Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

LO

1. Apa saja pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis HMFD?

Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan dengan cara Polymerase Chain Reaction (PCR) dan
isolasi virus yang dilakukan untuk mendeteksi adanya enterovirus dan virus EV-71. Tahap selanjutnya
dilakukan pemeriksaan Pan Enterovirus dengan menggunakan primer MD 90 untuk mendeteksi
adanya gen Enterovirus. Jika dideteksi adanya gen Pan Enterovirus maka dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT-PCR spesifik untuk EV-71 Isolasi virus dilakukan dengan cara ekstraksi tinja dengan
menggunakan larutan kloroform dan PBS yang mengandung Ca2+, Mg2+ dengan perbandingan 1:9, 1
gr glass bead dan 2 gram tinja.
Sumber : Nike Susanti , Herna , Sinta Purnamawati , Vivi Setiawaty. 2014. Deteksi Penyebab
dan Sebaran Kasus Kejadian Luar Biasa Hand Foot and Mouth Diseases (HFMD) Tahun 2008-
2012

2. Bagaimana mekanisme kerja antihistamin dan resikonya pada pasien CHD?

Mekanisme kerja : Antihistamin adalah zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin. Antihistamin dan histamin
berlomba untuk menempati reseptor yang sama
Resiko : Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau congenital heart disease (CHD) adalah penyakit
jantung yang dibawa sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase
awal perkembangan janin dalam kandungan. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, kadang dapat
menyebabkan jantung berdebar. Obat-obatan yang dapat menyebabkan jantung berdebar, antara
lain obat bronkodilator untuk asma, antihistamin, obat untuk menangani gangguan tiroid, dan
obat batuk yang mengandung stimulan pseudoephedrine.
Sumber : Fesdia Sari, Satya Wydya Yenny. 2018. Antihistamin terbaru dibidang
dermatologi. Jurnal Kesehatan Andalas ; 7 (Supplement 4)
Nur Ain , Didik Hariyanto , Sofina Rusdan. 2015. Karakteristik Penderita Penyakit
Jantung Bawaan pada Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 – Mei
2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(3)
3. Apa efek samping dari obat antiviral?

efek samping obat antiviral


- klorokuin fosfat :ventricular anemia, gagal jantung, hipoglikemia, keram perut, anoreksia,
diare, mual dan muntah
- hidroksiklorokuin : Memiliki efek samping yang sama dengan klorokuin, namun lebih jarang
- lopinavir : Intoleransi gastrointestinal, mual, muntah, diare
- remdesivir : Injuri ginjal dan kenaikan enzim transaminase
- favipiravir : Hiperurisemia, diare, peningkatan enzim transaminase, penurunan angka hitung
netrofil
- oseltamivir : Mual, muntah, abdominal tidak nyaman
- dexametasone : Hiperglikemia.reaktivasi laten infeksi
sumber : Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 1, Januari 2021

4. Sebutkan golongan obat antineoplastic dan hypnotic sedative, jelaskan indikasi,


kontraindikasi, dosis dan perhatian khusus

Golongan obat hypotatci sedative:


1. Benzodiazepines: Diazepam, oxazepam, lorazepam, flurazepam, nitrazepam, temazepam,
clonazepam, clobazam, chlordiazepoxide, triazolam, midazolam, alprazolam
2. Barbiturates:
Long acting: Phenobarbitone, mephobarbitone.
Short acting: Pentobarbitone, secobarbitone.
Ultra-short acting: Thiopentone, methohexitone.
3. Non-benzodiazepine hypnotics: Zolpidem, zopiclone, zaleplon, eszopiclone.
4. Miscellaneous: Chloral hydrate, promethazine, neuroleptics, opioids, etc

Efek samping :
- hangover (mengantuk), karena masa kerjanya sedang dan panjang
- REM rebound, mimpi buruk karena pemakaian jangka waktu lama yang tiba-tiba berhenti
- ketergantungan, karena penggunaan obat kronis mengakibatkan kedutan otot, tremor dan
pusing
- depresi berlebihan, karena pemakaian obat jangka panjang
- depresi pernapasan, dengan dosis tinggi dapat menekan pernapasan pusat pada medula

Sutardi, M. A. G. (2021). Tata Laksana Insomnia. Jurnal Medika Hutama, 3(01 Oktober),
1703-1708.

golongan obat antineoplastic :

• Kombinasi antineoplastik, digunakan untuk mencegah atau mengobati pertumbuhan dan


penyebaran tumor ganas dengan kata lain, kanker.
• Agen detoksifikasi antineoplastik, digunakan selama kemoterapi untuk melindungi organ
atau sistem organ, yang mungkin rusak oleh radiasi atau oleh agen antineoplastik tertentu yang
digunakan selama kemoterapi.
• Interferon antineoplastik, digunakan secara terapeutik untuk mengobati jenis kanker tertentu
dan infeksi virus, seperti hepatitis B dan C, dan human papillomavirus.
• Penghambat tirosin kinase BCR-ABL, digunakan untuk mengobati leukemia myelogenous
kronis.
• Penghambat BTK, efektif melawan leukemia limfositik kronis, limfoma folikuler, limfoma
sel mantel, limfoma zona marjinal, limfoma limfositik kecil, walden dari makroglobulinemia,
keganasan sel B selektif lainnya, dan penyakit graft-versus-host kronis.

Indikasi :

Agen alkilasi diberikan untuk: Leukemia Limfositik Akut, Leukemia Non-limfositik Akut,
Kanker Anal, Astrositoma anaplastic, Oligodendroglioma anaplastic
Antibodi monoklonal anti-CTLA-4 diberikan untuk: Kanker kolorektal, Mesothelioma
Pleura Ganas, Melanoma, Melanoma, Metastasis, Karsinoma Sel Ginjal

Antibodi monoklonal anti-PD-1 diberikan untuk: Kanker kandung kemih, Kanker


payudara, Kanker serviks
Sumber: Farmakologi dan Terapi.(2016).edisi 6

5. Sebutkan Golongan obat antiseptic, desinfektan dan vitamin

Golongan Antiseptik
• Hidrogen peroksida (H2O2)
• Garam Merkuri.
• Asam Borat.
• Triclosan
• Alkohol
Golongan Desinfektan
• Fenol
• Kresol
Golongan Vitamin
• Vitamin larut dalam air
• Vitamin B
• Vitamin C
• Vitamin larut dalam lemak
• Vitamin A
• Vitamin D
• Vitamin E
• Vitamin K

6. Jelaskan obat yang tepat pada pasien sesuai scenario, pemilihan obat dan dosisnya
Tidak ada pengobatan khusus untuk HFMD, pengobatan bersifat simptomatik untuk mengatasi
keluhan yang ditimbulkannya. Salah datunya dapat diberikan Parasetamol untuk mengatasi demam dan
nyeri
1. Alamanda Murasmita, Nurrachmat Mulianto, Moerbono Mochtar.(2017).Hand Foot
Mouth Disease.CDK-258/ vol. 44 no. 11 th. 2017
2. Christine Andriyani, Diah Ira Heriwati, Sawitri.2010.Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut
(Hand-Foot-and-Mouth Disease).Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

You might also like