Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 40

PELELANGAN TERBUKA

PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP - DCC


(STA 1+700 S.D 2 + 200)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

NOMOR : 139.RKS/612/UCRT/2022
TANGGAL : 3 November 2022

BIDANG PENGADAAN

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA

2022

1 | PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA 1+700 S.D 2 + 200)


BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM PASCAKUALIFIKASI

1.1. PENDAHULUAN
Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti pelelangan ini harus membaca dan memahami dengan
seksama semua ketentuan yang tertulis pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini.
Sanggahan tidak akan ditanggapi di kemudian hari, jika alasannya karena tidak membaca, atau
kurang memahami mengenai artinya, dan segala kerugian yang diakibatkannya menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
1.2. PEDOMAN PELAKSANAAN PELELANGAN
Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa ini berpedoman pada Surat Keputusan Direksi PT
Pembangkitan Jawa-Bali Nomor 034M.P/019/DIR/2021 tanggal 22 November 2021 dan Nomor
035M.P/019/DIR/2021 tanggal 22 November 2021.
1.3. RENCANA KERJA
Dalam pelelangan ini Penyedia Barang/Jasa diminta untuk menawarkan harga Pekerjaan
PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP - DCC (STA 1+700 S.D 2 + 200) + PPn 11%,
pajak terkait dan sesuai spesifikasi yang diminta.

1.4. JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN


a. Pendaftaran Peserta Lelang dan Pengambilan Dokumen Lelang:
Tanggal : 8 November 2022 – 11 November 2022
Waktu : Pukul 09.00 WIB s/d 15.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Pengadaan Gedung A PT PJB UP Cirata
Switchyard, Plered, Purwakarta
b. Penjelasan Lelang :
Hari/Tanggal : Jumat, 11 April 2022
Waktu : Pukul 13.30 WIB.
Tempat : Ruang Rapat Pengadaan Gedung A PT PJB UP Cirata,
Switchyard, Plered, Purwakarta (Zoom meeting)
c. Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul:
Hari/Tanggal : Jumat, 18 November 2022
Waktu : Pukul 13.30 WIB (pemasukan penawaran yang melebihi jam 13.30 WIB
dianggap gugur)
Tempat : Ruang Rapat Pengadaan Gedung A PT PJB UP Cirata,
Switchyard, Plered, Purwakarta

1.5. PEMBERI PEKERJAAN


Pemberi pekerjaan dalam pelelangan ini adalah PT Pembangkitan Jawa-Bali UP Cirata,
selanjutnya disebut PT PJB UP Cirata.
1.6. PERENCANA PENGADAAN BARANG/JASA
Perencana Pengadaan Barang dalam pelelangan ini adalah General Manajer PT PJB Unit
Pembangkitan Cirata.
1.7. PENYEDIA BARANG/JASA
a. Memiliki pengalaman melakukan pekerjaan konstruksi sipil pada pekerjaan jalan minimal 2 kali
dibuktikan dengan copy kontrak, satisfaction letter dan BAST (Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan)/BAPP (Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan pada 3 tahun terakhir.
b. Memiliki Serifikat Badan Usaha Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi jalan raya (Kecuali Jalan
Layang), Jalan Rel Kereta Api dan Landas Pacu Udara (SI003) yang dikeluarkan oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, dibuktikan dengan fotocopy sertifikat.
c. Memiliki Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi dengan kualifikasi minimal usaha kecil, sub
kualifikasi M1 sesuai dengan ketentuan kualifikasi bidang terkait poin e
d. Mempunyai personil yang mempunyai keahlian dalam melakukan pekerjaan bidang konstruksi
dengan melampirkan CV, yang disertai deskripsi pekerjaan, minimal sebagai berikut :

Page | 2
1. Ahli K3 Umum/Konstruksi: minimal 1 orang yang bersertifikat minimal dikeluarkan oleh
Disnakertrans.
2. Memiliki minimal 1 orang tenaga ahli yang memiliki sertifikat keahlihan (SKA) dengan
kualifikasi Ahli Muda atau ahli Madya terkait pekerjaan jalan.
e. Memiliki surat bukti kepemilikan Asphalt Mixing Plant (AMP). Jika tidak dapat menyertakan
surat dukungan dari perusahan yang memiliki bukti kepemilikan Asphalt Mixing Plant (AMP).
f. Pihak penyedia barang dan jasa sudah memiliki sertifikat CSMS (Contractor Safety
Management System) yang diterbitkan oleh PT PJB
1.8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah dokumen pengadaan yang dipergunakan sebagai
pedoman dalam proses penawaran oleh Penyedia Barang/Jasa serta pedoman proses
pengadaan oleh Pelaksana Pengadaan PT PJB.
1.8.1. Pelaksana Pengadaan akan menyelenggarakan Penjelasan Lelang untuk menjelaskan isi
dan lingkup dari dokumen lelang.
1.8.2. Semua permintaan klarifikasi terhadap isi RKS hanya dapat dilakukan dalam forum
Penjelasan Lelang.
1.8.3. Peserta Lelang tidak diwajibkan menghadiri/mengikuti Rapat Penjelasan Lelang yang
diadakan oleh Pelaksana Pengadaan tetapi, mengingat pekerjaan ini membutuhkan
pemahaman spesifikasi yang mendetail maka Peserta Pelelangan disarankan untuk
menghadiri/mengikuti Rapat Penjelasan Lelang, dimana peserta yang hadir adalah wakil
dari perusahaan, berkompeten dengan bidang pekerjaan dan wajib menunjukkan tanda
pengenal serta surat kuasa dari pimpinan perusahaan.
1.8.4. Ketidakhadiran peserta pelelangan pada saat jadwal anwijzing tidak mengugurkan peserta
dalam proses pemasukan Dokumen Penawaran, dengan catatan Peserta yang tidak hadir
dianggap telah memahami dan menyetujui segala hasil aanwijzing (penjelasan)
pekerjaan terkait.
1.8.5. Pertanyaan yang menyangkut RKS ini dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan
kepada Pelaksana Pengadaan pada saat Rapat Penjelasan Lelang.
1.8.6. Apabila terdapat perubahan/penambahan pada RKS pada saat Aanwijzing, maka akan
dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Lelang yang merupakan lampiran dari RKS ini,
dan sifatnya mengikat seluruh Peserta Lelang.

1.9. SYARAT - SYARAT PESERTA LELANG


Penyedia Barang/Jasa yang dapat mengikuti pelelangan ini adalah sebagai berikut:
1.9.1. Perusahaan yang berbadan hukum, Badan usaha yang berbadan hukum, atau Perseroan
Terbatas
1.9.2. Pabrikan Dalam Negeri / Agen Tunggal / Distributor.
1.9.3. Pabrikan Luar Negeri yang mempunyai Perwakilan (Representatif) di Indonesia.
1.9.4. Unit PLN / Anak Perusahaan PLN / Anak Perusahaan PT PJB.
1.9.5. Penyedia Barang/Jasa tidak sedang menjalani sanksi Blacklist di lingkungan PT PLN
Persero.
1.9.6. Memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Bab I point 1.7
1.9.7. Pihak penyedia barang dan jasa sudah memiliki sertifikat CSMS (Contractor Safety
Management System) kriteria rendah yang diterbitkan oleh PT PJB

1.10. DILARANG IKUT SEBAGAI PESERTA/PENJAMIN


1.10.1. Pegawai Negeri, pegawai BI, pegawai Badan Hukum Milik Negara (BHMN)/Badan
Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dan Pegawai Bank Milik Pemerintah/Daerah.
1.10.2. Mereka yang dinyatakan pailit.
1.10.3. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan kepentingan tugasnya (Conflict
of interest).
1.10.4. Mereka yang keikutsertaannya dalam satu pelelangan berada dalam satu kesatuan
pengaruh pemilik modal dan atau kepengurusan dengan peserta lelang yang lain (kecuali
BUMN/BUMD sebagai peserta lelang) sehingga dapat diperkirakan akan dapat terjadi
pengaturan/kerjasama di antara para peserta atau terjadinya persaingan yang tidak
wajar/sehat.

Page | 3
1.11. BENTUK SURAT PENAWARAN DAN METODE CARA PENYAMPAIAN
1.11.1. Penyampaian Surat Penawaran menggunakan metode 1 TAHAP 2 SAMPUL.
1.11.2. Dokumen Penawaran SAMPUL I (Penawaran Administrasi dan teknis) terdiri dari :
1. Dokumen penawaran administrasi, yaitu :
- Penawaran administrasi (lampiran 2),
- Dokumen Isian Kualifikasi (Lampiran 1),
- Lampiran dokumen penawaran SAMPUL I sesuai dengan RKS dan hasil
penjelasan yang telah disepakati.
2. Dokumen penawaran Teknis, yaitu :
- Spesifikasi teknis yang ditawarkan
- Syarat lain (tambahan dari user) saat aanwidzing
1.11.3. Dokumen Penawaran SAMPUL II (Penawaran Harga) terdiri dari:
- Penawaran Harga (Lampiran 3)
- Daftar rincian penawaran harga (Lampiran 4), dan
- Asli Jaminan Penawaran.
1.11.4. Dokumen Penawaran Sampul 1 terdiri dari Penawaran Administrasi dan Teknis.
1.11.5. Dokumen Penawaran Sampul 2 terdiri dari dokumen Penawaran Harga.
1.11.6. Peserta harus mengajukan surat penawaran administrasi (SAMPUL I) sesuai contoh
Lampiran 2 dan penawaran harga (SAMPUL II) yang dilengkapi dengan rincian harga
penawaran sesuai contoh Lampiran 3 dan Lampiran 4 RKS ini.
1.11.7. Dokumen Penawaran Administrasi dan teknis dibuat dalam sampul yang berbeda,
dimasukkan dalam SAMPUL tertutup kemudian ditulis ”Penawaran Administrasi (SAMPUL
I)” dan ”Penawaran Teknis (SAMPUL I)”. Dan dokumen Penawaran Harga (SAMPUL II),
dimasukkan dalam SAMPUL tertutup dan ditulis ” Penawaran Harga (SAMPUL II)”.
1.11.8. Dokumen Penawaran SAMPUL I dan SAMPUL II disampaikan sebanyak 2 (dua) rangkap
yang terdiri dari Dokumen ASLI dan salinannya dalam bentuk softcopy (data dimasukan
pada Flashdisk/compact disk dengan format PDF).
1.11.9. Penyampulan dokumen penawaran asli dan soft copy dimasukkn ke dalam 1 SAMPUL
dan direkat untuk menjaga kerahasiaan.
1.11.10. Penyampaian surat penawaran pada SAMPUL penutup sebelah kiri agar ditulis :
Surat Penawaran sesuai RKS No. 139.RKS/612/UCRT/2022, tanggal 3 November 2022,
nama paket pekerjaan PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA
1+700 S.D 2 + 200).
Surat Penawaran dialamatkan kepada:
PELAKSANA PENGADAAN BARANG/JASA (Laila Yuliastuti)
PT PJB UP CIRATA Unit Pembangkitan Cirata
Desa Cadassari Kec.Tegal Waru, Plered Kabupaten Purwakarta
1.11.11. Surat Penawaran dimasukkan sendiri oleh Peserta ke dalam kotak penawaran yang telah
disediakan.
1.11.12. Pelaksana pengadaan menolak dokumen Penawaran yang masuk setelah batas akhir
pemasukan penawaran.
1.11.13. Harga penawaran adalah harga tetap (fixed priced)/Lump Sump, tidak berubah,
ditawarkan dalam mata uang rupiah dan sudah termasuk semua pajak-pajak yang
berlaku.
1.11.14. Harga penawaran berlaku untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terhitung
sejak tanggal pemasukan surat penawaran.
1.11.15. Harga penawaran dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka-
angka dan huruf.
1.11.16. Apabila terdapat perbedaan penulisan antara angka dan penulisan huruf, maka keduanya
akan dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
1.11.17. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara total nilai penawaran dengan rincian
penawaran, maka yang berlaku adalah harga penawaran dan total penawaran
disesuaikan.
1.11.18. Surat Penawaran harus ditanda tangani oleh Pimpinan Perusahaan atau penerima kuasa
dari Pimpinan Perusahaan kepada nama yang tercantum didalam akte pendirian
perusahaan / perubahannya, atau kepala cabang Perusahaan yang diangkat oleh Kantor
Pusat dan dibuktikan dengan dokumen otentik,bertanggal, bermeterai dan distempel.

Page | 4
1.11.19. Penawaran harga dari peserta harus disertai dengan Jaminan (Bid-Bond), yang
dikeluarkan oleh Bank Umum yan telah ditentukan oleh PT PJB (tidak termasuk Bank
Perkreditan Rakyat).

1.12. KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN LARANGAN PENYUAPAN, KORUPSI, KOLUSI,


NEPOTISME (KKN)
a. PARA PIHAK menyepakati bahwa pada saat melaksanakan pekerjaan ini berdasarkan pada
prinsip itikad baik, tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi keinginannya, menerima serta bertanggungjawab atas segala keputusan yang
ditetapkan sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK, menghindari serta mencegah terjadinya
pertentangan kepentingan (conflict of interest), menghindari serta mencegah penyalahgunaan
wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi-golongan-atau pihak lain,
dan tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima
hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan
dengan pelaksanaan perjanjian ini.
b. PARA PIHAK menyepakati bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan ini wajib patuh dan selalu
mengambil tindakan yang cukup untuk memastikan subkontraktor, agen, atau pihak lain yang
menjadi subjek kendali agar patuh terhadap setiap hukum Indonesia yang berlaku, tidak
terbatas pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta
bersedia dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila
terbukti terlibat Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), penyuapan dan lain sebagainya
c. PARA PIHAK dengan ini menjamin untuk tidak akan membayar, menawarkan, menjanjikan
atau setuju untuk membayar, menyebabkan dibayarnya, ditawarkannya, dijanjikannya,
persetujuan untuk membayar, secara langsung atau tidak langgung, sehubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini atau setiap potensi proyek, setiap kontribusi, biaya, komisi politik,
atau pembayaran yang tidak semestinya atau manfaat lain kepada pegawai atau perwakilan
pemerintah atau perseorangan swasta yang mengakibatkan timbulnya pembayaran yang tidak
semestinya
d. PARA PIHAK selanjutnya menjamin untuk tidak, secara langsung atau tidak langsung,
sehubungan dengan pekerjaan ini dan bisnis yang timbul karenanya, menawarkan, membayar,
berjanji untuk membayar, atau mengizinkan pemberian uang atau hal lainnya yang bernilai
kepada pegawai atau perwakilan pemerintah atau pihak manapun, dengan mengetahui atau
sadar bahwa uang atau hal lainnya yang bernilai tersebut akan ditawarkan, diberikan atau
dijanjikan, secara langsung atau tidak langsung, kepada pegawai atau perwakilan pemerintah,
dengan tujuan:
 Mempengaruhi tindakan atau keputusan dari pegawai tersebut dalam kapasitasnya,
termasuk keputusan untuk tidak melaksanakan tugas kedinasannya;
 Mendorong pegawai tersebut untuk menggunakan pengaruhnya kepada institusi
pemerintah untuk mempengaruhi tindakan atau keputusan apapun dari institusi
pemerintah tersebut, untuk membantu PIHAK manapun untuk mendapatkan atau
mempertahankan bisnis atau mengarahkan suatu bisnis kepada pihak ketiga.
e. PARA PIHAK menyepakati bahwa tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang
mengakibatkan terjadinya ketidakwajaran dalam pelaksanaan Pekerjaan ini termasuk namun
tidak terbatas pada tindakan Penipuan, Persekongkolan, Kolusi Penyuapan, Korupsi,
Kecurangan, Pemalsuan dan tindakan lain yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku
dan tidak sesuai dengan etika bisnis yang baik.
f. Apabila pihak Pelaksana pekerjaan terbukti tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ini, maka pihak pemberi pekerjaan berhak memutus kontrak secara sepihak.
Jaminan Pelaksanaan atau Jaminan Garansi berupa Bank Garansi (apabila terjadi saat masa
Garansi) akan dicairkan dan sepenuhnya menjadi milik pihak pemberi pekerjaan, serta
pelaksana pekerjaan dikenakan sanksi Blacklist selama minimum 24 (dua puluh empat) bulan
sejak tanggal penjatuhan sanksi Blacklist.

Page | 5
BAB II
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI

2.1 LAMPIRAN – LAMPIRAN SURAT PENAWARAN


2.1.1. Lampiran-lampiran Surat Penawaran Sampul 1 (administrasi) adalah sebagai berikut:
1) Surat Penawaran Administrasi (Lampiran 2)
2) Formulir Isian Penilaian Kualifikasi (Lampiran 1)
3) Surat pernyataan (Lampiran 5)
4) Pakta Integritas (Lampiran 6)
5) Surat pernyataan menggunakan dana sendiri (Lampiran 7)
6) Copy Akta Pendirian atau Anggaran dasar Perusahaan dan perubahanya yang terakhir
7) Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang dikeluarkan oleh Pejabat
Pemerintahan yang berwenang.
8) Copy Surat Ijin Usaha Perusahaan yang sesuai dan masih berlaku.
9) Copy tanda daftar perusahaan yang masih berlaku.
10) Asli Daftar susunan pemilikan Saham.
11) Asli Daftar susunan pengurus perusahaan.
12) Data peralatan yang dimiliki perusahaan.
13) Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP)
14) Copy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
15) Asli Surat Kuasa bermeterai dari penanggung jawab perusahaan kepada yang
dikuasakan (wajib merupakan pegawai tetap perusahaan terkait).

Note :
- Peserta pelelangan yang sudah memiliki sertifikat DPP (daftar penyedia perusahaan)
PT PJB maka lampiran surat penawaran point 6 – 14 tidak perlu dilampirkan (diganti
dengan melampirkan Copy Sertifikat DPP).

2.1.2. Lampiran Surat Penawaran Sampul 1 (teknis) adalah sebagai berikut:


1) Spesifikasi teknis yang ditawarkan
2) Copy kontrak dan satisfaction letter dan BAST (Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan)/BAPP (Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan pada 3 tahun terakhi untk
pekerjaan perbaikan jalan minimal 2 pekerjaan.
3) Memiliki Serifikat Badan Usaha Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi jalan raya (Kecuali
Jalan Layang), Jalan Rel Kereta Api dan Landas Pacu Udara (SI003) yang dikeluarkan
oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, dibuktikan dengan fotocopy sertifikat.
4) Memiliki Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi dengan kualifikasi minimal usaha kecil, sub
kualifikasi M1 sesuai dengan ketentuan kualifikasi bidang terkait poin 3
5) Mempunyai personil yang mempunyai keahlian dalam melakukan pekerjaan bidang
konstruksi dengan melampirkan CV, yang disertai deskripsi pekerjaan, minimal sebagai
berikut :
a. Ahli K3 Umum/Konstruksi: minimal 1 orang yang bersertifikat minimal dikeluarkan oleh
Disnakertrans.
b. Memiliki minimal 1 orang tenaga ahli yang memiliki sertifikat keahlihan (SKA) dengan
kualifikasi Ahli Muda atau ahli Madya terkait pekerjaan jalan.
6) Memiliki surat bukti kepemilikan Asphalt Mixing Plant (AMP). Jika tidak dapat
menyertakan surat dukungan dari perusahan yang memiliki bukti kepemilikan Asphalt
Mixing Plant (AMP).
7) Pihak penyedia barang dan jasa sudah memiliki sertifikat CSMS (Contractor Safety
Management System) yang diterbitkan oleh PT PJB
8) Syarat lain (tambahan dari user) saat aanwidzing
(PADA SAAT PEMASUKAN SAMPUL 1 SELURUH DOKUMEN AGAR DISUSUN SESUAI
URUTAN PENOMORAN TERSEBUT DIATAS).

Page | 6
2.1.3. Peserta dalam menyampaikan surat penawaran Sampul II harus melampirkan:
1) Surat penawaran harga (bermaterai+cap) (Lampiran 3).
2) Daftar rincian pekerjaan berikut harganya (Lampiran 4).
3) Asli Jaminan Penawaran dari Bank Umum.

Catatan :
Copy surat-surat tersebut di atas bila diperlukan PT PJB UP CIRATA berhak melihat aslinya.
Seluruh berkas lampiran Surat Penawaran agar disusun secara urut sesuai nomor urut yang
tercantum dalam dokumen RKS ini.

Penyedia Barang wajib mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan lingkungan hidup yang berlaku pada saat
penyerahan dan pemasangan material.

2.2 JAMINAN PENAWARAN


 Jaminan penawaran yang diterbitkan dari Bank Umum (tidak termasuk Bank
Perkreditan Rakyat) harus mempunyai syarat-syarat sekurang-kurangnya sebagai berikut:
 Judul jaminan adalah ”Garansi Bank” atau ”Bank Garansi”.
 Tercantum nama dan alamat jelas bank pemberi garansi.
 Tercantum tanggal penerbitan garansi.
 Tercantum transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi.
 Tercantum jumlah uang yang dijamin.
 Tercantum tanggal berlaku dan berakhirnya garansi bank.
 Tercantum penegasan batas waktu pengajuan claim.
 Tercantum tidak memberlakukan ketentuan pasal 1831 dan memberlakukan pasal
1832 KUHP.
 Jaminan Penawaran (Bid-Bond) wajib diserahkan oleh Peserta dengan tujuan jaminan
kepada:
Nama : PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Cirata
Alamat : Desa Cadassari Kec.Tegal Waru,
Plered Kabupaten Purwakarta
Jaminan : PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP - DCC (STA 1+700 S.D 2 +
200)

 Jaminan penawaran atas pengadaan barang/jasa harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam waku paling lambat 14 (empat belas) hari kerja,
setelah surat pernyataan wanprestasi dari pelaksana pengadaan diterima oleh penerbit
jaminan. (diberikan sanksi black list sesuai wanprestasi yang telah dilakukan oleh
penyedia).
 Besarnya Jaminan Penawaran (Bid-Bond) adalah minimal 1% dari nilai total Penawaran.
 Jaminan penawaran (Bid-Bond) yang sah adalah yang dikeluarkan oleh Bank Umum (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat)
 Jaminan Penawaran diterbitkan oleh bank-bank yang telah ditentukan oleh PT PJB yaitu
antara lain :
a. Bank Rakyat Indonesia g. Bank MUFG
b. Bank Mandiri h. Bank OCBC NISP
c. Bank Negara Indonesia i. Bank Permata
d. Bank Central Asia j. Bank UOB Indonesia
e. Bank Danamon Indonesia k. Bank Syariah Indonesia
f. CIMB Niaga
 Masa berlakunya Jaminan Penawaran (Bid-Bond) sekurang-kurangnya sama dengan masa
berlakunya harga penawaran yaitu 3 (tiga) bulan sejak tanggal pemasukan dokumen
penawaran.

Page | 7
 Apabila masa berlaku Jaminan Penawaran (Bid-Bond) telah berakhir, sedangkan keputusan
PELELANGAN TERBUKA belum ditetapkan, maka PT PJB UP CIRATA berhak meminta
perpanjangan masa berlaku jaminan penawaran tersebut.
 Jaminan Penawaran (Bid-Bond) akan dikembalikan kepada Peserta yang bukan menjadi
pemenang dalam PELELANGAN TERBUKA ini setelah ada keputusan pemenang dari
Pejabat PT PJB UP CIRATA yang berwenang.
 Bagi Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang, Jaminan Penawaran (Bid-Bond) akan
dikembalikan setelah Peserta menyerahkan jaminan pelaksanaan (Performance Bond)
kepada PT PJB UP CIRATA.
 Bagi Peserta yang telah memasukkan penawaran lengkap dengan Jaminan Penawaran
tetapi menarik diri (membatalkan sebagian atau seluruh penawarannya) dari PELELANGAN
TERBUKA ini sebelum ada keputusan pemenang dari Pejabat PT PJB UP CIRATA yang
berwenang, maka Jaminan Penawaran tersebut akan dicairkan dan menjadi milik PT PJB
UP CIRATA dan tidak diperkenankan untuk mengikuti pengadaan barang/jasa di wilayah
kerja PT PJB UP CIRATA minimal selama 1 (satu) tahun.
 Dalam hal Penyedia Barang/Jasa yang sudah ditunjuk menjadi pemenang dalam
PELELANGAN TERBUKA ini dan tidak bersedia menandatangani Surat Perjanjian atau
menolak penunjukan PT PJB UP CIRATA dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka
Jaminan Penawaran akan dicairkan dan menjadi milik PT PJB UP CIRATA dan Penyedia
Barang/Jasa tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti pengadaan barang/jasa di
wilayah kerja PT PJB UP CIRATA minimal selama 2 (dua) tahun, selanjutnya PT PJB UP
CIRATA berhak menunjuk peserta pemenang berikutnya.

2.3 JAMINAN PELAKSANAAN


 Bagi pemenang pelelangan terbuka PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC
(STA 1+700 S.D 2 + 200) sebelum diterbitkan Surat Perjanjian, Penyedia Barang/Jasa
harus menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) sebagai syarat
penandatanganan Surat Perjanjian.
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) yang diterbitkan harus mempunyai syarat-syarat
sekurang-kurangnya sebagai berikut :
 Judul jaminan adalah ”Garansi Bank” atau ”Bank Garansi”.
 Tercantum nama dan alamat jelas bank pemberi garansi.
 Tercantum tanggal penerbitan garansi.
 Tercantum transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi.
 Tercantum jumlah uang yang dijamin.
 Tercantum tanggal berlaku dan berakhirnya garansi bank.
 Tercantum penegasan batas waktu pengajuan claim.
 Tercantum tidak memberlakukan ketentuan pasal 1831 dan memberlakukan pasal 1832
KUHP.
 Besarnya Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) adalah minimal sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak.
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) harus sudah diserahkan sebelum Surat
Perjanjian ditandatangani selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah
tanggal Surat Penunjukan.
 Jaminan Pelaksanaan yang sah adalah dikeluarkan oleh bank-bank yang telah ditentukan
oleh PT PJB (sama dengan jaminan penawaran, dengan tujuan jaminan kepada:
Nama : PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Cirata
Alamat : Desa Cadassari Kec.Tegal Waru, Plered Kabupaten Purwakarta
Jaminan : PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA 1+700
S.D 2 + 200)
 Jaminan Pelaksanaan harus mempunyai masa berlaku sekurang-kurangnya 1 (satu) hari
kalender sebelum tanggal penandatanganan Surat Perjanjian sampai dengan batas akhir
waktu penyerahan pekerjaan ditambah 60 (enam puluh) hari kalender.
 Penyedia Barang/Jasa harus bersedia memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan
jika penyerahan pekerjaan tertunda dari waktu yang telah ditetapkan dalam Surat
Perjanjian.
 Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang masa berlaku jaminan
pelaksanaan, maka Surat Perjanjian akan diputuskan secara sepihak dan selanjutnya
jaminan pelaksanaan tersebut akan dicairkan dan menjadi milik PT PJB UP CIRATA serta

Page | 8
kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti
pengadaan barang/jasa di Wilayah Kerja PT PJB UP CIRATA selama minimal 1 (satu)
tahun.

2.3 MASA GARANSI DAN MASA PEMELIHARAAN


 Apabila semua hasil testing dan commisioning tidak diterima dengan alasan teknis (sesuai
test uji dan atau dokumen kurang lengkap) dan atau alasan kegagalan yang diakibatkan
keteledoran dalam pembongkaran dan pemasangan (yang menjadi lingkup pekerjaan
pelaksana pekerjaan) dan bukan karena kesalahan operasi, maka pihak pelaksana
pengadaan wajib mengganti dengan material yang baru.
 Apabila pekerjaan PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA 1+700
S.D 2 + 200) selama commissioning test sampai dengan Tanda Tangan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, terjadi kegagalan yang diakibatkan keteledoran dalam
pembongkaran dan pemasangan (yang menjadi lingkup pekerjaan Kontraktor) dan bukan
karena kesalahan operasi, maka pihak pelaksana wajib memperbaiki kembali atas
kerusakan tersebut dan semua biaya yang timbul baik material, tenaga kerja dan lainnya
adalah menjadi tanggungjawab pelaksana pekerjaan. Catatan: keterangan garansi,
waranty dan masa pemeliharaan
 Durasi garansi pekerjaan untuk Material dan untuk hasil pekerjaan jasa adalah minimal
selama 6 (enam) bulan setelah penerbitan Berita acara penyelesaian pekerjaan (BAPP).
 Kunjungan purna jual untuk pemeliharaan/inspeksi berkala 2 kali dalam masa garansi, dan
menyerahkan hasil pemeliharaan/inspeksi ke PT.PJB
 Kerusakan berulang hingga 2x (dua kali) perbaikan untuk peralatan yang sama dalam
1 tahun maka pihak pelaksana pekerjaan wajib melakukan penggantian dengan
peralatan baru dengan spesifikasi minimal sama dengan peralatan tersebut.
 Bila terjadi gangguan pada hasil pekerjaan selama masa garansi dan masa
pemeliharaan, maka pelaksana pekerjaan wajib melakukan perbaikan dalam waktu
maksimal 2 x 24 jam (atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh PT.PJB).
 Semua laporan yang berkaitan dengan garansi dan masa pemeliharaan di
dokumentasikan dan ditandatangani direksi pekerjaan. (selama 6 bulan tersebut)
sebagai syarat terselesainya semua kontrak (garansi dan masa pemeliharaan)
 Semua laporan warranty dilaporkan ke direksi pekerjaan dan bukan sebagai syarat
penyelesaian kontrak

2.4 WAKTU DAN TEMPAT PENYERAHAN BARANG DAN JASA


Waktu penyelesaian pekerjaan adalah sebagai berikut :
 Waktu pengiriman barang adalah 20 (dua puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat
Perjanjian.
 Waktu Pelaksanaan pekerjaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan Surat
Perjanjian
 Tempat penyerahan barang adalah di gudang PT PJB UP CIRATA Unit Pembangkitan
Cirata.
 Pada waktu penyerahan barang .agar dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai
berikut :
a. Lataston Lataston HRS-WC; Asphalt harus disertakan JMF yaitu suatu dokumen yang
menyatakan bahwa rancangan campuran laboratorium yang tertera dalam DMF dapat
diproduksi dengan instalsi pencampuran aspal, dihamparkan dan dipadatkan di
lapangan dengan perlatan yang telah ditetapkan den memenuhi derajat kepadatan
lapangan terhadap kepadatan laboratorium hasil pengujian Mashall dari benda uji.
b. Pengujian Tack Coat
 SNI 03-6721, Metode pengujian kekentalan aspal cair dengan alat saybolt
 SNI 03-3644, Metode pengujian jenis muatan partikel aspal emulsi.
 SNI 03-3642, Metode pengujian kadar residu aspal emulsi dengan penyulingan.
 SNI 06-2456, Metode pengujian penetrasi bahan bahan bitumen.
c. Lembar penerimaan dan dokumentasi barang Lataston HRS-WC; Asphalt yang
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. (Tercantum jumlah berat dan suhu pada saat
pemasukan ke alat penghampar 130 – 150OC)
d. Surat Jalan Barang
e. Dokumen asal barang

Page | 9
f. Surat Pernyataan 100 % asli dan bebas cacat
 Sebelum dilakukan proses pekerjaan akan dilakukan pemeriksaan kualitas barang yang
diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa,

2.5 PEMERIKSAAN DAN PENERIMAAN BARANG


 Pemeriksaan atas barang yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa meliputi
pemeriksaan kelengkapan dokumen barang, kesesuaian spesifikasi, kualitas, kuantitas,
jenis barang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Surat Perjanjian.
 Apabila barang yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa tidak sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam Surat Perjanjian, maka PT PJB UP CIRATA berhak menolak barang
yang tidak sesuai tersebut dan Penyedia Barang/Jasa harus mengganti barang tersebut
dengan barang yang baru.
 Semua kehilangan dan/atau kerusakan atas barang tersebut yang terjadi dalam waktu
pengangkutan dari tempat Penyedia Barang/Jasa sampai di tempat penyerahan barang
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
 Dalam hal pemeriksaan dilakukan setelah batas waktu penyerahan barang dan ternyata
barang tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan barang
dinyatakan ditolak, maka Penyedia Barang/Jasa akan dikenakan denda keterlambatan
terhitung sejak berakhirnya batas waktu penyerahan barang maupun pekerjaan jasa.
 Hasil dari pemeriksaan dan penerimaan barang tersebut akan dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Barang yang ditandatangani oleh tim mutu Barang PT PJB UP CIRATA
Unit Pembangkitan Cirata dan Bon Penerimaan Barang yang diterbitkan oleh Petugas
Gudang PT PJB UP CIRATA
 Namun demikian, penerbitan Berita Acara Pemeriksaan Barang tersebut tidak melepaskan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa terhadap kualitas barang yang diserahkan dan jika
pada masa garansi ternyata barang tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
maka Penyedia Barang/Jasa harus mengganti dengan barang yang baru.
 Mengingat pekerjaan terdiri atas material terpasang dan teruji fungsi, maka seluruh peserta
wajib memahami bahwa material harus diperiksa terlebih dahulu oleh tim mutu barang PT
PJB UP Cirata sebelum dilakukan proses pekerjaan(Jasa).

2.6 PEMERIKSAAN DAN PENERIMAAN JASA


 Setelah pekerjaan selesai, Penyedia barang/jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PT PJB UP CIRATA untuk penyerahan pekerjaan (setelah test uji fungsi).
 Selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal penyerahan pekerjaan
akan dilakukan pemeriksaan pekerjaan tersebut oleh Tim mutu Jasa PT PJB UP CIRATA
 Penyedia barang/jasa membuat laporan hasil pekerjaan.
 Hasil dari pemeriksaan pekerjaan tersebut akan dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Tim mutu Jasa PT PJB UP CIRATA
 Namun demikian, penerbitan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan tersebut tidak
melepaskan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa terhadap kualitas pekerjaan yang
diserahkan selama masa garansi.
 Penyedia Barang/Jasa harus menyempurnakan hasil pekerjaan jasa dari segala
kekurangan sehingga peralatan tersebut dapat berfungsi/beroperasi dengan baik.
 Dalam hal pemeriksaan dilakukan setelah batas waktu penyerahan pekerjaan dan ternyata
pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan dan pekerjaan dinyatakan ditolak, maka Penyedia Barang/Jasa akan
dikenakan denda keterlambatan terhitung sejak berakhirnya batas waktu penyerahan
pekerjaan.

2.7 DIREKSI PEKERJAAN


 Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, PT PJB UP CIRATA akan menunjuk Direksi
Pekerjaan yang bertugas memberi bimbingan dan petunjuk kepada Penyedia Barang/Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Surat
Perjanjian.
 Direksi Pekerjaan adalah Manajer Pemeliharaan PT PJB Unit Pembangkitan Cirata.

Page | 10
 Adapun untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Direksi Pekerjaan dapat
menunjuk Pengawas Pekerjaan yaitu bidang LK3.
 Direksi Pekerjaan berhak untuk menolak apabila Penyedia Barang/Jasa dalam
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan Surat Perjanjian.
 Direksi Pekerjaan atau wakil yang ditunjuk (Pengawas Pekerjaan) hanya mempunyai
wewenang mengeluarkan instruksi kepada Penyedia Barang/Jasa sejauh yang didefinisikan
dalam Surat Perjanjian.
 Setiap persetujuan, pemeriksaan, instruksi, permintaan, pengujian dan tindakan lainnya
yang dilakukan oleh Pengawas Pekerjaan harus terlebih dahulu diketahui oleh Direksi
Pekerjaan.

2.8 SITE MANAJER


 Penyedia Barang/Jasa wajib menempatkan Site Manajer yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian.
 Site Manajer yang ditunjuk oleh Penyedia Barang/Jasa harus benar-benar ahli dalam dalam
bidang pekerjaan sehingga terjamin kualitas hasil pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan
dalam Surat Perjanjian.
 Direksi Pekerjaan berhak meminta penggantian Site Manajer apabila dianggap tidak
mampu dalam melaksanakan tugasnya.

2.9 IZIN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA KEBERSIHAN LINGKUNGAN


 Identifikasi bahaya dan risiko kerja.
a. Potensi bahaya yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah:
Item/Jenis Bahaya
Tersengat aliran listrik
Percikan api
Kejatuhan benda
Terpeleset
Tergencet
Terpapar cairan kimia

b. Risiko kerja dalam pekerjaan ini adalah low risk.


c. Semua potensi bahaya yang telah diidentifikasi, pelaksana pekerjaan harus melakukan
evaluasi dan pengecekan terhadap semua resiko bahaya yang ada.
d. Pelaksana pekerjaan diharuskan melakukan evaluasi segala resiko yang ada (aspek
keselamatan, kebakaran, kesehatan kerja, dan lingkungan) dan melakukan mitigasi
terhadap resiko kerja tersebut. Laporan evaluasi resiko dan mitigasinya dituangkan
dalam lembar JSA (Job Safety Analysis).
 Pelaksana kerja wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PJB ,baik
K3L (Keselamatan, KeamananKerja dan Lingkungan) maupun SIstem Manajemen
Pengamanan (SMP).
 Semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi aspek dan norma K3 sesuai regulasi
Depnaker dan Undang-Undang KeselamatanKerja No.1 Tahun 1970 yang berlaku di Indonesia
sertaaturan / kebijakan K3 dan 5S di PT PJB
 Peralatan K3 (safety line, helm, safety soes, gloves, body harness dan lainnya yang
dianggapperlu) merupakan tanggung jawab dari Pelaksana Pekerjaan dan wajib menyediakan
alat-alat keselamatan kerja tersebut.
 Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana pekerjaan wajib mendapatkan working permit dari PT
PJB dan safety permit.
 Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja bagi
pekerjanya, termasuk segala upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan mengacu pada
HIRAC yang terlampir pada TOR.
 Safety permit terkait dengan pekerjaan jasa akan diproses oleh PT PJB setelah seluruh
kelengkapan data dipenuhi oleh pihak pelaksana pekerjaan.

Page | 11
 Selama dalam lingkungan PT PJB UP Cirata, seluruh tenaga kerja harus menggunakan tanda
pengenal yang dikeluarkan oleh PT PJB UP Cirata.
 Semua pekerja wajib melaksanakan safety induction sebelum melakukanpekerjaan.
 Pihak pelaksana pekerjaan wajib melampirkan minimal : daftar nama pekerja lengkap berikut
copy kartuidentitas (KTP) serta daftar peralatan& APD yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Setiap kegiatan mobilisasi (keluar – masuk) barang di lokasi PT PJB UP Cirata, maka pihak
pelaksana wajib memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh PT PJB UP
Cirata.
 Setiapperalatan dan material/bahan yang dibawamasukke area kerja harus memiliki surat jalan
yang diketahui dan ditandatangani oleh pihak perusahaan dan menyerahkan salinan surat
jalan tersebut kepada PT PJB UP Cirata.
 Setiap penggunaan sarana milik PT PJB UP Cirata harus mendapatkan ijin dari PT PJB UP
Cirata (bidangterkait).
 PT PJB UP Cirata tidak menerima alasan dalam bentuk apapun terhadap kehilangan,
kerusakan, kebakaran, dari data, dokumen, atau bentuk apapun yang menjadi milik PT PJB
UP Cirata yang disebabkan oleh kelalaian dalam pelaksanan pekerjaan sehingga Pelaksana
Pekerjaan harus bertanggung jawab dan mengganti setiap data atau dokumen yang rusak,
hilang atau terbakar baik selama pengerjaan, penggunaan mobilisasi/demobilisasi dan hal-hal
lain.
 Ijin-ijin dan formalitas yang diperlukan harus segera diselesaikan sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan dan sebelum habis massa berlakunya, perijinan harus sudah
diperpanjang kembali
 Pelaksanaan pekerjaan disertai dengan pemassangan alat pengaman untuk personil pekerja
maupun peralatan, APAR dan APAT menjadi tanggung jawab pihak pelaksana pekerjaan.
 Pihak pelaksana wajib merapikan kembali semua peralatan dan system hasil pekerjaan
sesuaikaidah 5S.
 Setiap pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas Safety / K3.
 Untuk Warga Negara Asing (WNA) dalam pengurusan ijin kerja harus memiliki syarat sebagai
berikut:
a. Sertifikatkeahlian / surat keterangan keahlian manufaktur / institusi yang diakui
b. Paspor yang masihberlaku
c. Visa (kerja/bisnis) yang masihberlaku
d. Dokumenkeimigrasian yang masihberlaku
 Pelaksanaan Protocol Pencegahan Penyebaran Covid-19
i. Protocol Covid-19 PT.PJB
Memenuhi aturan protocol Covid-19 yang dikeluarkan oleh PT.PJB.
ii. Body Thermo Gun
a. Setiap safety man dilengkapi peralatan body thermo gun dan bersertifikat minimal
SNI.
b. Suhu badan yang diizinkan maksimal 37oC.
iii. Disinfectant dan hand wash facility
a. Pelaksana pekerjaan melakukan penyemprotan disinfectant setiap hari pada tools,
area kerja, tempat istirahat beserta kontainer tools.
b. Pelaksana pekerjaan menyediakan hand sanitizer pada masing - masing area
kerja.
iv. Face Mask
a. Safety man memiliki kewajiban memastikan seluruh man power memakai masker
Ketika bekerja (minimum surgical mask).
b. Pelaksana pekerjaan menyediakan masker untuk pekerja dan melakukan
penggantian secara periodik minimal 1 kali sehari.
v. Rest and Meal
a. Pelaksana pekerjaan menyediakan tempat istirahat yang mengakomodasi
keseluruhan man power.
b. Pelaksana pekerjaan tidak diperkenankan makan di luar unit pembangkit.
Pelaksana pekerjaan wajib menyediakan makanan dan waktu istirahat di dalam
area yang telah disediakan.
vi. Positif atau reaktif Covid-19

Page | 12
Apabila pada saat pelaksanaan overhaul ditemukan reaktif covid-19 melalui rapid/ swab
test dari PT.PJB atau pemerintah setempat, maka pelaksana pekerjaan wajib
melaksanakan Emergency Covid-19. Segala biaya yang timbul dan penggantian man
power ditanggung oleh pelaksana pekerjaan.

2.10 PEKERJAAN TAMBAH DAN PEKERJAAN KURANG


 Pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah
dari PT PJB UP CIRATA secara tertulis.
 Kenaikan harga akibat pekerjaan tambah tidak boleh lebih dari 10% (sepuluh perseratus)
dari total nilai Surat Perjanjian.
 Perubahan nilai Surat Perjanjian atas pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang,
dibuatkan addendum berdasarkan harga satuan pada Surat Perjanjian dan tidak ada alasan
untuk mengubah waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali ada persetujuan dari PT PJB UP
CIRATA secara tertulis.
 Apabila pekerjaan kurang mengakibatkan pengurangan volume pekerjaan dari volume
pekerjaan yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian, maka pengurangan dimaksud tidak
dapat dipakai oleh PT PJB UP CIRATA dan Penyedia Barang/Jasa sebagai dasar tuntutan
ganti rugi atau tuntutan hilangnya keuntungan yang disebabkan oleh pengurangan volume
pekerjaan dimaksud.

2.11 CARA PEMBAYARAN


 Pembayaran akan dilakukan sebesar 100% dari total Surat Perjanjian setelah Penyedia
Barang/Jasa menyerahkan dengan baik seluruh pekerjaan. Permintaan pembayaran
ditujukan kepada PT PJB UP Cirata. Dimana sistem pembayaran yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Pembayaran oleh Pemberi pekerjaan akan dilaksanakan setelah PERBAIKAN JALAN
JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA 1+700 S.D 2 + 200) dapat diterima dengan baik
oleh pemberi pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Penerimaan Barang dan
Berita Acara Pemeriksaan pekerjaan.
b. Pembayaran dilakukan dengan ditransfer ke Nomor Rekening Bank yang ditunjuk oleh
Penyedia Barang/Jasa.
c. Lampiran surat permintaan pembayaran (disesuaikan dalam surat perjanjian) adalah
sebagai berikut :
 Surat Permohonan Pembayaran dari Rekanan & Copy 1 lembar
 Kwitansi dalam 3 (tiga) rangkap.
 Asli Berita Acara Pemeriksaan Barang
 Asli Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
 Copy Surat Perjanjian/Kontrak.
 Copy Nomor Pengukuhan PKP dan NPWP.
 Faktur Pajak dan copy E-NOFA
d. Biaya-biaya yang timbul pada Bank Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan
transaksi pembayaran yang dilakukan oleh PT PJB kepada Penyedia Barang/Jasa
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
e. PAJAK PPN DAN PPh
 Sesuai Keputusan Menteri Keuangan RI No. 37/ PMK.03/ 2015, tanggal 04 Maret
2015, tentang penunjukan Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara untuk memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas barang mewah beserta tata cara pemungutan, penyetoran,
dan pelaporannya.
 Berdasarkan butir 1 tersebut di atas, maka dalam Kontrak Franco Site PT PJB UP.
Cirata akan membayar tagihan yang disampaikan oleh Supplier + Pajak Pertambahan
Nilai. Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas nama PT PJB dilakukan sendiri oleh
Supplier.
 PPh untuk pekerjaan penyediaan tenaga kerja dengan nilai sesuai aturan Pemerintah,
akan dipotong langsung oleh PIHAK KESATU dan akan disetor langsung pada Dinas
Pajak (Pemerintah).

Page | 13
2.12 SANKSI KETERLAMBATAN
 Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan,
maka Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan per tahap
pekerjaan sebesar 1o/oo (satu permil) dari total nilai per tahap pekerjaan untuk setiap
hari kalender keterlambatan dengan batas maksimum sebesar 5% (lima perseratus)
dari nilai Surat Perjanjian, kecuali keterlambatan disebabkan oleh adanya Force Majeure
atau alasan yang berhubungan dengan kesalahan PT PJB UP CIRATA.
 Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sebelum
berakhirnya batas waktu penyerahan pekerjaan, PT PJB UP CIRATA akan memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa mengenai batas akhir
waktu penyerahan pekerjaan.
 Namun apabila Penyedia Barang/Jasa masih sanggup untuk memenuhi kewajibannya
dan disetujui oleh PT PJB UP CIRATA, maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sehingga tidak ada waktu
penjaminan yang luang atau terputus dan kepada Penyedia Barang/Jasa tetap
dikenakan sanksi keterlambatan sesuai peraturan yang berlaku.
 Apabila setelah disetujui oleh PT PJB UP CIRATA, Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan, maka PT PJB UP CIRATA berhak
memutus Surat Perjanjian secara sepihak dan Jaminan Pelaksanaan akan dicairkan dan
sepenuhnya menjadi milik PT PJB UP CIRATA, serta Penyedia Barang/Jasa dikenakan
sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti pengadaan barang/jasa di wilayah kerja PT
PJB UP CIRATA selama minimal 1 (satu) tahun sejak tanggal pemutusan Surat
Perjanjian.

2.13 PEMBEBASAN TUNTUTAN


 Penyedia Barang/Jasa menjamin PT PJB UP CIRATA bahwa sejak ditandatanganinya
Surat Perjanjian maupun di kemudian hari tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain
yang menyatakan mempunyai hak atas barang sebagaimana dimaksud dalam Surat
Perjanjian.
 Apabila kemudian hari PT PJB UP CIRATA mendapat tuntutan dari pihak lain yang
menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau mempunyai hak barang sebagaimana
dimaksud dalam Surat Perjanjian yang telah diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa
kepada PT PJB UP CIRATA, maka semua biaya yang diperlukan oleh PT PJB UP
CIRATA sebagai akibat tuntutan tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.

2.14 PENGALIHAN RISIKO DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN BARANG


 Pengalihan risiko, baik risiko kehilangan maupun risiko kerusakan (setelah masa garansi
berakhir), terjadi setelah PT PJB UP CIRATA menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan
Barang.
 Pengalihan kepemilikan atas barang, terjadi setelah PT PJB UP CIRATA menerbitkan
Berita Acara Pemeriksaan Barang.

2.15 PENUNDAAN PENYELESAIAN PEKERJAAN


 PT PJB UP CIRATA mempunyai hak untuk memerintahkan penundaan dan memulai lagi
seluruh pekerjaan atau bagian-bagian dari pekerjaan tanpa membatalkan persyaratan-
persyaratan yang telah diatur dalam Surat Perjanjian.
 Perintah untuk menunda atau memulai lagi perkerjaan maupun pengujian/kommisioning
akan disampaikan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa.
 Penyedia barang/jasa berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan terkait mulainya
pekerjaan maupun pengujian/kommisioning (termasuk bila diperlukan untuk mengurus
ijin kerja).
 Waktu penyelesaian pekerjaan akan diperpanjang sesuai dengan waktu yang hilang
akibat penundaan tersebut.

2.16 PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN


a. Pemutusan Tanpa Peringatan
 Apabila Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah penandatanganan Surat
Perjanjian atau telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga atau tidak dapat

Page | 14
menyerahkan barang dalam batas waktu perpanjangan yang disetujui oleh PT PJB
UP CIRATA, maka PT PJB UP CIRATA berhak memutus Surat Perjanjian secara
sepihak, baik sebagian atau seluruhnya tanpa memberikan peringatan tertulis
kepada Penyedia Barang/Jasa.
b. Pemutusan dengan memberikan peringatan secara tertulis
 Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyerahkan pekerjaan dalam batas
waktu yang ditentukan, maka PT PJB UP CIRATA akan memberikan peringatan
tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa sebagai Surat Peringatan Pertama.
 Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal diterbitkannya
Surat Peringatan Pertama, Penyedia Barang/Jasa tidak memberikan
respon/jawaban secara tertulis maka PT PJB UP CIRATA akan memberikan Surat
Peringatan Kedua sekaligus Surat Peringatan terakhir.
 Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal diterbitkannya
Surat Peringatan Kedua, Penyedia Barang/Jasa tidak memberikan respon/jawaban
secara tertulis, maka PT PJB UP CIRATA berhak memutus Surat Perjanjian.
 Apabila terjadi pemutusan Surat Perjanjian, PT PJB UP CIRATA berhak mencairkan
Jaminan Pelaksanaan dan akan sepenuhnya menjadi hak milik PT PJB UP CIRATA,
serta Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti
pengadaan barang/jasa di wilayah kerja PT PJB UP CIRATA selama minimum 1
(satu) tahun sejak tanggal pemutusan Surat Perjanjian.
 Dalam hal terjadi pemutusan Surat Perjanjian, maka PT PJB UP CIRATA dan
Penyedia Barang/Jasa sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan
Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2.17 FORCE MAJEURE


 Kejadian Kahar (Force Majeure) adalah setiap keadaan yang berada di luar kontrol yang
wajar, langsung ataupun tidak langsung dari pihak yang terkena (termasuk tetapi tidak
terbatas pada kerusuhan, perang, bencana alam, pemogokan nasional, terorisme,
embargo), tetapi jika hanya dan sejauh bahwa :
 Situasi tersebut, walaupun telah dilakukan upaya keras yang pantas, tidak dapat
dicegah, dihindari atau dipindahkan oleh pihak tersebut;
 Kejadian tersebut mempengaruhi secara materiil kemampuan pihak yang terkena untuk
melaksanakan kewajiban berdasarkan Surat Perjanjian dan pihak yang terkena telah
melakukan seluruh tindakan pencegahan yang pantas, kehati-hatian dan tindakan
alternatif yang pantas untuk menghindari akibat dari kejadian tersebut terhadap
kemampuan pihak yang terkena tersebut untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan
Surat Perjanjian dan untuk mengurangi konsekuensi-konsekuensinya;
 Kejadian tersebut bukan akibat langsung atau tidak langsung kegagalan salah satu
pihak untuk melaksanakan setiap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Surat
Perjanjian; dan
 Pihak yang terkena tersebut telah mengirim kepada pihak lainnya pemberitahuan
seketika yang menjelaskan kejadian tersebut dan akibat yang terjadi dan tindakan-
tindakan yang telah dilakukan untuk memenuhi ketentuan ini dengan ketentuan
Kejadian Kahar tidak termasuk pemogokan, penutupan, atau tindakan industri lainnya
oleh personel dari pihak yang terkena atau agen-agennya.
 Dalam hal terjadi Force Majeure, maka Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan
secara tertulis kepada PT PJB UP CIRATA dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender terhitung sejak terjadinya peristiwa Force Majeure.
 Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukansebagaimana Penyedia Barang/Jasa
tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kepada PT PJB UP CIRATA, maka
keterlambatan penyerahan hasil pekerjaan berdasarkan Surat Perjanjian dianggap bukan
sebagai akibat dari Force Majeure.
 Dalam pemberitahuan mengenai Force Majeure harus disertai dengan keterangan dari
pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan Penyedia Barang/Jasa dapat
sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyerahan barangkepada PT
PJB UP CIRATA.
 PT PJB UP CIRATA dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai
permohonan dimaksud kepada Penyedia Barang/Jasa.

Page | 15
 Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan PT PJB UP CIRATA tidak memberikan
jawaban terhadap permohonan perpanjangan waktu penyerahan barang berikut dokumen
penyerahannya secara lengkap dari Penyedia Barang/Jasa, maka PT PJB UP CIRATA
dianggap telah memberikan persetujuan terhadap permohonan dimaksud.
 Penyedia Barang/Jasa tidak dapat dikenakan sanksi atas keterlambatan penyerahan hasil
pekerjaan pemasangan yang diakibatkan oleh Force Majeure.
 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya Force Majeure akan dilakukan sesuai
dengan kesepakatan PT PJB UP CIRATA dengan Penyedia Barang/Jasa.

2.18 PENYELESAIAN PERSELISIHAN


 Apabila timbul perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan Surat Perjanjian, PT PJB
UP CIRATA dan Penyedia Barang/Jasa sepakat untuk menyelesaikan dengan
musyawarah.
 Segala sengketa, pertentangan atau perselisihan yang timbul dari atau sehubungan
dengan Surat Perjanjian, atau pelanggarannya yang tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah (dengan jalan damai), akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) di Jakarta sesuai dengan prosedur dan tata cara penyelesaian
perselisihan yang berlaku di BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).
 Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tidak dapat diganggu gugat dan
bersifat terakhir. Putusan tersebut segera diserahkan kepada pengadilan yang
mempunyai wewenang hukum (yurisdiksi) untuk melaksanakannya.PT PJB UP CIRATA
dan Penyedia Barang/Jasa tidak akan mengajukan banding kepada pengadilan atas
Putusan tersebut. Sambil menunggu penyelesaian atas suatu sengketa, PT PJB UP
CIRATA dan Penyedia Barang/Jasa akan tetap memenuhi kewajibannya berdasarkan
Surat Perjanjian.

2.19 PENGALIHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAINNYA


 Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan untuk mengalihkan sebagian maupun seluruh
hak dan kewajibannya berdasarkan Surat Perjanjian kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PT PJB UP CIRATA.
 Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan mengalihkan sebagian maupun seluruh hak dan
kewajibannya kepada pihak lain berdasarkan persetujuan tertulis dari PT PJB UP
CIRATA, maka seluruh kerugian yang timbul sebagai akibat pengalihan pengadaan
barang dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2.20 PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA SURAT PERJANJIAN


 Setiap perubahan yang terjadi dalam Surat Perjanjian hanya dapat dilakukan atas
persetujuan bersama.
 Usulan perubahan harus diajukan secara tertulis oleh pihak yang berkepentingan kepada
pihak lainnya sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan.
 Setiap perubahan yang telah disepakati ditandatangani oleh masing-masing pihak yang
selanjutnya menjadi Addendum dari Surat Perjanjian.

2.21 PERSYARATAN LAIN


 Bilamana ternyata Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan pemalsuan dokumen
pengadaan (termasuk Surat Jaminan), maka dikenakan sanksi Black List dan tidak
diperbolehkan mengikuti pengadaan barang/jasa di wilayah kerja PT PJB UP CIRATA
selama maksimum 4 (empat) tahun.
 Mata uang pada Surat Jaminan harus sama dengan mata uang pada Penawaran Harga.
 Apabila Penyedia Barang/Jasa telah ditunjuk sebagai pemenang ternyata mengundurkan
diri sebelum menandatangani Surat Perjanjian, maka Jaminan Penawaran dicairkan
menjadi milik PT PJB dan Penyedia barang dikenakan sanksi Black List dan tidak
diperbolehkan mengikuti pengadaan barang/jasa di wilayah kerja PT PJB selama
maksimum 1 (satu) tahun.
 Apabila terdapat perubahan data perusahaan selama pelaksanaan Surat Perjanjian, maka
Penyedia Barang/Jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pelaksana
Pengadaan Barang/Jasa PT PJB UP CIRATA

Page | 16
 Penyedia Barang/Jasa wajib mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan lingkungan hidup yang berlaku pada saat
penyerahan pekerjaan
 Penyedia Barang/Jasa wajib memperhatikan prosedur dan persyaratan dalam proses
pengiriman barang dan material terkait mulai dari proteksi pengepakan material sejak
pengiriman hingga terpasang-teruji di lokasi pekerjaan. Seluruh biaya menjadi beban
pelaksana pekerjaan.

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAAN / SCOPE OF WORK PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP


-DCC (STA 1+700 S.D 2 + 200)
Lingkup Pekerjaan adalah sebagai berikut;

A. Lingkup Pekerjaan PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA 1+700 S.D 2 +
200) :
No. Nama Barang & Spesifikasi / Uraian pekerjaan No SC Jumlah Satuan

1 ASPHALT CONCRETE 000148025 130 TON

       
LATASTON HRS-WC; ASPHALT; LAPIS AUS;
       
KAD AR ASPAL EFEKTIF (%) MIN 5,9; JUMLAH TUM
       
BUKAN PER BIDANG = 50; RONGGA DALAM CAMP
       
URAN (%) = 4 S.D 6; RONGGA DALAM AGREGAT
       
EXTENDED DESCRIPTION :
       
RONGGA TERISI ASPAL (%) MIN. 68
       
STABILITAS MARSHALL (KG)) MIN. 600
       
MARSHALL QUONTIENT (KG/MM) MIN. 250
       
STABILITAS MARSHALL SISA (%) SETELAH

PERENDAMAN SELAMA 24 JAM, 60OC MIN. 90


       
SPESIFIKASI UMUM BINA MARGA 2018 DIVISI 6;

SURAT EDARAN DRIJEN BINA MARGA NOMOR

16.1/SE/DB/2020

2 ASPHALT CONCRETE 000148025 81 TON


       
LATASTON HRS-WC; ASPHALT; LAPIS AUS;
       
KAD AR ASPAL EFEKTIF (%) MIN 5,9; JUMLAH
       
TUMBUKAN PER BIDANG = 50; RONGGA DALAM
       
CAMP URAN (%) = 4 S.D 6; RONGGA DALAM AGREGAT
       
EXTENDED DESCRIPTION :

Page | 17
       
RONGGA TERISI ASPAL (%) MIN. 68
       
STABILITAS MARSHALL (KG)) MIN. 600
       
MARSHALL QUONTIENT (KG/MM) MIN. 250
       
STABILITAS MARSHALL SISA (%) SETELAH

PERENDAMAN SELAMA 24 JAM, 60OC MIN. 90

       
SPESIFIKASI UMUM BINA MARGA 2018 DIVISI 6; SURAT

EDARAN DRIJEN BINA MARGA NOMOR

16.1/SE/DB/2020

3 TACK COAT 000108392 6 DRUM


       
ADHESIVE LAYER MATERIALS; ASPHALT EMULSI
       
ON RAPID SETTING; CATIONIC PROPERTIES;
       
STD SNI 4798:2011; @ 200 L
         

4 BASE COURSE A FOR ASPHALT 000606434 114 M3


       
BASE COURSE; ASPHALT; ABRASION OF COURSE
       
AGGREGATE 0-40%; FOR SECON LAYER ASPHALT
       
EXTENDED DESCRIPTION :
       
LIQUID LIMITS (SNI 1967 :2008) : 0 - 25; INDEK

PLASTISITAS (SNI 1966:2008) : 0 - 6; THE PRODUCT

TIMES THE PLASTICITY INDEX AND THE PERCENTAGE

OF PASSING NO. 200 = MAX. 25; CLUMPS OF CLAY


  AND GRAIN ARE EASY TO BREAK (SNI 141:2015) = 0 -5      

%; CBR SOAKED (SNI 1744:2012) = MIN. 90%;

COMPARISON PERCENT PASSING SIEVE NO. 200 AND

NO. 40 = MAX. 2/3; STANDARD : SPESIFIKASI UMUM

BINA MARGA 2018 DIVISI 6; SURAT EDARAN DRIJEN

BINA MARGA NOMOR 02/SE/DB/2018

5 ASPHALT, STAMPER 000108393 1 EA

       
PLATE COMPECTOR; WEIGHT MIN. 83 KG;
       
ENGI NE TYPE : GASOLINE, HONDA GX160; ENGINE
       
: AIR-COOLED, 4-CYCLE, SINGLE CYLINDER;
       
POWER KW(HP) : 4.0(5.5); FREQUENCY VPM :
       
5500; CENTRIFUGAL FORCE (KN) :13.0; COMPACTION

Page | 18
DEPTH (CM) : 30; TRAVEL SPEED (CM/S) : 40
       
EXTENDED DESCRIPTION :
       
REFERANCE : COMPACTOR 83KG 13KN GX160

GPCF83
         

6 Perbaikan Jalan Jembatan Cilangkap - DCC 1 LOT


  (STA 1+700 s.d 2+200)      
  2 PENGADAAN JASA      
  2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN      
  2.1.1 Fasilitas sementara (1 Ls)      
  2.1.2 Mobilisasi dan demobilisasi (1 Ls)      
       
  2.1.3 Pekerjaan Stacking out / Pematokan (1 Ls)      
  2.1.4 Galian Leveling (92 m3)      
  2.1.5 Pekerjaan Urugan Leveling Basecourse Grade A      
  (92 m3)      
  2.2 PEKERJAAN HOTMIX / PERKERASAN BADAN      

  2.2.1 Pembersihan badan jalan (3.050 M2)      


       
  2.2.2 Pekerjaan lapis perekat (tack coat) (3.050 M2)      
  2.2.3 Pekerjaan penghamparan dan pemadat Hotmix HRS-      
  WC (211 Ton)      
  2.2.4 Pekerjaan Patching (1.220 m2)      
  2.2.5 Pembuatan garis marka jalan; Lebar 12 cm (1.388 m')      
  2.4 PEKERJAAN PEMBERSIHAN      
  2.4.1 Pembersihan lokasi pekerjaan (1 Ls)      
       

B. DETAIL PELAKSANA PEKERJAAN


1. Detail Pengadaan Barang

- Detail pengadaan barang terdiri dari :


No Uraian Volume Satuan
1.1 Lataston HRS-WC; Asphalt 211 Ton
Lapis Aus
Kadar Aspal Efektif (%) Min 5,9
Jumlah tumbukan per bidang = 50
Rongga dalam campuran (%) = 4 s.d 6
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min 18
Rongga Terisi Aspal (%) Min. 68
Stabilitas Marshall (Kg)) Min. 600
Marshall Quontient (Kg/mm) Min. 250
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman
selama 24 jam, 60OC Min. 90
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Divisi 6; Surat
Edaran Drijen Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020
1.2 Tack Coat, Asphalt; SC : 108392 6 Drum
Adhesive Layer Materials;
Type : Asphalt Emulsion Rapid Setting.
Cationic properties
@ 200 Liter
SNI 4798:2011

Page | 19
1.3 Base Course A For Asphalt (SC : 606434) 114 M3
Base Course A For Asphalt; Base Course; Asphalt;
Abrasion Of Courseaggregate 0-40%; For Secon
Layer Asphalt

1.4 Asphalt, Stamper SC : 108393 1 EA


Plate Compector; Weight Min. 83 Kg; Engine Type :
Gasoline, Honda GX160; Engine : Air-cooled, 4-cycle,
single cylinder; Power kw(hp) : 4.0(5.5); Frequency
vpm : 5500; Centrifugal Force (kN) :13.0; Compaction
Depth (cm) : 30; Travel Speed ( cm/s) : 40
Referance : Compactor 83kg 13kn Gx160 GPCF83
1.5 Gasoline, Automotive SC : 126730 120 Litter
Minyak Bbm; Type : Pertalite; Ron 90-91; Non
Timbal; Non Logam; Sulfur : 180 Pp M; Colour :
Bright Green; Residu Max : 2 %; RHO. Max 770
Kg/M3 - Min 715 Kg/M3

- Barang/material harus dilengkapi dengan dokumen antara lain :


a. Lataston Lataston HRS-WC; Asphalt harus disertakan JMF yaitu suatu dokumen
yang menyatakan bahwa rancangan campuran laboratorium yang tertera dalam
DMF dapat diproduksi dengan instalsi pencampuran aspal, dihamparkan dan
dipadatkan di lapangan dengan perlatan yang telah ditetapkan den memenuhi
derajat kepadatan lapangan terhadap kepadatan laboratorium hasil pengujian
Mashall dari benda uji.
b. Pengujian Tack Coat
 SNI 03-6721, Metode pengujian kekentalan aspal cair dengan alat saybolt
 SNI 03-3644, Metode pengujian jenis muatan partikel aspal emulsi.
 SNI 03-3642, Metode pengujian kadar residu aspal emulsi dengan penyulingan.
 SNI 06-2456, Metode pengujian penetrasi bahan bahan bitumen.
c. Lembar penerimaan dan dokumentasi barang Lataston HRS-WC; Asphalt yang
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. (Tercantum jumlah berat dan suhu pada saat
pemasukan ke alat penghampar 130 – 150OC)
d. Surat Jalan Barang
e. Dokumen asal barang
f. Surat Pernyataan 100 % asli dan bebas cacat

2. Detail Pengadaan Jasa


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan Kick of Meeting segera
setelah Kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak (Owner dan Kontraktor), untuk
mempresentasikan metode kerja, rencana jadwal pekerjaan (Kurva-S), spesifikasi bahan
dan material yang akan digunakan serta peralatan yang digunakan. Pada Kick of Meeting
hanya membahas teknis pelaksanaan pekerjaan dan komunikasi kedua belah pihak dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Hasil kesepakatan teknis antar kedua belah pihak
dibuat dalam bentuk notulen dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Hasil dari notulen
tersebut harus ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang diatur dalam kontrak.
Sebelum mendatangkan material untuk pelaksanaan pekerjaan, contoh-contoh material
yang akan digunakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada Pengawas Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan sehingga mutu hasil pekerjaan sesuai dengan yang
direncanakan.

- Volume Pekerjaan

KEBUTUHAN
NO URAIAN
VOL SAT
       
2 PENGADAAN JASA    
2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN    
2.1.1 Fasilitas sementara 1 Ls

Page | 20
2.1.2 Mobilisasi dan demobilisasi 1 Ls
2.1.3 Pekerjaan Stacking out / Pematokan 1 Ls
2.1.4 Pekerjaan Galian Leveling 92 m3
2.1.5 Pekerjaan Urugan Leveling Basecourse Grade A 92 m3
       

PEKERJAAN HOTMIX / PERKERASAN BADAN


2.2    
JALAN
2.2.1 Pembersihan badan jalan 3.050 M2
2.2.2 Pekerjaan lapis perekat (tack coat) 3.050 M2
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan Hotmix
2.2.3 211 Ton
HRS-WC;
2.2.4 Pekerjaan Patching 1.220 m2
2,25 Pembuatan garis marka jalan; Lebar 12 cm 1.388 m'
       
2.4 PEKERJAAN PEMBERSIHAN    
2.4.1 Pembersihan lokasi pekerjaan 1 Ls
       

- Data Spesifikasi
1. Pekerjaan Sementara
a. Fasilitas Sementara
Kontraktor harus menyediakan/menyewa fasilitas sementara untuk keperluan
koordinasi pekerjaan antara Kontraktor dan Pengawas Lapangan termasuk
penyimpanan peralatan penunjang pekerjaan antara lain peralatan kerja dan alat
bantu yang memadai sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar, sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan yang telah ditetapkan. Fasilitas Sementara termasuk juga
kebutuhan penginapan tenaga kerja serta gudang penyimpanan material pada lokasi
kerja. Pada pekerjaan termasuk penyediaan papan proyek, rambu lalu-lintas dan
peralatan pengatur lalu lintas sesuai dengan peraturan yang ada.
b. Mobilisasi dan Demobilisasai
Kontraktor harus menyediakan/menyewa/mengirim peralatan penunjang utama
untuk sesuai dengan spesifikasi pekerjaan (seperti untuk pekerjaan pelapisan aspal
hotmix antara finisher, tandem, tire roller, asphalt sprayer dan lain-lain) termasuk
pengembaliannya setelah pekerjaan selesai. Kontraktor melakukan mobilisasi dan
demobilasi untuk tenaga, perlatan dan material kerja ke lokasi pekerjaan sesuai
arahan Pengawas Pekrjaan.
c. Pekerjaan Stacking Out
Pematokan dilakukan setiap 50 m dan patok tersebut terbuat dari kayu kaso ukuran
5/7 cm serta di cat warna kemudian dibuat penomeran pada patok tersebut sesuai
arahan Pengawas Pekerjaan.
d. Pekerjaan Galian Levelling
Galian leveling dilakukan pada jalan dengan kondisi jalan sudah mengalami
penurunan atau tergerusnya aspal pada level diatas 3cm, galian dilakukan dengan
menggunakan alat baik manual ataupun mesin, ukuran galian harus simetris dengan
kedalaman 10cm dan 3cm di bawah permukaan dari aspal existing.
e. Pekerjaan Urugan Levelling Basecourse Grade A
Melakukan penimbunan atau penghamparan basecourse grade A ke dalam lubang
yang sudah dilakukan galian, penghamparan disertai dengan pemadatan pada saat
basecourse sudah tertuang kedalam lubang.

2. Pekerjaan Hotmix / Perkerasan Badan Jalan


a. Pekerjaan Pembersihan Badan Jalan
Sebelum pekerjaan pengaspalan kondisi permukaan jalan harus bersih dari material
organik maupun non organik, lapisan permukaan jalan dibersihkan dengan alat
pembersih mesin kompressor sehingga permukaan jalan benar – benar bersih.
Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar
bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat kaku. Tonjolan

Page | 21
yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan dari
permukaan dengan memakai penggaruk baja atau dengan cara lainnya yang telah
disetujui atau sesuai dengan arahan Pengawas Pekerjaan bagian yang telah digaruk
harus dicuci dengan air dan disapu. Pembersihan badan jalan harus sesuai dengan
”Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Divisi 6; Surat Edaran Drijen Bina Marga
Nomor 16.1/SE/Db/2020”.

b. Pekerjaan lapis Perekat (Tack Coat)


Pada pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh material dan peralatan
yang diperlukan selain bahan aspal emulsi yang ada pada pengadaan barang.
Setelah dilakukan pekerjaan pembersihan badan jalan, kemudian pekerjaan
selanjutnya diberi lapis pengikat/tack coat secara merata, sehingga aspal dapat
merekat dengan baik. Penyedia jasa harus menyediakan baik alat distributor aspal
maupun melakukan metode penyemprotan yang telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan dimana alat penyemprot harus dicek sehingga bahan yang digunakan
dapat merata disemprotkan. Takaran penyemprotan lapis perekat harus sesuai pada
tabel dibawah yaitu 0,2 liter per meter persegi (Permukaan Aspal) dan arahan
Pengawas Pekerjaan.

Temperatur penyemprotan tidak boleh dipanaskan karena merupakan bahan aspal


emulsi sesuai dengan tabel dibawah ini.

Adapun pelaksanaan penyemprotan yang harus diperhatikan sebagai berikut :


 Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan harus
diukur dan ditandai dengan cat atau benang.
 Sisa bahan emulsi aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang
dari 10 persen dari kapasitas tangki untuk mencegah udara yang terperangkap
dalam system penyemprotan.
 Setelah penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan tergenang diatas
permukaan yang telah disemprot harus diratakan dengan menggunakan alat
pemadat karet, sikat ijuk atau alat penyapu dari karet.
 Sewaktu lapis aspal dalam keadaan tidak tertutup, Penyedia Jasa harus
melindungi dari kerusakan dan mencegah agar tidak berkontak dengan lalu lintas.
 Pemberian kembali lapis perekat harus dilakukan bila lapis perekat telah
mengering sehingga hilang atau berkurang kelengketannya.
 Pengeringan lapis perekat yang basah akibat hujan turun dengan tiba-tiba dapat
menggunakan udara bertekanan (Compressor) dapat dilakukan sebelum lapis
beraspal dihamparkan hanya bila lama durasi hujan kurang dari 4 jam.
Pemberian lapis perekat harus dilakukan bila lapis perekat terkena hujan lebih
dari 4 jam.

Page | 22
Pekerjaan lapis pengikat harus sesuai dengan ”Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
Divisi 6; Surat Edaran Drijen Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020”.

c. Pekerjaan Pekerjaan penghamparan dan pemadatan Hotmix HRS-WC;


Pada pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh material dan peralatan
yang diperlukan selain bahan aspal Hotmix HRS-WC yang ada pada pengadaan
barang. Pekerjaan ini harus sesuai dengan ”Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
Divisi 6; Surat Edaran Drijen Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020”.

Jenis campuran hotmix lapis aus yang digunakan adalah Laston HRS-WC
dengan ketebalan 3 cm dengan ukuran agrgat maksimal 19 mm serta toleransi
tebal tidak lebih dari -3 mm berdasarkan ketentuan yang berlaku. Campuran
Laston HRS-WC harus memenuhi persyaratan – persyaratan sebagai berikut :

Sumber :Kementerian PU RI-Ditjen Bina Marga, (2010)

Sebelum pekerjaan pengaspalan dimulai Penyedia Jasa harus mengetes


semua material tersebut untuk dasar Job mix formula (JMF) untuk pekerjaan
pengasapalan:
a) Sumber-sumber agregat
b) Ukuran nominal maksimum
c) Persentase fraksi agregat pada cold bin dan hot bin
d) Gradasi agregat gabungan yang memenuhi gradasi yang disyaratkan
e) Kadar aspal optimum dan efektif terhadap berat total campuran
f) Rentang temperature pencampuran aspal dengan agregat dan
temperature saat campuran aspal dikeluarkan.
Semua pengujian tersebut dilakukan kemudian diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan paling lambat 10 hari sebelum dilakukan pekerjaan.
 Untuk mengangkut material aspal dari AMP ke lokasi kerja menggunakan
Dump Truck yang ditutup kanvas/terpal dengan ukuran yang cukup untuk
melindungi campuran terhadap cuaca serta menjaga suhu campuran.
 Bahan/material yang didatangkan/ akan dipasang harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah disetujui Direksi Pekerjaan/ Pengawas, bahan/
material atau yang tidak memenuhi syarat atau kualitasnya tidak memenuhi
syarat dan dinyatakan afkir/ ditolak oleh Pengawas, harus segera
dikeluarkan dari lapangan selambat– lambatnya dalam tempo 2 x 24 jam
dan tidak boleh dipergunakan. Apabila bahan-bahan tersebut dinyatakan
ditolak oleh Pengawas /Direksi Pekerjaan dan ternyata dipergunakan oleh
Penyedia jasa, maka Pengawas berhak memerintahkan pembongkaran
kembali kepada Penyedia jasa dan segala biaya yang timbul menjadi
tanggungan Penyedia jasa sepenuhnya.
 Pelaksanaan penghamparan aspal hotmix menggunakan asphalt finisher
yang digunakan untuk pembentuk dan penghamparan campuran aspal
panas (hotmix) sehingga terbentuk lapisan yang padat dan rata.
 Setelah pekerjaan penghamparan aspal mencukupi, kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan penggilasan awal (breakdown rolling) dengan
menggunakan tandem roller sampai permukaan rata dan jumlah lintasan
disesuaikan dengan persyaratan JMF.
 Setelah pekerjaan penggilasan awal selesai dilanjutkan dengan pekerjaan
penggilasan sekunder (intermediate rolling) dengan menggunakan

Page | 23
Pneumatic Tire roller sampai permukaan rata dan jumlah lintasan
disesuaikan dengan persyaratan. Maksud dari penggunaan alat tersebut
adalah memberikan kepadatan merata, memperoleh permukaan lebih baik
dan merapatkan retak-retak rambut pada bagian permukaan.
 Kemudian dilanjutkan kembali dengan penggilasan akhir dengan
menggunakan steel wheel roller (three exle) sesuai ketentuan JMF.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan selama proses
pemadatan adalah sebagai berikut :
 Selama penggilasan roda harus selalu dalam kondisi basah, agar
permukaan roda selalu bersih dan tidak ada bahan yang terbawa roda
 Alat pemadat berjalan perlahan dengan kecepatan yang merata,
untuk pemadat roda baja (steel wheel) 4-5 km/jam, roda karet 7-8
km/jam.
 Selama penggilasan roda gerak diletakan didepan, alat pemadat tidak
diijinkan diam/parkir pada lapisan yang sudah dipadatkan tetapi belum
dingin.
 Kerataan Melintang
Bilamana diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m yang diletakkan tepat
di atas permukaan jalan tidak boleh melampaui 5mm untuk lapis aus.
Perbedaan setiap dua titik pada setiap penampang melintang tidak boleh
melampaui 5 mm dari elevasi yang dihitung dari penampang melintang.
 Kerataan Memanjang
Setiap ketidakrataan individu bila diukur dengan Roll Profilometer tidak
boleh melampaui 5 mm.
 Pengadaan material hotmix pada item pengadaan barang harus dapat
mencakupi luasan 3050 meter persegi dengan ketentuan tebal yang ada.
 Ketika tebal aspal yang tercoring kurang dari ketentuan untuk tiap lajur, tiap
segmen 100 meter maka menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk
mengulang pekerjaan ini.
d. Pekerjaan Pembersihan
Setelah semua pekerjaan primer selesai, lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari sisa-
sisa material bekas dan peralatan bantu lainnya.

3. Pengujian & Commisioning


Pengujian Perbaikan Jalan Jembatan cilangkap - DCC oleh pelaksanaan pekerjaan,
pelaksana pekerjaan wajib melakukan :
a) Pengujian Laboratorium Indepen setelah pekerjaan aspal panas :
 Pekerjaan coring/inti/pemeriksaan ketebalan sebanyak 20 titik (per 25m) dilakukan
zigzag pada jalan.
Pekerjaan coring atau inti ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan lapisan aspal.
Diameter yang digunakan adalah 4 inch atau 6 inch dan titik yang akan dilakukan
pengambilan sampel ditentukan oleh pengawas lapangan.
 Pemeriksaan Kepadatan (Berat Jenis) sebanyak 20 titik
Pengujian kepadatan campuran beraspal sesuai dengan SNI 03-6757-2002
dimana untuk Lataston (HRS) dimana hail rata-rata keseluruhan tidak boleh kurang
dari 97% dari JMF. Pengujian ini dilakukan oleh Pihak Labortorium Independen.
Benda uji inti untuk pengujian kepadatan harus sama dengan benda uji untuk
pengukuran tebal lapisan. Cara pengambilan benda uji campuran beraspal dan
pemadatan benda uji di laboratorium masing-masing harus sesuai dengan ASTM
D6927-15 untuk ukuran butir maksimum 25 mm atau ASTM D5581-07a(2013)
untuk ukuran 50 mm.
 Uji Ekstrasi Kadar Hotmix untuk setiap Dump Truck
Uji ekstrasi harus dilakukan menggunakan benda uji campuran beraspal gembur
yang ambil di belakang mesin penghampar. Kadar asapal yang terserap oleh
agregat, yang dihitung berdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan
aspal (SNI 03-6893-2002). SNI 03-3640-1994, MetodaPengujian Kadar Aspal
Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet atau pengujian lain yang memliki
standar. Pengujian ini dilakukan oleh Pihak Labortorium Independen.

Page | 24
b) Membuat dan menyampaikan form check list – procedure pengujian performance test
kepada PT. PJB sebagai acuan hasil pekerjaan dan pengujian sesudah pelaksanaan
pekerjaan.

c) Persyaratan pengujian (dilakukan disite/ Jalan Jembatan Cilangkap - DCC)


 Pengecekan visual kondisi fisik pekerjaan yang telah dilakukan
 Test lain (sesuai kesepakatan saat anwidzjing, kick off meeting, serta yang tertera
pada sub item pekerjaan)
d) Semua tahapan diatas harus sesuai persetujuan PT.PJB.
e) Melakukan pengujian bersama dengan tim PT.PJB sesuai dengan hasil kesepakatan
dalam pengujian
f) Kerusakan yang terjadi akibat pengujian menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan.
g) Pelaksana pekerjaan menyediakan engineer (jika dibutuhkan) untuk kebutuhan
pengujian dan comissioning

C. KELENGKAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Pelaksana Pekerjaan menyediakan peralatan dan material pendukung untuk proses
pelaksanaan pekerjaan Perbaikan Jalan Jembatan Cilangkap - DCC antara lain dan tidak
terbatas sebagaimana berikut :

No Item Material/Peralatan Pelaksana pekerjaan PT PJB


1 Peralatan angkat angkut √
2 Direksi kit √
3 Sanitasi √
4 Panel box √
5 Penerangan √
6 Power Supply √
7 Material consumable √
8 Scafolding √
9 Mesin las √
10 Special tools dan tools set √
11 Chain block & sling √
12 Scafolding √
13 Alat Safety √

2. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan Pengawas Pekerjaan di lapangan yang


bersertifikat AK3 Umum minimal 1 orang selama pekerjaan berlangsung.

D. ASPEK KEAMANAN DAN K3L


Dikarenakan pekerjaan ini dilaksanakan di area PLTA PT. PJB UP Cirata maka prosedur
keselamatan dan kesehatan (K3) yang dimaksud adalah kaidah K3 yang berlaku di PLTA
Cirata. Sesuai regulasi Depnaker dan Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970
yang berlaku di Indonesia serta aturan/kebijakan K3 dan 5S di PT. PJB UP Cirata. Secara
umum aspek keamanan dan K3 yang harus dipenuhi oleh pelaksana pekerjaan adalah sebagi
berikut;
1. Pelaksana kerja wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT. PJB UP
Cirata , baik K3L (Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan) maupun Sistem
Manajemen Pengamanan (SMP) sesuai dengan langkah-langkah berikut ini.
a) Sebelum pekerjaan dimulai Pihak pelaksana harus memastikan No. Work Order,
Kebutuhan Job Safety Analysis di Bidang Rendalhar.
b) Setelah mendapatkan dokumen dari Bidang Rendalhar, Pihak Pelaksana Pekerjaan
membuat Working Permit dan Kebutuhan Ijin Pelaksana Pekerjaan kebidang LK3.
Semua kebutuhan safety breafing, tool safety, prasyarat pekerjaan akan dilakukan
pengecekan di bidang LK3
c) Jika diperlukan Ijin Isolasi Peralatan pihak pelaksana pekerjaan berkoordinasi dengan
bidang rendalhar untuk dibuatkan dokumen Aplikasi Permit To Work.
d) Rendalhar akan berkoordinasi dengan pihak PTW Officer untuk proses isolasi.

Page | 25
e) Pihak pelaksana harus mematuhi peraturan – peraturan K3 di UP Cirata.
f) Setelah pekerjaan pengetesan selesai Pihak pelaksana harus membuat Melaporkan
Safety Clearence kebidang LK3.
2. Peralatan K3 ( helm, safety soes, gloves, safety google , body harness dll ) merupakan
tanggung jawab dari pelaksana kerja.
3. Semua pekerja wajib melaksanakan safety induction sebelum melakukan pekerjan.
4. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja
bagi pekerjanya, termasuk segala upaya pencegahan kecelakaan kerja.
5. Pelaksana Pekerjaan harus mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan
oleh Pemerintah c.q. Undang-undang Keselamatan Kerja dan lain sebagainya termasuk
semua perubahannya yang hingga kini tetap berlaku.
6. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat keselamatan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan ini, antara lain Kotak P3K, sepatu kerja, pakaian kerja, topi
keselamatan, sarung tangan, masker las, dan lainnya yang dianggap perlu.
7. Kecelakaan kerja yang timbul selama pekerjaan, Keselamatan dan keamanan seluruh
material, peralatan dan tenaga kerja sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan.
8. PT. PJB UP Cirata tidak menerima alasan dalam bentuk apapun terhadap kehilangan,
kerusakan, kebakaran, dari data, dokumen, atau bentuk apapun yang menjadi milik PT.
PJB UP Cirata yang disebabkan oleh kelalaian dalam pelaksanan pekerjaan sehingga
Pelaksana Pekerjaan harus bertanggungjawab dan mengganti setiap
data/dokumen/peralatan yang rusak, hilang atau terbakar baik selama pengerjaan,
penggunaan mobilisasi/demobilisasi dan hal-hal lain.
9. Selama dalam lingkungan PT. PJB UP Cirata , seluruh tenaga kerja harus menggunakan
tanda pengenal.
10. Setiap peralatan dan material/bahan yang dibawa masuk ke area kerja harus memiliki
surat jalan yang diketahui dan ditandatangani oleh pihak perusahaan dan menyerahkan
salinan surat jalan tersebut kepada PT. PJB UP Cirata
11. Ijin-ijin dan formalitas yang diperlukan harus segera diselesaikan sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan. Perijinan diurus oleh Pelaksana Pekerjaan dan semua biaya-
biaya yang timbul dalam pengurusan ijin dan formalitas menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan. Sebelum habis masa berlakunya, perijinan harus sudah
diperpanjang kembali.
12. Untuk Warga Negara Asing (WNA) dalam pengurusan ijin kerja harus memiliki syarat
sebagai berikut :
 Sertifikat keahlian / surat keterangan keahlian manufaktur / instiusi yang diakui.
 Paspor yang masih berlaku.
 Visa (kerja/bisnis) yang masih berlaku.
 Dokumen keimigrasian yang masih berlaku.
 Surat ijin menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang berlaku.

E. LAPORAN AKHIR HASIL PEKERJAAN


1. Penyampaian Laporan
Dalam melaksanakan kegiatan, pelaksana pekerjaan diwajibkan menyampaikan
laporan dokumen pekerjaan kepada PT. PJB UP cirata dan harus menggunakan Bahasa
Indonesia berupa hard copy 1 (satu) dokumen asli dan 3 (Tiga) dokumen salinan serta 3
soft copy dalam bentuk flasdisk/hardisk.
2. Isi Laporan
Isi laporan akhir adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:
 Laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan serta laporan pencapaian progres kerja
 Kurva S yang menggambarkan rencana dan realisasi pekerjaan
 Foto dokumentasi yang menggambarkan sebelum pekerjaan, selama pekerjaan dan
setelah pekerjaan selesai.
 Hasil pengujian labortorium dan pemeriksaan Pengawas Pekerjaan

F. MATERIAL SISA/LIMBAH
1. Kotoran / sampah yang terkumpul dibuang ketempat yang telah disediakan (TPA) atau yang
telah ditentukan oleh PT. PJB .

Page | 26
2. Pelaksanaan pembersihan dilokasi yang vital dan berbahaya, harus dilaporkan kepada PT.
PJB .
3. Pelaksana pekerjaan mengumpulkan limbah B3 dan pembuangan limbah B3 berkoordinasi
denganj PT.PJB .
4. Pihak Pelaksana menjamin kebersihan lingkungan selama pelaksanaan pekerjaan hingga
penyelesaian pekerjaan.

G. QUALITY ACCEPTANCE
Kriteria diterimanya pekerjaan Perbaikan Jalan Cilangkap - DCC adalah sebagai berikut;
1. Material/barang yang disuplai oleh vendor harus dalam kondisi baik, 100% baru, bebas dari
cacat yang terlihat maupun tersembunyi dalam desain, material dan pekerjaan, dan harus
sesuai jumlah.
2. Semua lingkup suplai barang telah terpenuhi sesuai dengan persyaratan dan kuantitas
sebagaimana detail suplai barang begitu juga dengan persyaratan delivery barang.
3. Semua lingkup jasa pemasangan dalam lingkup pekerjaan terpenuhi, begitu juga dengan
delivery dan proses pemasangan sesuai dengan yang dijadwalkan.
4. Seluruh persyaratan performance desain telah terpenuhi.
5. Seluruh parameter pengujian sesuai dengan check list terpenuhi

BAB IV
TATA CARA EVALUASI PELELANGAN TERBUKA

4.1 METODE EVALUASI


A. Metode evaluasi dalam Pelelangan ini memakai SISTEM GUGUR.
B. Evaluasi pada Sistem Gugur terdiri dari urutan Evaluasi Administrasi, teknik dan Evaluasi
Kewajaran Harga.
1. Evaluasi Administrasi
 Evaluasi Administrasi dilakukan terhadap kelengkapan dokumen penawaran sesuai
yang dipersyaratkan dalam Penawaran Sampul I. Kelengkapan Dokumen Penawaran
menghasilkan 2 (dua) kesimpulan, yaitu Ada atau Tidak Ada dokumen yang
dipersyaratkan.
 Apabila Evaluasi administrasi dipenuhi, selanjutnya dilakukan Evaluasi terhadap
keabsahan dari masing-masing dokumen.
 Evaluasi Administrasi menghasilkan 2 (dua) kesimpulan, yaitu Memenuhi Syarat
Administrasi atau Tidak Memenuhi Syarat Administrasi.
2. Penilaian Teknis dan harga
 Penilaian Teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi/lulus
persyaratan administrasi.
 Penilaian Teknis dilakukan oleh tim penilai dari PT PJB UP Cirata berdasarkan
kriteira-kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh tim penilai.
 Peserta lelang terbuka dengan hasil penilaian tertinggi akan diusulkan sebagai calon
pemenang

4.2 PEMBERITAHUAN HASIL EVALUASI SURAT PENAWARAN


Hasil dari penilaian teknis dan harga akan diumumkan oleh pelaksana Pengadaan dan
pemberitahuan calon pemenang akan diberitahukan secara tertulis.

4.3 MASA SANGGAH DAN JAMINAN SANGGAHAN


- Kepada Peserta yang berkeberatan dengan pengumuman calon pemenang diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis disertai bukti-bukti terjadinya
penyimpangan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal
pemberitahuan pengumuman pemenang.
- Sanggahan ditujukan kepada Pelaksana Pengadaan PT PJB Unit Pembangkitan Cirata
- Peserta Lelang hanya dapat mengajukan sanggahan apabila terjadi penyalahgunaan
wewenang, adanya praktek KKN, penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang

Page | 27
telah ditetapkan dalam dokumen lelang, terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang
mengakibatkan pelelangan tidak transparan, dan tidak terjadi persaingan yang sehat.

4.4 TANGGAPAN TERHADAP SANGGAHAN


- Jika ada sanggahan dari Peserta Lelang, PT PJB akan memberikan jawaban secara
tertulis atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak
diterimanya surat sanggahan.
- Peserta Lelang yang mengajukan sanggahan wajib menyerahkan jaminan sanggahan
sebesar 2 o/oo (dua perseribu) dari nilai total HPS atau 2‰ (dua perseribu) dari nilai
penawaran atau setinggi-tingginya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
- Jaminan sanggahan yang diterbitkan harus mempunyai syarat-syarat sekurang-kurangnya
sebagai berikut :
 Judul jaminan adalah ”Garansi Bank” atau ”Bank Garansi”.
 Tercantum nama dan alamat jelas bank pemberi garansi.
 Tercantum tanggal penerbitan garansi.
 Tercantum transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi.
 Tercantum jumlah uang yang dijamin.
 Tercantum tanggal berlaku dan berakhirnya garansi bank.
 Tercantum penegasan batas waktu pengajuan claim.
 Tercantum tidak memberlakukan ketentuan pasal 1831 dan memberlakukan pasal
1832 KUHP.
 Masa berlaku jaminan sanggahan adalah 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
diajukannya Surat Sanggahan.
- Apabila sanggahan dari Peserta Lelang ternyata tidak benar, maka Peserta Lelang tersebut
akan dimasukkan dalam daftar hitam (black list) dan tidak diperbolehkan ikut pengadaan
barang/jasa di wilayah kerja PT PJB selama maksimum 6 (enam) bulan serta jaminan
sanggahan dicairkan dan menjadi milik PT PJB.

4.5 PENUNJUKAN PEMENANG PELELANGAN


Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sesudah masa sanggah berakhir atau tidak ada
sanggahan diterima, maka Pejabat yang berwenang akan mengeluarkan surat penunjukan
Penyedia barang/jasa sebagai penunjukan pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan.

BAB V
PENUTUP
Perubahan atau penambahan atas hal-hal lain yang belum tercakup dalam RKS ini, akan
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan yang akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari RKS ini.

Menyetujui,

Cirata, 3 November 2022


PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA
MANAJER PEMELIHARAAN

ANDI WIRAHADI

Page | 28
Lampiran 1 : Formulir Isian Kualifikasi
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

KOP PERUSAHAAN
FORMULIR ISIAN PENILAIAN KUALIFIKASI

Nomor :
Kepada Yth. : Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa
Perihal : Data Kualifikasi
Pekerjaan : PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP - DCC (STA 1+700 S.D 2 +
200)
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk dan atas nama
Alamat :
Telepon & Fax:
e-Mail :
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa:
1. Saya Secara hukum memiliki kapasitas untuk menandatangani surat perjanjian/kontrak atau
melakukan perikatan berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan………..dan/atau
perubahannya……………….(disebutkan secara jelas nomor, tanggal dan nama notaris
pembuatnya)
2. Saya dan Perusahaan yang saya wakili, tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau tidak sedang dalam
pengawasan pengadilan.
3. Saya tidak pernah dihukum/dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan
yang berkaitan dengan kondite professional saya
4. Saya tidak sedang dan tidak terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait,
langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini.
5. Saya dan Perusahaan yang saya wakili, tidak sedang dalam sanksi Blacklist oleh PT PLN
(Persero) dan anak perusahannya.
6. Data-data perusahaan adalah sebagai berikut :
A. DATA ADMINISTRASI
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Nomor Telepon :
Nomor Facsimile :
Alamat e-Mail :
B. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN PERUSAHAAN
Akte Pendirian Perusahaan :
Nomor Akta :
Tanggal :
Nama Notaris :
Perubahan yang terakhir No. Akta:

Page | 29
Tanggal :
Nama Notaris :
C. PENGURUS PERUSAHAAN
Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus

No Nama Nomor KTP Jabatan dalam Perusahaan


1
2
3
Dst

Komisaris
No Nama Nomor KTP Jabatan dalam Perusahaan
1
2
3
Dst

D. IJIN USAHA
Surat Ijin Usaha……………….Nomor :
Tanggal Terbit :
Masa laku :
Instansi Pemberi Ijin :
Jenis Usaha :

E. DATA KEUANGAN
Susunan Kepemilikan Saham/modal

No Nama Nomor KTP Jabatan dalam Perusahaan Prosentase


1
2
3
dst

Pajak NPWP
Bukti Pelunasan Pajak Tahunan terakhir :
Nomor :
Tanggal :

Laporan bulanan PPh/PNN (3 bulan terakhir)


Bulan/Tahun :

Page | 30
Nomor :
Tanggal :
Bulan/Tahun :
Nomor :
Tanggal :
F. Data Personalia
Tenaga ahli/Teknis yang diperlukan :

No Nama Tgl/bln/ Pendidikan Jabatan Pengalaman Profesi/ Sertifikat


thn lahir dalam Kerja /Ijasah
keahlia
‘Proyek’ (tahun)
n
1 2 3 4 5 6 7 8

G. Data Pengalaman Perusahaan (pengalaman di bidang/subbidang yang sesuai)

Pemberi Tugas Progress Terakhir


Sub Kontrak
Bidang
No bidang Lokasi
Pekerjaan
pekerjaan Nama Alamat/Telpn No/ Tanggal Nilai Kontrak BA serah
terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

H. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan (nilai paket tertinggi pengalaman di bidang yang
sesuai)

Pemberi Tugas Progress Terakhir


Sub Kontrak
Bidang
No bidang Lokasi
Pekerjaan
pekerjaan Nama Alamat/Telepon No/ Tanggal Nilai Kontrak Prestasi
Kerja (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Modal Kerja
(Dalam Hal Perusahaan memiliki kredit pinjaman dicantumkan surat dukungan keuangan dari
Bank, cantumkan sekuruang-kurangnya 20% (Dua puluh persen) dari nilai paket pekerjaan.
Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai :

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
pada kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi, yaitu dimasukkan dalam daftar
hitam untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun, dan sanksi perdata dan pidana sesuai denga
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page | 31
(tempat),(tanggal),(bulan),(tahun)

PT. ………………………………………………..

MATERAI
Tanda tangan dan cap perusahaan

Nama lengkap
jabatan

Page | 32
Contoh Surat Penawaran
Lampiran 2 :
Sampul I
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

Nomor : Tanggal……………...........
Lampiran :

Kepada
PELAKSANA PENGADAAN
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA

Perihal : Penawaran Administrasi

Yang bertanda tangan dibawah ini : ....................................................... A)


Dalam hal ini diwakili oleh : ....................................................... B)
Jabatan dalam perusahaan : ....................................................... C)
Dengan ini menyatakan :
1. Tunduk pada ketentuan-ketentuan pengadaan yang berlaku di PT PJB.
2. Bersedia melaksanakan pekerjaan pengadaan PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -
DCC (STA 1+700 S.D 2 + 200) sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam :
a. RKS
Nomor : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022
Tentang : PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC (STA
1+700 S.D 2 + 200)
Berita Acara Penjelasan
Nomor : 162.BAP/612/UCRT/2022
Tanggal : 11 November 2022
3. Penawaran tersebut mengikat dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
pembukaan surat penawaran sampul I dan dapat diperpanjang lagi bila diperlukan.
4. Jangka waktu penyerahan pekerjaan PERBAIKAN JALAN JEMBATAN CILANGKAP -DCC
(STA 1+700 S.D 2 + 200) adalah:
- DWaktu pengiriman barang adalah …………………………………………….. (hari kalender)
sejak diterbitkannya Surat Perjanjian
- Waktu Penyelesaian pekerjaan jasa adalah …………………………………………….. (hari
kalender) sejak diterbitkannya Surat Perjanjian.
- Terlampir kami sampaikan data kelengkapan dokumen penawaran.

PT .................................
D)

( Nama Jelas )
E)

Keterangan :
A = Nama dan Alamat Perusahaan
B = Nama yang mewakili Perusahaan
C = Jabatan yang mewakili Perusahaan
D = Tanda tangan penawar dan stempel perusahaan (asli di atas meterai minimal 10.000)

Page | 33
E = Jabatan

Contoh Surat Penawaran


Lampiran 3 :
Sampul II
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

Nomor : Tanggal ............


Lampiran :

Kepada
PELAKSANA PENGADAAN
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA

Perihal : Penawaran Harga

Yang bertanda tangan dibawah ini : ....................................................... A)


Dalam hal ini diwakili oleh : ....................................................... B)
Jabatan dalam perusahaan : ....................................................... C)

Menunjuk surat penawaran kami nomor …………… tanggal ………………, bersama ini kami
sampaikan :
1. Harga Penawaran
Harga Pekerjaan : ............................................................................
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) : ............................................................................
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah penawaran : ............................................................................

(Terbilang : .................................................................................................................... )
2. Rincian penawaran harga setiap barang/jasa, seperti terlampir.
3. Asli Jaminan Penawaran dari Bank .............................................................................
Demikian penawaran ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT .................................
D)

(Nama Jelas)
E)

Keterangan :
A = Nama dan Alamat Perusahaan
B = Nama yang mewakili Perusahaan
C = Jabatan yang mewakili Perusahaan
D = Tanda tangan penawar dan stempel perusahaan (asli di atas meterai)
E = Jabatan

Page | 34
Contoh Daftar Rincian Harga
Lampiran 4 :
Penawaran
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

DAFTAR RINCIAN HARGA PENAWARAN

NAMA HARGA JUMLAH WAKTU


No JUMLAH SATUAN
BARANG/JASA SATUAN (Rp) PENYERAHAN

SUB TOTAL
PPN 11%
TOTAL HARGA PENAWARAN
TERBILANG:

Paraf dan Stempel Perusahaan

Page | 35
Lampiran 5 : Contoh Surat Pernyataan
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

Kepada Tanggal ...............................


PELAKSANA PENGADAAN
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA

Perihal : Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ..........................................................................
Mewakili : PT ....................................................................
Jabatan : ..........................................................................
Sehubungan dengan pelelangan sesuai RKS No. 139.RKS/612/UCRT/2022 dengan ini kami
menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Barang yang akan diserahkan adalah 100% baru, asli (genuine) dan tidak cacat baik yang
terlihat maupun yang tersembunyi sesuai dengan spesifikasi teknik yang diminta.
2. Barang yang akan disuplai tersebut dijamin dapat berfungsi/beroperasi dengan baik.
3. Apabila dalam Masa Garansi, ternyata barang tidak memenuhi fungsi yang dipersyaratkan, atau
terdapat cacat/kerusakan karena penggunaan barang bermutu rendah atau kesalahan
pembuatan/pemasangan dan bukan karena kesalahan operasi, maka kami sanggup untuk
memperbaiki atau mengganti part rusak dengan yang baru.
4. Perusahaan kami yang sedang mengikuti pelelangan ini tidak mempunyai hubungan/sangkut
paut dengan perusahaan lain yang sedang bermasalah dengan PT PJB.
5. Apabila data/pernyataan yang kami sampaikan dalam penawaran ternyata ada yang palsu,
maka kami bersedia dikenakan sanksi tidak diperkenankan untuk mengikuti pengadaan
barang/jasa di lingkungan PT PJB selama 4 (empat) tahun.
6. Bertanggung jawab penuh dan sekaligus membebaskan PT PJB dari segala tuntutan atas
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), hak paten, merek terdaftar, desain, hak cipta atau
hak atas kekayaan intelektual lainnya.
7. Perusahaan kami tidak sedang menjalani sanksi Blacklist di lingkungan PT PLN (Persero).
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PT ........................................

Meterai +cap

--------------------------------------
Jabatan

Page | 36
Lampiran 6 : Contoh Pakta Integritas
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

KOMITMEN MANAJEMEN PT xxxxxxxx


TENTANG
ANTI PENYUAPAN

Dalam rangka menerapkan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP) untuk mewujudkan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang bersih dan berintegritas sebagai
upaya pencegahan korupsi, dengan ini Manajemen PT xxxxxx berkomitmen:
1. Menjunjung tinggi nilai integritas dan berpegang teguh pada pedoman Good Corporate
Governance (GCG), Board Manual dan prinsip 4 NO’s yaitu:
a. No Bribery (tidak boleh ada suap menyuap dan pemerasan);
b. No Kickback (tidak boleh ada komisi, tanda terima kasih baik dalam bentuk uang dan dalam
bentuk lainnya);
c. No Gift (tidak boleh ada hadiah atau gratifikasi yang bertentangan dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku);
d. No Luxurious Hospitality (tidak boleh ada penyambutan dan jamuan yang berlebihan).
2. Selalu berupaya meningkatkan dan memperbaiki secara berkelanjutan Sistem Manajemen
Anti Penyuapan pada setiap proses bisnis agar sejalan dengan prinsip-prinsip GCG, pedoman
perilaku dan etika bisnis perusahaan.
3. Menjalankan prinsip zero tolerance terhadap tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran
peraturan perundang-undangan.
4. Tidak memperkenankan Insan Perusahaan PT PJB dan stakeholder perusahaan untuk
melanggar kode etik perusahaan dan prinsip 4 NO’s yang berkaitan dengan tugasnya di PT
PJB.
5. Menghindari benturan kepentingan dan mengelola setiap benturan kepentingan yang
menimbulkan risiko fraud.
6. Mengajak Insan Perusahaan PT xxxx dan stakeholder untuk selalu menerapkan prinsip 4
NO’s dan pembangunan bisnis yang berintegritas di PT xxxxx.
7. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Komitmen Sistem Manajemen Anti
Penyuapan dan setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perusahaan dan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Bersedia mematuhi dan melaksanakan Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan dengan
sungguh-sungguh.

Demikian Komitmen Manajemen Anti Penyuapan ini ditandatangani dengan penuh tanggung jawab.

................, …………….. 2022


Jabatan

Materai + cap perusahaan

Nama
NIP

Page | 37
Contoh Surat Pernyataan
Lampiran 7 :
Menggunakan Dana Sendiri
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

Tanggal ...............................

Kepada
PELAKSANA PENGADAAN
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UP CIRATA

Perihal : Surat Pernyataan Menggunakan Dana Sendiri

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ..........................................................................
Mewakili : PT ....................................................................
Jabatan : ..........................................................................
Sehubungan dengan pelelangan sesuai RKS No. 139.RKS/612/UCRT/2022 dengan ini kami
menyatakan bahwa pendanaan yang kami pergunakan dalam pelelangan ini adalah benar-benar
menggunakan dana sendiri.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PT ........................................

Meterai +cap

--------------------------------------
Jabatan

Page | 38
Contoh Daftar Referensi
Lampiran 8 :
Pengalaman Pekerjaan
RKS No. : 139.RKS/612/UCRT/2022
Tanggal : 3 November 2022

DAFTAR REFERENSI PENGALAMAN/PEKERJAAN SEJENIS

DATA DATA KONTRAK


TEKNIIK PEMAKAI Nomor
 Jenis/Type  Nama  Tanggal
 Kapasitas Pemakai  Th Operasi
No URAIAN KET
 Dsb  Alamat  Dsb
 Kontak
Person
 Dsb
Wajib dicantumkan

Page | 39
SPESIFIKASI BARANG/JASA YANG DIMINTAKAN PENAWARAN

Sebagaimana yang tersebut pada lampiran pengumuman pelelangan.

Page | 40

You might also like