Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No.

1, Januari-Juni 2018

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM BAGI REMAJA PERSPEKTIF QUR’AN


SURAT YUSUF AYAT 23-29 (KAJIAN TAFSIR AL AZHAR)

Siti Lailiyah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah


Jl. KH. Hasyim Asy'ari Km. 03, Wonosobo, Jawa Tengah
lailybanjar@gmail.com

Abstract
This study intends to examine verse verses that tell of the Prophet Joseph who is able to
resist the temptation of women who disturb him and able to restrain lust. This is so that
it can be applied in adolescent education to instill religious, ethical or moral values in
their souls so that the goal of Islamic education to form young people into human beings
can be realized, and they are not easily seduced by lust. In this study the authors chose
Tafsir Buya Hamka to be the main literature. The results of this study can be put forward
as follows: (1) In writing the Tafsir of Joseph, especially verses 23-29, Buya Hamka
advised his children, grandchildren and students about the importance of father education
for children when children are young. This is based on Buya Hamka's own experience
when he was 10 years old, he witnessed his father's piety and violence in educating his
children. His father's former training was still felt until he was 65 years old. (2) The
educational values contained in the Qur'an Letter Yusuf verses 23-29 are: the importance
of politeness, tawadlu '(humble), not arrogant, faith in Allah SWT, patient, discipline,
trustworthy, honest, self-preserving accompanied by strong faith, self-defense, endeavor
accompanied by courage in upholding the truth, gratitude, the need for a neutral attitude
in decision making, tasamuh nature, the importance we instill awareness, repentance and
the need to uphold justice.
Keyword : Islamic Education, Islamic Youth, Islamic Ethics
Siti Lailiyah

Abstrak
Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji ayat ayat yang menceritakan tentang Nabi Yusuf
yang mampu menahan godaan wanita yang mengganggunya dan mampu menahan nafsu
birahi. Hal ini agar bisa diterapkan dalam pendidikan remaja untuk menanamkan nilai-
nilai agama, etika atau moral dalam jiwa mereka sehingga tujuan pendidikan Islam untuk
membentuk generasi muda menjadi insan kamil dapat terwujud, dan mereka pun tidak
mudah tergoda dengan nafsu. Dalam penelitian ini penulis memilih Tafsir Buya Hamka
untuk dijadikan literatur utamanya. Adapun hasil dari penelitian ini dapat dikemukakan
sebagai berikut: (1) Dalam menulis Tafsir Surat Yusuf khususnya ayat 23-29, Buya Hamka
berpesan untuk anak, cucu dan murid-murid beliau tentang bagaimana pentingnya didikan
ayah terhadap anak di waktu anak masih kecil. Hal ini didasarkan pada pengalaman Buya
Hamka sendiri ketia beliau masih berumur 10 tahun, beliau menyaksikan keshalihan dan
kekerasan ayah beliau dalam mendidik anak-anaknya. Bekas didikan ayah beliau masih
dirasakan sampai beliau berusia 65 tahun. (2) Nilai-nilai pendidikan yang terkandung
dalam Qur’an Surat Yusuf ayat 23-29 yaitu: pentingnya sikap santun, tawadlu’ (rendah
hati), tidak sombong, iman kepada Allah Swt, sabar, disiplin, tawakal, jujur, menjaga
diri disertai iman yang kuat, pembelaan diri, usaha keras disertai keberanian dalam
menegakkan kebenaran, rasa syukur, perlunya sikap netral dalam mengambil keputusan,
sifat tasamuh, pentingnya kita menanamkan kewaspadaan, taubat dan perlunya untuk
menegakkan keadilan.
Kata Kunci : Pendidikan Islam, Remaja Islam, Etika Islam

A. PENDAHULUAN penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan


perusakan milik orang lain sudah menjadi
Pendidikan merupakan suatu hal yang
masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat
sangat berharga bagi kehidupan manusia.
diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa
Seseorang yang berpendidikan dengan yang tidak
pentingnya pendidikan karakter.
berpendidikan sangatlah berbeda jauh. Perbedaan
itu bisa dilihat dari cara berfikir, tingkah laku Pendidikan adalah investasi masa depan
maupun penyesuaian dengan lingkungan bangsa di mana anak bangsa dididik agar bisa
hidupnya. Pendidikan dalam konteks formal bisa meneruskan langkah kehidupan bangsa yang
didapatkan di lembaga sekolah. Adapun yang maju, berpendidikan, bermoral, dan berbudi
non formal bisa didapatkan dimana saja, seperti pekerti yang baik. Pendidikan merupakan sebuah
di keluarga, di lingkungan masyarakat, maupun sistem sosial yang menetapkan pengaruh adanya
di dunia internet, namun keluarga mempunyai efektifitas dari keluarga dan sekolah dalam
peran lebih tinggi dibanding keduanya, dan dari membentuk generasi muda dari aspek jasmani,
keluargalah mulai terbentuk pendidikan karakter akal dan akhlak.
yang sesungguhnya. Secara umum pendidikan adalah usaha
Penguatan pendidikan karakter dalam sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
krisis moral yang sedang melanda di negara kita. aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki
Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek,

104 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2615-5680


Konsep Pendidikan Islam Bagi Remaja Perspektif Qur'an Surat....

masyarakat, bangsa dan Negara.1 Dalam pandangan mereka, masa remaja


Pendidikan paling dasar tumbuh dari tak indah tanpa diwarnai kisah cinta atau dikenal
lingkungan keluarga, karena dari keluargalah dengan istilah berpacaran. Walaupun Penulis
tumbuh seorang anak generasi penerus bangsa. disini tidak mengupas hukum dari berpacaran,
Pertumbuhan sikap maupun tingkah laku seorang namun disini akan sedikit disinggung tentang
anak bergantung pada pola pendidikan orang dampak dari berpacaran tersebut, yakni
tua. Bagaimana kedua orang tua mendidik dan menjerumuskan mereka pada perzinahan
mengarahkan anaknya dari bangun tidur samapi terutama disaat mereka ingin melampiaskan
mau tidur kembali. nafsu birahinya dengan mengatasnamakan
cinta. Allah berfirman dalam QS Yusuf: 53 yang
Dewasa ini, fenomena perilaku seks bebas berbunyi:
dengan lawan jenis (free sex) merupakan suatu ۢ
hal yang tidak asing lagi di kalangan para remaja. ‫ٱلسـ ٓـوِء إَِّل َمــا‬ِ
ُّ ٌ‫ـس َل ََّمـ َـار‬
‫ب‬ ‫ة‬ َّ ِ ِ ُ ‫َوَم ـآ أُب ـَ ِّـر‬
َ ‫ئ نـَْفسـ ٓـى ۚ إن ٱلنـَّْفـ‬
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
, serta pengaruh lingkungan dan komunikasi ‫ـور َّرِحيـ ٌـم‬ ِ ِ
ٌ ‫َرحـ َـم َرِّٓب ۚ إ َّن َرِّب َغ ُفـ‬
yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang
bisa dinikmati lewat internet atau media-media “dan aku tidak membebaskan diriku (dari
yang lainnya telah membawa dampak yang kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu
cukup besar. Dampak dari kemajuan IPTEK selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali
tersebut adalah merebaknya dekadensi moral nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
atau pelecehan nilai-nilai agama khususnya di Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
kalangan remaja. Tak jarang kita mendengar Maha Penyanyang”.
kasus aborsi dan hamil pra nikah akibat Mengapa dekadensi moral khususnya di
penyalahgunaan teknologi tersebut, yakni tanpa kalangan remaja semakin marak? Dalam buku
berlandaskan nilai-nilai agama. yang lain, Zakiyah Daradjat mengemukakan
Berkaitan dengan remaja, Dr. Zakiyah bahwa masalah itu disebabkan oleh beberapa
Daradjat mengemukakan bahwa problematika faktor, diantaranya; kurang tertanamya jiwa
remaja yang sangat menonjol adalah adanya agama pada setiap orang, keadaan masyarakat
dorongan seks yang mulai terasa pada usia yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi,
remaja itu.2 Mereka mulai mencintai lawan sosial, maupun politik, pendidikan moral
jenis yang memikat hati mereka. Banyak kita tidak terlaksana sebagaimana mestinya baik
jumpai, remaja lebih suka membaca buku atau di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di
novel yang bertemakan cinta, mereka lebih suka masyarakat. 3
menyaksikan film-film yang berbau romantis. Sebuah hasil penelitian menunjukkan
Jika dicermati, film atau tontonan tersebut sedikit bahwa setiap tahap kemajuan ilmu dan teknologi
hikmahnya, bahkan setiap babak di dalamnya canggih selalu membawa dampak perubahan
diwarnai dengan kekerasan, perzinahan, sosial baik positif atau negatif, dampak-dampak
pelanggaran moral seperti membentak orang tua, tersebut kadang tak bisa diarahkan oleh lembaga-
dan lain sebagainya. lembaga yang dibangun oleh masyarakat seperti
sekolah.4 Disinilah letak pentingnya perhatian
1 Undang-Undang Republik Indonesia, no. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: 3 Syamsu Yusuf, LN dan A. Juntika Nurihsan,
Citra Umbara, 2006, hlm:55 Landasan Bimbingan Dan Konseling, (Bandung: PT
2 Zakiyah Daradjat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Remaja Rosyda Karya, 2005), hlm. 142
Penerbit Bulan Bintang, 1982 ), hlm.15 4 H.M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam Dan

ISSN : 2615-5680 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 105


Siti Lailiyah

dan pendidikan dari keluarga dalam hal ini keagungan Tuhan. 6

adalah orang tua. Sebab, keluarga merupakan Pokok-pokok materi yang menjadi dasar
instansi pertama yang memberikan pengaruh dalam pendidikan antara lain akidah, ibadah, dan
terhadap setiap anggotanya yang kemudian akan akhlak dengan penjelasan sebagai berikut:
membentuk kepribadiannya.
1. Pendidikan Akidah (keimanan), Materi
B. KAJIAN LITERATUR pendidikan akidah ini disebut ilmu tauhid.
Secara etimologi pendidikan Islam Menurut Abdullah Nasih Ulwan sebagaimana
mengacu pada istilah tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. yang dikutip oleh Yasin Mustafa, pendidikan
Dari ketiga istilah tersebut istilah yang paling dasar keimanan itu berupa hakikat keimanan
populer dalam dunia pendidikan adalah tarbiyah. dan masalah yang ghaib seperti iman kepada
Namun secara esensial, ketiga istilah tersebut Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab
memiliki perbedaan, baik secara tekstual maupun Allah, Para Rasul, hari kiamat, takdir baik
kontekstual. dan buruk, surga neraka dan seluruh perkara
yang gaib. 7
Tarbiyah berasal dari kata rabb yang
berarti tumbuh, berkembang, memelihara, 2. Pendidikan Ibadah, Materi Pendidikan
merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian, ibadah ini dikemas dalam ilmu Fiqh. Materi
rabiya-yarbu berarti menjadi besar, rabba- ini menyangkut segala tata pelaksanaan
yarubbu berarti memperbaiki, menguasai dalam menaati perintah Allah dan menjauhi
urusan, menuntun, dan memelihara. Maksudnya laranganNya sebagai indikasi atas keimanan
pendidikan (tarbiyah) adalah usaha untuk seseorang, seperti shalat, puasa, zakat, dan
memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki, rukun Islam yang lain.
dan mengatur kehidupan peserta didik agar dia 3. Pendidikan akhlak, Pendidikan ini
dapat tumbuh lebih baik dalam kehidupanya.5 merupakan buah dari keimanan yang
Ta’lim bentuk masdar dari’allama artinya direalisasikan dengan ibadah kepada Allah,
pengajaran. Menurut para ahli kata ini lebih yakni terbentuknya akhlaqul karimah.
umum dari pada tarbiyah dan ta’dib. Menurut Karena, semakin kuat iman seseorang maka
Rasyid Ridho, istilah ta’lim berarti proses dia akan semakin giat beribadah dan akan
tranmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa semakin baik pula akhlaknya.8
individu tanpa adanya batasan dan ketentuan
Dalam merumuskan tujuan Pendidikan
tertentu.
Islam, paling tidak ada beberapa hal yang
Ta’dib bentuk masdar dari addaba. Menurut perlu diperhatikan yaitu; Tujuan dan tugas
Naquib Al-Attas istilah yang paling tepat untuk manusia di muka bumi, baik secara vertikal
menunjukkan pendidikan Islam adalah ta’dib. maupun horizontal, Sifat-sifat dasar manusia,
Menurutnya, ta’dib adalah pengenalan dan Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban
pengakuan secara berangsur angsur ditanamkan kemanusiaan dan dimensi-dimensi kehidupan
ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang ideal Islam.
tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan sehingga membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan kekuatan dan 6 Ibid, hlm.19-20
7 Yasin Musthafa, EQ Untuk Anak Usia Dini dalam
Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 35 Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sketsa, 2007), hlm.
5 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: 85
Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 11 8 Ibid. Hlm. 89

106 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2615-5680


Konsep Pendidikan Islam Bagi Remaja Perspektif Qur'an Surat....

C. PEMBAHASAN tergila gila kepada Yusuf. Sedang Yusuf selalu


Adapun penafsiran Buya Hamka terhadap dilihatnya. Kadang-kadang suaminya tidak di
QS. Yusuf ayat 23-29 penulis paparkan sebagai rumah, dan Yusuf ada di rumah. Dan meskipun
berikut: suaminya telah menganggap Yusuf sebagai anak
angkat, namun isterinya masih merasa dirinya
1. Ayat 23: dapat berkata keras kepada Yusuf, sebagaimana
layaknya terhadap kepada budak.
ِ ِِ ِ
َ ‫َوَٰرَوَدتْهُ ٱلَِّت ُه َو ِف بـَْيت َها َعن نـَّْفسهۦ َو َغلَّ َقت ْٱلَبـَْٰو‬
‫ب‬
Tentu sudah lama isteri Raja Muda
َِّ ‫ـال معــا َذ‬
ْ ‫ٱلل ۖ إِنـَّـهُۥ َرِّٓب أ‬
‫َح َسـ َـن‬ َ َ َ ‫ـك ۚ قَـ‬ َ ‫ـت لَـ‬َ ‫ـت َهْيـ‬ ْ ‫َوقَالَـ‬ menaruh hati kepada pemuda yang tangkas itu.

‫ـح ٱل ٰظَّلِ ُمــو َن‬ ِ Anggun dan tampan, cantik jelita, muda remaja,
ِ ‫مث ـْـو‬
ُ ‫اى ۖ إنـَّـهُۥ َل يـُْفلـ‬
َ ََ andang teruna, sifat dan bentuk tubuh lelaki
perkasa, sedang tumbuh mekar. Rupanya isteri
“Dan perempuan yang dia tinggali rumahnya
Raja Muda tak dapat lagi menahan dirinya.
itupun merayulah kepadanya, inginkan dia;
Maka bersabdalah Tuhan mengisahkan kejadian
ditutupnya semua pintu lalu dia berkata:
itu: “Dan perempuan yang dia tinggali rumanya
Kemarilah engkau! Dia menjawab: Aku mohon
itu pun merayukah kepadanya, inginkan dia.”
perlindungan Allah, sesungguhnya tuanku
(pangkal ayat 23).
sangat baik sambutannya atas diriku. Sungguh
tidak akan berbahagia orang yang zalim.” Memang perempuan yang telah
berpengalaman sangat payah mengendalikan
Isteri Raja Muda melihat perkembangan
dirinya bila melihat anak muda yang belum
anak yang tangkas ini sejak usianya 12 tahun
mengerti apa apa itu. Bila seorang perempuan
sampai dia dewasa. Bertambah lama badan
telah merayu, sedang orang lain tidak ada dalam
bertambah kembang, bertambah tampan,
rumah, dapatlah kita mengerti bagaimana cara
bertambah menimbulkan nafsu bila melihat diri
rayuan itu. Mungkin dibukanya bahagian-
anak yang telah mulai remaja itu.
bahagian dirinya yang menibulkan syahwat
Ada dua kata tentang umur dewasa Yusuf. laki-laki. Karena tidak juga mendapat sambutan,
Menurut satu riwayat dari Ibnu Abbas dan dia pun berkatalah: “Haita laka”: “Kemarilah
Mujahid dan Qotadah: usia dewasa Yusuf 33 engkau!” Namun Yusuf tetap bertahan,
tahun. Riwayat yang lain dari Ibnu Abbas: 30 panggilan itu tidak dikabulkannya, malahan
tahun lebih sedikit. Adh-Dhahhak mengatakan: dia berkata: “Aku mohon perlindungan Allah.”
20 tahun. Alhasan: 40 tahun. Said bin Jubair Mengahadapi keadaan yang demikian, insaflah
mengatakan: 18 tahun.9 Yusuf atas kelemahan dirinya, sebab itu dia
Maka bertambah sehari bertambah ingat Allah, dan dia memperlindungkan dirinya
tertariklah isteri Raja Muda kepadanya. Apatah kepada Allah, dan katanya pula: “Sungguhnya
lagi kalau benar apa yang ditulis dalam kitab tuanku sangat baik sambutannya atas diriku.”
Perjanjian Lama, bahwa Raja Muda itu adalah Yang dimaksud oleh Yusuf dengan Tuanku
orang kebiri! Atau kalau tidak kebiri, dia seorang disini ialah Raja Muda yang telah membelinya
yang telah mundur syahwatnya, sehingga menjadi dan menyambut dia dengan baik, bahkan
‘innin (impotent). Mungkin isteri Raja Muda memerintahkan isterinya supaya menyambutnya
tidak merasakan kepuasan bersetubuh dengan dengan baik dan menganggapnya sebagai anak.
suaminya. Lama kelamaan dia menjadi lebih Di dalamayat ditulis: “Innahu Rabbi.” Yang arti
tepatnya ialah: “ Dia adalah Tuhanku.” Karena
9 Hamka. Tafsir Al Azhar Juz XII. Jakarta: PT Pustaka
Panjimas. hlm, 207 didalam pemakaian induk bahasa semang, atau

ISSN : 2615-5680 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 107


Siti Lailiyah
majikan atau raja disebutkan Rabbi, yang berarti Di dalam ayat ini terdapat perkataan
Tuhanku. Karena pemakaian bahasa inilah maka Hammat bihi dan Hamma biha. Disini kita pilih
Fir’aun terperosok merasakan dirinya benar arti kata Hammat dan Hamma itu dengan sangat
benar telah jadi Rabbun, jadi Tuhan. menginginkan. Ibnu Katsir menghikayatkan
Dan katanya selanjutnya: “Sungguh dalam Tafsirnya bahwa al-Baghawi berpendapat
tidaklah akan berbahagia orang yang zalim.” demikian:
(ujung ayat 23). Maka dapatlah kita simpulkan ِ ‫اَلْمراد ِب ِم ِه ِبا خطَرات ح ِدي‬
ِ ‫ث النـَّْف‬
‫س‬
maksud perkataan Yusuf. Yaitu bahwasanya dia ْ َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ُ
berlindung kepada Allah, agar janganlah dia
“Yang dimaksud dengan hamma biha ialah
roboh karena godaan ini. Tidaklah layak dia yang
gelora kata-kata nafsu”.
disambut dan dimuliakan sebagai anak kandung,
bukan sebagai budak oleh tuan yang membelinya, Oleh sebab itu menurut tafsir ini sudah
akan berlaku khianat kepada isterinya, yang sama-sama tumbuh keinginan di kedua belah
selama dia tinggal di dalam istana tu sudah pihak, baik pada si perempuan terhadap Yusuf,
dianggapnya sebagai ibu angkatnya pula.Dan ataupun dari Yusuf terhadap perempuan itu. Kalau
kalau diperturutkannya rayuan perempuan itu, disebut secara tegas lagi ialah bahwa keduanya
berlaku zalimlah dia, berlaku aniaya, menempuh sudah sama-sama bersyahwat. Tegasnya lagi,
jalan yang salah, yang tidak wajar, yang tidak Yusuf sendiri pun sudah timbul keinginan pada
patut. Segala perbuatan yang berada diluar perempuan itu. 11
garis fikiran sehat dinamai zalim, yang kadang Tetapi beberapa penafsir, diantaranya
kadang seperti aniaya, dan kadang kadang Ibnu Hazem al Andalusi di dalam kitabnya
berarti juga menempuh jalan gelap. Maka kalau “Al-Fishal” di dalam membela ma’shumnya
sekali saya telah berbuat zalim, berzina dengan Nabi-Nabi daripada dosa, member arti hamma
isteri pengasuh, pendidikku sendiri, berarti aku dan hammat dengan dendam ingin memukul.
telah menempuh jalan gelap buat hari depanku Artinya, karena kehendak syahwat perempuan
samasekali. Karena yang berbusuk mesti berbau; itu tidak juga diperlakukan oleh Yusuf, diapun
dan harga diriku tak ada lagi. 10 jadi marah, tersinggung kehormatan dirinya
2. Ayat 24: karena dia merasa berkuasa, lalu dikejarnya
Yusuf hendak dipukulnya. Dan Yusufpun jadi
ۚ ‫ـت بِـ ِـهۦ ۖ َوَهـ َّـم ِبـَـا لَـ ْـوَلٓ أَن َّرءَا بـُْرَٰهـ َـن َربِـّ ِـهۦ‬
ْ ‫َولََق ـ ْد َهَّـ‬ marah. Sebab itu diapun hendak memukul pula.

‫ٱلسـ ٓـوءَ َوٱلْ َف ْح َش ـآءَ ۚ إِنـَّـهُۥ ِمـ ْـن‬


ُّ ُ‫ف َعْنــه‬ َ ‫ص ـ ِر‬ ِ ‫َك َٰذلِـ‬ Sayyid Rasyid Ridha di dalam Tafsirnya
ْ َ‫ـك لن‬ َ “Al-Mannar” pun menguatkan pendapat Ibnu
‫ـن‬ ِ ِ ِ
َ ‫عبَــاد َن ٱلْ ُم ْخلَصـ‬ Hazem dan penafsir penafsir yang lain itu.
Mereka mengemukakan alasan, karena di dalam
“Dan sesungguhnya perempuan itu sudah sangat al Qur’an sendiri terdapat beberapa kalimat
menginginan dia, dan dia pun sudah sangat hamma dengan arti hendak memukul, atau
menginginkan perempuan itu; kalau kiranya hendak menganiaya, atau bermaksud jahat.
tidaklah dia menampak pertandaan Tuhannya. Kalimat hamma bisa dilihat dalam Surat 5, al
Demikian adanya, supaya Kami palingkan dia Maidah, ayat 11. Surat 3, Ali Imron, ayat 122
dari kekejian dan kekotoran. Sesungguhnya dan ayat 154. Surat 4, An Nisa’, ayat 113. Surat
dia adalah termasuk hamba Kami yang telah 9, At Taubah ayat 13.12
dipersucikan.”
11 Ibid. hlm, 208
10 Ibid. hlm, 208 12 Ibid
108 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2615-5680
Konsep Pendidikan Islam Bagi Remaja Perspektif Qur'an Surat....

Maka al-Baghawi menguatkan pendapat “Berkata Rasulullah s.a.w.: “Tuhan


bahwa arti hamma biha disini, ialah gelora Allah telah mengatakan: Apabila telah
yang berkecauk di dalam jiwa, tetapi belum beraksud seorang hambaKu akan membuat
dilaksanakan dalam kenyataan. Dan al-Baghawi suatu kebaikan, maksudnya itu akan dituliskan
membela pahamnya, bahwa memang Yusuf satu pahala kebaikan. Dan kalau sudah
sudah ada gelora perasaan terhadap isteri Raja sampai dilaksanakannya maksudnya itu, maka
Muda yang cantik itu, yang bernama Zulaikha. tuliskanlah untuknya sepuluh pahala yang
Tetapi gelora yang berkecamuk dalam hati itu seimbang dengan itu. Tetapi jika dia bermaksud
dapat ditahanya, sebab dia melihat pertandaan hendak mengerjakan satu perbuatan yang salah,
Tuhannya. Atau di dalam diri sendiri terjadi tetapi tidak sampai dikerjakannya, tuliskanlah
peperangan hebat, di antara nafsu syahwat yang jualah untuknya satu pahala. Karena dia
bergelora dengan seruan fithrah, seruan jiwa meninggalkan itu adalah karena takut kepadaKu
yang bersih, karena didikan yang diterima dari jua. Dan jika sampai terkerjakan maksudnya
kecil, atau tegasnya lagi, karena dipelihara oleh itu olehnya, tuliskanlah untuknya satu dosa.”
Tuhan. Hingga Yusuf selamat.13 (Dirawikan oleh Bukhari dan Muslim dari Hadis
Banyak juga ahli Tafsir mengatakan Abu Hurairah).
bahwa sebagai seorang Nabi, Yusuf Ma’shum. Dalam hadis ini hamma diartikan
Untuk itu, ayat ini juga mereka artikan dengan bermaksud.15 Abu Su’ud memberikan Tafsir
tegas. Yaitu bahwa Zulaikha telah menggelora tentang Hamma biha itu: “Hamma” disini
hatinya melihat Yusuf, dan Yusuf pun tentu telah berarti bahwa hatinya sudah tertarik kepada
menggelora juga hatinya melihat Zulaikha, kalau perempuan itu, menurut kewajaran tabiat
bukanlah dia menampak pertandaan Tuhannya. manusia, dan syahwat nafsu dari seorang
Sebab itu mereka artikan: “Tidak timbul gelora manusia, kecenderungan itu ada jibillah yang
nafsu syahwat Yusuf melihat Zulaikha, sebab sudah keadaannya begitu, yang tidak dapat
dia lebih dahulu telah menampak pertandaan dicegah. Sebab itu bukanlah atas kemauannya
Tuhan.” 14 sendiri. Tetapi kita telah melihat sejak semula
Dipandang dari segi Ilmu Jiwa dan Biologi, bahwa Yusuf selalu sadar akan dirinya, sehingga
kita condong kepada penafsiran al-Baghawi. kecenderungan nafsu laki-laki muda terhadap
Karena meskipun menggelora nafsu syahwat kepada perempuan cantik di waktu tidak ada
Yusuf di tempat yang sunyi itu karena rayuan orang lain, dan perempuan itu mengajak-ajak
Zulaikha, tidaklah hal itu mengurangi akan dan merayu terus, dapat ditahannya. Dari mula
kema’shumannya. Sebab dia adalah manusia dan dia telah menolak, tidak layak dan tidak patut dia
laki-laki tulen. Tersebut didalam sebuah hadits: menghianati orang yang mengasuhnya sekian
lama; dengan tegas dia mengatakan bahwa
ِ
‫ـال‬َ ‫الل تـََعـ‬ ّ ‫صلَــى هللا َعلَْيــه َو َسـلَّ َم يـَُقـ ْـو ُل‬ َ ُ‫الل‬ ّ ‫ـال َر ُسـ ْـو ُل‬ َ ‫قَـ‬ orang yang zalim, tidaklah akan berbahagia dan
berjaya, dan tidak akan selamat sampai ke akhir.
‫إِ َذا َهـ َّـم َعْبـ ِـدي ِبَ َســنَ ٍة فَا ْكتـُبـُْوَهــا لَــهُ َح َســنَةً فَـِإ ْن َع ِملَ َهــا‬ Menghianati induk semang atau penghulu yang

‫فَا ْكتـُبـُْوَهــا لَــهُ بِ َع ْشـ ِر أ َْمثَ ِالـَـا َوإِ ْن َهـ َّـم بِ َســيِّئَ ٍة فـَلَـ ْـم يـَْع َم ْل َهــا‬
menganggapnya jadi anak dan mendidiknya
adalah suatu kezaliman yang luarbiasa.
‫فَا ْكتـُبـُْوَهــا َح َســنَةً فٍَإَّنـَـا تـََرَك َهــا َجـ َّـر ِاء ْي فَـِإ ْن َع ِملَ َهــا‬ Ini saja sudah membuktikan bahwa dia
‫فَا ْكتـُبـُْوَهــا بِِثْلِ َهــا‬ dapat mengendalikan diri. Sekian kita salin
secara bebas tafsiran dari Abus Su’ud. Kalau
13 Ibid. hlm. 209
14 Ibid 15 Ibid. hlm. 210
ISSN : 2615-5680 Jurnal Paramurobi, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2018 109

You might also like