Professional Documents
Culture Documents
Dokumen RTP Distan 2021
Dokumen RTP Distan 2021
DINAS PERTANIAN
ﻪﭭﺗﻪﻴﭼﺃﻦﺗﺎﻓﻮﺒﻛﻪﺘﻧﻳﺮﻤﻓ
دڍﻨﺲﻓﺮﺗﻨﯿﺎن
Jln. Lukup Badak. Blang Bebangka. Pegasing - Aceh TengahTelp./Fax. 0643-7426368
Email : distanateng.1106@gmai.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-
Nya kepada kita semua dan dengan izin-Nya telah dapat kami susun Dokumen
Pengendalian Resiko Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.
Sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Keuangan Negara dan UU Nomor 17 Taahun 2004 tentang Keuangan Negara, serta
untuk menciptakan good govermance sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bebas KKN, maka diperlukan system pengendalian
intern dalam mengelola keuangan negara/daerah. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) Pasal 2 ayat (1), setiap instansi pemerintah wajib menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah juga memiliki kewajiban yang sama
untuk menyelenggarakan SPIP secara komprehensif dan sistematis. Rencana
Tindak Pengendalian (RTP) SPIP dilingkungan Dinas Pertanian Aceh Tengah
memuat informasi tentang strategi penyelenggaraan SPIP dan rencana kerja Dinas
Pertanian. Rencana tindak pengendalian intern merupakan uraian tentang
bagaimana instansi pemerintah diharapkan dapat mencapai berbagai tujuan dan
sasaran dengan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk meminimalkan resiko.
secara umum.
Dokumen RTP ini merupakan salah satu dokumen penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang akan menjadi titik tolak dalam pengembangan SPIP pada
suatu instansi pemerintah.
A. Latar Belakang
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi dibidang keuangan
Negara dengan UU nomor 1 tahun 2004 tentang Keuangan Negara serta untuk
menciptakan Good Governance melalui UU Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU nomor 28 tahun
2009 tentang Penyelenggaraan negara yang bebas KKN, maka diperlukan
Sistem Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Pengelolaan
Keuangan Negara disebutkan dalam Pasal 12 bahwa dalam rangka
pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan pengujian dan
penilaian atas pelaksanaan sistem pengandalian intern pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu
kebijakan berkaitan dengan system pengendalian yang harus dibuat oleh
Pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada
pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP.
Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Dinas Pertanian
Kabupaten Aceh Tengah wajib menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai
PPSPIP dan Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi kedalam kegiatan
dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Aceh Tengah.
Rencana Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud
pelaksanaan SPIP secara menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok
Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah. Rencana Tindak Pengendalian
merupakan uraian mengenai rencana tindak (actionplan) penguatan SPIP baik
dalam bentuk pembangunan lingkungan.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 3 Tahun 2016 tentang
pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tengah
3. Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor : 68 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan SPIP Kabupaten Aceh Tengah
4. Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
5. Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 103 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Penilaian Resiko Pada Organisasi Perangkat daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
6. Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 1 Tahun 2020 Perubahan atas
Qonum Kabupaten Aceh Tengah Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tengah;
7. Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah;
D. Ruang Lingkup
Rencana Tindak Pengendalian ini focus kepada pengendalian atas
kegiatan-kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
di Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah. Pelaksanaan rencana tindak
pengendalian melibatkan seluruh jajaran pimpinan, tingkatan manajemen,
pegawai, dan unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh
Tengah. Realisasi atas rencana tindak pengendalian diharapkan dalam tahun
2021.
A. Pengertian
Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada tingkatan
dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya di singkat SPIP
adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh
terhadap proses perancangan dan pelaksanaan kebijakan serta perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan anggaran di lingkungan Dinas Pertanian
Kabupaten Aceh Tengah.
SPI dan SPIP adalah suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan
oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta diintegrasikan dengan proses
kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk
mencapai suatu tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi tersebut
dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan asset negara/daerah,
menjamin tersedianya laporan manajerial yang handal, menaati ketentuan yang
berlaku, mengurangi dampak negative keuangan/kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta
meningkatkan efektivitas organisasi dan mengingkatkan efisiensi biaya yang
diamanatkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, pasal 58 ayat (2) diamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan
kinerja, transparansi, dana kuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan system
pengendalian intern dilingkungan pemerintahan secara menyeluruh. Undang-
undang tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kemudaian Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem
B. Tujuan SPIP
SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan Negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset
Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
C. Unsur-Unsur SPIP
Lingkungan pengendalian adalah kondisi di dalam Instansi Pemerintah
yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Pimpinan Instansi
Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara
lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif
dan mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah dalam penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, meliputi beberapa unsur, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Pimpinan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah wajib menciptakan
dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan
terjadinya ancaman pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah.
Secara umum penilaian risiko ini terbagi dua yakni identifikasi risiko dan
analisis risiko. Dalam rangka penilaian risiko maka pimpinan perlu
menetapkan tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan
kegiatan terlebih dahulu.
Penilaian risiko diawali dengan penetapan maksud dan tujuan
Instansi Pemerintah yang jelas dan konsisten baik pada tingkat instansi
maupun pada tingkat kegiatan. Selanjutnya adalah mengidentifikasi
secara efisien dan efektif risiko yang dapat menghambat pencapaian
tujuan tersebut, baik yang bersumber dari dalam maupun luar instansi.
Risiko yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan. Untuk itu perlu dirumuskan
pendekatan manajemen risiko dan kegiatan pengendalian risiko yang
diperlukan untuk memperkecil risiko.
Penetapan tujuan pada tingkatan kegiatan sekurang-kurangnya
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan berdasarkan tujuan dan
rencana strategis Instansi Pemerintah, saling melengkapi, saling
menunjang, dan tidak bertentangan satu dengan lainnya, relevan dengan
3. Aktivitas Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif. Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian
harus disesuaikan dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas
fungsi organisasi, dan sekurang-kurangnya memiliki karakteristik yang
diutamakan pada kegiatan pokok, dikaitkan dengan proses penilaian
risiko, dan juga harus ditetapkan secara tertulis, dievaluasi secara teratur.
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah selaku lembaga
pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai
dengan ukuran, kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi Dinas
Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian memilki karakteristik yaitu
kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok Instansi
Pemerintah; kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses
penilaian risiko; kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan
sifat khusus Instansi Pemerintah, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan
secara tertulis; prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai
yang ditetapkan, dan kegiatan pengendalian dievakuasi secara teratur
untuk memastikan kegiatan tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti
yang diharapkan.
5. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan Pengendalian Intern adalah proses penilaian atas mutu
kinerja Sistem Pengendalian Intern dan proses yang memberikan
keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera
ditindaklanjuti.
Pemantauan dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan,
evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu
lainnya. Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan
pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain
yang terkait dalam pelaksanaan tugas. Evaluasi terpisah diselenggarakan
melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas Sistem
Pengendalian Intern yang dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern
pemerintah atau pihak eksternal pemerintah dengan menggunakan daftar
uji pengendalian intern. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu
lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang
ditetapkan.
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah selaku lembaga
pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern
melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan berupa tindak
lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya oleh pihak eksternal.
Pemantauan atas pengendalian intern di lingkungan Dinas Pertanian
Kabupaten Aceh Tengah pada dasarnya dilaksanakan untuk memastikan
apakah Sistem Pengendalian Intern pada Dinas Pertanian Kabupaten
Aceh Tengah telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan telah dilaksanakansesuai
dengan perkembangan yang terjadi.
1. Tujuan Umum
Secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan
untuk menciptakan atmosfir yang kondusif yang mendorong
terimplementasinya system pengendalian intern secara efektif di
lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus, pembangunan lingkungan pengendalian di
lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah bertujuan untuk :
1. Tegaknya integritas dan nilai-nilai etika;
2. Terciptanya komitmen terhadap kompetensi;
3. Terciptanya kepemimpinan yang kondusif;
4. Terwujudnya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
5. Terwujudnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang
tepat;
6. Terwujudnya kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia;
7. Terwujudnya aparat pengawasan intern pemerintah yang berperan
efektif; dan
8. Terwujudnya hubungan kerja yang baik antar unit kerja terkait.
BAB IV
RISIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN TINGKAT UNIT KERJA
A. Pernyataan Tujuan
Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut
dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Rencana tindak pengendalian SPIP digunakan dalam
rangka membantu Bupati dalam penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah yang di diprioritaskan untuk
pembangunan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
B. Risiko-Risiko
Risiko secara sederhana diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
kejadian yang dapat menghambat pencapaian tujuan suatu organisasi atau
korporasi.
Berdasarkan hasil penilaian risiko atas risiko yang mengancam
pencapaian tujuan, terdapat risiko-risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani.
Resiko-resiko dimaksud meliputi risiko yang teridentifikasi berdasarkan
permasalahan yang ditemukan oleh unit kerja dan risko yang teridentifikasi
melalui diskusi manajemen, yaitu :
1. Risiko Strategis
Tabel 4.B.1
Risiko Strategis
TUJUAN STRATEGIS RISIKO
1 2
Meningkatkan Produktivitas Kurangnya kontribusi sektor pertanian
Komoditi Unggulan Daerah terhadap pertumbuhan ekonomi
2. Risiko Operasional
Tabel 4.B.2
Risiko Operasional
C. Pengendalian Terpasang
Sampai saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah telah
membangun berbagai pengendalian. Beberapan pengendalian dinilai telah
efektif namun beberapa lainnya masih kurang/tidak efektif mengatasi risiko
dalam pencapaian tujuan. Pengendalian yang telah terpasang antara lain
JUKNIS/JUKLAK.
BAB V
IMPLEMENTASI , INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah informasi dan
komunikasi yang dibutuhkan dalam rangka mendukung berjalannya pengendalian
yang dibangun. Informasi dan komunikasi yang perlu diselenggarakan terkait
dengan pengendalian yang dibangun sesuai dengan pencapaian tujuan yang
terdapat dalam dokumen Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah periode
2017-2022 dan dikomunikasikan di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh
Tengah.
Informasi dan komunikasi yang direncanakan dalam RTP meliputi :
1. Komunikasi non verbal : Memberikan keteladanan perihal praktik integritas;
2. Forum Rapat Dinas : menyusun Kode Etik;
3. Komunikasi Diskusi Kelompok : Focus Group Discussion (FGD) dengan topik
nilai-nilai etika dalam lingkungan kerja sehari-hari;
4. Komunikasi langsung dan tidak langsung melalui berbagai media (tatap muka;
poster; running text; spanduk; televisi; majalah; koran; buku saku Halaman -
16 dll.);
5. Perenungan : Contoh santapan rohani, kuliah 7 menit, simulasi integritas,
menyelenggarakan out bond, dll.);
6. Komunikasi interogatif antara pimpinan dengan pihak-pihak yang melakukan
ketidakpatuhan;
7. Rapat dinas: perihal fungsi dan tugas Tim Etika;menjelaskan pentingnya
stratregi dan kompetensi pegawai;
8. Menyelenggarakan Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) bagi pegawai;
9. Rapat kerja membahas : hasil evaluasi kompetensi dan prestasi kerja
pegawai;
10. Forum Rapat Dinas (FRD) :
2. Evaluasi Terpisah
Evaluasi terpisah bertujuan meyakinkan apakah pengendalian intern yang
telah terpasang telah berjalan efektif.