TEGUH WICAKSONO

Teguh Wicaksono is a creative marketer, media practitioner and a music enthusiast.

He has worked for companies such as Amazon, Netflix, Tiktok, Twitter, National
Geographic, The Jakarta Post, Rolling Stone and BBC. His portfolio is an
intersection between culture, media and technology.
Teguh won 2 journalism awards: Adiwarta Award in 2011 and UNESCO Fellowship 2012
when he was working as text editor for National Geographic.
With Natgeo Indonesia, he led several expeditions for the iconic publication: South
Java, Sumba and South East Asia. You can read some of his work here, here and here.
In 2012 together with his partner he co-founded Sounds from the Corner, Jakarta
based archiving project documenting the local music scene and industry in
Indonesia.
Today, Sounds From The Corner has documented more than 300 artists and subscribed
by 800K+ people.
In 2014, he graduated from Goldsmiths University of London under an international
scholarship, MA in Digital Journalism.
Teguh’s final thesis is titled “Modern Tastemaker” – a data driven in-depth piece
that explores the impact of digital ecosystem among conventional record labels and
music industry key players in the UK.
In London, he also worked as a contributor journalist for Rolling Stone and BBC
World Service. His key publications including interview with the legendary Paul
McCartney and various concert reviews (Coldplay, Field Day etc).
Teguh flew back from London to Jakarta to join Twitter in 2015, as one of its first
employees in Indonesia. Leading partnership,
he worked with various partners creating impactful creative launches: from the
president of Indonesia, rock musicians, cultural landmarks to best-selling author.
In 2017, together with his now-wife he started Archipelago Festival, music
conference & emerging talent festival in Indonesia.
In its first year festival hosts total 16 panel discussions around music ecosystem,
5 global acts (UK, Poland Philippines, Malaysia and Singapore) and 9 local
Indonesian acts.
Teguh moved from Twitter in 2017 to join musical.ly as country manager Indonesia,
which later named Tiktok post acquisition by Bytedance.
Tiktok is now one of the biggest social media platforms in the world with a strong
creative community focusing on gen-Z and younger demography.
In 2018, he moved to Singapore to join Netflix as its first employee for Indonesia
marketing team, leading Editorial and Publishing for the streaming giant.
Teguh kickstarted Netflix’s social presence in the market and worked through key
business momentums for Netflix in Indonesia i.e: Telkom unblocking, ministry
partnerships, the release of local Indonesian originals and so forth.
In 2022, Teguh accepted the offer to join Amazon Prime Video as Head of Social &
Editorial for South East Asia. Similar with his past three roles prior to Amazon,
he joined as one of the first hires in the region.

(pendapat lo tentang fenomena citayem fashtion week, jordan peterson, lo lagi

ngedengerim musik apa?, kenapa bikin event archipelago tahun ini tanpa ada sosial
media promosi sama sekali— bahkan nggak boleh ngerekam selama event berlangsung,
kasih gue rekomendasi buku lagi dong

CREATIVE MARKETER, MEDIA PRACTITIONER AND A MUSIC ENTHUSIAST

Kenapa kuliahnya ngambil jurusan jurnalis?
Ketika memenangkan 2 penghargaan sebagai jurnalis--Adiwarta Award in 2011 and
UNESCO Fellowship 2012--apa lu rasa karir lu sebagai jurnalis sudah sampai di
puncaknya?
Belakangan ini banyak akun instagram yang menyebut mereka media, fenomena ini
menurut lu gimana?
//(dari orang yang datangnya dari era media konvensional) (apakah ketika ada berita
dan kita repost kita sah meyebut diri kita media?)
Tahun 2014 lu nyoba terjun ke dunia content creation di Get Craft. Apa yang membuat
lu akhirnya nyoba ngebikin konten dari yang sebelumnya sebagai jurnalis?
Elu pernah nulis di website lu “ Kalau kerja pakai hati, harus siap patah hati” apa
yang membawa lu ke pemahaman ini?
Elu sudah bekerja di banyak perusahaan besar; Natgeo, Twitter, Tiktok, Netflix dan
Amazon Prime. Ini semuanya lu kerja pakai hati?
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai Creative Marketer di dunia Content Creation,
menurutlu konten yang bagus itu konten yang gimana?
Apa yang lu cari sampe akhirnya lu banyak berpindah ke beberapa company ini? Dan
apakah sekarang sudah lu temukan? // Setiap mau gabung company elu udah punya visi
kah mau ngapain disana?
Dari semua perusahaan itu, mana yang paling berkesan [Netflix!]
Gimana sampe akhirnya join netflix, apa yang jadi alasannya lo join kesana? Lo
ngerjain apa? [Disana dia ngebuka blokir telkom ke netflix & bekerja sama dengan
mentri pendidikan]
Kenapa elu cabut dari Netflix?
Lu kan sudah sering ngebangun team dari 0, kalo mau nge-hire orang biasanya apa yg
lu liat/cari?
Mentality apa atau value apa yang kita harus punya untuk lebih unggul dari negara
lain?--dalam konteks Tenaga Kerja
Apa sesuatu yang lu bawa dari expirience lu sebagai jurnalis di pekerjaan lu
sekarang sebagai creative marketer?
Lu merasa lu perlu dikenal ga?
Gimana rasanya nginterview Paul McCartney?
Lo ada sedikit tips ngga buat gue sebagai sesama interviewer?
Tahun ini SFTC 10 tahun!! Kenapa bikin sftc waktu itu?
Kan lu kerja pake hati, apa yang tidak tersalurkan di pekerjaan kantoran tapi
tersalurkan di SFTC
Bakal ngapain di ulang tahun yang ke 10 ini?
Kenapa bikin event archipelago tahun ini tanpa ada sosial media promosi sama sekali
Lagi dengerin apa lo akhir-akhir ini?
Album lokal terbaik menurut tahun ini?

minta rekomendasi buku untuk jadi creative marketer, gue sebagai pembuat konten pun
merasa perlu untuk tau cara yang tepat untuk memasarkan konten yang gue buat

Frodcast ft. Teguh Wicaksono

Output content on Youtube
Talking Points : Kerja pakai hati, Media Repost, 10 tahun Sounds from the Corner,
Archipelago Festival.

Masih adakah value dari jurnalistik yang kepake di creative marketers

1-14 kerja pakai hati

15 the real content creator adalah jurnalis
22 Netflix kesiapan market dan regulasi
26 SFTC (Kenapa di bentuk
dapat apa setelah sampe puncak gunung?
Apa enaknya naik gunung?

timecode
02.25 penerapan value dari jurnalistik
04.19 join tiktok
06:12 dinamika preferensi personal- profesional
08:03 Passion itu berkembang
11.15 kerja pakai hati, harus siap patah hati
15.38 the real content creator adalah jurnalis
16.58 tulisan musik
19.45 Teknologi selalu datang sebelum kesiapan dan regulasi
21.02 Sounds From the Corner

28.55 Yang bikin kualitas naik bukan musisinya tapi surroundings

34.21 Rekomendasi musik
36.53 Rekomendasi Buku
39.25 Rencana menulis buku sendiri
44.16 Advice for young people

technical notes
masukin sumber video musik