Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
Abstract
Bat (Chiroptera) are a type of mammal that has an important ecological role for the sustainability
of the forest, including helping to spread seeds, flower pollination, and control insect population.
Bats have adapted well to various habitats, including urban forests. The purpose of this research
is to search bats diversity data in the area of Tanjungpura University, Pontianak. Method of this
research using the capture and release by using a mist net, placed purposively, by looking at the
bat path. The Mist net was installed around tree canopy layers at 3 research locations, new
campuses, old campuses, and the Arboretum. Based on the location of the observation, the
number of species and types found in three locations is the same. There are 2 species of the family
Pteropodidae including the sub-order Megachiroptera, Cynopterus brachyotis and Cynopterus
minutus. Data analysis results show that no type of bat dominates from three observation
locations, the dominance index is < 1. Diversity of Bats from all three locations shows < 1 which
includes low diversity index criteria. The evenness of bats from all three observation locations
has a criteria value of > 0.5 meaning the community at all three observation locations is the
lability community to the stable.
Keyword: Bats, Diversity, Urban Forest
429
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
430
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
Kaki Belakang (KB) yaitu dari tumit 0,00 < C ≤ 0,30 : dominansi rendah
sampai ujung jari yang terpanjang tidak 0,30 < C ≤ 0,60 : dominansi sedang
termasuk cakarnya, Panjang Telinga (T) 0,60 < C < 1,00 : dominansi tinggi
yaitu diukur dari bagian luar yang 2. Indeks Keanekaragaman Jenis (H̅)
terbuka sampai ujung dan Lengan Untuk mengetahui keanekaraman
Bawah (LB) yaitu dari sisi luar siku jenis dalam suatu komunitas digunakan
sampai sisi luar pengelangan tangan Indeks Keanekaragaman Shannon
pada sayap yang melengkung. (Shannon-wiener), dengan rumus
Untuk melihat identitas masing- (Odum, 1996) dengan rummus sebagai
masing jenis, juga dilakukan pengukuran berikut :
Berat (B), Panjang Kepala dan Tubuh ̅ = -∑pi Ln pi
H
(KT) yaitu diukur dari anus sampai di Keterangan:
depan hidung, Panjang Jari ketiga dan ̅ = Indeks keanekaragaman jenis
H
ni
kelima serta melihat Jenis Kelamin dan pi = Proporsi jumlah individu spesies-i ( )
N
Umur (Dewasa atau Anak). Pengukuran N = Total jumlah individu seluruh jenis
morfologi, untuk memastikan ni = Jumlah individu spesies-i
identifikasi jenis juga dilakukan Ln = Logaritma natural
pengamatan terhadap susunan gigi Kriteria nilai indeks keanekaragaman
kelelawar. Setelah dilakukan Shannon – Wiener (H ̅ ) adalah sebagai
pengukuran, kelelawar yang berikut:
teridentifikasi diberi tanda dan kemudian ̅<1
H : keanekaragaman rendah
dilepaskan kembali. ̅ ≤ 3 : keanekaragaman sedang
1≤H
̅>3
H : keanekaragaman tinggi
Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis 3. Indeks Kemerataan ( Indeks
menggunakan Indeks Dominansi Evenness) / ( e )
Simpson (C), Indeks Keanekaragaman Adalah untuk mengetahui tingkat
jenis Shannon-Wiener (H ̅ ), Indeks kemerataan suatu jenis yang dipengaruhi
Kemerataan jenis Evenness (e), dan oleh keragaman atau nilai kemerataan
Indeks Kesamaan Jenis Sorensen (IS). diantara jenis yang ada dalam suatu
1. Indeks Dominansi (C) komunitas. Dengan rumus (Odum, 1996)
Untuk mengetahui dominansi suatu yaitu sebagai berikut:
e=H ̅ /Ln S
jenis yang terpusat dalam komunitas
digunakan rumus (Odum, 1996). Keterangan:
ni ̅ = Indeks Shannon
H
C = ∑ [ N ]2
S = Jumlah spesies
Dimana: e = Indeks kemerataan
C = Indeks Dominansi (Simpsons Indeks) Kriteria nilai komunitas berdasarkan
ni = Jumlah individu suatu jenis kemerataan:
N = Jumlah individu seluruh jenis 0,00 < e ≤ 0,50 : Komunitas Tertekan
Kriteria nilai indeks Dominansi adalah 0,50 < e ≤ 0,75 : Komunitas labil
sebagai berikut: 0,75 < e < 1,00 : Komunitas stabil
431
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
Tabel 1. Jenis Kelelawar di Kawasan Fakultas Kehutanan dan Arboretum (Types of bats
in the Faculty of Forestry and Arboretum area)
Jumlah Individu
No Nama Latin Nama Lokal IUCN Redlist Status ♀ ♂
a b c
1 Cynopterus brachyotis Codot Crawar LC 2 4 23 20 9
2 Cynopterus minutus Codot Mini LC 11 1 13 11 14
Jumlah Individu 13 5 36 31 23
Keterangan: LC = Least Concern, a = Kampus Lama, b = Kampus Baru, c = Arboretum, ♂ =
Jantan, ♀ = Betina
432
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
25 23
20
15 13
11
10
5 4
2 1
0
Cynopterus brachyotis Cynopterus minutus
Kampus Lama Kampus Baru Arboretum
Gambar 1. Jumlah jenis kelelawar pada setiap lokasi pengamatan (Number of bats
species on each observation location)
433
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
434
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
435
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
1,00 0,9436
0,90
0,80 0,7396 0,7219
0,6800 0,6541
0,70 0,6194
0,60 0,5386
0,5004
0,50 0,4293
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
Kampus Lama Kampus Baru Arboretum
Tabel 3. Indeks Dominasi (C), Indeks Keanekaragaman Jenis (H ̅ ) dan Indeks Kemerataan
̅)
jenis (e) Kelelawar (Simpson domination index (C), Shannon Diversity index (H
and evenness index (e))
C ̅
H e
Spesies
a b c a b c a b c
C. brachyotis 0,0237 0,6400 0,4082 0,2880 0,1785 0,2862 0,4155 0,2575 0,4130
C. minutus 0,7160 0,0400 0,1304 0,1414 0,3219 0,3678 0,2039 0,4644 0,5306
Jumlah 0,7396 0,6800 0,5386 0,4293 0,5004 0,6541 0,6194 0,7219 0,9436
̅ ), Indeks Kemerataan (e)
Keterangan: Indeks Dominasi (C), Indeks Keanekaragaman (H
a = Kampus Lama, b = Kampus Baru, c = Arboretum
Indeks Dominasi (C) brachyotis (codot crawar) dan
Jenis spesies kelelawar yang Cynopterus minutus (codot mini) dengan
ditemukan pada lokasi kampus lama jumlah total sebanyak 13 individu. Hasil
tidak berbeda dari Arboretum dan analisis data dari kedua spesies tersebut
kampus baru yaitu Cynopterus menunjukan nilai Indeks Dominasi
436
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
437
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
438
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
439
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 429 – 440
440