This document discusses hemoglobin levels in menopause. It begins by explaining how menopause occurs due to decreasing estrogen levels, and estrogen's role in erythropoiesis. It then reviews hemoglobin structure and production. The results of the literature review showed hemoglobin levels below normal values in menopause. The conclusion is that menopausal hemoglobin levels are influenced by nutrition status, genetics, environment, geography, and chronic diseases. Suggestions include health monitoring like complete blood counts and nutrition education.
This document discusses hemoglobin levels in menopause. It begins by explaining how menopause occurs due to decreasing estrogen levels, and estrogen's role in erythropoiesis. It then reviews hemoglobin structure and production. The results of the literature review showed hemoglobin levels below normal values in menopause. The conclusion is that menopausal hemoglobin levels are influenced by nutrition status, genetics, environment, geography, and chronic diseases. Suggestions include health monitoring like complete blood counts and nutrition education.
This document discusses hemoglobin levels in menopause. It begins by explaining how menopause occurs due to decreasing estrogen levels, and estrogen's role in erythropoiesis. It then reviews hemoglobin structure and production. The results of the literature review showed hemoglobin levels below normal values in menopause. The conclusion is that menopausal hemoglobin levels are influenced by nutrition status, genetics, environment, geography, and chronic diseases. Suggestions include health monitoring like complete blood counts and nutrition education.
Pendahuluan: Menopause merupakan masa penghentian menstruasi pada wanita secara
permanen akibat hilangnya aktivitas folikel ovarium dan secara perlahan kadar hormon estrogen surut. Hormon estrogen terlibat pada proses eritropoiesis Metode penelitian: Desain dari penelitian ini adalah literature review. Populasi yang dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin adalah wanita menopause. Metode yang digunakan menggunakan desain literature review dengan memakai format PICOS dan menggunakan kata kunci “anemia in menopausal” AND “hemoglobin menopausal”. Hasil: Hasil didapatkan satu jurnal kadar hemoglobin pada menopause dibawah nilai normal.Kesimpulan: Kesimpulan kadar hemoglobin menopause dipengaruhi beberapa faktor: status gizi, genetik, lingkungan, geografi, dan penyakit kronis. Saran: Faktor risiko kadar hemoglobin lebih banyak pada nutrisi dan genetik sehingga saran lebih tepat untuk dilakukan pemantauan kesehatan, seperti pemeriksaan darah lengkap dan perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan terkait nutrisi/ status gizi.
Kata kunci: Kadar Hemoglobin, Wanita Menopause
DESCRIPTION OF LEVELS HEMOGLOBIN IN MENOPAUSE
ABSTRACT
Introduction: Menopause is an ending phase of woman menstruating permanently because of
the disappearance of follicles activities and the estrogen hormone is slowly lessening. The estrogen hormone is involved in the erythropoiesis process. The purpose: The of this literature review was to investigate to describe of the hemoglobin level of menopause. Method: The research design was a literature review. The population in the investigation of the hemoglobin level was menopause women. The research method used in this literature review was PICOS, by applying keywords: “anemia in menopausal” AND “hemoglobin menopausal”. Result: The result showed that one journal revealed hemoglobin level was below the normal value. Conclusion: To sum up, the menopause hemoglobin level was influenced by some factors, including nutritional status, genetic, environment, geography, and chronic disease. Suggestion: The risk factors for hemoglobin levels are more in nutrition and genetics so that suggestions are more appropriate for health monitoring, such as complete blood counts and education is needed to increase knowledge related to nutrition / nutritional status.
Keywords: Hemoglobin Levels, Menopausal Women
PENDAHULUAN tersusun oleh HbA dengan dua rantai alfa dan rantai beta. Setiap rantai alfa Aktivitas organ menurun dengan seiring mengandung 141 asam amino dan dari pertambahan usia, terutama pada aktivitas setiap rantai beta mengandung 146 asam ovarium dalam memproduksi hormon amino. Berkisar 2,2-3,5% hemoglobin estrogen. Hormon estrogen mengatur segala orang dewasa adalah HbA2. Saat usia lahir, tahap yang dialami wanita. Hormon 50-95% hemoglobin bayi adalah HbF akan estrogen terlibat pada proses eritropoiesis. tetapi setelah 6 bulan usia terjadi Menurut Humaryanto (2017) menurunnya penurunan. Hal tersebut karena HbA lebih kadar hormon estrogen menyebabkan banyak diproduksi. Oksigen dari HbF proses pematangan tulang terhambat dan mempunyai afinitas lebih besar dibanding mempercepat reabsorpsi tulang sehingga HbA dalam memfasilitasi transfer oksigen kadar mineral tulang menurun. Pada antara ibu dan sirkulasi janin di plasenta keadaan normal hormon estrogen (Thomas, et al., 2012). mendorong pembentukan tulang namun, apabila kadarnya menurun mineral kalsium Pembentukan hemoglobin dimulai dalam semakin banyak terbuang dan lama eritroblas sampai berlangsung pada tingkat kelamaan akan menimbulkan kerapuhan normoblas dan retikulosit bagian dari tulang. Kerapuhan tulang ini dapat darah. Hemoglobin terutama di sintesis dari mengganggu proses pembentukan asam asesat dan gliserin. Sebagian besar hemoglobin di dalam sumsum tulang. sintesis ini terjadi dalam mitokondria Wanita rentan mengalami penurunan kadar langkah awal pembentukan pirol hemoglobin dibandingkan pria. selanjutnya, empat senyawa pirol bergabung menjadi satu membentuk Hemoglobin merupakan protein banyak senyawa protoproferin berikatan dengan mengandung zat besi (Fe), di dalam besi yang membentuk molekul heme atau hemoglobin juga mengandung oksigen bagian darah. Empat molekul heme tersebut yang mempunyai afinitas (daya gabung) berikatan dengan satu molekul globulin membentuk oksihemoglobin di sel darah di suatu molekul globulin di sintesis dalam ribosom retikulum endoplasma membentuk sel darah merah, melalui fungsi ini oksigen hemoglobin (Syaifuddin, 2016). dibawa dari paru ke jaringan lain (Pearce, 2016). Menurut Apriyanti (2019) menunjukkan peningkatan anemia terdapat pada 40-88%. Hemoglobin tersusun atas dua struktur yaitu Di Indonesia angka kejadian anemia pada heme dan globin. Sintesis heme ibu hamil tahun 2013 sebesar 37,1% , tahun berlangsung di dalam mitokondria eritrosit. Sedangkan sintesis globin berlangsung di 2018 mengalami peningkatan sebesar sel muda eritrosit (eritroblast basofilik) 48,9%. Anemia pada ibu hamil berdasarkan bahkan sampai di retikulosit. Heme tersebut rentang usia yakni usia 15-24 tahun sebesar terbagi dalam empat struktur 4-karbon 84,6%, usia 25-34 tahun sebesar 33,7%, berbentuk cincin pirol membentuk satu usia 35-44 tahun sebesar 33,6% dan usia molekul porfirin. Asam amino glisin dan 45-54 tahun sebesar 24% (Riskesdas, suksimil koenzim A tersusun dari gugus 2018). Dalam penelitian Rizki, et al. (2015) karbon. Pembentukan dari heme berlangsung secara bertahap dimulai dari Jawa Timur memiliki total ibu hamil pembentukan kerangka porfirin diikuti dengan jumlah anemia yang cukup tinggi perlekatan besi (Fe) ke masing-masing yaitu 25,3%. gugus heme. Selanjutnya terjadi penggabungan gugus heme kegugus globin Kadar hemoglobin pria dan wanita berbeda. yang berlangsung disitoplasma eritrosit. Pria dikatakan anemia umumnya dengan Lebih dari 95% hemoglobin orang dewasa ketentuan kadar kurang dari 13,0 g/dL, sedangkan pada wanita kadar rendah perangsangan hormon gonadotropin kurang dari 12,0 g/dL. berakibat meningkatnya FSH dan LH.
Menopause adalah periode berhentinya
menstruasi secara permanen atau disebut klimakterik akibat perubahan hormon oleh produksi ovarium (Monterrosa-Castro, et al., 2012). Perubahan hormon tersebut yakni hormon estrogen. Hormon estrogen berpengaruh pada sistem reproduksi wanita, selain itu berperan penting dalam pembentukan tulang. Disisi lain, kadar hormon estrogen yang rendah berakibat pada pengeroposan tulang (osteoporosis) 2.2 Struktur cincin porfirin (kiri) dengan atom besi sebagai pusatnya. Pada hemoglobin, atom terutama pada sumsum tulang. Sumsum besi pusat ini diapit oleh dua asam amino tulang sebagai tempat produksi histidin (kanan) (Suhartono, 2017) eritropoietin, apabila pengeroposan tulang mengganggu produksi eritropoietin, maka Menurut Nugraha (2017) rentang normal hemoglobin sebagai berikut: kadar sel darah merah menurun, menyebabkan rendahnya presentase 1. Pria dewasa : 13,5-17,0 g/dL hemoglobin dalam sel darah merah. 2. Wanita dewasa : 12–15 g/dL 3. Bayi baru lahir : 14–24 g/dL Dalam medis menopause di istilahkan 4. Bayi : 10–17 g/dL sebagai masa penghentian menstruasi 5. Anak : 11–16 g/dL secara permanen. Menopause disebabkan menurunnya hormon estrogen dan Adapun faktor yang mempengaruhi kadar progesteron dan merupakan reaksi hemoglobin: perubahan dari masa produktif menuju masa non produktif selama kurun waktu 1 1. Aktivitas Fisik tahun dengan di tandai jumlah folikel Menurut Tiara, et al. (2016) aktivitas fisik ovarium menurun terkait perubahan fungsi seseorang dapat berpengaruh atas terjadinya ovarium . 20-30 folikel primordial penurunan ataupun peningkatan kadar digunakan sebagai proses perkembangan hemoglobin pada darah manusia. Aktivitas pada tiap siklus menstruasi dan sebagian fisik terurai dalam tiga jenis yaitu aktivitas besar di antaranya mengalami fisik ringan, aktivitas fisik sedang, serta atresia, sedangkan sekitar 400 oosit aktivitas berat. Aktivitas fisik sedang dan mengalami pematangan selama masa aktivitas fisik berat merupakan kegiatan reproduksi dan sebagian besar hilang secara gerak tubuh yang berpengaruh terhadap langsung seiring bertambah usia. Selain kadar hemoglobin. Perubahan yang terjadi itu, pada masa menopause produksi hormon pada kadar hemoglobin melalui aktivitas estrogen juga berkurang. Hilangnya folikel fisik sedang sampai berat terjadi akibat terjadi secara menerus setelah kelahiran perubahan volume plasma, perubahan pada menyisakan kurang lebih beberapa ratus keseimbangan pH, dan hemolisis folikel pada saat menopause menimbulkan intravaskular. gejala amenore dan ketidakteraturan haid . 2. Merokok Semakin bertambah usia folikel seorang wanita semakin resistan terhadap Derajat dari merokok mempengaruhi kadar saturasi oksigen dalam darah karena adanya respon oleh proses kompensasi tubuh fungsi penting dalam tubuh wanita salah terhadap menurunnya kadar oksigen satunya mempengaruhi proses osteoblas. dibandingkan terhadap oksigen karbon Pada keadaan normal hormon estrogen monoksida memiliki daya gabung lebih tersebut mendorong proses pembentukan kuat terhadap hemoglobin (Sudaryanto, tulang namun, apabila kadarnya menurun 2017). mineral kalsium akan semakin banyak terbuang dan menimbulkan kerapuhan 3. Defisiensi Vitamin B12 tulang. Kerapuhan tulang ini akan mengganggu proses pembentukan Pada sintesis DNA vitamin B12 berperan hemoglobin di dalam sumsum tulang. penting mensintesis DNA selama Sumsum tulang sebagai tempat pembelahan sel pada jaringan dengan cepat erythopoiesis atau pembentukan sel darah terutama bertanggungjawab pada sumsum merah, dimana hemoglobin terkandung di tulang dalam pembentukan sel darah merah. dalam sel darah merah. Apabila Defisiensi vitamin B12 di sebabkan karena pembentukan hemoglobin berkurang kurang baiknya sistem penyerapan tanpa menyebabkan presentase kadar hemoglobin vitamin B12 reaksi yang membutuhkan menurun (Nugrahani, 2013). bentuk aktif asam folat tidak akan berlangsung di dalam sel (Nugroho dan Keseimbangan asupan nutrisi sangat Sartika, 2018). diperlukan tumbuh kembang wanita yang memasuki usia menopause. Pada 4. Defisiensi Besi menopause sebaiknya memperhatikan pola Defisiensi besi merupakan faktor turunnya makannya karena zat besi yang dikonsumsi kadar hemoglobin. Apabila jumlah zat besi dan hormon estrogen menjadi nutrisi dalam tubuh tidak cukup dibandingkan penting dalam pertumbuhan serta yang di butuhkan tubuh maka zat besi yang perkembangan tubuh wanita. Selain itu, disimpan dalam tubuh akan digunakan sumber kalsium dapat diperoleh dari namun, apabila simpanan zat besi dalam sayuran hijau atau buah serta penting tubuh habis tulang akan kekurangan sel mengkonsumsi makanan mengandung darah merah yang dibuat dan jumlah fitoestrogen. Fitoestrogen suatu senyawa hemoglobin di dalamnya akan berkurang alamiah pada tumbuhan dan kacang sehingga mengakibatkan anemia (Sahana memiliki struktur kimia yang serupa dengan dan Sumarmi, 2015). hormon estrogen dan menghasilkan efek kerja, seperti hormon estrogen. 5. Pengunaan Obat
Beberapa jenis penggunaan dari obat seperti
obat untuk kemoterapi bahkan prosedur BAHAN DAN METODE PENELITIAN radiasi yang menggunakan sinar X juga Penelitian ini menggunakan studi literature memiliki efek terhadap penurunan kadar hemoglobin di dalam darah. Penggunaan dengan format PICOS framework: obat tersebut mengganggu hematopoiesis 1. Population/problem, yaitu populasi atau termasuk sintesis prekursor eritrosit di masalah yang akan dianalisis sumsum tulang (Febriani dan Rahmawati, 2. Intervention, yaitu penatalaksanaan 2019). suatu kasus perorangan atau sekelompok Saat wanita memasuki masa menopause masyarakat serta pemaparan mengenai kadar hormon estrogen dalam tubuh penatalaksanaan cenderung menurun atau rendah. Hal 3. Comparation, yaitu penatalaksanaan lain tersebut terjadi karena jumlah folikel yang digunakan sebagai pembanding selama masa menopause mengalami 4. Outcome, yaitu hasil yang diperolah penurunan. Hormon estrogen memiliki pada penelitian 5. Study design, yaitu suatu desain kecacingan dan penelitian yang digunakan oleh artikel malaria atau jurnal yang akan di review
Dalam literature review ini data berupa data
sekunder, dimana data diperoleh dari hasil penelitian lain atau tanpa melakukan Terdapat Tidak terdapat Compora penelitian. Sumber data sekunder tersebut tion faktor faktor berupa jurnal atau artikel bersifat relevan pembanding pembanding didapat menggunakan database melalui antara usia antara usia menopause menopause dan Science direct, Pubmed, Research gate dan dan usia usia subur Google scholar. subur Outcome Terdapat Tidak terdapat Hasil pencarian melalui Science direct, hubungan hubungan antara Pubmed, Research gate dan Google antara kecukupan kecukupan nutrisi dengan scholar menggunakan kata kunci, yaitu: nutrisi kadar “anemia menopausal” AND “hemoglobin dengan hemoglobin dan in menopausal”. Peneliti mendapatkan kadar faktor usia 8.957 jurnal dengan menggunakan kata hemoglobin, menopause dan faktor usia usia subur kunci. Jurnal yang telah disaring dalan menopause terhadap kadar kurun waktu 2015-2020 sebanyak 2.327 dan usia hemoglobin jurnal, kemudian dilakukan seleksi judul subur sebanyak 252 jurnal. Dilakukan identifikasi terhadap kadar abstrak sebanyak 14 jurnal, sehingga hemoglobin didapatkan 5 jurnal memenuhi inklusi. Study Desciptive Experimental Tabel 3.1 Kriteria inklusi dan ekslusi dengan Design design, format PICOS observational analitik Kriteria Inklusi Ekslusi Tahun Jurnal atau Jurnal atau Terbit artikel yang artikel yang terbit setelah terbit sebelum tahun 2015 tahun 2015 Populati Jurnal atau Jurnal atau Bahasa Bahasa Selain bahasa on/ artikel artikel nasional inggris dan inggris dan Problem nasional dan dan bahasa bahasa internasional internasional indonesia indonesia berkaitan tidak berkaitan Sumber: Jurnal atau artikel kurun waktu dengan dengan kadar kadar hemoglobin 2015-2020 hemoglobin wanita wanita menopause menopause Intervent Wanita Wanita HASIL PENELITIAN ion menopause menopause yang yang menderita Pada bagian ini memuat literature bersifat memasuki penyakit seperti relevan. Berdasarkan hasil telaah usia 50 diabetes, menggunakan studi literature yang tahun perokok, berhubungan dengan judul, yaitu gambaran peminum kadar hemoglobin pada menopause. Dalam alkohol, HIV, penyajian dilaporkan dalam bentuk tabel memuat rangkuman dari beberapa jurnal menopause didapatkan 86% dibawah sebagai berikut: normal dan 14% di kadar normal. Tabel 4.1 Karakteristik Umum Penyelesaian Nidianti, et al., (2019), meneliti kadar Studi (n= 5) hemoglobin dengan metode POCT (Point of No Kategori n % Care Testing) sebagai deteksi dini penyakit A. Tahun Publikasi anemia bagi masyarakat desa Sumbersono. 1. 2016 3 30 Berdasarkan penelitian tersebut terjadi 2. 2018 1 10 penurunan kadar hemoglobin sebesar 3. 2019 1 10 31,82%. Total 5 50 B. Desain Penelitian Obeagu (2016), meneliti evaluasi variasi 1. Cross- 2 20 profil hematologi wanita menopause di section Umuahia, Nigeria. Berdasarkan penelitian 2. Eksperime 2 20 tersebut dari jumlah 60 responden wanita n 3. Observatio 1 10 menopause terjadi peningkatan hemoglobin nal analitik dibandingkan usia pre menopause Total 5 50 meskipun tidak signifikan (p>0,05).
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Studi Literature
Hasil penelitian yang didapatkan dari 5 Review artikel tersebut sebagai berikut: Studi/ Kelompok Outcome Mugisha, et al., (2016), meneliti referensi Outhor Interv Kont range hematologi berdasarkan orang tua di ensi rol pedesaan Uganda Barat Daya. Berdasarkan Population 545 - Hasil Based penelitian penelitian tersebut terhadap wanita rentang Haematolog kadar usia 50-65 tahun, kadar hemoglobin normal y Reference hemoglobin yaitu dengan rerata 13,4 g/dL. Sedangkan, Ranges For cenderung sebanyak 224 wanita usia >65 tahun, kadar Old People lebih rendah hemoglobin normal dengan rerata 13,2 In Rural dibandingkan g/dL. South-West hasil Uganda. penelitian C, et al., (2016), meneliti perbedaan indeks BMC lain yang hematologi wanita perbedaan periode Research dilakukan fertilitas di Nnewi Tenggara, Nigeria. Notes, pada orang Berdasarkan penelitian terhadap 60 9(433), pp. tua di negara responden wanita menopause menunjukkan 1-9. berpenghasil Mugisha, et an tinggi. bahwa p=value menimbulkan efek al., 2016 Perbedaan ini signifikan kadar hemoglobin yang kemungkinan meningkat, yakni p=0,04 dibandingkan karena wanita usia subur. perbedaan genetik dan Bishnoi (2018), meneliti prevalensi anemia lingkungan defisiensi besi pada wanita menopause. dan Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan perbedaan 81 responden wanita post menopause status gizi dengan kadar hemoglobin dibawah normal antara orang sebesar 81% dan dikadar normal sebanyak tua kulit 19 responden sebesar 19%. Pada wanita pre putih dan kulit hitam Studi/ Kelompok Outcome Studi/ Kelompok Outcome Outhor Interv Kont Outhor Interv Kont ensi rol ensi rol Changes in 60 120 Pada n dengan antara umur, Haematolog penelitian Metode pendidikan, ical Indices didapat hasil POCT pekerjaan of Women bobot (Point of terhadap at Different hemoglobin Care kadar Fertility di dalam Testing) hemoglobin. Periods in eritrosit sebagai Adanya Nnewi, (MCH) pada Deteksi faktor South-East, wanita Dini kecukupan Nigeria. menopause Penyakit nutrisi The Journal dibawah nilai Anemia dengan kadar of Medical normal, ini Bagi hemoglobin Research, mengindikasi Masyarakat 2(6), pp. kan adanya Desa 166-169. C, risiko anemia Sumberson I. N. et al., mikrositik o, 2016 (defisiensi Mojokerto. besi). Jurnal Temuan ini Surya mungkin Masyarakat terkait , 2(1), pp. dengan 29- kemungkinan 34.Nidianti, anemia et al., 2019 kurang gizi Variations 60 60 Hasil yang sudah of menunjukkan ada Haematolog retara kadar sebelumnya ical Profile hemoglobin pada of pada populasi Menopausal menupouse wanita mulai Women in lebih tinggi saat fase Umuahia , dari pra menstruasi Nigeria. menopause, sampai pra Scholars di duga menopause Academic hormon To Asses 100 100 Hasil Journal of estrogen The penelitian Biosciences, yang terlibat Prevalence Prevalensi 4(12), pp. sebagai Of Iron kadar 1109-1112. penghambat Deficiency hemoglobin Obeagu, E., proses Anaemia In pada wanita 2016 eritropoiesis Menopausal post lebih rendah Women. menopause dari pada pra Internation sekitar 81,0 menupouse, al Journal % dibawah dan pada Of Home nilai normal penelitian ini Science, (WHO) bahwa 4(2), pp. 8- menopause 10. Bishnoi, dikaitkan S., 2018 dengan Pemeriksaa 37 - Tidak peningkatan n Kadar terdapat indeks rerata Hemoglobi hubungan sel darah Studi/ Kelompok Outcome kemungkinan anemia kurang gizi yang Outhor Interv Kont sudah ada sebelumnya pada populasi wanita ensi rol mulai saat fase menstruasi sampai pra merah. menopause.
Bishnoi (2018), juga meneliti bertujuan
PEMBAHASAN untuk mengetahui prevalensi anemia defisiensi besi pada wanita menopause. Nilai referensi hematologi penting dalam Berdasarkan hasil penelitian prevalensi mengidentifikasi hasil darah yang abnormal kadar hemoglobin pada wanita post dan untuk memandu dokter dalam menopause sekitar 81,0 % dibawah nilai pengelolaan pasien dengan kelainan darah normal (WHO). Kejadian anemia defisiensi dan penyakit lainnya. Misalnya besi pada wanita post menopause tersebut hemoglobin, sejumlah penelitian tidak dibahas sehingga hasil yang didapat menunjukkan bahwa hemoglobin menurun kurang optimal. seiring bertambahnya usia, hal ini di duga penurunan respon dari sel punca dan Nidianti, et al. (2019), juga meneliti kadar produksi eritropoietin. Tujuan dari hemoglobin dengan tujuan sebagai deteksi penelitian Mugisha, et al. (2016) adalah dini penyakit anemia. Berdasarkan untuk menetapkan nilai referensi penelitian tersebut terjadi penurunan kadar hematologi di antaranya hemoglobin untuk hemoglobin sebesar 31,82%. Berdasarkan orang berusia lebih dari 50 tahun. Hasil penelitian tersebut bahwa wanita lebih penelitian didapatkan kadar hemoglobin rentan terhadap rendahnya kadar pada wanita lebih dari 50 tahun menurut hemoglobin dibandingkan pria. Hal tersebut kriteria WHO dalam batas normal (13.3 wanita memerlukan asupan zat besi tinggi (11.0–15.0) g/dl) (Tabel.2). Bila dibandingkan pria terkait dengan dibandingkan dengan penelitian lain pada menstruasi, kehamilan, dan menopause. negara pendapatan tinggi didapat nilai Terutama usia >50 tahun terjadi penurunan hemoglobin cenderung lebih rendah, kadar hemoglobin lebih tinggi. Tidak kecuali di Cina (Tabel.4). Perbedaan ini terdapat hubungan antara umur, pendidikan, kemungkinan di duga karena perbedaan pekerjaan terhadap kadar hemoglobin, genetik dan lingkungan antara orang kulit namun penurunan kadar hemoglobin hitam dan status gizi antara orang kulit tersebut dipengaruhi faktor geografi, nutrisi, putih tua dan kulit hitam tua. Masih kesehatan serta faktor genetik, dan penyakit diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kronis (Nidianti, et al., 2019). menentukan nilai referensi hemoglobin pada orang berusia lebih dari 50 tahun. Penelitian Obeagu (2016), didapatkan retara kadar hemoglobin pada menupouse lebih Penelitian C, I. N., et al. (2016), bertujuan tinggi dari pra menopause (Tabel.1). Hal ini untuk mengetahui perbedaan hematologi di duga hormon estrogen yang terlibat pada periode kesuburan wanita yang sebagai penghambat proses eritropoiesis berbeda di antaranya kadar hemoglobin lebih rendah dari pada pra menopause pada wanita menopause. Hasil penelitian sehingga penurunan kadar hormon estrogen didapat perbedaan nyata pada hasil uji saat menopause dikaitkan dengan statistik antara rerata konsentrasi peningkatan kadar haemoglobin. Selain itu, hemoglobin pada saat masa menstruasi pada penelitian ini bahwa menopause dibandingkan dengan menopause dan dikaitkan dengan peningkatan indeks rerata pramenopause. Bobot hemoglobin di dalam sel darah merah. Ini menandakan eritrosit (MCH) pada wanita menopause menopause memiliki kemungkinan risiko dibawah nilai normal, ini mengindikasikan terkena anemia. adanya risiko anemia mikrositik (defisiensi besi). Temuan ini mungkin terkait dengan Berdasarkan literature review diduga Doppler Universitas Pahlawan bahwa kadar hemoglobin pada menupouse Tuanku Tambusai, 3(2), pp. 18-21. dipengaruhi beberapa faktor: status gizi, ras/genetik, lingkungan (Mugisha, et al. 2016), geografi (Nidianti, et al. 2019), dan Bishnoi, S., 2018. To Assess The penyakit kronis. Didapatkan satu jurnal Prevalence Of Iron Deficiency tidak melakukan pembahasan terhadap Anaemia In Menopausal Women. kadar haemoglobin. International Journal Of Home Science, 4(2), pp. 8-10. Keterbatasan dalam review literature ini didapatkan satu jurnal tidak melakukan pembahasan/diskusi kadar hemoglobin. C, N. I., C, O. C., A, N. K. dan O, M. P., 2016. Changes in Haematological Indices of Women at Different Fertility Periods in Nnewi, South- SIMPULAN DAN SARAN East, Nigeria. The Journal of Simpulan Medical Research, 2(6), pp. 166-169.
Berdasarkan hasil literature review rerata
kadar hemoglobin pada wanita menopause Febriani, A. dan Rahmawati, Y., 2019. Efek masih dalam kisaran normal dibandingkan Samping Hematologi Akibat wanita pra menopause. Kadar hemoglobin Kemoterapi dan Tatalaksananya. menopause dipengaruhi beberapa faktor: Jurnal Respirasi, 5(1), pp. 22-28. nutrisi/status gizi, genetik, lingkungan, geografi, dan penyakit kronis. Humaryanto, 2017. Deteksi Dini Saran Osteoporosis Pasca Menopause. Medical Journal, 5(2), pp. 164-177. Pada wanita yang menginjak usia menopause sebaiknya memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Faktor Monterrosa-Castro, A., Romero-Pe´rez, I. risiko kadar hemoglobin lebih banyak pada dan Marrugo-Flo´rez, M., 2012. nutrisi dan genetik. Sehingga perlu Quality of life in a large cohort of dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan mid-aged Colombian women. The pengetahuan terkait nutrisi status gizi dan Journal of The North American peneliti yang tertarik meneliti dengan Menopause Society, 19(8), pp. 924- penelitian metode literature review, ada 930. beberapa hal yang perlu diperhatikan: memahami pokok atau topik penelitian jurnal tersebut apakah relevan dengan topik Mugisha, J. O., Seeley, J. dan Kuper, H., penelitian, cermati originalitas jurnal, dan 2016. Population Based memperhatikan bagian kesimpulan. Haematology Reference Ranges For Old People In Rural South-West Uganda. BMC Research Notes, 9(433), pp. 1-9. KEPUSTAKAAN
Nidianti, E. Nugraha, G., Aulia, I. A. N.,
Apriyanti, F., 2019. Hubungan Status Gizi Syadzila, S. K., Suciati, S. S., dan Dengan Kejadian Anemia Pada Utami, N. D., 2019. Pemeriksaan Remaja Putri SMAN 1 Pangkalan Kadar Hemoglobin dengan Metode Kerinci Kabupaten Pelalawan. Jurnal POCT (Point of Care Testing) sebagai Deteksi Dini Penyakit Sudaryanto, W. T., 2017. Hubungan Antara Anemia Bagi Masyarakat Desa Derajat Merokok Aktif, Ringan, Sumbersono, Mojokerto. Jurnal Surya Sedang dan Berat dengan Kadar Masyarakat, 2(1), pp. 29-34. Saturasi Oksigen Dalam Darah. Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), pp. 51- 61. Nugraha, G., 2017. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Jakarta: CV Trans Info Medika. Syaifuddin, 2016. Ilmu Biomedik Dasar untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nugrahani, I., 2013. Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Menstruasi pada Mahasiswa DIII Talsania, M. dan Scofield, R. H., 2017. Keperawatan Universitas Menopause and Rheumatic Disease. Muhamadiyah Surakarta, Surakarta: Rheumatic Disease Clinics of North Universitas Muhammadiyah America, 43(2), pp. 287-302. Surakarta.
Thomas, C., Chb, M., Lumb, A. B. dan Bs,
Nugroho, M. R. dan Sartika, R. A. D., M., 2012. Physiology of 2018. Asupan Vitamin B12 Terhadap Haemoglobin. Continuing Education Anemia Megaloblastik pada in Anaesthesia, Critical Care & Pain, Vegetarian di Vihara Meitriya Khirti 12(5), pp. 251-256. Palembang. Jurnal Kesehatan Komunitas, 4(2), pp. 40-45.
Obeagu, E., 2016. Evaluation of Variations
of Haematological Profile of Menopausal Women in Evaluation of Variations of Haematological Profile of Menopausal Women in Umuahia , Nigeria. Scholars Academic Journal of Biosciences, 4(12), pp. 1109-1112.
Pearce, E., 2016. Anatomi dan Fisiologi
Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Riskesdas, K., 2018. Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar. Journal of Physics, 44(8), pp. 1-200.
Sahana, O. N. dan Sumarmi, S., 2015.
Hubungan Asupan Mikronutrien Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur. Media Gizi Indonesia, 10(2), pp. 184-191.
In The Context of Nepal, Most of The Studies Have Identi Ed Iron de Ciency Anemia Only Based On Hemoglobin Level in The Context of Nepal, Most of The Studies Have Identi Ed