Professional Documents
Culture Documents
Gruppermutasi 130115210248 Phpapp02
Gruppermutasi 130115210248 Phpapp02
Gruppermutasi 130115210248 Phpapp02
Pendahuluan
Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai grup mulai dari
definisi grup, cara menentukan suatu himpunan merupakan grup atau bukan, menentukan
finite dan infinite grup, definisi subgrup, syarat-syarat subgrup pada suatu grup, menetukan
order dari grup dan order dari angguta grup, hingga penjelasan tentang grup siklik. Maka pada
pertemuan ini akan dijelaskan
Contoh 1 :
Kita daftarkan sebuah permutasi α dari himpunan 1,2,3,4 dengan menetapkan α(1) =2,
α(2) = 3 , α(3) = 1 dan α(4) = 4.
Atau untuk menunjukan korespondensi ini, dapat menuliskan permutasi α dengan
membentuk barisan sebagai berikut :
1 2 3 4
α = α(1) α(2) α(3) α(4)
1 2 3 4
α= 2 3 1 4
“Permutasi komposisi ditunjukkan dalam notasi barisan yang diangkat dari kanan ke
kiri dengan membawa dari atas kebawah lagi”
1
Contoh 2 :
1 1 2 3
γσ = 2 3 4 5 4 5
5 4 1 2 3 2 4 3 5 1
1 2 3 4 5
=
4 2 1 3 5
2
Dua elemen ini secara umum menghasilkan group (bahwa, setiap elemen adalah
kombinasi beberapa 𝜌 dan ). Jika D4 ditampilkan dengan cara ini, kita katakan
bahwa D4 adalah sebuah subgroup dari S4.
2. Sifat simetris: jika a ≡ bfi maka b = a. f i, karena i bilangan bulat terdapat –i sehingga
a = b f –i. Ini berarti b ≡ afi.
Contoh 4: Grup Simetri Segitiga sama sisi( 𝑆3)
Misalkan 𝑆3 menyatakan semua himpunan fungsi satu-satu dari 1, 2, 3 untuk
himpunan itu sendiri. Kemudian 𝑆3dalam komposisi fungsi adalah grup dengan
elemen ke-6 elemennya adalah.
1 2 3 1 2 𝛼2 1 23
𝜀 = 3𝛼 = = 3 1 2
1 2 2 3 1
3
123 123
𝛽 = 𝛼�� 1 2 3 𝛼 𝛽=
2
=213 321
132
123
Catatan bahwa 𝛽𝛼= ≠ 𝛼𝛽sehingga 𝑆 adalah tidak Abelian.
321 3
π = (1 3 4 2 ) = 1 2 3 4
3 1 4 2
ρ=(13)= 1 2 3 4
3 2 1 4
1 2 3
θ = (1 2 ) o (3 4) = 1 2 3 4 1 2 3 4
4 =
4 1 2 4 3 2 1 4 3
2 1 3
πoρ =
sehingga
oθ
1 2 3 4
3
3 1 4 2
1 2 3 1 2 3 4
4 2 1 4 3
3 2 1
4
4
= 1 2 3 4
1 4 2 3
= (2 4 3)
α= 1 2 3 4 5 6
2 1 4 6 5 3
Nilai permutasi diatas dapat dibuat secara skematis seperti dibawah ini :
Dari skema diatas, dengan mudah dapat dituliskan (1,2) (3,4,6) (5)
Contoh 6 :
1 2 3 4 5 6
β 2 1 4 6 5 3
Dalam notasi cycle, β dapat dituliskan (2,3,1,5) (6,4) atau (4,6) (3,1,5,2), karena
keduanya menggambarkan fungsi dari β.
5
“ Sebuah gambaran dari barisan (𝛼1 , 𝛼2 , … , 𝛼𝑚 ) disebut panjang cycle m atau
perputaran m cycle”
Dengan cara ini, kita dapat mengalikan cycle dengan mengubah perkalian ini sebagai
permutasi-permutasi yang diberikan dalam pola barisan.
Contoh 7 :
Dari S8. Misalkan α = 13 (27) (456) (8) dan β = (1237) (648) (5)
Maka αβ = (13) (27) (456) (8) (1237) (648) (5)
Dengan mengalikan permutasi ini, dapat menyatakan permutasi dalam bentuk disjoint
cycle ( yaitu, berbagai cycle-cycle yang tidak memiliki anggota yang sama).
Perlu diingat bahwa komposisi fungsi dilakukan dari kanan ke kiri, sehingga diperoleh :
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
αβ
= 3 7 1 5 6 4 2 8 2 3 7 8 5 4 1 6
1 2 3 4 5 6 7 8
=7 1 2 8 6 5 3 4
Untuk notasi cycle, matematikawan memilih untuk tidak menulis cycle-cycle yang
hanya memiliki satu anggota. Jadi, dapat dipahami bahwa setiap elemen yang hilang
dipetakan kedirinya sendiri.
Contoh 8 :
1 2 3 4 5
α= 3 2 4 1 5
dapat ditulis α = (134).
6
Tentunya identitas permutasi hanya terdiri dari cycle-cycle dengan satu entry, jadi kita
tidak bisa menghilangkan semua. Dalam hal ini seseorang biasanya menulis hanya satu
cycle.
Contoh 9 :
1 2 3 4 5
ε 1 2 3 4 5
dapat ditulis ε = (1) (2) (3) (4) (5)
Bukti :
α merupakan permutasi = 1,2,3, … … , 𝑛 . Untuk menulis disjoint cycle, kita memulai
dengan memilih anggota A, katakan 𝑎1, kemudian
𝑎2 = 𝛼(𝑎) , 𝑎3 =𝛼(𝛼(𝑎1)) = 𝛼2 (𝑎1),
dan seterusnya, sampai kita dapatkan 𝛼1= 𝛼𝑚 (𝑎1) untuk beberapa m. Diketahui ada
beberapa m karena deretan 𝑎1, 𝛼(𝑎1), 𝛼2 𝑎1 , … harus tidak berhingga, jadi pada akhirnya
terjadi pengulangan, katakanlah α𝑖 𝑎1 = α𝑗 𝑎1 , untuk i dan j dengan i < j. Kemudian 𝑎1=
𝛼𝑚 (𝑎1), dimana m = j – i. Dan kita sebut hubungan diantara
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … . . 𝑎𝑚 seperti 𝛼 = (𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … . . 𝑎𝑚 ) …
Tiga titik akhir barisan menunjukan kemungkinan tidak sampai habis, dalam kasus
seperti ini, hanya memilih element dari 𝑏1 = 𝛼𝑘 (𝑏1) untuk beberapa k pada. cycle baru
tidak akan memiliki unsur yang sama dengan cycle sebelumnya yang dibangun. Kalau
begitu, lalu α𝑖 𝑎1 = α𝑗 𝑎1 untuk di i dan j. Tapi kemudian 𝛼𝑖−𝑗 𝑎1 = 𝑏1dan sampai
𝑏1 = 𝛼𝑡 untuk t. Yang bertentangan dengan cara 𝑏1 dipilih. Sampai kita mendapatkan
semua elemen A, permutasi akan terlihat seperti
Dengan cara ini, kita melihat untuk setiap permutasi dapat ditulis sebagai produk
disjoint cycle.
7
Contoh 10 :
Tentukan produk disjoint cycle dari (1235) (413)
Jawab :
Dari notasi cycle (1235) (413) dapat dibentuk barisan permutasi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2 3 5 4 1 3 2 4 1 5
Dari komposisi permutasi diatas maka diperoleh :
1 2 3 4 5
5 3 4 2 1
Maka disjoint cycle nya adalah (15) (234)
Bukti :
𝛼 dan 𝛽 dari permutasi
S = 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … . . 𝑎𝑚, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, … . . 𝑏𝑛 , 𝑐1, 𝑐2, 𝑐3, … . . 𝑐𝑘
Dimana c’s anggota S yang tersisa dari 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽. Untuk membuktikan 𝛼𝛽 = 𝛽𝛼, maka
ditunjukan 𝛼𝛽 𝑥 = 𝛽𝛼 𝑥 untuk semua x di S. Jika x adalah elemen a maka:
𝛼𝛽 𝑎𝑖 = 𝛼 𝛽 𝑎𝑖 = 𝛼 𝑎𝑖 = 𝑎𝑖 + 1
𝛽𝛼 𝑎𝑖 = 𝛽 𝛼 𝑎𝑖 = 𝛽 𝑎𝑖+1 = 𝑎𝑖+1
Karenanya, fungsi dari 𝛼𝛽 𝑑𝑎𝑛 𝛽𝛼 di dalam eleman. Argumen yang mirip menunjukan
bahwa 𝛼𝛽 𝑑𝑎𝑛 𝛽𝛼 sedang itu b elemen sama baiknya. Akhirnya, katakan x adalah
elemen dari c, atau 𝑐1. Kemudian di dapatkan
𝛼𝛽 𝑐 𝑖 = 𝛼 𝛽 𝑐 𝑖 = 𝛼 𝑐 𝑖 = 𝑐𝑖
𝛽𝛼 𝑐 𝑖 = 𝛽 𝛼 𝑐 𝑖 = 𝛽 𝑐 𝑖 = 𝑎𝑖
Contoh 11:
8
Kita akan menunjukan produk (1 3) (2 7) (4 5 6) (8) (1 2 3 4) (6 4 8) (5)
Jawab :
α = (13) (27) (456) (8)
β = (1237) (648) (5)
cycle dari α dan β tidak memiliki anggota yang sama, maka
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8
αβ 8
2 3 7 8 5 4 1 6
= 3 7 1 5 6 4 2 8
1 2 3 4 5 6 7
8 = (1732) (48) (56)
=
7 1 2 8 6 5 3 4
βα 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8
= 8
3 7 1 5 6 4 2 8
2 3 7 8 5 4 1 6
1 2 3 4 5 6 7
8 = (1732) (45) (68)
=
7 1 2 5 4 8 3 6
Maka αβ = βα
Bukti :
Pertama, mengamati suatu siklus panjangnya n yang mempunyai order n.
Memisalkan 𝛼 dan 𝛽 dengan memisahkan cycle panjangnya m dan n, dan membiarkan
k, kemudian mengalikan m dan n. Itu mengikuti dari Teorema 4.1 yang kedua-duanya
𝛼 𝑘 dan 𝛽 𝑘 adalah permutasi identitas 𝜀 dan, karena m dan n berubah, (𝛼𝛽)𝑘 = 𝛼 𝑘 𝛽 𝑘
adalah juga identitas. kemudian, kita mengetahui dengan kesimpulan ke Teorema 4.1
(𝛼𝑘 =e menyiratkan bahwa suatu membagi k) bahwa order 𝛼𝛽-membiarkan kita
menyebutkannya t-harus membagi k. Akan tetapi (𝛼𝛽)𝑡 =𝛼 𝑡 𝛽 𝑡 =𝜀, sedemikian sehingga
𝛼 𝑡 =𝛽 −𝑡 . Bagaimanapun, itu harus jelas bahwa jika 𝛼 dan 𝛽 tidak punya simbol, umum
yang sama adalah benar untuk 𝛼 𝑡 dan𝛽−𝑡, karena peningkatan suatu cycle bagi suatu
9
kuasa tidak memperkenalkan lambang baru. Tetapi, jika 𝛼 𝑡 dan 𝛽−𝑡 adalah sama dan
tidak punya simbol, maka kedua-duanya akan menjadi identitas, sebab tiap-tiap
10
lambang didalam 𝛼 𝑡 ditetapkan. perbaiki oleh 𝛽−𝑡 dan sebaliknya. Mengikuti itu,
kemudian, kedua-duanya m dan n harus membagi t. Ini berarti k, merupakan perkalian
m dan n yang dibagi dngan t juga. Ini menunjukkan bahwa k= t.
Contoh 12 :
Tentukan order dari permutasi (14762)
Jawab : karena order pada permutasi dari cycle tunggal, maka order dari permutasi itu
adalah 5
Contoh 13 :
Tentukan order dari permutasi (124) (357)
Jawab : karena peermutasi diatas telah berbentuk disjoint cycle maka order dari
permutasi tersebut adalah 3.
Contoh 14 :
Tentukan order dari permutasi (1235) (24567)
Jawab : tentukan dulu disjoint cycle dari permutasi tersebut
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7= 1 2 3 4 5 6 7
2 3 5 4 1 6 7 1 4 3 5 6 7 2 2 4 5 1 6 7 3
Bukti
Pertama, catat bahwa identitas itu dapat dinyatakan ketika (1 2)(1 2), dan ini
merupakan suatu produk 2-cycle. Dengan Teorema 5.1, kita mengetahui bahwa tiap-tiap
permutasi dapat ditulis dalam format
(a1a2...ak)(b1b2...bt)...(c1c2...cs).
suatu perhitungan langsung menunjukkan bahwa ini adalah sama dengan
(a1ak)(a1ak-1)...(a1a2)(b1bt)(b1bt-1)...(b1b2)(c1cs)(c1cs-1)...(c1c2)
11
Contoh 15 :
(1 2 3 4 5) = (1 5) (1 4) (1 3) (1 2)
= (4 5) (5 3) (2 5) (1 5)
= (2 1) (2 5) (2 4) (2 3)
Contoh diatas menunjukkan bahwa 2 cycle boleh bertkar-tukar dari satu yang
dihilangkan kepada yang berikutnya.
Lemma
Jika ε =β1 β ...β , dimana β’s adalah 2-siklik, kemudian r adalah genap
2 r
BUKTI.
Dengan jelas, r 1, karena suatu 2-cycle bukanlah identitas. Jika r = 2, kita adalah yang
dilaksanakan.jadi,kita mengira bahwa r > 2 dan kita berproses dengan induksi. Karena (i
j) = (j i),hasil 𝛽1𝛽2 dapat dinyatakan salah satu dari format yang berikut menunjukkan
pada sisi kiri:
(a b)(a b) = 𝜀
(a b)(a c) = (b c)(a b)
(a b)(c d) = (c d)(a b)
(a b)(b c) = (b c)(a c).
Jika kasus yang pertama terjadi, kita boleh menghapus 𝛽1𝛽2 dari produksi untuk
memperoleh 𝜀 = 𝛽3...𝛽𝑟 dan oleh karena itu, dengan prinsip Induksi Matematika, r-2
yang kedua menjadi genap. Di kasus lain, kita menggantikan format 𝛽1𝛽2 pada sisi kiri
oleh counterpantnya pada sisi kanan untuk memperoleh suatu produksi baru r 2-cycle
itu masih identitas, hanyalah dimana kejadian pertama bilangan bulat adalah di dalam
yang kedua 2-cycle produk sebagai ganti yang dulu. Kita sekarang mengulangi prosedur
itu hanya uraikan dengan 𝛽2𝛽3, dan, sama seperti sebelumnya, kita memperoleh suatu
produk (r-2) 2-cycle sepadan dengan identitas itu atau suatu produksi baru r 2-cycle di
mana kejadian yang pertama suatu adalah di (dalam) yang ketiga 2-cycle. Melanjutkan
proses, kita ini harus memperoleh suatu produk (r-2) 2-beredar sama kepada identitas,
sebab jika tidak kita mempunyai suatu produk sepadan dengan identitas dimana
kejadian yang pertama bilangan bulat adalah didalam 2-cycle yang terakhir, dan produk
12
seperti itu tidak menentukan suatu sedangkan mengerjakan identitas. Karenanya,
dengan induksi, r-2 bahkan dan r bahkan juga.
dimana β dan γ adalah 2 cycle, maka r dan s keduanya genap atau ganjil.
Definisi :
Permutasi Genap dan Ganjil
Sebuah permutasi yang merupakan produk perkalian genap dari 2-cycle disebut dengan
permutasi genap. Sebuah permutasi yang merupakan produk perkalian ganjil dari 2-
cycle disebut dengan pemutasi ganjil.
Contoh 16 :
1. (135) = (15) (13) = genap
2. (13567) = (17) (16) (15) (13) = genap
3. (12) (134) (152) = (12) (14) (13) (12) (15) = ganjil
13
GLOSARIUM
Permutasi : Suatu permutasi dari n unsur adalah suatu fungsi bijektif dari himpunan n
unsur ke himpunan itu sendiri
Grup Permutasi : Misalkan A adalah suatu himpunan berhingga dan S(A) adalah himpunan
semua pemetaan bijektif dari himpunan A pada dirinya sendiri, maka
komposisi pemetaan <S(A),0> adalah merupakan Grup Permutasi
14
DAFTAR PUSTAKA
Muchlisah, Nurul. 2005. Teori Grup dan Terapannya. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.
15
Latihan Soal
16
12345678 12345678
7. Diketahui α = 23451786 dan β = 13876524 .
Tuliskan α, β, dan αβ sebagai
a. products disjoint cycles
b. products of 2-cycles
17
Kunci Jawaban
1. Order permutasi
a. (14) = karena panjang cycle nya ada 2, maka order nya adalah 2
1234512345 12345
2. a. (1235)(413) = = 15234
2354132415 53421
123456123456123456 123456
b. (13256)(23)(46512)
352461132456 243615 245136
=(124)(35)(6)
1234
4312 (1423)
e. (1235)(24567)
menentukan disjoint cycle :
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 = 1 2 3 4 5 6 7
2 3 5 4 1 6 7 1 4 3 5 6 7 2 2 4 5 1 6 7 3
Sehingga diperoleh disjoint cycle nya adalah (124) (3567)
KPK dari 3 dan 4 adalah 12, Maka order dari permutasi diatas adalah 12
18
f. (345)(245)
Menentukan disjoint cycle :
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 4 5 3 =
1 4 3 5 2 1 5 4 3 2
Sehingga diperoleh disjoint cycle (1) (25) (34)
Ordernya adalah 2
123456
4. a. 215463 (12)(356)(4) ordernya adalah 6
1234567
b. 7612345 (1753)(264) ordernya adalah 12
123456 123456
6. Diketahui α = 213546 dan β = 612435 .
12345678 12345678
7. Diketahui α = 23451786 dan β = 13876524 .
α = (12345)(678)
β = (1)(23847)(56)
19
12345678 12345678 12345678
α β = 23451786 13876524 = 24687135 (12485736)
b. products of 2 – cycle
α = (15)(14)(13)(12)(68)(67)
β = (11)(27)(24)(28)(23)(56)
α β = (16)(13)(17)(15)(18)(14)(12)
20