukkan kondisi pada saat
permodelan motor diesel disampaikan pada injeksi yang lebih lambat.
bagian akhir pada paper ini. Model ini Pada zona paket terjadi beberapa tahap
adalah kelanjutan dari publikasi penulis proses yang harus diselesaikan, seperti
sebelumnya3) dengan penambahan kegiatan proses penyemprotan bahan bakar solar
kalibrasi dan validasi model yang lebih (cair), pemanasan – penguapan solar
komprehensif. menjadi gas, percampuran dengan fluida
dari zona tidak terbakar, dan proses
MODEL PHENOMENOLOGY pengapian/pembakaran. Penjelasan tentang
keseluruhan sub-model diberikan berikut:
Model phenomenology hanya
memerlukan data geometri motor,dan data Relokasi
injeksi4). Jumlah bahan bakaryang akan
diinjeksikan diperoleh massa bahan bakar Istilah relokasi diberikan untuk
total dibagidengan jumlah lubang injektor. menjelaskan bagaimana massa solar (cair)
Berdasarkan jumlah bahan bakar yang yang disemprotkan dari nozzle injektor
disemprotkan, fenomena spray dimodelkan ditempatkan pada paket-paket dalam
dengan mengaplikasikan model Hiroyasu5) semprotaninjeksi. Perhitungan relokasi
dimana semprotan akan mengisi kantung- dilakukan sepanjang durasi penyemprotan
kantung kecil berbentuk cakram arah aksial solar. Berdasar perhitungan kecepatan
yang terdiri dari lapisan-lapisan arah radial injeksi keluar nozzle dapat dihitung
(gambar 1). sebagai fungsi tekanan injeksi ,
tekanan silinder , dan densitas solar
. Dengan mengetahui kecepatan injeksi
keluar nozzle, diameter lubang nozzle ,
dan jumlah lubang nozzle maka laju
aliran massa semprotan dapat
diketahui.
Gambar 1.
Model Spray Hiroyasu (1)
Pada awal penyemprotan, zonaberisikan (2)
bahan bakar cair100%, sehingga tidak
adaudara dizona tersebut.Setelah waktu
tertentu terjadi penguapan sehingga bahan Pada tiap tahap waktu analisa yang artinya
bakar cair berubah menjadi tetesan-tetesan, pada spasial tertentu, massa injeksi akan
Dalam hal ini model akan mengelompokkan terbagi rata ke dalam 5 paket yang tersedia.
tetesan pada zona yang sama disesuaikan Proses ini dilakukan berulang hingga total
dengan diameter yang sama. Pada saat massa injeksi total lebih besar dari massa
inilah terjadi interaksi dengan udara hingga injeksi (diketahui dari data pengujian).
durasi tertentu yang dikenal dengan ignition
delay yang berakhir dengan adanya proses Penetrasi
pembakaran. Pembakaran terjadi
bergantung pada jumlah udara dan bahan Waktu di mana terjadi perubahan dari
bakar gas yang ada. Begitu pembakaran cairan menjadi tetesan disebut“time break –
terjadi maka besaran properti tiap-tiap zona up (tbu)”. Jarak saat terjadi break-up( )
dapat diselesaikan secara termodinamika. dihitung berdasarkan kecepatan kecepatan
injeksi keluar nozzle dikalikan dengan tbu
(18)
(9)
(10)
(11) (19)
C1, C2 dan C3 secara beurutan besarnya Lebih lanjut pers.(21) dan(22) menjelaskan
adalah 0.8, 2.0dan 4.6.10-3. Jarak zona perhitungan jumlah tetesan (Ndrops)
tersebut dihitung dengan mengintegrasikan
kecepatan sebagaimana diberikan berikut : (21)
(13) (22)
Pengapian
(24)
Waktu yang diperlukan dari saat injeksi
dimana 4.5e-7
hingga timbul titik api (pengapian) disebut
Ignition Delay (ID). Durasi ID dalam derajat
Bilangan tidak berdimensi Nusselt dan poros engkol- diestimasi
Sherwood didasarkan pada korelasi Ranz
berdasarkan metode Hardenberg dan
dan Marshall diberikan pada pers (25) dan
Hase8).
(26).
(25)
(26)
(30)
(42)
Besaran lain yang digunakan seperti k surf Dimana:
(indek suntuk koefisien konduktifitas termal (43)
di permukaan), densitas permukaan,
estimasi berat molekular permukaan dan
temperatur permukaan diberikan pada pers. Selama proses ID, kondisi gas akan
(31) s/d (34) berubah. Hal tersebut diperhitungkan dalam
estimasi ID dengan cara lain untuk
menghitung jumlah kumulatif 1/id pada
(31) rentang waktu proses. Pembakaran terjadi
bilamana pers. (44) terpenuhi.
(32)
(33) (44)
(34)
Pembakaran
(55)
Reaksi Pembakaran
Keseimbangan Termodinamika
Zona Lingkungan
Zona lingkungan (zona 6 pada gamb 1) (57)
berlaku persamaan berikut:
KALIBRASI PARAMETER
Gambar 4.
Pelepasan Panas Pada 3600 rpm
Gambar 5.
Hasil Validasi Daya dan Efisiensi Termal Model Diesel
Gambar 6.
Hasil Validasi CO2 Model Diesel
Gambar 7.
Hasil Validasi NOx Model Diesel
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 7, • Variasi waktu injeksi, pada pengujian
diketahui: diperoleh konsistensi kenaikan NO
• Variasi putaran, hasil pengujian dengan makin majunya waktu injeksi
menunjukkan fluktuasi hasil pada pada kedua penyajian data. Hasil yang
penyajian fraksi NOx sedangkan pada sama pada permodelan kecuali pada
penyajian kedua trend penurunan NOx putaran 4200 rpm diberikan oleh hasil
secara eksponensial nampak jelas. permodelan.Evaluasi NOx menunjukkan
Pada permodelan tedapat trend perlunya perbaikan model mengingat
kenaikkan hingga 2400 rpm dan kesalahan rata-rata prediksi 134.11%.
menurun setelahnya. Puncak NOx pada Model Zeldovich merupakan model yang
2400 rpm dikonfirmasi oleh pengujian. umum digunakan dalam prediksi NOx
Penyajian kedua, terdapat penurunan menjadi alternatif dalam perbaikan
linier dengan naiknya putaran motor. model yang saat ini digunakan.
Gambar 8.
Hasil Validasi uHC Model Diesel