Professional Documents
Culture Documents
2603 5251 1 SM
2603 5251 1 SM
2603 5251 1 SM
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015)
ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Oleh :
1
Gami Amalia Fitri
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : gamiamalia@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang: (1) Pengaruh
financial distress terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan. (2) Pengaruh
leverage terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan.(3) Pengaruh
kepemilikan manajerial terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan
Penelitian ini tergolong penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015.
Peneliti menentukan jumlah sampel perusahaan yang diambil dengan kriteria tertentu (teknik
purposive sampling). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) financial distress berpengaruh negatif
signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. (2) leverage berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. (3) kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif namun tidak signifikan.
Dalam penelitian ini disarankan: (1) Bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan
pengukuran model lain untuk variabel dependennya yaitu konservatisme, bisa menggunakan
model Basu atau yang lainnya. (2) Menambah variabel independen seperti kepemilikan
publik. (3) Menambah rentang waktu penelitian dan menggunakan sampel perbandingan
antara perusahaan manufaktur dan non manufaktur.
Abstract
This study aims to obtain empirical evidence about the effect of financial distress,
leverage and effect managerial ownership on accounting conservatism.
This study considered the asosiatif research. The population in this study are
all that manufacture company registered in the Indonesia Stock Exchange in 2011-2015.
Purposive sampling was used for thedetermined samples. Analysis method is used as multiple
linear regression.
This research showed that (1) Financial Distress has a negatife significant effect
to the accounting conservatism . (2) Leverage has not significant effect to the acoounting
conservatism. (3) Managerial ownership has not significant effect to the accounting
conservatism.
This study suggested: (1) For the next research to develop use another cosnservatism
measure with Basu model or another. (2) To extend independen variable like public
ownership (3) To extend the period of time to obtain better results, and use compare
sample within manufacture company and non manufactur company.
2
1
2
3. Pengaruh kepemilikan manajerial prinsip yang mengubah konsensus
terhadap penerapan konservatisme umum. Dikatakan mengubah karena
akuntansi pada perusahaan prinsip ini membuat pembatasan pada
penyajian data akuntansi yang relevan
Manfaat yang diharapkan dari dan terpercaya. Menurut prinsip ini,
penelitian ini adalah : apabila kita dihadapkan untuk memilih
1. Bagi Penulis diantara dua atau lebih prinsip/teknik
Bagi penulis penelitian ini akuntansi yang sama-sama diterima, kita
bermanfaat untuk menambah harus mengutamakan pilihan yang
wawasan dan ilmu pengetahuan memberikan pengaruh keuntungan
dalam bidang akuntansi, terutama paling kecil pada euqity pemilik
mengenai penerapan kosnservatisme (Harahap, 2008:85-86).
akuntansi pada perusahaan Menurut Lara et al., dalam
manufaktur. Wulansari (2014) konservatisme
2. Bagi Objek penelitian didefinisikan sebagai reaksi kehati-
Bagi perusahaan manufaktur yang hatian (prudent) terhadap ketidak
menjadi objek penelitian kali ini, pastian, yang ditujukan untuk
penelitian dapat diharapkan melindungi hak-hak dan kepentingan
memberi manfaat dan saran-saran pemegang saham (shareholders) dan
yang penulis kemukakan untuk pemberi pinjaman (debtholders) yang
penyempurnaan bagaimana menentukan sebuah verifikasi standart
penerapan konservatisme akuntansi yang lebih tinggi untuk mengakui
dalam laporan keuangan goodnews daripada badnews.
perusahaan. Menurut Soewardjono (2005)
3. Bagi Perguruan tinggi Konservatisme adalah sikap atau aliran
Bagi perguruan tinggi penelitian ini mazhab dalam menghadapi
diharapkan dapat memberi manfaat ketidakpastian untuk mengambil
untuk menambah referensi bagi tindakan atau keputusan atas dasar
mahasiswa/mahasiswi yang ingin munculan (outcome) yang terjelek dari
melakukan penelitian dengan judul ketidakpastian tersebut. Manajemen
yang sama. diberikan fleksibilitas dalam memilih
4. Bagi Perusahaan metode akuntansi yang akan digunakan
Sebagai bahan pertimbangan dalam salah satunya dengan menerapkan
pengambilan keputusan dalam prinsip konservatisme akuntansi
penerapan prinsip akuntansi yang (Noviantari dan Dwi Ratnadi, 2015).
konservatisme karena dapat
memberikan informasi tentang 2. Konservatisme Akuntansi dalam
faktor-faktor yang mempengaruhi PSAK
penerapan konservatisme akuntansi. Penerapan prinsip akuntansi
konservatisme juga diterapkan di
2. KAJIAN TEORI, KERANGKA Indonesia. Indonesia memiliki sebuah
KONSEPTUAL, DAN lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
HIPOTESIS yang berdiri sejak 1957 sebagai wadah
1. Definisi konservatisme yang menanggapi perkembangan
The conservatism principle akuntansi. IAI ini melahirkan Prinsip
merupakan prinsip pengecualian atau Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
3
yang menjadi pedoman perusahaan kondisi yang terjadi sebelum terjadinya
untuk menyusun laporan keuangan kebangkrutan.
(Zelmiyanti, 2014). Kondisi keuangan perusahaan yang
bermasalah dapat mendorong
3. Konservatisme Akuntansi dalam penggantian manajer yang bersangkutan
IFRS di pasar tenaga kerja (Lo, 2005). Situasi
Konservatisme akuntansi tidak inilah yang harus dihindari oleh
menjadi prinsip yang diatur dalam IFRS seorang manajer. Kegagalan manajer
karena konservatisme lebih menekankan dalam mengelola suatu perusahaan
keandalan informasi akuntansi dari masa dapat tercermin melalui laporan
lalu sedangkan IFRS lebih menekankan keuangan yang disajikan. Manajer yang
kerelevanan dari nilai informasi mengalami kegagalan dalam mengelola
akuntansi untuk masa yang akan datang. perusahaan akan ditunjukkan dengan
Pada prinsip fair value merupakan kondisi keuangan yang buruk, dan
prinsip yang dianut oleh IFRS yang kondisi tersebut mencerminkan tingkat
memperlihatkan kekayaan perusahaan kesulitan keuangan perusahaan yang
sebenarnya pada saat ini yang tinggi. Ancaman tersebut dapat
menerapkan pada relevansi, hal ini mendorong seorang manajer untuk
berseberangan dengan prinsip mengatur penyajian laporan keuangan
konservatisme yang menekankan pada yang akan digunakan oleh pihak yang
reliabilitas (Zelmiyanti, 2014). terkait termasuk para investor dan
kreditor (Priyanto dan Sundari,2012).
4. Pengukuran Konservatisme Untuk mengatasi dan meminimalisir
Untuk mengukur konservatisme terjadinya kepailitan, perusahaan dapat
dapat digunakan beberapa proksi, mengawasi kondisi keuangan dengan
diantaranya Asymmetric timeliness of teknik-tekhik analisis laporan keuangan
earning (Basu, 1997), asimmetric (Ramadhani dan Lukvhiarman, 2009
accruals to cash flow (Ball dan dalam Wulandari 2012).
Shivakumar, 2005), market to book ratio Financial distress dapat diukur
(Beaver dan Ryan, 2000) dan dengan beberapa cara yang berbeda,
accumulation of negative non operating seperti yang dituliskan oleh Kurniasari
accruals (Givoly dan Hayn, 2000). (2009,dalam Agusti,2013) yaitu:
1. Lau (1987) dan Hill et al. (1996)
5. Financial Distress financial distress dilihat dengan
Financial distress didefinisikan adanya pemberhentian tenaga kerja
sebagai suatu kondisi dimana perusahaan atau menghilangkan pembayaran
mengalami delisted akibat laba bersih deviden.
dan nilai buku entitas negatif berturut- 2. Asquith, Gertner dan Scharfstein
turut serta perusahaan tersebut setealah (1994) melakukan pengukuran
di merger (Lucianan 2006, dalam financial distress menggunakan
Wulandari 2012). Financial distress interest coverage ratio untuk
merupakan munculnya sinyal atau mendefinisikan financial distress.
gejala awal kebangkrutan terhadap 3. Hofer (1980) dan Whitaker (1999)
penurunan kondisi keuangan yang mendefinisikan financial distress jika
dialami oleh suatu perusahaan, atau juga tahun perusahaan mengalami laba
operasi bersih negatif.
4
6. Kepemilikan Manajerial perusahaan. Hasilnya, perusahaan akan
Kepemilikan manajerial (managerial melaporkan laba dengan nilai yang
ownership) merupakan proporsi tinggi namun bukan keadaan ekonomi
pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan yang sebenarnya
yang secara aktif ikut dalam (Alfian,2013).
pengambilan keputusan perusahaan 7. Leverage
(direktur dan komisaris) (Diyah dan Rasio leverage menggambarkan
Erman, 2009, dalam Zulkarnain,2016). hubungan antara utang perusahaan
Menurut Christiawan dan Tarigan (2007 terhadap modal maupun aset. Rasio ini
dalam Alfian,2013), kepemilikan dapat melihat seberapa jauh perusahaan
manajerial adalah kepemilikan saham dibiayai oleh utang atau pihak luar
perusahaan oleh manajemen dengan kemampuan perusahaan yang
(komisaris, direksi, dan karyawan) atau digambarkan oleh modal. Perusahaan
dengan kata lain manajemen tersebut yang baik mestinya memiliki komposisi
sekaligus sebagai pemegang saham. modal yang lebih besar dari utang. Rasio
Hal ini dilakukan atas dasar ini bisa juga dianggap bagian dari
manajemen ingin memperbesar solvabilitas (Harahap,2013:306).
perusahaan dengan menggunakan Perusahaan yang mempunyai utang
cadangan dana tersembunyi hasil dari relatif tinggi, kreditor mempunyai hak
pelaporan laba yang tidak lebih besar untuk mengetahui dan
overstatement.Dengan begitu, adanya mengawasi penyelenggaraan operasional
peningkatan nilai perusahaan tersebut perusahaan (Kusmuriyanto dan
dapat membuat calon investor dan Risdiyan,2015).
investor menilai perusahaan secara Dalam dunia bisnis sekarang hampir
positif lalu akan menanamkan investasi tidak ada lagi perusahaan yang semata-
di perusahaan tersebut. Berbeda dengan mata dibiayai dari modal sendiri, tetapi
perusahaan yang memiliki kepemilikan merupakan sesuatu yang otomatis
manajerial yang rendah atau bahkan didukung dari modal utang (Sitanggang,
tanpa kepemilikan manajerial, 2012 dalam Zulkarnain,2016). Sehingga
manajemen akan berlaku sesuai leverage menggambarkan seberapa
kepentingannya sebagai agen dalam banyak aset perusahaan yang didanai
perusahaan dan bukan pemegang oleh hutang.
saham.
Kondisi seperti ini pelaporan laba KERANGKA KONSEPTUAL
akan mengalami overstatement karena
1. Pengaruh Financial Distress
manajer akan mengejar bonus dari
terhadap penerapan konservatisme
laba yang dapat terpenuhi. Hal ini
dalam akuntansi
sesuai dengan plan bonus hypothesis,
Teori akuntansi positif menyebutkan
yaitu manajemen akan meningkatkan
bahwa manajer akan cenderung
laba dengan metode yang ada demi
mengurangi tingkat konservatisme
tercapainya bonus yang akan diperoleh.
akuntansi apabila perusahaan mengalami
Dengan demikian kinerja manajemen
kesulitan keuangan yang tinggi.
terlihat baik oleh pemilik atau pemegang
Financial distress dapat mendorong
saham yang berharap mendapatkan
pemegang saham untuk mengganti
dividen maupun capital gain yang
manajer perusahaan karena manajer
tinggi atas laba yang telah dihasilkan
dianggap tidak mampu mengelola
5
perusahaan dengan baik. Hal tersebut 3. Pengaruh kepemilikan manajerial
akan mendorong manajer untuk merubah terhadap penerapan konservatisme
laba yang menjadi salah satu tolak ukur dalam akuntansi.
kinerja manajer dengan jalan mengatur Kepemilikan manajerial yang tinggi
tingkat konservatisme akuntansi. dibanding dengan pihak eksternal
Apabila suatu perusahaan tidak memiliki perusahaan, menyebabkan perusahaan
masalah keuangan, manajer tidak akan cenderung menggunakan metode
menghadapi tekanan pelanggaran akuntansi yang konservatif. Hal ini
kontrakSehingga pengembangan dikarenakan manajer sebenarnya tidak
hipotesis adalah : hanya mementingkan bahwa laba yang
disajikan di laporan keuangan tinggi,
H1: Financial Distress berpengaruh tetapi lebih mementingkan bahwa
signifikan negatif terhadap penerapan manajer juga ingin memperbesar
konservatisme akuntansi perusahaan. Oleh karena itu, bila
manajer menyelenggarakan akuntansi
2. Pengaruh Leverage terhadap
yang konservatif, maka akan terdapat
penerapan konservatisme dalam
cadangan dana yang cukup besar yang
akuntansi
dapat digunakan perusahaan untuk
Leverage menunjukkan seberapa
memperbesar perusahaan. Dengan
besar aset perusahaan dibiayai oleh
demikian, terdapat hubungan yang
hutang dan merupakan indikasi tingkat
positif antara struktur kepemilikan
keamanan dari para pemberi
manajerial terhadap konservatisme
pinjaman. Jika perusahaan telah diberi
dalam akuntansi.
pinjaman oleh kreditor, maka kreditor
secara otomatis mempunyai H3: Kepemilikan manajerial
kepentingan terhadap terhadap berpengaruh signifikan positif terhadap
keamanan dana yang ia pinjamkan penerapan konservatisme akuntansi.
yang diharapkan dapat menghasilkan
keuntungan. 3. METODE PENELITIAN
Perusahaan yang memiliki tingkat JENIS PENELITIAN
hutang yang tinggi cenderung akan Jenis penelitian yang digunakan
meningkatkan penerapan akuntansi yang adalah penelitian asosiatif, yaitu
lebih konservatif oleh manajer, karena penelitian yang bertujuan untuk
kreditur yang mengawasi perusahaan mengetahui hubungan antara dua
yang diberikannya pinjaman sehingga variabel atau lebih, yang diharapkan
jika laba menurun tentu akan berdampak dapat dibangun suatu teori yang dapat
buruk terhadap perusahaan karena berfungsi untuk menjelaskan,
kreditur akan beranggapan perusahaan meramalkan, dan mengontrol suatu
tak akan mampu melunasi hutangnya, gejala
sehingga hipotesis yang dikembangkan
dari teori dan penelitian terdahulu yaitu : POPULASI DAN SAMPEL
H2: Leverage berpengaruh signifikan Populasi yang digunakan dalam
positif terhadap penerapan penelitian ini adalah seluruh Perusahaan
konservatisme akuntansi Manufaktur yang ada di Indonesia yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
pada periode 2011-2015, yaitu sebanyak
140 perusahaan. Perusahaan bergerak
6
dalam bidang industri manufaktur. Hal 𝑇𝐴𝑖𝑡 = 𝑁𝐼𝑖𝑡 + 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛
ini dilakukan agar karakteristik − 𝑂𝐶𝐹𝑖𝑡
perusahaan yang dijadikan sebagai
sampel sama. Selain itu menurut Na’im Dimana:
dan Hartono (1996 dalam TAit : Total akrual perusahaan i pada
Priambodo,2015), model akrual tidak tahun t
cocok untuk perusahaan non manufaktur. NIit : Laba bersih perusahaan i pada
Adapun metode yang digunakan dalam tahun t
penentuan sampling adalah dengan OCFit : kas bersih dari aktifitas
menggunakan metode purposive operasi perusahaan i pada tahun t
sampling. perusahaan manuktur yang
dijadikan sampel adalah 52 perusahaan. Kemudian menghitung akrual
operasi perusahaan dengan
JENIS DAN SUMBER DATA menggunakan persamaan sebagai berikut
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
data dokumenter, yang mana datanya
𝑂𝐴𝑖𝑡 = ∆𝐴𝐶𝐶𝑅𝐸𝐶𝑖𝑡 + ∆ 𝑃𝑅𝐸𝑃𝐸𝑋𝑃𝑖𝑡 + ∆𝐼𝑁𝑉𝑖𝑡
berupa laporan keuangan atau laporan
− ∆𝐴𝐶𝐶𝑃𝐴𝑌𝑖𝑡 − ∆𝑇𝐴𝑋𝑃𝐴𝑌𝑖𝑡
tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
Sumber Data yang dipakai dalam Dimana
penelitian ini adalah data sekunder. Data OAit : Akrual operasional
sekunder merupakan sumber data perusahaan i pada tahun t
penelitian yang diperoleh secara tidak ∆ACCRECit : Perubahan piutang
langsung melalui media perantara perusahaan i pada tahun t
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), ∆PREPEXPit : Perubahan biaya
data ini umumnya berupa bukti, catatan, dibayar dimuka perusahaan i pada
laporan historis yang telah tersusun. tahun t
∆INVit : Perubahan persediaan
DEFINISI OPERASIONAL DAN perusahaan i pada tahun t
PENGUKURAN VARIABEL ∆ACCPAYit : Perubahan utang usaha
1. Variabel Dependen (y) perusahaan i pada tahun t
Pengukuran konservatisme akuntansi ∆TAXPAYit : Perubahan hutang pajak
pada penelitian ini sesuai dengan perusahaan i pada tahunt
penelitian yang dilakukan Al Hayati
(2013) dengan mengacu pada penelitian Kemudian menghitung akrual
Givoly dan Hayn (2002), yaitu non-operasi sebagai indikasi adanya
megukur konservatisme dengan melihat praktik akuntansi konservatif dengan
kecenderungan dari akumulasi akrual tanda negatif sebagai berikut :
selama beberapa tahun. Apabila
perhitungan akrual non operasi minus 𝑁𝑂𝐴𝑖𝑡 = 𝑇𝐴𝑖𝑡 − 𝑂𝐴𝑖𝑡
dan negatif, maka laba digolongkan
konservatif dan semakin
konservatif.Menghitung total akrual Dimana:
dilakukan dengan persamaan sebagai NOAit : Akrual non opersi perusahaan i
berikut: pada tahun t
(Sumber: Givoly dan Hayn, 2002)
7
2. Variabel Independen (x)
Financial Distress METODE ANALISIS DATA
Pengukuran yang digunakan untuk 1. Uji Asumsi Klasik
menghitung financial distress dalam 2. Uji Kelayakan Model
penelitian ini mengadopsi Model Altman
yang dikembangkan oleh Kusmuriyanto 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan Risdiyani (2015). Prediksi 1. Statistik Deskriptif
kebangkrutan dinyata-kan dengan Dari tabel 1 menjelaskan deskriptif
persamaaan: variabel-variabel dalam penelitian ini,
pertama yaitu variabel dependen dapat
𝑍𝑖 = 1,2 × 𝑋1 + 1,4 × 𝑋2 + 3,3 × 𝑋3 dilihat konservatisme yang di ukur
+ 0,6 × 𝑋4 + 1,0 × 𝑋5 menggunakan pengukuran Givoly dan
Hain (2002) memiliki rata-rata -
Dimana: 0.093953 dengan standar deviasi
X1 = (aktiva lancar – hutang lancar ) / 0,8896401. Untuk financial distress yang
total aktiva pengukurannya menggunakan Model
X2 = laba ditahan / total asset Zscore Altman memiliki rata-rata 2,8915
X3 = laba sebelum bunga dan pajak dengan standar deviasi
/ total asset 1,14759.Leverage yang di hitung dengan
X4 = nilai saham biasa dan preferensi / rasio Dept To Total Asset Ratio
nilai buku total hutang memiliki nilai rata-rata 0,419 dengan
X5 = penjualan / total asset. standar deviasi 0,17865 dan terakhir
untuk kepemilikan manajerial yang
Leverage dihitung dengan persentase kepemilikan
Pada penelitian ini, rasio leverage saham manajerial dibagi dengan saham
diperoleh dengan cara membandingkan yang beredar memiliki rata-rata 2,5280
antara total hutang yang dimiliki dengan dengan nilai standar deviasi
total asset yang dimiliki oleh 6,50413.Dari tabel 10 juga terlihat
perusahaan. Berdasarkan Hayati (2013), bahwa dari sampel penilitian terdapat
rumus untuk mengukur rasio leverage 260 data yang terdiri dari 52 sampel
adalah sebagai berikut: perusahaan
8
uji normalitas pada level signifikansi dalam tabel 14 nilai R2 sebesar 0,074
lebih besar dari ( =0,05) yaitu atau 7,4 %. Hal ini menjelaskan bahwa
0,068>0,05 yang berarti data sudah variabel independen yaitu financial
terdistribusi normal. distress, leverage, dan kepemilikan
pengaruhnya terhadap variabel dependen
Uji Heterokedastisitas konservatisme adalah 7,4% sedangkan
Berdasarkan hasil pengujian 92,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel
heterokedastisitas, masing-masing lain selain variabel yang telah diuji
variabel menunjukkan level sig > 0,05 peneliti.
yaitu 0,121 untuk variabel financial
distress, 0.382 untuk leverage dan 0,114 Uji F (Simultan)
untuk variabel kepemilikan manajerial. Hasil pengolahan data menunjukkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil F hitung sebesar 2,732 dengan
penelitian ini bebas dari signifikansi pada 0,051. Jadi F hitung >
heterokedastisitas dan layak untuk F tabel (sig 0,041<0,05), hal ini berarti
diteliti. bahwa persamaan regresi yang diperoleh
dapat diandalkan atau model yang
Uji Multikolonieritas digunakan sudah fix.
Berdasarkan hasil pengujian
multikolinearitas, nilai VIF untuk
variabel financial distress (X1) 1,416 Uji Hipotesis
dengan tolerance sebesar 0,706, variabel
leverage (X2) sebesar1,313 tolerance a. Hipotesis 1 dalam penelitian ini
sebesar 0,762 dan variabel kepemilikan adalah Financial Distress
manajerial (X3) 1,095 tolerance 0,913 berpengaruh signifikan negatif
Masing-masing variabel bebas tersebut terhadap penerapan konservatisme
memiliki nilai VIF < 10 dan nilai akuntansi. Namun dari hasil uji
tolerance > 0,1, sehingga dapat dilihat bahwa nilai thiutng = -1,308
dismpulkan bahwa tidak terdapat gejala dengan sig 0,026<0,05 yang artinya
mutikolinearitas antar variabel financial distress berpengaruh
independen. signifikan , maka Hipotesis 1
Uji Autokolerasi Diterima.
Berdasarkan hasil uji diatas b. Hipotesis 2 dalam penelitian ini
didapatkan nilai Durbin Watson 2,250 adalah Leverage berpengaruh
dan dalam rentang 1,55-2,46. Maka signifikan positif terhadap
model yang digunakan terbebas dari penerapan konservatisme akuntansi.
gangguan autokolerasi. Namun dari hasil uji dilihat bahwa
nilai thitung = 1,565 dengan sig 0,123
4. Uji Model > 0,05 yang artinya tidak signifikan,
Uji koefisien Detereminasi (R2) maka Hipotesis 2 Ditolak.
Uji ini digunakan untuk menguji c. Hipotesis 3 dalam penelitian ini
goodness-fit dari model regresi dimana adalah kepemilikan manajerial
untuk mengukur seberapa jauh berpengaruh signifikan negatif
kemampuan model dalam menerangkan terhadap penerapan konservatisme
variasi variabel dependen maka dapat akuntansi. Namun dari hasil uji
dilihat dari nilai R2 yang dapat dilihat dilihat bahwa nilai thitung = -1,54
dengan sig 0,253>0,05 yang artinya
9
tidak berpengaruh signifikan, maka penelitian Ni Kd dan I ketut (2014) dan
Hipotesis 3 Ditolak. Kusmuriyanto (2015).
10
signifikan sejalan dengan hasil penelitian kepemilikan yang terkonsentrasi pada
Wulansari (2014). kepemilikan institusional sehingga
kebijakan perusahaan lebih banyak
3. Pengaruh kepemilikan manajerial dikendalikan oleh pemegang saham
terhadap penerapan mayoritas. Termasuk juga dalam hal
konservatisme dalam akuntansi konservatisme akuntansi.
Dari hasil uji statistik didapatkan
hasil bahwa adanya pengaruh negatif 5. PENUTUP
yang tidak signifikan terhadap penerapan Kesimpulan
konservatisme akuntansi dalam sebuah Berdasarkan hasil temuan penelitian
perusahaan manufaktur. Hubungan dan pengujian hipotesis didapatkan hasil
negatif antara kepemilikan manajerial sebagai berikut :
dan penerapan akuntansi yang 1. Financial Distress berpengaruh
konservatif bisa juga disebabkan bahwa negatif dan signifikan terhadap
dengan memiliki kepemilikan saham penerapan konservatisme dalam
yang lebih besar oleh manajerial akan akuntansi.
bisa mengimbangi dengan pemegang 2. Leverage berpengaruh positif dan
saham dari luar sehingga adanya tidak signifikan terhadap penerapan
kecendrungan dari pihak manajer dengan konservatisme dalam akuntansi.
kepemilikan ekuitas tingi akan memilih 3. Kepemilikan manajerial
untuk lebih mengurangi penerapan berpengaruh negatif dan tidak
akuntansi yang konservatif untuk signifikan terhadap penerapan
mencegah terjadinya penurunan harga konservatisme dalam akuntansi.
saham.
Dan juga hasil yang negatif Keterbatasan Penelitian
menunjukkan bahwa jika kepemilikan
Meskipun peneliti telah berusaha
manajerial dalam perusahaan itu tinggi
merancang dan mengembangkan
maka pihak manajemen akan cenderung
penelitian sedemikian rupa, namun
tidak terlalu menerapkan akuntansi yang
masih terdapat beberapa keterbatasan
konservatif, karena pihak manajerial
dalam penelitian ini yang masih perlu
akan berusaha menikmati cadangan laba
direvisi bagi peneliti selanjutnya antara
yang ditunda pengakuannya untuk
lain:
kepentingan pribadi, hasil ini sejalan
dengan penelitian Wardhani (2008) dan 1. Dalam mengukur konservatisme
Brilianti (2008). akuntansi dapat dilakukan dengan
Namun tidak adanya pengaruh yang menggunakan lima proksi yaitu
signifikan dalam penelitian ini antara dengan menggunakan pendekatan
kepemilikan manajerial dengan reaksi pasar atas informasi yang
penerapan konservatisme dalam diungkapkan (Basu, 1997), market
akuntansi dimungkinkan karena to book ratio (Givoly dan Hayn,
persentase kepemilikan saham oleh 2000), pendekatan laba operasi
manajerial pada perusahaan manufkatur (paek et.al, 2007), pendekatan
yang dijadikan dalam sampel berada akrual arus kas, dan pendekatan
dalam kategori yang sangat rendah dan non operating accrual (givoly dan
karena sebagian besar perusahaan hayn 2002). Dalam penelitian ini
manufaktur yang memiliki struktur peneliti menggunakan pendekatan
11
non operating accrual namun Agusti, Chalendra Prasetya. 2013.
hasilnya menunjukkan tidak ”Analisis Faktor yang
terdapat hubungan yang signifikan Mempengaruhi Kemungkinan
antara variabel independen X2 , X3 terjadinya Financial Distress”.
dan variabel dependen. Skripsi. Universitas Diponegoro.
2. Variabel independen yang dipilih
hanya tiga yaitu financial distress, Alfian, Angga. 2013. “Analisis Faktor-
leverage dan kepemilikan Faktor yang Berpengaruh
manajerial. Terhadap Pemilihan
3. Rentang waktu dan sampel Konservatisme Akuntansi”.
penilitian yang terbatas, rentang Universitas Diponegoro
waktu penelitian yang hanya dari Semarang
tahun 2011-2015 dan sampel hanya
dari perusahaan manufaktur saja Al Hayati, Fajri. 2013. ”Pengaruh
sehingga tidak bisa Tingkat Hutang (Leverage) Dan
digeneralisasikan. Tingkat Kesulitan Keuangan
Perusahaan Terhadap
Saran Konservatisme Akuntansi”.
Dari kesimpulan yang telah Skripsi, Universitas Negeri
diperoleh dari hasil penelitian ini, maka Padang
dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut: Aristiyani, Desak Gede Utami, dan I
1. Menggunakan pengukuran model Gusti Putu
lain untuk variabel dependennya Wirawati.2013”Pengaruh Debt
yaitu konservatisme, bisa To Total Assets Dividen Payout
menggunakan model Basu atau Ball Ratio dan Ukuran Perusahaan
Shivakumar. pada Konservatisme Akuntansi”.
2. Menambah variabel independen E-Jurnal Akuntansi Universitas
seperti kepemilikan Institutional. Udayana, Vol 3.3, hlm 216-230
3. Menambah rentang waktu penelitian
dan menggunakan sampel Aristiya, Maria Maya.2014”Analisis
perbandingan antara perusahaan Perbedaan Tingkat
manufaktur dan non manufaktur Konservatisme Akuntansi
4. Laporan Keuangan Sebelum Dan
DAFTAR PUSTAKA Sesudah Konvergensi
IFRS”Skripsi,Universitas Atma
Ahmed, A.S., and Duellman, S., Jaya Yogyakarta
2007. Accounting conservatism
and board of direct or Atmaja, Lukas Setia. 2008 ”Teori dan
characteristics: An empirical Praktik Manajemen Keuangan”.
analysis, Journal of Accounting Yogyakarta:Andi
and Economics.
Ball, Ray dan Lakshmanan Shivakumar.
Agus Sartono. (2000). Manajemen 2005. “Earnings Quality in UK
Keuangan. Yogyakarta : BPFE. Private Firms : Comparative
Loss Recognition Timeliness.”
12
Journal of Accounting and Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. 2007.
Economics. Teori Akuntansi.Semarang :
Badan Penerbit Universitas
Basu, Sudipta. 1997. “The Conservatism Diponegoro
Principle and The Asymmetric
Timeliness of Earnings.” Journal Givoly, D Hayn C. 2000. “The Charging
of Accounting & Economics. Time-Series Properties of
Earnings, Cash Flows and
Basu, Sudipta. 2009. “Conservatism Accruals : Has Financial
Research : Historical Reporting Become More
Development and Future Conservative ?.” Journal of
Prospects.” Business, Temple Accounting and Economics.
University USA.
Harahap, Sofyan Syafri.2013. Analisis
Beaver, William H dan Stephen G Ryan. Kritis atas Laporan
2000. “Bieses and Lags in Book Keuangan.Jakarta:Rajawali Per
Value and Their Effects on the
Ability of the Book-to-Market Harahap, Sofyan Syafri.2008.Teori
Ratio to Predict Book Return on Akuntansi.Jakarta:Rajawali Pers
Equity.” Journal of Accounting
Research. Hellman, Niclas. 2007. “Accounting
Conservatism under IFRS.”
Brillianti, Dinny Prastiwi. 2013. Faktor Department of Accounting and
faktor yang mempengaruhi Managerial Finance.
penerapan konservatisme
akuntansi Khairina, N. 2009. Analisa Eksistensi
perusahaan.Accounting Analysis Konservatisme Akuntansi serta
Journal. Vol. 2, No. 3. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya pada Industri
Deviyanti, Dyahayu Manufaktur di Indonesia,
Artika.2012”Analisis Faktor- Skripsi,Fakultas Ekonomi
Faktor yang Mempengaruhi Universitas Indonesia, Jakarta.
Penerapan Konservatisme dalam
Akuntansi”.Universitas Kieso,Donald E., Jerry J. Weygandt,
Diponegoro Semarang Terry D. Warfield. 2007.
Akuntansi Intermediete Jilid 1.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Edisi 12. Jakarta:Erlangga
Multivariate dengan Program
SPSS, Badan Penerbit Universitas Kusumawati, Dina Rohana, dan Barbara
Diponegoro-Semarang. Gunawan.2008”Pengaruh
Tingkat Kesulitan Keuangan
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Perusahaan Terhadap Hubungan
Multivariate dengan Program Antara Konflik Kepentingan dan
SPSS. Semarang. Badan Penerbit Konservatisme Akuntansi”.
Universitas Diponegoro Jurnal Akuntansi dan Investasi
Vol.9, No.2, hlm 208-234
13
Kusuma, Hadri. 2006”Dampak Prambudi, Januar Eky.2017” Pengaruh
Manajemen Laba terhadap Kepemilikan Manajerial Dan
Relevansi Informasi Akuntansi Debt Convenant Terhadap
Bukti Empiris dari Indonesia”, Konservatisme Akuntansi”.
Fakultas Ekonomi Universitas Competitive, Vol. 1 No. 1.
Islam Indonesia, Yogyakarta. Universitas Indonesia
14
Savitri, Enni. 2016. Konservatisme Wulandari, Fitri.2012.”Hubungan
Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Simultan Antara Konservatisme
Sahila Yogyakarta. Akuntansi Dan Financial
Distress”.Skripsi,Universitas
Setyaningsih ,Hesty .2008”Pengaruh Indonesia
Tingkat Kesulitan Keuangan
Perusahaan Terhadap Wulansari, Cahya
Konservatisme Agustin.2014”Pengaruh Struktur
Akuntansi”.Jurnal Akuntansi dan Kepemilikan, Kontrak Hutang
Investasi, Vol. 9 No. 1, hlm: 91- dan Kesempatan Tumbuh pada
107 Konservatisme Akuntansi”.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi,
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Vol 3, No.8
Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta
Watts, Ross L. 2003. “Conservatism in
Suryandari, Erni dan Rangga Eka Accounting Part I : Explanations
Priyanto.2012”Pengaruh Risiko and Implications.” Accounting
Litigasi dan Tingkat Kesulitan Horizons.
Keuangan Perusahaan Terhadap
Hubungan Antara Konflik Watts, Ross L. 2003. Conservatism in
Kepentingan dan Konservatisme Accounting Part II : Evidence
Akuntansi”.Jurnal Akuntansi dan and Research Opportunities.”
Investasi ,Vol. 12 ,No. 2, hlm: Accounting Horizons.
161-174
Zelmiyanti, Riri. 2014. “Perkembangan
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Penerapan Prinsip Konservatisme
Perekayasaan Akuntansi Dalam Akuntansi.” JRAK.
Keuangan. Edisi Kedua. BPFE.
Yogyakarta Zulkarnain, Pratiwi. 2016”Pengaruh
Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Leverage, Kepemilikan
konservatisme akuntansi di Manajerial dan Growth Terhadap
Indonesia dan hubungannya Kebijakan Dividen”
dengan karakteristik dewan Skripsi.Universitas Negeri
sebagai salah satu mekanisme Padang
corporate
governance.Simposium Nasional
Akuntansi IX. Pontianak.
15
LAMPIRAN
Tabel
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Konservatisme -.093953 .8896401 260
Financial Distress 2.8915 1.14759 260
Leverage .4169 .17865 260
Kepemilikan 2.5280 6.50413 260
Manajerial
Sumber: olahan data sekunder 2017
Tabel
Hasil Regresi Data Panel
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
KONS FD L KM
16
Tabel
Hasil Uji Multikolonieritas
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Tabel
Hasil Uji Autokolerasi
Tabel
Uji F (Simultan)
ANOVAa
Total 113.848 65
Sumber : Olahan Data SPSS 21(2017)
17
PENELITIAN TERDAHULU
18