Kurap

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

DAFTAR ISI

Kata Penghantar....................................................................................................................................()

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………………………()

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………()

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………….()


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………..()
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………..()
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………………()

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………….()

2.1 pengertian penyakit kurap

2.2 proses penularan penyakit kurap

2.3 gejala penyakit kurap

2.4 cara mencegah penyakit kurap

2.5 pengobatan penyakit kurap

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………()

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………()

3.2 saran…………………………………………………………………………………………………………………………………()

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………….()
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerahNya kami dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan rampung dan tepat waktu dengan judul “KURAP”. Adapun kami
mengambil judul tersebut adalah untuk memberitahukan kepada kalian berita mengenai Kurap yang
penting untuk diketahui. Dalam penyusunan karya tulis ini kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada: kedua Orangtua kami dan guru Bahasa
Indonesia kami ibu Derminta Nababan s.Pd yang telah membantu dan membimbing kami dalam
mengerjakan karya tulis ini, dari sanalah semua kesuksesan ini berawal.

Melalui kata penghantar inilah kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana
isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca. Kami juga tidak menutup diri untuk menerima setiap kritik dan saran dari pembaca untuk
membuat karya tulis ini lebih baik lagi. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Pancurbatu, 24 Maret 2015

Firest, Mira dan Monika


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang cukup sensitive terhadap berbagai penyakit. Penyakit kulit
bisa disebabkan oleh berbagai factor. Di antara nya factor kehidupan sehari-hari. Lingkungan sehat dan
bersih akan membawa dampak yang baik bagi keadaan kulit . demikian juga sebaliknya, lingkungan yang
tidak bersih dapat membawa penyakit bagi kulit (Faulkner.2008).

Di antara berbagai jenis penyakit kulit, Kurap/kadas/kudis masuk kedalam penyakit kulit yang paling
sering di derita oleh masyarakat. Penyakit yang tidak mengenal usia bahkan jenis kelamin leluasa untuk
dapat tumbuh di kulit masayarakat. Sebagian besar penyakit kurap membutuhkan waktu yang lama
untuk disembuhkan. Banyak masyarakat yang mempercayai bahwa Matahari lah obat alternative untuk
menyembuhkan penyakit tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan diuraikan dalam laporan itu adalah:
- Apa pengertian penyakit kurap?
- Bagaimana proses penularan kurap?
- Apa saja gejala penyakit kurap?
- Bagaimana cara mencegah penyakit kurap?
- bagaimana pengobatan penyakit kurap?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari punyusunan laporan ini adalah:
- Untuk mengetahui informasi mengenai kurap
- Untuk mengetahui proses penularan kurap
- Untuk mengetahui gejala penyakit kurap
- Agar pembaca mengetahui cara mencegah penyakit kurap
- Agar pembaca mengetahui pengobatan penyakit kurap
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini adalah untuk membantu pembaca menjalani kehidupan yang
bersih dengan cara mengetahui informasi mengenai kurap yang dapat membuat tubuh kita menjadi
tidak baik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa pengertian penyakit kurap?

Kurap atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite). Sarcoptes scabiei yang
dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada kulit . Sarcoptes scabiei adalah
tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran (300–600 μ) x
(250-400 μ) pada betina, dan (200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan, biasanya hidup di lapisan
epidermis. Permukaan dorsal dari tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis
melintang sehingga menghasilkan sejumlah skala segitiga kecil. Selain itu, pada betina terdapat bulu
cambuk pada pasangan kaki ke-3 dan ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk hanya terdapat pada
pasangan kaki ke-3

2.2 Bagaimana proses penularan kurap?

1. manusia dengan manusia

Penularan pertama ini sangat mungkin sekali terjadi pada orang yang tinggal serumah, satu kamar, atau
satu keluarga. Orang yang tinggal dalam satu asrama juga memiliki risiko tertular penyakit kurap jika ada
yang menderita penyakit ini dan terjadi kontak secara fisik. Kontak secara fisik yang dimaksud di sini
adalah kontak antara kulit dengan kulit. Maksudnya, kulit yang terkontaminasi dengan kulit yang tidak
terkontaminasi. Jamur pun bisa langsung berkembang di kulit yang tidak terkontaminasi baik dalam
waktu cepat maupun lambat.

2. manusia dengan hewan

Anda senang dengan hewan peliharaan? Berhati-hatilah dengan masalah kulit kurap jika ini memang
menjadi hobi Anda. Sebab hewan yang mengalami masalah kulit kurap (ringworm) bisa menularkan
masalah kulit ini kepada Anda jika ada kontak fisik langsung dengan hewan tersebut. Jika Anda bingung
bagaimana cara mengetahui hewan Anda terkena ringworm atau tidak, salah satu caranya adalah
melihat rambut atau bulunya. Sebab pada umumnya, hewan yang terkena masalah kulit ini akan
mengalami kerontokan bulu atau rambut.

3. objek dengan manusia

Cara penularan penyakit kurap yang ketiga ini terbilang samar alias semu. Betapa tidak, penularan yang
ketiga ini bukan antara makhluk hidup yang menderita penyakitnya. Di mana kita bisa langsung
melihatnya dengan mata telanjang. Penularan yang ketiga ini membutuhkan media lain. Di mana Anda
bisa tertular dari obyek yang pernah disentuh, digunakan, atau menjadi sarang jamur karena pernah
dipakai oleh mereka yang tertular jamur. Kemudian Anda menyentuh dan menggunakannya dan ikut
tertular jamur tersebut. Yang paling mudah adalah pemakaian handuk bersama-sama. Di mana sangat
mungkin orang dalam satu anggota keluarga tertular penyakit ini secara bersama-sama..
2.3 apa saja gejala dari penyakit kurap?

Gejala akan timbul pada cuaca yang panas atau hangat, bagian yang biasa diserang adalah bagian jari-
jari kaki. Penyebabnya adanya Epidermophyton atau Trichophyton. Penyerangannya jamur akan
membentuk sisik halus dengan ruam yang terasa gatal. Gejala ini tidak menimbulkan gejala lain, hanya
rasa nyeri pada bagian jari-jari kaki dan sekitarnya. Jika penyakit ini menyerang penderita berusia lanjut,
penderita akan mengalami gangguan aliran darah ke kaki.

Selain pada bagian jari-jari kaki kurap kadang dapat tumbuh di daerah selangkangan atau disebut
dengan Jick Itch, penyebabya juga karena adanya jamur yang menempel pada kulit. Bentuk dari penyakit
ini seprti cincin, bila sakit ini berlajut akan disertai adanya lepuhan kecil dan adanya nanah.

Kadas atau kurap juga sering menyerang daerah kepala. Penderita yang sering mengalami biasanya
anak-anak. Penyebabnya adalah jamur Microsporum. Gejala yang ditimbulkan kepala ruam merah,
bersisik, gatal hingga membuat rontoknya rambut. Kalu orang jawa menyebutnya dengan borok.

2.4 bagaimana cara pencegahan penyakit kurap?

Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan lingkungan yang kurang higienis. jadi kuncinya yaitu
menjaga kebersihan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kurap adalah sebagai
berikut:

1. Bersihkan tempat yang sering digunakan sehari-hari misalnya saja kamar mandi. Kamar mandi adalah
tempat yang lembab yang sering dijadikan sarang oleh bibit penyakit ini.
2. Bersihkan tempat tidur baik itu sprei dan bantal
3. Pakailah pakaian yang bersih dan ganti setiap hari
4. hindari kontak langsung dengan penderita penyakit ini.
5. Jangan memakai alat yang digunakan penderita, misalnya saja handuk yang pernah digunakan oleh
penderita penyakit kurap.

2.5 bagaimana mengobati penyakit kurap?

Berikut berbagai cara untuk mengobati penyakit kurap:

- Jaga kebersihan seluruh tubuh, mandilah dua kali sehari dengan menggunakan sabun
sulfur.
- Gunakan salep/ cream anti jamur yang di jual bebas seperti Daktarin, Mycoral, Nizoral,
dua kali sehari setiap habis mandi.
- Lanjutkan pengobatan 7-10 hari setelah ruam hilang seluruhnya, hal ini dimaksudkan
agar jamur tidak kembali lagi.
- Untuk mengatasi rasa gatal dan  nyeri, dapat menggunakan cream hydrocortisone.
- Jika tidak sembuh juga setelah menggunakan obat diatas atau untuk kurap di kuku dan
di kepala pergilah ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat anti jamur oral
yang terkadang dikombinasikan dengan antibiotik.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Bakteri merupakan suatu penyakit yang berasal dari tungau yang bernama latin
Sarcoptes scabiei. Penularan kurap dapat melalui berbagai media ; manusia dengan
manusia, hewan dengan manusia, dan objek dengan manusia. Gejala dari penyakit
kurap sendiri ialah munculnya rasa hangat ditambah gatal didaerah yang strategis,
seperti jari kaki. Untuk terhidar dari penyakit kurap tersebut ada baiknya kita menjaga
kebersihan diri. Namun jika sudah terlanjur terkena kurap segera lakukukan pengobatan
seperti mengoles atau memberi obat kurap yang dijual bebas di apotek, seperti
Daktarin.

3.2 Saran
Bagi sebagian orang mungkin merawat tubuh merupakan hal yang tidak penting
untuk dilakukan. Tapi jika kita tetap meneruskan kebiasaan hidup seperti itu maka kurap
dan segala jenis penyakit kulit akan menyerang anda. Untuk itu kami sarankan agar
kalian tetap menjaga kebersihan diri masing-masing. Agar tidak terkena penyakit kulut
seperti kurap

DAFTAR PUSTAKA

Barhoom S and Dalaab AH. 2009. Clinico-pathological and Control Studies of Mange Caused
by sarcoptes scabie in Naturally Infected Sheep and Goats Tulkarem Governorate

a b c d e Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing.
Yogyakarja : Gadjah Mada University

Lapaga Goffrey. 1962. Monnig’s Veterinary Helminthology and Entomology. 5th ed. London:
Bailliere, Tindall and Cox. P: 516-528

Iskandar T. 2000. Masalah Skabies Pada Hewan dan Manusia serta Penanggulangannya.

a b "Scabies". DermNet NZ. New Zealand Dermatological Society Incorporated.

Hadi UK dan Soviana S. 2000. Ektoparasit: Pengenalan, Diagnosis dan Pengendaliannya.


Bogor: IPB. P: 65-118

You might also like