Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

MODUL 1 PROFESIONAL

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KINEMATIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Besaran,Satuan,Pengukuran dan
Vektor
2. Gerak Lurus
3. Gerak Parabola
4. Gerak Melingkar Beraturan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari Dari modul yang telah saya baca, saya mempelajari
materi-materi yaitu :
KB 1 :
1.1 Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
a. Hakikat Fisika
Fisika merupakan ilmu yang berdasarkan hasil
eksperimen,secara umum hakikat fisika terdiri dari
fisika sebagai produk,fisika sebagai proses dan
fisika sebagai sikap. Produk di dalam fisika antara
lain prinsip,hukum,rumus,teori,model sehingga
fisika sebagai produk merupakan hasil akhir dari
proses pengamatan dan hakikat terakhir ilmu
fisika adalah fisika sebagai sikap,sikap inilah yang
mendasari adanya proses sehingga diperoleh
produk. Dalam proses mengamati biasanya tidak
terlepas dari proses pengukuran,sehingga
mengukur merupakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki agar dapat melakukan proses
dengan benar sehingga nantinya dapat
menghasilkan produk yang bermanfaat.
b. Prosedur Ilmiah
Tahap-tahap dari metode ilmiah adalah:
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan informasi
3. Menyusun Hipotesis
4. Menguji hipotesis
5. Mengolah data percobaan
6. Menarik kesimpulan
1.2 Besaran, Satuan, Pengukuran
a. Besaran dan satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat
diukur,besaran dikelompokkan menjadi dua
yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.Besaran pokok merupakan besaran
yang satuannya telah ditentukan terlebih
dahulu dan tidak dapat diturunkan dari satu
atau lebih besaran pokok.sedangkan besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari
satu atau lebih besaran pokok.
Tabel Besaran Pokok
Besaran Satuan Dimensi
Pokok
Panjang Meter(m) [L]
Massa Kilogram(Kg) [M]
Waktu Sekon(s) [T]
Kuat arus Ampere(A) [I]
listrik
Suhu Kelvin(K) [θ]
Jumlah zat Mol [N]
Intensitas Kandela (cd) [J]
cahaya

Contoh besaran turunan: Luas yang memiliki satuan


m2 dan dimensi [L]2
b. Pengukuran
Alat-alat ukur yang sering digunakan antara
lain :
1. Mistar
Merupakan alat ukur panjang yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Jarak antara garis-garis
panjang yang terdapat pada mistar
menunjukkan setiap satu cm dan jarak
garis-garis pendek yang terdapat diantara
garis-garis panjang menunjukkan satu
mm.
2. Jangka sorong
Merupakan salah satu alat ukur
panjang,biasanya digunakan untuk
mengukur diameter luar,diameter
dalamatau kedalaman.jangka sorong
memiliki skala utama dan skala nonius.
Angka yang tertera pada skala nonius
dikalikan dengan 0,01 cm.
3. Mikrometer sekrup
Alat ini digunakan untuk mengukur
panjang yang ordenya kecil misalnya
mengukur tebal kertas, mikrometer
sekrup juga memiliki skala utama dan
skala nonius, angka yang tertera pada
skala nonius dikalikan dengan 0,01 mm.
4. Neraca
Biasanya disebut juga dengan istilah
timbangan, neraca memiliki banyak
jenis,neraca digunakan untuk mengukur
massa
5. Multimeter
Merupakan alat ukur besaran-besaran
listrik yang digunakan untuk mengukur
tegangan AC maupun DC,mengukur
arus,hambatandan juga besaran lainnya.
Multimeter memiliki batas ukur,artinya
jika alat tersebut digunakan untuk
mengukur nilai besaran yang lebih besar
dari batas ukurnya maka alat tersebut
akan rusak.
1.3 Ralat dan Ketidakpastian
a. Kesalahan acak
Pada umumnya disebabkan oleh adanya hal
yang tidak tepat yang halus selama melakukan
pengukuran, misalnya karena adanya faktor
pengganggu contohnya fluktuasi tegangan
jarum listrik.
b. Kesalahan sistematis
Kesalahan yang terjadi secara konsisten,
misalnya kesalahan kalibrasi.
c. Ketidakpastian pengukuran tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang
hanya dilakukan satu kali.untuk menyatakan
ketidakpastian pengukuran tunggal digunakan
nilai setengah skala terkecil dari alat ukur yang
dipakai untuk mengukur.
d. Ketidakpastian pengukuran berulang
Pengukuran besaran yang sama pada satu
obyek yang sama menggunakan alat ukur
yang sama namun dilakukan lebih dari satu
kali.
1.4 Notasi Ilmiah dan Angka penting
a. Notasi ilmiah
Cara penulisan angka hasil pengukuran yang
mengakomodasi nilai-nilai terlalu besar atau
kecil untuk dengan mudah ditulis dalam notasi
desimal standar
b. Angka penting
Adalah angka hasil pengamatan.aturan-aturan
angka penting :
- Semua angka bukan nol adalah angka
penting
- Angka nol yang terletak diantara angka
bukan nol adalah angka penting
- Semua angka nol yang terletak pada
desimal akhir dari angka-angka yang
ditulis di belakang koma desimal termasuk
angka penting
- Angka-angka nol yang digunakan hanya
untuk tempat titik desimal adalah bukan
angka penting.
- Bilangan-bilangan puluhan,ratusan,ribuan
dan seterusnya yang memiliki angka-
angka nol pada deretan akhir harus
dituliskan dalam notasi ilmiah.
Selain itu angka penting juga memiliki aturan
dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian.
1.5 Besaran Vektor
Adalah besaran yang memiliki nilai dan arah,cara
menuliskan vektor dengan huruf tebal atau
dengan tanda panah di atasnya.
a. Penjumlahan vektor
Dapat dilakukan beberapa cara :
- metode jajar genjang
- metode segitiga
- poligon
- uraian
b. Perkalian vektor
- perkalian skalar dengan vektor
- perkalian silang
c. Vektor satuan
adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai
satu satuan vektor.

KB 2 :
2.1 Posisi, Jarak, Perpindahan
Posisi adalah lokasi keberadaan suatu benda, jarak
adalah besaran skalar yang merupakan panjang
lintasan yang dilalui oleh suatu benda yang berpindah
sedangkan perpindahan adalah besaran vektor yang
menyatakan perbedaan antara posisi awal dengan
posisi akhir suatu benda yang bergerak.
2.2 Kecepatan dan Kelajuan
a. kecepatan rata-rata
Adalah perpindahan persatuan waktu
b. Kecepatan sesaat
Adalah kecepatan suatu benda pada suatu
waktu tertentu
2.3 Percepatan
Percepatan merupakan besaran vektor memiliki nilai
dan arah,percepatan rata-rata dalam suatu selang
waktu adalah perubahan kecepatan selama selang
waktu tersebut dibagi waktu terjadinya perubahan
tersebut.Tanda positif dan negatif dari percepatan
tidak dapat langsung diartikan membuat gerak benda
menjadi semakin cepat atau sebaliknya. Untuk
mengambil kesimpulan gerak benda dipercepat atau
diperlambat harus dilihat pula arah kecepatan benda
tersebut.apabila arah kecepatan sama dengan arah
percepatan maka gerak benda dipercepat dan begitu
pula sebaliknya. Benda yang dalam geraknya
mengalami percepatan tetap disebut benda itu
mengalami gerak lurus berubah beraturan.
2.4 Gerak Vertikal
Jika Kecepatan benda yang bergerak vertikal pada saat
waktu t sekon bernilai positif berarti benda sedang
bergerak ke atas dan jika kecepatan benda yang
bergerak vertikal pada saat waktu t sekon bernilai
negatif berarti benda sedang bergerak ke bawah.

KB 3 :
3.1 Vektor Kecepatan pada Gerak Parabola
Kecepatan awal 𝑉0 dapat diuraikan menjadi dua
komponen kecepatan yang saling tegak lurus yaitu
𝑉0 𝑥 dan 𝑉0 𝑦 yakni kecepatan awal dalam arah sumbu
horizontal dan kecepatan awal dalam arah vertikal.
3.2 Komponen Gerak pada Sumbu X
a. Kecepatan dalam arah horisontal
karena tidak ada gaya dalam arah horizontal yang
bekerja pada benda maka benda tidak mengalami
perce patan dalam arah horizontal,sehingga
kecepatan dalam arah horizontal bernilai
tetap.kecepatan awal benda dalam arah horizontal
sama dengan kecepatan benda yang bergerak pada
saat t dalam arah horizontal.
b.Posisi dalam arah horizontal
Posisi benda yang melakukan gerak dalam bidang
vertikal dapat dinyatakan dalam dua komponen posisi
dalam arah horizontal dan posisi dalam arah vertikal.
3.3 Komponen Kecepatan dalam Arah Vertikal (𝑉0 𝑦)
Apabila 𝑉0 𝑦 positif berarti benda sedang bergerak
naik dan sebaliknya 𝑉0 𝑦 negatif berarti benda sedang
bergerak turun.
3.4 Kecepatan pada Titik Tertinggi
Benda dikatakan mencapai titik tertinggi ketika benda
sudah tidak bergerak lagi dan belum mulai bergerak
turun.
3.5 Posisi dalam Arah Vertikal
Dalam arah vertikal, benda mengalami percepatan
gravitasi dan karena itu benda melakukan gerak lurus
berubah beraturan.
3.6 Titik Terjauh dan Kecepatan pada Saat t
Titik terjauh benda dicapai ketika benda tepat
mencapai permukaan tanah dan kecepatan benda
pada saat 𝑉𝑡 merupakan resultan dari komponen
kecepatan dalam arah horisontal 𝑉0 𝑥 dan kecepatan
dalam arah vertikal 𝑉0 𝑦

KB 4:
4.1 Kecepatan Sudut pada Gerak Melingkar
Kecepatan sudut disebut juga kecepatan angular
partikel ialah besar sudut yang ditempuh partikel yang
bergerak beraturan yang lintasannya lingkaran tiap
sekon.
4.2 Kecepatan Linier
Kecepatan partikel untuk mengelilingi satu putaran
yang arahnya selalu menyinggung lintasannya dan
tegak lurus dengan jari-jari lingkaran.
4.3 Kecepatan Linier dan Kecepatan Anguler dalam
Kehidupan Sehari-hari
Salah satu penerapan kecepatan sudut dan kecepatan
linier adalah pada sepeda.
4.4 Percepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal bergantung pada kecepatan
linier dan jari-jari lingkarannya,percepatan sentripetal
berbanding lurus dengan kecepatan liniernyadan
berbanding terbalik dengan jari-jari lingkarannya.
Untuk jari-jari lingkaran yang tetap, semakin besar
kecepatan liniernya maka percepatan sentripetalnya
makin besar. Sedangkan untuk kecepatan linier yang
tetap, semakin besar jari-jari lingkarannya maka makin
kecil percepatan sentripetalnya. Vektor percepatan
menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi vektor
kecepatan selalu menunjuk ke arah gerak yang
tangensial terhadap lingkaran.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Ketidakpastian Pengukuran Berulang
modul ini 2. Gerak Lurus
3. Gerak Parabola
4. Gerak Melingkar Beraturan
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Gerak Lurus Berubah Beraturan
miskonsepsi 2. Gerak Parabola

You might also like