Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 35

MAKALA HASIL WAWANCARA

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR PSIKOLOGI

DOSEN PEMBIMBING

THERESIA WIDAYASTUTI,S.Ps.,M.Psi

Di susun Oleh ;

Fransiska Indarti (2043032)

FAKULTAS HUMANIORA DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

PALEMBANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah
memberikan saya kekuatan untuk menyelesaikan laporan wawancara ini mengenai
kasus pengenalan kepada kakak tingkat serta para dosen psikologi yang ada di
Universitas Katolik Musi Charitas.

Saya mengucapkan banyak terimakasih Kepada Ibu Theresia


Widayastuti,S.Ps.,M.Psi, selaku dosen mata kuliah Pengantar Psikologi, yang telah
memberikan tugas ini. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
sesuai dengan mata kuliah kami. Saya menyadari bahwa laporan yang saya buat
ini masih jauh dari nilai sempurna, maka dari itu saya akan menerima dengan
senang hati setiap kritik dan saran yang membangun. Mohon maaf jika masih
banyak kekurangan, semoga laporan wawancari ini memberi manfaat untuk setiap
pembaca dan menambah ilmu bagi saya sendiri. Terimakasih .

Belitang,

FRANSISKA INDARTI

https://tambahpinter.com/psikologi-kognitif/
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk


mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
responden/bertanya menggunakan media tertentu.
Dalam proses interview terdapat 2 pihak dengan kedudukan yang berbeda.
Pihak pertama berfungsi sebagai yang bertanya (pewawancara), sedangkan
pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi (narasumber).
Pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan, memimta keterangan atau
penjelasan, mengingat dan mencatat jawaban.
Pihak narasumber diharap mau memberi keterangan dan penjelasan
mengenai semua pertanyaan yang diajukan oleh si pewawancara.
Wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi bagaimana respon
mahasiswa/mahasiswi terhadap proses belajar merka di masa pandemic
covid-19 ini, dan bagaimana respon dari para dosen dengan sistem belajar
yang akan mereka gunakan dlam masa pandemic ini.
Di masa pandemic ini sistem belajar mengajar diganti menggunakan
aplikasi seperti zoom, google class, goole meet, lumen,dsb. Banyak atau
hampir semua mahasiswa/I yang mengeluh dengan proses belajar di masa
pandemic, kurang efisien, bahkan materi yang disampaikan kurang begitu
memahami, masih ditambah gangguan sinyal yang sering terjadi di daerah
masing masing, apalagi sekarang harus bnyak mengeluarkan dana unruk
membeli kuota.
Mengapa sih mereka memilih prodi psikologi? Kebanyakan dari mereka
memberi alasan untuk mengenal lebih dalam diri mereka sendiri, agar bisa
membantu orang lain, bisa memecahkan masalah,dll. Tapi tak sedikit dari
mereka jg hanya sekedar ikut ikut saja, mengikuti alurnya berjalan
bagaimana, ada juga yang hanya karna kepepet karna tidak ada pilihan
lain,dll.
Banyak dari mereka yang masih semangat belajar demi orangtua yang sudah
membiayai mereka kuliah, banyak juga demi cita cita IPK harus tinggi, tp
ada juga yang semangat belajar nya menurun, mulai malas karna tugas
semakin bnyak, dll
Untuk para dosen dan staf TU mereka lebih berpikir membiasakan diri
dengan keadaan, tetep mengajar seperti biasa hanya bedanya sekarang
metodenya jarak jauh.
Dengan membiasakan diri, dan tetap mematuhi protocol kesehatan semua
berharap pandemic ini cepat berlalu.

B. Maksud dan Tujuan


1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Psikologi
2. Memahami dan menguasai dalam kegiatan wawancara
3. Memperoleh Informasi

C. Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan teknik penulisan dalam Makalah ini adalah dengan
melalui whatsaap chat/telpon dengan beberapa kating dan dosen serta
karyawan UKMC yang telah ditentukan.
BAB II
DATA HASIL WAWANCARA

A. Angkatan 17

Pagi

Nama : Stefany

Nama : Melita

Nama : Firli Juniarti Baetan


Sore

Nama : Yosafat Bromo

Nama : Dhoratia Rossa Marselina


Nama : Cindy Jessica Marella

Nama : Fransiska Yuniarta


Nama : Cindria P.C

Nama : Martha Sari

Nama : Santa Novella Lestari


B. Angkatan 18

Pagi

Nama : Rizky Alfatih


Nama : Maria Nadya Setiawati

Nama : Hadi Alvaro

Nama : Viona
Nama : Robertus Mauren Givie

Nama : Maria Ignasia Galuh

Nama : Celin Mei Sera


Nama : Filing Wasthiyang Anwar

Nama : Jeffrey Setiawan


Nama : maria Materna Dwina Angelina

Nama : Cornelius Langgeng Pangestu

Nama : Siske Stevani


Sore

Nama : Willy Christian

Nama : Yolanda Oktatiana


Nama : Federico Valentino

Nama : Vanny Novitasari


Nama : Veren Theresia

Nama : Zefanya Octario

Nama : Sherly Tania


Nama : Yuliana Sri Indri

Nama : Alecia Putri

Nama : iin Marlina / Olive

Nama : Christin Natalia Panjaitan


Nama : Steff

Nama : Yolanda Marisca

C. Angkatan 19
Pagi

Nama : Albertus Ganardi. H.

Nama : Angelina Septiani

Nama : Nadyn Stevany Silalahi


Nama : Cicilia Desy Supritidawati

Nama : Wira Santika


Nama : Alvin Ricardo
Nama: Fedrik Kristoforus

Nama : Stefanus Ragillevix

Nama : Fransiskus Xaverius Dito


Nama : Veronika

Nama : Alfrido Parholong Simanjutak


Sore

Nama : Fransisca

Nama : Karen Cecily


Nama : Yohana Fransiska Aulia

Nama : Ryan Ferdy Indrawan


Nama : Vincentia Ferren

D. Dosen
Nama : Dwi Cahyani Setiawan

Nama : Diana Putri Arini

E. Karyawan TU

Nama : Agnes Trisnowati


BAB III
PEMBAHASAN/ANALISA
A. Analisa Mahasiswa/i
 Teori yang digunakan Teori Humanistik

Pada dasarnya, teori humanistik adalah teori belajar yang


memanusiakan manusia. Pembelajaran dipusatkan pada pribadi seseorang.
Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana
menghasilkan sesuatu yang efektif, bagaimana belajar yang bisa
meningkatkan kreativitas dan memanfaatkan potensi yang ada pada
seseorang.
Dalam pengertian teori humanistik, proses pembelajaran cenderung lebih
abstrak. Bidang kajian yang mendekati teori ini adalah Filsafat, Teori
Kepribadian, dan Psikoterapi. Teori ini lebih condong untuk mementingkan
konten pembelajaran dibandingkan bagaimana proses belajar berjalan.
Keberhasilan suatu pembelajaran menurut teori ini adalah ketika ada
keinginan dari dalam diri seseorang untuk belajar, mengetahui informasi
baru, sehingga terjadi asimilasi dalam struktur kognitinya.

Dari data yang saya dapat dari wawancara dapat saya simpulkan
bahwa sebagian besar dari mereka ingin menjadi orang sukses dan
membahagiakan orang tua ini sangat berkaitan dengan teori Maslow
( hall,1985) manusia memiliki struktur psikologi yang beranalogi dalam
struktur fisik, yaitu kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang di dasari
pada keadaan genetis.
Menurut Watson, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah
laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Bagi sebagian besar mahasiswa
berusaha dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
semangat belajar dan usaha-usaha untuk dapat memperoleh hasil yang
maksimal untuk memperoleh kesuksesan tersebut. Tetapi tidak jarang
sebagian mahasiswa di pengaruhi beberapa hal seperti teman sepergaulan
dan kemalasannya untuk belajar dengan baik.
Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor,
yang memberi kerangka bagi interaksi awal anak dengan lingkungannya.
Dari beberapa hasil wawancara yang saya temui banyak dari dosen dan
mahasiswa yang memiliki pengalaman seperti kecelakaan dan keinginan
yang belum terpenuhi, membuat mereka lebih berani untuk mengambil
beberapa keputusan seperti memilih jurusan Psikologi yang mirip dengan
dokter mengambil langkah yang lain seperti belajar dan membuang
kemalasan, serta mereka dapat berpikir rasional.
Asimilasi ialah penyatuan (pengintegrasian) informasi, persepsi, konsep dan
pengalaman baru kedalam yang sudah ada dalam benak seseorang. (Wina
Sanjaya, 2010:132). Beberapa narasumber berpendapat mengenai
mahasiswa psikologi ada beberapa persepsi mereka tentang psikologi dapat
membaca pikiran orang, bisa membaca pikiran, mahasiswa psikologi itu
ramah-ramah, mereka mengatakan itu sesuai dengan benak yang ada di
pikiran mereka dan mereka beranggapan bahwa mahasiswa psikologi itu
bisa mengetahui tingkah laku dan pikiran seseorang sesuai dengan
pengetahuan dan pemaparan mereka masing-masing. Dari beberapa
ungkapan tersebut dapat di simpulkan bahwa persepsi setiap orang itu
berbeda-beda.

B. Analisa dosen dan karyawan

 Teori yang digunakan Teori Kognitif

Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan


berawal dari pandangan psikologi Gestalt. Mereka berpendapat bahwa dalam
memersepsi lingkungannya, manusia tidak sekadar mengandalkan diri pada
apa yang diterima dari penginderaannya, tetapi masukan dari pengindraan
itu, diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan
selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku. Pandangan teori kognitif
menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah
elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan
kesadaran (kognisi).

Menurut saya dosen dan karyawan TU yang saya wawancarai menerapkan


teori ini dalam kehidupannya, mereka juga ikut memperhatikan
perkembangan karakter dari setiap mahasiswa/i.
Dan memberikan contoh yang baik, dengan semangat yang luar biasa
dengan proses daring di masa pandemic ini, mereka menunjukan adanya
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi dalam mengajar.

You might also like