Professional Documents
Culture Documents
2 PB
2 PB
Abstract
West Kalimantan is one area that has many freshwater areas, which include rivers, lakes and
swamps, this condition causes many endemic species to be found in Kalimantan. The purpose of
this study was to record and find the diversity of freshwater fish species in Nanga Salin Hamlet,
Putussibau Selatan District, Kapuas Hulu Regency. This research was conducted from 27
September 2020 – 07 November 2020. The determination of the research station was carried out
by purposive sampling based on: (1) river areas where according to public information there
were a lot of fish and (2) the characteristics of the waters where the research was conducted.
Based on this, the location of this research was determined as many as three observation
locations, namely: Keriau River, Talai River and Lisum River. From 9 observation stations, 54
species of freshwater fish were identified (12 families). There are 42 species of fish found in the
Keriau River (10 families). There are 23 species in the Talai River (4 families), while in the Lisum
River there are 15 species (4 families). The river in the research location has enormous potential
as a freshwater fish habitat. This is indicated by the large number of fish species identified from
this area.
Keyword: Fish Diversity, Keriau river, Lisum river, Nanga Salin Hamlet, Talai river.
Abstrak
Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang banyak memiliki kawasan perairan tawar,
yang meliputi sungai, danau dan rawa, kondisi ini menyebabkan banyak ditemukan jenisyang
endemik untuk Kalimantan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendata dan menemukan
keanekaragaman jenis ikan air tawar di Dusun Nanga Salin Kecamatan Putussibau Selatan
Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2020 – 07
November 2020. Penentuan stasiun penelitian dilakukan secara purposive sampling
berdasarkan: (1) wilayah sungai yang menurut informasi masyarakat banyak terdapat ikan dan
(2) karakteristik perairan tempat penelitian dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka lokasi
penelitian ini ditentukan sebanyak tiga lokasi pengamatan, yaitu: Sungai Keriau, Sungai Talai
dan Sungai Lisum. Dari 9 stasiun pengamatan teridentifikasi 54 jenis ikan air tawar (12 famili).
Ada 42 jenis ikan yang ditemukan di Sungai Keriau (10 famili). Di Sungai Talai terdapat 23
spesies (4 famili), sedangkan di Sungai Lisum terdapat 15 spesies (4 famili). Sungai di lokasi
penelitian memiliki potensi yang sangat besar sebagai habitat ikan air tawar. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya jenis ikan yang teridentifikasi dari daerah ini.
Keyword: Keanekaragaman Ikan, Sungai Keriau, Sungai Lisum, Dusun Nanga Salin, Sungai
Talai.
757
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara masih dalamkondisiyang sangat baik, di
kepulauan dengan tingkat biodiversitas sekitardaerah sempadan masih ditemukan
tertinggi setelah Brazil dan pertama di Asia, tutupan hutan sekunder, dan hal ini
secara geografis wilayah Indonesia berada menyebabkan kondisi keanekaragaman
di antara dua samudra, yaitu Samudra hayati ikan juga masih baik. Kegiatan
Hindia dan Pasifik sehingga membuat penangkapan ikan secara terus menerus
keanekaragaman hayati melimpah dapat mengakibatkan berkurangnya
(Budiman et al., 2002). Jumlah jenis ikan populasi maupun keanekaragaman jenis
air tawar Indonesia berdasarkan koleksi ikan. Hingga saat ni belum tersedia data
yang ada di Museum Zoologi Bogor sekitar yang spesifik tentang keanekaragaman
1300 jenis, hampir 44% ikan di Asia jenis ikan air tawar di Dusun tersebut.
Tenggara berada di Indonesia (Nurudin et Berdasarkan hal tersebut maka perlu
al., 2013). Berdasarkan beberapa penelitian dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
yang telah dilakukan di Kalimantan Barat mengetahui keanekaragaman jenis ikan air
jumlah spesies ikan air tawar yang telah tawar di Dusun Nanga Salin, Kecamatan
ditemukan antara lain 112 spesies ikan di Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas
Taman Nasional Betung Kerihun Hulu.
(Rachmatika & Haryono, 1998), 21 spesies METODE PENELITIAN
ikan dari 9 famili ditemukan di Riam Penelitian dilaksanakan pada 3 (tiga)
Banangar (Adis et al., 2014), 13 spesies lokasi yaitu : Sungai Keriau, Sungai Talai
ikan dari 3 famili di Hulu Sungai Mentuka dan Sungai Lisum yang terdapat di
Kabupaten Sekadau (Kristianti et al., kawasan hutan lindung Dusun Nanga Salin
2017), 45 spesies ikan dari 16 famili di Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten
Sungai Dong Sandar dan 28 spesies dari 7 Kapuas Hulu. Penelitian ini dilakukan dari
famili di Sungai Rempangi Kabupaten 20 September – 15 November 2020.
Ketapang (Saputra, 201), beberapa jenis Alat yang digunakan pada penelitian
ikan yang umum ditemukan di Kalimantan ini adalah: peta lokasi penelitian skala
diantaranya gabus (Channa striata), 1:100.000, umpan pancing (ikan kecil,
Toman (Channa lateristiarata),Tapah ( kucur, cacing tanah, belalang, buah jambu
Wallago leeri), betok (Anabas testudineus). monyet, kulit pohon sengkuang dan buah
Keanekaragaman dan kelimpahan ikan ara), jala tebar (mata jaring 2,5cm), pukat
dalam sungai dipengaruhi oleh kondisi (mata jaring 1,5cm, 3,5cm dan 13,5cm),
lingkungan sekitarnya, selain itu ikan juga pancing (berbagai ukuran), kaliper,
mempunyai nilai ekonomis yang cukup meteran, timbangan gantung, GPS, kamera,
tinggi sehingga penduduk sekitar tallysheet, sampan dan mesin tempel.
memanfaatkannya untuk kebutuhan Bahan yang digunakan adalah buku
konsumsi dengan cara menjaring dan identifikasi ikan (Kotellat et al., 1993),
memancingnya. Kondisi wilayah penelitian buku Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit
Tigapuluh. Pemakaian beberapa jenis alat
758
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
tangkap ini dengan tujuan agr bisa dan jumlahnya, setiap jenis ikan dibuat
mendapatkan hasil tangkapan yang dokumentasinya, identifikasi mengacu
komprehensif yang dapatmewakili daerah kepada buku identifikasi (Kottelat et al.,
penelitian, memingat jenis-jenis ikan 1993) dan buku Ikan Air Tawar di
memiliki sifat dan habitattempat tinggal Ekosistem Bukit Tigapuluh.
yang bervariasi. Analisis Data
Penelitian dilakukan dengan metode Untuk menganalisis data digunakan
survei, pengambilan data dilakukan dengan beberapa rumus sebagai berikut:
membuat titik stasiun penelitian. Penentuan Indeks Dominansi (Indeks of Dominance) /
stasiun penelitian dilakukan dengan Simpson (D), Ferianita (2007)
Purposive Sampling didasarkan atas: (1) 𝑠
759
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
760
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
%
Akysidae
Bagridae
2%
2% 22%
2%
2% 2%
%5%2%
2% 5% Clariidae
Cobitidae
Cyprinidae
72%
Gyrinocheilidae
Mastacembelidae
Osphronemidae
Jenis ikan yang berhasil famili diwakili oleh satu jenis saja. Hasil
dikumpulkan sebanyak 54 jenis ikan air penelitian dibeberapa sungai di kawasan
tawar yang didominasi oleh famili Kalimantan Barat menunjukkan bahwa
Cyprinidae (30 jenis/72 %) sementara famili Cyprinidae terlihat lebih
family lainnya memiliki jumlah jenis mendominasi jika dibandingkan dengan
yang sedikit,yaitu 5 % atau dibawahnya famili ikan air tawar lainnya. Menurut
(Gambar 1). Pada Sungai Keriau 43 Rachmatika & Haryono (1996), famili
jenis, Sungai Talai 23 jenis ikan air tawar cyprinidae merupakan ikan yang
yang didominasi oleh famili Cyprinidae mendominasi di daerah kawasan Taman
(19 jenis), Sungai Lisum sebanyak 15 Nasional Betung Kerihun di perbatasan
jenis ikan air tawar yang didominasi oleh Kalimantan Barat dan Malaysia. Hal
famili Cyprinidae (12 jenis) (Gambar 2). yang sama juga dilaporkan di Sungai
Adapun famili yang sedikit jumlah Dong Sandar dan Sungai Rempangi
anggotanya meliputi famili Bagridae (3 Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat
jenis), Cobitidae (3 jenis), Akysidae, (Ongki, 2018) dan di Sungai Kepari dan
Clariidae, Grinocheilidae, Sungai Emperas Desa Kepari
Mastacembelidae, Osphronemidae, Kecamatan Sungai Laur Kabupaten
Pangasiidae, Siluridae, Sisoridae, dan Ketapang (Siska, 2020).
Tetraodontidae yang masing-masing
761
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
JUMLAH JENIS
Lisum…
Keriau
42 jenis
Talai
23 jenis
762
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
Gambar 1. Jenis Buah dan Kulit Pohon Yang Digunakan Sebagai Umpan Ikan
(Types of Fruit and Tree Bark Used As Fish Bait)
Keanekaragaman jenis spesies ikan di dalamnya sungai, serta jumlah ketersediaan
sungai sangat berkaitan dengan banyaknya pakan ikan yang masih melimpah secara
tipe habitat dan kerapatan vegetasi. Tipe kualitatif diamati selama penelitian di
habitat yang tersedia seperti: berarus deras, Sungai Keriau. Artinya semakin banyak
kerangan, lubuk-lubuk, rangkang, jeram- tipe habitat dan pakan yang tersedia pada
jeram pendek (cascades) dengan dipagari suatu sungai maka akan mempengaruhi
batuan dan batuan berukuran besar jumlah jenis yang didapat.
(boulder), disertai dengan semakin Berdasarkan informasi yang didapat dari
lebarnya sungai. Sungai Keriau memiliki masyarakat, terdapat jenis ikan yang
tipe habitat yang beragam seperti: arus bersifat musiman (terdapat pada bulan-
tenang sampai arus deras, lebar dan bulan tertentu) sehingga ikan ini tidak bisa
763
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
ditangkap. Jenis ikan yang dimaksud menuju ke anakan sungai untuk mencari
adalah Homaloptera orthogoniata, Tor makan.
soro, Hampala macrolepidota, Komposisi Ikan Air Tawar Pada
Gastromyzon fasciatus dan Gastromyzon Masing-Masing Perairan
sp1, jenis ikan ini hanya bisa ditemukan Komposisi jenis ikan air tawar yang
pada saat musim kemarau panjang. Pada terdapat di lokasi penelitian dapat diketahui
musim hujan banyak ikan yang mencari dari perhitungan indeks dominansi, indeks
pakan keluar dari sarangnya sehingga susah keanekaragaman jenis, indeks kemerataan
untuk mendapatkannya, ikan akan pergi jenis dan indeks kekayaan jenis yang dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indeks Dominansi, Indeks Keanekaragaman Jenis, Indeks Kemerataan
Jenis dan Indeks Kekayaan Jenis (Dominance Index, Species Diversity
Index, Species Evenness Index and Specific Richness Index).
Sungai Sungai Sungai
No. Indeks
Keriau Talai Lisum
1. Dominansi (D) 0,05 0,09 0,22
2. Keanekaragaman Jenis (H’) 3,26 2,67 2,04
3. Kemerataan Jenis (E) 0,87 0,85 0,75
4. Kekayaan Jenis (R) 8,20 4,48 3,08
764
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
765
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
766
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
767
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
banyaknya jumlah individu suatu jenis ikan sedang. Indeks dominan (C) pada ketiga
yang tertangkap. Jumlah individu satu jenis sungai menunjukkan tidak terdapat jenis
ikan terbesar diberi nilai tertinggi 10, urutan yang mendominasi dengan nilai (C) 0,05 di
berikutnya diberi dengan nilai 9 demikian Sungai Keriau, (C) 0,09 di Sungai Talai dan
seterusnya sampai dengan nilai 1. Nilai (C) 0,22 di Sungai Lisum. Sungai dilokasi
total indeks biologi terbesar terdapat di penelitian memiliki potensi yang sangat
Sungai Keriau yaitu 102 kemudian Sungai besar sebagai habitat ikan air tawar. Hal ini
Talai 88 dan Sungai Lisum 85. Hasil ditunjukkan dengan banyaknya jumlah
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. jenis ikan yang teridentifikasi dari wilayah
Jenis ikan yang didapat tidak terlepas ini.
dari alat tangkap yang digunakan pada UCAPAN TERIMA KASIH/
setiap stasiun. Tujuan penggunaan setiap ACKNOWLEDGEMENT
alat tangkap dapat mempengaruhi jumlah Penulis mengucapkan terimakasih
komposisi jenis dan individu, hal ini sebesar-besarnya kepada Kepala Desa
dikarenakan setiap alat tangkap memiliki Uheng Koreho yang telah memberikan izin
kelebihan dan kelemahan masing-masing kepada penulis untuk melakukan penelitian
(Nurudin et al., 2013). Kondisi stasiun di Dusun Nanga Salin. Penelitian ini juga
pengamatan yang berbeda membuat jenis didukung oleh DIPA Fakultas Kehutanan
alat tangkap tertentu tidak dapat digunakan. tahun 2021.
Misalnya pada Sungai Talai tidak dapat DAFTAR PUSTAKA
dipasang pukat 13,5cm karena pada bagian Adis MA, Setyawati TR, Yanti AH. (2014).
dasar sungai terdapat rangkang dimana jika Keragaman Jenis Ikan Arus Deras di
tetap dipasang akan mengakibatkan pukat Aliran Riam Banangar Kabupaten
Landak. Jurnal Protobiont 3 (2): 209
tersangkut saat diangkat ke permukaan
- 2017.
KESIMPULAN
Penelitian ini berhasil mengdentifikasi Budiman, Arie, A.J. Arief, A.H.
54 jenis ikan air tawar (12 famili). Jenis Tjakrawidjaja. (2002). Peran Musim
Zoologi Dalam Penelitian dan
ikan yang ditemukan di Sungai Keriau
Konservasi Keanekaragaman Hayati
sebanyak 42 jenis (10 famili). Sungai Talai (ikan). Jurnal Iktiologi Indonesia 2
terdapat 23 jenis (4 famili), sedangkan di (2) : 51 - 55.
Sungai Lisum terdapat 15 jenis (4 famili).
Ferianita F. M. (2007). Metode Sampling
Famili Cyrinidae yang terbanyak dari
Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
famili-famili lainnya ada 39 jenis ikan.
Indeks keanekaragaman ketiga sungai Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N.
tergolong sedang sampai tinggi. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo.
(1993). Freshwater Fishes of
Keanekaragaman jenis ikan di Sungai
Western Indonesia and Sulawesi
Keriau tergolong tinggi dengan indeks (H’) (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian
sebesar 3,26, sedangkan nilai indeks Barat dan Sulawesi). Periplus
keanekaragaman pada Sungai Talai (H’) Editions-Proyek EMDI. Jakarta.
2,67 dan Sungai Lisum (H’) 2,04 tergolong
768
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
769
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
Lampiran
Tabel 1. Daftar Jenis Ikan yang Didapatkan pada Sungai Keriau, Sungai Talai dan
Sungai Lisum (List of Fish Species Found in Keriau River, Talai River and Lisum
River).
Sungai
No. Famili/Nama Ilmiah Keriau Talai Lisum
Indeks Indeks Indeks
Jumlah Jumlah Jumlah
Bio Bio Bio
1. Akysidae
1. Acrochordonichthys strigosus 2 1 - - - -
2. Bagridae
1. Hemibagrus wyckii 2 1 - - - -
2. Mystus nemurus 4 3 23 9 4 6
3. Leiocassis micropogon 1 1 - - - -
3. Clariidae
1. Clarias nieuhofii - - - - 1 3
4. Cobitidae
1. Acantopsis dialuzona - - 1 1 - -
2. Botia macracantha 1 1 - - - -
3. Botia hymenophysa 2 1 3 3 1 3
5. Cyprinidae
1. Barbichthys laevis - - 2 2 - -
2. Barbodes collingwoodi 7 6 4 4 2 4
3. Barbonymus schwanenfeldii 6 5 24 10 - -
4. Crossocheilus cobitis 5 4 - - -
5. Crossocheilus langei 2 1 - - 11 9
6. Crossocheilus oblongus - - - - 2 4
7. Cyclocheilichthys apogon 1 1 6 5 3 5
8. Cyclocheilichthys armatus 3 2 12 7 - -
9. Cyclocheilichthys repasson 2 1 3 3 - -
10. Epalzeorhynchos kallopterus 1 1 1 1 - -
11. Garra borneensis 3 2 - - - -
12. Hampala bimaculata 2 1 4 4 4 6
13. Labiobarbus festivus 1 1 - - - -
14. Labiobarbus lineatus 10 7 4 4 3 5
15. Lobocheilos bo 17 9 - - - -
16. Lobocheilos falcifer 12 8 - - - -
17. Lobocheilos hispidus 4 3 - - 5 7
18. Lobocheilos sp1 1 1 - - - -
19. Lobocheilos sp2 - - 1 1 - -
20. Luciosoma setigerum 1 1 - - - -
21. Mystacoleucus marginatys 4 3 1 1 - -
22. Osteochilus borneensis 2 1 2 2 - -
23. Osteochilus chini 1 1 - - - -
24. Osteochilus enneaporos 1 1 4 4 - -
25. Osteochilus sp1 1 1 - - - -
26. Osteochillus hasseltii - - 1 1 - -
27. Osteochilus microcephalus - - 2 2 - -
28. Osteochilus sp2 1 1 - - - -
29. Osteochilus sp3 1 1 - - - -
770
JURNAL HUTAN LESTARI (2022)
Vol. 10 (4): 757 – 771
Sungai
No. Famili/Nama Ilmiah Keriau Talai Lisum
Indeks Indeks Indeks
Jumlah Jumlah Jumlah
Bio Bio Bio
30. Osteochilus sp4 1 1 - - 1 3
31. Osteochilus vittatus 1 1 2 2 - -
32. Osteochilus wandersii 2 1 10 6 3 5
33. Puntius binotatus - - - - 7 8
34. Rasbora dusonensis - - - - 4 6
35. Rasbora sp1 4 3 13 8 - -
36. Rasbora sp2 - - 10 6 - -
37. Rasbora sp3 - - - - 41 10
38. Schismatorhynchos heterorhynchus 10 7 - - - -
39. Tor tambra 3 2 - - - -
6. Gyrinocheilidae
1. Gyrinocheilus pustulosus 18 10 - - - -
7. Mastacembelidae
1. Mastacembelus erythrotaenia 1 1 - - - -
8. Osphronemidae
1. Osphronemus Goramy - - 2 2 - -
9. Pangasiidae
1. Pangasius nasutus 3 2 - - - -
10. Siluridae
1. Silurichthys schneideri 2 1 - - - -
11. Sisoridae
1. Bagarius yarrelli 1 1 - - - -
12. Tetraodontidae
1. Tetraodon cocchichinensis 1 1 - - - -
771