CBR Kelompok 5

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

CRITICAL BOOK REPORT

“STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. ARIF GUNAWAN ( 4192431012)


2. NADA KHAIRUN NISA ( 4181131008)
3. RIDA ANASTASIA NST (4181131022)
4. ORYZA SATIVA (4181131010)
5. NUR VADILLA (4183331043)
6. MITA KHAIRANI (4181131031)

DOSEN PENGAMPU :

DEWI SYAFRIANI, S.Pd, M.Pd

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan critical book report ini dengan
baik. Dengan selesainya makalah critical book report ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd, selaku dosen
matakuliah yang telah memberikan tugas ini dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari tugas ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Medan, 23 September 2020

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas
dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji
persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal
tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah
perkembangan system periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang
sederhana hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu
cara untuk mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur
mengalami sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, peride,
dan sifat-sifat unsur dalam system periodik modern.
1.2 TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta SMA


2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan Buku Ajar – Kimia Dasar I dan Kimia
Dasar pada materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.

1.3 MANFAAT

1. Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis tentang Struktur atom dan Sistem
Periodik Unsur.
2. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan pada Buku Ajar Kimia Dasar I dan
Kimia Dasar pada materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.

1.4 IDENTITAS BUKU

1. Buku Pertama
Judul Buku : Buku Ajar – Dasar Kimia I
Penulis : Dr. Sulastri, M.Si dan
Ratu Fazlia Rahmadani, S.Pd, M.Si.
Penerbit : Syiah Kuala University Press.
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Aceh
ISBN : 978-602-5679-02
2. Buku Kedua
Judul : PENGANTAR KIMIA
Penulis : Ir. TETY ELIDA S.
Penerbit : GUNADARMA
Tahun terbit : 1996
Kota Terbit : JAKARTA
ISBN :-
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Isi Buku Pertama


A. Perkembangan Model dan Struktur Atom.
1. Perkembangan Model Atom
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari
kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan
partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
a) Teori Atom John Dalton (1766-1844)
Pada tahun 1808, John Dalton seorang ahli kimia bangsa Inggris mengemukakan
gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi. Menurut teori atom
Dalton:
 Unsur tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
 Atom-atom penyusun unsur bersifat identik (sama dan sejenis).
 Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
 Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi. Reaksi
kimia tidak mengakibatkan pemusnahan atau penciptaan atom-atom

b) Teori Atom J.J Thomson (1889-1903)


Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang
dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel
bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson mengusulkan
model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang
permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif
sehingga atom bersifat netral.
c) Ernest Rutherfor (1911)
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis
dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau
dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan partikel bermuatan positif
dan negatif. Hipotesa Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari
inti atom dan elektron yang mengelilinginya. In atom bermuatan positif dan
massa atom terpusat pada inti atom.

d) Niels Bohr (1911)


Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum
gas hidrogen. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya
menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom. Menurutnya :
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar
elektron-elektron yang bermuatan negatif.
 Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut
dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan
kuantum utama (n).
 Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energinya akan tetap
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
 Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke
lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika
elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi
pelepasan energi.
 Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state
e) Teori Atom Mekanika Kuantum
Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu
sebagai gelombang dan sebagai partikel. Erwin Schrodinger mengajukan teori
yang disebut teori atom mekanika kuantum ”Kedudukan elektron dalam atom
tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah kemungkinan
menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model
atom mekanika kuantum sebagai berikut:
 Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.
 Atom mempunyai kulit elektron.
 Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
 Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

2. Perspektif Nilai karakter


Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki kemiripan sifat, yang beraturan
secara periodik. Setiap unsur memiliki kekhasan, sifat tertentu yang membedakannya
dengan yang lain, memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini seperti firman
Allah SWT dalam QS An-Nahl : 18 bahwa nikmat Allah SWT tiada terhingga
jumlahnya. Maka dari itu kita sebagai umat manusia untuk senantiasa terus belajar
dan bekerja keras, serta selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan

B. Perkembangan Sistem Periodik Unsur-Unsur

Awal mula penyusunan sistem periodik unsur-unsur ini dimulai setelah berkembang teori
atom Dalton. Klasifikasi periodik unsur-unsur merupakan salah satu sumbangan yang sangat
mcnonjol bagi perkembangan ilmu kimia. Pada tahun 1829 Johann Wolfgang Dobereiner (13
December 1780 - 24 March 1849) membuat usaha penting pertama untuk menunjukkan
hubungan antara sifat kimia unsur-unsur dengan massa atomnya. la mengamati bahwa
beberapa unsur yang sangat mirip muncul dalam beberapa kelompok yang masing-masing
terdiri dari tiga unsur (triads). Suatu ciri yang menarik dari triad adalah jika tiga unsur yang
mirip sifatnya disusun secara berututan menurut peningkatan massa atom, maka massa atom
unsur yang kedua sangat mendekati rata-rata massa atom dua unsur lainnya. Disamping itu.
berbagai sifat lain unsur tengah pada triad menunjukkan sifat antara kedua unsur lainnya.
Contoh Triad:

Litium Natrium Kalium


Massa atom (s ma) 6,94 22.99 39.10
Titik Welt (°C) 179 97.8 63.65
Titik didih (°) 1317 892 774
Massa Jenis (kg/dm) 0,534 0.971 0,862

Contoh triad yang lain adalah triad CI - Br - I dan triad S - Se -Te.


Pengelompokan berdasarkan triad ini memiliki kelemahan karena
kenyataannya banyak unsur yang mirip tetapi jumlahnya Iebih dari tiga. Perkembangan lebih
lanjut dari pengelompokan Dobereiner sangat lambat karena massa atom yang akurat untuk
unsur-unsur belum diperoleh. Perkembangan yang pesat dan metode eksperimen untuk
mengukur massa atom sejak 1860 membawa kemajuan pula pada pengelompokan unsur-
unsur menuju klasifikasi periodik modern.

Kelemahan utamanya ialah banyak unsur yang dikenal kemudian tidak mempunyai
ruang pada daftar Newlands. Disamping itu terdapat banyak pasangan unsur yang terpaksa
ditempatkan pada satu posisi dalam daftar. Lebih lanjut. dalam berbagai tempat, khususnya
unsur-unsur setelah kalsium menunjukkan perbedaan sifat yang jelas dari
unsur sekolom, seperti klor berupa gas sedangkan kobalt berupa logam.

Penyempurnaan sistem periodic dilakukan oleh ahli berikutnya


oleh Dmitri Ivannovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer
dari Jerman. Ketika itu seorang guru kimia yang benama Dmitri
Mendelev berkebangsaan Rusia dan Julius Lothar Meyer seorang
Doctor of Medicine dan Wiirthurg Jerman. Keduanya secara terpisah
bekerja dalam periode yang hampir bersamaan menghasilkan daftar
periodik unsur-unsur. Mereka juga menghasilkan daftar yang mendekati kesamaan.
Mendeleev mengkomunikasikan penemuannya pada Maret tahun 1869, sedangkan daftar
Meyer barn dipublikasikan pada December 1869. Daftar periodik Mendeleev (yang direvisi
pada tahun 1871) pada dasarnya merupakan "bentuk pendek" dari daftar periodik sekarang,
kecuali tidak ada gas-gas mulia karena memang belum ditemukan pada saat Mendeleev
menyusun daftarnya.
Keunggulan lain daftar periodik Mendeleev ialah memungkinkan untuk meramalkan
sifat unsur-unsur yang belum ditemukan, karena setiap lajur mempunyai sifat yang mirip.
Misalnya germanium yang terIctak di bawah silikon dan di atas stanum dalam golongn IV
belum ditemukan pada scat Mendeleev menyusun daftarnya, sehingga tempatnya kosong
pada daftar periodik Mendeleev. la meramalkan bahwa sifat germanium, yang ia sebut
dengan nama eka-silikon, harus merupakan sifat antara silikon dan stanum. Kebutuhan untuk
menempatkan unsur-unsur tidak berdasarkan kenaikan massa atom (seperti halnya TI dan 1)
berulang kembali setelah gas-gas mulia ditemukan. Ditemukan bahwa massa atom Argon
(39,9) lebih besar dart pada kalium (39,1), namun berdasarkan sifat kimia dan fisika, kalium
tergolong golongan I (setelah argon), sedangkan argon harus dimasukkannya ke dalam satu
golongan terpisah dengan gas-gas mulia lainnya. Penempatan terbalik ini tidak menjadi
masalah jika unsur ditempatkan berdasarkan peningkatan nornor atom, dan bukan massa
atom.

Tabel periodik yang diajukan oleh Lothar Meyer sangat mirip dengan yang
dipublikasikan oleh Mendeleev. Dengan menekankan sifat-sifat fisika unsur-unsur, Meyer
menunjukkan bahwa, pada umumnya sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari massa
atomnya. Berbagai bentuk klasifikasi periodik unsur terus bermunculan dan tiap tabel
dirancang untuk menunjukkan berbagai kecenderungan dan hubungan yang dianggap oleh
penciptanya sebagai yang paling penting. Pada tahun 1900 juga muncul keraguan mengenai
tempat dari gas-gas mulia. Jelas bahwa ada sesuatu dalam struktur fundamental unsur-unsur
yang menyebabkan timbulnya periodisitas ini, tetapi massa atom rupanya bukan merupakan
jawaban akhirnya. Pada tahun 1913. H. G. J. Moseley melakukan studi terperinci mengenai
spelara sinar-X karakteristik yang dipancarkan oleh berbagai unsur. Dari pengamatannya,
Moseley menyimpulkan bahwa nomor atom merupakan ukuran dari muatan positif dalam inti
atom. Besaran ini tampaknya nnerupakan besaran yang lebih fundamental dibandingkan
massa atom. Moseley menyimpulkan bahwa sifai unsur-unsur kimia adalah fungsi periodik
dari nomor atomnya.

Pernyataan modern tentang hukum periodik ialah: jika unsur-unsur disusun


berdasarkan peningkatan nomor atom, terdapat pengulangan periodik dari sifat-sifat fisika
dan kimia. Dengan demikian nomor atom dan jumlah elektron dalam atom netral unsur
menjadi faktor penting dalam penentuan urutan unsure, dan ini berkaitan dengan sifat-sifat
unsur. Pengetahuan tentang unsur dan senyawanya, hal ini dapat dengan lebih mudah
dipelajari dengan menggunakan Sistem Periodik.
Sistem Periodik dan Konfigurasi elektron atom dapat diramalkan posisi suatu unsur
pada sistem periodik. Sebagai contoh kita ambil suatu unsur bernomor atom 35. Susunan
elektron bagi atom tersebut ialah: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4d10 4s2 4p5. Elektron terakhir pada
atom tersebut menempati sub kulit p dalam kulit dcngan n=4. Sementara itu jumlah elektron
kulit terluar ialah 2+5=7. Jadi. unsur tersebut berada pada golongan VIIA periode ke-4, dan
merupakan unsur blok p. Kecenderungan Sifat Unsur pada Sistem Periodik Terdapat
kecenderungan sifat unsur dari kiri ke kanan dalam satu periode. Serta dari atas ke bawah
dalam satu golongan. Kecenderungan sifat unsur berhubungan dengan konfigurasi elektron
atom dari unsur-unsur. Berikut ini dibahas keeenderungan empat sifat unsur yakni ukuran
atom. energi ionisasisasi, afinitas etektron, dan keelektronegatifan.

a) Ukuran atom dan ion

Sangat sukar mendefinisikan ukuran atom, sebab tidak ada batas yang jelas pada titik
mana kerapatan elektron menjadi nol dalam atom. Ukuran atom yang tepat dalam molekul
atau kisi padatan bergantung pada sifat dan kekuatan ikatan atom-atom tersebut. Jika unsur
terdapat dalam kisi ion, maka ukurannya disebut ukuran ion. Oleh karena atom dan ion
berbentuk bola, ukurannya disebut jari-jari atom dan jari-jari ion.

Ukuran dari atom yang terdapat dalam molekul atm dalam kisi ikatan kovalen disebut jari-jari
kovalen. Berbeda lagi dengan kristal logam, ukuran atomnya disebut jari-jari logam dan mirip
dengan jari- jari kovalen. Lain lagi halnya dengan atom-atom yang bersentuhan tetapi tidak
membentuk ikatan misalnya atom gas mulia dalam bentuk padatan atau cairan. Dalam hal ini
disebut jari-jari non-logam atau jari-jari van der Walls.

b) Energi Ionisasi

Energi ionisasi (EI) atau potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan sebuah elektron dari atom atau ion dalam keadaan gas.

A(g) + EI1 → A+ (g) + e

A(g) + EI2→ A2+ (g) + e

EI1 = energi ionisai pertama

EI2 = energi ionisai kedua


Energi ionisasi dapat dinyatakan dalam kJ mol atau kkal mol atau dalam elektron Volt
(eV). Kecenderungan energi ionisasi pertama unsur-unsur seperioda dari kiri ke kanan, dan
dari atas ke bawah dalam satu golongan, parolel dengan keeenderungan ukuran atom.
Kepararelan ini disebabkan oleh energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu
atom bergantung pada berapa jauh elektron itu dari inti atom. Dalam satu golongan,
peningkatan nomor atom menyebabkan bcrkurangnya energi ionisasi. Sementara itu dari kiri
ke kanan dalam satu perioda energi ionisasi pertama kian bertambah besar.

c) Afinitas Elektron

Afinitas elektron ialah energi yang dilepaskan atau diserap jika satu elektron ditambah ke
dalam atom netral dalam keadaan gas.

CI (g) + e (g) ∆H = Afinitas elektron

Proses penangkapan elektron umumnya merupakan proses eksoterm karena elektron yang
ditambahkan ke dalam atom akan mengalami atraksi inti. Jika pelepasan elektron
memerlukan kerja (endoterm), maka proses lawannya, yakni proses penangkapan elektron
merupakan proses eksoterm.

d) Keelektronegatifan

Keelektronegatifan (elektrronegativitas) suatu unsur ialah suatu ukuran kemampuan atom


unsur tersebut menarik elektron dalam senyawanya. Keelektronegatifan berbeda dengan
afinitas elektron. Afinitas elektron merupakan sifat atom yang berdiri sendiri. Sedangkan
keelektronegatifan yang digunakan secara luas didasarkan pada penilaian energi ikatan yang
dikemukakan oleh Linus Pauling. Pada Skala Pauling atom yang paling elektronegatif, fluor.
diberi harga 4.0. Sementara itu unsur yang atomnya Mempunyai daya tarik paling lemah
terhadap elektron, yakni sesium harga keelektronegatifan ialah 0.7. Unsur-unsur lainnya
mempunyai harga keelektronegati fan antara 4 dengan 0,7.
2.2 Isi Buku Kedua
A. Struktur Atom
1. Partikel Penyusun Atom
a) Penemuan Elektron
JJ. Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan pompa vakum,
sehingga tekanan udara dalam tabung bisa diatur. Berdasarkan percobaan tersebut
Thomson mengambil kesimpulan tentang sifat-sifat sinar katode sebagai berikut:
 Dapat dibelokkan oleh medan magnet kearah positif, hal ini menunjukkan
sinar katode bermuatan negatif
 b. Sinar itu tidak bergantung pada bahan elektrodenya, artinya setiap
elektrode dapat memancarkan sinar katode.
 c. Sinar katode adalah partikel dasar setiap atom, yang selanjutnya disebut
elektron.
b) Penemuan Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton dengan cara
melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda (Tabung Crookes).
Sifat — sifat sinar anode adalah sebagai berikut:
 Merupakan radiasi partikel yang di sebut proton
 Dalam medan listrik atau magnet dapat dibelokkan ke kutup negative. Berarti
sinar anode bermuatan positif
Selanjutnya, melalui percobaan diperoleh hasil bahwa massa 1 atom proton
adalah 1,6726 x 10^-24 gram (=1 sma) dan muatan 1 proton adalah 1,6022 x 10^-
19 coulom dan diberi tanda +1
c) Penemuan Neutron
W.Bothe dan H Becker melakukan percobaan dengan penembakan sinar alfa
terhadap belerium yang dihasilkan radiasi partikel yang memiliki kekuatan daya
tembus sangat tinggi. Percobaan tersebut dilanjutkan oleh James Chadwick. Pada
tahun 1932 James Chadwick melakukan percobaan yang dapat dibuktikan bahwa
radiasi tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang massanya
hampir sama dengan proton.Sifat — sifat neutron adalah sebagai berikut:
 Merupakan radiasi partikel yang disebut dengan neutron
 Dalam medan magnet tidak dibelokkan ke kutup positif atau kutup negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa neutron bermuatan netral
2. Perkembangan Model Atom
a) Model Atom Thomson
Model atom yang dikemukakan JJ Thomson lebih dikenal dengan istilah model
atom roti kismis. Menurutnya “Atom merupakan bola bermuatan positif dan
didalamnya pada tempat tertentu terdapat elektron. Sehingga atom secara
keseluruhan bermuatan netral”.
b) Model Rutherford
Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan
Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa
(λ) terhadap lempeng tipis emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa
sebagian besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan
sebuah model atom yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu “ Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif.”
c) Model Niels Bohr
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi
paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar
semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
d) Model Atom Mekanika Kuantum
Model ini merupakan penyempurnaan dari model atom Bohr. Menurut teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”
3. Elektorn Dalam Atom
a) Bilangan Kuantum
 Bilangan Kuantum Utama (n )
Bilangan kuantum utama menunjukkan lintasan elektron atau kulit atom.
Harga bilangan kuantum utama (n) : 1, 2, 3, 4, ….
Sesuai dengan lintasan ke : 1, 2, 3, 4, ….
Sesuai dengan kulit atom : K, L, M, N, ....
 Bilangan Kuantum Azimut (ℓ )
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit/sublintasan mana elektron
bergerak dan menentukan bentuk orbital. Banyaknya harga ℓ di setiap harga n
adalah 0, 1, ..., n – 1.
 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menunjukkan kedudukan atau orientasi Orbital
Harga mℓ yang diizinkan adalah:
mℓ = –ℓ , ( –ℓ + 1), ..., –1, 0, 1, ..., (+ℓ – 1), +ℓ
Untuk ℓ = 1 (subkulit p), harga mℓ = –1, 0, dan +1.
Jadi, subkulit p memiliki tiga tingkat energi yang memiliki tiga tingkat energi
yang setara atau tiga setara atau tiga orbital.
 Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (ms) memberikan gambaran tentang arah perputaran
elektron perputaran elektron pada sumbunya sendiri. Setiap ml mempunyai
harga bilangan kuantum spin (ms) = +½ dan –½ .
Bentuk Orbital
Setiap jenis orbital s,p,d,f mempunyai bentuk geometri yang khas :
Orbital s berbentuk bola
Orbital p berbentuk balon terpilin
Orbital d bentuknya agak rumit
Orbital f bentuknya sangat rumit sehingga sulit digambarkan
b) Konfigurasi Elektron
1) Aturan Aufbau
Menurut asas AufBau, pada kondisi normal atau pada tingkat dasar, elektron
akan menempati orbital yang memiliki energi terendah terlebih dahulu dan
diteruskan ke orbital yang memiliki energi lebih tinggi.

Berdasarkan diagram diatas , berikut adalah contoh konfigurasi :

(No atom H = 1, He = 2, N = 7, dan Sc = 21)

Jawab
1 H : 1s1
2 He : 1s2
7 N : 1s2 2s2 2p3
21 Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

2) Aturan Hund
Menurut aturan ini bahwa pengisian elektron pada orbital yang setingkat
(energinya sama) dalam satu orbital adalah satu per satu dengan arah spin
yang sama sebelum berpasangan. Asas ini dikemukakan berdasarkan
penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron akan minimum
jika jarak antara elektron berjauhan.
3) Larangan Pauli
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom
tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama.
Misal, 2 elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum
pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu
bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus
mempunyai nilai berbeda ( + 1/2 atau -1/2 ). Dengan kata lain, setiap orbital
maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin berlawanan.

4. Nomor Atom dan Nomor Massa


Inti atom mengandung proton dan netron. Nomor atom sama dengan jumlah
proton didalam inti atom sedangkan nomor massa sama dengan jumlah proton
dan netron didalam inti atom. Notasi untuk menyatakan susunan inti atom yaitu
proton dan netron dialam inti atom dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑋
Keterangan:
X = lambang atom unsur
A = nomor massa = proton+netron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

B. Perkembangan Sistem Periodik Unsur-Unsur

Mencari keteraturan adalah salah satu aspek terpenting dalam kegiatan ilmu. BOYLE
sebagai pelopor ilmu kimia modem adalah orang pertama yang memberikan definisi bahwa
unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi dua zat atau lebih dengan
cara kimia. Perkembangan sistem periodik dimulai pada akhir abad 18 dan pemulaan abad
19.3.1.1 Lavoiser (1769)Setelah BOYLE memberikan penjelasan tentang konsep unsur,
LAVOISIER pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur.Lavoisier membagi
unsur-unsur dalam logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 21 unsur.

Dalton Pada pemulaan abad 19 setelah teori atom Dalton disebar luaskan, orang
benusaha mengklasifikasikan unsur secara langsung atau tidak langsung berdasarkan teori ini.
Meskipun teori atom Dalton tidak mengandung hal-hal yang menyangkut pengklasifikasian
unsur, tetapi teori ini telah mendorong orang untuk mencari hubungan antara sifat-sifat unsur
dengan atom.

Johann W. Dobereiner (1817)Adalah orang pertama yang menemukan adanya hubungan


antara sifat unsur dan bobot atomnya. Pada tahun 1817 ia mengamati beberapa kelompok 3
unsur yang mempunyai kemiripan sifat yang disebut dengan triade. Salah satu kelompok 3
unsur itu adalah klor, brom dan yod.
J. A. K. Newland (1863-1865)NEWLAND menyusun unsur-unsur yang telah dikena
pada waktu itu menurut kenaikan bobot atomnya. Ditemukan pengulangan sifat pada setiap
unsur kedelapan. Oleh karena itu unsur pertama, unsur kedelapan,unsurkelimabelas dan
seterusnya merupakan awalan suatu kelompok seperti "oktaf dalam nada musik". Oleh karena
itu keteraturan ini dikenal dengan hukum oktaf.

BegeyerDeChancourtois (1863)la adalah orang pertama yang menyusun unsur secara


periodik. Ia mengelompokkan unsur-unsur dengan membuat kurva pada pemukaan badan
silinder yang disebut dengan "telluric screw".

Lothar Meyer (1869)Meyer menemukan hubungan yang lebih jelas antara sifat unsur
dan bobot atom. Meyer mengukur volume atom setiap unsur dalam keadaan padat. Volume
atom setiap unsur adalah bobot atom unsur dibagi dengan kerapatannya.

Dimitri Mendeleev (1869)Jika Meyer menyusun daftar unsur berdasarkan sifat fisika,
Mendeleev lebih menemukansifat kimia unsur-unsur.Salah satu kelebihan Mendeleev, ia
telah memperhitungkan unsur-unsur yang belum ditemukan. Mendeleev kemudian
mengemukakan tentang adanya hubungan antara sifat-sifat dengan bobot atom unsur-unsur.
la kemudian menyusun daftar unsur berdasarkan ketaikan bobot atom dan unsur-unsur
dengan sifat-sifat hampir sama ditempatkan dalam satu golongan. Daftar ini dikenal dengan
DAFTAR PERIODIK MENDELEEV.

Sistem periodik yang dipakai sekarang adalah sistem periodik bentuk panjang
yangdisusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur, serta mengikuti aturan Aufbau dan
aturan Hund.Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokan dalam perioda dan
golongan. Pengelompokan secara borisontal disebut dengan perioda yang terdiri dari 7
perioda, sedangkan pengelompokan secara vertikal disebut golongan yang terdiri atas 2
golongan yaitu A dan B. Unsur-unsur golongan A disebut unsur-unsur representatif (unsur-
unsur utama) yang terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IA VIIA. Unsur-unsur golongan B
disebut unsur- unsur transisi yang terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IB - VIIB. Golongan
A mempunyai konfigurasi elektron terluar ns2np, yang berarti pangkat menupakan jumlah
elektron pada kulit terluar n memunjukkan periode jumlah elektron pada kulit terluar
menunjukkan golongan.
Contoh soal

3.1.Na = 1s 2s 2pf 3s temasuk golongan IA, periode 3.Golongan B mempunyai konfigurasi


terluar (n-1)d10 ns2 yang berarti : pangkat merupakan jumlah elektron pada kulit terluarn
menunjukkan periodeCasatan .jika jumlah elektron = 8 - 10, maka unsur temasuk golongan
ViII(B). jika jumlah elektron = 11, maka unsur temasuk golongan IB jika jumlah elektron =
12, maka unsur temasuk golongan 11B untuk jumlah elektron lainnya sama dengan
penentuan golongan A.

Gambar 3.1.

Sistem Periodik Unsur Berdasarkan konfigurasi elektronnya, maka unsur-unsur dalam


susunan berkala dapat dikelompokkan atas unsur-unsur Blok s Yaitu unsur-unsur yang
clektronterluamya mengisi orbital s. Dalam susunanberkala unsur-unsur yang elektron
terluamya mengisi orbital s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.26 Blok p Yaitu unsur-
unsur yang elcktronterluamya mengisi orbital p. Dalam susunan berkala unsur-unsur yang
elektronterluamya mengisi orbital p adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai dengan
golongan VIlIA.Blok d: Yaitu unsur-unsur yang elektron terluamya mengisi orbital d. Dalam
susunan berkala unusr-unsur yang elektron terluamya mengisi orbital d adalah unsur-unsur
golongan transisi IB sampai dengan VIIB ditambah golongan VIL. Blok f Yaitu unsur-unsur
yang clektronterluamya mengisi orbital f Unsur-unsur blok fini meliputi unsur-unsur
lantanida dan aktinida.

a) Sifat Logam
Unsur-unsur dapat dibagi menjadi :logam yaitu : zat yang dapat menghantarkan listrik
dan panas bukan logam yaitu : zat yang tidak menghantarkan listrik semi logam (metaloid)
yaitu : zat yang bersifat logam sekaligus bukan logam. Dalam satu golongan makin ke atas
letak suatu unsur sifat logam makin berkurang. Dan dalam satu perioda makin ke kanan letak
suatu unsur sifat logam kian berkurang
b) Jari-jari Atom

Dalam satu periode makin ke kanan letak suatu unsur, jari-jari atom semakin kecil. Hal
ini disebabkan jumlah proton dałam inti dan jumlah elektron dalam orbital bertambah,
sehingga tarikan elektrostatik antara partikel yang berawanan muatan bertambah. Elektron
yang berada pada kulit terluar akan ditarik ke inti schingga ukuran atom bertambah kecil.
Dalam satu golongan makin ke bawah letak suatu. jari-jari atom semakin besar. Ini
disebabkan bertambahnya kulit elektron sesuai dengan bertambahnya bilangan kuantum
utama.

c) Jari-jari lon

Suatu atom yang melepaskan elektron jari-jari ionnya lebih kecil dibanding dengan jari-
jari atom netralnya. Ini disebabkan tarikan inti yang lebih kuat dibandingkan tarikan inti pada
atom netral. Scbaliknya, apatbila suatu atom menangkap elcktron. maka jari-jari ionnya lebih
besar dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.

d) Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari suatu
atom yang berdiri sendiri. Dalam satu golongan, energi ionisasi semakin berkurang jika
nomor atom bertambah. Ini disebabkan karena makin bertambahnya kulit elektron, maka
elektron pada kulit terluar berada semakin jauh dari inti. Ini menyebabkan gaya tarikan ke inti
semakin kecil dan elektron dengan mudah dapat dilepaskan.Dalam satu periode, pada
umumnya energi ionisasi cenderung bertambah dari kiri ke kanan.

e) Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan jika atom dalam bentuk gas menerima
elektron dengan membentuk ion negatif.Dalam satu golongan makin ke bawah letak suatu
unsur afinitas elektron makin berkurang. Dalam satu periode makin ke kanan letak suatu
unsur afinitas elektron makin bertambah. Ini disebabkan makin kecil jari-jari atom, afinitas
elektron makin besar.

f) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron. Ini berkaitan
dengan energi ionisasi dan afinitas elektron.Sifatkeelektronegatifan sama dengan energi
ionisasi dan finitas elektron, yaitu makin kecil jari-jari atom maka harga keelektronegatifan
makin besar.

g) Sifat-sifat Magnetik

Suatu atom menunjukkan sifat-sifat magnetik jika ditempatkan dalam medan magnetik.
Atom dapat dikelompokkan dalam dua golongan berdasarkan sifat magnetiknya. Suatu atom
dikatakan memiliki gejala diamagnetisme jika interaksi elektron yang berpasangan dengan
medan magnetik akan tolak menolak. Sifat diamagnetik ini dapat dikalahkan oleh sifat
paramagnetik, yaitu gejala yang disebabkan apabila suatu atom mempunyai elektron yang
tidak berpasangan. Makin banyak elektron yang tidak berpasangan makin kuat gaya tarik
medan magnetnya.
BAB III
KELEBIHAN / KELEMAHAN BUKU

3.1 KELEBIHAN BUKU UTAMA


1. Terdapat pemaparan dari beberapa ahli mengenai topik perkembangan model atom
sehingga memberikan beberapa pengetahuan baru dari beberapa ahli.
2. Penjelasan tentang tabel dan gambar cukup singkat, jelas dan mudah dipahami.
Sehingga para pembaca sangat memahami hasil dan pembahasan dari penelitian yang
dilakukan.
3. Salah satu kelebihan yang sangat positif dari buku ini adalah memuat perspektif nilai
karakter dimana menuntut kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas
ciptaannya
4. Sumber yang digunakan bervariasi Nasinal dan Internasional yang dapat dipercaya

3.2 KELEBIHAN BUKU KEDUA

1. Terdapat pemaparan dari beberapa ahli mengenai topik Sturktur atom dan Sistem
Periodik Unsur secara lengkap dan mudah dimengerti.
2. Penjelasan pada sub-sub bahasan cukup jelas dalam teori dan penelitian yang
dilakukan seperti penemuan proton, elektron dan, neutron, model atom dan aturan
aturan dalam Konfigurasi elektron
3. Penjelasan tentang tabel dan gambar cukup singkat, jelas dan mudah dipahami.
4. Terdapat contoh dan pembahasan-pembahasan soal, serta kumpulan soal-soal yang
dapat dikerjakan untuk memantapkan materi.
5. Sumber yang digunakan bervariasi Nasinal dan Internasional yang dapat dipercaya
3.3 KELEMAHAN BUKU UTAMA

1. Pada bagian sampul buku kurang menarik minat pembaca dikarenakan pemilihan
warna yang kurang bagus.
2. Hanya membahas perkembangan model atom pada materi struktur atom , tidak
memuat keseluruhan materi tentang Struktur Atom, seperti konfigurasi dan
mennentukan bilangan kuantum, bentuk orbital, dan partikel penuyusun atom
3. Hanya memuat informasi tentang perkembangan Atom modern
4. Tidak memuat banyak soal yang diharapkan dapat menanbah kemantapan pembaca
dalam memahami materi
5. Tidak memuat sumber yang berdasarkan hasil penelitian seperti Jurnal.

3.4 KELAMAHAN BUKU KEDUA


1. Tidak banyak memuat informasi mengenai bentuk orbital dari suatu senyawa atau
ikatan melalui konfigurasi
2. Soal-soal yang dicantumkan masih berstandar LOTS bukan HOTS, dimana sebagai
pembaca mahasiswa dituntun untuk menyelesaikan soal yang berstandar HOTS.
3. Walaupun materi mengenai struktur atom dan sistem periodik unsur tersusun secara
lengkap, akan tetapi penjelasan-penjelasannya terlalu singkat yang membuat pembaca
menjadi mengambang ilmu yang didapat.
4. Tidak memuat sumber yang berdasarkan hasil penelitian seperti Jurnal.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang telah direview dan dikritisi oleh anggota kelompok 5 dapat
disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dimana buku utama menjelaskan secara baik mengenai perkembangan model atom modern
dan sistem periodik unsur, serta memuat perspektif nilai karakter. Sedangkan pada buku
pembanding memuat secara lengkap materi dari struktur atom dan sistem periodik unsur.

Jadi kedua buku ini sangat layak dan bisa digunakan sebagai sumber belajar
mengenai ilmu kimia, dan akan lebih baik lagi jika membaca keduanya, karena kedua buku
ini saling melengkapi. Apa yang tidak ada di buku utama dapat tertutupi oleh keunggulan
buku pembanding, dan sebaliknya.

4.2 Saran
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka kami
sebagai penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik, dan saran dari pembaca
guna kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.

You might also like