406-Article Text-1575-1-10-20200318

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

74

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS


TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
MELAKUKAN INITIALPUBLIC OFFERING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2017

WIDYAWATI, HARSIAH
Widy4zh@gmail.com, Harsiah1511@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of Current Ratio, Debt Equity Ratio
and Return on Assets Against Initial Return. To obtain data from these variables taken from the
financial statements of manufacturing companies conducting an initial public offering listed on the
Indonesia Stock Exchange for the 2013-2017 period. The subject of this research is a
manufacturing company that conducts an initial public offering listed on the Indonesia Stock
Exchange in the 2013-2017 period, as many as 10 companies. While sampling is used random
sampling technique. Current Ratio, Debt Equity Ratio and Return On Assets as independent
variables and initial returns as dependent variables. Data collection method uses documentation
method. Data analysis using multiple regression analysis.
From the results of the study using the coefficient of determination (R2) obtained the results
of 55% Current Ratio, Debt Equity Ratio and Return On Assets together affect the initial return,
while the remaining 45% is influenced by other variables that have not been examined in this
study. From the results of multiple linear regression test results of the research obtained
regression equation Y = 15,967 + 0,011X1 + 1,606X2 + 9,756X3 + e, based on the results of the
t (partial) test for the Current Ratio variable obtained 0.004 sig level <0.05 then Ho is rejected
and Ha It is accepted that it can be concluded that the current ratio affects the initial return, the
debt equity ratio is obtained by the sig level of 0.024 <0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted,
so it can be concluded that the debt equity ratio affects the initial return, and return on assets is
obtained sig 0.029 <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted so it can be concluded that return
on assets affects the initial return. And from the f test (simultaneous) obtained sig level of 0.003
<0.05 so it can be concluded that Current Ratio, Debt Equity Ratio and Return On Assets
simultaneously have a significant influence on the initial return on manufacturing companies that
conduct an initial public offering registered in Indonesia Stock Exchange 2013-2017 period.

Kata kunci : IR (Y), CR (X1), DER(X2), ROA (X3)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Rasio Lancar, Rasio Ekuitas
Utang, dan Return on Asset Terhadap Return Awal. Untuk mendapatkan data dari variabel-variabel
ini diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang melakukan penawaran umum
perdana yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2013-2017. Subjek penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur yang melakukan penawaran umum perdana yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2017, sebanyak 10 perusahaan. Sedangkan pengambilan
sampel menggunakan teknik random sampling. Rasio Lancar, Rasio Ekuitas Utang, dan Return On
Asset sebagai variabel independen dan pengembalian awal sebagai variabel dependen. Metode
pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
regresi berganda.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil Rasio
Lancar 55%, Rasio Ekuitas Utang, dan Return On Asset secara bersama-sama mempengaruhi
pengembalian awal, sedangkan sisanya 45% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diperiksa
dalam penelitian ini. Dari hasil uji regresi linier berganda hasil penelitian diperoleh persamaan
regresi Y = 15,967 + 0,011X1 + 1,606X2 + 9,756X3 + e, berdasarkan hasil uji t (parsial) untuk
variabel Current Ratio diperoleh tingkat 0,004 sig level <0,05 maka Ho ditolak dan Ha Dapat
diterima bahwa dapat disimpulkan bahwa rasio lancar mempengaruhi pengembalian awal, rasio
ekuitas hutang diperoleh dengan tingkat sig 0,024 <0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio ekuitas hutang mempengaruhi return awal, dan return on
asset diperoleh sig 0,029 <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa return on asset mempengaruhi return awal. Dan dari uji f (simultan) diperoleh tingkat sig
sebesar 0,003 <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Rasio Lancar, Rasio Ekuitas Utang, dan
Return On Asset secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return awal pada

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


75

perusahaan manufaktur yang melakukan penawaran umum perdana yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2017.

Kata kunci: IR (Y), CR (X1), DER (X2), ROA (X3

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, BAPEPAM-LK sebagai pengawas pasar
semakin ketat persaingan dalam usaha modal.
terutama bagi perusahaan-perusahaan Selama ini kita mengenal
besar. Setiap perusahaan memiliki perbendaharaan kata mengenai IPO
starategi tersendiri untuk (initial public offering) dan bagaimana
mempertahankan eksistensinya serta proses IPO berlangsung. IPO
setiap perusahaan umumnya memiliki merupakan pasar perdana bagi suatu
keinginan untuk mengembangkan dan perusahaan untuk menawarkan
memperluas bisnis usahanya atau efeknya (saham, obligasi, dan surat-
biasa disebut ekspansi usaha. Bagi surat berharga lainnya) kepada publik.
perusahaan yang ingin melakukan Bagi suatu perusahaan (Emiten) IPO
ekspansi maka membutuhkan secara finansial merupakan sarana
tambahan modal yang besar, sehingga untuk memperoleh modal untuk
sering kali dana internal perusahaan pengembangan bisnis perusahaan dan
dirasa tidak cukup untuk sarana lainnya sebagai parameter
memenuhinya. Berdasarkan bahwa perusahaan tersebut telah
keterbatasan tersebut, maka menjalankan keterbukaan dalam
perusahaan bisa memenuhi kebutuhan pengelolaan perusahaan yang
modalnya dengan menghimpun dana dampaknya dapat memperoleh citra
dari masyarakat. Pasar modal menjadi perusahaan. Pengaturan IPO sendiri,
salah satu alternatif bagi perusahaan diatur dalam Undang-Undang No. 25
yang ingin menghimpun dana dari Tahun 2007 tentang penanaman modal
masyarakat. yang ditetapkan pada tanggal 26 april
Berdasarkan Keputusan Presiden 2007 (sebagai pengganti Undang-
No. 53 Tahun 1990, keputusan Menteri Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Keuangan No. 1548/KMK.013/1990, pasar modal) dan keputusan menteri
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun serta peraturan-peraturan yang
1995 yang merupakan serangkaian dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Bursa
regulasi dibidang pasar modal. Pasar Efek.
modal sebagai salah satu institusi Menurut Jogiyanto (2015) Initial
keuangan yang dianggap sebagai Public Offering (IPO) merupakan
tempat efektif bagi perusahaan untuk penawaran saham perusahaan untuk
mengumpulkan dana dalam membiayai pertama kalinya. Saham yang sudah
kegiatan operasionalnya dengan cara ditawarkan dipasar primer selanjutnya
menerbitkan saham maupun obligasi. akan diperjualbelikan dibursa efek
Sebelum menawarkan saham indonesia disebut pasar sekunder.
dipasar perdana, perusahaan harus Menurut Kristiantari (2013) Penentuan
menyampaikan pernyataan harga saham yang ditawarkan saat IPO
pendaftaran kepada Bapepam-LK dan merupakan faktor penting bagi
penawaran umum baru dapat perusahaan (emiten) dan underwriter
dilakukan setelah pernyataan karena berkaitan dengan jumlah dana
pendaftaran yang dimaksud efektif. yang diproleh oleh emiten dan resiko
Seperti yang tercantum dalam pasal 70 yang akan ditanggung oleh
UUN No.8 tahun 1995 bahwa : “yang underwriter.
dapat melakukan penawaran umum Perusahaan (emiten) biasanya
hanyalah emiten yang telah akan menentukan harga sahan yang
menyampaikan pernyataan dijual dipasar perdana dengan
pendaftaran kepada Bapepam-LK membuka penawaran harga yang
untuk menawarkan atau menjual efek tinggi, karena dengan harga jual yang
kepada masyarakat dan pernyataan tinggi maka penerimaan dari hasil
pendaftaran telah efektif”. Perusahaan penawaran (proceeds) akan tinggi juga
harus mengeluarkan informasi sehingga tingkat kesejahteraan
mengenai perusahaan secara detail (wealth) mereka juga membaik.
disebut prospektus yang merupakan Namun, disisi lain harga yang tinggi
ketentuan yang ditatapkan oleh akan mempengaruhi minat calon

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


76

investor untuk membeli saham yang likuiditas adalah rasio yang mengukur
ditawarkan. Jika harga terlalu tinggi, kemampuan perusahaan dalam
maka minat investor akan rendah, mendanai operasional perusahaan dan
sehingga saham yang ditawarkan akan memenuhi kewajiban keuangan yang
menjadi kurang menarik dan tidak laku jatuh tempo. Untuk membayar
terjual. Maka dari itu, underwriter obligasi, keuangan jangka
sebagai penjamin emisi berusaha pendekdengan tepat waktu (Sartono
untuk meminimalkan resiko agar tidak dalam jurnal Razafindrambinina dan
mengalami kerugian karena tidak Kwan 2013). Rasio ini mengaitkan
terjualnya saham-saham yang besar kecilnya aktiva lancar dengan
ditawarkan. kewajiban lancar yang dapat
Besarnya ukuran initial return memberikan ukuran likuiditas
ditentukan dari selisih saham dipasar perusahaan yang dapat diketahui dan
sekunder dibandingkan dengan harga dihitung dengan cepat dan mudah
saham pada penawaran perdana. digunakan. Rasio ini bertujuan untuk
Apabila harga saham dipasar sekunder mengukur kemampuan suatu
pada hari pertama perdagangan saham perusahaan dalam memenuhi
lebih tinggi dibandingkan dengan harga kewajiban jangka pendeknya. Semakin
penawaran dipasar perdana maka tinggi CR suatu perusahaan berarti
saham mengalami Underpricing. semakin kecil resiko kegagalan
Sedangkan jika harga saham dipasar perusahaan dalam memenuhi
sekunder pada hari pertama kewajiban jangka pendeknya. Akibat
perdagangan saham lebih rendah resiko yang akan ditanggung
dibandingkan dengan harga penawaran pemegang saham juga semakin kecil.
dipasar perdana maka saham Menurut Sartono (2012) Debt
mengalami Overpricing. Equity Ratio merupakan rasio yang
Menurut Beatty dalam Kristiantari digunakan untuk mengukur tingkat
(2013), kondisi Underpricing akan leverage (penggunaan hutang)
menimbulkan dampak yang berbeda terhadap total shareholders’ equity
bagi perusahaan dan investor. yang dimiliki perusahaan. Semakin
Perusahaan akan merasa tidak besar debt equity ratio menunjukkan
diuntungkan apabila terjadi semakin besar hutang yang harus
underpricing, karena dana yang dibayar perusahaan sehingga
diproleh dari Go Public tidak profitabilitas akan berkurang. Debt
maksimum. Sebaliknya jika terjadi Equty Ratio merupakan salah satu dari
overpricing, maka investor yang akan rasio laverage. DER mencerminkan
merugi, karena mereka tidak kemampuan perusahaan dalam
menerima initial return. Sehingga, memenuhi seluruh kewajibannya yang
para pemilik perusahaan menginginkan ditunjukkan oleh beberapa bagian
agar meminimalisasikan situasi modal sendiri yang digunakan untuk
underpricing, karena terjadinya membayar hutang. DER menunjukkan
underpricing akan menyebabkan tingkat laverage (penggunaan hutang)
transfer kemakmuran dari pemilik yang dibandingkan dengan modal
kepada para investor menikmati initial sendiri perusahaan. DER juga memberi
return. Menurut Sartono (2010) Initial jaminan tentang seberapa besar
Return adalah return yang diperoleh hutang perusahaan dijamin modal
dari aktiva dipenawaran perdana mulai sendiri perusahaan yang digunakan
dari saat dibeli dipasar primer sampai sebagai sumber pendanaan usaha.
pertama kali didaftarkan dipasar Semakin besar nila DER menandakan
sekunder. struktur permodalan usaha lebih
Menurut Sartono (2010) Current banyak memanfaatkan hutang-hutang
Ratio merupakan ukuran yang relatif terhadap ekuitas. Semakin besar
digunakan untuk mengetahui DER mencerminkan resiko perusahaan
kemampuan perusahaan memenuhi yang relatif tinggi, akibatnya para
kewajiban jangka pendeknya. Dengan investor cenderung menghindari
kata lain seberapa banyak aktiva saham-saham yang memiliki nilai DER
lancar yang tersedia untuk menutupi yang tinggi. Nilai DER yang tinggi akan
kewajiban jangka pendek atau utang meningkatkan ketidakpastian investor
yang segera jatuh tempo. Rasio dan akan meningkatkan tingkat
terbaru mengindikasikan likuiditas dari underpricing Sehingga kemungkinan
perusahaan, seperti kemampuan return yang akan diterima investor
current ratio (CR) merupakan salah semakin besar.
satu dari rasio likuiditas. Rasio

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


77

Menurut Sartono (2008) Return Penelitian mengenai initial return


On Assets merupakan rasio untuk telah banyak dilakukan salah satunya
menunjukkan kemampuan perusahaan adalah Darmin (2017)dengan hasil
menghasilkan laba dari aktiva yang penelitian menunjukkan bahwa CR
dipergunakan. Dengan demikian rasio berpengaruh positif terhadap IR, DER
ini menghubungkan keuntungan yang berpengaruh negatif terhadap IR, dan
diperoleh dari operasinya perusahaan ROA tidak berpengaruh signifikan
dengan jumlah investasi atau aktiva terhadap IR dan pada penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan Nugroho (2009) hasil penelitian
keuntungan operasi tersebut. ROA menunjukkan hanya variabel ROA yang
menunjukkan besarnya pendapatan berpengaruh terhadap IR. Peneliti
bersih yang diperoleh perusahaan dari memilih penelitian iniuntuk
seluruh asset yang dimilikinya. melanjutkan dari penelitian Darmin
Menurut Riyanto (2010) Return On (2017), pada penelitian Darmin
Assets merupakan kemampuan dari menggunakan tujuh variabel
modal yang diinvestasikan dalam independen namun pada penelitian ini
keseluruhan aset untuk menghasilkan hanya menggunakan tiga variabel
keuntungan bagi semua investor. independen serta penelitian
Karena itu dipergunakan angka laba sebelumnya dengan penelitian saat ini
bersih dan total aktiva (total assets) menggunakan periode dan perusahaan
perusahaan.Return on assets yang berbeda. Penelitian ini
merupakan pengukuran kemampuan menggunakan perusahaan manufaktur
perusahaan secara keseluruhan yang melakukan initial public offering
didalam menghasilkan keuntungan yang terdaftar di BEI. Pada perusahaan
dengan jumlah keseluruhan aktiva manufaktur yang melakukan initial
yang tersedia didalam perusahaan. public offering yang terdaftar di
Didalam perusahaan selalu BEIperiode 2013-2017 90% nya
mempunyai masalah-masalah yang mengalami underpricing yang mana
terkait pendanaan. Salah satunya kondisi tersebut perusahaan merasa
kekurangan dana untuk memperluas tidak diuntungkan karena dana yang
usaha maupun melakukan inovasi diperoleh dari go public tidak
dalam berbisnis. Karena inovasi maksimum dan 10% nya mengalami
memerlukan dana yang tidak sedikit overpricing yang mana kondisi
seiring dengan peningkatan aktifitas tersebut investor yang akan merugi
perusahaan. Cara yang dapat karena tidak menerima initial return.
ditempuh oleh perusahaan agar Dari uraian yang telah
mendapatkan dana yaitu dengan dipaparkan diatas maka penulis
menjual surat berharga atau efek tertarik melakukan penelitian dengan
kepada pihak yang memiliki dana judul “Pengaruh Current Ratio,
(investor) dipasar modal. Pasar modal Debt Equity Ratio Dan Return On
merupakan pasar potensial yang bisa Assets Terhadap Initial Return
mempertemukan pihak yang kelebihan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
dana dengan pihak yang Melakukan Initial Public Offering
membutuhkan dana dengan cara Yang Terdaftar Di Bursa
memperjual belikan surat berharga EfekIndonesia Priode Tahun 2013-
atau efek. Hal ini biasa dikenal dengan 2017”
penawaran umum perdana atau initial
public offering.
Perumusan masalah
Perusahaan manufaktur
1. Apakah Current Ratio Berpengaruh
merupakan suatu perusahaan yang
Terhadap Initial Return Pada
aktivitasnya mengelola bahan mentah
Perusahaan Manufaktur Yang
atau bahan baku sehingga menjadi
Melakukan IPO di BEI Periode
barang jadi lalu menjualnya kepada
Tahun 2013-2017.
konsumen (Mulyadi, 2008).
2. Apakah Debt Equity Ratio
Perusahaan manufaktur dalam setiap
Berpengaruh Terhadap Initial
pekerjaan atau kegiatan operasional
Return Pada Perusahaan
yang dilakukannya tentu memiliki
Manufaktur Yang Melakukan IPO di
acuan dan standar dasar yang
BEI Periode Tahun 2013-2017.
digunakan oleh para karyawan yang
3. Apakah Return On Assets
bekerja, biasanya acuan standar
Berpengaruh Terhadap Initial
tersebut disebut dengan SOP (Standar
Return Pada Perusahaan
Operasional Prosedur).
Manufaktur Yang Melakukan IPO di
BEI Periode Tahun 2013-2017.

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


78

4. Apakah Current Ratio, Debt Equity modal kerja suatu perusahaan adalah
Ratio, Dan Return On Assets current ratio yaitu perbandingan
Berpengaruh Terhadap Initial antara jumlah aktiva lancar dengan
Return Pada Perusahaan hutang lancar.
Manufaktur Yang Melakukan IPO di Rasio terbaru mengindikasikan
BEI Periode Tahun 2013-2017. likuiditas dari perusahaan, seperti
kemampuan current ratio (CR)
B. TELAAH PUSTAKA merupakan salah satu dari rasio
Initial Return likuiditas. Rasio likuiditas adalah rasio
Jogiyanto (2015) mendefinisikan yang mengukur kemampuan
Return Awal (Initial Return) sebagai perusahaan dalam mendanai
return yang diproleh dari aktiva operasional perusahaan dan memenuhi
dipenawaran perdana mulai dari saat kewajiban keuangan yang jatuh
dibeli dipasar primer sampai pertama tempo. Untuk membayar obligasi,
kali didaftarkan dipasar sekunder. keuangan jangka pendekdengan tepat
Menurut Emilia, Dkk. (2008) waktu (Sartono dalam jurnal
Initial Return adalah selisih harga IPO Razafindrambinina dan Kwan 2013).
dan harga saat saham listing dibursa Rasio ini mengaitkan besar kecilnya
setelah melakukan penawaran aktiva lancar dengan kewajiban lancar
perdana, saham akan diperjualbelikan yang dapat memberikan ukuran
dipasar sekunder yang selanjutnya likuiditas perusahaan yang dapat
harga sahamnya akan ditentukan oleh diketahui dan dihitung dengan cepat
mekanisme permintaan dan dan mudah digunakan. Rasio ini
penawaran. bertujuan untuk mengukur
Menurut Sartono (2010) Initial kemampuan suatu perusahaan dalam
Return adalah return yang diperoleh memenuhi kewajiban jangka
dari aktiva dipenawaran perdana mulai pendeknya. Semakin tinggi CR suatu
dari saat dibeli dipasar primer sampai perusahaan berarti semakin kecil
pertama kali didaftarkan dipasar resiko kegagalan perusahaan dalam
sekunder. memenuhi kewajiban jangka
Persentase selisih harga saham pendeknya. Akibat resiko yang akan
dipasar sekunder dibandingkan dengan ditanggung pemegang saham juga
harga saham pada penawaran perdana semakin kecil.
menjadi ukuran besaranya initial Debt Equity Ratio
return. Apabila harga saham dipasar Menurut Sartono (2012) Debt
sekunder pada hari pertama Equity Ratio merupakan rasio yang
perdagangan saham lebih tinggi digunakan untuk mengukur tingkat
dibandingkan dengan harga penawaran leverage (penggunaan hutang)
dipasar primer maka saham terhadap total shareholders’ equity
mengalami underpricing. Sedangkan yang dimiliki perusahaan.
jika harga saham dipasar sekunder Menurut Husnan (2009) Debt
pada hari pertama perdagangan saham Equity Ratio menunjukkan
lebih rendah dibandingkan dengan perbandingan hutang dan modal. Rasio
harga penawaran dipasar primer maka ini merupakan salah satu rasio penting
saham mengalami overpricing. karena berkaitan dengan masalah
Current Ratio trading on equity yang dapat
Sartono (2010) Current Ratio memberikan pengaruh positif dan
merupakan salah satu indikator dari negatif terhadap rentabilitas modal
likuiditas. Current ratio jugamerupakan sendiri dan perusahaan tersebut.
ukuran yang digunakan untuk Debt Equty Ratio merupakan salah
mengetahui kemampuan perusahaan satu dari rasio laverage. DER
memenuhi kewajiban jangka mencerminkan kemampuan
pendeknya. perusahaan dalam memenuhi seluruh
Menurut Irham Fahmi (2012) kewajibannya yang ditunjukkan oleh
Current Ratio (CR) adalah rasio lancar beberapa bagian modal sendiri yang
(current ratio) adalah ukuran yang digunakan untuk membayar hutang.
umum digunakan atas solvensi jangka DER menunjukkan tingkat laverage
pendek, kemampuan suatu perusahaan (penggunaan hutang) yang
memenuhi kebutuhan utang ketika dibandingkan dengan modal sendiri
jatuh tempo. perusahaan. DER juga memberi
Menurut Munawir (2007) Current jaminan tentang seberapa besar
Ratio adalah rasio yang paling umum hutang perusahaan dijamin modal
digunakan untuk menganalisis posisi sendiri perusahaan yang digunakan

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


79

sebagai sumber pendanaan usaha. Bursa Efek Indonesia periode tahun


Semakin besar nila DER menandakan 2013-2017.
struktur permodalan usaha lebih 3. Terdapat pengaruh antara variabel
banyak memanfaatkan hutang-hutang return on assets secara signifikan
relatif terhadap ekuitas. Semakin besar terhadap initial return pada
DER mencerminkan resiko perusahaan perusahaan yang melakukan initial
yang relatif tinggi, akibatnya para public offering yang terdaftar di
investor cenderung menghindari Bursa Efek Indonesia periode tahun
saham-saham yang memiliki nilai DER 2013-2017.
yang tinggi. Nilai DER yang tinggi akan 4. Terdapat pengaruh antara variabel
meningkatkan ketidakpastian investor current ratio, debt equity ratio, dan
dan akan meningkatkan tingkat return on assets secara signifikan
underpricing Sehingga kemungkinan terhadap initial return pada
return yang akan diterima investor perusahaan yang melakukan initial
semakin besar. public offering yang terdaftar di
Return on assets Bursa Efek Indonesia periode tahun
Menurut Sartono (2008) Return 2013-2017.
On Assets merupakan rasio untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan C. METODE PENELITIAN
menghasilkan laba dari aktiva yang Objek Penelitian
dipergunakan. Penelitian ini dilakukan di BEI melalui
Menurut Riyanto (2010) Return website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
On Assets merupakan kemampuan dari www.idx.co.id
modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aset untuk menghasilkan Jenis Dan Sumber Data
keuntungan bagi semua 1. Jenis Data
investor.Karena itu dipergunakan a. Data KualitatifMenurut Idrus (2007)
angka laba bersih dan total aktiva adalah data yang merajuk pada
(total assets) perusahaan. objek penelitian yaitu data berupa
Return on assets merupakan non angka.
pengukuran kemampuan b. Data KuantitatifMenurut Idrus
perusahaansecara keseluruhan didalam (2007) merupakan data yang
menghasilkan keuntungan dengan dominan oleh angka.
jumlah keseluruhan aktiva yang 2. Sumber Data
tersedia didalam perusahaan. a. Data primer Menurut Umi Nariwati
ROA menunjukkan besarnya (2007) adalah data yang diambil
pendapatan bersih yang diperoleh langsung dari responden secara
perusahaan dari seluruh asset yang langsung yang dikumpulkan melalui
dimilikinya. Sebagai contoh, nilai rasio servey lapangan dengan
0,35 atau 35% menunjukkan bahwa menggunakan teknik pengumpulan
perusahaan mampu menghasilkan laba tertentu yang dibuat untuk itu.
bersih sebesar 35% dari total b. Data Sekunder Menurut Umi
assetnya. Semakin besar nilai Nariwati (2007) adalah data yang
rasionya, maka semakin besar dana secara tidak langsung diperoleh
yang dapat dikembalikan dari total oleh peneliti guna mendukung data
asset perusahaan menjadi laba. yang sudah ada sehingga lebih
Artinya semakin besar laba bersih yang lengkap.
diperoleh perusahaan, semakin baik
kinerja perusahaan tersebut. Populasi dan sampel
Hipotesis Menurut Umi Nariwati (2008)
1. Terdapat pengaruh antara variabel Populasi adalah objek atau subjek
current ratio secara signifikan yang memiliki karakteristik tertentu
terhadap initial return pada sesuai informasi yang ditetapkan oleh
perusahaan yang melakukan initial peneliti, sebagai unit analisis
public offering yang terdaftar di penelitian. Berdasarkan definisi diatas
Bursa Efek Indonesia periode tahun maka populasi penelitian ini adalah
2013-2017. perusahaan manufaktur yang
2. Terdapat pengaruh antara variabel melakukan IPO yang terdaftar di BEI
debt equity ratio secara signifikan periode tahun 2013-2017 sebanyak 24
terhadap initial return pada perusahaan.
perusahaan yang melakukan initial perusahaan manufaktur yang
public offering yang terdaftar di melakukan IPO yang terdaftar di BEI
periode tahun 2013-2017 sebanyak 24

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


80

perusahaan, yang memenuhi kriteria 3. Hasil Uji Hipotesa Secara Parsial


sampel sebanyak 10 perusahaan. (Uji Statistik t)
Diketahui Variabel Current
D. HASIL PENELITIAN DAN Ratio memiliki thitung sebesar 4,502
PEMBAHASAN sedangkan ttabel sebesar 2,446
1. Hasil Penelitian sehingga thitung> ttabel, Ho ditolak dan
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Ha diterima, sehingga dapat
Hasil uji normalitas diketahui disimpulkan bahwa secara parsial
bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Current Ratio atau rasio lancar
0,200 lebih besar dari 0,05 berpengaruh signifikan terhadap
sehingga dapat disimpulkan bahwa Initial Return pada Perusahaan
data yang diperoleh terdistribusi Manufaktur Yang Melakukan Initial
normal. Public Offering Yang Terdaftar
Hasil pengujian Dibursa Efek Indonesia.
heterokedastisitas pada penelitian Variabel Debt Equity Ratio
ini menggunakan software dengan memiliki thitung sebesar 2,673
cara mengamati pola yang terdapat sedangkan ttabel sebesar 2,446
pada scatterplot, yang hasilnya titik sehingga thitung> ttabel, Ho ditolak dan
menyebar secara acak. Sehingga Ha diterima, sehingga dapat
dapat disimpulkan bahwa tidak disimpulkan bahwa secara parsial
terjadi heteroskedastisitas. Debt Equity Ratio berpengaruh
Hasil uji autokorelasi signifikan terhadap Initial Return
didapatkan nilai statistic Durbin- pada Perusahaan Manufaktur Yang
Watson sebesar 1,671. Dengan Melakukan Initial Public Offering
demikian dapat disimpulkan bahwa Yang Terdaftar Dibursa Efek
terdapat autokorelasi negatif antara Indonesia.
variabel bebas dengan terikat. Variabel Return On Asset
2. Uji Analisa Regresi Linear memiliki thitung sebesar 4,664
Berganda sedangkan ttabel sebesar 2,446
persamaan regresi berganda sehingga thitung> ttabel, Ho ditolak dan
sebagai berikut : Ha diterima, sehingga dapat
Y = 15,967 + 0,011 X1 + 1,606 disimpulkan bahwa secara parsial
X2 + 9,756X3 + e Return On Asset berpengaruh
Dari persamaan diatas signifikan terhadap Initial Return
diketahui Konstanta sebesar 15,967 pada Perusahaan Manufaktur Yang
menyatakan bahwa jika Current Melakukan Initial Public Offering
Ratio, Debt Equity Ratio dan Return Yang Terdaftar Dibursa Efek
On Assets bernilai nol maka initial Indonesia.
return sebesar 15,967. 4. Hasil Uji Hipotesa Secara
Current Ratio mempunyai Simultan (Uji f)
koefisien regresi sebesar 0,011 diketahui fhitung sebesar 8,429
menyatakan bahwa setiap kenaikan sehingga > 4,76 ftabel maka Ho
Current Ratio sebesar satu satuan ditolak, artinya variabel current
(dengan asumsi bahwa nilai ratio, debt equity ratio dan return
koefisien variabel lain konstan) on assets secara bersama
maka akan menaikkan Initial (simultan) berpengaruh terhadap
Returnsebesar 0,011. initial return. Dari uji ANOVA
Debt Equity Ratio mempunyai tersebut diperoleh tingkat
koefisien regresi sebesar 1,606 signifikansi 0,003< 0,05 jadi dapat
menyatakan bahwa setiap kenaikan disimpulkan bahwa current ratio,
Debt Equity Ratio sebesar satu debt equity ratio dan return on
satuan (dengan asumsi bahwa nilai assets secara simultan memiliki
koefisien variabel lain konstan) pengaruh signifikan terhadap initial
maka akan menaikkan Initial Return return pada perusahaan manufaktur
sebesar 1,606. yang melakukan initial public
Return On Assets mempunyai offering yang terdaftar Di Bursa
koefisien regresi sebesar 9,756 Efek Indonesia.
menyatakan bahwa setiap kenaikan 5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Return On Assets sebesar satu diketahui bahwa besarnya
satuan (dengan asumsi bahwa nilai angka dari koefisien korelasi (R)
koefisien variabel lain konstan) adalah 0,742 dan angka tersebut
maka akan menaikkan Initial Return positif, dengan demikian dapat
sebesar 9,756. diartikan bahwa terdapat hubungan

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


81

korelasi yang sangat tinggi atau banyak investor yang tertarik


kuat dan searah dan serempak membeli saham perusahaan, maka
antara variabel independen permintaan terhadap saham
terhadap variabel dependen, perusahaan akan semakin besar.
dimana hubungannya adalah Semakin besar permintaanny, maka
sempurna. Sedangkan besarnya nilai saham tersebut akan semakin
pengaruh variabel independen tinggi. Ketika investor menjual
terhadap variabel dependen dapat saham yang dibelinya dipasar
dilihat dari nilai koefisien (R perdana dengan nilai yang lebih
Square) adalah 0,550 hal ini tinggi maka akan mendapat initial
menunjukkan bahwa persentase return yang lebih besar. Jadi,
sumbangan pengaruh variabel Current Ratio (CR) berpengaruh
independen yaitu current ratio, debt positif terhadap initial return saat
equity ratio dan return on assets perusahaan melakukan IPO.
terhadap variabel dependen yaitu Penelitian ini sama dengan
initial return sebesar 55% hasil penelitian Sumarjo (2010)
sedangkan sisanya 45% yang menghasilkan variabel CR
dipengaruhi oleh variabel lain yang berpengaruh positif dan signifikan
tidak diteliti dalam penelitian ini. terhadap initial return. Hasil
Hal ini berarti bahwa variabel penelitian ini bertentangan dengan
current ratio, debt equity ratio dan penelitian yang dilakukan Budiman
return on assets mempunyai (2011) denganhasil penelitian
pengaruh dalam menghasilkan bahwa CR tidak berpengaruh
initial return. signifikan terhadap initial return.
2. Pembahasan
1. Pengaruh Current Ratio 2. Pengaruh Debt Equity Ratio
Terhadap Initial Return Terhadap Initial Return
Perusahaan Manufaktur Yang Perusahaan Manufaktur Yang
Melakukan IPO Melakukan IPO
Current Ratio memiliki thitung Variabel Debt Equity Ratio
sebesar 4,502 sedangkan ttabel memiliki thitung sebesar 2,673
sebesar 2,446 sehingga thitung> ttabel, sedangkan ttabel sebesar 2,446
Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga thitung> ttabel, Ho ditolak dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, sehingga dapat
secara parsial Current Ratio atau disimpulkan bahwa secara parsial
rasio lancar berpengaruh signifikan Debt Equity Ratio berpengaruh
terhadap Initial Return pada signifikan terhadap Initial Return
Perusahaan Manufaktur Yang pada Perusahaan Manufaktur Yang
Melakukan Initial Public Offering Melakukan Initial Public Offering
Yang Terdaftar Dibursa Efek Yang Terdaftar Dibursa Efek
Indonesia. Indonesia.
Current ratio (CR) sebagai DER merupakan perbandingan
salah satu rasio likuiditas, antara hutang perusahaan terhadap
merupakan rasio yang digunakan jumlah modalnya. pada umumnya
untuk mengukur kemampuan makin besar angka DER perusahaan
perusahaan dalam membayar dianggap makin berbahaya secara
kewajiban jangka pendeknya finansial walaupun belum tentu juga
dengan menggunakan aktiva lancar akan merugikan perusahaan selama
yang dimiliki. Current ratio atau arus kas perusahaan dapat
sering disebut rasio lancar dapat menutup pengeluaran dan dapat
pula dikatakan sebagai bentuk menghasilkan keuntungan
untuk mengukur tingkat keamanan perusahaan lebih besar.
(margin of safety) suatu Berdasarkan hal diatas dapat
perusahaan. dimungkinkan bahwa semakin
Semakin tinggi CR perusahaan tinggi angka DER cenderung
berarti semakin kecil resiko mebuat para investor
kegagalan perusahaan dalam menghindarinya karena memiliki
memenuhi kewajiban jangka resiko perusahaan yang tinggi pula.
pendeknya. Perusahaan yang Oleh karena itu investor akan
mempunyai nilai CR yang tinggi mencari nilai DER yang rendah
akan lebih mudah menarik investor karena nilai DER yang rendah maka
yang cenderung menghindari risiko Permintaan akan tinggi dan akan
dalam berinvestasi. Semakin menaikkan nilai saham tersebut.

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


82

Hal itu menyebabkan initial return menghasilkan laba. Minat beli


yang didapat oleh investor akan investor yang tinggi mendorong
tinggi pula. Jadi semakin kecil nilai permintaan yang tinggi pula. Hal ini
DER saham yang dikeluarkan, maka membuat naiknya nilai saham yang
akan semakin besar pula initial akan dijual dipasar sekunder. Harga
return yang akan didapat investor. saham akan naik dengan
Berdasarkan hasil pelelitian memnafaatkan naiknya permintaan
yang menunjukkan DER bernilai calon investor. Hal ini menjadi
positif yang artinya mempunyai keuntungan bagi investor yang
pengaruh positif terhadap initial menjual sahamnya karena akan
return sehingga hipotesis diterima. mendapat IR yang besar. Maka
Hasil penelitian ini sama dapat disimpulkan ROA
dengan penelitian terdahulu yang berpengaruh positif terhadap IR.
dilakukan Kurniawan (2006). Hasil Hasil penelitian ini sama
penelitian menunjukkan bahwa DER dengan Nugroho (2009), hasil
berpengaruh terhadap initial return. penelitian menyimpulkan bahwa
variabel ROA mempunyai pengaruh
3. Pengaruh Return On Assets positif terhadap IR.
Terhadap Initial Return
Perusahaan Manufaktur Yang 4. Pengaruh current ratio, debt
Melakukan IPO equity ratio dan Return On
Variabel Return On Asset Assets Terhadap Initial Return
memiliki thitung sebesar 4,664 Perusahaan Manufaktur Yang
sedangkan ttabel sebesar 2,446 Melakukan IPO
sehingga thitung> ttabel, Ho ditolak dan Diketahui fhitung sebesar 8,429
Ha diterima, sehingga dapat sehingga > 4,76 ftabel maka Ho
disimpulkan bahwa secara parsial ditolak, artinya ada pengaruh
Return On Asset berpengaruh antara variabel yaitu CR, DERdan
signifikan terhadap Initial Return ROAsecara bersama (simultan)
pada Perusahaan Manufaktur Yang terhadap initial return. Dari uji
Melakukan Initial Public Offering ANOVA tersebut diperoleh tingkat
Yang Terdaftar Dibursa Efek signifikansi 0,003< 0,05 jadi dapat
Indonesia. disimpulkan bahwaCR, DERdan
ROA mencerminkan ROAsecara simultan memiliki
kemampuan perusahaan pengaruh signifikan terhadap initial
menghasilkan laba dari aktiva yang return pada perusahaan manufaktur
dipergunakan. Investor yang akan yang melakukan IPO yang terdaftar
membeli saham akan tertarik Di BEI.
dengan ukuran profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
Pertimbangan menggunakan dengan penelitian Rani (2006), hasil
variabel ROA karena kemampuan menunjukkan bahwa variabel CR,
perusahaan untuk menghasilkan DER dan ROA secara simultan
laba merupakan indikator dan mempunyai pengaruh terhadap IR.
pemberian informasi kepeda pihak
luar mengenai keberhasilan E. KESIMPULAN DAN SARAN
efektifitas operasi perusahaan Kesimpulan
(Yolana dan Martini, 2005). Berdasarkan Dari Hasil Penelitian Dan
Semakin tinggi nilai ROA akan Pembahasan Pada Penelitian Ini, Maka
menunjukkan bahwa perusahaan Dapat Ditarik Kesimpulan Sebagai Berikut
mampu menghasilkan laba. Laba :
merupakan informasi penting bagi 1. Current Ratio, Debt Equity Ratio Dan
investor sebagai pertimbangan Return On Assets Dalam Penelitian Ini
dalam menanamkan modalnya. Masing-Masing Mempunyai Pengaruh
Semakin besar nilai ROA makin Yang Signifikan Terhadap Initial Return
semakin besar IR yang akan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
didapat karena besarnya nilai ROA Melakukan Initial Public Offering.
akan menarik minat investor 2. Berdasarkan Hasil Penelitian Secara
semakin besar. Investor akan Bersama-Sama Antaracurrent Ratio,
tertarik membeli saham perusahaan Debt Equity Ratio Dan Return On
yang mempunyai nilai ROA yang Assets Mempunyai Pengaruh Yang
besar karena tingkat kepercayaan Signifikan Terhadap Initial Return Pada
investor yang tinggi terhadap Perusahaan Manufaktur Yang
kemampuan perusahaan dalam Melakukan Initial Public Offering.

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


83

Saran Perusahaan Terhadap Initial Return


Berdasarkan Hasil Penelitian Yang (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Telah Dikemukakan, Dapat Diberikan Melakukan IPO Di Bursa Efek
Beberapa Saran Sebagai Berikut : Indonesia Tahun 2005-2012).
1. Investor Diharapkan Untuk Melihat Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
Faktor Lain Baik Faktor Keuangan Universitas Islam Negeri Syarif
Maupun Non Keuangan Yang Mungkin Hidayatullah Jakarta.
Mempengaruhi Initial Return Untuk Brigham & Houston. 2009. Dasar-Dasar
Mendapatkan Initial Return Yang Manajemen Keuangan. Jakarta:
Optimal. Salemba Empat.
2. Karena Terdapat Pengaruh Yang Darmadji, Tjiptono Dan Fakhrudin. 2012.
Signifikan Maka Perusahaan Sebaiknya Pasar Modal Diindonesia. Edisi Ketiga.
Dalam Penentuan Harga Saham Jakarta: Salemba Empat.
Perdana Dari Perusahaannya Emilia, Dkk. 2008. Faktor-Faktor Yang
Menetapkan Harga Yang Maksimum. Mempengaruhi Initial Return 1 hari,
Harga Saham Pada Penawaran Perdana Return 1 Bulan, Dan Pengaruh
Ditentukan Berdasarkan Kesepakatan Terhadap Return 1 Tahun Setelah
Antara Perusahaan (Emiten) Dengan IPO. Journal Of Applied Finance Dan
Penjamin Emisi (Underwriter), Sebagai Accounting. Vol. 1 No. 1. Hal 116-
Pihak Yang Membutuhkan Dana Emiten 140.
Sebaiknya Berusaha Memperoleh Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal
Harga Perdana Tinggi. Panduan Bagi Para Akademisi Dan
3. Peneliti Selanjutnya Sebaiknya Praktisi Bisnis Dalam Memahami
Menambah Jumlah Sampel Penelitian Pasar Modal Indonesia. Bandung:
Karena Jumlah Perusahaan Yang Alfabeta.
Melakukan IPO Dari Segala Sektor Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan
Usaha Masih Banyak Dan Memiliki Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Peluang Untuk Diteliti. Penelitian Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Selanjutnya Juga Menambah Variabel Multivariate Dengan Program IBM
Tidak Hanya Terbatas Variabel SPSS 21. Cetakan V. Semarang:
Keuangan Saja Melainkan Dengan Badan Penerbit UNDIP.
Variabel Non Keuangan Seperti Ukuran Gujarati, Damodar Dan Dawn C Porter. 2010.
Perusahaan Dan Umur Perusahaan Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta:
Yang Diduga Mempunyai Pengaruh Salemba Empat.
Yang Tinggi Dan Belum Banyak Diteliti Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal: Acuan Teoritis
Oleh Peneliti Sebelumnya. Dan Praktis Investasi Di Instrumen
Keuangan Pasar Modal. Edisi
DAFTAR PUSTAKA Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Aini, Syarifah. 2009. Pengaruh Variabel Harahap, Sofian Syafri. 2010. Analisis Krisis
Keuangan Dan Non Keuangan Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
TerhadapUnderpricing Pada Rajawali Persada.
Perusahaan Yang Melakukan Initial Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar
Public Offering Dibursa Efek Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP
Indonesia. Tesis. Program Studi STIM YKPN.
Magister Manajemen. Universitas Hermuningsih, Sri. 2014. Pengaruh Rasio
Sebelas Maret Surakarta. Keuangan Terhadap Initial Return
Aisyah, Isye Siti 2009. Pengaruh Variabel- Setelah Initial Public Offering Pada
Variabel Keuangan Pada Initial Perusahaan Publik Di Indonesia.
Return Saham Dipasar Perdana. Jurnal. Universitas Paramadina Vol.
Thesis. Program Studi Magister 11 No. 3 Desember 2014.
Manajemen. Universitas Syarif Harnawan, Ari Muhammad. 2014. Analisis
Hidayatulah Jakarta. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Aniwati, Aprilia Rahayu. 2016. Pengaruh Underpricing Pada Penawaran Umum
Informasi Keuangan Dan Non Perdana Dibursa Efek Indonesia
Keuangan Terhadap Initial Return (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang
Pada Perusahaan Yang Melakukan Go Public Di Bursa Efek Indonesia
IPO Di Bursa Efek Indonesia (Studi Tahun 2009-2012). Skripsi.
Empiris Pada Perusahaan Non Universitas Negri Yogyakarta.
Keuangan Yang Listing Di BEI). Hartono, J. 2011. Metodologi Penelitian
Skripsi. Fakultas Ekonomi. Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta. Hulu, Apernila Darmin. 2017. Pengaruh
Badriah, Laila. 2013. Pengaruh Return On Fundamental Analisis Terhadap Initial
Assets, Reputasi Auditor, Dan Ukuran Return Di Bursa Efek Indonesia.

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


84

Tesis. Fakultas Ekonomi. Universitas Nariwati, Umi. 2010. Metodologi Penelitian:


Andalas. Dasar Penyusunan Penelitian
Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Ekonomi. Jakarta: Genesis.
Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Natoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Nugroho, Airlangga. Setya. 2009. Analisis
Ilmu-Ilmu Sosial : Pendekatan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta Initial Return Setelah IPO Di Bursa
: UII Press Yogyakarta. Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas
Ihsan A. Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Ekonomi. Universitas Sebelas Maret
Rineka Cipta. Surakarta.
Indah, Rani. 2006. Analisis Pengaruh Nuryasinta, Amalia. 2017. Analisis Faktor-
Informasi Keuangan Dan Non Faktor Yang Mempengaruhi Initial
Keuangan Terhadap Initial Return Return Pada Perusahaan Non
Dan Return 7 Hari Setelah IPO Di Keuangan Yang Melakukan Initial
Bursa Efek Jakarta. Tesis. PPS. Studi Pubic Offering Di Bei Periode 2010-
Magister Manajemen. Universitas Di 2015. Jurnal. Fakultas ekonomika
Ponegoro Semarang. dan bisnis. Universitas ponerogo.
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Razafindrambinina Dan Kwan. The Influence
Pemasaran. Jakarta: Gramedia Of Underwriter And Auditor
Pustaka Utama. Reputations On IPO Underpricing.
Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio Dan Analisis European Journal Of Business And
Investasi. Edisi 10. Yogyakarta: Mangement.
BPFE-YOGYAKARTA. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar
Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Pembelanjaan Perusahaan. Ed 4.
Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo BPFE-Yogyakarta.
Persada. S. Munawir. 2007. Analisa Laporan
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
BPFE. Jakarta: Rajawali Pers. S. Munawir. 2007. Analisis Laporan
Kristiantari, I Dewa Ayu. 2012. Analisis Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Yogyakarta.
Underpricing Saham Pada Penawaran Saputri, Tiaranita Widya. 2016. Pengaruh CR,
Saham Perdana Saham Pada DER, ROE Dan TATO Terhadap Initial
Penawaran Saham Perdana Dibursa Return Saat Melakukan IPO Pada
Efek Indonesia. Tesis. Universitas Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI
Udayana: Denpasar. Periode 2008-2012. Skripsi. Fakultas
Kristiantari, I Dewa Ayu. 2013. Analisis Ekonomi. Universitas Negeri
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Yogyakarta.
Tingkat Underpricing Saham Pada Sartono, R. agus. 2008. Manajemen
Penawaran Saham Perdana Di Keuangan Teori Dan Aplikasi. Edisi
BEI.Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 2. Empat. Yogyakarta: BPFE.
No. 2. Hal 785-811. Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen
Martalena Dan Malinda. 2011. Pengantar Keuangan Teori Dan Aplikasi. BPFE.
Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta.
Yogyakarta: Andi. Sartono, R. Agus. 2012. Manajemen
Mulyadi. 2008. Sistem Informasi. Jakarta: Keuangan Teori Dan Aplikasi. Edisi
Salemba Empat. Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Nalirita, Yohana. 2017. Pengaruh Kuantitas Sekaran, Uma. 2009. Research Methods For
Penawaran, Umur Perusahaan Dan Business. Metodologi Penelitian Untuk
Ukuran Perusahaan Terhadap Initial Bisnis. Edisi 4. Buku 1. Jakarta:
Return Pada Perusahaan Yang Selemba Empat.
Terdaftar Di BEI Priode 2011-2015. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Bisnis(Pendekatan Kuantitatif,
Universitas Lampung Bandar Kualitatif, Dan R&D). Bandung:
Lampung. Alfabeta.
Nariwati, Umi. 2007. Riset Manajemen Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Agung Media. Alfabeta.
Nariwati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan
Kualitatif Dan Kuantitatif. Teori Dan Pasar Modal. Edisi Keempat.
Aplikasi. Bandung: Agung Media. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan AMP YKPN.

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018


85

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Persentase Penawaran Saham,


Keuangan Perusahaan: Konsep Ukuran Perusahaan Dan Fenomena
Apikasi Dalam Perencanaan, Underpricing: Studi Empiris Pada
Pengawasan Dan Pengambilan Bursa Efek Jakarta”. Simposium
Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: PT Nasional Akuntansi 9 Padang.
Raja Grafindo Persada. Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika:
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Pengantar Dan Aplikasinya. Ekonosia.
Investasi Teori Dan Aplikasi. Edisi Jakarta.
Pertama. Yogyakarta: Kanisius. UU No. 8 tahun 1995
Triani, Aprilia dan Nikmah. 2006. Reputasi www.e-bursa.com
Penjamin Emisi, Reputasi Auditor, www.idx.co.id

ISSN:2443-2466 Vol.4 No.2 Juli 2018

You might also like