Professional Documents
Culture Documents
Fullpap JPMM 2019
Fullpap JPMM 2019
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) is issued two times annually, i.e.
July and December. The number of articles is 20 articles per year. Every article that is
sent to the Editor, will be reviewed and scrutinized by the editorial board for eligibility
or publication without diminishing the substance of the article. Hopefully this paper can
provide valuable contribution to the development of economic and business education
in Indonesia and also internationally.
DOI: https://doi.org/10.21009/JPMM.001.2
Published: 2019-07-01
Editorial Board
Editor-In-Chief
Dr. Corry Yohana, MM, [SCOPUS ID 57194904781] Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta Indonesia.
Vice Editor-In-Chief
Dr. Dewi Susita, M.Si, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Indonesia.
Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui, SE, M.Si, Ak, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta Indonesia.
Dr. Sri Indah Nikensari, SE, MSE, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Indonesia.
Reviewer Team
Ir.H.Muhamad Nadratuzzaman Hosen,MS,MEc,PhD, Fakultas Ekonomi UIN Jakarta,
Indonesia
Dr. Tri Irfa Indra Yani, M.Pd, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Indonesia
Dr. Ir. Said Muzambiq, M.Si, ITM Medan Sumatera Utara, Indonesia
Dr. Verinita, SE., MSi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas, Indonesia
Table of Content
Pkm Meningkatkan Kemampuan Hardskill Guru Pembelajar Melalui Implementasi
Macro Media Flash dan Video Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai
Pembelajaran Multimedia Dalam Bingkai PTK SMA/SMK Se Kabupaten Padang
Pariaman
Dessi Susanti, Armiati Armiati, Ika Parma Dewi, Rose Rahmidani 19-32
Improving Life Skills and Interest of Students Through Vocational School of Bio-
Entrepreneurship (BIOSHIP) in Sawangan Depok
Deden Ibnu Aqil, Adeng Hudaya, Zainal Arifin H. Masri 33-47
Penulisan Karya Ilmiah dalam Pengembangan Profesi Guru di SMPN Sentani
Kabupaten Jayapura
Epiphani I.Y Palit, Ida Mariati Hutabarat, Monika Gultom 48-58
Keefektifan Pemantapan Kemampuan Guru SMK dalam Menulis Proposal
Penelitian Eksperimen
Albrian Fiky Prakoso, Novi Trisnawati, Yoyok Soesatyo, Waspodo Tjipto S, Norida CS 59-82
Standard of Implementation Halal Tourism for Tourism Industry in Bandung City
Merita Bernik, Deru R Indika, Rita Komala Dewi 83 - 93
A Market School: Pengelolaan Pendapatan dan Laporan Keuangan Sederhana
untuk Pedagang Buah
Sri Indah Nikensari, Siti Nurjanah , Lilis Sari Komara 94-111
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru-Guru Yayasan
Rida Prihatni, Ati Sumiati, Tuty Sariwulan 112-123
Pelatihan Wirausaha Pembuatan Pengharum Ruangan Bernilai Ekonomis Di
Kalangan Ibu Rumah Tangga Kampung Penas
Andrian Haro, Gatot Nazir A, Agung A. W. S Waspodo, Friska Aviyati 124-136
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Perencanaan dan Pengelolaan
Keuangan Rumah Tangga dan Investasi bagi Ibu Rumah Tangga dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga
Agung D B, Solikha, Agung A. W. S Waspodo, Destria Kurnianti 137-154
Penyuluhan Kewirausahaan Bagi Anggota Kelompok Karang Taruna Di Kelurahan
Malaka Sari, Duren Sawit
Rahmi, Dedi Purwana, Dedi Purwana, Shandy Aditya 155-168
Improving Organizational Management Skills for Women of Association Members
of Sido Rukun Guyub in Semarang City
S. Martono, Nury Ariani Wulansari, Desti Ranihusna 169-182
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani, 3 (1) 2019, 59 — 82
JURNAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MADANI
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/index
yaitu guru tidak perlu melakukan perbaikan sasi - penciptaan drama dari situasi tertentu,
dari semua kekurangan dalam proses diperkenalkan sebagai eksperimen dengan ob-
pembelajaran sedangkan PTK harus diperbaiki jek yang menunjukkan para siswa sesuatu dari
agar tercapai suatu target yang telah dibuat perkembangan terbaru di Teater. Bergeser
oleh peneliti. dari drama, Pillay & James (2013) mengek-
Sebagai tambahan, dalam kegiatan splorasi permainan, sebagai pedagogi alter-
pemantapan ini diasumsikan peserta telah natif, untuk meningkatkan sistem pembelaja-
memiliki pengetahuan tentang analisis butir ran.
soal seperti pelatihan yang telah dilakukan oleh Lebih dari sekedar bermain, Hietanen
(Kurniawan, Prakoso, Hakim, Dewi, & & Ruismäki (2016) membimbing siswa untuk
Widayanti, 2017). Hal ini dilakukan agar bereksperimen dengan gaya yang berbeda da-
peserta dapat dengan mudah memahami alur lam bernyanyi dan bermain instrumen, untuk
penelitian eksperimen. mencari berbagai kesempatan untuk bern-
Dalam penelitian eksperimen yanyi dan bermain baik secara individu mau-
diperlukan suatu instrumen yang digunakan pun sebagai kelompok, dan untuk merefleksi-
untuk melaksanakan pre-test dan post-test. kan kegiatan mereka
Dengan dimilikinya pengetahuan tentang B. Perumusan Masalah
analisis butir soal tentunya akan memudahkan Perumusan masalah dalam penelitian
guru dalam membuat penelitin eksperimen. ini adalah “bagaimana keefektifan pelatihan
Selain itu peserta juga diasumsikan terhadap kemampuan guru dalam menyusun
telah membaca contoh artikel tentang proposal penelitian eksperimen?”
penelitian eksperimen. Salah satu contoh C. Tujuan
penelitian eksperimen yang dimiliki oleh Dengan diadakannya pelatihan penu-
pemateri yaitu artikel peneltiian yang lisan proposal penelitian eksperimen ini di-
dilakukan oleh Pahlevi & Prakoso (2014) harapkan memberikan kemudahan bagi guru
karena contoh artikel telah diberikan pada dalam melakukan penelitian pada umumnya
observasi awal. dan penelitian eksperimen pada khususnya.
Beberapa eksperimen yang pernah D. Manfaat Pengabdian Kepada
dilakukan dan diterbitkan pada jurnal Masyarakat
education+training antara lain penelitian milik Untuk menambah motivasi guru juga
Clark (2009). Dalam penelitiannya dia mem- dilakukan pendampingan hingga proposal
perkenalkan perkuliahan yang secara khusus yang disusun oleh guru menjadi mudah untuk
diciptakan berdasarkan wawasan tokoh terselesaikan dan sesuai dengan teori
terkemuka dalam ekonomi heterodoksi. penelitian terutama penelitian eksperimen.
Lebih unik, West (1962) sudah sejak Dengan pelatihan ini juga akan memberikan
lama memperkenalkan drama yang diimprovi- warna yang berbeda pada jenis penelitian
ISSN
61 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
yang telah dilakukan oleh guru seperti PTK, bidang. Daya tarik penelitian percobaan
sehingga guru tidak merasa jenuh dengan adalah pendekatan ilmiah yang objektif dan
penelitian yang mereka lakukan. tidak memihak untuk mempelajari kehidupan
mental dan sosial dalam suatu era ketika
KAJIAN TEORITIK penelitian ilmiah tentang kehidupan sosial
Sejarah Singkat Penelitian Eksperimen baru mendapatkan penerimaan publik yang
Ilmu-ilmu sosial, dimulai dengan luas. Empat tren mempercepat perluasan
psikologi, meminjam metode eksperimen dari penelitian sosial eksperimental: munculnya
ilmu alam. Psikologi tidak sepenuhnya behaviorisme, penyebaran kuantifikasi,
menggunakan percobaan sampai setelah tahun perubahan pada peserta penelitian, dan
1990 (Neuman, 2017). aplikasi praktis metode ini (Neuman, 2017).
Wilhelm M. Wundt, seorang psikolog Pertama Behaviorisme, adalah suatu
dan fisiologi Jerman, memperkenalkan metode pendekatan dalam psikologi yang ditemukan
eksperimental dalam psikologi. Selama akhir oleh orang Amerika JB. Watson dan
tahun 1800-an, Jerman adalah pusat dikembangkan oleh B.F Skinner. Pendekatan
pendidikan pascasarjana, dan ilmuan sosial ini menekankan penciptaan ukuran yang tepat
datang dari seluruh dunia untuk belajar disana dari perilaku yang dapat diamati atau
(Neuman, 2017). manifestasi lahiriah dari kehidupan mental
Wundt mendirikan labolatorium untuk diri dan mendukung percobaan untuk
eksperimen dalam psikologi yang menjadi melakukan uji hipotesis empiris yang ketat
model untuk penelitian sosial. Pada tahun (Neuman, 2017).
1900, berbagai univeritas di Amerika Serikat Kedua Kuantifikasi, atau mengukur
dan di tempat lain membentuk labolatorium fenomena sosial dengan ngka, dikembangkan
psikologi untuk melaksanakan penelitian antara tahun 1900 dan 1950. Para peneliti
eksperimental (Neuman, 2017). mengkonseptualisasikan konstruk sosial
Namun, William James, seorang filsuf sebagai ukuran yang dihitung dan
dan psikolog terkemuka, tidak menggunakan menyingkirkan konstruk non-kuantitatif
atau menerapkan metode eksperimental. (misalnya semangat, kesadaran, keinginan)
Percobaan menggantikan pendekatan yang dari penelitian empiris. Contohnya adalah
lebih filosofis, introspektif, dan integratif mengukur kemampuan mental dengan
dalam psikologi yang lebih dekat dengan menggunakan tes IQ. Awalnya dikembangkan
pendekatan ilmu sosial interpretif (Neuman, oleh Alfred Binet, soerang Prancis, para
2017). peneliti menerjemahkan tes tersebut ke dalam
Dari tahun 1990 sampai 1950, peneliti bahasa Inggris dan merevisinya. Hal itu
sosial menguraikan metode eksperimental segera memiliki kegunaan dan daya tarik
hingga metode ini berakar kuat dalam berbagai
ISSN
62 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
secara luas sebagai cara untuk mewakili untuk berbagai tujuan terapan. Sebagai
sesuatu yang subjektif seperti kemampuan contoh, angkatan darat AS menerapkan tes
mental seseorang dengan skor tunggal dan kecerdasan selama Perang Dunia I Transue
menjadi suatu cara yang objektif dan ilmiah menggabungkan logika eksperimen dengan
untuk memeringkatkan manusia. Antara tahun metode penelitian survei dalam satu penelitian
1921 dan 1936, lebih dari 5.000 artikel dan menguji teori ilmu sosial abstrak dengan
diterbitkan mengenai tes kecerdasan. Banyak menerapkannya pada persoalan kebijakan
teknik penskalaan dan indeks yang nyata publik. Karyanya memberikan
dikembangkan dalam periode ini, dan para kontribusi terhadap litelatur yang berkembang
peneliti sosial mulai menggunakan statistik dan menunjukkan cara penekanan yang halus
terapan (Neuman, 2017). pada perbedaan ras di antara orang Amerika
Seiring dengan waktu, orang-orang cenderung untuk menonjolkan perpecahan
yang digunakan sebagai peserta berubah. rasial berkaitan dengan berbagai persoalan
Laporan awal penelitian sosial menyebutkan publik (Neuman, 2017).
nama-nama individu tertentu yang Menurut teori identitas sosial, kita
berpartisipasi dalam penelitian, dan sebagian secara otomatis mengkategorikan orang lain
besar adalah peneliti profesional. Laporan ke dalam in-group (kelompok-kelompok yang
berikutnya memperlakukan peserta secara kita termasuk di dalamnya) dan out-group
anonim dan hanya melaporkan hasil tindakan (kelompok-kelompok yang kita tidak
mereka. Seiring waktu, terjadi pergeseran termasuk). Kelompok-kelompok ini
untuk menggunakan mahasiswa atau anak membentuk dasar dari berbagai batasan sosial
sekolah sebagai peserta penelitian. Hubungan dan perasaan mengenai jarak sosial atau
antara seorang peneliti dan orang-orang yang kedekatan dengan orang lain. Kita juga
dipelajari menjadi semakin jauh. Jarak tersebut memiliki banyak identitas. Suatu sub
mencerminkan tren bagi para peneliti himpunan dari teori yang lebih luas,
eksperimen untuk lebih terpisah, terpencil, dan kategorisasi diri (self-categorization),
objektif dari orang-orang yang diteliti. Para mengatakan kita mengkategorisasi ulang
peneliti melihat berkurangnya keterlibatan orang lain sebagai anggota dalam in-group
emosional dengan peserta penelitian dalam atau out-group berdasarkan identitas mana
studi mereka karena semakin netral atau bebas yang lebih aktif. Batas-batas sosial dan
nilai dan benar-benar “ilmiah” dalam perasaan mengenai jarak sosial bergantung
pengertian positivis (Neuman, 2017). pada in-group yang paling menonjol. Kita
Sewaktu peneliti menyadari aplikasi merasa lebih dekat dengan anggota in-group
praktis dari percobaan, bisnis, pemerintah, dan lebih jauh dari orang-orang dalam out-
fasilitas perawatan kesehatan, dan sekolah group yang menonjol. Priming adalah proses
semakin menggunakan metode eksperimental
ISSN
63 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
dengan sesuatu terjadi untuk mengaktifkan membayar pajak yang ditujukan pada sekolah
identitas tertentu. Setelah diaktifkan, identitas umum (Neuman, 2017).
ini cenderung memiliki pengaruh yang lebih
besar terhadap perilaku atau pola pikir Pengertian Penelitian Eksperimen
berikutnya. Setelah diingatkan mengenai suatu Penelitian eksperimental adalah salah
identitas (yaitu, setelah mencapai puncak/ satu penelitian yang paling kuat metodologi
kematangannya), identitas mempengaruhi cara yang dapat digunakan para peneliti. Dari
kita berpikir tentang diri sendiri dan oleh banyak jenis penelitian yang mungkin
karenanya mempengaruhi perilaku kita digunakan, eksperimen adalah cara terbaik
(Neuman, 2017). untuk menetapkan sebab-akibat hubungan
Dalam kebanyakan studi masa lalu antar variabel. Namun percobaan tidak selalu
mengenai teori identitas sosial, peneliti mudah dilakukan (Fraenkel, Wallen, & Hyun,
menggunakan percobaan labolatorium dengan 2014).
sampel kemudahan (convenience) mahasiswa Penelitian eksperimental dibangun di
dalam jumlah sedikit dan menguji efek dari atas prinsip-prinsip dari pendekatan positivis
identitas yang tercipta secara temporer dan yang dilakukan Ilmuwan alam (misalnya, ahli
artifisial terhadap persoalan buatan/ rancangan. kimia atau ahli biologi) dan peneliti terkait
Transue pada tahun 2007 berusaha bidang terapan (misalnya, pertanian, teknik,
memperoleh validitas eksternal yang lebih dan obat) melakukan eksperimen. Kita juga
besar. Untuk medapatkannya, ia menggunakan bisa menggunakan eksperimen dalam
sampel acak orang dewasa dalam jumlah besar, pendidikan, peradilan pidana, jurnalisme,
identitas sosial yang sebenarnya, dan masalah pemasaran, keperawatan, ilmu politik,
kebijakan publik yang nyata. Penelitiannya psikologi, kerja sosial, dan sosiologi untuk
menggunakan survei telepon sampel acak dari memeriksa banyak sosial masalah dan teori
405 warga AS berkulit putih di daerah (Neuman, 2017). Neuman (2017) juga
metropolitan minneapolis dalam musim panas mengatakan dalam bahasa masuk akal,
1998 yang mengandalkan random-digit eksperimen berarti mengubah satu hal dalam
dialing. Transue mempertimbangkan dua suatu situasi dan kemudian membandingkan
identitas yang sebenarnya, ras dan bangsa. Ia hasilnya dengan hal yang ada tanpa
melandasi penelitiannya pada studi modifikasi.
sebelumnya yang menunjukkan prasangka ras Pendapat lain tentang penelitian
warga kulit putih yang telah mencapai puncak eksperimen dikemukakan oleh Sukardi
atau mengingatkan ras mereka agar lebih (2016), menurutnya metode penelitian
berpikir dengan cara rasis ketika mereka eksperimen merupakan metode penelitian
memberikan suaranya. Persoalan kebijakan yang paling produktif, karena jika penelitian
nyata yang ia periksa adalah dukungan untuk
ISSN
64 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
tersebut dilakukan dengan baik dapat penelitian eksperimen juga sering disebut
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan sebagai eksperimen, atau treatment, variabel.
dengan hubungan sebab akibat. Disamping itu, Sedangkan variabel dependen, juga dikenal
penelitian eksperimen juga merupakan salah sebagai kriteria, atau hasil, variabel, mengacu
satu bentuk penelitian yang memerlukan syarat pada hasil penelitian (Fraenkel et al., 2014;
yang relatif lebih ketat jika dibandingkan Neuman, 2017)
dengan jenis penelitian lainnya. Hal ini karena
sesuai dengan maksud para peneliti yang Bentuk Desain Eksperimen
menginginkan adanya kepastian untuk Terdapat beberapa jenis desain
memperoleh informasi tentang variabel mana penelitian eksperimen. Secara umum
yang menyebabkan sesuatu terjadi dan variabel dibedakan menjadi 4.
yang memperoleh akibat dari terjadinya
Rancangan Pra- Eksperimen (Pre
perubahan dalam suatu kondii eksperimen.
Experimental Designs)
Lebih sederhana, Sugiyono (2017)
Dikatakan Pre Experimental Designs,
mengatakan bahwa metode penelitian yang
karena desain ini belum merupakan
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikarenakan masih terdapatnya variabel luar
terkendalikan. Menurutnya, dalam penelitian
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
eksperimen ada perlakuan (treatment)
variabel dependen (Sugiyono, 2017). Desain
sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak
ini merupakan rencana percobaan yang tidak
ada perlakuan.
memiliki penugasan acak atau menggunkan
jalan pintas dan jauh lebih lemah
Karakteristik Penelitian Eksperimen
dibandingkan rancangan eksperimental klasik;
Dari semua metodologi penelitian yang
diganti dalam situasi saat peneliti tidak bisa
dijelaskan, penelitian eksperimental memiliki
menggunakan seluruh fitur rancangan
dalam dua hal yang sangat penting: yaitu satu-
eksperimen klasik tetapi rancangannya
satunya jenis penelitian yang langsung
memiliki validitas internal yang lebih lemah
mencoba untuk mempengaruhi suatu variabel
(Neuman, 2017).
tertentu, dan ketika diterapkan dengan benar,
Di dalam Pre Experimental Designs
penelitian bisa dibilang sebagai jenis pengujian
dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu One-shot
hipotesis terbaik tentang untuk mengetahui
case study, One-Group Pretest-Posstest
hubungan sebab-akibat.
design, dan Intact-Group Comparison.
Di sebuah eksperimen belajar, peneliti
melihat efek dari setidaknya satu variabel True Experimental Design
independen pada satu atau lebih banyak Dikatakan true experimental
variabel dependen. Variabel independen dalam
ISSN
65 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
(eksperimen yang betul-betul), karena dalam kontrol yang digunakan untuk penelitian
desain ini, peneliti dapat mengontrol semua (Sugiyono, 2017).
variabel luar yang mempengaruhi jalannya Dalam suatu kegiatan administrasi
eksperimen. Dengan demikian validitas atau manajemen, sering tidak mungkin
internal (kualitas pelaksanaan) dapat menjadi menggunakan sebagian para karyawannya
tinggi (Sugiyono, 2017). untuk eksperimen dan sebagian tidak.
Ciri utama dari true experimental Sebagian menggunakan prosedur kerja baru
adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk yang lain tidak (Sugiyono, 2017).
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol Oleh karena itu, untuk mengatasi
diambil secara random dari populasi tertentu. kesulitan dalam menentukan kelompok
Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
dan sampel dipilih secara random. Pada true desain Quasi Experimental (Sugiyono, 2017).
experimental terbagi lagi menjadi dua jenis
yaitu Posttest Only Control Design and Pretest MATERI DAN METODE
Group Design (Sugiyono, 2017). Kerangka Pemecahan Masalah.
Dalam artikel ini dapat digambarkan
Factorial Design kerangka permasalahan yang dihadapi oleh
Desain faktorial merupakan modifikasi guru saat ini terdapat pada Gambar 1.
dari design true experimental, yaitu dengan Dengan diberikannya pelatihan dan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel pendampingan, diharapkan guru dapat mem-
moderator yang mempengaruhi pelakuan iliki kemampuan dan pengetahuan dalam
(variabel independen) terhadap hasil (variabel melakukan penelitian eksperimen yang
dependen) (Sugiyono, 2017). ujungnya akan berdampak pada kenaikan
Quasi Experimental Design pangkat guru dan akreditasi sekolah.
Bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true Khalayak sasaran
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Sasaran yang menjadi peserta pelati-
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, han ini adalah Guru di SMK IKIP Gedangan
tetapi tidak dapat sepenuhnya untuk Sidoarjo dan Guru SMK IKIP Surabaya.
mengontrol variabel-variabel luar yang Jumlah peserta yang diundang adalah 25
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen orang. Sedangkan target yang diharapkan
(Sugiyono, 2017). dalam kegiatan pelatihan penulisan proposal
Walaupun demikian desain ini lebih penelitian eksperimen adalah (1) peserta
baik dari pre-experimental design. Quasi- memiliki pengetahuan tentang Penelitian
experimental design, digunakan karena pada Eksperimen, (2) peserta dapat mengisi
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kerangka proposal penelitian eksperimen (3)
ISSN
66 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
Hasil Observasi Peserta Pelatihan. test dan posttest adalah untuk mengukur
keefektifan pelatihan yang telah dilakukan.
Tahapan Pelaksanaan Pelatihan
Observasi Awal Pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan pelaksanaan observasi awal Pada tahap pelaksanaan pelatihan
dilakukan dengan tujuan menggali kondisi pe- awalnya diberikan pretest sebelum peserta
serta pelatihan seperti karakteristik peserta, mendapatkan materi pelatihan. Tujuannya
tempat pelatihan serta waktu dilaksanakannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal
pelatihan telah sesuai dengan kesepakatan an- peserta. Kemudian dilanjutkan dengan
tara tim PKM dengan Mitra. Jika sudah terjadi pelaksanaan pelatihan dengan rincian Tabel 1.
kesepakatan antara tim PKM dengan mitra, Pelaksanaan Pendampingan
maka kegiatan PKM siap dilaksanakan. Pelaksanaan pendampingan dilakukan
secara off class dan dilakukan oleh semua tim
Penyusunan Soal Pretest & Postest PKM. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu
Penysunan soal pretest dan posttest dil- pelatihan. Pendampingan dilakukan hingga
akukan dengan tujuan agar ketika pelaksanaan proposal yang disusun peserta pelatihan telah
pelatihan tiba, instrument yang akan digunakan terselesaikan. Pendampingan yang dilakukan
dalam pelatihan sudah siap. Diberikannya pre- juga bertujuan untuk memotivasi peserta
Gambar 1
Kerangka Pemecahan Masalah
ISSN
67 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
supaya kendala yang terjadi selama proses wancara dilakukan kepada perwakilan dari
penulisan proposal dapat terselesaikan. guru dari SMK IKIP Gedangan dan SMK
IKIP Surabaya.
Telaah Proposal Penelitian Eksperimen yang
disusun peserta Penyusunan Soal Pretest & Postest
Telaah proposal penelitian eksperimen Penyusunan soal pretest dan posttest
yang disusun oleh peserta dilakukan dengan dilakukan dengan metode diskusi antar sesa-
tujuan memperbaiki proposal yang telah ma Tim PKM. Tentu saja soal tersebut
disusun. Telaah dilakukan secara on class. disusun dan disesuaikan dengan materi
Semua tim PKM ikut memberikan masukan penelitian eksperimen.
kepada proposal yang telah disusun dengan
tujuan perbaikan proposal. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan dilakukan
Metode Pendekatan dengan metode ceramah bervariasi, praktek,
Metode Pendekatan yang digunakan diskusi dan tanya jawab. Sebelum materi
dalam PKM ini disesuaikan berdasarkan taha- disampaikan penyahi, peserta diberikan
pan pelaksanaan pelatihan sebagai berikut: pretest. Kemudian, materi disampaikan oleh
penyaji secara berurutan mulai dari hakekat
Observasi Awal hingga penyusunan kerangka proposal
Metode yang digunakan dalam pelaksa- penelitian eksperimen. Di akhir pelaksanaan
naan observasi awal adalah wawancara. Wa- pelatihan peserta diberikan post test.
Tabel 1
Rincian Materi Pelatihan
ISSN
68 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
Hal ini dikarenakan terlalu banyaknya peserta perbedaan antara penelitian eksperimen
yang menginginkan umpan balik sehingga kes- dengan jenis penelitian lain seperti penelitian
empatan untuk mendapatkannya tidak merata pengembangan. Ketika menjawab, narasum-
untuk setiap peserta. ber terbawa situasi untuk lebih banyak men-
Aspek berikutnya adalah dari sisi jelaskan penelitian pengembangan dan
narasumber pelatihan yang ditampilkan pada akhirnya berdampak pada berkurangnya pen-
grafik pada Gambar 4. jelasan tentang penelitian eksperimen.
Pada dasarnya sebagian besar peserta Aspek yang terakhir yaitu tentang
merasa sangat sesuai dan sesuai tentang pengelolaan/ pelaksanaan. Respon pesertanya
narasumber yang menyampaikan materi pada terdapat pada Gambar 5.
pelatihan ini. Namun disisi lain sebanyak Aspek pengelolaan/ pelaksanaan
17,8% peserta merasa cukup sesuai. Nilai berhubungan erat dengan tempat dan fasilitas
cukup sesuai ini didominasi oleh Efisiensi da- dalam pelaksanaan pelatihan. Hasil hasil
lam menjelaskan konsep materi latihan yang analisis kuesioner yang telah disebarkan,
diberikan pemateri. Hal ini dirasa kurang oleh didapatkan sebagian peserta merasa sangat
peserta karena narasumber ketika menjawab puas dan puas terhadap pengelolaan/
pertanyaan dari peserta tentang jenis penelitian pelaksanaan pelatihan. Hanya saja terdapat
lain. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan 5,4% peserta merasa cukup puas. Hal ini
Gambar 2
Pelaksanaan PKM
ISSN
71 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
dikarenakan fasilitas yang diberikan seperti menit. Berikut adalah perbandingan Hasil
tempat dan konsumsi sederhana. Disisi lain, nilai pre-test dan post-test.
Tim PKM mengedepankan kedisiplinan waktu Secara umum kemampuan peserta da-
pelaksanaan pelatihan, sehingga setelah coffe lam memahami proposal penelitian eksperi-
break maupun Ishoma terdapat beberapa peser- men sudah baik. Terbukti bahwa 44% peserta
ta yang ketinggalan untuk mengikuti materi memiliki nilai pre-test diatas 60. Tetapi kare-
dan Tim PKM tidak bisa mengulangi kembali na pemahaman peserta tentang penelitian ek-
materi yang disampaikan karena berpedoman sperimen yang hampir sama dengan penelitian
pada susunan acara dan keterbatasan waktu. tindakan kelas membuat mereka menjadi ragu
untuk menjawabnya. Setelah diberikan pelati-
Keefektifan Pelatihan han dan diberikan paparan materi tentang
Untuk melihat keefektifan pelatihan penelitian eksperimen dan perbedaannya
yang diberikan oleh Tim PKM, maka diberikan dengan penelitian lain termasuk penelitian tin-
pre-test dan post-test. Soal tersebut terdiri dari dakan kelas, peserta memiliki kenaikan nilai
10 Item pertanyaan yang diberikan pada saat pada post-test. Kenaikannya cukup signifikan
sebelum dan sesudah pelatihan diberikan. yang semula 44% menjadi 72%. Dengan
Waktu yang disediakan Tim PKM adalah 10 dimikian pelatihan yang diberikan oleh tim
PKM dapat dikatakan cukup efektif karena
Gambar 3
Respon Indikator Akademik
ISSN
72 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
Gambar 4
Respon Indikator Narasumber
ISSN
73 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
ketika materi praktek membuat kerangka pro- penelitian tersebut dan untuk memahami PTK
posal. Kemudian pada saat praktek penyusunan secara singkat maka peserta diminta
kerangka proposal penelitian eksperimen, han- mendownload serta membaca cepat contoh
ya 1 peserta yang tidak bisa menyelesaikannya artikel PTK yang dilakukan oleh Prakoso
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh pa- (2013).
nitia. Hal ini dikarenakan jari peserta sebelum Disisi lain saat tim PKM mewa-
pelatihan sudah mengalami sakit/ cidera se- wancarai peserta, terdapat pengakuan yang
hingga kesulitan dalam menulis dengan cepat. mengatakan mereka ingin melakukan
Pada sesi tanya jawab, terdapat peserta penelitian eksperimen ketika mereka
yang masih memerlukan pemahaman tentang mengajar di sekolah. Tetapi disisi lain ter-
bagaimana cara menentukan kelas eksperimen dapat juga peserta yang masih belum me-
dan kelas kontrol, sehingga tim PKM mahami betul bagaimana tahapan peneltian
memberikan penjelasan kembali. Kemudian eksperimen mulai dari permasalahan, pemili-
masih terdapat pula peserta yang masih jumbo han kelas kontrol dan kelas eksperimen hing-
atau belum sepenuhnya bisa membedakan ga analisis data. Ke depan pendampingan
antara penelitian eksperimen dan PTK. akan dilanjutkan hingga pembuatan laporan
Sehingga tim PKM memberikan sekilas penelitian eksperimen mengingat peserta san-
penjelasan tentang Perbedaan kedua jenis gat antusias dan penasaran dengan cara
Gambar 5
Respon Indikator Pengelolaan/ Pelaksanaan
ISSN
74 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
menganalisis data pada penelitian eksperimen. latihan. Materi yang dipaparkan hendaknya
Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan lebih fokus pada penelitian eksperimen, dan
pelatihan penulisan proposal penelitian eksper- moderator harus memberikan masukan kepa-
imen, maka hasil analisis kuesioner tentang da pemateri apabila terjadi pembahasan diluar
respon peserta yang telah disebarkan oleh tim materi pelatihan. Terakhir layanan umum pa-
PKM akan ditindaklanjuti. Tindak lanjut nitia walaupun sudah cukup bagus namun
tersebut dilakukan bersama semua Tim PKM masih perlu ditingkatkan yakni dengan
yang dilakukan pada Guru SMK IKIP menambahkan waktu pada kegiatan coffe
Gedangan dan SMK IKIP Surabaya agar break dan ishoma agar peserta tidak ketingga-
kedepan lebih memperhatikan peserta yang lan materi ketika mereka melaksanakan coffe
menginginkan umpan balik. Perbaikan ke de- break dan ishoma.
pan Tim PKM menambahkan waktu dan mem- Dari sisi draf proposal penelitian
berikan kesempatan yang merata bagi peserta eksperimen yang telah dibuat oleh peserta
yang belum puas dalam mendapatkan umpan terdapat beberapa kekurangan. Mengingat
balik dari Tim PKM. peserta berasal dari guru yang mana bidang
Kemudian upaya perbaikan yang perlu studinya berbeda beda.
diberikan oleh pemateri adalah lebih menge- Dalam menyusun latar belakang,
fisiensi dalam menjelaskan konsep materi peserta masih belum memahami benar tentang
Gambar 6
Respon Indikator Pengelolaan/ Pelaksanaan
ISSN
75 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
permasalahan apa yang bisa diatasi dengan terdapat peserta yang berasal dari program
penelitian eksperimen. Sebagian besar peserta studi bimbingan konseling yang tentunya
mengungkapkan permasalahan pribadi yang pasti berbeda jika dibandingkan dengan
dialami siswa sehingga kurang sesuai jika program studi pada umumnya.
dibawa ke dalam penelitian eksperimen. Kesulitan berlanjut ketika peserta
Kemudian pemateri memberikan contoh diminta untuk membuat rumusan masalah.
permasalahan yang sesuai dengan Perumusan masalah yang dibuat peserta
permasalahan yang bisa diatasi dengan belum menerminkan rumusan masalah seperti
penelitian eksperimen seperti minat belajar yang ada pada penelitian eksperimen pada
peserta didik yang rendah, nilai atau hasil umumnya.
belajar yang rendah dan aturan yang Penulisan tentang kajian pustaka juga
mengharuskan guru untuk menerapkan suatu menjadi permasalahan tersendiri. Banyak dari
model pembelajaran tertentu yang sesuai peserta belum memahami teori apa saja yang
dengan kurikulum yang berlaku. seharusnya dimasukkan di bab kajian pustaka.
Dari segi judul, banyak peserta yang Pemateri memberikan arahan tentang cara
kebingungan membuat judul yang identik mudah memberikan hal apa saja yang
dengan ciri khas penelitian eksperimen dan dimasukkan di kajian pustaka seperti hasil
keluar dari ciri khas judul PTK. Kesulitan belajar, model pembelajaran dan penelitian
memilih model pembelajaran Ditambah lagi
Tabel 2
Hasil Telaah Proposal
ISSN
76 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
Tabel 6
Hasil Observasi Pelatihan Penulisan Proposal Eksperimen
ISSN
77 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
Pemateri juga memberikan pengertian tentang banyak peserta mengeluh tidak mengerti
kutipan langsung dan kutipan tak langsung. tentang apa saja yang harus mereka lakukan
Kesulitan peserta berikutnya adalah dalam penelitian mereka. Pada bab ini pula
mencari artikel yang telah diterbitkan di jurnal peserta diberikan materi tentang hipotesis
nasional maupun internasional. Banyak dari statistik dan cara pengambilan keputusannya.
peserta beranggapan bahwa lebih mudah Pada pemaparan di metode penelitian
mencari skripsi yang diunggah secara online. juga dijelaskan tentang pengujian yang
Hal ini tidak diperbolehkan oleh pemateri dan diperlukan untuk penelitian eksperimen yaitu
menyarankannya untuk merujuk jurnal. Cara Uji beda. Dalam penjelasan tentang uji beda
mengunduh jurnal yang terakreditasi juga ini peserta diberikan pengetahuan tentang
diajarkan terutama yang terindeks di Science fungsi dari uji beda yang dilakukan pada pre-
and Technology Index (Sinta) yang dimiliki test dan post-test.
oleh Kemristekdikti. Peserta juga dijelaskan Uji beda yang dijelaskan pemateri
tentang peringkat akreditasi jurnal nasional juga termasuk uji rata-rata kelompok terkait
mulai dari sinta 1 hingga 6. dan juga uji rata-ata kelompok bebas. Jika
Cara memperoleh jurnal internasional juga jenis penelitian eksperimen yang yang
dicontohkan oleh pemateri. Alamat website dilakukan oleh peserta adalah True
jurnal internasional yang disarankan adalah Experiment maka uji yang disarankan
www.sciencedirect.com dan menggunakan uji rata-rata kelompok terkait.
www.emeraldinsight.com. Peserta juga sudah Tetapi jika penelitian milik peserta termasuk
diberikan informasi agar ketika mengunduh dalam jenis penelitian Quasi Experiment
artikel untuk memilih artikel yang free access maka uji yang disarankan adalah uji rata-rata
atau open access. dua kelompok bebas.
Dalam menyusun bab II akhir terdapat Setelah peserta menentukan jenis
hipotesis penelitian. Banyak peserta yang penelitian eksperimen apa yang mereka
menganggap bahwa hipotesis hanya ada satu gunakan, langkah berikutnya adalah
padahal terdapat dua hipotesis yaitu hipotesis memahami cara menganalisis data peneltian
penelitian dan hipotesis statistik. Sehingga eksperimen. Namun sebelum menganalisis
pemateri kembali memberikan penjelasan dengan uji rata-rata, data milik peserta
tentang perbedaan antara hipotesis penelitian pelatihan harus memenuhi beberapa syarat.
dan hipotesis statistik hingga semua peserta Syarat pengujian rata-rata pada data suatu
memahaminya. penelitian harus lolos syarat dua uji yaitu
Pemaparan materi beikutnya yaitu normalitas dan uji homogenitas. Kedua uji
tentang bab III Metode penelitian. Pada materi prasyarat ini diperlukan guna mengetahui
di bab ini menjadi perbincangan yang sangat apakah analisis data untuk pengujian hipotesis
dinantikan oleh peserta. Hal ini dikarenakan
ISSN
78 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
belajar siswa) sampel berasal dari polulasi Pelaksanaan PKM telah berjalan
yang memiliki variansi yang sama. dengan baik, tetapi terdapat peserta yang
Homogenitas data yang didapatkan peserta merasa bahwa penjelasan konsep materi yang
pada penelitian eksperimen merupakan salah diberikan pemateri kurang efisien, ku-
satu syarat yang direkomendasikan untuk diuji rangknya umpan balik yang diberikan pema-
secara statistik, terutama bila menggunakan teri, dan layanan panitia secara umum cukup
statistik uji parametrik, seperti uji t dan uji F puas. Pelatihan yang diberikan Tim PKM
(Nurhasanah, 2016). Uji yang disarankan cukup efisien karena meningkatkan penge-
pemateri untuk uji homogenitas adalah Levene tahuan peserta tentang penelitian eksperimen
test dimana uji ini sudah terdapat pada dengan dibuktikan dengan perbandingan nilai
software SPSS. pre-test dan post-test.
Di akhir penjelasan pemateri sedikit Keterbatasan waktu menjadi penyebab
mempraktekkan bagaimana cara menganalisis hanya sebagian peserta yang dapat me-
data dengan bantuan software SPSS. Respon nyelesaikan penyusunan draf proposal
peserta sangat positif dan sangat tertarik untuk penelitian eksperimen dan tetapi terdapat pe-
melakukan praktek tersebut. Namun serta yang mampu menyusunnya sesuai
dikarenakan terbatasnya waktu maka dengan kriteria yang diinginkan Tim PKM.
pertemuan antara peserta dan tim PKM Terakhir, terdapat sebagian peserta yang
berikutnya adalah pelatihan praktek analsis masih belum bisa membedakan antara
data penelitian dengan software SPSS. penelitian eksperimen dengan penelitian tin-
Setelah rangkaian acara materi selesai, dakan kelas. Implikasi pentingnya adalah
peserta diberikan post-test. Perbedaan nilai guru di Indonesia membutuhkan pelatihan
peserta sebelum dan setelah mengikuti tentang penelitian agar jenjang karir mereka
pelatihan tercermin dalam perbandingan nilai meningkat dan menjadi lebih profesional.
pre-test dan post-test. Kenaikan nilai
signifikan terlihat pada nilai post-test. Hal ini Saran
berarti bahwa pelatihan yang diberikan oleh Untuk pelaksana PKM berikutnya
tim PKM cukup efektif. Sehingga dengan diharapkan ketika melakukan praktek
diberikannya pelatihan tentang penelitian penyusunan kerangka proposal penelitian ek-
eksperimen dapat meningkatkan pemahaman sperimen hendaknya peserta diberikan
peserta tentang penelitian eksperimen kebebasan untuk menggunakan alat entah itu
(Khumaedi, Sunyoto, & Nugroho, 2017). bolpoin dengan lembar kerja atau justru lang-
sung mengerjakannya di laptop. Hal ini dil-
KESIMPULAN DAN SARAN akukan agar peserta dapat dengan mudah
Kesimpulan mengubah kerangka proposal menjadi draf
ISSN
80 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani Volume 3 No 1 Juli 2019
ISSN
82 2580-4332 (online)
DOI:doi.org/10.21009/JPMM.003.1.5