Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2043-2048

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penurunan Pendapatan Masyarakat Di


Bukit Lawang Menurut Ekonomi Islam
Maryam Batubara1), Muhammad Arif2), Myrna Dwi Tania3)
1,2,3
Program Pascasarjana Ekonomi Syariah, UIN Sunan Ampel Surabaya
*Email korespondensi: myrnadt07@gmail.com

Abstract
The tourism sector is one of the biggest foreign exchange earners for Indonesia, it can be seen how the government
focuses on the development of tourism throughout the country. Bukit Lawang is a small village located 90
kilometers northwest of Medan, North Sumatra. The village, which is part of the Bahorok District, is famous for
its swift and clear river currents and is a place for observing wild Sumatran orangutans in the protected forest
area of Gunung Leuser National Park. This type of research is qualitative with a phenomenological approach
with interview data collection methods to informants. The research location is in Bukit Lawang Village, Bahorok
District. It was found that the impact of the Covid-19 pandemic on the income of the community around the Bukit
Lawang tourist attraction has decreased significantly. The income of people working in the tourism sector who
are entrepreneurship both in the business of goods and services around the Bukit Lawang tourist attraction, which
was initially classified as stable, decreased by 70% to 100%. lazy informants in looking for other alternatives.
Awareness of responsibility as the head of the family and awareness of religious orders is very minimal seen in
the lack of prayer, fasting and paying zakat.
.
Keywords: Tourism, Attractions, Covid-19 Pandemic.

Saran sitasi: Batubara, M., Arif, M., & Tania, M. D. (2022). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penurunan
Pendapatan Masyarakat Di Bukit Lawang Menurut Ekonomi Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2043-
2048. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.5797

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.5797

1. PENDAHULUAN Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hanya 5,25%.


Sektor pariwisata merupakan salah satu Perlu waktu tiga tahun untuk meningkatkan
penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia, hal ini kontribusinya sebesar 1%, yaitu dari 4,25% pada
dapat dilihat bagaimana fokusnya pemerintah 2015. Realisasi investasi sektor pariwisata mencapai
memperhatikan perkembangan pariwisata di seluruh US$1,6 miliar atau 80,43% dari target yang
negeri, dikarenakan sektor ini dapat meningkatkan dicanangkan pemerintah saat itu sebesar US$2 miliar.
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Kendati demikian, sumbangan devisa dari sektor
Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018, pariwisata terus meningkat. Pada 2018, devisa sektor
kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian pariwisata mencapai R229,5 triliun atau meningkat
masih satu digit. Pada 2018, porsi pariwisata terhadap sebesar 15,4% secara tahunan (CNN Indonesia, 2021).

Gambar 1. Jumlah Wisman Melalui 4 Pintu Masuk


Sumber: (BPS Sumatera Utara, 2022)
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2044
Penurunan jumlah wisman tertinggi pada bulan spiritual dan secara individual maupun sosial (Hendra
Januari 2021 dibanding bulan sebelumnya terjadi pada Riofita, 2011). Serta tujuan utama dari mashlahah
pintu masuk Bandar Udara Kualanamu sebesar 85,19 menurut Chaudhry adalah menghindarkan
persen. Sementara jumlah wisman yang datang kemudaratan (bahaya) dalam kehidupan manusia, baik
melalui pintu masuk Pelabuhan Laut Belawan, kemudaratan dunia maupun kemudaratan di akhirat.
Pelabuhan Laut Tanjungbalai dan Bandar Udara (M. Sharif, 2012)
Silangit tidak dapat dibandingkan. Selama Januari Pemerintah menggelentorkan beragam insentif
2021 jumlah wisman yang berkunjung di Sumatera untuk meredam dampak pandemi Covid-19 terhadap
Utara mencapai 8 kunjungan, turun 99,96 persen perekonomian domestik. Sebagian besar insentif
dibanding jumlah wisman pada periode yang sama diarahkan untuk menyokong sektor pariwisata mulai
tahun 2020, yaitu Januari 2020 ke Januari 2021 yang dari memberikan diskon penerbangan domestik
terpantau dari beberapa pintu masuk Provinsi, yang hingga pembebasan pajak hotel dan restoran.
diantaranya Kualanamu yang mengalami penurunan Kecenderungan penurunan kunjungan wisatawan
sebanyak 99,96%, Belawan sebanyak -100%, Silangit menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat dan
-100%, dan Tanjungbalai Asahan -100% (BPS, 2021). pengelola tempat wisata itu sendiri. Hal ini sejalan
Faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah dengan penelitian yang dilakukan Rena Ati, bahwa
kunjungan adalah kondisi pandemi Covid-19 yang permasalahan ini diakibatkan oleh hunian hotel yang
melanda global, dan sampai saat ini belum berakhir tidak merata sebagai dampak banyaknya investasi
(Eric Witarsa, 2020). Kasus covid di Sumatera Utara hotel dan penginapan yang tidak diimbangi banyaknya
terlihat pada tabel berikut ini: pengunjung yang datang. Hal ini menyebabkan
Tabel 1. pengusaha ataupun pemilik hotel kesulitan membayar
Jumlah Kasus Covid-19 pajak sesuai dengan ketentuan baik waktu maupun
Wilayah Jumlah Kasus (Jiwa) jumlah yang disetorkan (Putu Deni dkk, 2028). Target
Provinsi Sumatera Utara 105,536 dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
Kabupaten Langkat 2965 nusantara dan wisatawan mancanegara, serta serapan
Kecamatan Bahorok 78 tenaga kerja parekraf juga diharapkan dapat kembali
Sumber: https://covid19.sumutprov.go.id/ tumbuh seiring dengan upaya untuk mereaktivasi
pariwisata tanah air.
Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah Bukit Lawang merupakan salah satu desa kecil
kasus positif Covid-19 dari lingkup tertinggi dilihat yang terletak 90 kilometer barat laut Medan, Sumatera
dari provinsi Sumatera Utara sangat tinggi provinsi Utara. Desa yang merupakan bagian dari Kecamatan
angka ini naik sebanyak 25 kasus dimana angka ini Bahorok ini terkenal dengan arus sungainya yang
menempati sebanyak 6,74% dari jumlah kasus positif deras dan jernih serta merupakan tempat pengamatan
nasional. Namun secara keseluruhan angka ini orang utan Sumatera liar di kawasan hutan lindung
menurun dari minggu sebelumya sebanyak 0,62% Taman Nasional Gunung Leuser (Afridayani, 2017).
yaitu dari tanggal 10 Oktober-17 Oktober 2021. Dari Melihat dari konsep yang sedang berkembang saat ini,
kasus jumlah covid diatas menunjukkan bahwa yaitu pariwisata dengan konsep berkelanjutan yang
peraturan pemerintah pemberlakuan berbagai disebut dengan ekowisata. Ekowisata merupakan
kebijakan dalam rangka mengatasi penyebaran atau sektor pariwisata yang memberikan kontribusi
upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, terhadap konservasi alam di suatu kawasan serta
mengakibatkan banyak kegiatan ekonomi yang meningkatkan perekonomian bagi masyarakat lokal di
mengalami kontraksi bahkan terhenti berproduksi. kawasan ekowisata tersebut (Tsaur, 2020).
Dalam kaitannya dengan pendapatan masyarakat, Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti
kedaruratan kesehatan yang di berlakukan pemerintah tertarik untuk membahas mengenai dampak pandemi
jelas menurunkan kinerja masyarakat yang berdampak Covid-19 terhadap penurunan pendapatan dan
pada penurunan pendapatan masyarakat. Hal ini sama menurut ekonomi Islam dengan judul “Dampak
dengan teori mashlahah dari Hendra Riofita, yang Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Masyarakat
menyatakan bahwa dimana tujuan hidup seorang Di Bukit Lawang Pasca Menurut Ekonomi Islam”
manusia adalah menginginkan kehidupan di dunia ini
dalam keadaan bahagia secara material maupun
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2045
2. METODE PENELITIAN wisatawan lokal yang datang berkunjung pada
Metode penelitian yang dipilih penelitian umumnya tidak menggunakan jasa tour guide karena
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk tujuan mereka berlibur hanya untuk mandi-mandi di
memahami bagaimana masyarakat dalam menghadapi pinggiran sungai saja. Lain halnya dengan wisatawan
pendapatan yang menurun sebagai dampak dari mancanegara yang berkunjung ke objek wisata Bukit
pandemi Covid-19. Menurut Polit dan Beck Lawang untuk melakukan tracking masuk ke dalam
fenomenologi adalah sebuah pendekatan untuk kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser,
memahami pengalaman hidup seseorang yang dimana untuk mencapai tempat terebut dibutuhkannya
bertujuan menjelaskan konsep dan makna mendasar tour guide untuk menjelajah.
dari suatu fenomena yang dialami seseorang (Polit, Kemudian wawancara dengan informan
D.F., & Beck, C.T, 2012). Lokasi penelitian selanjutnya yaitu doni diawali dengan keluhan beliau
merupakan merupakan daerah atau tempat yang akan terkait dengan menurunnya pendapatan beliau yang
dijadikan sebagai sasaran penelitian. Penelitian ini signifikan yang berimbas pada kehidupan sosial
dilakukan di Objek Wisata Bukit Lawang, Desa Bukit keluarganya secara langsung, anak kedua beliau
Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, terpaksa tidak bisa sekolah. Beliau mengungkapkan
Sumatera Utara. Sumber data pada penelitian ini yang jika penurunan pendapatan beliau dimasa pandemi
terdiri dari sumber data primer yaitu berupa hasil Covid mencapai angka 100% yang pada masa
wawancara informan terkait. Data sekunder dalam sebelum pandemi Covid-19 mewabah beliau mampu
penelitian ini bersumber dari data-data dari Kantor menghasilkan pendapatan Rp6.000.000,- sampai
Desa Bukit Lawang dan data dari Himpunan dengan Rp7.000.000,- perbulannya kini Bang Doni
Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC. HPI Kab. Langkat tidak mendapakan penghasilan apapun dari sumber
serta perkembangan terkini terkait 2045andemic manapun selain dari pemberian ataupun sedekah dari
Covid-19 di Wilayah Sekitar Objek Wisata Bukit para kerabat. Hal ini diungkapkan bahwasanya
Lawang, dan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten pendapatanya turun 100% karena memang gaada
Langkat. penghasilan sama sekali dari sumber manapaun,
seandainya untuk makan semenjak pandemi numpang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN makan sama sodara, ada abang saya lajang tua PNS,
3.1. Hasil penelitian dialah yang ngasi belanja ke saya sama keluarga.
Peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan Berdasarkan pengamatan dan observasi tersebut,
dari setiap informan yang telah diwawancarai peneliti menilai jika untuk seseorang yang kehilangan
mengenai dampak pandemi covid-19 terhadap pekerjaan dan pendapatan yang disebabkan pandemi
pendapatan masyarakat di sekitar objek wisata bukit Covid-19 Bang Doni cukup santai, hal ini ditandai
lawang. Menggali lebih dalam mengenai pekerjaan ditandai saat awal mula peneliti mewawancarai beliau
Om Am sebagai tour giude, peneliti bertanya di sebuah warung dipiggiran aliran sungai Bukit
bagaimana kondisi usahanya sebelum masa dan pada Lawang, kala itu Bang Doni sedang bermain game
masa pandemi Covid-19 dan bagaimana dampak online dengan teman-temannya dan kali kedua peneliti
pandemi Covid-19 terhadap perubahan pendapatan mengunjungi beliau masih melakukan kegiatan yang
beliau. Dari pertanyaan ini, peneliti melihat jika tour sama. Hingga saat peneliti mengajukan pertanyaan
guide merupakan pekerjaan dengan penghasilan yang mengenai kegiatan beliau disaat tidak ada wisatawan
menjanjikan bagi masyarakat sekitar objek wisata. yang berkunjung dan menggunakan jasa beliau,
Dalam satu kali perjalanan seorang tour guide mampu sebagai pekerjaan alternatif beliau untuk tetap
menghasilkan penghasilan sampai dengan mendapatkan penghasilan bagi keluarganya.
Rp200.000,- sampai dengan Rp300.000,- per tamu. Informan selanjutnyta yaitu bapak Ginting yang
Dan dalam satu kali perjalanan mereka bisa memandu akrab disapa Bolang merupakan penduduk asli Desa
tiga sampai dengan enam tamu. Jadi, dalam satu hari Bukit Lawang berprofesi sebagai ahli reparasi sepeda
Om Am mampu mendapatkan pendapatan maksimum dan sepeda motor, beliau membuka bengkel kecil-
Rp1.800.000,- perhari. Dari hasil wawancara dapat kecilan di depan rumahnya untuk menyambung hidup.
dilihat jika wisatawan yang datang berkunjung tidak Dalam menjalankan usahanya bolang tidak
sepenuhnya menghilang, karena masih adanya mempekerjakan seorang keponakannya yang juga
wisatawan lokal yang datang berkunjung. Namun, yatim piatu untuk membantunya. Bolang memberikan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2046
upah harian untuk keponakannya tersebut dengan masih melakukan kegiatan yang sama, yaitu bermain
nominal yang tidak pasti, tergantung berapa banyak game online dan tidak melaksanakan shalat ketika
pendapatan mereka dalam satu hari tersebut. Dengan sudah masuk waktunya.
kondisi inilah Bolang Ginting mengaku pernah hanya Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Rukun Islam
memperoleh pendapatan sebesar Rp6000,- perhari yang lainnya, saat kunjungan peneliti yang pertama ke
dari hasil pelanggan yang hanya mengisi angin untuk objek wisata Bukit Lawang yang bertepatan pada
ban sepeda motornya. Hal ini terjadi dimasa pandemi bulan Ramadhan, dimana umat Muslim diseluruh
Covid-19 yang mewabah, pada wawancara ini Bolang dunia diwajibkan menjalankan ibada puasa, peneliti
yang pada dasarnya mudah berbaur dengan orang lain mengajukan pertanyaan apakah beliau ikut
dengan leluasa menceritakan bagaimana pandemi menjalankan ibada tesebut, dalam wawancara yang
Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi berlangsung Bang Doni mengaku menjalankan ibadah
kondisi keuangan beliau. Adapun pernyataan Bolang puasa ke peneliti, akan tetapi kembali saat sudah tiba
Ginting terhadap dampak pandemi Covid-19 terhadap waktu shalat Dzuhur, peneliti kembali mengajak
perubahan ekonomi dan sosial ia menyebutkan paling beliau menunaikan ibadah shalat, Bang Doni tetap
sedih awal Covid Bolang buka dari pagi sampe sore menolak ajakan peneliti. Berbicara mengenai Rukun
gak ada yang datang, beberapa hari baru ada Islam keempat yaitu membayar zakat, Bang Doni
pelanggan itupun Cuma dapat enam ribu perak dari dengan tegas mengatakan jika sudah tidak membayar
angin, jalan sunyi, orang gaada yang berani keluar zakat semenjak pandemi Covid-19 mewabah ke
rumah. Sulit kali bolang rasa, makan pun susah... Indonesia di awal tahun 2020 lalu.
bolang punya cucu dirumah dua, itu bolang yang
3.2. Pembahasan
rawat, gak ada istri, anak. Untuk hidup masih butuh
Setiap daerah memiliki kebijakan pembatasan
kami bantuan-bantuan dari tetangga Karena bengkel
pergerakan atau aktivitas masyaraka secara berbeda,
bolang pun kecil, bukan ngadu nasib, Cuma memang
sesuai kebutuhan dan situasi pandemi di wilayahnya
Bolang rasa kalah saing bengkel bolang, karena depan
pada waktu tertentu. Suatu kebijakan sangat mungkin
sana ada bengkel yang lebih besar. Pernyataan Bolang
diubah karena tidak relevan dengan perkembangan
Ginting diatas menunjukkan jika pandemi Covid-19
pandemi dari waktu ke waktu. Berdasarkan
yang mewabah di Indonesia juga sangat berdampak
perkembangan pandemi Covid-19 hingga saat ini,
besar bagi Bolang Ginting, dimana pada masa
terdapat beberapa tingkat keketatan (stringency)
sebelum pandemi belum pernah beliau merasakan
kebijakan pembatasan pergerakan kegiatan
tidak memperoleh pengasilan sama sekali, dalam
masyarakat di berbagai negara dengan istilah yang
kesehariannya Bolang mengharapkan bantuan dari
berbeda-beda, salah satunya lockdown. Lockdown
para tetangga sekitar tempat tinggal beliau.
adalah bijakan untuk membatasi pergerakan warga
Berbicara tentang konsep keislaman, Bang Doni
melalui langkah-langkah dengan berbagai tingkatan,
mengaku memeluk agama Islam sebagai
antara lain: anjuran/perintah stay at home, work from
kepercayaannya, akan tetapi dari hasil pengamatan
home, social distancing, menutup sekolah dan
yang peneliti lakukan, peneliti menilai kurangnya
universitas, menutup aktivitas bisnis non-essentials:
kesadaran serta lalainya Bang Doni menjalankan
restoran, bioskop, tempat konser, bar, tempat wisata,
Rukun Islam dimana dari hasil pengamatan yang
kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dan
peneliti lakukan Bang Doni tidak mengerjakan shalat
penanganan kesehatan masih diizinkan (supermarket
fardhu. Pada saat Adzan Dzuhur berkumandang,
dan apotek tetap buka), larangan berkumpul dengan
peneliti, rekan serta Om Amri sebagai informan utama
jumlah maksimal orang, pengenaan denda atau
I yang membantu peneliti berkomunikasi dengan
bahkan ancaman penjara bagi yang melanggar
Bang Doni pergi ke masjid untuk melaksanakan
ketentuan (Dwi Anggi Novianti, 2020).
shalat, saat peneliti mengajak Bang Doni beliau
Skala dan intensitas pembatasan masyarakat
tampak enggan untuk bergabung dan tetap
sosial yang dilakukan memiliki tingkatan yang
melanjutkan bermain dengan temannya. Selanjutnya
bervariasi, yang antara lain juga dipengaruhi oleh
hingga masuk waktu shalat Ashar, Bang Doni masih
efektivitas testing dan tracing. Beberapa negara
melakukan hal yang sama dan tidak melaksanakan
seperti Korea Selatan dan Singapura, menjadikan
shalat fardhu sebagai rukun Islam yang kedua. Dalam
testing dan tracing dengan bantuan teknologi sebagai
pertemuan kedua peneliti dengan Bang Doni, beliau

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2047
strategi utama dalam menghadapi pendemi Covid-19. keluarganya. Informan hanya berpangku tangan dan
Proses identifikasi dan penelusuran jalur penularan pasrah dalam menyikapi pandemi yang berdampak
Covid-19 di tengah masyarakat dapat dijalankan lebih besar pada keluarganya. Kesadaran beliau akan
cepat. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari tanggung jawab sebagai kepala keluarga sangat minim
hasil testing dan tracing tersebut, karantina juga bisa dan kesadaran beliau terhadap perintah agama pun
dilakukan secara lebih targeted di beberaoa wilayah sangat minin dilihat kurangnya usaha dan kesadaran
tertentu. Dalam hal ini, lockdown atau pembatasan beliau dalam menjalankan shalat, puasa dan
sosial yang ketat tidak perlu dilakukan dalam skala membayar zakat.
nasional. Dan ini dapat berdampak kepada penuruann
pendapatan masyarakat di sekitar objek wisata bukit 4. KESIMPULAN
lawang. Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa dampak
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, pandemi Covid-19 terhadap pendapatan masyarakat di
peneliti memperoleh informasi jika jumlah pekerja sekitar objek wisata Bukit Lawang mengalami
yang bekerja di Bukit Lawang tergantung dengan penurunan yang signifikan. Pendapatan masyarakat
tingginya permintaan atau pengunjung. Jika yang bekerja di sektor pariwisata yang berwirausaha
pengunjung lagi ramai maka banyak akan baik dalam usaha barang maupun jasa di sekitar objek
menggunakan jasa harian warga sekitar untuk wisata Bukit Lawang yang pada awalnya tergolong
membantunya Akan tetapi jika pengunjung lagi sepi. stabil mengalami penurunan sebesar 70% hingga
Membahas mengenai dampak-dampak lainnya 100%. Namun dampak pandemi Covid-19 terhadap
terhadap jalannya operasional usaha, peneliti interaksi sosial masyarakat di sekitar objek wisata
memberikan beberapa pertanyaan dari informan Bukit Lawang tidak mengalami perubahan yang
terkait pandemi Covid-19 yang mewabah di Bukit signifikan, masyarakat tetap aktif saling tolong
Lawang. Ada beberapa poin-poin sebagian besar menolong, hanya saja dalam kehidupan sehari-hari
dianggap menjadi dampak negatif terhadap jalannya masyarkat jadi jarang berinteraksi satu dengan yang
usaha beliau, beberapa pertanyaan yang dianggap lain. Hal ini ditandai dengan berkurangnya wisatawan,
berdampak negatif terhadap jalannya usaha yaitu dan keluhan para informan yang merasa lingkungan
tidak tercukupinya keuangan masyarakat dikarenakan menjadi sunyi akibat takut tertular virus Covid-19 dan
kurangnya lapangan pekerjaan yang disebabkan atas himbauan dan larangan yang telah ditetapkan
pandemi Covid-19 saat ini mengakibatkan sediktnya pemerintah. Berhentinya sektor pariwisata dan
parawisatan tourist yang datang berkunjung. Dari berkurangnya lapangan pekerjaan di menjadikan
hasil pengamatan saat peneliti berkunjung, daerah sebagian informan cukup santai cenderung malas
objek wisata Bukit Lawang saat itu sedang dengan dalam mencari alternatif lain untuk mencari pekerjaan
ramai pengunjung lokal. Menurut peneliti akan lebih dan memberikan nafkah untuk keluarganya. Informan
baik jika mempromosikan mengembangkan jasanya hanya berpangku tangan dan pasrah dalam menyikapi
kepada wisatawan yang sedang berkunjung daripada pandemi yang berdampak besar pada keluarganya.
beliau bermain bersama dengan temannya, karena hal Kesadaran akan tanggung jawab sebagai kepala
beliau lakukan tidaklah produktif namun para keluarga sangat minim dan kesadaran beliau terhadap
informan sudah tidak aktif mempromosikan jasanya perintah agama pun sangat minin dilihat kurangnya
melalui media sosial di internet dan teknologi usaha dan dalam menjalankan shalat, puasa dan
informasi lainnya, hal ini sejalan dengan pernyataan membayar zakat.
dengan informan utama lainnya yang menilai jika
sesering apapun mereka mempromosikan melalui 5. UCAPAN TERIMA KASIH
media sosial, masyarakat tetap tidak akan bisa Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik
berkunjung ke objek wisata Bukit Lawang karena berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti
peraturan yang sudah pemerintah tetapkan. mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Disamping memang berhentinya sektor Pembimbing, Kepala Program Studi, pihak yang telah
pariwisata dan berkurangnya lapangan pekerjaan di memberikan Kerjasama yang baik dalam penelitian
menjadikan sebagian informan cukup santai ini.
cenderung malas dalam mencari alternatif lain untuk
mencari pekerjaan dan memberikan nafkah untuk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2048
6. REFERENSI Polit, D. F., & Beck, C. T. (2008). Nursing research:
Ati, N. P. D. R., Bagia, I. W., & Suwendra, I. W. Generating and assessing evidence for nursing
(2019). Analisis Penurunan Pendapatan Sektor practice. Lippincott Williams & Wilkins.
Pariwisata Sebuah Kajian Dari Perspektif Rokom, Testing dan Tracing di Daerah PPKM akan
Manajemen Keuangan. Bisma: Jurnal Digencarkan diakses dari
Manajemen, 4(1), 17-23. ,https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/
BPS Sumatera Utara, Jumlah Wisman Sumatera 20210724/1338183/testing-dan-tracing-di-
Utara Januari 2021 sebesar 8 Kunjungan, daerah-ppkm-akan-digencarkan/, pada 30
diakses dari Desember 2021.
https://sumut.bps.go.id/pressrelease/2021/03/01/ Riofita, H. (2011). Sistem Ekonomi Islam, Surabaya:
800/jumlah-wisman-sumatera-utara-januari- PT. Benta Perkasa.
2021-sebesar-8-kunjungan.html, pada 18 Maret Sembiring, A. B. (2017). Pengembangan Destinasi
2022. Wisata Bukit Lawang Kabupaten Langkat dalam
Badan Pusat Statistik, Berita Resmi Statistik 1 Maret Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan.
2021, diakses dari Tsaur, S. H., Lin, Y. C., & Lin, J. H. (2006).
https://sumut.bps.go.id/backend/materi_ind/mate Evaluating ecotourism sustainability from the
riBrsInd-20210301142216.pdf, pada 29 Januari integrated perspective of resource, community
2022, h.15-16. and tourism. Tourism management, 27(4), 640-
Chaudry, M. S. (2012). fundamental of Islamic 653Witarsa, E. (2020). Kebijakan Pariwisata
economic system, terj. Suherman Rosyidi, Sistem Berbasis Kearifan Lokal di Pangururan
Ekonomi Islam; Prinsip Dasar. Kabupaten Samosir
CNN Indonesia, Menghitung Kontribusi Sektor Wulandari, S. (2021). Konstruksi Realitas
Pariwisata Bagi Ekonomi RI, diakses dari Pemberitaan Media Online Tentang Kebijakan
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/202002 New Normal Dimasa Pandemi (Analisis Framing
26121314-532-478265/menghitung-kontribusi- Berita Tribunnews. Com Periode Mei-Juni
sektor-pariwisata-bagi-ekonomi-ri, pada 28 2020) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ilmu
Oktober 2021 Sosial Dan Ilmu Politik).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like