SURAT PERJANJIAN JUAL BELI
PROYEK PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS
NEGARA (PLBN) TERPADU YETETKUN, KAB. BOVEN
DIGOEL — PAPUA.
PENGADAAN MATERIAL ALAM/LOKAL
Nomor : 337/SPUB/NK.DIV-GED/PLBN-YETETKUN /LOG/04/2022
Tanggal : 25 April 2022
NINDYA
ANTARA
PT.NINDYA KARYA (Persero)
DENGAN
UD. FATMA JAYA‘SURAT PERJANJIAN JUAL BELT
PT. NINDYA KARYA (Persero)
Nomor ; 337/SPJB/NK.DIV-GED/PLBN-YETETKUN /LOG/04/2022
dengan
UD. FATMA JAYA
PENGADAAN MATERIAL ALAM/LOKAL AGGREGAT
PROYEK PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU YETETKUN, KAB.
BOVEN DIGOEL ~ PAPUA
Pada Heri ini, Senin Tanggal Dua Puluh Lima Bulan April Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua (25-04-2022), kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : MUHAMMAD IGBAL
Jabatan + Project Manager
Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu
Yetetkun, Kab. Boven Digoel - Papua
Nama Perusshean : PT NINDYA KARYA (Persero)
Alamat J, Letjend Haryono MT. Kav.22, Jakarta 13630
NP.WP + 01.001.612-9.093,000
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. NINDYA KARYA (Persero), yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
2. Nama > JAMAL
Jabatan 2 Direktur
Nama Perusahaan UD, FATMA JAYA
No. Itin 514.2/194/PK/DPMPTSP/2019
Alamat : JL. Trans Papua Arah Mindiptana KM.03 Kamp.Sokanggo
Distrik Mandobo
NP.W.P + 16.873,002.6-956.000.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UD. FATMA JAYA, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA;
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK telah sepakat dan mengikatkan diri untuk mengadakan Perjanjian Pengadaan
Material/Barang Berupa Material Alam pada Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoe! - Papua dan setuju untuk menandatangani
bersama berdasarkan
1. Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA, No. 28.3/Fatma-PH/09/2021 tanggal 28
September 2021.
2. Berita Acara Negosiasi tanggal, 2 Oktober 2021.
3. PO dengan Nomor : 0082/GEDUNG/03/0510200364/Hutang/04/2022 tanggal 25 April
2022,
4. Surat-surat, Bill of Quantitty, Spesifixasi Teknis, RKS, gambar-gambar, berita acara
Klarifikasi/aanwijzing atau dokumen-dokumen pendukung lain yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA atau oleh Pemilik Proyek/Pemiberi Tugas, yang berhubungan dengan
material yang dipesan,
Dengan syarat-syarat dan ketentuan diatur dalam pasal-pasal sebagai berikutPASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk membeli bahan/material dari PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA menyatakan bersedia menjual bahan/material berupa Material Alam, kepada
PIHAK PERTAMA dan akan dipergunakan untuk Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoel - Papua
PASAL 2
LINGKUP JUAL BELI BARANG
LinglupJual Bal barang terdi dar:
engadaan barang berupa Material Alam/Lokal
2. Mutu material memenuh satondart peraturen pemerntah yang berlaku diantaranya
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Nasional
(PUB)
3. Harga material Franco Proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun On Site
4. Spesifikasi Barang sesuai dengan spesifikasi yang di setu{ui pihak pemberi Tugas Kepada
PT NINDYA KARYA (Persero) Lengkap sesuai kesepakatan kedua belah Pihak.
5. Bahan/Material tersebut diatas, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut BARANG
PASAL 3
VOLUME, HARGA SATUAN DAN NILAI JUAL BELT
1. PARA PIHAK sepakat bahwa bahwa nilai Jual Beli sebagai berikut :
HARGA
NO KETERANGAN / URAIAN BANYAKNYA HAR = SAT. TOTAL
1 _|Agregat Kelas A 26a Ma 1.150.000 303,600,000
FERBTLANG = FoTAL 305,500,000
Tiga Ratus Tiga Juta Enam Ratus Ribu | PPn 10%
Rupian BUMLAH 305.600.000
2. Jumlah harga tersebut diatas sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan
pasal 22 sebesar 1,5% sesual PMK No. 34/PMK.010/2017 tanggal 1 Maret 2017.
3. Harga satuan barang adalah tetap, sampai dengan _kebutuhan PIHAK PERTAMA terpenuhi
seluruhnya.
4, Harga satuan tersebut pada pasal 3 ayat 1 surat perjanjian ini Franco Proyek Pos Lintas
Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun On Site
5. PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan / klaim / biaya dari PIHAK manapun
yang timbul akibat pelaksanaan pengadaan material yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PENGADAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan setelah PO diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA atau
sampai dengan selambat lambat nya tanggal 31 Mei 2022.
2. Penyerahan barang/material ditetapkan secara bertahap sesual Kebutuhan dilapangan
‘atau_mengikuti jadwal yang telah disepakai KEDUA BELAH PIHAK, terhitung sejak
enandatanganan Surat Perjanjian ini.3. PIHAK KEDUA harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan Barang
sesuai dengan jadwal lapangan dan akan diperbaharui/dirinci sesuai kebutuhan lapangan
sampai dengan kebutuhan dilapangan terpenuhi secara keseluruhan.
PASAL 5
SERAH TERIMA PENGADAAN BARANG
1. Berita acara serah terima dibuat bahwa “Barang-barang” telah diterima oleh Pihak
Pertama dalam keadaan baik dan utuh sesuai dengan PO dan dilengkapi surat jalan
pengiriman dan Berita Acara Serah Terima Barang/Material yang ditandatangani PARA
PIHAK.
2. Pihak Pertama berhak melakukan penolakan atas sebagian atau seluruh Barang-barang
yang cikirim olen Pihak Kedua. Apablla menurut peniiaian Plhak Pertama barang-
barang tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sesuai PO yang ditentukan atau
terdapat cacat atau kekurangan dan atas hal ini Pihak Kedua harus melakukan
penggantian serta tidak berhak atas tambahan biaya apapun serta tambahan waktu
penyelesaiannya.
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam Surat
Perjanjian ditetapkan sebagai berikut :
1L. Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan secara Cash Before Delivery setelah material
diterima, dan UD. FATMA JAYA melengkapi dokumen tagihan secara lengkap & benar
sesuai ketentuan akuntasi, diterima oleh PT Nindya Karya (Persero).
2. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA berdasar prestasi
penyerahan barang yang dituangkan dalam berita acara Serah Terima Barang yang
disetujui dan ditanda tangani oleh PARA PIHAK.
3. Pembayaran setiap tahapan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan
setelah PIHAK PERTAMA menerima dokumen tagihan dari PIHAK KEDUA yang dilengkapi
lampiran-lampiran secara lengkap dan betul sesuai ketentuan akuntansi, sebagai berikut:
= Kuitansi bermaterai cukup dan Invoice tagihan minimal rangkap 3 (tiga) 1 Asli dan 2
Copy
= Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB), baik secara partial maupun komulatif (1
Asli, 2 Copy).
- Berita Acara Pembayaran (BAP) (1 Asli, 2 Copy).
= Surat Jalan Barang (1 Asli, 2 Copy).
~ Copy Surat Perjanjian Jual Beli (SPB)
~ Copy Surat Pemesanan Barang / Order Pembelian
= Copy berita acara pembayaran sebelumnya apabila tagihan dilaksanakan secara
bertahap.
4. Pembayaran tagihan PIHAK KEDUA akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA melalui ke
rekening :
Nama Bank : Bank BNI
‘Atas nama > JAMAL
No. Rekening : 1145917649PASAL 7
PEMERIKSAAN MUTU / KUALITAS
1. Barang tersebut pada Pasal 3 Surat Perjanjian ini harus dalam keadaan balk, memenuhi
spesifikasi atau standar mutu dan kualitas yang telah ditetapkan dan dapat diterima PIHAK
PERTAMA, Pemilik pekerjaan dan Konsultan Pengawas pada Proyek yang dimaksud.
2. Inspeksi Barang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, Konsultan Pengawas dan atau
Pemilik Pekerjaan/Owner atas dasar spesifikasi.
3. Pengajuan klaim atas kualitas Barang harus diajukan secepatnya atau selambat-lambatnya
1 (Satu) bulan sejak dilakukan serah terima Barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.
4. Pengajuan kiaim atas kerusakan dan atau kekurangan Barang harus diajukan selambat-
lambatnya 30 (1iga Pulun) nant Kalender sejak seran terima dan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
KLAIM KENAIKAN HARGA.
Pada kontrak ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan menuntut biaya tambahan kenaikan harga
(kiaim) sampai dengan kebutuhan dilapangan sesuai Perjanjian ini terpenuhi. Harga satuan
‘tersebut dalam Pasal 3 diatas bersifat tetap (Fixed Price), berlaku sampai kebutuhan BARANG
pproyek dimaksud terpenuhi seluruhnya, sesuai schedule yang telah disepakati KEDUA BELAH
PIHAK.
PASAL 9
PAJAK
4. Pajak— pajak yang bertalian dengan Perjanjian ini, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
dan segera cilunasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA Wajid menyerahkan bukti pembayaran pajak dan atau iuran lain apabila
diminta oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 10
TATA TERTIB
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan BARANG yang
diperjanijikan ini dari kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau
mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita PIHAK PERTAMA yang ditimbulkan
oleh PIHAK KEDUA dan atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun Karena
kelalaian.
3. Pelaksanaan Perjanjian ini mengikuti Sistem Manajemen Mutu, K3/OHSAS dan Manajemen
Lingkungan yang diimplementasikan oleh PIHAK PERTAMA.
4, PIHAK KEDUA melaksanakan pengadaan material dari sumber yang resmi/legal dengan
menunjukkan bukti yang sah, semua resiko yang terjadi akibat kesalahan pemt
barang/material yang tidak sesuai Perundang-undangan akan menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA,
5. Pihak Kedua bertanggung jawab atas pengiriman material/barang sampai dilokasi yang
telah disetujui Pinak Pertama tersebut. Segala kehilangan/kecurian selama dalam
perjalanaan menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.
8, PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala permasalahan hukum yang timbul dengan
para tenaga kerjanya, pemasok/supplier, serta segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pengadaan Barang, karenanya PIHAK KEDUA membebasken PIHAK
PERTAMA atas segala permasalahan hukum yang timbul dengan pihak-pihak tersebut.1
2
PASAL 11
KONDISI KRITIS
. Pelaksanaan pengadaan barang dinyatakan kritis apabila pengadaan terlambat dari time
schedule atau rencana kerja yang telah ditetapkan bersama, atau selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kalender dari Kontrak/PO ditanda tangani PIHAK KEDUA belum memulai
pekerjaan.
Kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, selanjutnya pengadaan tersebut akan
diselesaikan langsung oleh PIHAK PERTAMA atau diselesaikan melalui PIHAK KETIGA yang
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, dan seluruh biaya yang timbul dari penyelesaian pengadaan
bahan tersebut sepenunnya menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 12
‘SANKSI DAN DENDA
. Apabila terjadi penyimpangan kualitas/mutu yang disyaratken dalam Pasal 2 Perjanjian
ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti BARANG yang dibongkar tersebut dan segala
kerugian/biaya yang timbul akibat penyimpangan mutu tersebut menjadi beban PIHAK
KEDUA,
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan BARANG tersebut sebagian
atau keseluruhan sebagaimana syarat-syarat dalam Perjanjian ini maupun jadwal yang
telah ditentukan dan bilamana PIHAK PERTAMA dengan terpaksa mengambil tindakan
atau langkah-langkah untuk mengatasinyatermasuk kemungkinan_memberkkan
pengadaan BARANG tersebut kepada pihak Iain, maka segala kerugian/biaya yang
‘mungkin timbul menjadi beban PIHAK KEDUA untuk dapat melaksanakan hal tersebut
PIHAK PERTAMA harus memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA.
Apabila PTHAK PFRTAMA nada suahi waktu dapat memhultikan hahwa PIHAK KFDUA
karena kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan PIHAK PERTAMA Karena kurang
/ tidak mampu bekerja atau gagal melaksanakan tugasnya atau berbuat/melakukan
tindakan-tindakan lain yang merugikan Kepentingan PIHAK PERTAMA atau dalam waktu 7
(Tujuh) hari kalender setelah Perjanjian ini ditanda tangani, PIHAK KEDUA belum juga
memulai kegiatannya, didahului peringatan tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut dengan
tenggang waktu 3 x 24 jam, maka PIHAK PERTAMA secara sepihak berhiak mencabut dan
memutuskan/membataikan Perjanjian ini tanpa memberikan ganti rugi apapun.
|. Apabila terjadi keterlambatan pengadaan dan pengiriman dari jadwal yang telah
ditentukan sesuai Pasal 4 ayat 1, maka PIHAK PERTAMA akan mengenakan denda
keterlambatan kepada PIHAK KEDUA sebesar 1°/oo (satu permil) perhari keterlambatan,
‘maksimal denda 5% dari nilai kontrak,
PASAL 13
KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE
Yong dimakeud Keadaan Memaksa/Force Majcure adalah hal- hal yang terjadi diluar
kemampuan PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA, seperti bencana alam, epidemi,
kebakaran, banjir, peperangan, huru-hara umum, pemogokan dan lain-lain yang
bersifatnya memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap pelaksanaan pengadaan
Barang dalam Jangka Waktu Pengadaan, dan dapat disetujul secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA.
. Apabila terjadi Keadaan Memaksa/Force Majeure, PIHAK KEDUA harus memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak terjadinya
keadaan memaksa/Force Majeure tersebut dengan bukti yang sah.
|. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui/menolak secara
tertulis keadaan memaksa/force majeure tersebut dalam jangka waktu 7 x 24 jam, sejak
pemberitahuan tersebut diterima oleh PIHAK PERTAMA atau menyesuaikan dengan
ketentuan yang ditetapkan melalui Keputusan Pemerintah.Pada dasarnya PIHAK PERTAMA hanya mempertimbangkan pemberian/penambahan
Jangka Waktu Pengadaan Barang atas terjadinya Keadaan Memaksa/Force Majeure.
Dalam hal PIHAK KEDUA mengalami Keadaan Memaksa/Force Majeure dan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA telah melampaui jangka waktu
sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA berhak menolak dan tidak
menyetujui Keadaan Memaksa/Force Majeure tersebut.
Dalam hal PIHAK PERTAMA menolak dan tidak menyetujui Keadaan Memaksa/Force
Majeure sebagaimana dimaksud ayat 5 Pasal ini, maka PIHAK KEDUA wajib melaksanaken
Pengadaan sebagaimana ketentuan Perjanjian dan tidak berhak atas perpanjangan jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang.
PASAL 14
RESIKO
Apabila hasil pengadaan oleh PIHAK KEDUA musnah (diluar karena Keadaan Memaksa)
sebelum dilakukan serah terima kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA tetap
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang Umbul akibat kelalalan PIHAK
KEDUA.
‘Apabila selama waktu pelaksanaan pengadaan Barang terjadi hambatan-hambatan yang
diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya barang/material Karena semata-mata
kesalahan PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat kemacetan pangadaan/pengiriman
Barang ini menjadi tanggung jewab PIHAK KEDUA, dan tidak dapat dijadikan alasan
keterlambatan atau pengadaan barang.
Apabila PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pengadaan Barang ini tidak memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan atau ditolak oleh Konsultan Pengawas/Pemilik Pekerjaan,
maka selambat-lambatnya 2 x 24 jam, PIHAK KEDUA harus segera mengambil dan
‘mengganti Kembali sejumiah yang ditolak serta segala biaya yang ditimbulkan menjadi
beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 15
PENAMBAHAN/PENGURANGAN
PENGADAAN BARANG
Apabila selama jangka waktu pengadaan barang terjadi perubahan gambar yang dapat
mengakibatkan pengadaan tambah atau pengadaan kurang, maka akan dibuatkan
‘addendum perjanjian dengan mengacu harga satuan yang terdapat dalam pasal 3 ayat 1
perjanjian ini.
Penambahan atau pengurangan pengadaan barang dianggap sah setelah mendapat
persetujuan/perintah dari PIHAK PERTAMA secara tertuls.
Perhitungan penambahan atau pengurangan barang dllakukan atas dasar harga satuan
yang tercantum dalam pasal 3 ayat 1 perjaniian ini. Apabila harga satuan barang tersebut
tidak tercantum dalam daftar harga satuan barang dalam dokumen ini, maka harga
satuan akan dilakukan negosiasi bersama.
‘Adanya pengadaan tambah/kurang dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu
penyelesaian pengadaan barang atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Perubahan harga akibat penambahan atau pengurangan pengadaan barang tersebut
dinitung berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang
diadakan perubahan saja.
PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang berkaitan
dengan atau timbul karena Perjanjian ini, baik selama pelaksanaan atau setelah selesai
pengadaan, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat oleh kedua belah pihak dan segala hasil yang dicapai dari musyawarah tersebutsecara hukum bersifat mengikat dan merupakan putusan akhir serta secara tertulis dan
ditanda tangani oleh para pihak yang bersangkutan.
2. Apabila musyawarah tersebut dalam ayat 1 Pasal ini tidak tercapai kesepakatan, maka
semua sengketa yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama
dan tingkat terakhir menurut peraturan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) oleh Arbiter-Arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut.
PASAL 17
PENYERAHAN PENGADAAN BARANG
KEPADA PIHAK KETIGA
Para pihak sepakat satu sama lain bahwa selama berlakunya Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
tidak diperkenankan untuk menyerahkan sebagian atau selurun Pengadaan Barang kepada
Pihak Ketiga secara sepihak tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian pengadaan Barang ini secara sepihak
setelah melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang
waktu 3 x 24 jam, apabila ;
a. PTHAK KEDUA telah memindah-tangankan pengadaan BARANG kepada Pihak ketiga,
atau ;
b.Terhitung dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak permintaan isan atau tertulis dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhinya
dan atau PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan BARANG sebagaimana
diatur dalam Pasal 4 Perjanjian ini, atau ;
Dalam waktu 7 (tuiuh) hari berturut-turut tidak segera memulai ekerjaan atau tidak
‘melanjutkan pengadaan Barang yang telah dimulai, atau ;
Teriambat melaksanakan sejumlah volume tahapan pengadaan BARANG berdasarkan
Jadwal pengadean seperti yang telah citentukan dalam Pasal 4 Perjanjian ini melebihi
14 (empat belas) hari kalender, kecuall apabila keterlambatan tersebut disebabkan
oleh Keadaan Memaksa/Force Majeure, atau ;
fe. PIHAK KEDUA berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA nyata-nyata tidak dapat
melaksanakan pengadaan/pengiriman Barang.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menunjuk periasok lain atas
kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pengadaan Barang
tersebut.
3. Dalam hal Pemutusan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi, tetapi
masih berhak atas nilai-nilal Barang yang telah diterima olen PIHAK PERTAMA. Penilaian
tersebut dilakukan dengan Berita Acara yang dibuat serta disetujul oleh PARA PIHAK.
4, Pembatalan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tidak menghapuckan
kewajiban PIHAK KEDUA untuk mengganti seluruh kerugian yang dialami PIHAK PERTAMA
akibat tindakan PIHAK KEDUA.
PASAL 19
PENUTUP
1. Dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau diperlukan dan/atau perubahan dan/atau
penambahan, maka Perjanjian ini dapat ditinjau kembali berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK yang dituangkan didalam amandemen/addendum yang seluruhnya merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini
2. Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat PARA PIHAK sejak3. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ditandatangani diatas materai yang
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA,
UD. FATMA JAYA PT. NINDYA KARYA (Persero)
Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven
Digoel - Papua
PROJECT MANAGER