Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa revolusi


dalam memainkan peran sentral di bagian strategi bisnis. Perubahan dan perkembangan
yang cepat di dalam wilayah TI ini telah membentuk new leaders di pasar, termasuk di
sektor institusi pendidikan. Karena hal ini memungkinkan organsasi mendapatkan
beberapa hal yaitu: menangani informasi yang lebih besar daripada sumber daya
lainnya, mencapai tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi (sedikit
kesalahan),mengurangi biaya dari semua proses yang ada, dan meningkatkan layanan
yang ditawarkn kepada pelanggan internal dan eksternal.

Dalam era globlisasi ini penggunaan teknologi dan komunkasi (TIK) diperguruan
tinggi merupakan hal yang mesti ada dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan
bagi mahasiswa, dsen dan pegawai, agar dapat bersaing dengan kampus- kamus di
seluruh indonesia, baik dengan perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi
swasta. Mau tidak mau penggunaan teknlogi informasi sudah menjadi suatu keharusan
dan tuntutan yang tidak bias ditawar lagi bagi perguruan tinggi, jika tidak mau
tertinggal dengan perguruan tinggi lainnya. Itulah sebabnya manajemen pengelolaan
perguruan tinggi banyak memenfaatkan teknologi informasi. Karena penggunaan
teknoloi informasi dan komunikasi ternyata berdampak lebih efektif, efesien dan
optimal disbanding dengan cara-cara manual.

Sekolah Tinggi Manajemen Informasi Dan komunikasi (STMIK) Lombok sebagai


salah satu institusi pendidikan tinggi Negara di Lombok Tengah, dalam hal ini dibawah
naungan kementrian pendidikan dan kebudayaan nasional Republik Indonesia
merupakan salah satu kampus yang sengaja didirikan sebagai pencetak suber daya
manusia (SDM) terutama di bidang Sistem Informasi (SI) Dan Teknologi Tinformasi
(TI) sehingga menjadi SDM yang berkualitas.
Selain itu, Pesatnya perkembangan TIK dan juga pertumbuhan perguruan tinggi di
Indonesia semakin membuat kondisi persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin
keteat. Perguruan tinggi di tuntut untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal
termasuk di dalamnya adalah pelayanan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD).
Siakad atau merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Akademik yang sangat
penting untuk mengelola data serta melakukan berbagai kegiatan akademik yang
melibatkan antara mahasiswa, dosen, serta administrasi akademik di sebuah perguruan
tinggi.

Organisasi bisnis saat ini telah banyak yang memiliki system informasi, namun
system informasi yang ada sebagian masih berjalan secra terpisah, belum terintegrsi.
Masalah lain yang timbul yaitu terjadinya ketidakefektifan dalam proses
pemanfaatannya dan terjadi duplikasi data pada beberapa system informasi. Adanya
berbagai masalah itu diakibatkan karena tidak adnya perencanaan yang baik dalam
pengembangan berbagai sistem informasi tersebut. Sistem informasi yang terintegrasi
sudah banyak dikemukakan oleh para peneliti. Misalnya perancangan penjualan dan
perancangan produksi yang terintegrasi dengan menerapkan teknologi enterprise
resource planning, rancang bangun dan implementasi sistem informasi terintegrasi,
analisa implementasi e-government untuk pelayanan public, analisa implementasi
sistem informasi manajemen rumah sakit umum daerah( SIMRSUD) terintegrasi di
provinsi Nusa Tenggara barat (NTB).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, maka Rumusan masalah yang dapat diambil
yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan integrasi sistem ?
2. Apa Konsep integrasi Sistem?
3. Apa saja Metode untuk membangun Sistem Integrasi?
4. Bagaimana Strategi Integrasi Sistem?
5. Bagaimana Contoh Implementasi Integrasi Sistem?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui Pengertian Integrasi Sistem infrmasi.
2. Mengetahui Konsep Integrasi Sistem?
3. Mengetahui metode untuk membangun Sistem Integrasi.
4. Mngetahui bagaimana Strategi Sistem.
5. Mengetahui contoh implementasi Integrasi Sistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Integrasi


Integrasi adalah adanya saling keterkaitan antar sub system sehingga data dari
satu sisistem secra rutin dapat melintas, menuju atau dapat diambil leh satu atau lebih
sistem yang lain. Sedangkan sistem adalah sekumpulan elemen, atau himpunan dari
suatu unsusr, komponen fungisional yang saling berhubungan dan berintegrasi satu
sama lain untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Sistem Integrasi (integrated System) merupakan suatau rangkaian pross untuk
menghubungkan beberapa sistem komputerisasi dan software aplikasi, baik secara fisisk
maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub
sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut
sebagai suatu kesatuan sistem.

2.2 Konsep Integrasi Sistem


Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling
berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan
keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan
juga oleh sistem yang lainnya atau output suatu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem
Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain
dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara
sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem
yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Secara manual
juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa
kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari
sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi.

Integrasi informasi dari sebuah sistem diperlukan karena :


1. Adanya kebutuhan konstituen untuk bekerja sama antar bagian dalam suatu
korporasi.
2. Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling
terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan proses
pertukaran data dengan sistem informasi yang lain.
3. Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data
4. Mengubah data untuk analisis bisnis dan pertukaran data, mengatur
penempatan data untuk kinerja, mata uang dan ketersediaan
Tujuan utama dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu memberikan indformasi
yang dibutuhkan oleh pemegang keentingan dalam hal ini manajer maupun manajemen
lainnya. Infrmasi itu sendiri adalah data yang sudah di olah dengan cara terentu sesuai
dengan bentuk yang diperluan. Berbagai sistem Informasi dapat saling berhubungan
satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Tiap organisasi
membagi pekerjaan ke dalam bentuk fungsi-fungsi organisasi, seperti fungsi pemasaran,
keuangan, personalia, dan lainnya. Setiap fungsi atau unit tersebut memerlukan data dan
informasi dari unit lain atau luar organisasi untuk membantu menyelesaikan
pekerjaannya serta menghasikan data dan informasi baik untuk di simpan sendiri
maupun untuk didistribusikan ke unit-unit lain dalam organisasinya atau organsasi lain.

2.3 Metode Membangun Sistem Integrasi


1. Vertical Integration
merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan
fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut
supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada
arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat
dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development
yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini
tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau
proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih
tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya
acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi
fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.
2. Star Integration
Star Integration atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah
proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke
semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan
dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang
dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau
menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode
integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak
terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi
sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi
antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan
ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat
berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.
3. Horizontal Integration
Horizontal Integration atau dikenal juga dengan Enterprise Service Bus
(ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara
membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua
sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini
lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang
perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer
interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu
diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan
menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi
langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan
data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.
Adapun kelebihan dari metode ini,yaitu antara lain:
a. Lebih cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada
b. Meningkatkan fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan
keperluan sistem (system requirements)
c. Membuat standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana pun
d. Porsi pekerjaan software development lebih banyak di “konfigurasi”
daripada “menulis code” untuk integrasi
e. Dapat diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise.
Adapun kekurangan dari metode ini , yaitu anatara lain:
a. Pembuatan standar sistem dalam Enterprise Message Model banyak
berkutat di aspek analisis dan manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi
karena perlu berkolaborasi dengan analis-analis yang bertanggung jawab
terhadap arsitektur dan desain sistem-sistem yang telah ada.
b. Secara khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik,
seperti misalnya business-logic-server yang independen dan tidak integral
dengan salah satu atau sebagian dari sub sistem yang telah ada.
c. Perlu tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan
mengkonfigurasi, merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service
Bus.
d. Karena biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi
antar sistem, tentu akan memerlukan resources dan komputasi berlebih
untuk melakukan parsing-reparsing dalam komunikasi data.
e. Memerlukan effort yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB
karena cukup banyak layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak
hanya aplikasi-aplikasi interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga
layer interpreter yang juga memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.

2.4 Strategi Sistem Integrasi


Terdapat dua strategi atau pendekatan Integrasi Sistem yaitu pendekatan Total
dan Homogen, dan pendekatan bertahap adapun pendekatan tersebut sebagai berikut :
1. Pendekatan Total dan Homogen
Pendekantan ini melakukan integrasi di semua aspek dengan suatu kerangka
atau framework standard yang dilakukan serentak di setiap bidang.
Menggunakan komponen yang homogeny, dimana komponen ini dihrapkan
dapat mempermudah proses integrasi. Namun kekurangan dari tehnik ini yaitu
membutuhkan biaya yang mahal dan juga implementasinya membutuhkan waktu
yang panjang ( Tergantung kematangan TI suatu organisai). Contoh penerapn
pendekatan ini yaitu: Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle
Application/Peoplesoft, Sage Group, IBM Websphere dll
a. IBM

b. Oracle

c. SAP
2. Pendekatan Bertahap
Pendekatan ini memuali dari tingkatan yang paling bawah lalu ke atas, dan
memanfaatkan sistem informasi existing. Sistem informasi-sistm informasi
dirangkai mengikuti pola integrasi dan kbutuhan informasi akan dating. Untuk
penerapannya mmbutuhkan waktu yang lama dan konsistn agar tidak gagal.
Pendkatan ini rlatif lebih murah dari pada pendekatan Total dan Horizontal.
Namun butuh stratgi khusus (Non teknis termasuk Political Will dari
Pimpinan).

2.5 Contoh Implementasi Sistem Integrasi


1. Siakat STMIK Lombok
Bagi sebuah perguruan tinggi, istilah Siakad memang sudah tak asing lagi.
Siakad atau merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Akademik yang
sangat penting untuk mengelola data serta melakukan berbagai kegiatan
akademik yang melibatkan antara mahasiswa, dosen, serta administrasi
akademik di sebuah perguruan tinggi. Siakad tak hanya berfungsi sebagai
penyimpan data saja. Namun Siakad ini sangat penting untuk menjalankan
berbagai macam kegiatan kampus. Mulai dari pelaporan PDDIKTI,
pengelolaan manajemen perguruan tinggi, hingga pengambilan keputusan
pelaporan di lingkungan perguruan tinggi.
Dengan adanya Sistem Informasi Akademik Pengelolaan Informasi
Akademik (SIA,SIAKAD,SISFO,) bisa mencakup seluruh kegiatan akademik di
kampus mulai dari proses penerimaan mahasiswa baru (PMB), pembuatan
kurikulum, KRS (pengisian kartu rencana studi) sampai ke pembuatan jadwal
kuliah dan masih banyak lagi fungsi yang akan mempermudah pengelolaan
kegiatan kampus.
Adapun keunggulan siakat yang sudah terintegrasi dengan PDDIKTI
diantaranya:
a. Data yang terinegrasi
Dengan integrasi data Siakad akan mengelola secara terintegrasi seluruh
data sehingga data tersebut akan selalu diperbaharui atau selalu uptodate
serta selalu realtime saat digunakan. Dengan Siakad tidak ada yang
namanya duplikasi data karena Siakad menggunakan sistem basis data
secara terpusat.
b. Sebagai Pusat Informasi (Informasi Akurat)
Dengan adanya Siakad kita bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi
dikampus dalam waktu cepat. Siakad menggunakan sistem respon secara
otomatis seperti penjadwalan kelas dan lain-lain.
c. Rekam kegiatan kampus
Siakad akan memberikan layanan kepada pengguna dengan selalu mematau
seluruh kegiatan dan perkembangan kampus mulai dari PMB, KRS sampai
proses penilain sehingga seluruh kegiatan akan dapat diselesaikan secara
efisien dan efektif.
d. Media Kounitas pengguna
Dengan menggunakan fitur dari Siakad akan mempermudah seluruh civitas
kampus dalam memberi dan menerima informasi mulai dari admin, staff,
mahasiswa, dosen, dan pimpinan akan lebih leluasa dalam melakukan
komunikasi.
e. Mudah Digunakan
Dengan adanya Siakat yang sudah terintegrasi dengan PDDIKTI kita dapat
mengakses informasi atau memberikan informasi dengan lebih mudah
karena dapat diakses dimanapun tanpa harus datang ke kampus. Karena
sudah terintegrasi dengan sistem, infrmas dapat di akses lansung
menggunakan Android, atau leptop melalui link yang sudah disediakan.
2. SIMRS UD PRAYA
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah
sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian
oleh manajemen.
Tujuan system informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan
keputusan, meningkatkan fungsi perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi organisasi. Mengukur, mengendalikan, menganalisa penggunaan
sumber daya dan produktifitas, efisiensi dan efektifitas, meningkatkan
komunikasi intern dan ekstern organisasi, penyusunan laporan intern dan
ekstern riset dan pendidikan.

a. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian


dengan bagian lainnya.
b. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock)
bisa dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa
diketahui setiap saat.
c. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing
statement untuk semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
d. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan
dipanggil dengan cepat dan otomatis.
e. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah
disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan WHO.
f. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
g. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas
maupun bank.
h. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang
piutang bisa dikurangi.
i. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data
bersama (data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat,
karyawan dan obat) maupun data transaksi.
j. Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain
(sebagai masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses
antar bagian.
k. SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit,
cepat dan akurat.
l. Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan
dengan mudah.
m. Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh
bagian yang paling berkompeten.
n. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin
seperti pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara
otomatis dan cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi
kepada hal-hal yang bersifat stratgis.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Integrasi didefinisikan sebagai adanya saling keterkaitan antara sub-sistem


sehingga data dari satu sistem secara rutun dapat melintas menuju, atau diambil oleh
satu atau banyak sistem lainnya.

Dalam perusahaan integrasi sitem informasi sangat diperlukan karena dapat


membantu manajemen seperti:

1. Adanya kebutuhan kerjasama antar unit dalam menyelesaikan tugasnya.


2. Terjadinya pengolahan data antar sistem inforasi tiap bagian yang salng terkait
satu dengan lainnya.
3. Dapat memungkinkan penyediaan reltime pengaksessan data.

Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu,namun demikian akan


semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajemen yang dapat
diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk
mengutamakan sistem Informasi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi
adalah memberikan informasi yang bena pada saat yang tepat.

You might also like