Ujian Tengah Semester Analisa Laporan Keuangan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

UJIAN TENGAH SEMESTER

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU
Dra. Cholis Hidayati, MBA., Ak., CA.

DISUSUN OLEH
Rohmatul Hasanah 1221900067

Kelas G

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAY
ii
2.1 Profil Perusahaan

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk atau dikenal dengan nama HM Sampoerna Tbk
(HMSP) didirikan tanggal 27 Maret 1905 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun
1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Kantor pusat HMSP berlokasi di Jl. Rungkut
Industri Raya No. 18, Surabaya. HM Sampoerna memiliki 5 pabrik, yakni: dua pabrik Sigaret
Kretek Mesin (SKM) di Pasuruan dan Karawang serta lima pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT)
dengan lokasi sebagai berikut: tiga pabrik di Surabaya serta masing-masing satu pabrik di
Malang dan Probolinggo. Sampoerna bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS). HMSP
juga memiliki kantor perwakilan korporasi di One Pacific Place, lantai 18, Sudirman Central
Business District (SCBD), Jln. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta 12190. Induk usaha HM
Sampoerna adalah PT Philip Morris Indonesia (menguasai 92,50% saham HMSP), sedangkan
induk usaha utama HM Sampoerna adalah Philip Morris International, Inc.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HMSP meliputi
manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Merek-merek rokok HM Sampoerna, antara lain: A Mild, Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, U
mild dan mendistribusikan Marlboro. Produk Utama dalam Sampoerna A adalah salah satu
merek yang dikenal di pasar rokok Indonesia. HM Sampoerna juga mendistribusikan brand
Marlboro yang sudah terkenal di seluruh dunia untuk penjualan di pasar domestik Indonesia serta
memproduksi berbagai jenis merek rokok kretek yang telah terkenal antara lain Sampoerna
Kretek, Sampoerna U, Philip Morris Bold dan Marlboro Filter Black.
Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham HMSP (IPO) kepada masyarakat sebanyak
27.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.600,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
Agustus 1990.
2.2 Definisi Analisis Time Series

Analisis Time Series atau Analisis Runtun Waktu merupakan analisis yang digunakan
untuk mengolah data time series. Dimana analisis ini akan melibatkan penggunaan data tersebut
1
untuk membuat model yang akan digunakan sebagai dasar peramalan. Dengan analisis ini, kita
dapat mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya suatu trend,apakah karena entiment tertentu
atau karena hal lain. Hal- hal inilah yang bisa dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.

2.3 Hasil Perhitungan dan Analisis Time Series PT HM Sampoerna Tbk.

1. Rasio Likuiditas

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = Utang Lancar

2019 2020 2021


41.697 .015 41.091 .638 41.323 .105
12.727 .676
= 3,27 16.743.834
= 21.964 .259
=
2,45 1,88
Rasio Lancar berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Dari data diatas dapat dilihat bahwa rasio
lancar mengalami penurunan dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang kurang baik, karena
kemampuan perusahaan menurun dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana
jumlah total hutang jangka pendek lebih besar daripada total asset lancar perusahaan.
Meskipun perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya, kondisi keuangan perusahaan
masih sehat karena rasionya masih lebih dari 1.

Aktiva Lancar−Persediaan
Rasio Quick =
Utang Lancar
2019 2020 2021
41.697 .015−16.376 .231 41.091 .638−18.093 .707 41.323 .105−17.781 .747
=¿ =¿ =¿
12.727 .676 16.743 .834 21.964 .259
1,98 1,37 1,07
Rasio Quick merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajiban-kewajiban lancar atau utang jangka pendek menggunakan aset-aset perusahaan
yang paling likuid. Dari data diatas dapat dilihat bahwa rasio quick mulai mengalami
penurunan dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang kurang baik, karena kemampuan
perusahaan menurun dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jumlah total

2
hutang jangka pendek lebih besar daripada total asset perusahaan. Meskipun perusahaan
mengalami penurunan setiap tahunnya, kondisi keuangan perusahaan masih sehat karena
rasionya masih lebih dari 1.
2. Rasio Aktivitas

Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang
2019 2020 2021
106.055.176 92.425 .210 98.874 .784
= 39,93 = 34,55 = 29,62
2.655.512 2.674 .932 3.337 .905
kali kali kali
365
Rata-Rata Umur Piutang =
Perputaran Piutang
2019 2020 2021
365 365 365
= 9,14 = 10,5 = 12,3
39,93 34,55 29,62
hari hari hari
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang
(merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang nya maka akan semakin
besar dana yang tertanam pada piutang. Dilihat dari rata-rata umur piutang PT HM
Sampoerna mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun angka ini masih bisa dikatakan
normal. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan penagihan piutang yang baik.

HPP
Perputaran Persediaan =
Persediaan
2019 2020 2021
79.932.195 73.653.975 81.955.013
= 4,88 = 4,0 = 4,60 kali
16.376.231 18.093.707 17.781.747
kali kali
365
Rata-Rata Umur Persediaan =
Perputaran Persediaan

2019 2020 2021


365 365 365
= 74,7 = 91,25 = 79,34
4,88 4,0 4,60

3
hari hari hari
Perputaran persediaan ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa lama waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk menjual persediaannya. Dilihat dari data historis PT HM
Sampoerna mengalami fluktuasi atau naik turun, namun masin berada dalam kondisi normal.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen persediaan belum efektif dalam mengendalikan
persediaan.

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap
2019 2020 2021
106.055.176 92.425 .210 98.874 .784
= 14,5 = 14,0 = 16,37
7.297 .912 6.582.808 6.038 .643
kali kali kali
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Perputaran aktiva tetap milik PT HM
Sampoerna mengalami naik turun selama 3 tahun terakhir ini. Namun kondisi ini masih
normal karena naik atau turunnya tidak signifikan. Pada tahun 2021 mengalami kenaikan
yang menunjukkan sisi yang positif yang menggambarkan semakin efektifnya penggunaan
aktiva tetap.

Penjualan
Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
2019 2020 2021
106.055.176 92.425 .210 98.874 .784
= = =
50.902.806 49.674 .030 53.090 .428
2,08 1,86 1,86
Rasio ini hampir sama seperti perputaran aktiva tetap, yakni mengukur seberapa efektif
perusahaan menggunakan total aktiva yang dimiliki dalam menghasilkan laba. Perputaran
total aktiva PT HM Sampoerna pada 2 tahun terakhir ini kembali pada kondisi normal,
meskipun pada tahun 2019 mengalami kenaikan.
3. Rasio Solvabilitas

4
Total Utang
Rasio Total Utang terhadap Aset =
Total Aset
2019 2020 2021
12.727.676+ 2.495.400 16.743.834 +2.688.770 21.964 .259+1.934 .763
= = =
50.902 .806 49.674 .030 53.090 .428
0,29 0,39 0,45
Rasio total hutang ke total asset PT HM Sampoerna terus meningkat setiap tahunnya, hal ini
tidak menunjukkan kondisi yang cukup baik karena berarti menunjukkan bahwa semakin
tinggi asset atau aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang.

Laba sebelum Bunga dan Pajak


TIE (Time Interest Earning) =
Bunga
2019 2020 2021
18.443.464 11.318.318 9.293 .593
= = =
184.041 156.852 141.593
100,21 72,15 65,63
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang dengan laba sebelum bunga
pajak. Rasio TIE PT HM Sampoerna mengalami naik turun pada 3 tahun terakhir. Pada
Tahun 2019 sangat tinggi yaitu 100,21 menunjukkan bahwa posisi perusahaan aman.
Sedangkan, pada tahun 2021 menjadi tahun yang harus diperhatikan oleh perusahan karena
TIE yang diperlihatkan sangat rendah.

EBIT + Biaya Sewa


Fixed Charge Coverage =
Bunga+ Biaya Sewa
2019 2020 2021
18.443.464 +105.514 11.318.318+ 98.449 9.293 .593+ 144.282
= = =
184.041+ 105.514 156.852+ 98.449 141.593+ 144.282
64,18 44,71 33,01

5
Fixed Charge Coverage perusahaan PT HM Sampoerna Tbk dari tahun ke tahun mengalami
penurunan yang sangat tajam, yang artinya perusahaan tidak menghasilkan keuntungan yang
cukup untuk membayar bunga dan biaya sewa.
4. Rasio Profitabilitas

Laba Bersih
Profit Margin =
Penjualan
2019 2020 2021
13.721.513 8.581.378 7.137 .097
= 0,129 atau = 0,092 atau = 0,072 atau
106.055.176 92.425 .210 98.874 .784
12,9% 9,2% 7,2%
Profit Margin perusahaan PT HM Sampoerna Tbk yang tinggi terjadi pada tahun 2019 hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba tinggi pada tingkat
penjualan tertentu. Sedangkan pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan yang
menandakan penjualan yang rendah.

Laba Bersih
ROA =
Total Aset
2019 2020 2021
13.721.513 8.581 .378 7.137 .097
= 0,2695 atau = 0,1727 atau = 0,1344 atau
50.902.806 49.674 .030 53.090.428
26,95% 17,27% 13,44%

ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset
yang tertentu. ROA mengalami penurunan dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang kurang
baik, karena kemampuan perusahaan menurun dalam hal menghasilkan laba bersih dengan
menggunakan total asset. Hal ini disebabkan beban pajak penghasilan, laba tahun berjalan
dan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sehingga total laba tahun berjalan
mengalami penurunan.

6
Laba Bersih
ROE =
Modal Saham
2019 2020 2021
13.721.513 8.581.378 7.137.097
= = =
465.272 465.272 465.272
29,49 18,44 15,33
ROE mengalami penurunan dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang kurang baik, karena
kemampuan perusahaan menurun dalam hal menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri. Hal ini disebabkan beban pajak penghasilan, laba tahun berjalan dan selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan sehingga total laba tahun berjalan mengalami
penurunan serta jumlah ekuitas mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
5. Rasio Pasar

Harga Pasar per Lembar


PER =
Earning per Lembar
2019 2020 2021
10,928 29,225 63,951
= 0,09 kali = 0,39 = 1,04
118 74 61
kali kali
PER perusahaan PT HM Sampoerna Tbk yang terlalu tinggi tidak seberapa menarik karena
kemungkinan memperoleh capital gain lebih kecil (dikarenakan harga saham diprediksi tidak
akan naik lagi). Ini terjadi pada tahun 2021 yaitu sebesar 1,04 kali yang bisa dikatakan sangat
tinggi karena mempunyai kenaikan yang sangat signifikan dari tahun 2019 sampai tahun
2020.

Deviden per Lembar


Deviden Yield =
Harga Pasar per Lembar
2019 2020 2021
117,2 119,8 72,8
= = =
10,928 29,225 63,951
10,72 4,09 1,13
Dividen Yield perusahaan PT HM Sampoerna Tbk mengalami penurunan dari tahun ke
tahun. Hal ini menunjukkan perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi.

7
Deviden per Lembar
Rasio Pembayaran Deviden =
Earning per Lembar
2019 2020 2021
117,2 119,8 72,8
= 0,99 = 1,61 = 1,19
118 74 61
Rasio Pembayaran Dividen perusahaan PT HM Sampoerna Tbk pada tahun 2020
membayarkan dividennya sebesar 1,61 (tertinggi) kepada para investornya, hal ini
menunjukkan tahun tersebut menjadi tahun yang baik bagi investor.

Adapun lampiran berupa CALK

(CALK) PT HM Sampoerna Tbk

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan
penelitian sebagai berikut:

9
1. Dari kedua komponen rasio likuiditas, maka secara umum dapat dikatakan kondisi PT HM
Sampoerna Tbk dalam keadaan likuid, dan dapat di indikasikan mempunyai nilai yang tinggi
pada persediaan.
2. Mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendek setiap tahunnya dengan menggunakan
seluruh aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Ditinjau dari hasil rasio solvabilitas,posisi perusahaan dikatakan sehat dan aman, mengingat
rasio total utang pada total aset dibawah 50%.
4. Secara keseluruhan rasio profitabilitas pada PT HM Sampoerna Tbk terus menurun dan
dinilai kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa PT HM Sampoerna Tbk belum optimal
dalam mengelola aset dan penggunaan ekuitas ataupun mengendalikan biaya
untukmenghasilkan laba lebih besar.

3.2 Saran
Dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yang kiranya dapat digunakan
sebagai masukan bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk tahun yang akan datang diharapkan PT HM Sampoerna Tbk mampu untuk
meningkatkan persentase pada rasio likuiditasnya dan mengurangi jumlah utang jangka
pendek denganmenambah total aktiva lancarnya.
2. PT HM Sampoerna Tbk diharapkan mampu untuk mempertahankan dan mengelola tingkat
solvabilitas yang dimiliki saat ini, sehingga utang yang dimiliki perusahaan masih
dalambatasan yang wajar dan tidak melebihi standar rata-rata industri.
3. PT HM Sampoerna Tbk diharapkan dapat lebih mengoptimalkan dalam pengelolaan aset dan
penggunaan ekuitas ataupun mengendalikan biaya perusahaan untuk meningkatkan rasio
profitabilitasnya. Alternatif lain adalah tetap mempertahankan pendapatan penjualan bersih
dengan kebijakan penetapan harga dan distribusi yang efektif.

10

You might also like