Review Rkas

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

A.

Langkah-langkah Mereview RKAS


Diadopsi dari Bahan Presentasi Modul Pelatihan BOS dengan judul Manajemen Keuangan Sekolah,
langkah-langkahnya sebagai berikut :
Mencermati apakah RKAS telah mencantumkan delapan standar nasional pendidikan (SNP).
Memeriksa apakah setiap SNP dalam RKAS telah memuat rincian program/ kegiatan.
Mengidentifikasi rincian program/kegiatan yang telah terlaksana pada tahun berjalan.
Mengidentifikasi rincian program/kegiatan yang sedang dilaksanakan pada tahun berjalan.
Mengidentifikasi rincian program/kegiatan yang belum dilaksanakan pada tahun berjalan.
Mengidentifikasi rincian program/kegiatan yang kemungkinan tidak dapat dilaksanakan pada tahun
berjalan.
Menghapus atau mengganti rincian program/kegiatan yang tidak sesuai dan menambahkan dan atau
memindahkan ke SNP yang lebih tepat (silahkan cetak miring perubahan yang dilakukan)
Mencermati besaran anggaran yang telah dianggarkan pada setiap program/kegiatan dalam RKAS
untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran perubahan.
Merubah besaran anggaran setiap program/kegiatan agar sesuai dengan kondisi nyata di sekolah
Saudara (silahkan cetak miring perubahan yang dilakukan).

B. Memahami Penganggaran dalam RKAS


Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah merupakan rencana pembiayaan program/kegiatan secara
rinci untuk satu tahun anggaran. Rencana pembiayaan ini bersifat terpadu yang berisi rencana
penerimaan dan pengeluaran.
Rencana pembiayaan ini menjadi pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
sehingga terwujud tertib administrasi pengelolaan keuangan sekolah. Penganggaran dalam RKAS
harus dilandasi prinsip/asas transparansi, akuntabilitas, efisien dan efektif sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
RKAS adalah dokumen anggaran sekolah/madrasah yang bersifat resmi. Dokumen anggaran ini
disetujui oleh kepala sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat (bagi sekolah negeri),
atau oleh penyelenggara pendidikan/yayasan (bagi sekolah swasta).
RKAS terdiri atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). Pendanaan yang dicantumkan dalam
RKAS hanya mencakup pengeluaran dalam bentuk uang yang akan diterima dan dikelola sekolah.
RKAS memudahkan sekolah untuk mengetahui secara rinci tentang tindakan apa saja yang harus
dilakukan supaya tujuan dan kewajiban sekolah tercapai.
RKAS dibuat pada setiap awal tahun dengan ketentuan:
(1) tidak boleh menyimpang dari RKS;
(2) rencana dan program sekolah harus memperhatikan hasil analisis SWOT(analisis SWOT
dilakukan setiap tahun);
(3) program yang direncanakan bersifat operasional; dan
(4) harus memiliki benang merah dengan tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
Untuk mewujudkan asas/prinsip penganggaran, semua pendapatan dan belanja sekolah dalam
rangka pendidikan di sekolah harus dikelola dalam RKAS.
RKAS disusun sesuai kebutuhan dan kemampuan sekolah. Penerimaan pendapatan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan.
Rencana pendanaan merupakan rencana sumber penerimaan keuangan sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan dan diurutkan berdasarkan tingkat kepastian perolehan dana. Sumber penerimaan yang
ditulis dalam RKAS berasal dari dari APBN (misalnya BOS/R-BOS/PMU), APBD (misalnya
DAK), sumbangan masyarakat melalui Komite Sekolah, dan sumber-sumber lain yang sah.
Semua dana yang terkumpul dialokasikan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan
sekolah. Sekolah melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya
(RAB) yang telah disusun sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam RKAS yang telah disahkan.
Kepala Sekolah tidak boleh melakukan pengeluaran yang tidak tersedia dalam RKAS atau
besarannya tidak mencukupi. Anggaran dalam RKAS merupakan batas tertinggi pengeluaran untuk
setiap program/kegiatan. Setiap belanja harus didukung oleh bukti yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan. RKAS memuat program-program dan kegiatan-kegiatan sekolah yang
disusun dengan memperhatikan skala prioritas. Program yang diprioritaskan adalah yang memiliki
harapan ketercapaian tinggi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekolah, baik
tenaga (SDM), sarana dan prasarana, dan biaya.
Program dan kegiatan prioritas sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah dalam
penyelenggaraannya dan tidak bergantung kepada kebijakan pemerintah daerah atau pusat. Setiap
pelaksanaan program/kegiatan diberi alokasi dana sesuai dengan kebutuhan yang realistik. Program
adalah penjabaran kebijakan sekolah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan.
Program dalam RKAS meliputi upaya pencapaian delapan
standar pendidikan, yaitu (1) pengembangan kompetensi kelulusan; (2) pengembangan
standar isi; (3) pengembangan standar proses; (4) pengembangan standar pendidik
dan tenaga kependidikan; (5) pengembangan standar sarana dan prasarana; (6) pengembangan
standar pengelolaan; (7) pengembangan standar pembiayaan;
dan (8) pengembangan dan implementasi sistem penilaian. Pelaksanaan programprogram
tersebut menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai
dengan misi sekolah.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh sekolah. Sebagai bagian
dari program, pelaksanaan kegiatan merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya
yang dimiliki sekolah. Sumber daya itu meliputi personalia (SDM), barang modal (termasuk
peralatan dan teknologi), dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

You might also like