339-Article Text-652-1-10-20200202

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

GURU YANG MENYENANGKAN UNTUK MEMPERSIAPKAN

PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI YANG MAMPU


BERDAYA SAING DI ERA MEA

Emilia Graciela Mega Taran


Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Santu Paulus Ruteng,
Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng, Flores
e-mail: emiliamegataran@gmail.com

ABSTRACT: Exciting Teachers to Prepare for Education for Auditors Able to Be Competitive in the MEA Era.
MEA is basically a form of understanding between countries that are members of ASEAN countries to improve the
economy by holding free markets. This allows each member country to cooperate for the development and welfare of
the nation. Demands from each country, including the Indonesian people, are preparing reliable and capable
human resources. Education in this case plays a very important role. Well-developed education from an early age
will certainly produce a generation that is reliable and ready to compete. The main thing that plays an important
role in the development of education is the presence of teachers. Teachers who are competent in mastering every
competency that teachers must have are believed to be able to prepare good education. teachers who are happy and
liked by children are a demand for security so that every student is increasingly motivated to learn and prepare
themselves, which is focused on mastering science and technology and the development of noble character. How can
a teacher be a pleasant teacher? Jabawan is inseparable from various skills that must be mastered by the teacher,
among them are, have the intelligence, understand the personality and character of the child, apply learning
methods that are practical fun, have a sense of humor, disilpin and so on.
Keywords: Exciting Teachers, Early Childhood, MEA

ABSTRAK: Guru yang Menyenangkan untuk Mempersiapkan Pendidikan Bagi Anak Usia Dini yang
Mampu Berdaya Saing di Era MEA. MEA pada dasarnya adalah bentuk kesepahaman antara negara-negara yang
tergabung dalam Negara ASEAN untuk meningkatkan perekonomian dengan mengadakan pasar bebas. Hal ini
memungkinkan setiap 62egara anggota melakukan kerjasama untuk pembangunan dan kesejahteraan bangsa.
Tuntutan dari setiap negara termasuk didalamnya bangsa Indonesia adalah menyiapkan SDM yang handal dan
mampu berdaya saing.Pendidikan dalam hal ini memegang peran yang sangat penting. Pendidikan yang
dikembangkan dengan baik sejak usia dini tentunya akan menghasilkan generasi yang handal dan siap untuk
bersaing. Hal utama yang berperan penting dalam pengembangan pendidikan adalah kehadiran guru.Guru yang
berkompten dengan mengusai setiap komptensi yang harus dimiliki guru dipercaya dapat menyiapkan pendidikan
yang baik.Kepribadian guru yang menyenangkan dan disukai oleh anak-anak menjadi tuntutan agar setiap anak
didik makin termotivasi untuk belajar dan mempersiapkan diri, yang terfokus pada penguasaan IPTEK dan
pengembangan akhlak mulia.Bagimana agar seorang guru dapat menjadi guru yang menyenangkan?Jabawannya
adalah dengan tidak terlepas dari berbagai keterampilan yang harus dikuasai oleh guru, diantaranya adalah, memiliki
kecedasan, memahami kepribadian dan karakter anak, menerapkan metode pembelajaran yang praktis
menyenangkan, memiliki selera humor, disilpin dan sebagainya.
Kata Kunci : Guru Yang Menyenangkan, Anak Usia Dini, MEA

PENDAHULUAN adalah dengan menyiapkan tenaga sumber daya


Dalam menghadapi era MEA sebagai manusia (SDM) yang handal. SDM yang handal
era pasar bebas bagi bangsa ASEAN, diharapkan dapat mewujudkan ketahanan dan
mengharuskan berbagai bangsa yang bergabung mengahantar bangsa agar tumbuh dan
didalamnya menyiapkan berbagai hal yang akan berkembangan menuju kemakmuran.
menjadikan negara-negara tersebut akan mampu Pendidikan adalah salah satu cara dalam
bersaing serta menanggapi berbagai hal positif pengembangan dan langkah mempersiapkan
bagi kemajuan didalamnya. Salah satunya SDM karena dalam berbagai situasi pendidikan

62
63 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

telah teruji sebagai suatu yang berdampak satu negara yang tergabung dalam ASEAN.
signifikan terhadap peningkatan taraf kehidupan Seperti yang ditegaskan oleh Ki Hadjar
suatu bangsa. Kehadiran guru merupakan salah Dewantara (Setuju, 2015) bahwa “Pendidikan
satu faktor penentu keberhasilan dalam merupakan daya upaya memajukan budi pekerti
penacapaian tujuan pendidik (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan
Guru sebagai penggerak pendidikan tubuh anak, di mana bagian-bagian ini tidak
harus mampu mengarahkan anak didiknya untuk dapat dipisahkan agar dapat memununjukan
benar-benar menjadikan diri sebagai generasi kesempurnaan hidup anak.” Sehubungan dengan
yang mengembangkan dirinya dengan ini pendidikan diharapkan dapat memberi
berorientasi pada pengembangan ilmu sumbangan bagi perkembangan hidup yang utuh
pengetahuan dan tehnologi yang tetap beriman bagi setiap orang. Melalui pendidikan setiap
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa orang diharapkan dapat diberdayakan untuk
serta memiliki semangat untuk bersiang berpikir mandiri dan kritis dalam menghadapi
percaturan era MEA. Hal ini tentunya menjadi setiap persoalan yang dihadapi dalam
tugas yang sangat urget dari setiap pribadi guru. kehidupannya.
Usaha untuk mengembangankan setiap Guru atau pendidik merupakan salah
kompetensi yang dimiliki seorang guru tentunya satu komponen penting dalam menyukseskan
anak menjadikan seorang guru tersebut sebagai satu proses pendidikan. Guru yang berperan
guru yang ideal. Termasuk di dalamnya adalah sebagai pengarah dan pembimbing diharapkan
pengembangan kepribadian. Kepribadian yang mampu menyiapkan generasi muda tangguh
handal dari seorang guru akan tercermin dalam yang akan mampu berdaya saing dalsam situasi
kehidupan sehari-harinya dan bagimana ia apapun. Menjawab peran ini tentunya diperlukan
berhadapan dan memperlakukan anak didiknya. guru yang handal dan berkompeten baik secara
Guru yang menyenangkan dan memahami pedagogik, keprofesionalan, kepribadian
karakteristik anak usia dini akan mampu maupun secara sosial. Guru harus mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang menjadi pribadi yang mampu menjadi panutan
manjadikan peserta didik semakin termotivasi dan motivator handal sehingga tujuan utama
untuk dapat belajar dan mempersiapkan diri pendidikan dapat tercapai dengan baik.
untuk masa depan. Menurut Asmani (2011), kriteria guru
ideal tercermin dalam beberapa hal. Pertama,
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN guru memahami benar profesinya. Guru adalah
Tuntutan Guru di Era MEA profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang tulus
MEA merupakan bentuk kesepahaman dan tidak mengharapkan imbalan apaun dalam
negara-negara di kawasan ASEAN untuk misinya mencerdaskan anak didik. Kedua, guru
meningkatkan perekonomian di antara sesama idela adalah guru yang rajin membaca dan
negara anggota. MEA diimplementasikan sejak menulis. Wawasan guru akan semakin luas
tahun 2015, Sasaran utama MEA adalah bidang dengan kegemarannya membaca sehingga
perbankan, keuangan, transportasi, regulasi mampu mengarahkan peserta didik dalam
konsumen, mobilitas sumber daya manusia serta pemecahan berbagai permasalahan. Ketiga, guru
kebijakan ekonomi. Tujuan utama MEA adalah yang sensitif erhadap waktu. Saat seseorang
untuk meningkatkan daya saing ASEAN melalui beranggapan wakktu itu berharga, maka waktu
liberalisasi perdagangan dan investasi serta akan menjadikannya sebagai manusia yang
kerjasama ekonomi. berharga. Keempat, guru yang kreatif dan
Pendidikan merupakan salah satu pokok inovatif. Guru mampu untuk menciptakan
penting dalam mendukung ketercapaian tujuan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
yang tercantum dalam MEA. Pendidikan yang memiliki banyak pembaharuan yang sesuai
baik mampu mempersiapkan dan dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
menghasilkangenerasi yang mampu berdaya Kelima, guru menguasai berbagai kecerdasan
saing (Sugiman, 2017). yang dapat mencerminkan dirinya sebagi pribadi
Tuntutan ini juga menjadi tantangan dan yang tangguh dan dapat diandalkan.
tugas berat bagi bangsa Indonesia sebagai salah Guru yang Menyenangkan
Taran, Guru Yang Menyenangkan Untuk Mempersiapkan Pendidikan Bagi Anak Usia Dini.... 64

Guru dalam pengertian yang sederhana kepribadian guru mencakup hal-hal, seperti: (1)
adalah orang yang memfasilitasi pengalihan penampilan sikap yang positif terhadap
ilmu pengatahuan dari sumber belajar kepada keseluruhan tugasnya sebagai guru, (2)
peserta didik. Guru menjadi salah satu faktor pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-
yang sangat dominan dan penting dalam nilai yang dianut, dan (3) penampilan
pendidikan pada umumnya karena bagi peserta menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan
didik guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan bagi anak didiknya.
menjadi tokoh identifikasi diri. Guru juga Penguasaan setiap kompetensi guru
menjadi figur inspirator dan motivator bagi anak anak dirasa semakin penting manakala kita
didiknya. menyadari bahwa masa depan anak ditentukan
Guru yang kita kenal juga memiliki sejauhmana ia mendapatkan pendidikan yang
kedudukan yang khusus dalam masyarakat. layak sejak dini. Guru yang berkompten semakin
Mereka berperan sebagai pembentuk ditantang untuk memberikan pendidikan anak
kepribadian, cita-cita dan visi misi yang menjadi sejak dini yang baik dan mantap. Guru dengan
impian anak didiknya di masa depan. Di balik kompetensinya mengajar dan membimbing
kesuksesan anak didik selalu ada bayang peserta didiknya dengan sistem atau metode
seorang guru yang dengan caranya menjadi yang baik, menguasai setiap prinsip dasar
penunjuk jalan dan arah. mengajar.
Berbekal peran yang sangat penting ini, Faktanya, terutama dalam maraknya
adalah sebuah tantangan besar bagi lembaga wacana tentang pentingnya Pendidikan Anak
pendidikan tenaga kependidikan untuk Usia Dini (PAUD), justru banyak guru yang
melahirkan guru-guru yang yang ideal dan gagal menerapkan pembelajaran yang sesuai
inovatif yang mampu membangkitkan semangat dengan kebutuhan anak. Sehingga
besar dalam diri anak untuk menjadi aktor keberadaannya di kelas sangat pasif dan tidak
perubahan dan mampu berdaya saing dalam menunjukkan peran guru yang ideal dan
setiap lini kehidupan. Dalam artian ini guru menyenangkan. Fakta ini jelas menunjukan guru
tidak lagi dipandang sebagai pengajar di kelas, bahwa peran guru secara kompetensi
namun darinya juga dipandang sebagai pendidik, kepribadiannnya gagal membangun aspek
bukan saja terhadap anak didiknya di kelas psikologis anak. Konsekuensinya, pelajaran
namun juga sebagai pendidik di masyarakat apapun yang disampikan guru dalam kelas
yang seyogianya memberikan teladan yang baik seperti menguap tidak membekas dalam pikiran
kepada seluruh masyarat. dan ingatan anak. Bahkan paling ekstrim, ada di
Bentuk keteladan ini erat kaitannya antara anak didik yang mengalami ketakutan
dengan pengembangan setiap kompetensi yang luar biasa dikarenakan seorang guru tidak enjoy
harus dimiliki oleh guru, yaitu: komptensi dan familiar dalam memperlakukan anak-anak di
pedagogik, komptensi profesional, kompetensi dalam kelas (Yusriana, 2012).
kepribadian, dan komptensi sosial. Komptensi Berangkat dari kenyataan ini, maka
profesional dan pedagogik merupakan dibutuhkan peran guru yang efektif dalam
kemampuan dasar para guru untuk menguasai mengajar dan sesuai dengan kebutuhan anak.
empat komponen, seperti (1) pengetahuan Guru harus mampu mendampingi mereka tanpa
tentang belajar dan tingkah laku, (2) harus meninggalkan kesan tidak suka saat
pengetahuan dan menguasai bidang studi yang melihat anak didiknya bermain saat pelajaran
dibinanya, (3) sikap yang tepat tengang diri berlangsung, atau sampai memarahi ketika
sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi suasana kelas gaduh dan ribut. Semua itu butuh
yang dibinanya, dan (4) mempunyai pendekatan, tanpa harus mengesampingkan
keterampilan dalam teknik mengajar (Satori dkk, ketegasan. Artinya, pendekatan yang dilakukan
2010). Kompetensi berikutnya, yaitu kompetensi oleh guru harus berdasarkan pada kelembutan
kepribadian dan sosial yang merupakan dan kasih sayang yang akan sangat berdampak
kecakapan yang harus dimiliki oleh guru positif terhadap psikologis anak.
berkaitan dengan perilakunya baik secara pribadi Agar seorang guru menjadi seorang
maupun kehidupan sosialnya. Kompetensi yang menyenangkan dan disukai oleh peserta
65 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

didiknya, ada beberapa kriteria yang harus menerima pendapat dan pandangan teman-
dipenuhi, seperti: pertama, guru harus memiliki temannya.
kecerdasan. Adapun kecerdasan yang harus Anak-anak memiliki karakter sendiri
dimiliki seorang guru agar bias menjadi guru yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
yang menyenangkan dan mampu memasuki Guru harus mampu untuk memahami
dunia anak didiknya. Kecerdasan intelektual, keanekaragaman tersebut. Guru harus paham
yaitu kemampuan intelektual, menganalisis, bahwa karaketr itu tidak dibentuk oleh guru,
logika dan rasio atau dengan kata lain guru hanya berperan sebagai pendamping dan
kemampuan menerima, menyimpan dan pengarah yang memfasilitasi peserta didiknya.
mengolah informasi menjadi fakta. Kecerdasan Karakter anak yang harus dipahami
moral, yaitu kecerdasan membedakan mana seperti anak bersifat unik, anak mengeksprsikan
yang benar dan mana yang salah serta perilaku secara spontan, anak bersifat aktif dan
mewujudkan atau mengimplementasikan nilai- energik, anak itu egosentris, anak memiliki rasa
nilai kebenaran. Apa yang selalu diungkapkan ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap
sejalan dengan tindakan. Kecerdasan sosial, banyak hal, anak kaya akan fantasi, mudah
yaitu kemampuan untuk saling mengerti sesama frustasi, anak kurang pertimbangan dalam
manusia (Thondrike dalam Yusriana, 2012). bertindak, memiliki daya perhatian yang pendek,
Artinya, adanya perhatian seorang guru terhadap masa anak merupakan masa potensial untuk
siswanya yang ditandai dengan komunikasi yang belajar.
baik, kepedulian dan sebagainya. Kecerdasan Tipe-tipe kepribadian anak yang perlu
emosional, yaitu kemampuan mengendalikan dipahami adalah tipologi kepribadan anak
diri serta mampu memotivasi dirinya sendiri meliputi: koleris yang ditandai dengan sikap
yang artinya seorang guru harus mampu yang tegas dan sanguinis ditandai dengan,
mengedepankan perasaan atau dorongan hatinya keterbukaan, keceriaan dan mudah menjadi
sehingga rasa frustasi dan sikan individualisnya pusat perhatian. Tipe melankolis, ditandai
dapat terkendali dengan baik. Kecerdasan dengan anak yang cerdas dan rapi. Tipe
motorik, yaitu kemampuan yang dapat plegmatis, ditandai dengan setia dengan segala
memotivasi guru agar dapat memiliki mobilitas sesuatu yang telah ditentukan atau anak penurut.
yang tinggi dalam meraih cita-cita seperti tujuan Seorang guru perlu memahami cara
menjadi seorang guru. menyikapi anak yang pemalas dan bandel. Anak
Kedua, Guru harus memahami yang pemalas dan bandel perlu pendekatan yang
kepribadian karakter anak. Sebagai seorang guru khusus, seperti hargailah usahanya, gunakanlah
harus mampu memahami berbagai karakter ilustrasi yang berasal dari dunia anak, ciptakan
anak. Seperti diketahui anak memiliki karakter suasana santai, jangan patahkan semangatnya,
dan kepribadan yang berbeda-beda. Seorang serta terus membangun komunikasi dengan
guru perlu memahami fase usia perkembangan orang tua.
anak. Fase 0—3 tahun adalah fase pembetukan Ketiga, menerapkan metode mambaca
moralitas, karena itu dalam tahap ini anak sudah dan menulis yang praktis. Kegiatan membaca
mulai diperkenalkan dengan sekolah usia dini, dan menulis adalah kegiatan yang secara ideal
maka cinta dan kasih sayang dari seorang guru wajib dikuasai anak dalam pendidikan, walau
sangatlah dibutuhkan. Anak sudah mulai harus dipahami dalam PAUD kegiatan membaca
dikenalkan dengan sopan santun serta perbuatan dan menulis masih dalam taraf pengenalan. Guru
baik dan buruk. Fase 4 tahun adalah fase harus mampu menemukan metode yang cocok
egosentris bagi anak. Contohnya suka melanggar untuk menumbuhkan minat membaca dan
aturan, memamerkan diri dan memaksakan meluis bagi anak. Hal yang dapat dilakukan
keinginannya. Dalam fase ini, anak juga mudah seperti membawa buku kesukaaan anak,
untuk didorong untuk berbuat baik. Ketika memberikan hadiah berupa buku, memanfaatkan
memasuki fase berikutnya (usia 4—5 tahun) semaksimal mungkin perpustakaan,
anak dapat menunjukan sikap penurutnya mengguankan buku yang bergambar. Demikian
bahkan bisa diajak bekerja sama, dapat pula dengan kegiatan menulis, seperti: memberi
apresiasi pada setiap tulisan anak, mengajari
Taran, Guru Yang Menyenangkan Untuk Mempersiapkan Pendidikan Bagi Anak Usia Dini.... 66

cara memegang pensil dengan benar, keluarnya. Siswa diberi banyak peluang dan
menjadikan latihan menulis itu sesuatu yang kesempatan untuk belajar secara mandiri sesuai
menyenangkan. dengan kebutuhannya tanpa harus menerima
Keempat, pentingnya kedisplinan. secara utuh dari gurunya.
Dengan kedisiplinan diharapkan adanya tingkah Suasana belajar yang nyaman dan
laku dan penguasaan diri. Hal ini diterapkan menyenangkan juga mampu meningkatkan
sebagai pembentukan perilaku, melatih diri keberanian anak. Suasana yang kondusif
untuk membentuk, meluruskan, dan membangkitkan anak untuk termotivasi dan
menyempurnakan sesuatu sebagai kemampuan berkreativitas. Banyak metode dan pendekatan
mental dan karakter. Menurut McMilan pembelajaran yang bermunculan untuk
(Yusriana, 2012) manfaat disiplin bagi peserta menjawab tuntutan ini, sehingga pembelajaran
didik adalah memberi dukungan bagi terciptanya tidak hanya terfokus pada materi tapi juga pada
perilaku yang tidak menyimpang, membantu poses serta pemecacahan masalah.
siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan Ketujuh, membuat permainan sebanyak
tuntutan lingkungan, cara menyelesaikan mungkin. Anak-anak butuh banyak permainan,
tuntutan yang ingin ditunjukan perserta didik tentu saja permainan yang dimaksud adalah
terhadap lingkungannya, mengatur permainan yang bersifat edukatif sehinggan
keseimbangan keinginan individu satu dengan mampu meningkatkan kecerdasan, mengasah
yang lainnya, mendorong siswa melakukan hal imajinasi, dan semakin meluaskan wawasan.
yang benar, dan anak belajar dan bermanfaat Permainan yang dimasudkan juga mampu
bagi lingkungannya. merangsang pengembangan setiap aspek
Hal strategis yang dapat dilakukan perkembangan anak serta sesuai dengan
dalam meningkatkan kedisiplinan anak,yaitu kebutuhan dan kemampuan berdasrkan tingkat
menumbuhkan konsep diri dalam diri anak, guru usia.
terampil berkomunikasi secara efektif sehingga Kedelapan, memberikan hukuman yang
mampu siswa mampu menerima perasaannya mendidik. Banyak guru dibenci anak didiknya
dan mendorong kepatuhan siswa, guru harus hanya gara-gara sebuah hukuman (sanksi) yang
mampu menunujukkan secara tepat perilaku diberikan. Perlu diingat anak memiliki perasaan
yang salah, sehingga membantu siswa dalam yang sama dengan orang dewasa dalam artian
mengatasinya, guru membantu siswa menjawab jika mereka mendapatkan perlakuan yang tidak
pertanyaan, bersama siswa selalu patuh tehadap baik maka anak memberontak. Tujuan utama
aturan. dari pemberian hukuman adalah pertama, anak
Kelima, pentingnya humor saat tidak akan mengulangi perilaku atau kejadian
mengajar. Menurut Louis Franzini yang sama di lain waktu. Kedua, anak dapat
(Yusriana,2012), manfaat humor bagi anak mengambil hikmah atau pelajaran kehidupan.
adalah meningkatkan kecerdasan emosional, Karena itu pemberian hukuman kepada anak
meningkatkan kualitas hubungan batin, dapat sadar dengan kekeliruan yang telah
meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga dilakukkannya. Bentuk-bentuk hukuman yang
kestabilan mental, serta meningkatkan pantas diberikan kepada anak adalah seperti
perkembangan fungsi otak sehingga mampu mengerjakan tugas, menghafal, bernyanyi dan
merangsang daya pikir dan kratifitas. Humor menggambar.
yang disajikan tentulah humor yang cerdas dan Kesembilan, cara efektif memulai dan
isinya mendidik. mengakhiri pembelajaran. Kegiatan
Keenam, membangkitkan keberanian pembelajaran haruslah dirancang semenarik
anak. Tidak semua siswa terutama anak usia diri mungkin. Hal ini akan mendorong anak untuk
berani bertanya peda guru. Salah satu faktor semakin termotivasi untuk mengikuti
utamanya adalah guru terlalu dominan berbicara, pembelajaran. Gaya mengajar guru, penggunaan
kurang memberi ruang kepada anak untuk alat bantu mengajar (media pembelajara) serta
berbicara. Mengubah pola pembelajaran dari interaksi yang bervariasi anak sangat membantu
yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran guru dalam menciptakan pembelajaran yang
berpusat pada siswa adalah salah satu jalan menyenangkan. Pemilihan tema yang sesuai
67 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

dengan minat dan keadaan anak atau yang Suryosubroto.2010. Beberapa Aspek Dasar-
kontekstual akan meyebabkan penyampaian Dasar Kependidikan. Rineke Cipta.
materi pembelajaran lebih tepat guna. Ajaklah Jakarta.
anak bernyanyi (hal yang disukai anak) sebelum Susilowati, Sri Mulyani. 2017. Guru Inspiratif
memulai pembelajran. Ini akan membangkitkan Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang
semangat anak dalam belajar. Memberi berdaya Saing di Era Mea.Jurnal UNS.
kesempata kepada anak untuk bereksplorasi 2017.
selama pembelajaran serta metup pembelajaran Yusriana, Ajeng. 2012. Kiat-Kiat Menjadi Guru
dengan merangkum dengan bahasa yang mudah PAUD yang Disukai Anak-Anak. Diva
dimengerti oleh anak. Sampaikan materi pada press. Jogjakarta.
pertemuan berikutnya agar anak penasaran dan
semakin semangat untuk belajar.

KESIMPULAN
Dalam menghadapi Era MEA,
pendidikan menjadi salah satu aspek yang perlu
mendapat perhatian penting. Tuntutan
mempersiapkan generasi yang handal dan
mampu berdaya saing menjadi tugas dan
tanggung jawab semua pihak. Guru sebagai
tulang punggung penggerak pencapaian tujuan
pendidikan temapat di mana generasi pelaku
MEA dibentuk harus memiliki kompetensi yang
tangguh termasuk di dalamnya kompetensi
kepribadian. Dengan memiliki kepribadian yang
menyenangkan dan disukai oleh anaka didik
akan menjadikan anak didiknya semakin
termotivasi untuk belajar dan mempersiapkan
diri mengadapi tuntutan perkembangan zaman
dan modernisasi.

DAFTAR RUJUKAN

Asmani, Jamal. 2011. Tips Menjadi guru


inspiratif, kraetif dan inovatif. Diva press.
Jogjakarta.
Setuju. 2015. Penguatan Karakter Mahasiswa
dalam Menghadapi MEA. Makalah dalam
seminar dan Call For Paper Dieas Natalis
Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa
ke 60.
Sugiman, 2017.Guru Matematika di Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Makalah
dam seminar nasional pendidikan
matematika UNLAM Banjarmasin
tanggal 30 April 2016.
Suryadi,Ace. 2012. Pendidikan, Investasi SDM,
dan Pembangunan. Widya Aksara Press.
Bandung.

You might also like