Professional Documents
Culture Documents
CBR Matematekia Ekonomi - Kelompok 3
CBR Matematekia Ekonomi - Kelompok 3
PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
Dr.H.M.YUSUF HARAHAP,M.Si
DISUSUN OLEH :
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan Rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas CBR
ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Matematika Ekonomi. Terima kasih
juga kami ucapkan kapada pihak-pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tulisan ini
, terutama kapada Dosen Pengampu.
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tulisan ini ke
waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap CBR ini dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca,
TerimaKasih banyak atas perhatiannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
IDENTITAS BUKU
RINGKASAN BUKU
PEMBANDINGAN ANTARA BAB 7, 8, 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesuai dengan KKNI yang berlaku di perguruan tinggi di Universitas Negeri Medan
khususnya fakultas ekonomi telah dilakukannya pemberian tugas kepada siswa yaitu “Critical
Book Report”. Maka penulis diharuskan untuk dapat berpiki kritis tentang buku mata kuliah
yang bersangkutan yaitu Kepemimpinan. Mengkritisi buku ini memiliki tujuan yaitu dengan
membandingkan dua buku. Dengan mengkritik buku tersebut, maka penulis dapat
mengetahui perbedaan antara buku satu dengan buku yang lainnya. Dan juga mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing buku. Tugas ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan atau mengembangkan tingkat analisis mahasiswa agar selesai
perkuliahan Kepemimpinan nantinya, akan menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi
seorang pendidik yang baik dan benar dan dapat dikatakan menjadi guru profesional.
Tujuan
Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku Matematika Ekonomi
Manfaat
PEMBAHASAN
Identitas Buku
ISBN : 978-602-5867-40-8
RINGKASAN BUKU
Ringkasan Bab 7
A.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan hakikat fungsi konsumsi
B.URAIAN MATERI
1. FUNGSI KONSUMSI
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan
pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear sebagai
berikut :
C=a+bcY
Keterangan :
Y = pendapatan
APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat konsumsi (C) dengan
besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y).
MPC (Marginal Propencity to Consume) adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan
konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat dirumuskan:
1) Untuk memperoleh persamaan konsumsi dapat pula digunakan rumus persamaan garis yang
melalui 2 titik :
2) Atau dengan mengidentifikasi nilai a dan b, sehingga akan diperoleh bentuk persamaan :
Sebelum melukis grafik konsumsi akan disajikan gambar 7.1 tentang kurva fungsi konsumsi sebagai
berikut :
APC = 𝑪 𝑪
b = MPC = ∆𝑪 ∆𝑪
C = a + bcY
Matematika Ekonomi 63
Berdasarkan gambar grafik fungsi konsumsi di atas, maka dalam melukis grafik tsb langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
3) Tentukan letak titik koordinat tsb pada bidang cartecius dan hubungkan dengan cara menggaris.
Matematika Ekonomi 64
= 200.000 500.000
=25
C = 0,4Y + 200.000
b. Gambar kurva
C = 0,4.(0) + 200.000
C = 200.000
0 = 0,4Y + 200.000
- 0,4Y = 200.000
Y = - 500.000
Koordinat (-500.000, 0)
3) Tentukan letak titik koordinat tsb pada bidang cartecius dan hubungkan dengan cara menggaris.
Matematika Ekonomi 65
2. FUNGSI TABUNGAN
a. Fungsi tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan
(Y). Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat ditentukan sebagai berikut :
S = Y – a – bcY
S = -a + (1 – bc) Y
S = - a + bs Y
Matematika Ekonomi 66
Y=C+S S=Y–C
Atau
Keterangan :
S = tabungan
Y = pendapatan
bs = MPS
1) Untuk memperoleh persamaan konsumsi dapat pula digunakan rumus persamaan garis yang
melalui 2 titik :
2) Atau dengan mengidentifikasi nilai a dan b, sehingga akan diperoleh bentuk persamaan :
S = -a + bsY
Sebelum melukis grafik tabungan akan disajikan gambar 7.2 tentang kurva fungsi tabungan sebagai
berikut :
S=-a+(1-bc)Y
S=-a+bsY
Matematika Ekonomi 67
Berdasarkan gambar grafik fungsi tabungan di atas, maka dalam melukis grafik tsb langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
3) Tentukan letak titik koordinat tsb pada bidang cartecius dan hubungkan dengan cara menggaris.
1) Fungsi Tabungan
C = a + bcY
b = 0,5
S = -a + (1-b)Y
2) Grafik fungsi
10 juta = 0,5 Y
Y = 20 juta
Koordinat A (20 juta, 0)
S = - 10 juta
c) Tentukan letak titik koordinat tsb pada bidang cartecius dan hubungkan dengan cara menggaris.
Matematika Ekonomi 69
Tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan di mana besarnya pendapatan sama dengan
besarnya pengeluaran untuk konsumsi, atau dapat dikatakan Y = C atau Y – C = 0, sehingga S = 0
Ringkasan Bab 8
BARISAN
BARISAN
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan aritmatika dan barisan geometri
B.URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN BARISAN
Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu. Bentuk umum
barisan bilangan a1, a2, a3, ...,an. Setiap unsur pada barisan bilanan disebut suku. Suku ke-n dari
suatu barisan ditulis dengan simbol Un ( n merupakan bilangan asli). Untuk suku pertama dinyatakan
dengan simbol a atau U1. Berdasarkan banyaknya suku, barisan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Barisan berhingga, jika banyaknya suku-suku tertentu jumlahnya. b.Barisan tak berhingga, jika
banyaknya suku-suku tak berhinga
jumlahnya.
Perhatikan barisan aritmatika 1, 3, 5, 7,... dan 2, 4, 6, 8,....; setiap selisih anatara dua suku yang
berurutat adalah tetap nilainya yaitu:
Secara umum U1, U2, U3, U4, ...,un adalah barisan aritmatika apabila U2 -U1 =U3 –U2 =U4 –U3
=...=Un–Un-1=konstanta.Konstantaini disebut beda dan ditanyakan dengan b. pada setiap barisan
aritmatika berlaku sebagai berikut :
Un – Un-1 = b
Jika suatu pertama barisan atritmatika U1 dinamakan a dan bedanya b maka diperoleh:
U1 = a = a + ( 1 – 1)
U2 – U1 = b ↔U2 = U1 + b = a + b = a +(2-1)b
U3 – U2 = b ↔U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b = a +(3-1) b
U4 – U3 = b ↔U4 = U3 + b = a + b + b + b = a + 3b = a +(4-1)b
dan seterusnya.
Berdasarkan suku ke-n barisan aritmatika dengan melihat pola di atas adalah:
Un = a + (n – 1)
Keterangan :
Dengan t > P, t dan P adalah bilangan asli, Contoh penerapan sifat barisan aritmatika :
2Ut = Ut-p + Ut+p atau
Ut = 𝑪𝑪−𝑪 + 𝑪𝑪+𝑪 𝑪
Matematika Ekonomi 73
U2 =𝑪1+𝑪3 2
Jawab :
U5 =a+(n-1)b=1+4.3=1+12=13
U6 =a+(n-1)b=1+5.3=1+15=16
U7 =a+(n-1)b=1+6.3=1+18=19
Matematika Ekonomi 74
Un = a + ( n-1) b
U5 =a+(5-1)b
21 = a + 4b - 20 = 5b
B = 20/5
b=4
subtitusi nilai b pada persamaan (1) maka : 41 = a + 9b
41 = a + 9 (4)
41 = a + 36
a = 41 – 36
a=5
Untuk menentukan suku yang ke-50 maka gunakan perumusan berikut Un = a + ( n-1) b
U50 =a+(50-1).4
= 5 + 49 . 4
Matematika Ekonomi 75
Contoh 3
Seorang ibu membagikan permen kepada 5 orang anaknya menurut aturan barisan aritmetika.
Semakin muda usia anak semakin banyak permen yang diperoleh. Banyak permen yang diterima
anak kedua 11 buah dan anak keempat 19 buah. Berapa banyak permen yang diterima oleh anak
terkecil?
Penyelesaian:
Misal permen yang diterima 5 anak tersebut mulai dari anak tertua adalah a, a + b, a + 2b, a + 3b, a +
4b
a + b = 11 .... persamaan 1)
a + 3b = 19 ....persamaan 2)
a + b = 11 -
2b= 8 b=4
Sehingga a + b = 11 a + 4 = 11 a =7
a + 4b = 7 + 4(4) = 23
a. Mencari rasio
Bila kita perhatikan pada barisan 1, 2, 4, 8, 16,..., setiap perbandingan dua suku yang berurutan
adalah tetap harganya, yaitu: 2 ,4,8,16,....=2 1248
Secara umum U1, U2, U3,...., Un adalah barisan geometri bila : 𝑪2 , 𝑪3, 𝑪4, 𝑪5, .... = 𝑪𝑪 = konstanta,
𝑪1 𝑪2 𝑪3 𝑪4 𝑪𝑪−1
Matematika Ekonomi 76
Konstanta ini disebut rasio (perbandingan) dan dinyatakan dengan r. pada setiap barisan geometri
berlaku:
Jika suku pertama barisan geometri dinamakan a dan rasionya atau perbandingannya r maka
diperoleh:
U1 =a=ar1-1
𝑪2 =r↔U2 =U1.r=ar2-1
𝑪3 =r↔U3 =U2.r=ar.r=ar3-1 𝑪2
𝑪4 =r↔U4=U2.r=arr.r=ar4-1,danseterusnya 𝑪3
Besarnya suku ke-nbarisan geometri dengan melihat pola di atas adalah sebagai berikut :
Un = ar n-1
Keterangan :
Un = suku ke-n
a = suku pertama r = rasio
Dengan t > P, t dan P adalah bilangan asli, Contoh penerapan sifat itu adalah
𝑪2 = 𝑪 + 𝑪
𝑪𝑪 =r 𝑪𝑪−𝑪
𝑪2 = 𝑪 + 𝑪
𝑪 𝑪−𝑪 𝑪+𝑪
3 3−2
3+2
𝑪2=𝑪 +𝑪 315
Matematika Ekonomi 77
Contoh 1 :
Tentukan rumus umum suku ke-n barisan 16, 8, 4, 2,......,dan tentukan suku ke-20.
Diketahui : U1 = a = 16
U2 = 8 Ditanya : U20 = ?
Jawab :
𝑪= 𝑪𝑪 =𝑪2=8 =1
𝑪𝑪−1 𝑪1 16 2
Un = arn-1
U20 =
U20 =
U20 =
16(1)20−1 2
16(1)19 2
1 215
Ringkasan Bab 9
DERET
A.TUJUAN PEMBELAJARAN
DERET
B.URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN DERET
Bila suku-suku pada suatu baris dijumlah maka jumlah tersebut dinamakan deret. Jadi, deret
merupakan penjumlahan semua suku suatu baris. Secara umum suatu deret dapat ditulis sebagai
berikut :
Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un-1 + Un
Deret dapat dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur, dan deret harmoni. Deret hitung
merupakan jumlah suku-suku banjar hitung, deret ukur merupakan jumlah suku-suku banjar ukur,
dan deret harmoni merupakanjumlah suku-suku banjar harmoni. Deret hitung sering disebut juga
deret aritmatika, dan deret ukur sering disebut deret geometri. Contoh:
a. Derethitung
b. Deretukur
c. Deretharmoni
:1+ 1 +1 +...+1 23𝑪
:1+2+3+...+n :5+10+20+..+5(2n-1)
Pada bab ini akan dibahas tentang deret hitung (deret aritmatika) dan deret ukur (deret geometri)
Matematika Ekonomi 80
Apabila a adalah suku pertama suatu baris (U1) dan b adalah beda
antara dua suku yang berurutan maka sesuai dengan pengertian deret hitung, diperoleh :
Sn = Sn =
2Sn = 2Sn = Sn =
a + (a+b) + (a+2b) + ... + (a+(n-2)b) + (a+(n-1)b) a+(n-1)b + a+(n-2)b + a+(n-3)b + ... + (a+b) + a
𝑪 x [2a+(n-1)b] 2
Sn =
Sn = 𝑪 n (a+Un) 𝑪
Keterangan :
Matematika Ekonomi 81
Diketahui :
beda suku
b = 11 – 7 = 15 – 11 = 4 a. Sukuke-10yaitu
𝑪 =𝑪+(𝑪−1)𝑪 10
𝑪 =7+(10−1)4 10
𝑪 =7+(9∗4) 10
𝑪 =7+36 10
𝑪 =43 10
𝑪10 = 10 (7 + 43) 2
Menggunakan perumusan ini karena sudah diketahui suku yang terakhir yang dihitung atau suku
yang ke-10.
Jadi jumlah suku 10 pertam yaitu 250 c. Jumlah 20 suku pertama yaitu
Menggunkan perumusan yang ini dikarenakan belum dietahui suku terakhir yang dihitung.
Matematika Ekonomi 82
Apabila a adalah suku pertama suatu baris (U1) dan r adalah rasio
antara dua suku yang berurutan maka sesuai dengan pengertian deret ukur, diperoleh:
Sn =a + ar+ar2 +...+arn-1
Sn – (Sn.r) = a + 0 + 0 + ... + 0 - ar n
Sn – (Sn.r) = a - ar n
Sn (1-r) = a (1- r n)
Dietahui :
a : suku pertama
𝑪 = 𝑪2 = 𝑪𝑪
𝑪𝑪
1 𝑪−1
Sn : jumlah suku pertama pada deret geometri
Contoh:
Tentukan
a. sukuyangke-10
b. jumlah10sukupertama
Sn = a 𝑪−𝑪𝑪 𝑪−𝑪
Sn = a 𝑪𝑪−𝑪 𝑪−𝑪
Matematika Ekonomi 83
jawab:
dengan rasio
Sehingga
a. sukuke-10
𝑪=4=8=2 24
𝑪 =𝑪.𝑪𝑪−1 10
𝑪 = 2𝑪210−1 10
𝑪 =2𝑪29 10
𝑪 =210 10
𝑪 =1024 10
4. NOTASI SIGMA
Sn = a 𝑪𝑪−𝑪 𝑪−𝑪
𝑪=1
Contoh :
Matematika Ekonomi 84
Penyelesaian :
Deret tersebut merupakan Deret aritmatika, maka langkah-langkah menentukan ke dalam notasi
sigma adalah :
∑2𝑪 𝑪=1
PERBANDINGAN BAB 7, 8, 9
Bab 7
Berdasarkan hasil review darI buku yang telah diringkas, bisa dikatakan bahwa bab ini sudah
lengkap dan jelas dalam materinya. Bab ini dijelaskan dengan bahasa yang komunikatif
sehingga materi yang disampaikan mudah untuk dicerna oleh pembaca.
Bab 8
Dalam bab ini di sertai juga dengan konsep teori dan rumusan yang jelas, sehingga aktivitas
membaca tidak akan terlalu membosankan.
Namun ada beberapa kesalahan penulisan kata. Dan sebaiknya matriks dan gambar diberi
warna agar lebih menarik.
Bab 9
Buku ini menyajikan ulasan matematika secara lengkap yang meliputi tujuan dan uraian ,
konsep, hubungan, serta gabungan himpunan. Buku ini disusun dengan bahasa sederhana dan
materi yang runtut sehingga memudahkan siapa saja yang ingin mempelajarinya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil sayamengkritik buku ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa buku ini layak untuk
dijadikan pegangan ataupun referensi untuk pembaca, karena materi dari buku ini sudah disajikan
dengan sangat baik, sehingga pembaca lebih mudah memahaminya. Selain itu sistematika dari buku
ini juga sudah sangat baik sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.
Dengan adanya kritik buku ini saya dapat mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan
Matematika ekonomi, baik itu materi fungsi, barisan dan deret, aplikasi fungsi, maupun materi
lainnya.
Saran/Rekomendasi
Diharapkan sekali melalui critical book review ini, kedepannya bisa memunculkan
karya-karya tulis yang lebih baik. Sebaiknya para pembaca lebih antusias dalam mencari
pengetahuan melalui membaca. Menurut reviewer buku ini bagus untuk menjadi bahan ajar
bagi peserta didik.
DAFTAR FUSTAKA
Bartle, G.R. 2000. Introduction to Riil Analysis. 3th . New. York : John Wiley and Sons.
Djohan, Warsoma, dan Wono Setya Budhi. 2007. Dikdat Kalkulus 1. Bandung : Institut Teknologi
Bandung
Hidayat, Wahyu. 2012. Matematika Ekonomi. Jakarta : Universitas Terbuka Kalangi, Bintang, Josep.
2015. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta :
Salemba Empat
Prayudi. 2006. Kalkulus: Fungsi Satu Variabel. Jogjakarta: Graha Ilmu Purcell, E.J, dan Dale Varberg.
2005. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1.
Jakarta: Erlangga Jakarta: Erlangga Sunyoto, Danang. 2009. Dasar-Dasar Matematika Ekonomi
Terapan. Jakarta : Total Media