Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Ida Yuliana.

Tinjauan Histologi Sawar Darah…

TINJAUAN HISTOLOGI SAWAR DARAH OTAK

Ida Yuliana

Bagian Histologi Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Abstract: Blood brain barrier is a membrane which is highly resistant to the diffusion process
and separate the blood brain interstitial fluid. The blood brain barrier is a separation between the
main compartment nervous system brain, CSF and the third compartment of the blood. Function of the
blood brain barrier are protects the central nervous system to maintain homeostasis of blood milieu
microenvironment. Blood-brain barrier layer is characterized as a perfect and continuous cell of
endothelial cells in the connective by tight junctions. By using electron microscopy showed that the
lumen of blood capillaries separated from the extra-cellular space by endothelial cells in the capillary
wall (cell cerebral endhothelial), basement membrane outside the cell contains perisit endothelial cells
and astrocytes feets are attached to the outer layer of the wall of the capillary. The third component
has a specificity in terms of functional morphology and histology.

Keywords: blood-brain barrier-endothelial cell-cell-astrocyte - perisit

Abstrak: Sawar darah otak adalah suatu membran yang sangat resisten terhadap proses difusi
dan memisahkan cairan intersisial otak darah. Sawar darah otak merupakan pemisah antara
kompartmen utama susunan saraf otak, LCS dan kompartmen ketiga yaitu darah. Sawar darah otak
memiliki fungsi melindungi susunan saraf pusat dari milieu darah mempertahankan homeostasis
lingkungan mikro. Sawar darah otak dicirikan sebagai lapisan seluler yang sempurna dan kontinu dari
sel endotel yang di ikat oleh tight junction. Dengan menggunakan mikroskop elektron memperlihatkan
bahwa lumen kapiler darah dipisahkan dari ruang ekstra seluler oleh sel endotelial di dinding kapiler
(cell cerebral endhothelial), membran basalis di luar sel endotel berisi sel perisit dan kaki-kaki astrosit
yang menempel pada lapisan luar dari dinding kapiler. Ketiga komponen tersebut memiliki
kekhususan dalam hal morfologi dan fungsional secara histologi.

Kata Kunci: sawar darah otak-sel endotel-astrosit-sel perisit

93
Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013

PENDAHULUAN postrema di ventrikel empat bagian bawah.


Kemudian dilakukan percobaan
Susunan saraf pusat dalam keadaan selanjutnya dengan menginjeksikan zat
normal diketahui sangat stabil. Kestabilan pewarna pada ruang subarakhnoid bukan
ini didapatkan dari suatu struktur pada pada jaringan perifer ternyata didapatkan
sistem saraf pusat (SSP) yang dikenal hasil terwarnainya otak dan CSF
sebagai sawar darah otak. Sawar darah sedangkan jaringan perifer tidak.4.5
otak memiliki fungsi melindungi susunan Penelitian Ehrlich menunjukkan
saraf pusat dari milieu darah permeabilitas sawar darah otak
mempertahankan homeostasis lingkungan berhubungan dengan ukuran molekul dan
mikro.1,2 Sawar darah otak dicirikan secara langsung berhubungan dengan daya
sebagai lapisan seluler yang sempurna dan larut dalam lemak. Gas dan air dapat
kontinu dari sel endotel yang diikat oleh melalui sawar dengan cepat, tetapi glukosa
tight junction. Komunikasi sel ke sel dan elektrolit lebih lambat. Sawar darah
normal antara astrosit, perisit dan sel otak tidak permeabel untuk protein plasma
endotel dan neuropil yang mengelilingi dan molekul organik yang berukuran besar.
sawar berperan dalam ekspresi sawar Hal ini menerangkan mengapa trypan blue
darah otak dan mekanisme yang terikat oleh protein albumin tidak
homeostasisnya. Transport, fungsi yang dapat melalui sawar darah otak. 6,7
dimediasi reseptor dan enzim berperan Lewandowsky (1900) adalah orang
penting dalam regulasi komposisi cairan pertama yang menemukan istilah sawar
ekstraseluler otak. Molekul dengan berat darah otak dengan penyebutan
molekul (BM) besar yang bersirkulasi bluthirschranke setelah meneliti tentang
dalam darah dapat memperoleh akses penetrasi potassium ferrocyannide ke otak,
masuk dalam ruang interstitial jika ditemukan konsep sawar darah dan otak. 8
mempunyai sistem transport khusus untuk Penelitian dilanjutkan oleh
molekul tersebut yang terdapat dalam Friedmann tahun 1942 dengan
endotel kapiler otak. Sistem transport dapat menggunakan zat warna bersifat basa yang
digunakan untuk kepentingan klinis seperti larut dalam lemak dan mampu melintasi
memasukkan antibiotika, terapi sawar darah otak, menunjukkan bahwa
neurotransmitter (misal dopamin) dan obat otak terwarnai dengan transport langsung
yang secara potensial dapat melewati zat warna melintasi mikrovaskulator
sawar darah otak. Selain dapat cerebral. Brown (1941) berpendapat
dipergunakan untuk kepentingan klinis , bahwa fungsi sawar darah otak
adanya sistem transport khusus menjamin berlangsung melalui sel-sel endotel kapiler
SSP secara tetap menerima senyawa yang dan bukan pada kaki-kaki astrosit.
dibutuhkan seperti asam amino, transferin, Perdebatan antara kaki astrosit atau sel
insulin, Ig G dan albumin terkationasi 3,4 endotel kapiler yang berperan pada sawar
darah otak dihentikan oleh studi sitokimia
SEJARAH elektron mikroskopis oleh Reese dan
Karnovsky (1967) dan Brigtmann et al
Penelitian mengenai sawar darah (1969) yang menemukan beberapa fakta
otak sudah dilakukan pada tahun 1885 oleh yang berharga tentang lokasi anatomi
Paul Ehrlich dan Erwin Goldman tahun sawar yang sesungguhnya dan mekanisme
1909 berupa penyuntikan vital dyes intra fungsi menggunakan pemberian
vena - trypan blue yang memberikan peroksidase horseradish (HRP, BM
warna pada semua jaringan hewan, kecuali =43000) Diketahui tidak ada HRP yang
otak dan CSF (cerobrospinal fluid) namun ditemukan pada celah ekstraselular yang
pada daerah SSP berikut justru terwarnai mengelilingi kapiler-kapiler otak setelah di
yaitu daerah glandula pineal, lobus injeksi intravaskuler. Ketika pemberian
posterior dari glandula pituitary, tuber secara langsung ke dalam ventrikel otak,
cinerum, dinding resesus optikus, dan area HRP melintasi ujung processus astrosit dan
94
Ida Yuliana. Tinjauan Histologi Sawar Darah…

berakhir pada membran plasma endotel. Dengan menggunakan electron


3.4,5
dense-marker seperti lanthanum dan
horseradish peroksidase terlihat bahwa
ANATOMI SAWAR DARAH OTAK substansi tersebut tidak dapat menembus
sel endotel kapiler karena adanya tight
Sawar darah otak adalah suatu junction diantara sel tersebut, sehingga
membran yang sangat resisten terhadap tight junction sangat berperan di dalam
proses difusi dan memisahkan cairan sawar darah otak . Beberapa bagian otak
intersisial otak darah. 6 Merupakan yang tidak mempunyai sawar darah otak
pemisah antara kompartmen utama dari dan mempunyai struktur sel yang berbeda.
susunan saraf (otak dan LCS), dan Pada daerah tersebut protein dan molekul-
kompartmen ketiga yaitu darah. molekul organik yang kecil dalam darah
dapat masuk ke susunan saraf pusat.7

Astrosit
Menempatkan akhiran kakinya
secara erat pada CEC yang mempengaruhi
fungsi sawar sel. Astrosit merupakan
neuroglia terbesar dengan ciri histologis
inti bulat, terletak ditengah dan warnanya
agak pucat, terdapat prosesus panjang dan
banyak mempunyai pedikel yang melebar
pada ujung-ujungnya, yang melekat pada
dinding pembuluh darah kapiler. Pedikel-
Gambar 1. Potongan melintang sawar darah otak pedikel ini disebut “kaki vaskuler”
(vascular feet). Pedikel berfungsi
Dengan menggunakan mikroskop melindungi dan menyelubungi semua
elektron memperlihatkan bahwa lumen pembuluh darah yang memberi nutrisi
kapiler darah dipisahkan dari ruang ekstra kepada jaringan saraf. Terdapat 2 macam
seluler oleh 7: astrosit : (1) Astrosit protoplasmik yang
1. sel endotelial di dinding kapiler terdapat dalam substantia grisea otak dan
(cell cerebral endhothelial) medula spinalis dengan ciri mikroskopis
2. membran basalis di luar sel endotel sitoplasma tampak butir-butir dengan
berisi sel perisit prosesus bercabang-cabang yang lebih
3. kaki-kaki astrosit yang menempel pendek daripada prosesus fibrous dan
pada lapisan luar dari dinding relatif lebih tebal. Prosesus menutupi
kapiler permukaan perikarion daerah sinaptik dan
pembuluh darah dan (2) Astrosit fibrous
yang terutama terdapat dalam substantia
alba bercirikan prosesus panjang, tipis,
halus, yang jarang bercabang. Didalam
preparat yang khusus diwarnai dengan
perak, sitoplasma menunjukkan fibril-fibril
yang mungkin dibentuk oleh pengendapan
filamen-filamen yang sangat halus yang
terdapat dalam jumlah besar didalam badan
sel dan prosesus astrosit fibrous.8

CEC (cerebral endothelial cell)


Gambar 2. Anatomi sawar darah otak Menutupi lumen kapiler serebral
dan melekat pada lamina basalis bersama
perisit dan makrofag perivaskuler. CEC
95
Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013

mempunyai celah intraselular pada tight organ tersebut terisolasi dari bagian otak
juction berfungsi menghalangi transport lain oleh sel ependimal spesial yang
paraseluler komponen hidrofilik yang dikenal dengan tanycytes (terletak
melintasi endotel cerebral. Pada potongan sepanjang permukaan ventrikuler hingga
melintang, lumen kapiler kecil dikelilingi daerah midline) yang dihubungkan oleh
satu sel endotel, lumen yang lebih besar ikatan kuat dan menjaga pertukaran bebas
dibentuk 2 atau 3 sel endotel. Ukuran antara organ CVO dan CSF. 8.9
kapiler bervariasi antara 9 sampai 12 um. Oldendorf et al (1977) mengamati
Dalam otak kapiler berkelok-kelok dan bahwa kapiler otak berisi sejumlah besar
kapiler yang sama bisa muncul 2 kali atau mitokondria dan kapasitas kerja potensial
lebih pada daerah pengukuran pada ini dilaksanakan dalam bentuk transfer
histological section. Nukleus pada endotel molekuler dan ionik melintasi sawar darah
berbentuk gepeng dan tampak lonjong otak. Analisis ultrastruktur menunjukkan
pada irisan. Bagian inti lebih tebal bahwa frekuensi profil mitokondria sangat
menonjol ke dalam perifer yang tipis dari serupa pada sel-sel endotel dari 5 daerah
sel. Dalam lumen sedangkan bagian perifer otak dengan dinding kapiler yang rapat.
sangat pipih dengan membran adluminal Pada CVO (neural lobe dan subfornical
dan abluminal dipisahkan sitoplasma organ) diketahui frekuensi profil
setebal 0,2 – 0,4 um. Unsur tubul dari mitokondria jauh lebih rendah
retikulum endoplasmik meluas ke dalam dibandingkan tempat lain diotak. Ini
perifer yang tipis dari sel. Sedikit atau menunjukkan bahwa aktifitas CEC
sama sekali tidak ditemukan vesikel membutuhkan supply energi atau
pinositotik pada endotel kapiler maupun kemampuan kerja yang lebih besar pada
terowongan transendotel sehingga tidak daerah-daerah otak seperti hipotalamus
ada aktivitas vesikuler pinositik pada dibandingkan neural lobe dan organ
membran plasma endotel yang membatasi subfornical. Sejak ditemukan mekanisme
uptake fasa cairan. Tidak ada fenestra little carier-mediated transfer dari zat
(tingkap) pada endotel kapiler sehingga terlarut seperti D-glucosa dan L-
disebut kapiler kontinu. Namun tidak phenylalanine dan pompa ion seperti
semua kapiler otak merupakan kapiler potassium melintasi dinding kapiler pada
kontinu. Hal ini berhubungan dengan dinding neural lobe dan organ subfornical.
fungsi fisiologis organ tersebut. Pada organ Perbedaan pada frekuensi mitokondria dan
seperti sub fornical, pituitary neural lobe kapasitas kerja nyata antara kapiler CVO
memiliki kapiler bertingkap dengan dan non-CVO bisa dihubungkan terhadap
permeabilitas tinggi. Sementara kapiler perbedaan-perbedaan pada fungsi transport
pada inferior colliculus, sensory motor ini. 9
cortex genu of corpus callosum,
ventromedial nucleus of hypothalamus, Perisit
supraoptic nucleus of hypothalamus, Perisit adalah sel perivaskuler yang
paraventriculer nucleus of hypothlamus, bersifat sel kontrakil mengelilingi kapiler
globus pallidus, central part of caudate otak dengan prosesus panjang mempunyai
putamen dan ventriculer surface of peran mengontrol pertumbuhan sel
caudatus putamen dan densitas tinggi pada endotel, berpengaruh pada kesatuan kapiler
sitosol mitokondria memiliki jenis kapiler dan melindungi sawar darah otak serta
tidak bertingkap. Secara fungsional, sub membatasi transport dengan kemampuan
fornical organ median eminence, dan fagosit komponen sawar. 10
pituitary neural lobe merupakan bagian
sistem neuroendokrin dan termasuk
struktur otak circumventriculer organs
(CVO) sehingga mengeluarkan sekresi
produk neurologi harus melalui sel endotel
agar dapat masuk ke sirkulasi. Organ-
96
Ida Yuliana. Tinjauan Histologi Sawar Darah…

berkembangnya penyakit. Hal yang dapat


menyebabkan kehilangan perisit adalah 1)
migrasi perisit dari lokasi mikrovaskular
karena keadaan patologis atau fisiologi 2)
kematian perisit 3) berkurangnya turnover
atau pemeliharaan perisit dan 4)
disregulasi angiogenesis and abnormal
signal PDGFβ (faktor yang berperan dalam
mempertahankan fungsi perisit). 11

Gambar 3. Segmen normal dinding kapiler korteks Tight junction


serebral berisi endotelium (e) dan perisit (p) yang CEC memiliki celah interseluler
dipisahkan membran basalis. Tikus diinjeksikan berupa tight junction. Tight junction adalah
lanthanum, yang berpenetrasi melalui ruangan
interendotelial diatas tight junction taut antar sel yang paling apikal.
Ditemukan juga pada epitel dan endotel
Adanya gap junction membuat jantung. Tight junction tersusun secara
komunikasi antara perisit dengan CEC kompleks seperti zonula ocludens yang
melalui pertukaran ion dan molekul letaknya berdekatan dengan lumen kapiler.
berukuran kecil. Kontak peg-and-socket Pada mikroskopis elektron tampak lapis
perisit berpenetrasi melewati lamina luar membran unit yang bersebelahan
basalis membuat kontak antar sel dan terlebur menjadi satu, tampak sebagai
pembuluh darah . Kompleks junction- gambaran pentalaminar lokal.
adhesion plaques juga membantu transmisi
kontraksi perisit ke CEC. Gap junction
perisit berisi N-cadherin, variasi molekul
adhesi β-catenin, molekul extraseluler
matrix (ECM) seperti fibronectin, dan
integrins. Perisit terlibat dalam signal
cascade kompleks yang membuat sel dapat
berespon pada perubahan lingkungan
mikro. Komunikasi perisit dan CEC
melalui gap juntion adalah dasar respon
adaptif pada kondisi homeostasis, kondisi Gambar 4. (A) Diagram kapiler otak pada potongan
hipoksia dan kontraksi kapiler lokal. Perisit melintang menunjukkan tight junction endotel dan
mensintesis sebagian besar komponen kaki astrosit (B) Mikroskop elektron menunjukkan
matriks ekstraselular karena memproduksi tight junctions (panah). (Goldstein and Betz, 1986;
B from Peters et al., 1991.)
laminin dan fibronectin . Dari studi invitro
diketahui perisit menginduksi sintesis
Protein sitoplasmik yang
occludin dan claudin melalui pelepasan
dihubungkan dengan tight junction yaitu
angiopoetin-1. Ekspresi ZO-1
protein dengan –PDZ (ZO-1, ZO-2, ZO-3),
diaugmentasikan oleh astrosit . Terlebih
cingulin, 7H6,, symplekin, dan BG9.
lagi ZO-1 seperti juga occludin atau
Protein –PDZ berlokasi pada permukaan
claudin bersama merupakan indikator
sitoplasma tight junction disekitar
biologis maturasi sawar. Pada kondisi
membran plasma. Tiga protein
normal perisit normal dan penting untuk
membran integral pada tight junction
stabilitas vaskular. Saat kondisi patologis
adalah occludin, junctional adhesion
perisit mengalami perubahan fenotif dan
molecules (JAM) dan claudin. Occludin
fungsi termasuk dalam migrasi, proliferasi
sebagai protein membran integral 65kDa
atau diferensiasi. Hilangnya perisit
yang berperan dalam pembentukan rabung
menyebabkan berkurangnya rasio perisit-
tight junction (beberapa studi analisis gen
CEC menyebabkan keadaan permeabilitas
KO pembentukan tabung tight junction
menjadi meningkat berakibat
97
Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013

dapat dibentuk tanpa occludin). JAM dan tidak ditemukan di apikal sel endotel
secara tidak langsung terlibat dalam kapiler otak.1
pembentukan rabung tight junction, Adanya mekanisme pengambilan
ekspresi JAM mengurangi permeabilitas spesifik untuk sejumlah kecil neuropeptida
paraseluler dan meningkatkan adhesi sel terdapat pada sisi luminal dari sawar darah
serta berhubungan dengan kontrol infiltrasi otak. Terdapat penghambatan sendiri
monosit pada kondisi peradangan. Ujung bergantung dosis. Fakta bahwa
COOH JAM terikat pada domain –PDZ neuropeptida kecil dapat lolos dari sawar
PAR-3 dan ZO-1. Claudin adalah darah otak tidak mengeyampingkan
konstituen utama rabung tight junction neuropeptida
yang bertanggungjawab atas variasi
permeabilitas. Ujung COOH claudin secara PENUTUP
langsung terikat pada domain PDZ1dari
ZO-1, ZO-2, dan ZO-3. Claudin-5 Pengetahuan tentang sawar darah
ditemukan pada CEC. Jumlah otak sangat diperlukan untuk aplikasi
rabung dan alur atau tempat peleburan akademis dan klinis. Dengan mengetahui
mempunyai kolerasi tinggi dengan secara mikroskopis karakteristik
bocornya epitel. Tight junction menutup kelemahan dan kelebihan dari sawar darah
celah interseluler dan secara fisis otak akan memudahkan dalam
mencegah molekul-molekul lewat, pengembangan terapi pada kelainan
mencegah transport interseluler dari lumen susunan saraf.
ke celah interseluler. Permeabilitas rendah
untuk larutan yang berlawanan dan tinggi DAFTAR PUSTAKA
untuk protein, ion-ion, dan asam amino.
Tight junction pada endotel serebral lebih 1. Japardi, Iskandar. Sawar Darah
kedap daripada jantung.12-18 Otak. USU digital library . 2002
2. Fawcett, D.W : BukuAjar
Fungsi Sawar Darah Otak Histologi, Edisi12. EGC, Jakarta,
Pada keadaan normal terdapat dua 2002 : 325 – 26 dan 342-436
sawar yang semipermeabel dan berfungsi 3. Wolburg, H et al: Modulation of
untuk melindungi otak dan medula spinalis tight junction structure in blood –
dari substansi yang membahayakan 7. brain barrier endothelial-Effect of
Fungsi sawar darah otak adalah melindungi tissue culture, second messengers
otak dari berbagai variasi subtansi darah, and co-cultured astricytes, Journal
terutama senyawa toksik. Sawar ini jelas of Cell Science, vol 107, 1994:
tidak mutlak karena otak tergantung pada 1337-57
darah untuk mensuplai substrat metabolit 4. Zlokovic, B.V, Mcomb J.G., and
dan untuk mengangkut limbah metabolik. Segal, M.B., and Davson, H:
Banyak substansi dapat menerobosnya Blood-brain permeability to
dalam 2 arah dan dibawah sedikit pengaruh peptides and proteins in : Barrirs
neural. Pemasukan materi dalam vesikel and fluids of the eye and brain,
kecil dalam bentuk endositosis atau Segals, M.B (eds), Macmilan,
mikropinositisis. Penggunaan vesikel Cambridge, 1992: 106-115
untuk mengangkut cairan dan larutan 5. Reese, T.S,.and Karnovsky, M.J,.
melintasi sel sebagian besar terbatas pada Fine structure localization of a
endotel. Gerak transendotel dari mukosa, blood-brain barrier to exogenous
asam amino, nukleosida dan purin peroxidase, The Journal of Cell
tergantung pada transport media pembawa Bology, vol 34, 1967: 207-17
(carrier). Sel-sel menunjukkan polaritas 6. Youmans, J.R. Neurosurgical
terhadap sistem transport berbeda dalam Surgery. Philadelphia:WS
membran luminal dan basal. Misal Na+K + Sounders, 1996:487
ATPase ditemukan pada plasma membran
98
Ida Yuliana. Tinjauan Histologi Sawar Darah…

7. Snell, R.S. Clinical neuroanatomy juornal of cell biology , vol 161,


of medical student. 3 rd ed. Boston: May 2003:653-60
A waverly 1995;341-2 17. Itoh, M,.et al : Junctionla adhesions
8. Anonim. Jaringan Saraf. molecule (JAM) binds to PAR-3 : a
Kompendium Histologi I. possible mechanism for recuitment
Laboratorium Histologi dan of PAR-3 to tight junctions. The
Biologi Sel FK Universitas Gadjah juornal of cell biology, vol 154,
Mada, Yogyakarta, 1998 August 2001: 491-97
9. Fenstermacher, J,.and Nakaat, H,. 18. Turksen, K and Troy, T.C : Barriers
And Tajima,.A and Yen, M.H,. built on claudin. Journal of cell
and Acuff,V and Gruber, K : science , vol 117, 2004:2435-447
Structural, ultrastuctural and
functional collerations among local
capillary systems within the barain.
In : Barrier and Fluids of eye and
Brain, Segals, M.B (eds),
Macmillan, Cambridge, 1992:59-71
10. Hartanto, O.S. Perubahan Sawar
Darah Otak Pada Proses Inflamasi.
J. BNS. 2006. Vol 7. No.2, pp.49-
58.
11. Drew Bonkowski, Vladimir
Katyshev, Roumen D Balabanov,
Andre Borisov, and Paula Dore-
Duffy. The CNS microvascular
pericyte: pericyte-astrocyte
crosstalk in the regulation of tissue
survival. Fluids Barriers CNS.
Pubmed BioMed Central Ltd
12. Gumerlock, M.K. Blood-brain
barrier and cerebral edema in : the
practice of neurosurgery.
Baltimore: Williams & Wilkins,
1996: 1-9
13. Citi, S : The molecular
organizations of tight junctions.
The journal of cell biology. Vol
`121, May 1993:485-89
14. Padura, L.M et al : Junctional
adhesion molecule, a novel member
of the immunoglobulin superfamily
that distributes at intercelullar and
modulates monocyte
transmigration, The journal of cell
biology, vol 142, July 1998: 117-
127
15. Balda, M.S,. and Matter, K : Tight
junction, journal of cell science,
1998:541-47
16. Nitta, T et al : Size-selective
loosening of the blood-brain barrier
in claudin-5-deficient mice, the
99

You might also like