Professional Documents
Culture Documents
Power Train Dozer
Power Train Dozer
TRANSMISSION SYSTEM
BASIC COURSE I
MODUL SISWA
TRANSMISSION
SYSTEM
GAMBARAN UMUM PELATIHAN
Materi pembelajaran Transmission System terdiri atas 2 (dua) bab. Bab 1 membahas
mengenai nama, fungsi dan letak komponen pada clutch serta transmisi manual. Bab 2
membahas mengenai torqflow transmission yang meliputi damper, torque converter dan
torqflow transmission.
DAFTAR ISI
TRANSMISSION
SYSTEM
PENJELASAN PELATIHAN
Metode
• Di dalam kelas (60%)
a. Ceramah
b. Diskusi
• Workshop (40%)
a. Demonstrasi
b. Praktek
Durasi
3 hari kerja (@ 7 jam)
Jumlah Siswa
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
• Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan.
• Evaluasi akhir
a. Nilai minimal test teori: 75
b. Nilai minimal test praktek: 75.
Pemberian Sertifikat
TRANSMISSION
SYSTEM
SASARAN PELATIHAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menyebutkan nama,
menjelaskan fungsi dan menunjukkan letak komponen pada clutch serta transmisi manual.
Siswa juga mampu menyebutkan nama, menjelaskan fungsi dan menunjukkan letak
komponen pada torqflow transmission yang meliputi damper, torque converter dan torqflow
transmission.
TRANSMISSION
SYSTEM
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
• Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
TRANSMISSION
SYSTEM
REFERENSI
Book :
TheGoldBook
Training Aid
Unit Instruction Manual Crawler Tractors
Unit Instruction Manual Motor Graders
Guidance for Reusable Parts Discs
Guidance for Reusable Parts Clutch Plates and Discs
Shop Manual Nissan
Shop Manual D70LE-8
New Step I
TRANSMISSION
SYSTEM
GLOSARIUM
Engaged : suatu kondisi dimana susunan disc dan plate dalam keadaan merapat.
Engine : salah satu komponen utama pada sebuah alat berat yang berfungsi sebagai
sumber tenaga.
Disengaged : suatu kondisi dimana susunan disc dan plate dalam keadaan merenggang.
Clutch : disc dan plate yang tersusun diantara inner drum dan outer drum
BAB I
TRANSMISI MANUAL
Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan letak komponen pada clutch serta transmisi manual.
Referensi :
TheGoldBook
Training Aid
Unit Instruction Manual Crawler Tractors
Unit Instruction Manual Motor Graders
Guidance for Reusable Parts Discs
Guidance for Reusable Parts Clutch Plates and Discs
Shop Manual Nissan
Shop Manual D70LE-8
New Step I
Transmission System
Pelajaran 1: Clutch
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan letak komponen clutch.
Pendahuluan
Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam rangkaian penerusan tenaga (power train)
pada suatu kendaraan. Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai penghubung
ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke transmisi.
1. Diesel Engine
2. Main Clutch
3. U-Joint
4. Transmission
5. Steering Clutch
6. Steering Brake
7. Final Drive
2
Transmission System
Harus bisa melepaskan/memindahkan panas yang timbul dengan baik dan tidak terpengaruh
oleh kenaikan temperatur.
• Keuntungan penggunaan clutch.
Konstruksinya sederhana.
Harganya tidak terlalu mahal.
Effisiensi lebih tinggi (lebih kurang 95 %).
Maintenance/perawatan lebih mudah.
Kemungkinan timbulnya masalah karena adanya kebocoran oli lebih kecil.
Tipe Clutch
Clutch dapat dibedakan ke dalam beberapa tipe, clutch digolongkan berdasarkan prinsip kerja, sistem
pendingin, jumlah disc clutch dan cara kerjanya. Dibawah ini akan di bahas mengenai tipe-tipe dari
main clutch tersebut.
• Prinsip Kerja
Berdasarkan prinsip kerja main clutch digolongkan menjadi friction clutch dan fluid coupling.
Friction Clutch
Clutch jenis ini dalam penerusan tenaga/putaran adalah dengan cara menempelkan (engaged)
dua bidang permukaan, sehingga tenaga/putaran dari bidang permukaan yang satu dapat
diterima oleh bidang permukaan yang lainnya.
Macam-macam type friction clutch adalah disc and plate type dan Cone type
Disc and Plate Clutch Cone Clutch
Fluid Coupling
Clutch jenis ini dalam penerusan tenaganya melalui media cairan/fluida. Secara umum clutch jenis ini
dapat dibedakan atas Torque converter (menggunakan stator) dan Fluid coupling (tidak
menggunakan stator).
3
Transmission System
4
Transmission System
Pada disc dibuat dengan pola alur yang berbeda. Bentuk pola alur (pattern) sengaja dibuat pada
permukaan bidang gesek (facing material) dari disc dengan tujuan untuk pendinginan clutch,
mengurangi kerugian gesek/slip dan untuk memungkinkan oli terbebas/keluar pada saat engage.
Radial Spiral Pattern Diamond Pattern
Di bawah ini menunjukkan bahan facing material dan koefisien gesek (µ) pada disc untuk tipe
pendinginan yang berbeda:
Clutch Type Facing Material Koef. Gesek (µ)
Wooven 0,3
Dry Molded 0,3
Sintered Alloy 0,25
Wet Sintered Alloy 0,08
5
Transmission System
Cukup kasar, permukaan harus rata/datar agar kontak dengan disc juga bisa merata.
Clutch dibagi menjadi dua jenis yaitu fixed clutch dan rotating clutch. Dibawah ini digambarkan kedua
jenis clutch tersebut:
6
Transmission System
7
Transmission System
Over center
8
Transmission System
• Adjuster
Pada saat clutch disc sudah aus, clutch akan cenderung slip ketika mendapat beban berat. Untuk
mengatasinya (sebelum disc benar-benar aus/habis) dapat dilakukan dengan mengencangkan
adjuster. Pada prinsipnya dengan mengencangkan adjuster tersebut berarti akan menekan pressure
plate lebih jauh agar celah/clearance antara disc dan plate kembali menjadi kecil/ rapat.
30
9
Transmission System
Control System
• Pedal (dengan injakan kaki)
Pada unit yang memakai clutch spring type, proses disengage dengan jalan menekan pedal. Dibawah
ini menunjukkan pembagian dari tipe pedal.
Mechanical
Pedal Spring
Single Acting
Booster
Hydraulic
Non Servo Type
Booster
Servo Type
Mechanical Type
Tipe pergerakkan/pengontrolan mechanical banyak/umum digunakan pada automobile, mechanical
type mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Konstruksi sederhana.
• Pergerakan secara langsung dengan melalui linkage-linkage.
• Membutuhkan tenaga yang besar untuk mengoperasikannya, karena langsung melawan
kekuatan dari clutch spring.
10
Transmission System
• Spring Booster
Booster tipe ini menggunakan kekuatan spring yang akan membantu operator ketika
menekan pedal untuk mendisengagekan clutch. Spring booster banyak digunakan di unit
bulldozer dan nissan.
Spring Booster
• Hydraulic Booster
Booster tipe ini menggunakan oli bertekanan (pressure oil) yang akan membantu
operator ketika akan mendisengaggekan clutch/menekan pedal clutch. Tipe Booster yang
dipakai adalah single acting type, dipakai pada unit bulldozer.
Single Acting Booster
Booster ini bekerja dengan bantuan tenaga hidrolis. Sewaktu engine hidup, main
clutch berada pada posisi engage (clutch type spring) dan oil flow/aliran oli oleh
pompa hanya mengalir melewati booster, kemudian digunakan unttuk pelumasan dan
pendinginan ke clutch shaft.
11
Transmission System
1. Gear Pump
2. Clutch Shaft
3. Plate
4. Disc
5. Flywheel
6. Ring Gear
7. Ring Gear
8. Clutch Cover
9. Adjusting Ring
10. Cylinder
11. Hydraulic Booster
12. Pipe
13. Lever
14. Return Spring
15. Valve
16. Lock Nut
17. Release Yoke
18. Inertia Brake Drum
19. Filter Screen
20. Flange
21. Rod
22. Return Spring
23. Main Clutch Spring
12
Transmission System
Servo Type
Pada type ini tidak hanya menggunakan tekanan oli, tetapi juga memanfaatkan
tekanan udara dari compressor. Komponennya terdiri dari master cylinder dan clutch
booster. Clutch booster ini yang bertindak sebagai aktuator, yang mana bekerjanya
berdasarkan tekanan oli dan tekanan udara.
13
Transmission System
14
Transmission System
15
Transmission System
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen transmisi manual.
Pendahuluan
Fungsi transmisi adalah untuk mengatur kecepatan gerak dan torque serta berbalik putaran, sehingga
dapat bergerak maju dan mundur. Pada dasarnya transmisi itu terdiri dari beberapa road gigi yang
disusun pada beberapa poros roda gigi yang ditumpu sejajar. Antara roda gigi tersebut terdapat
perbedaan dalam hal ukuran sehingga menghasilkan yang dinamakan gear ratio. Gear ratio ini
mempengaruhi dari kecepatan dan torque dari input dan output shaft. Hubungan antara gear ratio
dan torque adalah sebagai berikut:
T = Rm x TA
Dimana: T = Output torque
Rm = Gear Ratio
TA = Input Torque
Contoh : Dua buah roda gigi yang berdiameter tidak sama dipasangkan sedemikian rupa sehingga
roda gigi yang satu memutar roda gigi yang lain. Roda gigi I mempunyai jumlah gigi (Z1) =25 teeth
dan berlaku sebagai input. Roda gigi II mempunyai jumlah gigi (Z2) =100 teeth dan berlaku sebagai
output. Berapakah gear ratio dari kedua roda gigi tersebut.
16
Transmission System
Diketahui : Z1 = 25
Z2 = 100
Ditanyakan: Rm ?
Gear ratio pada kedua roda gigi adalah
Kesimpulan dari contoh diatas adalah apabila jumlah roda gigi II (gigi out put) semakin banyak
(bentuknya lebih besar) berarti gear ratio akan semakin besar. Semakin besar gear ratio maka
semakin besar pula out put torque. Jika torque dikaitkan dengan kecepatan/speed maka akan
berbanding terbalik, hubungan antara kecepatan dan gear ratio adalah sebagai berikut:
17
Transmission System
Maksud gigi tersebut diberi chamfer adalah untuk mempermudah mesh dan mencegah agar sisi
giginya tidak mudah rusak. Supaya Gear dapat sliding (bergerak), maka main shaft tersebut dibuat
beralur (spline).
18
Transmission System
Agar terjadi perpindahan tenaga dari satu shaft ke shaft yang lainnya, maka coupling yang berada
pada shaft harus dihubungkan dengan gear pada roda gigi B.
19
Transmission System
20
Transmission System
Komponen utama dari synchromesh transmission key type adalah sebagai berikut:
Clutch Hub
Dipasang pada shaft dengan memakai spline.
Clutch Hub Sleeve.
Terpasang pada bagian luar Clutch Hub, dubungkan dengan Spline. Bagian luar Clutch
Hub Sleeve dibuat alur, yang berfungsi sebagai dudukanShifter Fork.
Synchronizer Ring
Dipasang pada bagian tirus (cone) dari gear.
Synchromesh
Dipasang pada alur yang terletak pada bagian luar clutch hub, akan menekan clutch hub
sleeve karena didorong oleh key spring. Synchromesh shifting key dipasang pada clutch
hub tersebut sebanyak 3 (tiga) buah.
21
Transmission System
Pin Type
22
Transmission System
Control System
Shifter Fork
• Gear Shift Lever
Gear shift lever berfungsi untuk menggerakkan shifter fork shaft sehingga shift fork dapat berpindah
posisi. Gear shift lever digerakkan oleh operator.
23
Transmission System
Pada tipe ini, shifter fork shaft yang tidak dipakai akan dikunci oleh gate, sedangkan shifter
fork shaft yang akan digeser tidak terkunci oleh gate. Seperti terlihat pada gambar diatas
shifter fork shaft A dan C terkunci oleh gate, sedangkan shifter fork shaft B menjadi bebas.
Sehingga gear shift lever dapat menggerakkan shifter fork shaft B. Apabila hendak
memindahkan kecepatan dimana shifter fork terpasang pada shifter fork shaft A,maka shifter
fork shaft B harus diposisikan netral, selanjutnya gate dapat digeser dan akan mengunci
shifter fork shaft B dan C pada posisi netral. Sedangkan shifter fork shaft A menjadi bebas
(tidak terkunci). Sehingga memungkinkan Gear Shift lever menggerakkan shifter fork kepada
posisi yang diinginkan.
Pin type
Untuk mencegah terjadinya dua buah gigi kecepatan berhubungan (mesh) shifter fork shaft
dikunci oleh pin.
24
Transmission System
Pin Type
• Interlock Device
Pada transmisi untuk menghindarkan lepasnya hubungan gigi kecepatan karena pengaruh dari
getaran, maka dipasang lock detent untuk mengunci shifter fork shaft agar tidak dapat bergeser.
Lock Detent
Pada bulldozer, dipasang interlock device yang berfungsi untuk :
Mencegah bergerak shifter fork shaft dengan sendirinya karena pengaruh getaran. Sehingga
dapat menghindar lepas hubungan (mesh) roda gigi kecepatan ataupun roda directional.
Mencegah pemindah gigi arah (maju atau mundur) ataupun tingkat kecepatan pada transmisi
tanpa mengoperasikan lever ataupun pedal clutch terlebih dahulu.
Interlock Device
25
Transmission System
26
Transmission System
Ringkasan
Clutch
Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam rangkaian penerus tenaga (power train) pada
suatu kendaraan. Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai penghubung
ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke transmisi. Clutch dapat dibedakan ke dalam beberapa
tipe, clutch digolongkan berdasarkan prinsip kerja (friction clutch dan fluid coupling), sistem
pendingin (Dry dan Wet type), jumlah disc clutch (Single, Double dan Multi disc type) dan cara
kerjanya (Spring type dan Over center type:).
Komponen-komponen yang ada pada clutch adalah disc, plate, pressure plate, clutch spring, over
center dan adjuster. Sistem pengontrolan clutch dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
menggunakan pedal (dengan injakan kaki) pada clutch spring type dan mengunakan lever pada over
center type clutch untuk mengengagekan maupun disengage clutch. Pada saat main clutch dalam
posisi didisengagekan, maka output shaft main clutch masih berputar, jika lever pemindah kecepatan
dipindahkan kekecepatan yang lebih tinggi/rendah, maka akan timbul suara yag berisik. Agar
pemindahan kecepatan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti diatas maka di rem
dengan inertia brake. Inertia brake ini dipasang pada clutch yang berpasangan dengan transmisi tipe
sliding dengan constant mesh.
Transmisi Manual
Fungsi transmisi adalah untuk mengatur kecepatan gerak dan torque serta berbalik putaran, sehingga
dapat bergerak maju dan mundur. Ada beberapa tipe transmisi pada transmisi manual, yaitu Non
Constant Mesh Type Transmission (Sliding Mesh Transmission), Constant mesh Type Transmission
dan Synchromesh Type Transmission.
Pada transmisi non constant mesh, roda gigi (gear) tidak saling berhubungan pada saat kondisi
netral. Pada kondisi ini ketika input shaft berputar maka hanya counter shaft dan intermedite shaft
yang berputar, sedang main shaft tidak berputar. Sedangkan pada constant mesh type roda gigi satu
dengan roda gigi pasangannya telah berhubungan, akan tetapi tidak terjadi perpindahan tenaga dari
satu shaft ke shaft yang lainnya. Synchromesh transmission pada dasarnya sama dengan constant
mesh transmisi, synchromesh transmission mempunyai keuntungan yaitu dapat memindahkan
kecepatan tanpa harus memberhentikan unit terlebih dahulu
Control System pada transmisi manual didukung oleh beberapa kompon diantaranya shifter fork, gear
shift lever, double mesh preventive device (DMPD) baik gate type maupun key type dan interlock
device.
27
Transmission System
Soal Latihan
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal
di bawah ini.
1. Beberapa fungsi clutch adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Meneruskan/memutuskan tenaga dari transmisi ke final drive sehingga memungkinkan
kendaraan untuk bergerak/berjalan ataupun berhenti.
b. Untuk mempermudah ketika melakukan perpindahan kecepatan (shifting transmisi) dan juga
ketika perlambatan/pengereman.
c. Untuk memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine, sementara gigi
transmisi tetap terpasang/masuk.
d. Meneruskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan untuk
bergerak/berjalan ataupun berhenti.
2. Posisi main clutch pada gambar di bawah adalah di tunjukkan oleh angka ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
4. Keuntungan penggunaan clutch diantaranya adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Konstruksinya sederhana dan harganya tidak terlalu mahal.
b. Effisiensi lebih tinggi (lebih kurang 95 %).
c. Perawatannya tidak terlalu mudah.
d. Kemungkinan timbulnya masalah karena adanya kebocoran oli lebih kecil.
28
Transmission System
7. Tipe main clutch seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah adalah ...
10. Untuk menghentikan sisa putaran input shaft transmisi dari posisi main clutch engaged ke
disengaged adalah fungsi dari ...
a. Booster.
b. Inertia brake.
c. Brake band.
d. Disc brake.
29
Transmission System
12. Komponen yang berfungsi untuk mengatur kecepatan pada unit dan untuk mendapatkan posisi
maju atau mundur adalah ...
a. Inertia brake.
b. Main clutch.
c. Transmisi.
d. Bevel gear.
15. Komponen yang berfungsi untuk menjaga agar transmisi tidak masuk dua kecepatan pada saat
perpindahan kecepatan adalah ...
a. Double Mesh Prevention Divice (DMPD).
b. Interlock system.
c. Inertia brake system.
d. Booster system.
30
Transmission System
2. Tuliskan nama-nama komponen yang di tunjukkan oleh angka 1 s/d 8 pada gambar di bawah.
1) ..............................
2) ..............................
3) ..............................
4) ..............................
5) ..............................
6) ..............................
7) ..............................
8) ..............................
3. Pada saat clutch disc sudah aus, clutch akan cenderung slip ketika mendapat beban berat. Untuk
mengatasinya (sebelum disc benar-benar aus/habis) dapat dilakukan dengan mengencangkan
.............................. 1) yang berarti akan menekan .............................. 2) lebih jauh agar
celah/clearance antara disc dan plate kembali menjadi .............................. 3).
31
BAB II
TORQFLOW TRANSMISSION
Tujuan Bab 2:
Referensi :
Training Aid
Unit Instruction Manual Power Train of Dump Truck and Motor Scraper
Unit Instruction Manual Torque Converter
Shop Manual D85A, E, P-21
Transmission System
Pelajaran 1: Damper
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen damper.
Pendahuluan
Damper dipasang pada flywheel engine untuk menaikkan reliability dan durability dari komponen-
komponen power train, yaitu dengan menyerap getaran-getaran puntir (twisting vibration) yang
disebabkan karena adanya perubahan torque engine pada saat akselerasi/deselerasi atau pada saat
operasi dengan beban berat. Getaran tersebut harus dihilangkan atau setidak-tidakya dikurangi,
sehingga getaran tidak diteruskan ke power train dan umur komponen power train bisa lebih lama.
Adapun prinsip kerja damper dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika sebuah beban digantung pada
ujung spring (seperti terlihat pada gambar dibawah), kemudian apabila beban ditarik kebawah dan
kemudian dilepas, beban akan bergerak naik turun secara cepat. Gerakan naik turun dari beban akan
sulit untuk berhenti atau bisa digambarkan grafik dibawah.
33
Transmission System
Tipe Damper
Ada dua macam damper yang digunakan di komatsu, untuk meredam getaran tersebut, yaitu:
• Spring Damper
Damper ini menggunakan torsion spring untuk meredam getaran, dimana disc diikatkan pada
flywheel sehingga begitu engine hidup damper disc langsung berputar, berputarnya damper disini
akan menarik torsion spring, kemudian torsion spring akan membawa friction plate berputar sehingga
splined hub juga ikut berputar memutarkan out put shaft. Unit yang memakai damper tipe ini seperti
D21, D31 dan D41.
• Rubber Damper
Konstruksi seperti terlihat pada gambar dibawah, dimana outer body diikatkan ke flywheel. Shaft out
put terpasang pada inner body (splined), sedangkan antara outer body dan inner body dipasang
rubber cushion.
34
Transmission System
Tenaga engine dipindah ke flywheel dan outer body (6), kemudian rubber cushion (7) meredam
getaran engine. Tenaga engine kemudian diteruskan melalui inner body (8) ke output shaft (2). Dari
sini, tenaga engine diteruskan melalui coupling ke torque converter. Damper tipe ini dipakai pada
unit WA500, WA800, HD325, HD785, D375 A -2, D475 A-2 dan sebagainya.
35
Transmission System
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen torque converter.
Pendahuluan
Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis. Fungsi
utamanya tidak jauh berbeda dengan main clutch (coupling), sehingga torque converter sering
disebut juga fluid clutch. Untuk menjelaskan bagaimana suatu torque converter bekerja, dibawah ini
digambarkan suatu contoh kejadian yang sangat erat hubungannya dengan prinsip kerja torque
converter.
Sepotong slang (pipa karet) yang diletakkan melengkung diatas lantai dan salah satu ujungnya
dibiarkan bebas sedang ujung lainnya dihubungkan dengan pipa pompa air yang ditanam di dinding.
Apabila ke dalam slang tersebut kita alirkan air atau udara bertekanan, slang itu sendiri akan
berusaha menjadi lurus. Pada bagian yang melengkung, slang berusaha membelokkan arah aliran air
agar mengalir mengikuti lengkungan slang itu sendiri.
Perubahan arah aliran air akan menghasilkan gaya reaksi pada sisi dalam lengkungan slang, sehingga
slang dipaksa lurus. Untuk mengadakan perubahan arah aliran, kecepatan atau jumlah aliran
diperlukan suatu gaya. Sebagai contoh, sepotong pipa yang melengkung seperti gambar dibawah.
Apabila aliran oli melalui pipa tersebut, maka kecepatan aliran oli pada bagian masuk dan keluar
menjadi berbeda. Gaya yang bekerja pada oli besarnya sebanding dengan gaya resultan antara
kecepatan masuk dan keluar, dimana akan menimbulkan gaya reaksi pada dinding pipa, sehingga
mengakibatkan pipa terdorong kearah yang berlawanan arah kanan (searah dengan gaya reaksi).
Besarnya gaya yang bekerja pada oli dan gaya reaksi yang timbul pada dinding pipa adalah
sebanding dengan besarnya aliran oli. Semakin besar aliran oli, semakin besar gaya reaksi yang
dihasilkan.
36
Transmission System
37
Transmission System
Prinsip dasar torque converter dapat diibaratkan seperti ilustrasi gambar diatas. Apabila kipas angin A
berputar maka kipas angin B akan ikut berputar. Kipas angin A diibaratkan sebagai pump dan kipas
angin B sebagai turbin serta media angin diganti dengan oli.
38
Transmission System
Jika pump diputar dan pada sudu-sudunya penuh oli, maka pump akan menghasilkan oil flow dan
masuk ke sudu-sudu turbin dan turbin akan ikut berputar. Sisa oil flow yang dari turbin mengalir
masuk ke sudu-sudu stator, selanjutnya mengalir ke arah mana pump berputar. Jika torque converter
kekurangan oli maka turbin tidak dapat berputar dan tenaga engine tidak dapat dipindahkan.
Dapat dikatakan bahwa turbin selalu berputar lebih lambat dari pada pump (engine), tetapi torquenya
lebih besar daripada torque engine. Kecuali dalam hal-hal tertentu adakalanya turbin berputar lebih
cepat dari pump, misalnya sewaktu unit mengalami over speed (pada waktu unit jalan turun/
misoperation). Semakin besar torque ratio, semakin kecil speed rationya, kemudian jika turbin
menjadi berhenti karena beban, torque rationya menjadi maksimum, pada keadaan demikian torque
converter disebut dalam keadaan stall.
• Konstruksi Torque Converter
39
Transmission System
Pump
Apa yang menimbulkan perubahan kecepatan aliran oli di dalam sudu pump adalah gaya yang
bekerja pada oli dalam sudu. Torque engine yang ada dalam impeller menghasilkan gaya sentrifugal
pada oli sehingga oli mengalir sepanjang sudu-sudu pump dan ini disebut “absorption torque of
pump“ (besarnya torque engine yang diserap oleh pump untuk memberikan gaya pada aliran oli
melalui sudu-sudunya). Selanjutnya, jika pump berputar lebih cepat, secara serempak menghasilkan
aliran oli yang lebih besar sehingga absorption torque of pump bertambah cepat..
• Turbin (Runner)
Turbin dipasang pada out put shaft dan berfungsi merubah energi kinetis dari oli yang sedang
diberikan pump menjadi energi mekanis pada shaft out putnya. Perubahan arah dan kecepatan aliran
oli dalam sudu-sudu turbin menghasilkan gaya reaksi sehingga turbin berputar. Besarnya torque yang
dihasilkan pada shaft turbin adalah sebanding dengan resultan dua besaran yang diperoleh dari hasil
perkalian kecepatan keliling aliran pada bagian inlet dan outlet dengan masing-masing radius pada
kedua ports. Torque turbin juga dipengaruhi dengan jumlah aliran dari fluida.
40
Transmission System
Turbin
z Stator (Reactor)
Stator dipasang pada shaft yang tetap pada housing yang berfungsi mengarahkan oil flow dari sudu-
sudu turbin untuk masuk kembali ke sudu-sudu pump sesuai dengan arah putaran pump, sehingga oil
flow yang masih mempunyai tenaga kinetis akan membantu mendorong dan memperingan kerja
pump dan selanjutnya akan memperbesar tenaga kinetis dari outlet pump berikutnya. Turbin
berputar cepat hingga speed rationya mendekati satu, maka arah (sudut aliran) oli akan berubah,
sehingga oli yang keluar dari turbin akan memukul punggung sudu-sudu stator. Keadaan yang
demikian mengakibatkan aliran oli menjadi tidak beraturan dan efisiensi torque converter akan
menurun.
Stator
Klasifikasi dan Performance
Suatu unit torqflow yang sedang beroperasi ke dalam torque converter diberi oli dengan tekanan
tertentu, pump/impeller dalam torque converter berputar karena berhubungan langsung dengan
flywheel melalui drive case sehingga oli yang mengalir dalam sudu-sudu pump mendapat gaya
sentrifugal dari pump itu sendiri dan terlempar keluar menimbulkan tenaga aliran (energi kinetis)
pada oli tersebut.
41
Transmission System
Aliran oli yang terlempar segera masuk ke dalam sudu-sudu turbin dan mendorongnya sehingga
turbin berputar karena menerima tenaga kinetis dari oli tersebut. Selanjutnya flow oil segera
meninggalkan turbin dan masuk ke dalam sudu-sudu stator. Dalam sudu-sudu stator, arah oil flow
dirubah diarahkan kembali masuk ke dalam inlet sudu-sudu pump, karena oil flow ini masih
menyimpan energi kinetis, sehingga selanjutnya dapat membantu kerja pump dan menghasilkan
tenaga kinetik baru pada outlet yang mana selanjutnya akan diterima turbin, demikian dan
seterusnya. Tipe-tipe torque converter dibagi menjadi single phase, double phase, triple phase dan
torque converter with lock up clutch.
• Single Phase
42
Transmission System
• Double Phase
• Triple Phase
43
Transmission System
44
Transmission System
• Valve
45
Transmission System
46
Transmission System
Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen torqflow transmission.
Pendahuluan
Torqflow transmission adalah merupakan alat pemindah tenaga yang menggunakan fluida dalam hal
ini oli sebagai pengontrolnya. Torqflow transmission berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak
maju, mundur dan pada alat-alat besar yang tak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan torsi
dengan cara mereduksi putarannya melalui perbandingan jumlah gigi-giginya pada transmisi.
Pemasangan torqflow transmission biasanya dipasang bersama torque converter apabila tanpa torque
converter biasanya disebut hidroshift transmission. Torqflow transmission juga dinamakan powershift
transmission. Keuntungan dari alat ini adalah untuk meningkatkan efektivitas pengoperasaian,
kenyamanan dan lain-lain yang akhirnya akan mempengaruhi poduktivitas alat.
Pada komatsu dipakai dua tipe power shift transmission:
o Planetary Gear System.
o Counter Shaft System.
47
Transmission System
Planetary Gear
Input shaft dihubungakan dengan planetary carrier (untuk lebih singkat selanjutnya disebut carrier),
sedangkan output shaft dihubungkan dengan sun gear. Ketika kedua ring gear ditahan diam tak
berputar (dengan cara mengengagekan clutch yaitu mengikat ring gear dengan case). Maka sun gear
yang selanjutnya sebagai output akan mendapat tenaga putar dari input.
Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear (lihat gambar) maka apabila clutch
untuk speed dua diengagekan, output putarannya akan lebih cepat daripada clutch untuk speed satu
yang diengagekan.
Terdapat 2 macam planetary gear system, yaitu single pinion type dan double pinion type .
• Single Pinion
48
Transmission System
49
Transmission System
Contoh perhitungan :
Diketahui: Jumlah gigi sun gear = 39
Jumlah gigi sun gear = 78
Apabila sumber diputar ke kanan sebesar 100rpm dan carrier distop.
Ditanyakan: Arah dan besarnya putaran ring gear?
Jawab :
S.Ns + R.Nr = ( S + R ) Nc
39.100 + 78Nr = ( 39 + 78 ) .078Nr = -3900Nr = -50
50 Jadi putaran ring gear 50 rpm (direduksi).
Arah putaran berlawanan (tanda minus).
Contoh dari torqflow transmission dengan single pinion type planetary system adalah pada unit D55S
-3 dan D75 S-2 :
50
Transmission System
• Double Pinion
S = Sun gear,
C = Carrier
R = Ring gear
Apabila sun gear diputar ke kanan (KA), ring gear
ditahan, maka arah carrier adalah ke kiri (KI).
Jadi putaran input sun gear akan berlawanan dengan
putaran output carrier.
Speed ratio untuk double pinion type
R.Nr - S.Ns = ( R - S ) Nc
51
Transmission System
52
Transmission System
53
Transmission System
54
Transmission System
Control Valve
Control valve adalah kombinasi dari beberapa valve yang bekerja pada fungsinya masing-masing,
antara lain :
• Modulating relief valve, fungsinya :
Mengatur dan membatasi maximum oil pressure yang akan digunakan oleh setiap
transmission clutch.
Bersama-sama dengan quick return valve memodulate pressure sehingga dapat mengurangi
kejutan pada clutch .(slow engage) dan sock pada unit yang dapat memungkinkan panjang
umur dari setiap komponen.
Mengatur (waktu) oil flow yang menuju ke torque converter.
55
Transmission System
• Quick return valve, fungsinya: mengatur langkah gerak dari sleeve dari modulating valve
(dengan) mengatur flow oil ke sleeve dan ke drain) sehingga dapat terjadi cepat dalam disengage
dan lambat/pelan-pelan dalam engage setiap transmission clutch.
• Reducing valve, fungsinya: mengatur arah aliran oil yang akan masuk ke rotary clutch
• Speed valve, fungsinya: mengatur arah aliran oil ke setiap speed clutch dan drain.
• Safety valve, fungsinya: sebagai penyelamat, jangan sampai unit bergerak (maju/mundur)
sebelum dikehendaki operator pada saat engine di start.
• Directional valve, fungsinya: mengarahkan aliran oil ke directional clutch (forward/reverse) dan
drain.
56
Transmission System
Ringkasan
Damper
Damper dipasang pada flywheel engine untuk menaikkan reliability dan durability dari komponen-
komponen power train, yaitu dengan menyerap getaran-getaran puntir (twisting vibration) yang
disebabkan karena adanya perubahan torque engine pada saat akselerasi/deselerasi atau pada saat
operasi dengan beban berat. Ada dua macam damper yang digunakan di komatsu, untuk meredam
getaran tersebut, yaitu spring damper dan rubber damper.
Torque Converter
Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis, sehingga
torque converter sering disebut juga fluid clutch. Torque converter dipasang antara engine dan
transmisi, berfungsi memindahkan tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi
tenaga kinetis (oil flow), yang selanjutnya output shaft torque converter digerakkan oleh energi
kinetis dari oil flow tersebut.
Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu: pump, turbin dan stator.
Pump dihubungkan dengan flywheel dan digerakkan langsung oleh engine, turbin dipasang tetap
pada out put shaft, dimana sudu turbin menerima energi kinetis (oil flow) dari pump yang kemudian
mengubahnya menjadi energi mekanis. Stator dipasang pada shaft yang tetap pada case (Housing).
Tipe-tipe torque converter dibagi menjadi single phase, double phase, triple phase dan torque
converter with lock up clutch.
Torqflow Transmission
Torqflow transmission merupakan alat pemindah tenaga yang menggunakan fluida dalam hal ini oli
sebagai pengontrolnya. Torqflow transmission berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak maju,
mundur dan pada alat-alat besar yang tak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan torsi dengan
cara mereduksi putarannya melalui perbandingan jumlah gigi-giginya pada transmisi. Pada komatsu
dipakai dua tipe power shift transmission yaitu planetary gear system dan counter shaft system.
Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu: sun gear, carrier dan ring gear. Apabila
mencoba untuk memutarkan dua elemen dari ketiganya atau satu diputar sedangkan satu lagi
ditahan maka akan menghasilkan putaran yang bervariasi pada elemen outputnya. Terdapat 2
macam planetary gear system, yaitu single pinion type dan double pinion type .
Control Valve
Control valve adalah kombinasi dari beberapa valve yang bekerja pada fungsinya masing-masing,
antara lain: modulating relief valve, quick return valve, reducing valve, speed valve, safety valve dan
directional valve.
57
Transmission System
Soal Latihan
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
58
Transmission System
8. Pada planettary clutch transmission double pinion, dipasangnya double pinion bertujuan
untuk ...
a. Mendapatkan kecepatan lebih tinggi.
b. Membalik arah putaran transmisi untuk mendapatkan arah gerak mundur.
c. Mereduksi putaran output transmisi.
d. Aksesories.
10. Perubahan kenaikan efisiensi dari torque converter berhubungan dengan stator ...
a. Stage.
b. Phase.
c. Element.
d. Torque converter efficiency.
59