Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

Fasilitas

Penerimaan dan
Penyimpanan
Minyak dan Gas

Pekan 1 - Ganjil 2022/2023


Class Rules
• Classes are started and ended on time (Fridays 9.20 – 11.00 WIB for online classes – before Mid Test and
Fridays 8.30 – 10.10 WIB for offline classes – after Mid Test).
• Students’ attendance aren’t recorded if they come more than 10 minutes after the class started.
• No make up quizzes, and all assignment should be submitted before the deadline.
• Students should attend at least 80% of the total sessions to be able to participate in the final test.
• All students should obey the dress code.

• Plagiarism/incorrect quotation = 0.
• Check the contract for full info.
Content
● Proses Bisnis pada Industri Migas, Karakteristik Material dan Peralatan Industri Migas
● Pentingnya Fasilitas Penerimaan dan Penyimpanan Migas
● Fasilitas Labuh dan Tambat pada Industri Migas
● Sarana Bongkar dan Muat Industri Migas
● Sarana Penerimaan dan Penyimpanan pada Industri Migas
● Perhitungan Kebutuhan Kapasitas Penyimpanan dan Ketinggian Bundwall
● Analisis Potensi Bahaya dalam Proses Loading dan Unloading Migas
● Analisis Potensi Bahaya dalam Proses Penyimpanan Migas
● Case Study dan Penyusunan Laporan Tugas Besar
Scoring System
Daily Assignments and HomeWorks 20%
Projects (Tugas Besar, in groups of 4) 20%
Quizzes (Week 5 and Week 13) 20%
Mid Test 20%
Final Test 20%
Ebbinghaus’
Forgetting
Curve
What energy
sources you
utilize?
Indonesia’s Energy Mix
Berdasarkan 3 skenario
yang dimodelkan oleh
Dewan Energi Nasional,
hingga tahun 2050,
Indonesia masih
membutuhkan sumber
energi tidak terbarukan,
meski jumlahnya sudah
jauh berkurang.
Crude Oil
Refinery

Crude oil get refined (fractioned) into products in a


distillation column known as CDU (Central Distillation
Unit).

The longer chained Hydrocarbons get cracked into


shorter ones to produce more expensive products.
Fuel Distribution Areas
(BPH Migas)
Indonesia Oil and Gas Value Chain
As long as oil and gas (natural or bio) products are still needed as one of the energy sources in
Indonesia, there will be people, time and money invested to the sourcing actions, the refining facilities,
and the distribution activities.

Thus, the receiving and storage facilities for oil and gas (both unrefined and final products), are still
needed throughout Indonesia. These facilities are there to ensure all people of Indonesia get the
energy source they need without experiencing discrepancy: the ‘BBM Satu Harga’ Program.
https://itsupplychain.com/inventory-management-in-oil-gas-industry-incorporating-business-4-0-behaviours/
Fuel Depot (Terminal Bahan Bakar
Minyak - TBBM)
A Fuel Depot or simply known as TBBM in Bahasa Indonesia is a facility whose main responsibility is
receiving, storing and distributing refined oil and gas products to retail (consumers).

Based on its location, TBBM is divided into two:


1. Waterfront terminal, or the facility with direct access to a river or the ocean, such as TBBM Priok,
TBBM Jambi, TBBM Panjang in Lampung, TBBM Teluk Kabung in West Sumatera, dan TBBM Wayame in
Ambon;
2. Inland terminal, or a facility that is located on land, such as TBBM Boyolali, TBBM Rewulu in
Yogyakarta, TBBM Kertapati in Palembang and TBBM Madiun.
Fuel Terminal (TBBM)
Since a TBBM is utilized to receive, store and
distribute oil and gas refined products, at a TBBM
there are:
1. Receiving facility (includes the structures
needed by tanker ship to moor at a waterfront
terminal and a manifold at an inland terminal);
2. Storing facility (in a form of storage tanks);
3. Distribution Facilities that consist of pipelines
and pumps, filling (from storage tanks to tank
trucks/ smaller tanker ships/rail tank wagons)
and bottling facilities.
1. Receiving Facility
(Sarana Penerimaan)
• Untuk waterfront terminal, pilihan membangun sarana Labuh&Sandar yang bersifat permanen
(dermaga) untuk keperluan labuh dan sandar kapal tangker dilakukan karena frukuensi kapal yang
merapat ke TBBM cukup tinggi serta kondisi lingkungan memungkinkan (kedalaman alami perairan
ataupun area TBBM bukan merupakan habitat hewan/tanaman yang dilindungi).

• Saat kondisi lingkungan tidak memungkinkan atau frekuensi kedatangan kapal tidak terlalu tinggi
(secara ekonomi kurang feasible), keputusan untuk membangun sarana labuh dan sandar dengan
CBM (Conventional Buoy Mooring) dan SPM (Single Point Mooring) menjadi pilihan.
1. Receiving Facility
(Sarana Penerimaan)
• Sementara pada inland terminal, fasilitas penerimaan utama
adalah manifold yang dapat didefinisikan sebagai sistem
perpipaan (dengan penyatuan aliran ataupun percabangan) yang
memungkinkan penyaluran produk dan sampling.
• Manifold juga merupakan sarana penerimaan untuk produk
ataupun crude oil yang dibongkar dari dalam kapal tangker yang
bersandar dengan fasilitas CBM. Diperlukan 2 orang penyelam
untuk menyambungkan antara hose dari kapal tangker dengan
manifold yang ditempatkan di dasar perairan.
2. Storing Facility
(Sarana Penyimpanan)
Sarana penyimpanan utama pada TBBM
adalah storage tanks (tangki timbun) yang
ditempatkan dalam satu area dan dikenal
sebagai tank farm.
Pembangunan tangki timbun dilakukan
dengan memberikan jarak tertentu antar
tangki serta penambahan bund wall/dike
yang bermanfaat untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan pekerja dan
produk serta kelestarian lingkungan.
3. Distribution Facilities
(Sarana Penyaluran)

Sarana untuk mengisikan bahan bakar


minyak ke dalam tangki dikenal sebagai
filling shed atau filling bay, dengan
komponen utama berupa loading arm yang
menyalurkan produk dari tangki timbun
dengan bantuan pompa/kompresor.
3. Distribution Facilities
(Sarana Penyaluran)

Selain filling shed, sebagian terminal


BBM di Indonesia merupakan terminal
terintegrasi yang juga memiliki fasilitas
pengisian LPG ke dalam botol. Sarana
pengisian ini juga terdapat pada Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPPBE)
yang tersebar di seluruh Indonesia.
3. Distribution Facilities
(Sarana Penyaluran)
Untuk memastikan bahwa selama proses penyaluran
minyak dan gas melalui pipa berjalan dengan aman,
perawatan dan pengecekan secara berkala perlu
dilaksanakan.
Gambar di samping adalah 2 bola yang digunakan dalam
proses pigging atau pembersihan pipa, sementara bagian
bawah adalah pig manifold. Ketika dilaksanakan proses
pigging, pipa dalam keadaan tidak terisi cairan/gas, dan
bola diluncurkan dari manifold dengan cara mendorong
menggunakan udara.
Dermaga

FPPM Weeks 1-7 Jetty

Sarana Labuh
CBM
dan Tambat

SPM

Receiving

STS

Oil and Gas Sarana Bongkar


Infrastructure Loading Arms
Muat

Floating Storage

Storage Underground
Tangki timbun di
darat
Above ground
Discussion
Work in a group of five and discuss
the ten ideas to reshape Indonesia’s
energy sector.

Define the priorities based on your


group’s analysis and the existing
Indonesia’s infrastructure condition.
McKinsey 2012 Analysis
(tidak dalam skala prioritas)

1. Find the political will to reduce energy subsidies


2. Address the root causes behind the slow expansion of power generation capacity
3. Introduce tailored incentives for oil and gas exploration and development, including unconventional
4. Accelerate the national gas infrastructure ‘blueprint’
5. Upgrade existing refineries as soon as possible
6. Upgrade the fuel distribution network
7. Invest in renewables
8. Invest in gas for transport
9. Promote electric vehicles in major cities
10.Build local cutting-edge capabilities and leaders
Thank You ☺

You might also like