Sejarah Olahraga Pertemuan Ke 12

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Nama : Anissa Intanikasari

NIM : 6211422036

Mata Kuliah : Sejarah Olahraga

Dosen : Drs. Sahri, M.kes

TUGAS SEJARAH OLAHRAGA PERTEMUAN KE 12

"LAW CONCERNING THE NATIONAL SPORTS SYSTEM"

Abstract

- Fostering and developing national sports that can ensure equal access to sports, improve health and
fitness, improve performance, and manage sports that are able to face challenges and demands for
changes in national and global life require a national sports system, so it is necessary to establish laws
about the National Sports System.

- The legal basis for this law is: Article 5 paragraph (1), Article 20, and Article 28 C paragraph (1) of the
1945 Constitution of the Republic of Indonesia.

- This law regulates: the rights and obligations as well as the authorities and responsibilities of all parties
(government, local government and the community) as well as vertical synergistic coordination between
the center and the regions and horizontally between related institutions both at the central and regional
levels. regional level in the context of managing, fostering and developing national sports. As a form of
concern in sports coaching and development, the community can participate by forming sports parent
organizations at the central and regional levels. Organizations/institutions formed by the community
need a legal basis so that their position and existence will be more stable. This law will provide legal
certainty for the Government, regional governments and the community in sports activities, in realizing
a society and nation that is active, active, healthy and fit, and excels in sports. Thus, the movement to
popularize sports and promote community sports as well as efforts to increase sports achievements can
elevate the nation's dignity at the international level in accordance with the goals and objectives of
sustainable national development.

NOTES :

- the date this Law came into effect on the promulgation of 23 September 2005.

- All regulations needed to implement this Law must be completed no later than 2 (two) years from the
promulgation of this Law.

- This law consists of 24 chapters and 92 articles.

- Explanation 22 p.

Field
- Deputy Speaker of the DPR RI Bid. Korkesra

- Commission X

Status

- conditionally contradictory to the 1945 Constitution. Constitutional Court Decision - MK Decision No.
19/PUU-XII/2014 states the phrase "Sports Committee" listed in Article 36 paragraph (1), paragraph (2),
and paragraph (3), Article 39, Article 46 paragraph (2) of Law no. 3 of 2005 concerning the National
Sports System contradicts the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia

Conclusion

Fostering and developing national sports that can guarantee equal access to sports, improving health
and fitness, improving performance, and sports management that is able to face challenges and
demands for changes in national and global life require a national sports system, so it is necessary to
establish a Law on the National Sports System. . This law will provide legal certainty for the Government,
regional governments and the public in sports activities, in realizing a society and nation that likes, is
active, healthy and fit, and excels in sports. Thus, the movement to popularize sports and promote
community sports as well as efforts to increase sports achievements can elevate the nation's dignity at
the international level in accordance with the goals and objectives of sustainable national development.
Revoked Law - Law Number 11 of 2022

"UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL"

Abstak

- Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses
terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen
keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan
global memerlukan sistem keolahragaan nasional, sehingga perlu dibentuk Undang-Undang tentang
Sistem Keolahragaan Nasional.

- Dasar Hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 28 C ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Dalam Undang-undang ini diatur tentang : hak dan kewajiban serta kewenangan dan tanggung jawab
semua pihak (Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat) serta koordinasi yang sinergis secara
vertikal antara pusat dan daerah dan secara horizontal antara lembaga terkait baik pada tingkat pusat
maupun pada tingkat daerah dalam rangka pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan keolahragaan
nasional. Sebagai wujud kepedulian dalam pembinaan dan pengembangan olahraga, masyarakat dapat
berperan serta dengan membentuk induk organisasi cabang olahraga pada tingkat pusat dan daerah.
Organisasi/kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat itu membutuhkan dasar hukum sehingga
kedudukan dan keberadaannya akan lebih mantap. Undang-Undang ini akan memberikan kepastian
hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam kegiatan keolahragaan, dalam
mewujudkan masyarakat dan bangsa yang gemar, aktif, sehat dan bugar, serta berprestasi dalam
olahraga. Dengan demikian, gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat
serta upaya meningkatkan prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa pada
tingkat internasional sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan nasional yang berkelanjutan.

CATATAN :

- Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 23 September 2005.

- Semua peraturan yang diperlukan untuk melaksanakan Undang-Undang ini harus diselesaikan paling
lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak diundangkannya Undang-Undang ini.

- Undang-Undang ini terdiri 24 Bab dan 92 Pasal.

- Penjelasan 22 hlm.

Bidang

- Wakil Ketua DPR RI Bid. Korkesra

- Komisi X

Status

- bertentangan secara bersyarat dengan UUD 1945 Putusan Mahkamah Konstitusi - Putusan MK No.
19/PUU-XII/2014 menyatakan Frasa "Komite Olahraga" yang tercantum dalam Pasal 36 ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3), Pasal 39, Pasal 46 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2005 tentang SIstem Keolahragaan Nasional
bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945

- Dicabut UU - Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022

Kesimpulan

Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses
terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen
keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan
global memerlukan sistem keolahragaan nasional, sehingga perlu dibentuk Undang-Undang tentang
Sistem Keolahragaan Nasional. Undang-Undang ini akan memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam kegiatan keolahragaan, dalam mewujudkan masyarakat dan
bangsa yang gemar, aktif, sehat dan bugar, serta berprestasi dalam olahraga. Dengan demikian, gerakan
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat serta upaya meningkatkan prestasi
olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa pada tingkat internasional sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan nasional yang berkelanjutan.

You might also like