Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No.

01 April (2022) 131 – 142

ISSN 2303-0089
e-ISSN 2656-9949

DINAMIKA GOVERNANCE
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA
DO I :
ht t p : / / e j o u r n a l . u p n j a t i m . a c . i d / i n d e x . p h p / j d g / i n d e x

INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI ERA PANDEMI COVID-19: BEST


PRACTICES DI PROVINSI JAWA BARAT
Public Service Innovation In The Covid-19 Pandemic:
Best Practices In West Java Province

Harditya Bayu Kusuma 1, Benedicta Retna Cahyarini2, Ladiatno Samsara 3

1
Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi, Lembaga Administrasi Negara
2
Pusat Riset Kebijakan Publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional

AR T I CL E IN F O R MA T I O N AB S T R A C T
The Covid-19 pandemic that has hit the world has changed various orders of life, including
Article history: the Indonesian nation. Services to the community carried out by the government have also
Received date: 1 Maret 2022 changed according to conditions so that public services can continue to run during the
Revised date: 21 April 2022 Covid-19 pandemic. The West Java Province Covid-19 Information and Coordination
Accepted date: 22 April 2022 Center (PIKOBAR), Bandung City Population Administration Service and MOPELING
SARASA (Motorcycle Services for Saba Rahayat Desa) Sukabumi Regency are some
examples. These three services can provide optimal services to the community during the
Covid-19 pandemic. This paper aims to describe the best practices of public service
innovation during the Covid-19 pandemic in West Java Province, analyze the prerequisites
for the success of public service innovation during the Covid-19 pandemic and find out the
challenges in implementing these public service innovations. This paper uses a literature
study method with various references, literature and research journals relevant to the topic
of writing. The results showed that what proved PIKOBAR of West Java Province,
Population Administration Service of Bandung City and MOPELING SARASA of Sukabumi
Regency can provide convenience in services during the Covid-19 pandemic. When things
are limited, these three innovations can help people continue getting services from the
government. Based on the above innovations, the prerequisites for successful public service
innovation during the Covid-19 pandemic include leadership commitment, the synergy
between parties, and output-oriented and information technology support. Meanwhile, the
challenges faced in implementing public service innovations are resources, community
participation and innovation sustainability

Keywords: Public Service, Public Service Innovation, Best Practices


ABSTRA KSI
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah merubah berbagai tatanan kehidupan, tanpa
kecuali Bangsa Indonesia. Pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah
turut berubah menyesuaikan kondisi agar pelayanan publik tetap berjalan di tengah pandemi
Covid-19. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR),
Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Bandung dan MOPELING SARASA (Motor
Pelayanan Keliling Saba Rahayat Desa) Kabupaten Sukabumi merupakan beberapa
contohnya. Ketiga pelayanan ini mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada
masyarakat di kala pandemi Covid-19. Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan best
practices inovasi pelayanan publik di masa pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat,
menganalisis prasyarat keberhasilan inovasi pelayanan publik di masa pandemi Covid-19
dan mengetahui tantangan dalam implementasi inovasi pelayanan publik tersebut. Tulisan
ini menggunakan metode studi pustaka dengan berbagai referensi, literatur dan jurnal
penelitian yang relevan dengan topik penulisan. Hasil penelitian menunjukkan PIKOBAR

131
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

Provinsi Jawa Barat, Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Bandung dan


MOPELING SARASA Kabupaten Sukabumi terbukti dapat memberikan kemudahan dalam
pelayanan di kondisi pandemi Covid-19. Di saat berbagai hal serba terbatas, ketiga inovasi
tersebut dapat membantu masyarakat untuk tetap mendapatkan pelayanan dari pemerintah.
Berdasarkan inovasi diatas prasyarat keberhasilan inovasi pelayanan publik di masa
Pandemi Covid-19 diantaranya komitmen pimpinan, sinergitas antar pihak, berorientasi
output dan dukungan teknologi informasi. Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam
implementasi inovasi pelayanan publik tersebut adalah sumber daya, partisipasi masyarakat
dan keberlanjutan inovasi.

Kata kunci: Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan Publik, Best Practices

2022 UPNVJT. All rights reserved

PENDAHULUAN masyarakat bukan hanya kekhawatiran tentang


Berbagai perubahan dalam tatanan penyebaran virus Covid-19 saja, tetapi juga tentang
kehidupan manusia telah terjadi selama masa larangan beraktivitas yang berimbas pada kondisi,
pandemi Covid – 19. Memang secara ekonomi, psikologis dan ekonomi (Nasruddin & Haq, 2020).
banyak orang bahkan negara yang terseok-seok
bertahan hidup akibat terjangan pandemi ini. Dari sektor birokrasi, pembatasan kegiatan
Pengeluaran negara sebagian besar teralihkan untuk masyarakat ini juga memberikan dampak negatif
menyelesaikan keadaan darurat seperti penyediaan bagi penyelenggaraan pelayanan publik.
jaring pengaman sosial dan peningkatan Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan dari
infrastruktur kesehatan, sementara pendapatan sektor pemerintah mengalami hambatan karena
negara dari pajak menurun (Hadiwardoyo, 2020) adanya larangan berkerumun di area publik serta
akibat daya beli masyarakat yang juga turun. Akan kebijakan work from home bagi pegawai
tetapi, seperti yang pernah disampaikan oleh pemerintah yang memberikan pelayanan.
Presiden Joko Widodo pada tahun 2020 lalu, bahwa Akibatnya, gerak pelayanan publik menjadi
kita harus berdamai dengan Covid-19. Sehingga terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, instansi
jika kita melihat sisi positif dari pandemi ini, pemerintah mengambil berbagai kebijakan dan
banyak sekali inovasi di berbagai bidang yang lahir inovasi-inovasi baru agar pelayanan publik dapat
selama masa pandemi. Sebut saja sistem bekerja tetap dilakukan. Penerapan protokol kesehatan
dan sekolah jarak jauh menggunakan teknologi yang ketat pada penyelenggaraan pelayanan publik
informasi yang selama ini tidak pernah terpikirkan, merupakan salah satu strategi yang diambil.
atau inovasi jual beli melalui media online yang Strategi selanjutnya adalah adalah dengan
juga berdampak juga pada inovasi sistem penjualan melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis teknologi
serta distribusinya. informasi (Taufik & Warsono, 2020). Oleh
karenanya, Taufik & Warsono, (2020)
Sejak awal pandemi, pemerintah mencoba menyebutkan bahwa ide-ide kreatif dari
mengimplementasikan berbagai macam pembatasan penyelenggara birokrasi sangat diperlukan untuk
aktivitas masyarakat dengan berbagai istilah seperti melahirkan inovasi baru sehingga pelayanan publik
PSBB, PPKM, PPKM mikro, PPKM dengan level dapat berjalan dengan baik di tengah pandemi
dan berbagai istilah lainnya. Di satu sisi, Covid-19. Sebagai upaya adaptasi pelayanan publik
pemerintah yakin bahwa penerapan kebijakan di era pandemi ini, perlu dikembangkan inovasi-
pembatasan aktivitas masyarakat ini efektif untuk inovasi berbasis teknologi informasi yang mudah
memutus rantai penularan virus Covid-19 (Thorik, dipahami serta mudah diakses oleh masyarakat
2020). Tetapi disisi lain, seperti yang disampaikan banyak (Sutrisna, 2021) sehingga dapat
juga oleh Thorik, (2020) bahwa kebijakan ini menjangkau lebih banyak masyarakat.
berdampak pada terhentinya kegiatan sehari-hari di
segala aspek, dan menuntut pemerintah untuk Berbagai inovasi pelayanan publik dengan
menggelontorkan anggaran sebagai stimulan untuk basis teknologi informasi telah banyak berkembang
mendukung kebutuhan masyarakat serta di masa pandemi. Di sektor kesehatan kita
peningkatan infrastruktur fasilitas kesehatan. mengenal berbagai kanal dan aplikasi yang
Akibatnya, permasalahan yang timbul di tengah memberikan informasi seputar pandemi covid,
seperti www.covid19.go.id,
132
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

www.coronajogjaprov.go.id, penelitian dari Wati, (2021) yang menunjukkan


www.kawalcovid.id, PIKOBAR, Peduli Lindungi, bahwa inovasi pelayanan publik selama masa
e-HAC dan berbagai inovasi lainnya. Di sektor lain, pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas
misalnya pada administrasi kependudukan ada Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil)
Alpukat Betawi dari Dinas Dukcapil DKI, Paling fokus pada 3 O (online, ojol dan offline). Penelitian
Mantap dari Dinas Dukcapil Kabupaten Pasaman, terkait Pusat Informasi Koordinasi Jawa Barat
Pelayanan Adminduk Disdukcapil Kota Bandung, (PIKOBAR) Jawa Barat saat pandemi Covid-19
dan MOPELING SARASA dari Dinas Dukcapil sudah dilakukan oleh Syaidah, (2020). Akan tetapi,
Kabupaten Sukabumi. Kemudian di sektor penelitian ini hanya menggambarkan implementasi
pendidikan, beberapa universitas melakukan PIKOBAR sebagai pusat informasi Pandemi
inovasi dalam proses pembelajaran maupun Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, dan tidak
pelayanan administrasi dan perpustakaan. menyandingkan inovasi ini dengan inovasi lainnya.
Implementasi inovasi-inovasi seperti Disisi lain, dalam hal pemberian
beberapa contoh diatas, tentu tidaklah mudah. pelayananan publik, khususnya posisi tawar
diperlukan dukungan dari berbagai faktor, misalnya pelanggan, belum sepenuhnya memuaskan.
sumberdaya dan infrastruktur. Selain itu, Pelanggan tidak merasa dilayani secara baik
dibutuhkan pula kerja keras dan usaha untuk (Podungge & Solihin, 2020). Hal ini dipengaruhi
mengimplementasikan inovasi ini. Oleh karenanya, oleh perspektif psikologi (persepsi, sikap,
tulisan ini ingin mendeskripsikan best practices kepribadian dan motivasi) pegawai yang dianggap
inovasi serta menganalisis prasyarat keberhasilan belum sejalan.
inovasi pelayanan publik dan mengetahui tantangan
implementasinya di masa pandemi Covid-19 ini. Beberapa penelitian yang disampaikan
Dalam paper ini, penulis fokus pada inovasi diatas lebih banyak menggambarkan inovasi
pelayanan publik di Provinsi Jawa Barat di masa tunggal yang dilakukan oleh instansi penyedia
pandemi Covid-19. Inovasi yang menjadi fokus layanan publik. Hal ini berbeda dengan penelitian
pada tulisan ini adalah PIKOBAR Provinsi Jawa yang dilakukan dalam tulisan ini. Tulisan ini
Barat, Pelayanan Administrasi Kependudukan berfokus untuk menggambarkan berbagai inovasi
Kota Bandung dan MOPELING SARASA yang muncul di Provinsi Jawa Barat baik itu
Kabupaten Sukabumi. Pemilihan ketiga inovasi ini inovasi terkait pelayanan kependudukan maupun
dilakukan karena penulis memandang bahwa inovasi terkait penanganan Pandemi Covid-19.
inovasi-inovasi ini dapat dijadikan contoh best Pembahasan berbagai inovasi yang muncul di
practices karena keberhasilannya dalam Provinsi Jawa Barat ini menjadi novelty dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat di tulisan ini.
tengah keterbatasan pada masa pandemi Covid-19.
Tulisan ini membahas 3 aspek, yaitu
Sebenarnya, telah banyak dilakukan bagaimana gambaran best practices pelayanan
penelitian terkait inovasi pelayanan publik di masa publik di Provinsi Jawa Barat serta kaitannya
pandemi Covid-19. Misalnya penelitian terkait dengan inovasi, prasyarat keberhasilan
inovasi pelayanan publik berbasis digital di era implementasi best practices serta tantangan yang
pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini dihadapi dalam implementasi tersebut. Diharapkan
menunjukkan bahwa implementasi e-Goverment di ketiganya mampu menggambarkan sebuah
era pandemi Covid-19 masih membutuhkan implementasi best practices inovasi pelayanan
pemantapan dan pematangan dalam hal kualitas publik, sehingga dari tulisan ini dapat dilakukan
pelayanan (Lestari et al., 2021). Pelayanan online replikasi implementasi inovasi pelayanan publik.
juga dianggap belum diimplementasikan secara
KAJIAN PUSTAKA
optimal. Salah satunya sosialisasi program yang
Community Empowerment (sub title)
belum berjalan secara baik (Rahmadanik, 2021).
Konsep Pelayanan Publik
Selanjutnya, penelitian lainnya menunjukkan
bahwa pandemi Covid-19 memberikan ruang untuk Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
terciptanya inovasi berbasis teknologi. Seperti hasil tentang Pelayanan Publik memberikan penjelasan
134
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau 5. Tidak diskriminatif, pemberian pelayanan
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan publik tidak boleh membedakan suku, ras,
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan agama, dan golongan, dan berbagai aspek
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan lainnya; dan
penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban,
pelayanan publik. Ruang lingkup pelayanan publik penyelenggara pelayanan dan masyarakat
yang diatur meliputi pelayanan barang publik dan harus selalu memperhatikan dan memenuhi
jasa publik serta pelayanan administratif yang hak dan kewajiban masing-masing.
diatur dalam peraturan perundangan-undangan.
Selanjutnya terkait dengan peningkatan
Sedangkan Setijaningrum, (2009) memberikan
pelayanan publik melalui inovasi, beberapa konsep
pengertian bahwa pelayanan publik adalah salah
inovasi diusung oleh lembaga pemerintah. Dari sisi
satu wujud dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
perundangan, PermenPAN dan RB No. 30 Tahun
masyarakat selain sebagai abdi negara. Pengertian
2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
tersebut mengandung arti bahwa aparatur negara
menyebutkan bahwa inovasi adalah proses kreatif
selain melayani negara, di sisi lain juga melayani
penciptaan pengetahuan dalam melakukan
masyarakat. Selain aparatur negara, ada pihak-
penemuan baru yang berbeda dan/ atau modifikasi
pihak lain yang dapat memberikan pelayanan
dari yang sudah ada. Sedangkan Dwiyanto (dalam
publik seperti yang dikemukakan oleh Komaruddin,
LAN:2014) menyatakan bahwa inovasi adalah
(2014) bahwa penyelenggara pelayanan publik
segala sesuatu yang berhubungan dengan gagasan
adalah setiap institusi penyelenggara negara,
ataupun pengetahuan baru dan memiliki
korporasi, lembaga independen yang dibentuk
transformasi ke dalam hasil, serta kemudian dapat
berdasarkan undang-undang, untuk kegiatan
mengembangkan suatu nilai tambah pada praktik
pelayanan publik, dan badan hukum lain yang
dan proses, barang dan jasa, adopsi teknik dan
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
pendekatan baru dalam pengelolaan di satu
publik.
organisasi. Sementara itu, Lembaga Administrasi
Mahmudi, (2015) menyatakan bahwa Negara (LAN) mengoperasionalkan inovasi
pelayanan publik merupakan berbagai urusan yang menjadi sebuah sesuatu yang memiliki unsur
berkaitan dengan kegiatan pelayanan yang kebaruan dan bermanfaat. Artinya ada aspek yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik baru dalam setiap inisiasi inovasi. Selain itu, juga
sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan publik dan terdapat kemanfaatan. Inovasi yang dijalankan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang- memberikan kemanfaatan bagi pengguna layanan
undangan. Mahmudi, (2015) juga menambahkan (LAN, 2014).
bahwa instansi penyedia pelayanan publik harus
Inovasi dapat dikategorikan dalam beberapa
memperhatikan asas pelayanan publik dalam
bentuk diantaranya: inovasi produk atau jasa,
memberikan pelayanan publik, antara lain:
inovasi teknologi, inovasi proses, inovasi organisasi
1. Transparansi, pelayanan publik diberikan dan manajemen, inovasi konsep, inovasi tata kelola
secara terbuka, mudah dan dapat diakses dan inovasi institusi (Bekkers, 2011). Setiap inovasi
oleh semua pihak; bisa diklasifikasikan dalam beberapa bentuk. Disisi
2. Akuntabilitas, pelayanan publik harus dapat lain, LAN membagi inovasi ke dalam 8 (delapan)
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; area diantaranya: konsep, teknologi, struktur
organisasi, hubungan, sumber daya manusia, proses,
3. Kondisional, pelayanan publik diberikan metode dan produk (Lembaga Administrasi Negara,
sesuai dengan kondisi dan kemampuan 2014).
penyelenggara pelayanan dan masyarakat;
Inovasi saat ini tidak bisa dilepaskan dari
4. Partisipatif, pelayanan publik harus dapat kinerja instansi pemerintah, karena masih
mendorong peran aktif masyarakat; ditemukan berbagai masalah dalam pelayanan
publik. Mukarom & Laksana, (2016) juga melihat
adanya kompleksitas permasalahan dalam bidang
135
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

pelayanan, yang berhubungan dengan sisi Best Practices


biaya/finansial, kesetaraan gender, efisiensi,
kualitas, relevansi, akses dan pemerataan. Maka Konsep best practices sangat populer di
diperlukan suatu inovasi pelayanan publik sebagai dalam pengembangan inovasi dan pelayanan
bentuk perwujudan kinerja pemerintah dalam terutama di sektor publik. Menurut Osburn et al.,
meningkatkan kualitas pelayanan. (2011) setidaknya terdapat 3 (tiga) hal yang
menyebabkan penggunaan term best practices ini
PermenPAN dan RB No. 30 Tahun 2014 menjadi sangat populer. Pertama, istilah “best
tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik practices” sangatlah sederhana dan menarik
mengemukakan bahwa inovasi pelayanan publik sehingga sangat cocok ditempelkan pada inovasi
adalah suatu terobosan jenis pelayanan baik yang dan pelayanan. Kedua, label “best practices”
merupakan gagasan/ide kreatif orisinil dan/atau mendorong penyedia layanan untuk menampilkan
adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi layanan sebaik mungkin. Ketiga, klaim “best
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak practices” tentu saja akan lebih banyak menarik
langsung. Imanuddin, (2016) menyatakan bahwa konsumen maupun stakeholder. (Osburn et al.,
inovasi pelayanan publik adalah suatu inisiatif 2011)
terobosan dari instansi publik sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Inisiatif Secara harfiah, best practices diartikan
terobosan ini terletak pada kebaruan yang ada pada sebagai praktik baik yang dilakukan oleh individu
inovasi pelayanan publik yang dikembangkan. atau sebuah organisasi dan dapat direplikasi oleh
Kebaruan yang dimaksud adalah proses individu dan organisasi lain. Konsep dan kriteria
pengembangan dari inovasi pelayanan publik yang best practices ini sudah menjadi common sense di
telah ada, karena inovasi pelayanan publik harus antara organisasi-organisasi publik maupun privat.
terus dikembangkan bahkan dicontoh dengan Akan tetapi, Osburn et al., (2011) mengatakan
melakukan replikasi inovasi. Basuki, (2013) bahwa terkadang pelabelan “best practices” bisa
menyatakan bahwa Inovasi pelayanan publik saja menyesatkan secara konseptual jika tidak
merupakan pergeseran makna, prinsip-prinsip, diikuti dengan bukti yang kuat mengenai klaim
proses dan model pelayanan publik yang lama ke “best practices” tersebut.
yang baru dan dirancang untuk memberikan
Oleh karenanya, untuk menghindari
keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi
kesalahpahaman dalam pelabelan “best practices”
dan masyarakat. Beberapa atribut dari inovasi
ini, setiap organisasi menciptakan definisi dan
pelayanan publik, antara lain:
kriteria best practices sesuai dengan area dan
1. Keuntungan relatif. Inovasi terdapat nilai kebutuhan masing-masing. Beberapa organisasi
lebih dari penyelenggaraan pelayanan publik publik seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
sebelumnya. dan European Union (EU) menyusun definisi best
2. Kesesuaian. Inovasi yang lama menjadi practices melalui program-programnya.
suatu bagian dari proses transisi ke inovasi Berdasarkan definisi best practices dari beberapa
yang lebih baru. program yang diinisiasi oleh PBB tentang best
3. Kerumitan. Inovasi yang baru memiliki practices, PBB mendefinisikan best practices
tingkat kerumitan yang lebih tinggi dari yang sebagai sebuah inisiatif program atau kegiatan yang
ada sebelumnya. memberikan kontribusi bagi masyarakat dengan
4. Kemungkinan dilakukan percobaan. Inovasi memberikan bukti keberhasilan sebagai
dapat diterima oleh penyedia dan pengguna pertimbangan untuk replikasi dan studi lanjutan
layanan dan telah dilakukan uji publik serta (UN Habitat, 2022; United Nations, 2011).
memiliki keunggulan dari yang sebelumnya. Selanjutnya PBB dalam dokumen laporannya
5. Dapat diamati. Inovasi memberikan menyebutkan beberapa kriteria best practices,
kemudahan untuk dapat diamati dari segi cara antara lain: equality dan anti diskriminasi dalam
kerja dan hasilnya terbukti lebih baik. mewadahi interaksi dan aksesi, memberikan ruang
dan pelibatan aktif kepada masyarakat untuk
berpartisipasi, berbasis pada hasil dengan

136
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

perubahan yang dapat terukur, memiliki sumber dijadikan best practices untuk diimplementasikan
anggaran dan sumber daya manusia yang tepat, di tempat lain.
sustainable, dapat direplikasi, dan pelibatan
kemitraan yang efektif dengan berbagai pihak Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19
(United Nations, 2011). Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR)

METODE PENELITIAN Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19


Pendekatan dalam tulisan ini adalah Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR) merupakan sistem
deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan kondisi informasi terpadu satu data berbasis web yang
inovasi pelayanan publik di era pandemi Covid-19 dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Barat dengan tujuan untuk memudahkan
Tulisan ini menggunakan metode studi pustaka masyarakat dalam memperoleh informasi terkait
yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan Covid-19 di Provinsi Jawa Barat. Sistem ini dapat
menelaah berbagai buku, referensi, literatur dan diakses melalui laman
jurnal penelitian yang relevan. Berbagai kajian dan https://PIKOBAR.jabarprov.go.id. Dalam web
teori yang terkait dipergunakan sebagai landasan PIKOBAR, secara umum terdapat berbagai menu
berpikir mengenai fenomena inovasi pelayanan yang menyajikan informasi terkait Covid-19.
publik di masa pandemi Covid-19 yang ditemukan Khusus untuk dashboard PIKOBAR, tersedia menu
melalui literatur dan data sekunder lainnya. Studi home, data, berita, kontak, vaksinasi, isoman, cari
kepustakaan dalam penelitian ini melakukan oksigen, FAQ, forum dan donasi. Masing-masing
penelaahan data dan informasi dari 3 (tiga) inovasi menu ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
yang dikembangkan di era pandemi Covid-19 yaitu : Pada menu home, kita akan disediakan
Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi informasi terkini terkait pelayanan penanggulangan
Jawa Barat (PIKOBAR), Pelayanan Administrasi Covid-19. Selain itu juga tersedia nomor telepon
Kependudukan Kota Bandung dan MOPELING call center 119 beserta chat whatsapp yang
SARASA (Motor Pelayanan Keliling Saba Rahayat terhubung langsung dengan admin PIKOBAR.
Desa) Kabupaten Sukabumi. Analisis data Namun, admin whatsapp ini dikelola oleh mesin
dilakukan menggunakan triangulasi data yaitu: sehingga jawaban yang tersedia berupa template
peraturan perundangan, pemberitaan dan literatur informasi yang kita butuhkan. Terkait call center,
dari buku dan jurnal terkait inovasi pelayanan di halaman depan ini juga terdapat call center
publik di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini lengkap sampai level kabupaten. Sehingga
memiliki batasan ruang lingkup pada inovasi yang masyarakat yang membutuhkan informasi, dalam
lahir di era pandemi Covid-19 dan memilih sesuai dengan kebutuhannya. Selain call
diimplementasikan di Provinsi Jawa center dan chat whatsapp, PIKOBAR juga
Barat. Selanjutnya masih dalam ruang lingkup dilengkapi dengan informasi melalui Instagram
penelitian, tulisan ini merupakan hasil dari @PIKOBAR_jabar. Dalam aplikasi Instagram
penelitian terapan dimana hasil analisis dari tulisan tersebut memuat berbagai informasi khususnya
ini lebih implementatif. terkait tips dalam menangani Covid-19 dan update
sebaran covid harian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Update Covid-19 harian ini juga dapat
Deskripsi Best Practices Pelayanan Publik di dilihat di website PIKOBAR. Tidak hanya update
Masa Pandemi Covid-19 kasus aktif saja, melainkan pasien sembuh,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai meninggal dunia, bahkan suspect pun tersedia
beberapa layanan inisiatif untuk merespon Pandemi datanya secara harian di website PIKOBAR. Daftar
Covid-19. Layanan ini tentunya menyesuaikan lengkap rumah sakit rujukan juga tidak ketinggalan
dengan kebutuhan untuk menerapkan protokol ditampilkan di halaman home PIKOBAR. Selain
kesehatan yang ketat salah satunya membatasi itu, terdapat juga berbagai informasi terkait
mobilisasi masyarakat. Beberapa layanan ini dapat himbauan untuk mengimplementasikan pola hidup
bersih dan sehat (5M) serta tanya kabar antar warga
Jabar. Informasi-informasi ini berguna untuk saling
137
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

berbagi informasi antar warga Jabar. Di bagian Pemutakhiran Data Kependudukan Mandiri
akhir menu home terdapat Salinan kebijakan (PEMUDA). Layanan ini berupa input biodata,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanganan perbaikan data, cetak ulang KTP elektronik serta
Covid-19. Khususnya terkait kebijakan cetak kartu keluarga. Masing-masing layanan
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat memiliki persyaratan yang berbeda-beda.
(PPKM).
Dalam pelayanan Adminduk juga terdapat
Halaman data menyediakan informasi e-Punten Kota Bandung, aplikasi untuk pendaftaran
terkait statistik masyarakat terkonfirmasi positif, warga yang menetap tinggal sementara waktu.
sembuh, meninggal dunia bahkan suspek beserta Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi berbasis
peta sebarannya. Selain itu, terdapat juga data android. Layanan lain yang memudahkan
terkait jumlah tes PCR dan Antigen.Terdapat juga masyarakat Kota Bandung adalah layanan melalui
data terkait keterisian tempat tidur (BOD) seluruh email. Seluruh layanan administrasi kependudukan
rumah sakit milik pemerintah baik provinsi, Kota Bandung dapat diakses melalui email
kabupaten maupun kota serta rumah sakit swasta di Disdukcapil Kota Bandung. Akan tetapi, layanan
wilayah Jawa Barat. Bahkan tersedia juga data ini masih menggunakan domain email umum,
sebaran rumah sakit yang dapat menjadi rujukan belum menggunakan email resmi organisasi
penanganan covid-19 atau rumah sakit yang tidak pemerintah. Layanan yang dapat dilakukan melalui
bisa menjadi rujukan. Bahkan untuk masyarakat email diantaranya layanan NIK ganda, penduduk
yang akan melakukan Isolasi Mandiri (isoman), tidak memiliki identitas, akta lahir, akta perkawinan,
tersedia informasi dan panduan untuk melakukan akta perceraian, surat keterangan dan kutipan akta
isoman. Bahkan juga tersedia menu untuk karena hilang atau rusak.
konsultasi dengan dokter, permohonan kebutuhan
vitamin serta kebutuhan tabung oksigen. Menu MOPELING SARASA (Motor Pelayanan
vaksinasi tersedia informasi terkait lokasi vaksinasi Keliling Saba Rahayat Desa) Kabupaten
beserta waktu pelaksanaan vaksinasi. Informasi ini Sukabumi
riil time sesuai dengan penjadwalan vaksinasi di
Salah satu bentuk inovasi yang dihadirkan
wilayah tertentu.
dengan inspirasi adanya wabah Covid-19 adalah
Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Motor Pelayanan Keliling Saba Rahayat Desa
Bandung (MOPELING SARASA) Kabupaten Sukabumi.
Inovasi ini merupakan inovasi yang berfokus pada
Pelayanan administrasi kependudukan Kota peningkatan kualitas pelayanan jemput data bagi
Bandung saat ini telah dapat dilakukan secara masyarakat berkebutuhan khusus, lansia dan warga
daring/online. Melalui website terpencil (Sukabumiupdate, 2019).
https://disdukcapil.bandung.go.id/layanan-online
pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk Pelayanan ini dilakukan dengan mendatangi
Kota Bandung) dapat dilakukan dimana saja dan masyarakat khususnya di wilayah terpencil serta
kapan saja. Dalam website tersebut terdapat memiliki medan yang sulit dijangkau oleh
beberapa menu diantaranya Selesai dalam kendaraan roda empat. Tujuannya agar pelayanan
Genggaman (SALAMAN). Merupakan produk administrasi kependudukan (Adminduk)
layanan yang berbasis aplikasi android untuk masyarakat, khususnya penerbitan KTP elektronik,
pengurusan dokumen akta kelahiran, akta kematian, di wilayah tersebut dapat terpenuhi secara optimal
kartu identitas anak dan perpindahan penduduk. seperti hanya wilayah lain. Inovasi ini dikelola oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Dalam aplikasi SALAMAN juga terdapat (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi. Teknisnya,
berbagai informasi terkait prosedur layanan serta terdapat petugas yang melakukan layanan jemput
syarat untuk mengajukan layanan. Namun, untuk bola pengurusan adminduk khususnya KTP
bisa mengakses seluruh layanan tersebut, setiap elektronik. Namun, dikarenakan keterbatasan
orang diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu sumber daya, pelaksanaan penerbitan KTP
serta mendapatkan username dan password elektronik, sata ini hanya sebatas perekaman saja.
yang akan berlaku untuk kebutuhan pengurusan
138
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

Untuk pengisian blangko belum bisa dilakukan ada kajian lebih lanjut disertai survey pengguna
secara optimal. pelayanan.
Best Practices Pelayanan Publik Sebagai Sebuah Jika dilihat dari delapan (8) area inovasi
Inovasi yang telah digambarkan oleh (LAN, 2014),
Mopeling Sarasa dan pelayanan administrasi
Pelayanan publik di masa pandemi Covid- kependudukan Kota Bandung berbasis web
19 di Provinsi Jawa Barat dilakukan secara berbeda. memiliki perbedaan yang signifikan. Mopeling
Langkah ini sebagai upaya akomodatif untuk sarasa merupakan inovasi metode. Metode untuk
mengikuti dinamika perubahan lingkungan yaitu mendapatkan layanan. Jika sebelumnya masyarakat
maraknya pandemi Covid-19. Sehingga pelayanan yang mendatangi tempat pelayanan, dengan adanya
publik yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi inovasi ini berubah menjadi penyedia layanan
Jawa Barat juga menyesuaikan dengan kondisi melakukan jemput bola. Sedangkan pelayanan
lingkungan. Perubahan yang paling dominan administrasi kependudukan Kota Bandung berbasis
dilakukan dalam aspek pelayanan administrasi web dapat disebut sebagai inovasi teknologi
kependudukan. Hal ini dikarenakan, pelayanan dikarenakan menggunakan teknologi sebagai
administrasi kependudukan merupakan pelayanan jembatan untuk menghubungkan layanan ke
yang sifatnya langsung serta memiliki varian masyarakat.
layanan yang beragam.
Namun, untuk pelayanan Pikobar, yang
Masa pandemi Covid-19, terdapat dua merupakan sebuah pusat data terintegrasi Provinsi
layanan administrasi kependudukan yang Jawa Barat, dapat dikategorikan sebagai sebuah
dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat inisiasi inovasi juga. Selain memiliki unsur
maupun pemerintah kota dan kabupaten yaitu kebaruan dan kemanfaatan, Pikobar juga mampu
Mopeling Sarasa dan pelayanan administrasi menyelesaikan masalah yang sangat penting yaitu
kependudukan Kota Bandung berbasis web. Kedua keterbatasan informasi. Khususnya informasi
layanan ini menjawab tantangan Pandemi Covid-19 terkait pandemi Covid-19.
terkait pembatasan interaksi masyarakat.
Jika dilihat dari delapan (8) area inovasi,
Dua layanan administrasi kependudukan Pikobar lebih kompleks dibanding inovasi
diatas apabila kita sandingkan dengan konsep pelayanan administrasi diatas. Pikobar merupakan
inovasi, dapat dikategorikan menjadi sebuah inovasi produk karena menjadi satu-satunya
kegiatan inovasi. Hal ini dikarenakan, baik platform informasi terkait Pandemi Covid-19.
Mopeling Sarasa maupun pelayanan administrasi Namun, Pikobar juga menjadi inovasi teknologi
kependudukan Kota Bandung setidaknya memiliki karena penggunaan aplikasi serta terdapat teknologi
dua unsur utama inovasi yaitu kebaruan dan riil count untuk menghitung sebaran Covid-19,
kemanfaatan (LAN, 2014). masyarakat terdampak serta sebaran rumah sakit.
Mopeling Sarasa merupakan sebuah bentuk Prasyarat Keberhasilan Inovasi Pelayanan
layanan antar jemput yang sebelumnya bentuk Publik
layanan ini belum pernah ada di wilayah Kabupaten
Sukabumi. Begitu juga layanan administrasi Komitmen Pimpinan
kependudukan Kota Bandung berbasis web juga
menjadi hal baru karena menghadirkan pelayanan Pimpinan mempunyai peran utama dalam
tidak secara fisik namun berbasis aplikasi. mengembangkan suatu inovasi di instansi
pemerintah, tanpa adanya dukungan dari pimpinan
Selain itu, jika dilihat dari aspek kemanfaatan, maka inovasi akan sulit dilakukan. Peran nyata
kedua layanan tersebut memiliki kemanfaatan yang seorang pimpinan adalah sebagai motor penggerak
luas yaitu masyarakat pengguna layanan. Target perubahan melalui inovasi yang diciptakan.
grup layanan yang besar bisa diartikan bahwa Dukungan ini harus terus menerus dilakukan agar
layanan ini bermanfaat terhadap masyarakat. inovasi tetap berjalan. Inovasi pelayanan publik di
Namun, untuk bisa mengetahui secara detail perlu era pandemi Covid-19 tidak lepas pula dari

139
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

komitmen pimpinan untuk mendukung berjalannya masyarakat. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-
inovasi tersebut. Di level pemerintah daerah maka 19 Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR) telah
dukungan dari Gubernur, Walikota dan Bupati membantu memudahkan masyarakat dalam
sangat mutlak diperlukan untuk menunjang memperoleh informasi terkait Covid-19 di Provinsi
keberhasilan pelaksanaan inovasi pelayanan publik Jawa Barat. Sedangkan Pelayanan Administrasi
tersebut. Pada pelaksanaan inovasi Pusat Informasi Kependudukan Kota Bandung saat ini sebagian
dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat besar dapat dilakukan secara online dan dapat
(PIKOBAR), Pelayanan Administrasi diakses dari rumah sehingga memudahkan warga
Kependudukan Kota Bandung dan MOPELING Kota Bandung mendapatkan pelayanan adminduk.
SARASA (Motor Pelayanan Keliling Saba Rahayat Sementara itu, MOPELING SARASA dapat
Desa) Kabupaten Sukabumi sangat terlihat memberikan pelayanan lebih cepat di masa
dukungan Kepala Daerah dalam mengoptimalkan Pandemi Covid-19 di era pandemi Covid-19.
implementasi inovasi tersebut. Kepala Daerah
mampu menggerakkan seluruh elemen organisasi
untuk mendukung program yang dijalankan. Dukungan Teknologi Informasi

Sinergitas antar Pihak Teknologi informasi memegang peran


penting dalam implementasi inovasi pelayanan
Penerapan inovasi pelayanan publik di era publik di era pandemi Covid-19, karena dengan
pandemi Covid-19 memerlukan adanya sinergitas keharusan adanya social distancing maka peran
dan koordinasi semua pihak. Inovasi pelayanan teknologi informasi sangat diperlukan. Sistem
publik ini tidak akan optimal jika hanya pemerintahan yang berbasis teknologi informasi
mengandalkan peran pemerintah, tanpa melibatkan merupakan modal utama ketika suatu inovasi
pihak lainnya. Penerapan inovasi pelayanan publik pelayanan publik dikembangkan di era pandemi
ini perlu mengedepankan konsep sinergitas dimana Covid-19 ini. Tanpa dukungan teknologi informasi
unsur pemerintah mengajak kerjasama unsur dalam sistem pemerintahan maka dapat membawa
lainnya seperti : masyarakat dan pengusaha. Tanpa kendala dan hambatan dalam penerapan inovasi
adanya sinergitas dengan berbagai pihak maka pelayanan publik di era pandemi saat ini, walaupun
inovasi pelayanan publik tidak dapat mencapai tentunya masih ada pelayanan publik lainnya yang
tujuan yang diinginkan. Pelibatan aspirasi dan tidak mengandalkan teknologi informasi. Teknologi
peran serta masyarakat harus diutamakan karena informasi ini diperlukan agar penerapan inovasi
pelayanan yang dilakukan ditujukan kepada mereka. menjadi lebih efektif dan efisien dalam
Sedangkan pengusaha dapat membantu memberikan pelayanan yang lebih transparan dan
mengoptimalkan inovasi pelayanan publik dengan responsif. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-
bantuan finansial yang diberikan. 19 Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR) dapat
memberikan informasi yang cepat dan up to date
Berorientasi Output karena didukung teknologi informasi yang
memadai. Sedangkan Pelayanan Administrasi
Inovasi pelayanan publik di era pandemi
Kependudukan Kota Bandung telah menggunakan
Covid-19 perlu menghasilkan suatu output yang
teknologi informasi sehingga masyarakat dapat
dapat bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi yang
mengakses dari rumah.
dikembangkan tersebut harus menghasilkan suatu
perubahan yang manfaatnya dapat dirasakan Tantangan yang dihadapi
langsung oleh masyarakat tanpa kecuali. Hal ini
perlu karena inovasi tanpa menghasilkan manfaat Sumber Daya
merupakan hal yang sia-sia dan percuma. Pusat
Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Ketersediaan sumber daya memegang peran
Barat (PIKOBAR), Pelayanan Administrasi penting dalam penerapan inovasi pelayanan publik
Kependudukan Kota Bandung dan MOPELING di era Pandemi Covid-19 ini. Sumber daya yang
SARASA (Motor Pelayanan Keliling Saba Rahayat paling dibutuhkan adalah sumber daya manusia dan
Desa) Kabupaten Sukabumi telah memperlihatkan infrastruktur teknologi informasi. Sumber daya
hasil nyata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh manusia ini lebih pada keterampilan dan
140
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

kemampuan yang dimiliki dalam memberikan KESIMPULAN


pelayanan kepada masyarakat terkait dengan Dalam merespon pandemi Covid-19
inovasi. Belum semua aparatur negara mempunyai Pemerintah Provinsi Jawa Barat menginisiasi
kesiapan dalam mengembangkan inovasi pelayanan berbagai bentuk layanan baik layanan administrasi
publik, oleh karena itu peningkatan keterampilan kependudukan dan layanan informasi terkait
dan kemampuan aparatur negara mutlak diperlukan. Pandemi Covid-19, antara lain: PIKOBAR Provinsi
Selain itu, sumber daya infrastruktur terkait Jawa Barat, Pelayanan administrasi kependudukan
teknologi informasi juga menjadi tantangan Kota Bandung, dan MOPELING SARASA
tersendiri. Di era pandemi Covid-19 dimana Kabupaten Sukabumi. Ketiga layanan tersebut
terdapat kewajiban social distancing maka peran dapat dikategorikan sebagai inovasi karena
teknologi informasi menjadi penting untuk saling setidaknya memiliki unsur kebaruan dan
menjaga jarak. Tetapi yang menjadi tantangan kemanfaatan.
adalah belum semua instansi pemerintah didukung
oleh sumber daya teknologi informasi yang Terdapat prasyarat agar inovasi dapat
memadai dan modern. Melihat kenyataan itu maka berjalan secara berkelanjutan dan dapat menjawab
anggaran penyediaan teknologi informasi perlu kebutuhan masyarakat. Prasyarat tersebut, antara
menjadi prioritas. lain : (1) komitmen pimpinan sebagai penggerak
atau motor perubahan ; (2) sinergitas berbagai
Partisipasi Masyarakat pihak; (3) berorientasi output; dan (4) dukungan
teknologi informasi. Selain prasyarat keberhasilan,
Peran masyarakat dalam penyusunan inovasi juga menemui berbagai tantangan
kebijakan terkait pengembangan inovasi masih diantaranya adalah : pertama, sumber daya baik
dianggap minim dalam lingkup pemerintah. dari sisi manusia dan infrastruktur yang dimiliki;
Seringkali inovasi pelayanan publik tercipta tanpa kedua, rendahnya pelibatan masyarakat dalam
melibatkan dukungan dan peran serta masyarakat. pengambilan kebijakan dan inisiasi inovasi; dan
Hal seperti itulah yang menjadi tantangan dalam ketiga, keberlanjutan implementasi inovasi. Sebagai
pengembangan inovasi pelayanan publik di era penutup, berdasarkan pembahasan di atas dan untuk
pandemi Covid-19 ini. Melihat kondisi seperti itu memberikan gambaran pelayanan publik yang lebih
maka pemerintah harus aktif untuk mengajak luas, penulis mengharapkan adanya penelitian
masyarakat untuk mengakses inovasi pelayanan lanjutan mengenai best practices inovasi pelayanan
publik ini. Keterlibatan masyarakat ini sangat publik di tingkat nasional.
penting agar keberlanjutan inovasi dapat terus
berjalan. REFERENCES
Keberlanjutan Inovasi Basuki, J. (2013). Budaya Pelayanan Publik. Hartomo
Media Pustaka.
Inovasi yang berjalan secara
berkesinambungan merupakan tantangan dalam European Commission. (2017). Criteria to select Best
pelaksanaan pelayanan publik, tanpa kecuali di era Practices in Health Promotion and Chronic
pandemi Covid-19. Inovasi-inovasi yang Disease Prevention and Management in Europe.
dikembangkan dalam era Pandemi Covid-19 harus
Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional
berlanjut terus bahkan ketika pandemi ini berakhir, Akibat Pandemi Covid-19. Baskara: Journal of
bukan berhenti di tengah jalan. Maka oleh karena Business and Entrepreneurship, 2(2), 83–92.
itu perlu terus dilakukan pengembangan dan https://doi.org/10.24853/baskara.2.2.83-92
penyesuaian dari inovasi pelayanan publik tersebut.
Meskipun pandemi Covid-19 nanti berakhir tetapi Hariani, D., & Choirunnisak, I. E. (2020). Compatibility
PIKOBAR, Pelayanan Adminduk Kota Bandung Inovasi Sistem Informasi Quick Response
dan MOPELING SARASA tetap berlanjut dan (SIQUPON) Dinas Perhubungan Kota
berkembang menjadi inovasi yang lebih baik. Pekalongan. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu
Administrasi Negara, 10(1).

141
Kusuma, BH., Cahtarini.,RB., Samsara,L./JDG Vol. 12 No. 01 April (2022) 131 – 142

Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik - 19. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu
Konsep, Dimensi, Indikator, dan Implementasinya. Administrasi Negara, 11(1), 11–18.
Gava Media.
Setijaningrum, E. (2009). Inovasi Pelayanan Publik. PT.
Imanuddin, M. (2016). Kompetisi Inovasi Pelayanan Revka Petra Media.
Publik Kota Malang Tahun 2021.
Silalahi, U., & Syafri, W. (2015). Desentralisasi Dan
PermenPAN RB No.30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Demokrasi Pelayanan Publik Menuju Pelayanan
Inovasi Pelayanan Publik, Pub. L. No. 30 (2014). Pemerintah Daerah Lebih Transparan,
Partisipatif, Responsif dan Akuntabel (1st ed.).
Komaruddin. (2014). Reformasi Birokrasi dan IPDN PRESS.
Pelayanan Publik. Genesindo.
Sukabumiupdate. (2019). Inovasi Mopeling Sarasa,
Lembaga Administrasi Negara. (2014). Direktori Disdukcapil Kabupaten Sukabumi Raih Juara 1
Inovasi Administrasi Negara 2014. Tingkat Jabar.
https://sukabumiupdate.com/posts/60386/inovasi-
Lestari, P. A., Tasyah, A., Syofira, A., Rahmayani, C. mopeling-sarasa-disdukcapil-kabupaten-
A., Cahyani, R. D., & Tresiana, N. (2021). sukabumi-raih-juara-1-tingkat-jabar
Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital (E-
Government) di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Sutrisna, I. W. (2021). Penyelenggaraan pelayanan
Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu publik yang inovatif di masa pandemi covid-19.
Dan Praktek Administrasi, 18(2), 212–224. Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 4(2), 21–29.
https://doi.org/10.31113/jia.v18i2.808
Syaidah, S. (2020). Inovasi Layanan Publik Pusat
Mahmudi. (2015). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Informasi Dan Koordinasi Jawa Barat (Pikobar)
UPP STIM YKPN. Saat Pandemi Covid-19. Dialektika: Jurnal Ilmu
Komunikasi, 7(2), 148–158.
Mukarom, Z., & Laksana, M. W. (2016). Membangun
Kinerja Pelayanan Publik (1st ed.). CV. Pustaka Taufik, T., & Warsono, H. (2020). Birokrasi baru untuk
Setia. new normal: tinjauan model perubahan birokrasi
dalam pelayanan publik di era Covid-19.
Nasruddin, R., & Haq, I. (2020). Pembatasan Sosial Dialogue: Jurnal Ilmu Administrasi, 2(1), 1–18.
Berskala Besar (PSBB) dan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah. SALAM: Jurnal Sosial Thorik, S. H. (2020). Efektivitas Pembatasan Sosial
Dan Budaya Syar-I, 7(7), 639–648. Berskala Besar Di Indonesia Dalam
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i7.15569 Penanggulangan Pandemi Covid-19 total jumlah
Pasien Dalam Dalam Pengawasan sebanyak
Osburn, J., Caruso, G., & Wolfensberger, W. (2011). Langkah Strategis Pemerintah Penanggulangan
The concept of “best practice”: A brief overview Wabah Corona Vi- Covid 19 , pertumbuhannya
of its meanings, scope, uses, and shortcomings. cukup mengkhawatirkan. ADALAH Buletin
International Journal of Disability, Development Hukum Dan Keadilan, 4(1), 115–120.
and Education, 58(3), 213–222.
https://doi.org/10.1080/1034912X.2011.598387 UN Habitat. (2022). Best Practices.
https://unhabitat.org/
Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pub. L. No. 25 (2009). United Nations. (2011). Best Practices for Including
Persons with Disabilities in all Aspects of
Podungge, A. W., & Solihin, D. I. Y. (2020). Posisi Development Efforts.
Tawar Pelanggan Terhadap Akurasi Pelayanan
Publik Untuk Mewujudkan SDG di Era Pandemic Wati, N. K. (2021). Tipologi Inovasi Pelayanan Publik
COVID-19 Pada Samsat Kota Gorontalo. Public dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Administration Journal of Research, 2(4), 4431– (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan Di Masa
4442. https://doi.org/10.33005/paj.v2i4.68 Pandemi. Journal of Government, 6(2), 89–110.

Rahmadanik, D. (2021). Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kabupaten Sidoarjo di Era Pandemi Covid-
142

You might also like