Professional Documents
Culture Documents
Laporan 1 - Telur
Laporan 1 - Telur
Abstract
Egg are animal foods that have a very nutritional content. The dominant nutrient content in eggs is
protein. Egg quality can be measured from the outside as well as from the inside. Quality eggs are
characterized by their nutritional content that is still good. The purpose of the practicum of testing
IPT, IKT, and HU of eggs is to find out the procedure for measuring IPT, IKT, and HU of eggs and
the factors tha can affect IPT, IKT, and HU of eggs. The method of this practicum is to measure egg
height and egg diameter in both egg whites and egg yolks and then calculate the IPT, IKT and HU of
eggs with the formula. The results of this practicum are the highest IPT scores, namely the test result
from group 4 of 0,09 and the lowest is the test results from group 5 of 0,04. The highest IKT value is
the test result of group 4 of 0,37 and the loweast is the test result from group 5 of 0,23. The highest
egg HU value was the test result from group 4 of 81, 63 and the lowest was the test result from group
3 of 54, 78. The conclusion of this practicum is the procedure for measuring IPT, IKT, and HU of
eggs, namely the sample (duck eggs) egg weight is measured by analytical scales, height and diameter
of both white and yolk are measured with a caliper, calculate the IPT, IKT, and HU value of eggs
using formulas and factors that affect IPT, IKT, and HU eggs, namely storage duration and storage
temperature.
Keywords: Egg, HU, IPT, and IKT.
Keterangan :
HU : Haugh Unit (HU)
h : Tinggi Albumin (mm)
Keterangan : W : bobot telur (gr)
IPT : Indeks Putih Telur Kemudian, diperoleh nilai Haugh Unit
h : Tinggi putih telur (mm) pada telur. Nilai HU yang diperoleh dicatat
d 1 : Diameter terpanjang putih telur (mm) pada tabel hasil.
d 2 : Diameter terpendek putih telur (mm)
Hasil perhitungan yang diperoleh dicatat III. PEMBAHASAN
pada tabel hasil.
III.1 Hasil
II.3.3 Pengukuran Indeks Kuning
Tabel 01. Hasil Pengujian Indeks Putih
Telur (IKT)
Telur (IPT)
Sampel (telur itik) yang akan
diukur kualitas interiornya dipecahkan Kelompok h(mm) d1(mm) d2(mm) IPT
pada jarak terpanjang dan jarak terpendek 5 5,34 66,14 84,17 0,04
kuning telur jika kuning telur tidak Sumber:Data Primer Hasil Praktikum
berbentuk bulat. Setelah diukur tinggi dan Aplikasi Teknologi Hasil
diamtere kuning telur, selanjutnya dihitung Hewani,2022.
nilai IKT menggunakan rumus berikut:
Tabel 02. Hasil Pengujian Indeks Kuning
h Telur (IKT)
IKT = 1
(d +d )
2 1 2 d1
Kelompok h(mm) d2(mm) IKT
(mm)
Keterangan :
1 16,35 51,25 50,45 0,33
IPT : Indeks Kuning Telur
h : Tinggi kuning telur (mm) 2 14,62 54,77 52,68 0,27
IKT pun juga begitu menghitung Gambar 01. Diagram batang hasil pengujian
perbandingan tinggi dan diameter kuning Indeks Putih Telur (IPT)
telur, berbeda dengan HU yang dihitung
Berdasarkan diagram batang diatas,
berdasarkan parameter tinggi dan bobot
hasil dari praktikum pengujian IPT, IKT,
pada telur. tinggi dan diameter pada telur.
dan HU telur diperoleh nilai IPT telur dari
Perbedaan dari uji eksterior dan interior
kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 berturut-turut
yaitu pada uji ekterior kita hanya
yaitu 0,07, 0,07, 0,06, 0,09, dan 0,04.
mengukur kualitas telur dari bagian luar
Sehingga disimpulkan bahwa nilai IPT
telur sedangkan pada uji kualitas interior
tertinggi yaitu hasil pengujian dari
kita mengukur kualitas bagian dalam telur
kelompok 4 sebesar 0,09, nilai IPT
dengan cara telur dipecah dan diukur nilai
terendah yaitu hasil pengujian dari
dari indeks putih, kuning dan haugh unit
kelompok 5 sebesar 0,04. Nilai IPT yang
pada telur. Hal ini sesuai dengan
menjadi tolak ukur kualitas telur terdapat
pernyataan Qurniawan (2022), bahwa
dalam SNI-3926:2008 yaitu mutu I (0,134-
kualitas eksterior mengamati bagian luar
0,175), mutu II (0,092-0,133), dan mutu III
telur sedangkan kualitas interior
(0,050-0,091) telur yang sesuai dengan
mengamati bagian dalam telur dengan cara
SNI-3926:2008 yaitu hasil pengujian dari
dipecahkan.
kelompok 1, 2, 3, dan 4 dengan nilai IPT
III.2.4 Hasil 0,07, 0,07, 0.06, dan 0.09 masuk dalam
III.2.4.1 Indek Putih Telur (IPT) telur mutu III karena nilai IPT nya sesuai
Indeks Putih Telur (IPT) dengan rentang nilai (0,050-0,091).
merupakan penentu dari kualitas suatu Sedangkan, hasil pengujian dari kelompok
telur karena dalam putih telur terkandung
1
Praktikan Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
2
Asisten Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
5 nilai IPT nya sangat rendah dan tidak disimpulkan bahwa nilai IKT tertinggi
sesuai dengan SNI karena adanya beberapa yaitu hasil pengujian dari kelompok 4
faktor yang terjadi pada telur sebesar 0,37, nilai IKT terendah yaitu hasil
yakni lama penyimpanan pada telur pengujian dari kelompok 5 sebesar 0,23.
yang mengakibatkan telur mengalami nilai IKT yang terdapat dalam SNI-
penguapan sehingga pH meningkat. 3926:2008 yaitu mutu I (0,458-0,521),
sesuai dengan pernyataan Worang (2022), mutu II (0,394-0,457), dan mutu III
bahwa penyimpanan telur yang terlalu ( 0,330-0,393) hasil pengujian dari
lama pada telur dapat mengalami kelompok 1 senilai 0,33 sudah sesuai
penguapan sehingga terjadi penurunan dengan SNI dan termasuk telur mutu III
mutu pada dan hasil pengujian dari kelompok 4
gizi yang terkandung. dengan nilai 0,37 sudah sesuai dan
termasuk telur mutu III. Sedangkan hasil
III.2.4.2 Indeks Kuning Telur (IKT)
pengujian dari kelompok 2,3, dan 5 tidak
Indeks kuning telur juga
sesuai dengan SNI karena disebabkan oleh
merupakan penentu dari kualitas mutu gizi
beberapa faktor yaitu lama penyimpanan
pada telur, karena dalam kuning telur juga
telur, karena telur telur jika disimpan
terkandung lemak. Indeks Kuning Telur
dalam waktu lama akan mengalami
(IKT) juga salah satu jenis pengujian
penguapan yang mengakibatkan pH pada
kualitas interior pada telur dengan
putih telur meningkat, kemudian air dari
mengukur perbandingan tinggi kuning
putih telur terdifusi ke kuning telur
telur dengan diameter kuning telur. Prinsip
sehingga terjadi kerusakan. Sesuai dengan
dari pengujian IKT yaitu semakin tinggi
pernyataan Wulandari (2013), bahwa
kuning telur dan semakin kecil diameter
Ketika putih telur telah rusak maka kuning
kuning telur maka semaki tinggi kualitas
telur akan mengikut yang disebabkan
telur (Supartini, 2022). Metode dari
karena terjadinya difusi air dari albumin
pengujian IKT yaitu tinggi dan diameter
ke kuning teur.
kuning telur diukur dengan menggunakan
alat ukur jangka sorong dan dihitung III.2.4.3 Haugh Unit (HU)
nilainya dengan menggunakan rumus IKT. Haugh Unit (HU) telur
merupakan penentu kualitas telur secara
Indeks Kuning Telur (IKT) interior. HU ini adalah pengujian kualitas
telur dengan pengukuran yang tepat
0.37
0.33 dengan mengukur parameter berdasarkan
0.27 0.26
0.23 tinggi putih telur dengan bobot pada telur.
Prinsip dari pengujian HU yaitu semakin
tinggi nilai HU maka semkain tinggu
kelompok kelompok kelompok kelompok kelompok
1 2 3 4 5 kualitas telur. Metode pengujian HU yaitu
dilakukan pengukuran tinggi putih telur
Gambar 02. Diagram batang hasil pengujian
menggunakan alat ukur jangka sorong dan
Indeks Kuning Telur (IKT)
pengukuran bobot telur dengan
Berdasarkan diagram batang diatas, menggunakan alat timbangan analitik.
hasil dari praktikum pengujian IPT, IKT,
dan HU telur diperoleh nilai IKT telur dari
kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 berturut-turut
yaitu 0,33, 0,27, 0,26, 0,37, 0,23. Sehingga
1
Praktikan Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
2
Asisten Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
faktor. Penurunan mutu gizi pada telur
Haugh Unit (HU) Telur
dipengaruhi oleh lama penyimpanan,
81.63 karena telur yang disimpan akan
72.916 72.99
66.22 mengalami penguapan sehingga terjadi
54.78
pembesaran pori pada cangkang memicu
masuknya udara dan terjadi peningkatan
kelompok kelompok kelompok kelompok kelompok pH yang dapat merusak putih dan kuning
1 2 3 4 5
telur yang ditandai dengan keduanya
Gambar 01. Diagram batang hasil pengujian menjadi encer. Suhu penyimpanan menjadi
Haugh Unit (HU) faktor kedua pemicu penurunan mutu telur,
Berdasarkan diagram batang diatas, karena suhu penyimpanan yang mengalami
hasil dari praktikum pengujian IPT, IKT, perubahan dapat menyebabkan terjadi
dan HU telur diperoleh nilai HU telur dari kelembaban. Jika terjadinya kelembaban
kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 berturut-turut maka CO 2 pada telur menguap melewati
yaitu 72,916, 72,99, 54,78, 81,63, dan pori-pori sehingga telur mengalami
66,22. Sehingga disimpulkan bahwa nilai penurunan mutu. Penyakit dari induk dapat
HU tertinggi yaitu hasil pengujian dari mempengaruhi kualitas inter pada telur,
kelompok 4 sebesar 81,63, nilai HU karena penyakit yang ada pada induk dapat
terendah yaitu hasil pengujian dari diturunkan pada telur yang menyebabkan
kelompok 3 54,78, nilai HU yang sesuai kerusakan pada kandungan gizi sehingga
dengan USDA yaitu telur kualitas AA nilai dapat dengan mudah mengalami
HUnya lebih dari 72, kualitas A nilai penurunan mutu. Umur unggas juga
HUnya 60-72, dan kualitas B nilai HUnya mempengaruhi kualitas telur karena
kurang dri 60. Hasil pengujian dari semakin tua umur unggas maka ketebalan
kelompok 1 dengan nilai HU 72,916 cangkang pada telur yang dihasilkan akan
masuk dalam kualitas AA , kelompok 2 menipis sehingga dapat dengan mudah
dengan nilai HU 72,99 masuk dalam mengalami kerusakan. Selain itu, pakan
kualitas AA , kelompok 4 dengan nilai HU yang diberikan pada unggas dapat
81,63 masuk dalam kualitas AA, dan mempengaruhi kualitas telur karena nutrisi
kelompok 5 dengan nilai 66,22 masuk yang terkandung pada pakan dapat
dalam kualitas A. Sedangkan, hasil mempengaruhi ketebalan cangkang telur.
pengujian dari kelompok 3 tidak sesuai Hal ini sesuai dengan pernyataan Juergens
dengan USDA karena disebabkan oleh (2016), bahwa penurunan kualitas telur
faktor suhu penyimpanan yang mengalami disebabkan oleh faktor lama penyimpanan,
perubahan sehingga karbondioksida pada suhu penyimpanan, pakan, penyakit dan
telur hilang yang disebabkan oleh umur
peningkatan kelembaban akibat dari
perubahan suhu. Hal ini sesuai dengan
penyataan Worang (2022), bahwa Haugh
Unit mengalami penurunan nilai akibat
dari faktor suhu penyimpanan.
IV. PENUTUP
III.2.5 Faktor yang Mempengaruhi
IV.1 Kesimpulan
Kualitas Telur
Kesimpulan dari Praktikum
Kualitas telur dapat mengalami
Pengujian IPT, IKT, dan HU telur adalah :
penurunan yang diakibatkan oleh beberapa
1
Praktikan Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
2
Asisten Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
1. Prosedur pengukuran IPT, IKT, dan Supartini, N., Dionisius N., dan Sri
HU telur yaitu sampel (telur itik) Handayani. 2022. Pengaruh metode
bobot telur diukur dengan perendaman telur retk dengan berbagai
timbangan analitik, tinggi dan konsentrasi larutan garam terhadap
diameter baik putih maupun kuning kualitas internal telur ayam ras. Jurnal
telur diukur dengan jangka sorong, ilmiah fillia cendekia. 7(1):72-77
hitung nilai IPT,IKT, dan HU telur Wulandari E., Obin, R., Ahmad TT.,
dengan menggunakan rumus. Nono, S., dan Ahmad f.. 2013.
2. Faktor yang mempengaruhi Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (pipper
IPT,IKT dan HU telur yaitu durasi betle. L) sebagai perendam telur ayam
penyimpanan, suhu penyimpanan. ras konsumsi terhadap daya awet pada
Penyakit dari induk, umur unggas, penyimpanan suhu ruang. Jurnal istek.
dan pakan. 7(2): 163-174.
IV.2 Saran Worang P., R.H.B Sondakh, C.K.M, Palar,
Saran untuk praktikum selanjutnya D.B.J. Rumondor, dan I. Wahyuni.
sumber dari telur yang diujikan dapat 2022. Kualitas Telur Ayam Ras yang
diketahui dengan jelas. Dijual do Pasar Tradisional dan
DAFTAR PUSTAKA Modern Kota Manado. Zootec. 42(1):
138-143.
Hrncar. C., Hanusova, E., Hanus, A, dan
Bujko, J. 2014. Effect of Genotype on
Egg Quality Characteristics of
Japanese Quail (coturnix japonica).
Slovak journal animals science.
47(1): 6-11.
Juergens. A dan Bessei. W. 2016. Effects
of Storage Conditions on Egg Quality.
Lohmann information. 50 (1): 22-27.
Purdiyanto, J. dan Slamet R. 2018.
Pengaruh Lama Simpan Telur Itik
terhadap Penurunan Berat, Indeks
Kuning Telur (IKT), dan Haugh Unit
(HU). MADUEANCH. 3 (1): 23-28
Qurniawan, A., Suci, A., Amriana, H.,
Irmawati, M., dan NUrfaisah, B. 2022.
Perbandingan Kualitas Telur Ayam
Ras di Berbagai Negara. Jurnal
Peternakan. 6(2):72-78
Ramadhani, N., Herlina., dan pratiwi, A.C.
2018. Perbandingan Kadar Protein
pada Telur Ayam dengan Metode
Spektrofotometri Sinar Tampak.
Jurnal Ilmiah Farmasi. 6 (2). 53-55.
Standar Nasional Indonesia Nomor 3926
tentang Telur Ayam Konsumsi. 2008.
1
Praktikan Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
2
Asisten Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
LAMPIRAN
Lampiran 01. Diagram Alir Praktikum Pengujian IPT, IKT, dan HU Telur
Ditimbang
Hasil
Hasil
c. Pengukuran Indeks Kuning Telur (IKT)
Hasil
Hasil