Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

JPD: Jurnal Pendidikan Dasar DOI: doi.org/10.21009/JPD.012.

02
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


(SKI) DI MTSN KOTA BANDA ACEH

Nurmawati
Pengawas Madrasah kota Banda Aceh
Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh
nurmawati.mtsn@gmail.com

Sri Suyanta
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar Raniry
srisuyanta@ar-raniry.ac.id

Fadhillah
Universitas Serambi Mekkah
fadhillah@serambimekkah.ac.id

Abstract: In a formal educational institution , curriculum is an important point where the curriculum
becomes a reference for things that must be achieved in every learning process. The curriculum in
Indonesian education often undergoes various kinds of changes and is still centralized in which the
Indonesian Education Institute focuses more on developed cities in Indonesia as a benchmark for
developing the education curriculum in Indonesia. For Islamic Cultural History subjects, curriculum
development is regulated directly by the Indonesian Ministry of Religion, the latest development occurred
in 2019, where the KMA 183 and 184 curriculum were available. This curriculum encourages and
provides rules on how to innovate in the implementation of the madrasa curriculum and provides a legal
umbrella in the development of the distinctiveness of Madrasas, the development of character
strengthening, Anti- Corruption Education and the Development of Religious Moderation in Madrasas.
This study focuses on the development of the SKI curriculum in MTsN in Banda Aceh, the aim is to see
how the implementation of the KMA 183 and 184 curriculum and what obstacles are experienced in
implementing the curriculum. The results of the study found that the KMA 183 and 184 curriculum really
helped students in understanding the material being taught, but some teachers still felt the need for
guidance from a competent facilitator in order to be able to apply this curriculum optimally. The main
obstacle felt was the lack of procurement of SKI books in accordance with the KMA 183 and 184
curriculum, so that many students did not have these books.
Keyword : Curriculum KMA 183 and 184, History of Islamic Culture, Madrasah

Abstrak : Kurikulum merupakan satu pokok penting pada sebuah lembaga pendidikan formal, dimana
kurikulum menjadi acuan hal-hal yang harus dicapai dalam setiap proses pembelajaran di lembaga
pendidikan. Kurikulum yang ada dalam pendidikan Indonesia sering kali mengalami berbagai macam
perubahan dan masih bersifat sentralistik dimana lebih memfokuskan kota kota maju yang terdapat di
Indonesia sebagai tolak ukur pengembangan kurikulum Pendidikan di Indonesia. Untuk mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), pengembangan kurikulum diatur langsung Kementerian Agama
Indonesia, pengembangan terakhir tejadi pada tahun 2019, dimana adanya kurikulum Keputusan Menteri
Agama (KMA) 183 dan 184. Kurikulum ini mendorong dan memberi aturan bagaimana berinovasi dalam

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801
implementasi kurikulum madrasah serta memberikan payung hukum dalam pengembangan kekhasan
Madrasah, pengembangan penguatan karakter, pendidikan anti korupsi dan pengembangan moderasi
beragama pada madrasah. Penelitian ini berfokus terhadap pengembangan kurikulum SKI di MTsN di
kota Banda Aceh, tujuannya adalah untuk melihat bagaimana penerapan kurikulum KMA 183 dan 184
serta kendala apa sajakah yang dialami dalam menjalankan kurikulum tersebut. Hasil penelitian diketahui
bahwa kurikulum KMA 183 dan 184 sangat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan,
akan tetapi beberapa guru masih merasa perlu bimbingan dari fasilitator yang kompeten guna dapat
mengaplikasikan kurikulum ini secara maksimal. Kendala utama yang dirasakan adalah dimana
kurangnya pengadaan buku SKI yang sesuai dengan kurikulum KMA 183 dan 184, sehingga banyak
siswa yang belum memiliki buku tersebut.

Kata Kunci : Kurikulum KMA 183 dan 184, Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah

2
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

PENDAHULUAN penting dalam setiap pendidikan, apa lagi

Di era modern ini, semua negara telah


berusaha dan berkompetisi untuk
meningkatkan kualitas pendidikannya,
karena pendidikan merupakan salah satu
indikator kesejahteraan rakyat suatu negara.
Setiap orang pada dasarnya pernah
mengalami pendidikan, tetapi tidak setiap
orang mengerti makna pendidikan.
Pengertian pendidikan menjadi penting
manakala kita tidak dapat memungkiri bahwa
dengan perkembangan zaman di dunia
pendidikan yang terus berubah dengan
signifikan sehingga banyak mengubah pola
pikir pendidik, dari pola pikir yang awam
dan kaku menjadi lebih modern (Muslimah,
2020)
Hal ini akan menciptakan sumber daya
manusia yang lebih berkualitas dan mampu
mengelola sumber daya alam secara efektif
dan efisien sebagai hasil dari pendidikan
yang berkualitas. Dengan tersedianya sumber
daya berkualitas tinggi, produktivitas negara
secara alami akan meningkat, sehingga dapat
meningkatkan daya saing dan kesejahteraan
rakyatnya. Segala proses yang dilakukan
secara dinamis dan berkesinambungan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan dan
berbagai faktor yang terkait dengannya, guna
mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien, disebut sebagai peningkatan
mutu pendidikan.
Kurikulum merupakan satu pokok

3
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801
dalam pendidikan yang bersifat formal untuk
yang ada dalam sebuah lembaga mengimplementasikannya sesuai dengan
pendidikan. Kurikulum yang ada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
dalam pendidikan Indonesia sering yang disusun oleh pemerintah pusat yang
kali mengalami berbagai macam
perubahan, demi tercapainya
pendidikan yang lebih baik, kurikulum
merupakan hal yang penting karena
kurikulum adalah hal-hal yang harus
dicapai dalam setiap proses
pembelajaran disebuah lembaga
pendidikan. Kurikulum yang ada di
Indonesia merupakan rancangan
pembelajaran yang memiliki
kedudukan yang sangat strategi dalam
keseluruhan kegiatan pembelajaran
yang akan menentukan proses dan
hasil dari sebuah pendidikan disetiap
sekolah, perubahan secara
berkesinambungan haruslah disikapi
secara positif dengan mengkaji dan
memahami implementasinya di
sekolah,

keberhasilan mengimplementasikan
kurikulum ini juga dipengaruhi oleh
semua tenaga kependidikan, mulai dari
kepala sekolah, guru, serta siswa
terutama yang berkaitan dengan
pengetahuan dan kemampuan masing-
masingnya.
Adanya kurikulum yang dibuat
secara sentralistik ini, maka setiap
satuan pendidikan diharuskan

4
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

menyertai kurikulum tersebut. Dalam hal ini mengalami banyak perubahan kurikulum
setiap sekolah hanya menjabarkan kurikulum yang terus bergerak dinamis. Kemenag
tersebut disekolah masing-masing, dan telah menerbitkan KMA No 183 tahun
biasanya yang berkepentingan adalah guru, 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
tugas guru dalam kurikulum yang sentralistik Agama Islam dan Bahasa Arab di
ini adalah menjabarkan kurikulum yang Madrasah. Selain itu, diterbitkan juga
dibuat oleh pusat kurikulum kedalam suatu KMA 184 tahun 2019 tentang Pedoman
pelajaran sesuai dengan mata pelajaran Implementasi Kurikulum pada Madrasah.
masing-masing (Firmansyah, 2007) Mata pelajaran dalam Pembelajaran PAI
Sebagai seorang guru terlebih lagi guru dan Bahasa Arab pada KMA 183 Tahun
pendidikan agama Islam yang memiliki 2019 sama dengan KMA 165 Tahun 2014.
peran dan tanggung jawab yang sedikit Mata Pelajaran itu mencakup Quran
berbeda dengan guru lainnya harus memiliki Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah
pemahaman yang baik terhadap kurikulum Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa
yang diterapkan karena dapat berpengaruh Arab. Perbedaan KMA 183 dan 165 lebih
terhadap metode dan cara mengajar guru pada adanya perbaikan substansi materi
dikelas, tugas seorang guru pendidikan pelajaran karena disesuaikan dengan
agama Islam sebagai berikut, (1) mengajar, perkembangan kehidupan abad 21.
yaitu mentransfer pengetahuan dan informasi Kemenag juga sudah menyiapkan materi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, (2) pembelajaran PAI dan Bahasa Arab yang
mendidik, yaitu memberi contoh, tuntunan, baru ini sehingga baik guru dan peserta
petunjuk, dan keteladanan yang dapat didik tidak perlu untuk membelinya.
diterapkan atau ditiru siswa dalam sikap dan Buku- buku tersebut bisa diakses dalam
perilaku yang baik, (3) melatih, yaitu website e- learning madrasah.
membimbing, memberi contoh dan petunjuk- Salah satu perubahan yang
petunjuk praktis yang berkaitan dengan ditekankan pada KMA 183 tahun 2019 ini
gerakan, ucapan, dan perbuatan lainnya, (4) adalah pengadaan riset atau penelitian
menilai atau mengevaluasi PBM, yaitu untuk sebagai salah satu mata pelajaran pilihan
mengukur atau mengetahui tingkat baik intra maupun ekstrakurikuler.
keberhasilan proses dan hasil belajar Tujuannya agar guru mampu
mengajar dikelas (Duryat, 2021) mengembangkan pembelajaran yang
Dalam perkembangannya, mata berdasarkan High Order Thinking Skill
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (HOTS). Harapannya, siswa dapat

5
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

terpantik untuk berpikir kompleks dan sejarah kebudayaan Islam mengacu pada
memiliki daya analitis yang baik. Selain itu, perencanaan yang telah disusun
perubahan lainnya juga terletak pada susunan sebelumnya. Isu yang berkaitan dengan
materi pembelajaran. Misalnya, materi kondisi kelas yang sebenarnya selama
kekhalifahan yang semula berada di mata proses pembelajaran, Guru menerapkan
pelajaran Fikih dipindahkan ke Sejarah berbagai inovasi seperti penggunaan
Kebudayaan Islam (SKI), untuk macam-macam media. Media tersebut
mengarahkannya sebagai wawasan terkait antara lain media audio visual yaitu video
keragaman sistem pemerintahan. Selain atau film yang ditayangkan pada LCD dan
implementasi KMA 183 tahun 2019, ia juga laptop yang digunakan oleh guru, dan
turut dibersamai dengan KMA 184 tahun didukung dengan media visual berupa
2019 tentang Pedoman Implementasi kertas-kertas yang disiapkan guru, juga
Kurikulum pada Madrasah. papan tulis, buku paket yang sudah
Pedoman Implementasi Kurikulum tersedia di dalam ruang pembelajaran
pada Madrasah diterbitkan untuk mendorong untuk memastikan kurikulum 2013
dan memberi aturan bagaimana berinovasi berhasil diterapkan. menyampaikan materi
dalam implementasi kurikulum madrasah dalam berbagai cara, memperoleh
serta memberikan payung hukum dalam pertanyaan dan tanggapan, melakukan
pengembangan kekhasan Madrasah, pengembangan karakter siswa secara
pengembangan penguatan Karakter, langsung, dan melakukan penilaian
Pendidikan Anti Korupsi dan Pengembangan akademik dan perilaku merupakan bagian
Moderasi Beragama pada Madrasah (Sadat, yang tidak terpisahkan dari proses
2020). KMA Nomor 183 Tahun 2019 dan manajemen kurikulum 2013 dalam mata
KMA Nomor 184 Tahun 2019 diterapkan pelajaran sejarah kebudayaan Islam.
secara bertahap pada jenjang MI, MTs dan Berdarkan latar belakang masalahan
MA mulai Tahun Pelajaran 2020/2021. di atas, maka pokok permasalahan dalam
Setidaknya terdapat 6 ruang lingkup penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah
pedoman implementasi kurikulum madrasah pengembangan kurikulum SKI sesuai
diantaranya struktur kurikulum, KMA Nomor 183 dan 184 tahun 2019
pengembangan implementasi kurikulum, pada MTsN se Kota Banda Aceh?, (2)
muatan local, ekstrakurikuler, pembelajaran adakah kendala dalam menjalankan
pada madrasah berasrama dan penilaian hasil pengembangan kurikulum SKI sesuai
belajar. Manajemen kurikulum mata
pelajaran
6
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

KMA Nomor 183 dan 184 tahun 2019 di 2013 dilakukan dengan langkah-langkah,
MTsN Se Kota Banda Aceh? diantaranya yaitu: 1) Mengamati, 2)
Adapun tujuan penelitian ini adalah Menanya, 3) Mengumpulkan, 4)
untuk mengetahui pengembangan kurikulum Mengasosiasi/menalar, 5)
SKI sesuai KMA Nomor 183 dan 184 tahun Mengkomunikasikan. Di samping itu
2019 yang sudah diterapkan guru pada Langkah-langkah lain yang dilakukan
MTsN se Kota Banda Aceh, sehingga dapat adalah dengan mengirim guru dalam
menambah wawasan tentang inovasi pada kegiatan MGMP. Guru juga melakukan
pembelajaran SKI dan kendala apa saja yang tutor sejawat. Hal itu dilakukan untuk
dihadapi guru dalam menjalankan meningkatkan minat membaca siswa
pengembangan kurikulum SKI sesuai KMA sehingga Siswa harus mempersiapkan diri
Nomor 183 dan 184 tahun 2019 di MTsN Se sebelum belajar.
Kota Banda Aceh, dengan tujutan agar dapat Sujati dalam studi yang lain
dicarikan solusi pemecahan masalahnya melakukan pemetaan terhadap materi
sehingga dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran sejarah kebudayaan Islam.
professional guru dalam membuat inovasi Pemetaan tersebut memberikan aspek
dan melaksanakan membelajaran aktif, kognitif dan informatif mengenai suatu
kreatif, inovatif dan menyenangkan dan cara bagaimana para stakeholder bisa
meningkatkan kualitas proses pembelajaran mengembangkan materi pelajaran secara
SKI yang bisa diidolakan siswa, yang deskriptif-naratif sejarah dan kebudayaan
berdampak pada peningkatan mutu lulusan Islam agar bisa dipahami oleh para siswa
MTsN se Kota Banda Aceh yang berkualitas. di tingkat Tsanawiyah.
Manajemen kurikulum 2013 mata
Studi Relevan pelajaran sejarah kebudayaan Islam
Riset sebelumnya telah membahas mengacu pada perencanaan yang telah
banyak hal terkait kurikulum yang diterapkan disusun sebelumnya. Isu yang berkaitan
dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan dengan kondisi kelas yang sebenarnya
Islam. Studi yang dilakukan Muammar selama proses pembelajaran, Guru
menunjukkan bahwa pelaksanaan menerapkan berbagai inovasi untuk
pembelajaran dengan menggunakan memastikan kurikulum 2013 berhasil
pendekatan saintifik kurikulum 2013 di diterapkan. menyampaikan materi dalam
MAN berbagai cara, memperoleh pertanyaan dan
2 Jakarta sudah berjalan cukup baik. tanggapan, melakukan pengembangan
Implementasi pendekatan saintifik kurikulum
7
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

karakter siswa secara langsung, dan tersendiri, siswa cenderung kurang


melakukan penilaian akademik dan perilaku bersemangat mengikuti pembelajaran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan setelah waktu dhuhur. Siswa masih kurang
dari proses manajemen kurikulum 2013 aktif ketika mengikuti diskusi. Guru
dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan mengajar lebih dari satu Mapel, hal ini
Islam. menyebabkan guru kurang fokus dan
Dari sisi bahan ajar, penelitian yang terbebani. Dilain hal, Rofik
dilakukan oleh Alhafidz menjelaskan isi mengungkapkan secara filosofis bahwa
materi SKI yang ada di buku teks terbitan Nilai Pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Kemenag secara keseluruhan telah sesuai Islam yang mewujud dalam empat
dengan kurikulum yang ada (sesuai dengan kategori, yaitu nilai material, nilai formal,
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar). nilai fungsional, dan nilai esensial.
Selain itu alur pembahasan tiap bab juga
sudah tersusun secara sistematis dan materi Kajian Pustaka
yang ada di dalam buku juga telah sesuai Kurikulum
dengan perkembangan usia, psikologi, dan Istilah kurikulum berasal dari bahasa
kematangan pikiran siswa sehingga materi latin yaitu “Curuculae” artinya jarak-jarak
ini sudah layak untuk digunakan dalam yang harus ditempuh oleh para pelari,
proses pembelajaran. yang berarti pula pada waktu itu
Hal tersebut dikuatkan oleh temuan pengertiannya adalah jangka waktu yang
Muna yang menyatakan buku siswa mata harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam telah untuk memperoleh ijazah, dan dengan
menyajikan pembahasan yang cukup jelas, menempuh kurikulum siswa dapat
ringkas, dan mudah dipahami serta bisa memperoleh ijazah (Novita, Yuyun,
mengedukasi dengan cukup baik. Dengan Anwar, & Julis, 2020).
demikian, diharapkan bagi guru bisa menjadi Dalam Undang-Undang Nomor 2
pendidik yang berkualitas dan baik, sehingga Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan
bisa mencapai tujuan pembelajaran dan Nasional pengertian kurikulum adalah
meningkatkan kualitas pendidikan. “seperangkat rencana dan peraturan
Meskipun demikian, studi yang mengenai isi dan bahan pelajaran-
dilakukan Syaifudin mengungkapkan pelajaran serta cara yang digunakan
Problematika pada mata pelajaran Sejarah sebagai pedoman penyelenggaraan
Kebudayaan Islam yakni pembelajaran di kegiatan belajar mengajar.
akhir jam pelajaran menjadi masalah
8
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

Dari pengertian diatas dapat diketahui untuk menggantikan Kurikulum Tingkat


bahwa kurikulum merupakan seperangkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah
rencana yang telah disusun dan diatur dalam berlaku kurang lebih enam tahun.
bentuk mata pelajaran yang akan dipelajari Kurikulum 2013 sering disebut juga
dan ditempuh oleh siswa untuk mencapai dengan kurikulum berbasis
suatu tujuan pendidikan yang telah karakter.“Individu yang berkarakter baik
ditetapkan. Kurikulum dalam arti luas dapat adalah individu yang dapat membuat
diartikan segala sesuatu yang ada di sekolah keputusan dan siap mempertanggung
yang telah diatur dan direncanakan jawabkan setiap akibat dari keputusannya”
sebelumnya baik berupa tujuan, isi, mata (Novita et al., 2020)
pelajaran, serta segala hal yang menyangkut Kurikulum 2013 sendiri lebih
dalam proses pembelajaran merupakan menekankan pada kemampuan,
kurikulum itu sendiri. pemahaman, dan pendidikan berkarakter,
Latar Belakang Kurikulum 2013 dimana siswa dituntut untuk paham
Kurikulum 2013 merupakan perubahan terhadap materi yang diajarkan, aktif
atau tindak lanjut dari kurikulum sebelumnya dalam proses diskusi dan presentasi. Serta
yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki sopan santun dan sikap disiplin
(KBK) yang pernah dipakai pada periode yang tinggi, yang terpenting kurikulum ini
tahun 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi pastilah mempunyai kelebihan dan
(KBK) menjadi acuan berbagai ranah kekurangan.
pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan Konsep Dasar Kurikulum 2013
sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur Inti dari kurikulum 2013 ada pada
pendidikan, khususnya jalur pendidikan upaya penyederhanaan yang sifatnya
sekolah. tematik-integratif, kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum disiapkan untuk menyetak generasi yang
yang dipakai pada saat sekarang ini, sekolah- siap menghadapi tantangan masa depan,
sekolah terpilih atau yang dianggap mampu oleh karenanya kurikulum disusun untuk
untuk menerapkan sistem kurikulum mengantisipasi perkembangan masa
ini.Suatu lembaga pendidikan dikatakan depan. Titik berat pada kurikulum
mampu menerapkan kurikulum ini apabila 2013adalah bertujuan agar peserta didik
semua keadaan terpenuhi dan memiliki kemampuan yang lebih baik
mendukung.Kurikulum 2013 merupakan dalam melakukan observasi, bertanya
kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah (wawancara), bernalar, dan

9
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

mengomunikasikan (mempresentasikan) apa Evaluasi merupakan suatu


yang mereka peroleh atau mereka ketahui komponen kurikulum, karena kurikulum
setelah menerima pelajaran. adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan
Pendidikan berbasis karakter yang belajar mengajar, dengan evaluasi dapat
diprioritaskan dalam kurikulum 2013 diperoleh informasi yang akurat tentang
merupakan suatu jalan yang ditempuh untuk penyelenggaraan pembelajaran dan
membentuk karakter, watak dari seseorang keberhasilan siswa (Oemar Hamalik,
agar bisa menjadi lebih baik lagi. 2011, hlm.24).

Komponen-Komponen Kurikulum 2013 Keunggulan Kurikulum 2013


Tujuan Kurikulum Menurut Mulyasa dalam bukunya
Tujuan kurikulum tiap satuan Pengembangan dan Implementasi
pendidikan harus mengacu pada arah tujuan Kurikulum 2013 (2014:163-164)
Pendidikan Nasional. Dalam skala lebih luas, mengatakan bahwa ada 3 keunggulan
kurikulum merupakan suatu alat pendidikan Kurikulum 2013, yaitu:
dalam rangka pengembangan sumber daya Kurikulum 2013 menggunakan
manusia yang berkualitas. pendekatan yang bersifat alamiah
Materi Kurikulum (kontekstual), karena berangkat, berfokus,
Materi kurikulum pada hakikatnya dan bermuara pada hakekat peserta didik
adalah isi kurikulum, dalam Undang- untuk mengembangkan berbagai
Undang pendidikan tentang Sistem kompetensi sesuai dengan potensinya
Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa masing-masing.
isi kurikulum merupakan bahan kajian dan Kurikulum 2013 yang berbasis
pelajaran untuk mencapai suatu tujuan karakter dan kompetensi boleh jadi
pembelajaran. mendasari pengembangan kemampuan-
Metode kemampuan lain. Penguasaan ilmu
Metode adalah cara yang digunakan pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam
untuk penyampaian materi pelajaran dalam suatu pekerjaan, kemampuan pemecahan
upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode masalah dalam kehidupan sehari-hari,
atau strategi pembelajaran menempati fungsi serta pengembangan aspek-aspek
yang penting dalam kurikulum. kepribadian dapat dilakukan secara
Evaluasi optimal berdasarkan standar kompetensi
tertentu.

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

Ada bidang-bidang studi atau mata merupakan peristiwa-peristiwa yang benar-


pelajaran tertentu yang dalam benar terjadi dimasa lalu yang didalamnya
pengembangannya lebih tepat menggunakan terkandung ilmu pengetahuan,
pendekatan kompetensi, terutama yang kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
berkaitan dengan keterampilan. adat istiadat dan kemampuan yang lain
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
Sejarah Kebudayaan Islam sebagai anggota masyarakat.
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan Secara substansial, pembelajaran
gabungan dari 3 suku kata yaitu sejarah, Sejarah Kebudayaan Islam memiliki
kebudayaan dan Islam. Masing-masing dari kontribusi dalam memberikan motivasi
suku kata tersebut bisa mengandung arti kepada peserta didik untuk mengenal,
sendiri-sendiri. Dari ketiga kata tersebut memahami, dan menghayati sejarah
setidaknya ada 2 kata yang diuraikan untuk kebudayaan Islam yang mengandung nilai-
membangun sebuah pengertian dari Sejarah nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
Kebudayaan Islam, yakni sejarah dan melatih kecerdasan, membentuk sikap,
kebudayaan. watak, dan kepribadian peserta didik
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia (Lampiran SK Dirjen Pendis 2013, 2013:
merupakan kata serapan dari bahasa Arab. 55).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
sejarah (ilmu) diartikan sebagai menekankan pada kemampuan mengambil
“pengetahuan atau uraian tentang peristiwa- ibrah atau hikmah (pelajaran) dari sejarah
peristiwa dan kejadian- kejadian yang benar- Islam, meneladani tokoh- tokoh
benar terjadi dimasa berprestasi, dan mengaitkannya dengan
lampau”(Bleicher, Josef, fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
Heurmenetika Kontemporer, n.d.). Ditinjau iptek, seni, dan lain-lain, untuk
dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan mengembangkan kebudayaan dan
berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah, peradaban Islam pada masa kini dan masa
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti yang akan datang.
budi atau akal”. Kebudayaan adalah “hasil Paradigma belajar bagi peserta didik
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) menurut jiwa Kurikulum 2013 adalah
manusia seperti kepercayaan, kesenian dan peserta didik aktif mencari bukan lagi
adat istiadat”. Jadi, dari pengertian sejarah peserta didik menerima, maka
dan kebudayaan diatas bisa diambil pembelajaran harus dikembangkan
pengertian bahwa Sejarah Kebudayaan Islam
1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, HASIL


dan kreatif. Model pembelajaran yang
Dari hasil penelitian di lapangan
dikembangkan hendaknya memberikan
diperoleh jumlah guru seluruhnya di
ruang bagi peserta didik untuk lebih aktif
MTsN se Kota Banda Aceh baik PNS
dalam belajar sesuai dengan metode belajar
maupun non PNS berjumlah 195 orang
aktif (active learning).(Nurdyansyah &
guru, namun dari keseluruhan guru
Fahyuni., 2016)
tersebut hanya 8 orang guru yang
METODE mengajar pelajaran SKI dengan rincian
Pendekatan kualitatif digunakan dalam seperti pada table di bawah ini.
penelitian ini, yang dilakukan di MTsN se Tabel 1. Jumlah Guru di MTsN
Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh. Penelitian di laksanakan Nama Jumlah Jumlah
Madrasah Guru Guru SKI
mulai tanggal 23 September 2021 sampai MTSN 1 68 3
tanggal 8 November 2021. Metode MTsN 2 54 2
pengumpulan data dilakukan melalui MTsN 3 28 1
MTsN 4 45 2
wawancara dan observasi. Subjek dalam
Jumlah 195 8
penelitian ini adalah Guru MTsN se Kota
Banda Aceh yang berjumlah 8 orang.
Adapun jumlah siswa di setiap
Adapun jumlah madrasah tsanawiyah di Kota
Madrasah Tsanawiyah Negeri se Kota
Banda Aceh berjumah 4 MTsN yaitu:
Banda Aceh sebagai berikut:
1. MTsN 1 Banda Aceh, dengan alamat:
Jl. Pocut baren no. 114 Kuta Aalam Tabel 2. Jumlah Siswa MTsN Kota
Banda Aceh
Banda Aceh.
Nama
2. MTsN 2 Banda Aceh, dengan alamat: Nama Madrasah Jumlah
Jl. Tgk Imeum Lueng Bata, Kecamatan Madrasah laki- Perem
No laki puan
Lueng Bata.
MTsN 1
3. MTsN 3 Banda Aceh, dengan alamat: Banda 446 758 1204
1 Aceh
Jl. Kampus Unida No. 188, Punge
MTsN 2
Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda 269 445 714
2 Aceh
Banda Aceh.
MTsN 3
4. MTsN 4 Banda Aceh dengan alamat: Jl. Banda 120 171 291
3 Aceh
Rukoh Utama Gampong Kopelma
MTsN 4
250 343 593
Darussalam Kota Banda Aceh. Banda
4 Aceh
1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

bagaimana berinovasi, pengembangan


penguatan karakter, Pendidikan anti
Jumlah rombel Belajar untuk setiap
korupsi dan pengembangan moderasi
madrasah seperti pada table di bawah ini:
beragama serta memberi paying hukum
Tabel 3. Jumlah Rombongan Belajar dalam pengembangan kekhasan madrasah.
Jumlah Rombel Jumlah Perbedaan KMA 165 tahun 2014 dengan
Nama
Madrasah Kelas Kelas Kelas KMA 183 hanya pada pengembangannya,
No VII VIII IX dan ada beberapa materi yang bergeser
.
MTsN 1 dari
semester 1 pindah ke semester 2 begitu juga
Banda 11 11 11 33
1 Aceh sebaliknya.

MTsN 2 Adapun penerapan inovasi yang saya


Banda 7 7 8 22
2 Aceh lakukan belum sepenuhnya sempurna,
MTsN 3 hanya membagi siswa dengan beberapa
Banda 2 4 4 10
3 Aceh kelompok, saya berikan judul untuk tiap
MTsN 4 kelompok, kemudian siswa membuat
Banda 6 6 6 18
4 Aceh
ringkasan Bersama kelompoknya dan
mempresentasikan di depan kelas. Untuk
kelompok lain setelah presentasi selesai
Hasil wawancara dengan guru SKI di
diizinkan untuk bertanya. Grup yang
MTsN 1 Banda Aceh
presentasi harus menjawab tertanyaan
Guru SKI di MTsN 1 Banda aceh tersebut. Diakhir diskusi guru dan siswa
berjumlah 3 orang, dan Ijazah S1 ke 3 guru menarik kesimpulan dari materi yang
tersebut Pendidikan Agama Islam, begitu diajarkan hari ini. Kendala yang saya
juga dengan sertifikat pendidik sesuai dengan (guru) alami untuk membawa siswa
bidangnya yaitu SKI. Hasil wawancara kesitus-situs sejarah adalah waktu untuk
dengan guru kelas VII ( Ibu JN) mengatakan: jam SKI hanya 2 jam dalam satu minggu.

Guru di MTsN 1 Banda Aceh sudah Sebelum Tsunami (tahun 2003) saya
menerapkan kurikulum sesuai dgn KMA 183 mengajar di kelas IX, pernah membawa
dan 184 tahun 2019. KMA 183 tahun 2019 siswa ke makam Syiah Kuala, siswa
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam sangat termotivasi dalam belajarnya
dan Bahasa Arab di madrasah. Sedangkan karena siswa tertanya langsung dengan
KMA 184 tahun 2019 merupakan pedoman penjaga makam. Namun pada masa

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801
pademi ini hal seperti itu

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

tidak pernah saya lakukan lagi karena tidak belum seluruhnya memiliki buku SKI,
cukup waktu untuk melakukannya. Kendala hanya satu dua siswa yang mau
lainnya adalah siswa belum mempunyai buku memfotocopi buku tersebut. Saya sudah
SKI, padahal bukunya sudah saya download berusaha menjumpai kepala Pustaka unk
dan kirim ke siswa, hanya satu dua orang pengadaan buku ini, namun belum
yang mau foto copy yang lainnya tidak terlearisasi. Untuk membawa siswa kesitus
memfotokopikannya. situs sejarah belum pernah saya lakukan.

Hasil wawancara dengan guru kelas Hasil Wawancara dengan guru kelas
VIII (Ibu NH) di MTsN Model beliau IX (Ibu AM) mengatakan:
mengatakan:
Ada penambahan materi pada bab I,
Dalam penerapak kurikulum KMA 183 dan bab III, ada juga beberapa materi dari
tidak jauh berbeda dengan KMA 165 tahun semester satu dipindah ke semester 2
2014, hanya saja disini lebih dikembangkan begitu juga sebaliknya. Untuk inovasi saya
lagi materinya,. Dalam hal berinovasi saya masih harus banyak belajar, Adapun
juga belum begitu sempurna yang saya inovasi yang saya lakukan dengan
lakukan, kadang-kadang saya menggunakan media infokus
memperlihatkan situs-situs sejarah melalui memperlihatkan situs-situs dan tokoh-
gambar yang saya download dan saya tokoh sejarah Islam melalui PPT
perlihatkan pada siswa di kelas dengan (PowerPoin) dan kerja kelompok diskusi,
menggunakan infokus. Siswa juga belajar untuk mengajak siswa ke tempat-tempat
melalui diskusi kelompok, saya memberi sejarah seperti makam Iskandar Muda
kesempatan siswa dalam kelompoknya untuk sudah saya rencanakan Bersama guru IPS
memilih judul sejarah yang akan diceritakan tapi belum terlaksana karena terhalang
dengan menarik undian. Setelah mereka waktu jam belajar SKI hanya 2 jam
menemukan judul dan membuat ringkasan, saja.Mungkin kami akan merencanakan
siswa bercerita secara berkelompok di depan pada saat kegiatan ekstrakurikuler.
kelas, setelah selesai diberi kesempatan Kendala yang saya hadapi dalam
uutuk siswa lainnya bertanya, dan kelompok pembelajaran SKI ini adalah masalah
presentasi bajib menjawabnya. Bila siswa buku, walaupun bukunya sudah ada dan
tidak mampu menjawab pertanyaan saya tinggal di download saja namun siswa
selaku guru memberi arahan rentang jawaban hanya satu, dua orang yang
tersebut. Kendala yang saya hadapi siswa melakukannya.

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801
Hasil wawancara dengan guru SKI
di MTsN 2 Banda Aceh

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

Jumlah guru SKI di MTsN 2 Banda siswa selama 1 tahun, namun pengadaan
aceh 2 orang dan Ijazah S1 yang dimiliki buku SKI belum mencukupi, Insya Allah
sesuai dengan bidang studi yang diasuh, tahun 2022 sudah mencukupi. Saya belum
begitu juga dengan sertifikat pendidik sesuai pernah mengajak siswa belajar di luar
dengan bidangnya yaitu SKI. Hasil sekolah dengan mengunjungi situs sejarah
wawancara dengan guru SKI (Ibu SR) MTsN seperti makam Syiah Kuala atau ke
2 Banda Aceh mengajar di kelas VII dan Makam Sultan Iskandar Muda karena
VIII mengatakan: waktu yang sangat sedikit hanya 2 jam

Saya sudah menerapkan KMA 183 dalam sutu minggu, di samping itu

tahun 2019 di MTsN 2. Inovasi yang saya membawa anak belajar ke luar dari

lakukan hanya sebatas membuat PPT pekarangan madrasah tanggung jawabnya

(Powerpoin) dan memutarkan beberapa sangat besar. Saya juga belum pernah

video tentang sejarah kebudayaan Islam baik mengajak siswa belajar di sekitar

tokoh maupun peristiwa sejarahnya, kadang- pekarangan madrasah ( belajar di luar

kadang siswa membentuk kelompok diskusi kelas). Kendala yang terakhir menurut

untuk membahas suatu materi, setelah saya pembelajaran SKI hapir seluruhnya

mereka membuat ringkasan kemudian pada jam-jam terakhir, membuat anak

presentasi di depan kelas, untuk kelompok sudah tidak focus dalam penerimaan

lain diberi kesempatan bertanya bila kurang materi.

jelas, kolompok diskusi yang yang Hasil wawancara dengan guru SKI
melakukan presentasi menjawab pertanyaan (Ibu EY) MTsN 2 yang mengajar kelas
dari kelompok yang bertanya, diakhir diskusi VIII dan kelas IX mengatakan:
saya akan memberikan penguatan tentang
Saya sudah menerapkan KMA
materi tersebut.
183dan 184 tahun 2019 di MTsN 2 Banda
Kendala yang saya hadapi dalam Aceh, Inovasi dalam pembelajaran belum
pembelajaran SKI terutama masalah buku semperna yang saya lakukan, saya masih
paket, siswa belum mengeprint atau harus banyak belajar untuk menciptakan
memfotocopi buku yang diberikan inovasi-inovasi baru. Adapun yang saya
Departemen Agama, hanya beberapa orang lakukan dalam hal inovasi mengajak anak
saja yang sudah menggandakan buku. belajar kelompok, berdiskusi, setelah
Perpustakaan Madrasah MTsN 2 sudah siswa membaca bahan yang diberikan,
menyediakan buku SKI untuk dipinjamkan siswa meringkas materi tersebut kemudian
siswa mempresentasikan di depan kelas,
1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801
diberi

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

kesempatan untuk kelompok lain bertanya Hasil wawancara dengan Guru SKI
dan pertanyaan itu dijawab oleh kelompok MTsN 3 Banda Aceh.
yang mempresentasikan, sering juga saya
Guru SKI hanya 1 orang, yaitu (ibu
buat PPT dan video tentang sejarah Islam.
RJ) beliau guru honor dan baru mengajar
Kalau dilihat dari materi SKI secara sejak tahun 2020, mengajar dari kelas VII,
keseluruhan dari kelas VII, VIII dan IX ada VIII, dan IX. Ijazah S1 yang dimiliki
mengalami penambahan, terjadi pemindahan sesuai dengan bidang studi yang diasuh.
letak materi dari kelas VII berpindah ke kelas Sebelumnya diasuh oleh guru Quran
IX atau sebaliknya, dan materi semester 1 Hadist, dan Fiqih. Beliau mengatakan:
pindah ke semester 2 begitu juga sebaliknya.
Beda kurikulum yang lama dengan
Kadang kala saya juga menggunakan infokus
kurikulum baru, pada kurikulum yang baru
untuk menayangkan PPT(powerpoin) yang
lebih mendetail dan lehih jelas, jadi siswa
sudah saya siapkan dan memutar video
lebih mudah memahaminya. Kendalanya
tentang tokoh Islam dan sejarah
siswa belum mempunyai buku, buku
kehidupannya. Saya juga belum pernah
hanya dimiliki oleh guru bidang studi.
mengajak siswa kesitus sejarah yang ada
Belum pernah siswa disini belajar SKI di
disekitar Kota Banda Aceh, dan belum
luar madrasah dengan mengunjungi situs
pernah memanfaatkan halaman madrasah
sejarah Kebudayaan Islam. Saya juga
sebagai tempat pembelajan.
belum pernah mengajak siswa belajar di
Kendala yang saya hadapi sangat pekarangan madrasah.
sedikit siwa yang sudah mempunyai buku
Inovasi yang saya lakukan dengan
pegangan. Siswa masih menggunakan buku
memperlihatkan PPT dan video tentang
SKI yang lama sesuai dengan KMA 185
perang Uhud dan perang Badar. Siswa
tahun 2014. Bila siswa sudah mempunyai
sering saya ajak belajar kelompok dengan
buku SKI sesuai dengan KMA183 tahun
membuat makalah dan presentasi di depan
2019 pengmbangan materinya lebih luas dan
kelas, kelompok lain memberi tanggapan
jelas siswa lebih mudah memahaminya.
dan masukan untuk kesempurnaan
Untuk jam mengajar hanya sedikit makalah kelompok yang tampil.
sekali yang kena pada jam pertama dan
Hasil wawancara dengan guru SKI
kedua, pada umumnya kena pada jam
di MTsN 4 Banda Aceh.
terakhir, membuat siswa sudah tidak focus
lagi dalam menerima materi SKI.

1
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

Jumlah guru SKI di MTsN 4 hanya 2 Kurikulum SKI sesuai KMA 183
orang, yang satu memang lulusan Pendidikan tahun 2019 sangat membantu siswa untuk
Agama Islam dan bersertifikat pendidik SKI. memahami materi yang diajarkan, karena
Sedangkan yang satu lagi Lulusan ada penambahan penjelasan materi dengan
Pendidikan Agama Islam tetapi mengajar bahasa yang mudah dimengerti siswa.
Fikih dan sertifikat pendidik Fikih. Namun Disetiap jenjang ada pengembangan
karena kekerangan guru SKI beliau materi, di kelas IX pemabahan materi
diperbantukan untuk mengajar SKI. tentang Pasantern Ada beberapa materi

Hasil wawancara dengan guru kelas yang bertukar letaknya misalnya materi di

VII dan VIII ( Ibu NY) mengatakan: semester ganjil pindah ke semester genap
begitu juga sebaliknya, ini untuk semua
Saya mengajar di kelas VII dan kelas
kelas.
VIII, inovasi yang saya lakukan adalah
kegiatan pembelajaran dengan membuat PPT Kendalanya buku belum dimiliki

( Powerpoint) dan video-vidio tentang materi siswa, saya juga sebagai kepala Pustaka

SKI yang akan saya ajarkan, dan saya juga sudah menyiapkan buku sebanyak 60 unit

mengajak anak berdiskusi kelompok, dan untuk setiap jenjang kelas, namun buku itu

mengajak siswa untuk bercerita tentang belum bisa dimiliki siswa untuk

materi SKI. Kendala yang saya hadapi Siswa peminjaman selama setahun karena belum

belum memiliki buku SKI sesuai dengan mencukupi untuk semua siswa. Inovasi

KMA 183 tahun 2019. Buku hanya di yang saya lakukan dalam pembelajaran

berikan pada saat siswa belajar SKI setelah mengajak anak kerja kelompok, membuat

selesai belajar buku ditarik Kembali di makalah tentang materi yang diajarkan

simpan di Pustaka. sampai kepresesentasi.

Saya belum pernah mengajak anak Metode yang saya gunakan pada

untuk belajar di luar ruangan kelas dan juga umumnya ceramah dengan cara

belum pernah mengajak siswa ketempat- storitelling atau cerita bersambung, siswa

tempat sejarah. Kendala lainnya sering sekali perkelompok maju kedepan dan berceria

pelajaran SKI jam belajarnya setelah shalat pada kelompok lainnya kemudian

Zhuhur, membuat anak tidak focus dalam dilanjutkan dengan teman yang lainnya,

menerima materi pelajaran. semua siswa dalam kelompoknya ikut


bercerita sesuai bagian-bagiannya masing-
Hasil wawancara dengan guru kelas IX
masing, mis cerita kerajan kerajaan
(ibu YT)beliau mengatakan:

2
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

Demark, Saya sudah pernah membawa siswa menguasai inovasi-inovasi terkini pada
ke situs sejarah 2 tahun lalu yaitu ke pembelajaran SKI.
Meusium sunami dan Rumah Cut Nyak Din.
Selama pandemic belum penah dibawa siswa
KESIMPULAN
kesitus sejarah, untuk membawa siswa ke
situs sejarah sangat banyak kendalanya Berdasarkan hasil penelitian dan

terutama masalah dana dan waktu. pembahasan yang telah diuraikan di atas ,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Dari hasil wawancara dengan guru-
berikut:
guru yang mengajar di MTsN se Kota Banda
Aceh ada beberapa kendala yang hampir 1. Kurikulum KMA 183 dan KMA 184

sama antara satu madrasah dengan madrasah sangat membantu siswa dalam

lainnya, diantanyanya: memahami materi yang diajarkan,


karena dari setiap bab ada
1. Buku SKI baik kelas, VII,VIII dan IX
pengembangan materi, dengan Bahasa
pada umumnya belum dimiliki siswa
yang mudah dipahami siswa.
secara pribadi,
2. Guru dalam berinovasi masih perlu
2. pada umumnya guru tidak mengajak
bimbingan dari fasilitator yang
siswa belajar ditempat situs sejarah
berkopenten.
langsung karena terbatasnya dana dan
3. Pengadaan buku SKI sesuai KMA 183
waktu kegiatan belajar mengajar (KBM)
tahun 2019 belum dimiliki siswa pada
hanya 2 jam dalam seminggu,
umumnya.
3. pada umumnya jam mengajar SKI
4. Guru pada umumnya belum membawa
diberikan pada jam terakhir (setelah
siswa belajar di luar kelas dengan
Shalat Zhuhur) siswanya sudah tidak
memanfaatkan lingkungan madrasah.
bersemangat lagi, ini sesuai hasil
5. Ada beberapa kendala bila guru
penelitian Syaifuddin yang
mengajak siswa melihat langsung situs
mengungkapkan “problematika pada
sejarah yaitu masalah waktu dan dana
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
yang dibutuhkan.
Islam yakni Pembelajaran di akhir jam
Sebagai tindak lanjut dari hasil
pelajaran menjadi masalah tersendiri,
temuan penelitian dan simpulan-simpulan
4. siswa cenderung kurang bersemangat
yang telah dikemukakan di atas, maka
mengikuti pembelajaran setelah waktu
dapat diajukan beberapa saran sebagai
dhuhur. Pada umumnya guru juga belum
berikut:

2
JPD: Jurnal Pendidikan P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
Dasar 5801

1. Perlu adanya PPKB (Program Muslimah, M. (2020). Pendidikan dan


Pengembangan Keprofesian Metode Pembelajaran Menurut
Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz
Berkelanjutan) tentang inovasi-inovasi Andul Majid. At-Ta'lim: Kajian
pada pembelajaran SKI. Pendidikan Agama Islam, 2(1), 1–15.

2. Pengadaan Buku SKI sesuai KMA 183 Novita, Yuyun, Anwar, K., & Julis, D.
(2020). Implementasi Kurikulum
tahun 2019 sesegera mungkin. 2013 dalam Pembelajaran Sejarah
3. Pembelajaran di luar kelas sangat di Kebudayaan Islam di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 5 Kota Jambi.
perlukan untuk menghilangkan rasa PhD diss., UIN Sulthan Thaha
bosan dan lelahnya siswa karena jam Saifuddin Jambi.
Nurdyansyah, & Fahyuni., E. F. (2016).
belajarnya setelah shalat zuhur.
Inovasi model pembelajaran sesuai
4. Perlu dicarikan solusi agar siswa dapat kurikulum 2013.
belajar langsung ke situs sejarah yang Sadat, F. A. (2020). Implementasi
Kurikulum 2013 untuk Peningkatan
ada di sekitar Kota Banda Aceh.
Mutu Pembelajaran di Madrasah
dalam Menghadapi Abad 21.
Tsaqafatuna, 2(2), 15–37.

DAFTAR PUSTAKA
Bleicher, Josef, Heurmenetika Kontemporer,
and T. A. N. P. (n.d.). Pengertian dan
Kerangka Teori Historiografi.
Duryat, H. M. (2021). Paradigma Pendidikan
Islam: Upaya Penguatan Pendidikan
Agama Islam di Institusi yang Bermutu
dan Berdaya Saing. Alfabeta.
Firmansyah, F. (2007). Firmansyah, F.
(2007). Implementasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan (Struktur dan
kendalanya). TADRIS: Jurnal
Pendidikan Islam, 2(1).

You might also like