Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Hydrant
Penggunaan Hydrant
Disusun oleh :
V8122103
2022
DAFTAR ISI
1
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................................................................... 3
D. Manfaat ................................................................................................................................... 4
B. Regulasi .................................................................................................................................. 11
A.Kesimpulan .......................................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Adapun
perbedaan dari bangunan dan gedung adalah Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri
atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut
dengan rumah atau gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau
kehidupan manusia dalam membangun peradabannya.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 tahun 2008 tentang pedoman
pemeliharaan bangunan gedung, fungsi dari bangunan gedung meliputi fungsi hunian,keagamaan, usaha,
sosial dan budaya serta fungsi khusus adalah ketetapan mengenai pemenuhan persyaratan administratif
dan persyaratan teknis bangunan gedung.Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi status
hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung dan izin mendirikan bangunan gedung.Persyaratan
teknis bangunan gedung, Ada dua persyaratan bangunan gedung yang berlaku, yaitu persyaratan tata
bangunan (meliputi peruntukan lokasi dan intensitas bangunan gedung, hingga arsitektur), dan
persyaratan keandalan gedung (meliputi faktor keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan
gedung).
Sistem keamanan sangat penting pada bangunan,selain menjamin semua pengguna di dalamnya
tetap dalam keadaan aman.Sistem keamanan dapat memberikan bantuan sesegera mungkin dalam
situasi yang berpotensi terdapat bahaya dan kebakaran merupakan salah satu bahaya yang tak terduga,
oleh karena itu diperlukan adanya sistem untuk mengatasi potensi bahaya kebakaran yang terjadi
melalui sistem hydrant sebagai suatu tindakan antisipasi kebakaran.
Kebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh api atau pembakaran tidak
terkawal, membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja atau tidak
sengaja .Faktor penyebab kebakaran dipengaruhi oleh tindakan manusia atau karena pengaruh alam.
Mulai dari kelalaian saat memasak atau korsleting, hingga karena petir menyambar bisa menjadi
penyebab kebakaran yang sangat merugikan
Sistem hydrant adalah sebuah sistem proteksi kebakaran pada gedung yang menggunakan air
bertekanan sebagai medianya. Sistem ini biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran skala
besar. Dalam sistem ini terdapat berbagai macam komponen utama yang mendukung bekerjanya
hydrant. Hidran adalah titik sambungan di mana petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan
3
persediaan air yang ada untuk memadamkan kebakaran. Hidran adalah titik sambungan di mana
petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan persediaan air yang ada untuk memadamkan
kebakaran. Hidran adalah komponen perlindungan kebakaran aktif.
Sistem hydrant pada gedung E dan F Fakultas Kedokteran UNS belum ditemukan atau dengan
kata lain gedung E dan F belum menerapkan sistem hydrant,dengan itu pada observasi penelitian ini
dilakukan perancangan tata letak untuk sistem hydrant dan perpipaan
B. Rumusan masalah
C. tujuan
4. Mengetahui dan memahami tata letak sistem hydrant digedung E dan F Fakultas
Kedokteran UNS sesuai regulasi
D. Manfaat
1. Bagi Praktikan
4
2. Bagi Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dapat digunakan sebagai studi lebih lanjut dalam acuan pembelajaran mengenai identifikasi sistem
hydrant dan perpipaan. Dan dapat digunakan untuk bahan acuan dalam pemasangan sistem hydrant
dan perpipaan pada gedung E dan gedung F.
Memberikan informasi dan studi awal mengenai identifikasi sistem hydrant danperpipaan beserta
cara peletakan sistem hydrant sesuai dengan regulasi yang berlaku.di gedung E dan gedung F Fakultas
Kedokteran UNS
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem hydrant
Sistem hydrant adalah sebuah sistem proteksi kebakaran pada gedung yang menggunakan air
bertekanan sebagai medianya. Sistem ini biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran skala
besar. Dalam sistem ini terdapat berbagai macam komponen utama yang mendukung bekerjanya
hydrant. Antara lain tandon air (reservoir), hydrant pump, hydrant pillar, hydrant box, control panel, dan
lainnya. Sistem hydrant dioperasikan secara manual. Meskipun begitu, beberapa komponennya dapat
diaktifkan dengan setingan manual atau otomatis.Hydrant system banyak digunakan pada gedung atau
bangunan publik. Di antaranya seperti sekolah, mall, perusahaan, dan lain-lain.
2. Jenis hydrant
A. Hydrant Halaman
Hydrant halaman, biasa disebut dengan hydrant pilar, adalah suatu sistem pencegah kebakaran
yang membutuhkan pasokan air dan dipasang di luar bangunan. Hydrant halaman biasanya digunakan
oleh mobil pemadam kebakaran untuk mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil. Jadi hydrant
pilar ini diletakkan di sepanjang jalan akses mobil Pemadam Kebakaran.
1. Hydrant Barel-Basah
Dalam desain hydrant bertekanan dengan tipe barel basah, hydrant dihubungkan langsung ke
sumber air bertekanan. Bagian atas atau barel dari hydrant selalu diisi dengan air, dan tiap-tiap saluran
memiliki katup tersendiri dengan batang yang menjorok ke sisi.
Dalam desain hydrant bertekanan dengan tipe barel kering, hydrant dipisahkan dari sumber air
bertekanan oleh katup utama di bagian bawah hydrant di bawah tanah. Bagian atas tetap kering sampai
katup utama dibuka dengan menggunakan alat tertentu. Tidak terdapat katup di saluran tempat
keluarnya air.
Hydrant dengan tipe barel kering biasanya digunakan pada saat musim dingin dimana suhu bisa
turun di bawah 0-oC. Hal ini dilakukan untuk mencegah hydrant dari pembekuan.
6
B. Hydrant Gedung
Jenis hydrant pemadam kebakaran selanjutnya adalah Hydrant gedung atau biasa disebut
dengan hydrant box. Hydrant box adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan
air dan dipasang di dalam bangunan atau gedung. Hydrant box biasanya dipasang menempel di dinding
dan menggunakan pipa tegak (stand pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus
kebakaran.
Hydrant gedung merupakan sistem proteksi kebakaran yang dipasang di dalam bangunan,
dimana sistem dan peralatannya disediakan oleh pemilik atau pengelola bangunan
a. Hydrant Klas I : Menggunakan selang berdiameter 2.5″ dimana penggunaannya diperuntukan untuk
tenaga pemadam kebakaran dan orang-orang yang terlatih.
b. Hydrant Klas II : Menggunakan selang berdiameter 1.5″ dimana penggunaannya diperuntukan untuk
penghuni gedung dan orang-orang yang belum terlatih.
c. Hydrant Klas III : Menggunakan selang berdiameter 2.5″ dan 1.5″ dimana penggunaannya
diperuntukan untuk semua orang berdasarkan kesesuain ketika bencana kebakaran terjadi.
C. Hydrant Kota
Hydrant kota merupakan sistem proteksi kebakaran, dimana hidrant dipasang di sepanjang jalan
sebagai prasarana kota dan kebutuhan sunber air dipasok/disediakan oleh PDAM setempat. Dalam hal
ini yang harus di perhatikan adalah tempat-tempat yang rawan akan kebakaran, sehingga bisa langsung
di atasi jika sudah ada alat-alat pendukung.
3. Komponen Hydrant
Komponen hydrant dan fungsinya yang sangat berperan penting yaitu reservoir atau
penampungan air. Wajib hukumnya memiliki reservoir dalam suatu instalasi hydrant.Reservoir bisa
berada di bawah tanah (ground tank fire hydrant) atau di atas tanah (water tank) yang dapat Anda
sesuaikan dengan ketersediaan tempat dan instalasi.Reservoir harus mampu mengatasi persediaan air
minimal 30 menit penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon per menit.
7
B. Sistem Distribusi
Sistem distribusi hydrant berkaitan dengan sistem perpipaan untuk menghubungkan sumber air
dari reservoir hingga ke titik selang hydrbant.Dalam perancangan sistem distribusi hydrant yang sering
digunakan yaitu sistem jaringan interkoneksi tertutup, contohnya sistem ring atau looping.
C. Sistem Perpipaan
8
D.Ruang pompa (pump room)
Ruang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang berisi mesin utama instalasi
hydrant yaitu pompa hydrant dan panel pengendali sistem hydrant.Di dalam ruang pompa terdapat:
Pompa hydrant
Panel kontrol
Header
Pressure tank
E. Pompa hydrant
Pompa hydrant berfungsi memindahkan air dari reservoir ke sistem distribusi hydrant.Pompa
hydrant ada 3 yaitu:
Pompa jockey berfungsi untuk menjaga tekanan stastis di dalam jaringan hydrant.
Pompa utama (electric main pump) sebagai penggerak utama air di sistem hydrant.
9
F. Panel Kontrol
Panel kontrol berfungsi mengatur dan mengendalikan system kerja pompa hydrant agar dapat
bekerja sesuai fungsinya. Hydrant pump bekerja berdasarkan tekanan yang ada pada instalasi
pipa.Untuk mengatur sistem kerja pompa berdasarkan tekanan, panel kontrol mendapatkan inputdari
pressure switch
G. Header
Pipa header berfungsi sebagai penghubung utama antara pipa pengeluaran (discharge) dari
pompa hydrant ke jaringan sistem distribusi hydrant.Diameter pipa biasanya berukuran lebih besar
dibanding pipa lainnya.
Suction (pipa hisap) adalah instalasi perpipaan yang mengubungkan air dari reservoir menuju ke pompa.
Foot valve
Gate valve
Y strainer
Flexible joint
10
I. Pressure tank
Fungsi dari pressure tank yaitu mejaga kestabilan tekanan dari pompa hydrant. Selain itu juga
berfungsi untuk membuang udara yang terjebak dalam instalasi pompa hydrant.
Saat memadamkan api, jockey pump berfungsi untuk memompa air dari reservoir menuju
hydrant pillar. Jockey pump biasanya dapat bekerja jika tekanan air berada pada angka 6-8 bar. Jika
tekanan menurun, tugas jockey pump akan digantikan oleh electric pump.
Electric pump bekerja empat kali lipat dari jockey pump. Pompa ini membutuhkan listrik untuk
dapat bekerja dalam proses pemadaman api.
Tapi umumnya saat terjadi kebakaran aliran listrik akan terputus. Sehingga, diesel pump yang
akan menggantikan proses pemompaan air dari reservoir ke hydrant pillar. Semua pompa tersebut akan
bekerja setelah dihidupkan dari panel control.
11
Lalu setelah air sampai ke hydrant pillar, bagaimana cara air bisa sampai ke lokasi kebakaran?
Dalam sistem hydrant, akan terdapat hydrant box unit yang berisi aksesoris seperti roll fire hose, hose
nozzle, valve, dan hose rack. Aksesoris tersebutlah yang akan mengalirkan air dari hydrant pillar menuju
titik kebakaran.
B.Regulasi
1. SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
2. SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Protekasi Pasif untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
2. SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau gedung.
4.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 /Prt/M/2008 Tanggal 30 Desember 2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
12
BAB III
HASIL
Bangunan gedung E Fakultas Kedokteran memiliki luas sebesar 1.221 m². Gedung F Fakultas
Kedokteran memiliki luas sebesar 1.051 m².Untuk panjang bangunan gedung E kurang lebih 57,35m dan
lebar nya 21,30m sedangkan gedung F memiliki panjang 51,5m dan lebar 20,4m Menurut SNI 03-1736-
2000,gedung E dan F diklasifikasikan sebagai tipe bangunan kelas 9A karena merupakan bangunan
sekolah tingkat lanjut. Secara keseluruhan, gedung E memiliki tiga lantai. Lantai satu memuat ruang
kelas prodi kebidanan, musholla, kamar mandi. Lalu, lantai dua memuat empat ruang kelas, ruang dosen
dan admin, musholla, dan kamar mandi. Sedangkan lantai tiga sedang dalam proses renovasi.
Pada gedung E dan gedung F Fakultas Kedokteran UNS perencanaan peletakan water tank
berada disebelah timur gedung. Untuk penggunaan hydrantnya adalah menggunakan jenis hydrant box
berjumlah 5 pada masingmasing gedung, dengan 1 hydrant box tipe C yaitu untuk outdoor. Dan 4
hydrant box merupakan tipe B.
Menggunakan hydrant box tipe B karena tipe ini digunakan untuk mengatasi kebakaran dalam
ruangan yang disertai dengan lubang khusus untuk alarm kebakaran. Serta titik alarm manual, bel alarm
hingga lampu indikator. Penempatan hydrant box diletakkan ditempat yang mudah terlihat, untuk
mempermudah proses pemadaman kebakaran sehingga kebakaran tidak parah. Jarak antar hydrant
berkisar antara 30m-35m.Sistem perpipaan yang digunakan adalah pipa utama (Primery Feeder), pipa
kedua (Secondary Feeder), dan sitem distribusi. Kelas Fire Hydranmenggunakan kelas III, yaitu dengan
menggunakan selang berdiameter 2,5” dan 1,5” yang dapat digunakan untuk semua orang apabila ada
kejadian kebakaran di gedung tersebut.Dimana hal ini disesuaikan ketika bencanakebakaran terjadi.
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil observasi yang telah saya lakukan terhadap gedung E
dan F Fakultas Kedokteran UNS adalah sebagai berikut:
1. Sistem hydrant adalah sebuah sistem proteksi kebakaran pada gedung yang menggunakan air
bertekanan sebagai medianya. Sistem ini biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran skala
besar.
- hydrant halaman
- hydrant gedung
- hydrant kota
3.Komponen hydrant terdiri dari reservoir (penampungan air), sistem distribusi,sistem perpipaan, ruang
pompa, pompa hydrant, panel kontrol,header, suction atau pipa hisap, dan pressure tank
4.Proses kerja sistem hydrant sebagai saran proteksi aktif kebakaran adalah pada saat terjadi kebakaran
di gedung terlindung dengan cara menyemprotkan media air bertekanan ke udara lokasi kebakaran
menggunakan nozzle
5. Tata letak sistem hydrant gedung E dan F Fakultas Kedokteran UNS yang sesuai dengan regulasi yaitu
di letakan pada ruangan terbuka dekat dengan pintu darurat. Jarak pemasangan harus sekitar 35-38
meter antara satu dengan yang lain
B. SARAN
Mengingat pentingnya fungsi dari sistem hydrant sebagai suatu tindakan antisipasi pada gedung
E dan F Fakultas Kedokteran Sebelas Maret , saya sebagai praktikan menyarankan pemasangan hydrant ,
karena keberadaannya merupakan hal penting untuk memproteksi gedung dari kebakaran. Sistem
hydrant memang cukup efektif sebagai sistem proteksi kebakaran.Sistem proteksi kebakaran ini
digunakan jika alat pemadam api ringan (APAR) tidak mampu mengatasi kebakaran dalam skala yang
besar.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rumah.com/panduan-properti/persyaratan-bangunan-gedung-anda-sudah-lengkap-simak-
panduannya-16162
https://firesystem.id/wajib-tahu-peran-fungsi-hydrant/
https://guardall.co.id/komponen-hydrant-dan-fungsinya-sesuai-standar-sni
https://vincifire.com/kenali-lebih-jelas-tentang-fire-hydrant-dan-cara-kerjanya/
https://id.quora.com/Apa-perbedaan-bangunan-dengan-gedung
https://patigeni.com/hydrant-gedung/
15