Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 (3 Sektor)
Kelompok 5 (3 Sektor)
Keseimbangan
Perekonomian Tertutup
(3 sektor)
Hurin Hevana Ulya
1
210501110010
Anggota
Kamalian Nabiel Mirza
2
210501110145
Kelompok
Dida Maulidya Al Afshana
3
21501110249
Perekonomian 3 Sektor
__ yaitu perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah.
Perekonomian
3 Sektor 3 4
Faktor Penentu
Proyeksi jumlah pajak yang
1
diterima
C + I + G = C + S + Tx + Tr / I + G = S + T
Jenis-Jenis Pajak
PAJAK LANGSUNG
Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang menjalankan kegiatan dan memperoleh
keuntungan wajib membayar pajak. Pajak yang dipungut dan dikenakan ke atas pendapatan mereka
dinamakan pajak langsung, yaitu pajak yang secara langsung di pungut dari orang yang
berkewajiban untuk membayar pajak.
Contoh : Pajak Penghasilan / PPh
𝜟𝑪 = 𝑴𝑷𝑪 𝒙 𝑻 Kesimpulan
𝜟𝑺 = 𝑴𝑷𝑺 𝒙 𝑻
ondongan Mengkonsumsi Marj
Kec inal
Kecondongan mengkonsumsi marjinal pendapatan disposebel (MPC), dan kecondongan
mengkonsumsi marjinal pendapatan nasional (MPCy).
Dalam ekonomi 3 sektor dimana Δ𝐘 lebih besar dari Δ𝐘𝐝. Maka MPC lebih besar dari 𝐌𝐏𝐂𝐲.
1) MPC adalah rasio di antara pertambahan Karena pajak adalah t.Δ𝐘 maka,
konsumsi dengan pertambahan pendapatan Δ𝐘𝐝=Δ𝐘−𝐭.Δ𝐘=𝟏−𝐭Δ𝐘, maka :
disposibel.
𝐌𝐏𝐂 = Δ𝐂
Δ𝐘𝐝
→ 𝐌𝐏𝐒 = Δ𝐒
(𝟏−𝐭)Δ𝐘
Dengan demikian jelas bahwa Penerimaan Pemerintah, yang besarnya biasanya sama dengan
Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure, G) hanya merupakan bagian kecil saja dari
Pendapatan Nasional. Di Indonesia Penerimaan Pemerintah berasal dari Penerimaan Dalam Negeri
dan Penerimaan Pembangunan. Dana yang diterima pemerintah dari berbagai sumber di atas
kemudian dikeluarkan kembali untuk berbagai keperluan, yang secara garis besar digolongkan atas
Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan.
Angka-Angka Pengganda / Multiplier
Dalam perekonomian 3 sektor, kita membedakan dua keadaan, yaitu :
1. Angka pengganda dengan pajak lumpsum
2. Angka pengganda dengan pajak proporsional
Fungsi pajak lumpsum : Tx = To (eksogen)
Fungsi pajak proporsional : Tx=To+tY (endogen)
∆
Perubahan investasi sebesar I akan mengakibatkan pendapatan nasional mengalami
∆
perubahan menjadi : Y+ Y = Y1. Maka, dengan demikian penambahan pendapatan
∆
adalah sebesar : Y = Y1 – Y. Diperoleh :
Kenaikan pendapatan : ∆Y = Y1 – Y
∆
Dengan demikian kenaikan pendapatan nasional ( Y) akibat kenaikan pengeluaran
pemerintah :
(2B) Multiplier Pengeluaran Pemerintah Dengan Sistem
Pajak Proporsional
Multiplier pengeluaran pemerintah adalah :
∆
Dengan demikian kenaikan pendapatan nasional ( Y) akibat kenaikan pengeluaran
pemerintah :
(3) Multiplier Pajak
Perubahan pada pajak mempunyai dampak yang berbeda terhadap perubahan
pendapatan nasional di banding perubahan investasi dan pengeluaran pemerintah.
∆
Dalam sistem pajak tetap, jika pajak mengalami kenaikan sebesar Tx maka Yd akan
∆ ∆
turun sebesar Yd = Tx, sehingga pengeluaran agregate akan turun sebesar
∆ ∆
C = AE = MPC x Tx.∆
∆
Sebaliknya jika pajak diturunkan sebesar Tx, maka konsumsi dan pengeluaran
∆ ∆
agregate akan bertambah sebesar C = AE = MPC Tx. ∆
Dalam sisitem pajak proporsional, jika pajak yang dipungut dikurangi sebesar ∆Tx maka
konsumsi dan pengeluaran agregat akan mengalami pertambahan sebesar
∆ ∆ ∆
C = AE = c Tx.
Terima Kasih..
Semoga Bermanfaat..
— kelompok 5