Professional Documents
Culture Documents
2013 Stikomsurabaya
2013 Stikomsurabaya
2013 Stikomsurabaya
TUGAS AKHIR
NIM : 08.51016.0002
SEKOLAH TINGGI
SURABAYA
2013
PEMBUATAN FILM PENDEK BERJUDUL “PERCAYA”
TUGAS AKHIR
NIM : 08.51016.0002
SEKOLAH TINGGI
SURABAYA
2013
PEMBUATAN FILM PENDEK BERJUDUL “PERCAYA”
TUGAS AKHIR
NIM : 08.51016.0002
SEKOLAH TINGGI
SURABAYA
2013
PEMBUATAN FILM PENDEK BERJUDUL “PERCAYA”
Penguji:
I. Abdul Aziz, S.Sn., M.Med Kom. __________________
NIM : 08.51016.0002
Dengan ini saya menyatakan dengan benar, bahwa Tugas Akhir saya yang
Agustus 2012 sampai Januari 2013 adalah asli karya saya, bukan plagiat baik
sebagian ataupun keseluruhan. Karya atau pendapat orang lain yang ada dalam
Tugas Akhir ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka saya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya tindakan plagiat pada
karya Tugas Akhir ini, maka saya bersedia untuk dilakukan pencabutan terhadap
Ira Kurniasari
iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
NIM : 08.51016.0002
dan seni, menyetujui karya Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Film
dalam bentuk apapun oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik
Komputer Surabaya.
Ira Kurniasari
v
LEMBAR MOTTO
“The best way to make your dream come true is to wake up.”
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada:
Pendidikan di Indonesia
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir
hal tersebut, selama proses penulisan ini penulis banyak mendapat bantuan baik
moral maupun materiil dari banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak dan Ibu selaku produser yang menjadi panutan untuk selalu disiplin
dan bekerja keras, serta adik-adik tercinta dengan kasih sayang, semangat dan
Akhir ini.
dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang masih kabur dalam teknis
STIKOM yang selalu memberi wejangan dan solusi setiap halangan di proyek
ini.
ix
6. Sutikno, S.Kom. selaku Wali Dosen yang selalu memberi wejangan dan
7. Para dosen DIV Komputer Multimedia yang berkenan memberikan saran dan
8. Kru EPA Production House: Aji, Luki, Joshua, Yocke yang banyak
meluangkan waktu dalam produksi film serta Devita, Triyo, Ayunda, Coco
dan Yoana yang mau memeran karakter pada film hingga menjadi nyata pada
terima kasih atas kerjasamanya serta sharing cerita hingga terjalin rasa saling
menguatkan.
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini bisa memberikan manfaat
khusus bagi pembaca dan penulis, serta berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
xi
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32
BAB V PENUTUP................................................................................... 65
LAMPIRAN .................................................................................................... 69
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 High Angle ...................................................................................... 19
xiii
Gambar 4.3 Pengambilan gambar yang bersetting di kamar kos ....................... 52
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Analisis STP ........................................................................................ 40
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti
mereka. Nyatanya, persahabatan kerap diwarnai dengan konflik. Hal itu dapat
Sayangnya, dalam hubungan yang dijalin dua orang atau lebih, persahabatan
sering kali hanya terlihat diluarnya saja. Dalam internal hubungan persahabatan
itu, tumbuh rasa tidak percaya satu sama lain dan saling menjatuhkan.
ini karena variasi persahabatan yang diangkat menjadi film di Indonesia masih
kurang.
Menurut Ifa Isfansyah (juri Festival Film Solo), perkembangan film pendek di
Tanah Air dinilai mengalami peningkatan secara positif. Dilihat dari jumlah
1
2
(Effendy, 2009: 4). Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan
Jenis film ini banyak dihasilkan oleh pecinta film yang ingin berlatih membuat
sangatlah terbatas. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana pembuat film pendek
pendek Indonesia cukup dihargai. Hal ini dilihat dari banyak karya film pendek
menjadi tidak tahu eksistensi film pendek. Hal inilah yang membuat peminat film
pendek terkesan eksklusif dan independen. Pada akhirnya, film pendek pun
diharapkan mampu membawa cerita yang baru di bidang film pendek Indonesia
Indonesia.
Berbicara mengenai film, selalu berkaitan dengan genre film itu sendiri.
Dalam film terdapat klasifikasi berdasarkan genre seperti aksi, drama, horor,
musikal, western, dan sebagainya. Fungsi utama genre adalah untuk memudahkan
3
Kombinasi genre dalam sebuah film sering diistilahkan genre hibrida (campuran).
Walaupun begitu film tetap memiliki satu atau dua genre yang dominan (Pratista,
2008: 11).
Pada film pendek ini dipilih drama thriller karena gabungan kedua genre ini
drama dan horror (Pratista, 2008: 12). Sedangkan thriller sendiri beberapa waktu
belakangan ini oleh seorang filmmaker bernama Joko Anwar diangkat ke layar
bioskop. Karyanya adalah Kala (2007), Pintu Terlarang (2009), dan Modus
Anomali (2012).
Dikutip dari Filmsite, film drama adalah genre film yang bergantung pada
(Frans, 2008). Film thriller sendiri adalah genre yang menggunakan ketakutan dan
ketegangan (Pratista, 2008: 26). Jika kedua genre ini digabung, drama thriller bisa
Film pendek berjudul “Percaya” ini bercerita tentang, Trio seorang laki-laki
yang menyukai Devita dengan diam-diam. Setiap hari, sepulang dari kampus ia
selalu mendapat gambar perempuan yang disukainya itu, lalu ia cetak dan
pembunuhan di kampus.
Sebuah film yang baik berasal dari skenario yang baik pula. Misbach Yusa
Birain dalam bukunya, menuliskan bahwa film sederhana pun bisa menjadi indah
kalau didesain oleh skenario yang digarap bagus (Biran, 2010: 25).
Untuk membuat sebuah cerita yang menarik diperlukan plot. Plot adalah
alur cerita yang didesain atau direkayasa untuk mencapai tujuan tertentu. Maka itu
satu topik yang sama bisa dibuat beberapa plot, sesuai sudut pandang yang
Film pendek ini menggunakan plot maju-mundur. Pilihan plot ini diperkuat
Menulis #003: Plot. Dalam blog itu ditulis, jika plot mundur cukup membuat
bingung untuk diterapkan, namun plot maju pun tak terlalu menarik karena terlalu
karena plot bersifat fleksibel sehingga dapat membuat jalan cerita menjadi lebih
Contoh plot maju-mundur bisa ditemukan pada film indie yang berasal dari
Amerika, berjudul (500) Days of Summer. Film ini diceritakan secara menarik
bingung dengan alur cerita karena penandaan pergantian alur dalam bentuk grafis
dilakukan untuk membantu pemahaman, alur cerita yang bertumpu pada aktivitas
tokoh utama.
Harapan dengan dibuatnya film pendek bergenre drama thriller dengan plot
yang lain. Selain itu, dengan banyaknya bermunculan filmmaker yang lain,
dikaji, yaitu bagaimana membuat film pendek dengan penggabungan genre drama
yang bercerita tentang kisah cinta dan genre thriller yang bercerita tentang
2. Membuat film pendek yang ditujukan pada pecinta film pendek berumur 20-
30 tahun.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan film pendek ini
1. Manfaat teoritis
b. Sebagai film referensi bagi mahasiswa yang akan membuat film pendek
2. Manfaat praktis
LANDASAN TEORI
Berikut adalah beberapa landasan teori yang digunakan dalam pembuatan film
2.1 Persahabatan
kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial (Desmita, 2009:
42). Persahabatan juga merupakan talian paling kuat dalam hubungan antar sesama
Santrock (1998), karakteristik yang paling umum dari persahabatan adalah keakraban
dengan kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau
menyakiti mereka.
1. Ketidakpuasan dari hubungan itu. Misalnya saja kita menerima perlakuan yang
tidak fair, atau persahabatan yang ada tidak membuahkan hasil-hasil tertentu
7
8
2. Upaya menarik diri. Kita sudah merasa tidak cocok lagi atau ada keinginan
untuk menentang atau juga kita menarik diri. Bisa juga setelah kita menghitung
untung-rugi, manfaat-keuntungan.
Psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk
mengalaminya (Nevid, 2005: 4). Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang
lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental
(atau psikologis) (Nevid, 2005: 10). Salah satunya adalah kecemasan atau anxiety.
gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa depan
(Barlow, 2006: 158). Beberapa bukti menunjukkan bahwa kontribusi genetik untuk
panik dan kecemasan tidak sama. Serangan panik merepresentasikan respons alarm
serangan panik bersifat (1) tak terduga (sama sekali tanpa peringatan), (2) terkait
9
dengan situasinya (selalu terjadi pada situasi tertentu), atau (3) terpredisposisi secara
situasional (cenderung terjadi tapi tidak dapat diprediksi di dalam situasi tertentu).
Film pendek adalah film-film yang masa putarnya diluar ketentuan untuk film
cerita di bawah 50 menit (mengacu dari regulasi berbagai festival film pendek
Internasional hingga tahun 1997) (Prakosa, 2008). Di Amerika, yang tergolong film
pendek adalah film berdurasi 20-40 menit. Bahkan di Eropa dan Australia, film
Film pendek pada dasarnya memiliki bahasa yang jauh berbeda dengan film
Pada situs filmpelajar, Edi Cahyono menuliskan bahwa film pendek pada
hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita panjang, ataupun sekedar wahana
pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan
film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan, atau bukan lebih mudah
(Cahyono, 2011).
10
Film yang dalam bahasa inggris disebut motion picture (gambar hidup),
merupakan media komunikasi yang lengkap dan hasil karya bersama yang melibatkan
ilmu teknologi dan seni (Andries, 1984:7). Film bila dianalisis memiliki bebrapa sifat
dasar, antara lain film bersifat teknis, film bersifat sosiologis, film bersifat secara
umum.
Mac Millan menjelaskan bahwa film memiliki sifat teknis karena melalui suatu
proses teori dari penggunanaa alat sampai penggunaannya (Andries, 1984: 7).
Hal ini menjelaskan sebagai gambar demi gambar yang dipergantikan dengan
sangat cepat diantara suatu sumber cahaya dan suatu bidang proyeksi.
Mac Millan menjelaskan fungsi ganda film sebagai seni dan sebagai media
hiburan massa membuat kita sulit merumuskan batasannya (Andries, 1984: 8).
Sejak 300 (tiga ratus) tahun penemuannya, film telah membuat dampak dalam
teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu antara lain telah
sebagainya.
Meyer T menjelaskan tentang seni ekspresi dimana dalam film harus memiliki
kualitas unsur visual, tata suara, dan cerita sehingga dapat menghibur audience
urutan gerak dari gambar hidup yang membentuk seni visual baru melalui media
komunikasi yang lengkap, ditujukan kepada mata juga pendengaran, yang berakar
kepada seni ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi suatu bagian dari
Kesimpulan lain bahwa film adalah salah satu media komunikasi yang
ini tidak lain untuk membuat komunikasi lebih efektif, sehingga maksud-maksud
yang ingin disampaikan oleh pembawa pesan dapat ditangkap dan dimengerti dengan
menghasilkan beberapa sineas atau pemuat film. Dalam pembuatan film sineas tadi
memiliki sebuah idealisme dalam menentukan tema untuk membungkus cerita agar
dapat diterima oleh penontonnya. Ada beberapa genre antara lain: drama, action,
Namun dalam perjalanannya, genre-genre film diatas sering dicampur satu sama
sebagainya. Selain itu genre juga bisa masuk ke dalam bagian dirinya yang lebih
spesifik yang kemudian dikenal dengan sub-genre, contohnya dalam genre komedi
Dalam tugas akhir ini digunakan dua genre utama yaitu genre drama dan thriller.
a. Genre Drama
Pada Filmsite ditulis bahwa sebuah film drama adalah genre film yang sebagian
ditonjolkan dalam film ini agar penonton bisa ikut merasakan apa yang
dirasakan para tokohnya. Seperti Romeo and Juliet, Haciko, ayat ayat Cinta dsb.
Genre film drama masih dapat dibedakan dari segi alurnya, diantaranya ;
13
1. Drama Musikal
2. Drama Komedi
b. Genre Thriller
yang mendebarkan". Perbedaan yang sama juga memisahkan thriller dari tipe-
tipe cerita lainnya: petualangan, mata-mata, hukum, perang, fiksi kelautan dan
lain-lain. Thriller tidak ditentukan dari inti perkaranya, tapi lebih dari
melibatkan petualangan mata-mata dan agen rahasia, tapi tidak semua cerita
Menurut Tim Dirks, thriller adalah film yang mengejar tujuan satu tujuan
karakter utama ditempatkan dalam situasi yang mengancam atau misi melarikan
Genre ini selalu mengedepankan ketegangan yang dibuat tak jauh dari unsur
menegangkan.
2.5 Plot
Plot yang biasanya diterjemahkan sebagai alur cerita alur adalah struktur
rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam
Dalam buku berjudul Pemandu di Dunia Sastra (Hartoko, 1985: 48), plot
lalu.
Dalam suatu cerita, teknik ini lebih mudah di pahami karena cerita yang
terdapat 3 macam alur yang paling utama dan dikenal serta sering digunakan. Maju,
15
mundur, serta campuran. Ketiga jenis plot tersebut memiliki karakteristik masing-
Plot maju adalah plot yang paling umum dan sering digunakan pada film. Plot
maju memiliki ciri yang bergerak urut dari awal hingga akhir film. Runutan
peristiwanya membuat impresi yang dibangun oleh sutradara seperti mendaki gunung
antiklimaks, penyelesaian adalah fase plot yang disusun secara urut dan tidak
berloncatan.
Plot mundur memilik susunan yang berbeda dari plot maju, yaitu penyelesaian,
terlebih dahulu, baru kemudian mengetahui masalah yang diakhiri dengan keterangan
Plor maju-mundur merupakan hasil paduan antara plot maju dan mundur. Plot
bersifat fleksibel sehingga dapat membuat film lebih menarik. Plot campuran
menggunakan 6 unsur penyusun plot. Susunannya dapat diganti dan disusun ulang
tanpa berurutan. Namun, apapun awalnya penyelesaian akan tetap hadir di bagian
Pada tahap ini sangat dibutuhkan pemahan dari ilmu sinematrografi. Dimana
disesuaikan oleh kebutuhan dokumenter. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain:
1. Tata kamera
Dalam penataan kamera secara teknik yang perlu diperhatikan salah satunya
adalah camera angle atau sudut kamera. Menurut gerzon, dalam pemilihan
dari suatu cerita. Sebaliknya jika pengambilan sudut pandang kamera dilakukan
bisa jadi tidak tertangkap dan sulit dipahami. Oleh karena itu penentuan sudut
pandang kamera menjadi faktor yang sangat penting dalam membangun cerita
yang berkesinambungan.
Askurifai Baskin (2009) menjelaskan tipe angel kamera di bagi menjadi 2 jenis
antara lain :
Adalah kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari sudut
Penonton tidak dilibatkan, dan pemain tidak merasa ada kamera, tidak
1) High Angle
berbeban berat.
2) Eye Angle
3) Low Angle
4) Frog Aye
penonton. Atau dari sudut pandang pemain lain, misalnya film horor. Angle
seperti ini.
Yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subyektif. Angle kamera p.o.v
shot subyektif, dan tetap obyektif. Kamera ditempatkan pada sisi pemain
yang di luar layar. Contoh paling jelas adalah mengambil close up pemain
enggan melepaskan dalam sekejap mata pun terhadap gambar yang kita
tampilkan.
bingkai. Batas bingkai pada gambar yang terlihat pada view finder atau
diharapkan akan menjadi POI (Point of Interest atau obyek utama yang
gambar ini memiliki komposisi sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi
total, dari ujung kepala hingga ujung kaki (bila obyek manusisa).
g. Close Up (CU)
adegan.
a. Zooming
b. Tilting
c. Paning
Adalah gerakan kamera ke kanan (pan right) dan ke kiri (pan left)
d. Follow
Pada Bab III ini dijelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan
dan pengolahan data serta proses perancangan karya dalam pembuatan film
3.1 Metodologi
ruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Santrock, 1995: 9).
Untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan penelitian,
maka dalam pembuatan film pendek berjudul Percaya ini diperlukan suatu
metode.
yang yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pen-
yaitu bagaimana (Gulo, 2002: 19). Tidak puas ketika mengetahui apa masalahnya
tetapi mengetahui juga bagaimana suatu hal dapat terjadi. Dalam hal ini penelitian
29
30
data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Teknik yang digunakan
1. Studi Literatur
dan sesuai dengan film pendek dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
2. Studi Eksisting
kajian yaitu:
Pada kajian studi eksisting ini, film Indonesia milik Mouly Surya berjudul
“Fiksi” merupakan karya yang akan dikaji. Fiksi merupakan film panjang
yang bergenre drama thriller. Dipilihnya karya ini karena penggunaan genre
yang sama dengan genre pada film pendek yang akan dibuat. Gambar 3.1
Pada film ini unsur drama dan thriller dapat berjalan seimbang. Yang
tokoh utama. Saat dimana tokoh sendirian lalu bertemu dengan laki-laki
yang membuatnya jatuh cinta. Sedangkan unsur thriller disini adalah scene-
500 Days of Summer merupakan film indie yang berkisah tentang kehidupan
cinta Tom bersama Summer. Kisah ini dikemas secara apik dengan plot
maju-mundur, dimana untuk menandai loncatnya satu hari ke hari yang lain
Film ini bercerita tentang Tom, seseorang yang bekerja di perusahaan kartu
ucapan. Tom jatuh cinta pada Summer pada pandangan pertama. Namun
Summer tidak percaya pada cinta. Tom masih berharap cintanya dapat
berakhir. Dalam film berdurasi satu setengah jam ini, penonton dapat
3. Wawancara
jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
Sains Psikologi.
33
2006: 72) dikatakan bahwa ada beberapa elemen penting dalam analisis data
yang penting dalam analisis data kualitatif yang perlu terus diingat oleh
berikut:
a. Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang didapat dari
studi literatur, studi eksisting dan wawancara. Data yang dipilih merupakan
b. Menampilkan Data
suatu film.
produksi dan pasca produksi. Tidak hanya itu, diakhir sesi disisipkan
tanya jawab penulis buku pada beberapa ahli. Sebagai contoh, di bab
digabungkan. Pada saat genre drama, tone warna natural dan audio
bertempo lambat. Namun saat thriller, dipilih warna gelap dengan audio
yang mencekam.
Dalam film “500 Days of Summer”, data yang bisa diambil adalah
“Ketika dua orang manusia punya jalinan persahabatan lalu salah satu
dari mereka membunuh yang lain maka pembunuh itu punya gejala
psikopat adalah tidak mau disalahkan dan tidak mau belajar dari
c. Verifikasi Data
inilah yang digunakan dalam merancang konsep dalam tugas akhir ini.
Pembuatan film pendek ini diawali dengan pencarian ide dan ditambah data yang
berasal dari studi literatur, studi eksisting dan wawancara. Setelah fix, konsep pun
menjadi skenario. Pada skenario yang telah final, bisa diketahui shot list, setting
lokasi, peralatan syuting yang akan dipakai dan dana yang diperlukan. Semua itu
masuk ke dalam proses pra produksi. Untuk produksi, yang dilakukan adalah
merekam gambar dan suara. Untuk memudahkan editing, saat syuting, jangan lupa
menulis laporan pada script continuity report. Pada proses pasca produksi,
37
dilakukan pemilihan gambar, yang lalu disusun sesuai skenario, dan diberi audio
yang mendukung. Jika telah fix, maka langkah selanjutlah adalah render.
pembuatan film pendek ini yaitu pencarian ide. Ide dapat diperoleh dari
orang maupun hewan serta tempat dan benda, alur cerita yang sudah
Lalu tercetus ide membuat film dengan genre yang jarang digunakan
yaitu thriller. Seperti yang telah dijelaskan di bab II, salah satu ciri film
bergenre thriller adalah fokus cerita yang tidak ditentukan dari inti
dengan genre drama agar film tidak terkesan buru-buru. Ditambah lagi
STP Project
Ukuran keluarga: Kota besar
Geografis Kepadatan : Tengah kota
Segmentation Usia: 18 – 24
& Gender : Umum L/P
Targeting Demografis Ukuran Keluarga: 4+ (sedang)
Siklus keluarga: sendiri
Pendidikan: Kuliah
diperoleh, juga analisis tentang hal-hal apa saja yang masih harus
diperbaiki.
Kelebihan Kekurangan
Dari table diatas, dapat diketahui dalam film pendek ini kelebihan
talent yang tidak berasal dari dunia teater, mimik wajah kurang
menjiwai.
orang yang tidak sehat. Salah satu membunuh yang lainnya. Lalu
Dari hasil analisis konsep pada tabel 3.3 maka film pendek ini akan
2. Karakter
Dalam film pendek ini ada 7 karakter dengan 2 karakter utama dan 2
a. Inyooo
Enyiun meninggal.
b. Triyo
itu ia prin dan ditempel di dinding kos. Namun dari kebiasaan itu
c. Nyieunwati
d. Coco
mengungkapkan perasaannya.
e. Yoana
f. Satria
3. Sinopsis
Enyiunwati.
kali bertemu dengan Inyooo, mahasiswa satu gedung tapi beda jurusan.
sana. Triyo belum memulai langkah yang lebih maju. Hanya sebatas
tahu nomer ponsel, alamat rumah, alamat email, dan jadwal kuliah
dompet Inyooo jatuh dan ia tidak tahu. Selang beberapa saat, Triyo
beberapa kali, Inyooo tidak ingat Triyo. Hari itu, Triyo berani
Triyo brosing mengenai racun yang ada pada tubuh Enyuin. Hal itu
Sayangnya, orang itu punya reencana buruk pada Inyooo. Saat akan
Triyo tak berdaya, dia kehilangan banyak darah. Laki-laki itu pergi.
kesakitan.
Inyooo menyesal atas apa yang menimpa Triyo. Ia tidak bisa berbuat
apa-apa. Inyooo mengambil pisau dari perut Triyo. Jika ia tidak bisa
4. Skenario
Dari skenario dapat diketahui soal jalan cerita, bukan hanya soal
Saat berjalan ke kos, Devita merasa dibuntuti orang. Disana ada Trio
juga. Saat penguntit mendekat ke Devita, Trio menghadang. Terjadi
perkelahian. Namun sayang pisau mengenai perut Trio. Penguntit itu
pergi.
CUT TO:
ZOOM OUT:
Saat layar tivi muncul tulisan “The End” trio melempar remote ke
kasur.
TRIO
Bullshit!
CHOCO
Apanya yang bullshit. Ya begitulah cinta, perlu aksi. Perempuan itu
perlu bukti cinta. Nggak kayak kowe. Tiga taon men cuma berani
motret-print-motret-prin tok.
TRIO
Belum waktunya, Kampret.
CHOCO
Kelamaan. Udah bilang aja, suka ke dia.
TRIO
(diam lama)
CHOCO
Jangan salahin keadaan kalo tiba-tiba dia punya gandengan.
(Choco berdiri, kembali ke kamarnya)
Lampu taknyalain ya
CUT TO:
46
ini terdapat setting lokasi, nama tokoh, apa yang sedang dikerjakan
5. Storyboard
nonton drama seperti biasanya. Pada scene itu, Coco, sahabat Triyo
IMPLEMENTASI KARYA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya sesuai dengan
akan diuraikan tentang proses produksi dan pasca produksi dalam film pendek
4.1 Pra-produksi
pra produksi:
1. Tahap pertama dalam pembuatan film pendek ini yaitu pencarian ide. Ide
pengamatan terhadap orang maupun hewan serta tempat dan benda, alur
48
49
Lalu tercetus ide membuat film dengan genre yang jarang digunakan yaitu
thriller. Seperti yang telah dijelaskan di bab II, salah satu ciri film bergenre
thriller adalah fokus cerita yang tidak ditentukan dari inti perkaranya, tapi
perkara dari awal hingga mencapai akhir membutuhkan durasi yang lama.
Apalagi jika film itu menceritakan tentang seorang detektif yang sedang
genre drama agar film tidak terkesan buru-buru. Ditambah lagi dengan
2. Data berasal dari kesimpulan studi literatur, studi eksisting dan wawancara.
3. Kemudian dibuat beberapa cerita yang kemudian dianalisis. Pada bab III
telah diketahui cerita yang terpilih. Berikut merupakan cerita yang terpilih:
skenario dapat diketahui karakter yang akan diperankan oleh talent dan
5. Untuk mencari talent yang pas untuk memrankan karakter pada film pendek,
NO KARAKTER GAMBAR
6. Ketika skenario siap difilmkan, maka yang dilakukan adalah membuat script
dibutuhkan untuk keperluan syuting (Effendi, 2009: 17). Hal ini dibuat agar
Ketika script breakdown telah selesai dibuat, maka jadwal syuting dapat
script breakdown. Informasi yang dimaksud adalah setting lokasi, waktu, dan
talent. Pengambilan gambar bisa saja tidak dilakukan urut sesuai dengan skenario.
Sepertinya yang terjadi di hari pertama pengambilan gambar, scene yang diambil
adalah scene 3, 4, 6, 8, 11, 16, 18,dan 21. Hal ini dilakukan karena kesamaan
4.2 Produksi
yang lebih sering disebut proses reading. Hal ini sering dilakukan sebelum
Gambar 4.8 adalah gambaran proses reading yang dilakukan para pemain
pengambilan gambar.
1. Hari pertama: Take di mulai di kamar kos Devita. Take dilakukan pada
Nyieunwati.
tepatnya di taman. Pada hari itu scene yang diambil adalah scene 3, 4, 6, 8
dan 11. Syuting harus berhenti karena turun hujan. Karena turun hujan,
scene 5.
3. Hari ketiga: Hari ini masih melanjutkan syuting yang bersetting di taman
kampus. Pada hari itu diambil scene 16, 17, 18, 19, 20, dan 21.
Walau pun letaknya berbeda. Scene 12 di lantai 5. Scene 13, 25, 27, dan
oknum yang tidak bertanggung jawab yang merekam gambar toko kimia
hingga toko tutup. Scene yang diambil adalah scene 23 dan 24. Syuting
6. Hari keenam: Pada hari itu pengambilan gambar dilakukan di kos Trio.
7. Hari ketujuh: Pada hari itu dilakukan pengambilan gambar penjara yaitu
untuk scene 30. Setting berada di Loteng atas rumah seorang teman
diolah sedemikian rupa. Jika menggunakan kamera rekam biasa, hasil gambar
dahulu dari kaset minidv dengan menggunakan alat khusus, tetapi bila
5. Komputer editing
6. Memory kamera
Beberapa variasi shot yang digunakan dan diterapkan dalam film pendek
pendek ini diantaranya adalah Extreme Long Shot, Long Shot, Medium Shot,
56
Medium Close Up, Close Up. Untuk pergerakan kamera menggunakan Panning,
Pada tahapan pasca produksi ini silakukan proses editing dan spesial efek
Proses awal dimana menyeleksi beberapa stock shoot yang telah diambil.
Untuk menata suatu scene, stock shot dihubungkan satu dengan yang lain.
Sebuah scene disusun mulai dengan sebuah long shot, dilanjutkan dengan
sebuah close up dan diakhiri dengan sebuah long shot lagi atau cut away.
Tetapi kebiasaan ini sekarang sudah tidak lagi ditaati secara ketat. Yang
tetap dipertahankan orang dalam membuat scene, bukan lagi shot- shotnya,
Dalam proses ini adalah proses merubah atau memodifikasi warna terhadap
4. Sound Editing
tatanan visual.
58
Proses sound editing pada film pendek ini menggunakan musik free lisence
yang didapat dari berbagai situs musik di internet. Pada prosesnya sound
dalam film ini terbagi menjadi 2 chanel dimana chanel pertama berisikan
suara asli yang dihasilkan dari gambar dan chanel kedua adalah suara
5. Rendering
Proses rendering adalah proses akhir dari pasca produksi dimana semua
proses editing stock shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam
6. Hasil Akhir
a. Scene 02
Pada scene 02, terdapat gambar Trio sedang merenung setelah perkataan Coco
b. Scene 04
c. Scene 07
Pada scene 7, Nyun berkunjung ke kos Devita. Dengan aktifitas Nyun berleyeh-
d. Scene 10
Pada scene ini, Inyo bermimpi Nyun datang lalu menutup kepalanya dengan
e. Scene 12
Pada scene ini, Nyun mulai mendesak Devita untuk segera membayar hutang.
62
f. Scene 14
Pada scene ini, Devita menggambar wajah Nyun. Inilah bentuk kekesalan Devita
g. Scene 15
Pada scene ini Nyun dan Devita akrab dan sedang mengerjakan Tugas Akhir di
perpustakaan.
63
h. Scene 22
Pada scene ini, Trio yang penasaran sedang mengamati gambar Devita.
i. Scene 24
Pada scene ini, Coco dan Trio menemukan Devita sedang keluar dari Toko Kimia.
Karena hal inilah, Trio berasumsi Devita sedang membeli racun arsen.
64
j. Scene 27
Pada scene ini, Devita sedang menaruh racun pada minuman Nyun.
k. Scene 29
Pada scene ini, Trio yang akan melindungi Devita malah terkena tusukan pisau
dari penjahat.
65
l. Scene 29
Pada scene ini, Devita ragu dengan apa yang dilakukan Trio. Lalu ia ragu dan
mencabut pisau.
m. Scene 30
Pada scene ini, karena pada pisau itu terdapat jejak tangan Devita, ia menjadi
7. Mastering
ke dalam media kaset, VCD, DVD atau media lainya. Film pendek ini
8. Publikasi
publikasi. Gimmick yang dibuat untuk publikasi adalah poster, pin dan mug.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3. Pembuatan film pendek ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pra
proses pembuatan.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat dibangun dari pembuatan pendek ini yaitu:
68
69
pengambilan suara.
Biran, M.Y. 2010. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: Fakultas Film
dan Televisi IKJ.
Cahyono. (2011, May 01). Sekilas Tentang Film Pendek. Retrieved November 12,
2012, from: http://filmpelajar.com
Candra. (2011, March 12). Sejarah Film Pendek. Retrieved November 12, 2012,
from: http://www.la-lights.com
Frans. (2008, July 21). Thriller Films. Retrieved November 13, 2012, from:
http://www.filmsite.org .
Kusumawati. (2009, July 04). Sejarah Mini Film Pendek. Retrived Desember 19,
2012, from: http://www.ceritamu.com
Putra. (2012, February 16). Film Pendek Alami Tren Positif. Retrieved November
13, 2012, from: http://www.timlo.net
70