Tugas Kelompok 2 Asp

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


YAYASAN, LSM, PARPOL

Kelompok 2
Anggota:
1. Fio Sindi Aprilia (210422621258)
2. Ignatia Ivana Woro S. (210422621331)
3. Kamila Safitri Dewi (210422621354)
4. Kentza Jayadinata (210422621286)
5. Mayra Christie Margaretha (210422621287)

1. Nama dan Visi Misi Organisasi:


a. Yayasan

Nama : Inayatul Abna

Visi & Misi :

Visi

Menjadikan Yayasan Yang Bermanfaat Dan Bermartabat Serta


Mengabdi Untuk Kepentingan Kesejahteraan Bangsa Yang Diridhoi Allah
SWT.

Misi

1. Membantu Dan Menolong Sesama


2. Mengangkat Kesejahteraan Hajat Hidup Yatim Piatu Dan Kaum
Dhuafa
3. Membangun Terciptanya Kehidupan Generasi Bangsa Yang Sehat,
Cerdas, Terampil, dan Berakhlakul Karimah
4. Melakukan usaha maksimal dalam pendidikan yang berlandaskan
alquran dan hadits yang memiliki sain dan teknologi
5. Membangun usaha yang syar’i sebagai proses pembelajaran dan
penunjang kegiatan lainnya dalam yayasan
6. Lembaga sosial kemanusian dengan membentuk relawan yang siap
mengabdikan pada masyarakat yang mendapat bencana alam sebagai
wujud Rahmatan lil ‘alamin.
7. Turut Berperan serta dalam mempertahankan dan melestarikan asas
pancasila berdasarkan UUD 45 serta mempertahankan NKRI.
b. LSM

Nama : Lingkar Perjuangan Minat Baca Anak Negeri (LEMARI)


Visi & Misi :

Visi

Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan hak pendidikan, sosial,


kesehatan, serta perjuangan pemberdayaan masyarakat yang bersandar pada
semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Misi

1. Menjalankan perjuangan cita-cita Pancasila, yakni Sila kedua, dan Sila


kelima
2. Membantu mewujudkan Hak Pendidikan (UUD 1945 Pasal 28C ayat
1)
3. Membantu mewujudkan Hak Pengajaran (UUD 1945 Pasal 31 ayat 1)
4. Membantu mewujudkan Hak Pelayanan Kesehatan (UUD 1945 Pasal
28H ayat 1)
5. Membantu mewujudkan Hak Persamaan Keadilan (UUD 1945 Pasal
28H ayat 2)
6. Membantu mewujudkan Hak Jaminan Sosial (UUD 1945 Pasal 28H
ayat 3)
7. Membantu mewujudkan Hak Kebebasan berserikat (UUD 1945 Pasal
28 E ayat 3)
8. Membantu usaha perealisasian Hak pembangunan masyarakat UUD
1945 Pasal 28C ayat 2)
9. Penelitian dan peningkatan jaringan kerja ke masyarakat dan berbagai
institusi yang memiliki kesamaan asas dan usaha, serta yang memiliki
keterkaitannya
10. Pelayanan masyarakat
11. Pemberdayaan masyarakat
12. Penyalur aspirasi masyarakat
13. Pembinaan kerelawanan.
14. Pembinaan generasi kader
c. Partai Politik

Nama : Partai Solidaritas Indonesia

Visi & Misi :

Visi

Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, keberagaman,


berkeadilan, berkemajuan, dan bermartabat.

Misi
1. Menggalang kekuatan nasional melalui sebuah kepemimpinan politik
yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur;
2. Menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional
melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi;
3. Membangun kembali semangat republikanisme, merajut kembali rasa
kebangsaan yang terserak, menanam kembali benih-benih idealisme,
mendirikan kembali benteng-benteng kebhinekaan dan membangun
kembali pondasi gotong royong;
4. Mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sesuai
prinsip politik bebas aktif dengan melibatkan kondisi geopolitik
internasional yang sedang berkembang.

2. Peraturan yang mengatur tentang partai politik, yayasan, dan LSM.


a. Partai Politik
1. UU Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 02
Tahun 2008 tentang Partai Politik.
2. UU Nomor 02 Tahun 2008 tentang Partai Politik.
3. UU Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik.
b. Yayasan
1. UU. Nomor 16 Tahun 2011 tentang Yayasan.
2. UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang- Undang No.16
Tahun 2001 tentang Yayasan.
c. LSM
1. Permendagri Nomor 56 Tahun 2017 tentang Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah
2. Permendagri Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan Pengelolaan
Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan
3. Permendagri Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kerja Sama Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Badan
atau Lembaga Dalam Bidang Politik dan Pemerintahan Umum
4. Peraturan Pengganti UU No 2 Tahun 2017
5. UU RI Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan
6. Permendagri Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi
Kemasyarakatan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah

3. Ayat yang menunjukkan partai politik, yayasan, dan juga LSM wajib membuat
laporan keuangan adalah.

1. Partai Politik (Pasal 39 ayat (3) UU No. 2 tahun 2011)


(1) Pengelolaan keuangan Partai Politik dilakukan secara transparan dan
akuntabel.
(2) Pengelolaan keuangan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diaudit oleh akuntan publik setiap 1 (satu) tahun dan diumumkan secara
periodik.
(3) Partai Politik wajib membuat laporan keuangan untuk keperluan audit dana
yang meliputi:
- laporan realisasi anggaran Partai Politik;
- laporan neraca; dan
- laporan arus kas
2. Yayasan (Pasal 49 ayat (1) UU No. 16 tahun 2001)
(1) Dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal
tahun buku Yayasan ditutup, Pengurus wajib menyusun laporan tahunan
secara tertulis yang memuat sekurang-kurangnya:
a. laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu
serta hasil yang telah dicapai;
b. laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan
keuangan.
(2) Dalam hal Yayasan mengadakan transaksi dengan pihak lain yang
menimbulkan hak dan kewajiban bagi Yayasan, transaksi tersebut wajib
dicantumkan dalam laporan tahunan
3. LSM (Pasal 17 ayat (1) dan (2) UU No. 17 tahun 2013)
(1) Dalam hal Ormas menghimpun dan mengelola dana dari iuran anggota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a, Ormas wajib
membuat laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan standar
akuntansi secara umum atau sesuai dengan AD dan/atau ART.
(2) Dalam hal Ormas menghimpun dan mengelola bantuan/sumbangan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b, Ormas
wajib mengumumkan laporan keuangan kepada publik secara berkala.
(3) Sumber keuangan Ormas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

4. Jenis Laporan Keuangan


● Yayasan Inayatul Abna
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
berisi mengenai jumlah dan posisi dari akun aset, liabilitas, dan ekuitas
b. Laporan Arus Kas
berisi mengenai jumlah kas masuk dan keluar akibat dari suatu aktivitas
(transaksi)
● Partai Solidaritas Indonesia
a. Laporan Posisi Keuangan
Memuat terkait posisi dari aset , liabilitas , dan ekuitas
b. Laporan Penghasilan Komprehensif
berisi perhitungan mengenai laba rugi dari suatu aktivitas ekonomi yang
didapat dari menghitung jumlah penerimaan/ pendapatan dengan beban
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang berisi mengenai perubahan dari ekuitas akibat adanya laba atau
rugi dari aktivitas transaksi selama periode berjalan
d. Laporan Arus Kas
Memuat jumlah penerimaan kas dari pendanaan negara dan donatur serta
pengeluaran untuk operasional partai
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan ini terdapat informasi hal-hal umum, ikhtisar
kebijakan akuntansi, kas dan setara kas, piutang lain-lain, biaya dibayar di
muka, uang muka, aset tetap, biaya masih harus dibayar, perpajakan, utang
lain-lain, hibah dan sumbangan, program layanan, beban administrasi dan
umum
● LSM Lemari
a. Laporan Arus Kas
Memuat hal hal terkait aktivitas pendanaan atau donasi serta penyalurannya

5. Standar akuntansi keuangan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan Yayasan,
LSM, dan Partai Politik:
a. Laporan keuangan yang digunakan oleh Yayasan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) organisasi nirlaba sesuai dengan PSAK Nomor 45 tentang Entitas
Nirlaba
b. LSM termasuk ke dalam organisasi nirlaba. Oleh karena itu, standar akuntansi yang
digunakan dalam menyusun laporan keuangannya adalah Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) organisasi nirlaba.
c. Laporan keuangan yang digunakan oleh partai politik juga menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) Organisasi Nirlaba sesuai dengan PSAK Nomor 45.

You might also like