Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

p ISSN 0216-4930

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPETENSI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ANGKASA PURA II
(PERSERO) KANTOR CABANG KUALANAMU

1
Bambang Nugroho, 2Imarlia Ginting, 3Sri Wanti Nasution, 4Eva Susanti, 5Ummy Syahti
1,2,3,4,5
Universitas Islam Sumatera Utara
1
bambang.nugroho@gmail.com, 2irmalia.ginting@gmail.com, 3sriwanti.nst@gmail.com, 4eva.susanti@gmail.com,
5
ummy.syahti@gmail.com

ABSTRACT

Optimal performance on each employee will affect the company's activities where it is expected by
the company that employees must always improve their performance for the benefit and benefit of
the company. Many factors can determine the ups and downs of the performance of employees in
each company. These factors include the things that influence motivation of employees, the
existence of a comfortable work environment and training related to employee competence. The
purpose of this study was to determine the effect of motivation, work environment and competence
on employee performance at PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Branch Office. This study
uses an associative approach, namely research conducted to determine the effect or relationship
between the independent variables with the dependent variable. The results showed that partial
motivation did not have a significant effect on employee performance. Partially work environment
has a significant effect on employee performance. Partially competence have a significant effect on
employee performance. Simultaneously motivation, work environment and competence have a
significant effect on performance. Obtained the results of the coefficient of determination is worth
0.825 or 82.5% meaning that around 82.5% of the performance variable can be explained by the
motivation variable, work environment and competence. Or it can be said that the contribution of
motivation, work environment and competence to employee performance at PT. Angkasa Pura II
(Persero) Kualanamu Branch Office is 82.5%. The remaining 17.5% is influenced by variables not
examined in this study.

Keywords: Motivation, Work Environment, Competence and Performance

ABSTRAK : Kinerja yang optimal pada setiap karyawan akan mempengaruhi aktivitas kegiatan
perusahaan dimana diharapkan oleh perusahaan bahwa karyawan harus selalu meningkatkan
kinerjanya demi kepentingan dan keuntungan perusahaan. Banyak faktor yang dapat menentukan
naik turunnya kinerja karyawan di setiap perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
hal-hal yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan, adanya lingkungan kerja yang nyaman dan
adanya pelatihan terkait kompetensi karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Penelitian ini menggunakan
pendekatan asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial
motivasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial
lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial
kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara simultan
motivasi, lingkungan kerja dan kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
Diperoleh hasil koefisien determinasi bernilai 0.825 atau 82.5% artinya menunjukkan bahwa
sekitar 82.5% variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, lingkungan kerja dan
kompetensi. Atau dapat dikatakan bahwa kontribusi motivasi, lingkungan kerja dan kompetensi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Kualanamu
adalah sebesar 82.5%. Sisanya sebesar 17.5% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Kinerja

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 130
p ISSN 0216-4930

1. Pendahuluan Namun berdasarkan awal riset di


Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan PT. Angkasa Pura II (Persero)
perusahaan tentunya membutuhkan sumber Kantor Cabang Kualanamu, pernyataan pada
daya salah satunya yaitu karyawan. Karyawan paragraf di atas tidak sesuai. Hal tersebut
merupakan sumber daya yang penting bagi ditandai dengan adanya beberapa fenomena
perusahaan karena memiliki bakat , tenaga dan yang tidak sejalan dengan pernyataan tersebut.
kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh Untuk mencapai motivasi kerja yang
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tanpa berkelanjutan pada karyawan, perusahaan telah
mesin canggih, perusahaan dapat terus melakukan berbagai macam cara dengan
beroperasi secara manual, akan tetapi tanpa memberikan kepada karyawan gaji, tunjangan,
karyawan, perusahaan tidak akan dapat berjalan kesempatan dalam pengembangan karir,
sama sekali. Dengan demikian karyawan pelatihan dan fasilitas sudah sesuai standar yang
merupakan faktor kunci yang harus ditetapkan pemerintah. Seperti contoh, gaji
dipertahankan pada suatu perusahan. Secara yang diberikan sudah melebihi batas minimum
umum karyawan sangatlah dibutuhkan oleh UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)
setiap perusahaan atau lembaga, karena tanpa Kabupaten Deli Serdang. Sesuai peraturan
karyawan pekerjaan tidak bisa terselesaikan dan pemerintah provinsi Sumatera Utara dalam
tentunya perusahaan tidak dapat beroperasi. Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Itulah mengapa setiap perusahaan Nomor 188.44/674/KPTS/2019 dinyatakan
membutuhkan karyawan untuk setiap bahwa UMK 2020 Kabupaten Deli Serdang
operasionalnya. sebesar Rp. 3.118.592. Fasilitas kerja dan
Adanya karyawan pada suatu perusahaan fasilitas kesehatan juga sudah dipenuhi oleh
tanpa dibarengi dengan kinerja yang baik maka perusahaan kepada karyawan. Namun hal
perusahaan tersebut akan mengalami tersebut tidak serta merta meningkatkan
keterlambatan dalam berkembang. Kinerja motivasi kinerja karyawan. Hal tersebut
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas ditandai dengan adanya karyawan yang bekerja
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam hanya untuk memenuhi jam kerja tanpa
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung memaksimalkan waktu kerjanya dengan
jawab yang diberikan kepadanya Maka tidak melaksanakan program kerja yang telah
heran apabila masing-masing perusahaan ditentukan, sedangkan perusahaan
mendambakan karyawan dengan kinerja yang mengharapkan kinerja yang lebih dari hal
maksimal. Pentingnya peningkatan kinerja pada tersebut seperti kemampuan berinovasi,
setiap karyawan akan mempengaruhi aktivitas berkolaborasi dengan unit lain dan loyal
kegiatan perusahaan dimana diharapkan oleh terhadap perusahaan.
perusahaan bahwa karyawan harus selalu Selain fenomena diatas, fenomena lain
meningkatkan kinerjanya demi kepentingan dan berdasarkan survey di lokasi penelitian terlihat
keuntungan perusahaan. Hal ini sejalan dengan bahwa ada beberapa ruang kerja yang kurang
hasil penelitian Bukhari dan Sjahril Effendi optimal seperti plafon terdapat rembesan air,
Pasaribu (2019) yang menyimpulkan bahwa ruangan yang terkesan kusam dikarenakan
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sudah memudarnya cat pada dinding ruang
karyawan adalah motivasi, lingkungan kerja kerja. Sirkulasi udara yang kurang baik,
dan kompetensi. bangunan perkantoran memiliki udara yang
Hal tersebut juga terjadi di perusahaan PT. mengandung lebih banyak zat kimia dan biologi
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang daripada di luar ruangan. Hal ini disebabkan
Kualanamu. PT. Angkasa Pura II merupakan karena kurang terpeliharanya sistem sirkulasi
salah satu perusahaan dibawah naungan dalam kantor dan terjadi kontaminasi udara
Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang yang dihasilkan dari penuaan gedung dan alat
bergerak di bidang jasa penerbangan. Memiliki kantor. Ruang kerja yang sempit dimana tidak
motivasi kerja yang tinggi, lingkungan kerja adanya sekat antara alat kerja dengan ruang
yang optimal dan adanya kompetensi yang kerja. Ditambah dengan kurangnya contoh
memadai sangat mempengaruhi kinerja teladan pada karyawan dengan grade/ level satu
karyawan. Hal diatas diharapkan akan tingkat diatas seperti kurang aktif mengarahkan
membentuk seorang karyawan profesional dan anggota dibawahnya, hanya menyuruh saja
dapat meningkatkan produktifitas perusahaan tanpa ikut bekerja dilapangan dan kurangnya
tersebut. komunikasi antara satu dengan yang lainnya.

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 131
p ISSN 0216-4930

Hal tersebut menurunkan kinerja karyawan sangat tergantung pada kemampuan manajerial
dikarenakan mereka merasa lingkungan kerja para manajemen atau pimpinan, baik denagan
tempat mereka bekerja kurang nyaman. membangun sistem kerja dan hubungan
Begitu juga halnya dengan fenomena industrial yang aman dan harmonis, maupun
kompetensi. Untuk meningkatkan kompetensi dengan mengembangan kompetensi karyawan,
personil, perusahaan telah memberikan diklat demikian juga dengan menumbuhkan motivasi
keseluruh personil karyawan teknik agar seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal.
mereka mampu merawat peralatan yang ada di Variabel motivasi, lingkungan kerja dan
Bandar Udara. Selain itu perusahan telah kompetensi dalam aplikasi dilapangan ternyata
melakukan Pelatihan diluar bidang kerjanya tidak semua variabel tersebut dapat
seperti pengadaan barang dan jasa. Hal tersebut mempengaruhi kinerja karyawan hal ini terbukti
tidak serta merta meningkatkan kinerja dari beberapa penelitian yang telah dilakukan.
karyawan. Hal tersebut ditandai dengan Motivasi karyawan tidak serta merta dapat
kurangnya kemampuan karyawan dalam mempengaruhi kinerja seperti beberapa faktor
menganalisa permasalahan pada suatu peralatan yang telah dijelaskan diatas hal tersebut sejalan
apabila terjadi kerusakan yang mengakibatkan dengan hasil penelitian Yuli Suwati (2013)
terputusnya operasional dari alat tersebut, yang menyimpulkan bahwa motivasi kerja
sedangkan PT Angkasa pura II (persero) core secara parsial tidak berpengaruh positif dan
bisnisnya adalah menjual jasa dan alat tersebut signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
merupakan salah satu jasa pelayanan untuk Tunas Hijau Samarinda.
pengguna jasa Bandar Udara. Lingkungan kerja sebagai salah satu
Banyak faktor-faktor yang dapat pendorong seseorang dalam bekerja juga tidak
mempengaruhi kinerja karyawan di setiap serta merta dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Faktor-faktor tersebut harus selalu karyawan, hal tersebut sejalan dengan hasil
diperhatikan oleh perusahaan agar tujuan dari penelitian Trisofia Junita Mamangke, Altje
perusahaan dapat terwujud. Sudah pasti setiap Tumbel danYantje uhing (2015) yang
perusahaan menginginkan kegiatan menyimpulkan bahwa lingkungan kerja tidak
operasionalnya berjalan dengan baik dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
mendapatkan hasil atau keuntungan yang PT. Bangun Wenang Beverages Company
meningkat setiap tahun berjalan. Ada tiga faktor Manado.
yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Begitu juga dengan kompetensi yang
Payaman J Simanjuntak (2005) merupakan kemampuan yang harus dimiliki
Faktor pertama yaitu faktor individu, oleh karyawan dalam bekerja untuk mencapai
faktor individu adalah kemampuan dan target kerja yang telah ditentukan oleh
keterampilan melakukan kerja. Kompetensi perusahaan atau organisasi ternyata ada yang
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap
yang dapat dikelompokan dalam dua golongan, kinerja karyawan sesuai dengan penelitian
yaitu kemampuan dan keteerampilan kerjaserta Rivki Pomalingo, Silva L Mandey dan Yantje
motivasi dan eyos kerja. Uhing (2015) yang menyimpulkan kompetensi
Faktor kedua yaitu faktor dukungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, kinerja.
karyawan memerlukan dukungan organisasi
tempat karyawan bekerja.Dukungan tersebut 1.1. Rumusan Masalah
adalah dalam bentuk pengorganisasian, Berdasarkan batasan masalah yang telah
penyediaan sarana dan prasarana kerja, penulis pilih maka dapat dirumuskan
kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
syarat-syarat kerja. Pengorganisasian 1) Apakah motivasi berpengaruh terhadap
dimaksudkan untuk memberikan kejelasan bagi kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II
setiap orang tentang sasaran yang harus dicapai (Persero) Kantor Cabang Kualanamu
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai 2) Apakah lingkungan kerja berpengaruh
sasaran tersebut. Setiap orang perlu memiliki terhadap kinerja karyawan pada PT.
dan memahami uraian jabatan dan tugas yang Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
jelas. Kualanamu
Faktor ketiga yaitu dukungan manajemen,
kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 132
p ISSN 0216-4930

3) Apakah kompetensi berpengaruh terhadap 3) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh


kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II kompetensi terhadap kinerja karyawan pada
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor
4) Apakah motivasi, lingkungan kerja dan Cabang Kualanamu?
kompetensi berpengaruh terhadap kinerja 4) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh
karyawan pada PT. Angkasa Pura II motivasi, lingkungan kerja dan kompetensi
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu terhadap kinerja karyawan pada PT.
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
1.2. Batasan Masalah Kualanamu?
Agar penelitian ini lebih fokus, sempurna
dan mendalam maka penulis memandang 2. Metode Penelitian
permasalahan penelitian yang diangkat perlu 2.1. Populasi
dibatasi sasaran fokus penelitiannya. Oleh Menurut Sugiyono (2012:57) “Populasi
sebab itu, penulis membatasi kajiannya hanya adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang
berkaitan dengan Pengaruh Motivasi, akan diteliti yang mempunyai kuantitas
Lingkungan kerja dan Kompetensi Terhadap (jumlah) dan karakteristik tertentu yang
Kinerja Karyawan Divisi Electrical And diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, ada
Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II pun yang menjadi kesimpulan bahwa “Populasi
Kantor Cabang Kualanamu. penelitian ini adalah karyawan pada PT.
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
1.3. Hipotesis Kualanamu Divisi Electrical and Mechanical
Berdasarkan batasan dan rumusan Facility berjumlah 54 Orang.
permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini 2.2. Sampel
adalah : Menurut Sugiyono (2012:115) sampel
1) Motivasi berpengaruh signifikan secara adalah sebagian dari jumlah populasi dan
parsial terhadap kinerja Karyawan PT. karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang tersebut. Pada penelitian ini, dikarenakan
Kualanamu. penelitian hanya berfokus pada karyawan Divisi
2) Lingkungan kerja berpengaruh signifikan Electrical and Mechanical Facility yang
secara parsial terhadap Kinerja Karyawan berjumlah sedikit maka sampel pada penelitian
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor ini menggunakan keseluruhan populasi yang
Cabang Kualanamu. ada yaitu 54 orang Karyawan menggunakan
3) Kompetensi berpengaruh signifikan secara sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012:122)
parsial terhadap Kinerja Karyawan PT. sampling jenuh yaitu teknik penetuan sampel
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang bila semua anggota populasi digunakan sebagai
Kualanamu. sampel.
4) Motivasi, Lingkungan Kerja dan
Kompetensi berpengaruh signifikan secara 2.3. Uji Normalitas
simultan terhadap Kinerja Karyawan PT. Uji normalitas untuk melihat apakah dalam
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang model regresi, variabel dependen dan
Kualanamu. independennya memiliki distribusi normal atau
tidak. Jika data menyebar di sekitar garis
1.4. Tujuan Penelitian diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
Berdasarkan rumusan masalah di atas yang maka model regresi memenuhi asumsi
telah diuraikan, maka dapat disimpulkan tujuan normalitas.
penelitian yang ada adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil olahan data
1) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh menggunakan data SPSS versi 22.0 maka di
motivasi terhadap kinerja karyawan pada ketahui uji normalitas menggunakan metode P-
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Plot adalah sebagai berikut :
Cabang Kualanamu?
2) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor
Cabang Kualanamu?

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 133
p ISSN 0216-4930

diagonal pada gambar, dengan demikian dapat


dinyatakan bahwa data telah terdistribusi secara
normal.

2.4. Uji Multikoleniaritas


Uji Multikoleniaritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi yang kuat antara variabel
independen dengan melihat nilai VIF (variance
inflasi factor) tidak melebihi 10, (Ghozali,
Gambar 1. Uji Normalitas Menggunakan P-Plot 2011, hal. 101).

Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-


titik telah membentuk dan mengikuti arah garis
Tabel 1, Coefficients Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -0.109 2.799 -0.039 0.969
Motivasi 0.179 0.091 0.197 1.960 0.056 0.346 2.892
Lingkungan 0.151 0.073 0.185 2.076 0.043 0.440 2.273
Kerja
Kompetensi 0.545 0.091 0.599 5.972 0.000 0.348 2.871
a. Dependent Variable: Kinerja

Jika dilihat pada tabel 1 diketahui bahwa Uji ini akan menyatakan terbebas dari
variabel motivasi (X1), lingkungan kerja (X2) Heteroskedastisitas jika titik-titik yang terdapat
dan kompetensi (X3) telah mengalami pada gambar tersebar secara acak. Gambar di
multikolinieritas dimana masing-masing nilai atas menunjukkan suatu pola yang tidak jelas
VIF tidak melebihi 10. menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y.
2.5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk 3. Hasil Pembahasan
menguji apakah dalam model regresi terjadi 3.1. Regresi Linier Berganda
ketidaknyamanan vaiance dari residual Analisis regresi disusun untuk melihat
pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika hubungan yang terbangun antara variabel
variance residual dari suatu pengamatan yang penelitian, apakah hubungan yang terbangun
lain tetap maka dikatakan homokedastisitas, dan positif atau hubungan negative. Berdasarkan
jika variance berbeda dikatakan olahan data yang telah dilakukan, maka dapat
heteroskedastisitas. Model yang baik adalah diketahui bahwa model hubungan dari analisis
tidak terjadi heteroskedastisitas. regresi linier berganda dapat dilihat dari tabel
berikut ini :

Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas Menggunakan


Scatterplot

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 134
p ISSN 0216-4930

Tabel 2. Coefficients Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0.109 2.799 -0.039 0.969
Motivasi 0.179 0.091 0.197 1.960 0.056
Lingkungan Kerja 0.151 0.073 0.185 2.076 0.043
Kompetensi 0.545 0.091 0.599 5.972 0.000
a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan pada tabel 2 maka dapat Kantor Cabang Kualanamu sebesar 15.1%
disusun model penelitian persamaan regresinya kontribusi yang diberikan lingkungan kerja
adalah sebagai berikut : terhadap kinerja karyawan dilihat dari
Y = -0.109 + 0,179X1 + 0,151X2 + 0,545X3 Unstandardized Coefficients pada tabel 4.11
Model persamaan regresi berganda diatas.
tersebut bermakna : 4) Nilai koefisien regresi X3 = 0,545
1) Nilai Konstanta sebesar -0.109 yang berarti menunjukkan apabila kompetensi
bahwa jika variabel independen yaitu mengalami kenaikan sebesar 100% maka
motivasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan akan mengakibatkan meningkatnya kinerja
kompetensi (X3) sama dengan nol, maka karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero)
kinerja (Y) adalah sebesar -0.109. Kantor Cabang Kualanamu sebesar 54.5%
2) Nilai koefisien regresi X1 = 0,179 kontribusi yang diberikan kompetensi
menunjukkan apabila kompetensi terhadap kinerja karyawan dilihat dari
mengalami kenaikan sebesar 100% maka Unstandardized Coefficientspada tabel 4.11
akan meningkatkan kinerja karyawan PT. diatas.
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
Kualanamu sebesar 17.9% kontribusi yang 3.2. Uji Hipotesis
diberikan kompetensi terhadap kinerja 3.2.1. Uji Parsial ( Uji t )
karyawan dilihat dari Unstandardized Uji statistik t dilakukan untuk menguji
Coefficients pada tabel 4.11 diatas. apakah variabel bebas (X) secara individual
3) Nilai koefisien regresi X2 = 0,151 mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak
menunjukkan apabila lingkungan kerja terhadap variabel terikat (Y).
mengalami kenaikan sebesar 100% maka 1) Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
akan mengakibatkan meningkatnya kinerja Karyawan
karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero)
Tabel 3. Uji t Variabel Motivasi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -0.109 2.799 -0.039 0.969
Motivasi 0.179 0.091 0.197 1.960 0.056
a. Dependent Variable: Kinerja

Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa Dari tabel 3 tentang pengaruh motivasi
variabel X1 yaitu motivasi memiliki signifikansi (X1) terhadap kinerja (Y) diperoleh nilai thitung
sebesar 0,056 lebih besar dari 0,05, artinya 1.960 < ttabel 2.00856 dengan probabilitas Sig
bahwa motivasi tidak berpengaruh secara 0,056, lebih besar dari α = 0,05. Dapat di
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. simpulkan bahwa motivasi (X1) secara parsial
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Kualanamu. kinerja (Y) pada Divisi Electrical and

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 135
p ISSN 0216-4930

Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Dengan

-2.00856 -1.960 0 1.960 2.00856

Gambar 3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

2) Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Tabel 4. Uji t Variabel Lingkungan Kerja
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
Lingkunga 0.151 0.073 0.185 2.076 0.043
n Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja

Pada tabel 4. di atas dapat diketahui bahwa thitung 2.076 > ttabel 2.00856 dengan probabilitas
variabel X2 yaitu lingkungan kerja memiliki Sig 0,043, lebih kecil dari α = 0,05. Dapat di
signifikan sebesar 0,043 lebih kecil dari 0,05 simpulkan bahwa lingkungan kerja (X2) secara
artinya bahwa lingkungan kerja berpengaruh parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. (Y) Divisi Electrical and Mechanical Facility
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
Kualanamu. Kualanamu. Dengan kriteria pengujian
Dari tabel 4. tentang pengaruh lingkungan hipotesis sebagai berikut :
kerja (X2) terhadap kinerja (Y) diperoleh nilai

-2.076 -2.00856 0 2.00856 2.076

Gambar 4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

3) Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan


Tabel 5. Uji t Variabel Kompetensi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
Kompetens 0.545 0.091 0.599 5.972 0.000
i
a. Dependent Variable: Kinerja

Pada tabel 5. di atas dapat diketahui bahwa signifikan terhadap kinerja karyawan pada
variabel X3 yaitu kompetensi memiliki Divisi Electrical and Mechanical Facility PT.
signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
artinya bahwa kompetensi berpengaruh Kualanamu.

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 136
p ISSN 0216-4930

Dari tabel 5. tentang pengaruh kompetensi parsial mempunyai pengaruh signifikan


(X3) terhadap kinerja (Y) diperoleh nilai thitung terhadap kinerja (Y) pada PT. Angkasa Pura II
5.972 > ttabel 2.00856 dengan probabilitas Sig (Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Dengan
0,000, lebih kecil dari α = 0,05. Dapat di kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
simpulkan bahwa pola kompetensi (X3) secara

-5.972 -2.00856 0 2.00856 5.972

Gambar 5. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

3.2.3. Uji Simultan ( Uji F ) berpengaruh secara signifikan atau tidak


Uji statistik F (simultan) dilakukan untuk terhadap variabel terikat (dependen). Hasil uji
mengetahui apakah variabel bebas secara simultan dapat dilihat dari tabel dibawah
(independent) secara bersama-sama ini :

Tabel 6. Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 708.175 3 236.058 78.342 ,000b
Residual 150.659 50 3.013
Total 858.833 53
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi,Lingkungan Kerja,Kompetensi

Berdasarkan dari tabel uji F diketahui Jika dibandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
bahwa terdapat nilai signifikan sebesar 0,000 maka dihasilkan 78.342 > 2.79 sehingga di
nilai signifikan ini lebih kecil dari 0,05 artinya simpulkan bahwa motivasi, lingkungan kerja
bahwa motivasi, lingkungan kerja dan dan kompetensi berpengaruh signifikaan
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa
kinerja karyawan pada Divisi Electrical and Pura II (Persero) Kantor Cabang Kualanamu.
Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu.

-78.342 -2.79 0 2.79 78.342

Gambar 6. Pengaruh Kompensasi, Analisis Jabatan dan Pola Pengembangan Karir Terhadap Kinerja

3.2.4. Koefisien Determinasi besarnya determinasi motivasi, lingkungan


Uji determinasi ini untuk melihat seberapa kerja dan kompetensi, dan pola pengembangan
besar motivasi, lingkungan kerja dan karir dalam menjelaskan variasi variabel
kompetensi dalam menjelaskan variasi variabel dependennya yaitu kinerja dapat dilihat pada
dependen yaitu kinerja. Untuk mengetahui tabel berikut ini :

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 137
p ISSN 0216-4930

Tabel 7. Koefisien Determinasi (R-Square)


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,908a ,825 ,814 1.736
a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Lingkungan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui Namun dari hasil penelitian ini
bahwa nilai Rsquare adalah sebesar 0,825 atau menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh
sama dengan 82.5% artinya bahwa motivasi, antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
lingkungan kerja dan kompetensi mampu untuk Berdasarkan hasil penelitian mengenai
menjelaskan kinerja karyawan Divisi Electrical pengaruh antara motivasi terhadap kinerja
and Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II karyawan pada Divisi Electrical and
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu adalah Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II
sebesar 82.5% dan sisanya 17.5% dijelaskan (Persero) Kantor Cabang Kualanamu yang
oleh variabel bebas yang lainnya yang tidak menyatakan thitung < ttabel yaitu 1.960 ≤ 2.00665
diikutsertakan ke dalam model penelitian ini. berada di daerah penerimaan H0 sehingga Ha
ditolak, hal ini dinyatakan bahwa motivasi tidak
4. Pembahasan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Dari hasil pengujian terlihat bahwa semua kinerja karyawan di PT. Angkasa Pura II
variabel bebas motivasi (X1), lingkungan kerja (Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Menurut
(X2) dan kompetensi (X3) mempunyai pengaruh Sutrisno (2009:116) ada beberapa faktor yang
terhadap variabel kinerja (Y) untuk lebih mempengaruhi motivasi seseorang salah
memperjelas terhadap rincian hasil analisis dan satunya yaitu kompensasi yang memadai.
pengujian tersebut dapat di jelaskan sebagai Berdasarkan hasil kerja/ usaha PT Angkasa
berikut : Pura II (Persero) tahun 2020 dalam mencari
4.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja keuntungan mendapati suatu kendala yang
Karyawan sangat besar yaitu telah terjadi pandemic Covid
Setiap karyawan yang bekerja harus 19 di seluruh dunia dan berimbas ke Negara
memiliki motivasi baik dalam membangkitkan, Republik Indonesia yang mengakibatkan
mengarahkan dan menjaga perilaku dalam berkurangnya masyarakat bepergian dengan
bekerja sehingga tujuan perusahaan akan menggunakan alat transportasi udara. Dengan
tercapai. Oleh karena itu perusahaan harus sedikitnya masyarakat menggunakan pesawat
memperhatikan motivasi karyawan dalam untuk bepergian mengakibatkan berkurangnya
menjalankan usahanya. pendapatan perusahaan. Untuk mengoptimal
Mc. Donald dalam Sardiman A.M. kinerja perusahaan maka PT Angkasa Pura II
(2011:73) mengemukakan bahwa motivasi (Persero) melakukan langkah-langkah strategis
adalah perubahan energi dalam diri seseorang guna perusahaan dapat survive (selamat) salah
yang ditandai dengan munculnya feeling dan satunya mengurangi kompensasi yaitu berupa
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tunjangan bonus yang harus diberikan tiap
tujuan. Untuk menjaga motivasi karyawan tahun kepada seluruh karyawan. Dengan
dalam bekerja perusahan harus terus menerus berkurangnya kompensasi yang diberikan
memberikan motivasi terhadap karyawan, perusahaan sehingga menyebabkan turunnya
contohnya yaitu memberikan reward atas motivasi dalam bekerja. Langkah strategis yang
prestasi kerjanya, kemudian memberikan diambil perusahaan ini sangat dirasakan oleh
kompensasi berupa tunjangan fasilitas dalam karyawan dimana kompensi ini sudah biasa
bekerja apabila karyawan tersebut dapat mereka terima setiap tahun. Hal ini merupakan
melebihi target yang telah ditetapkan salah satu yang menyebabkan motivasi kerja
perusahaan, atau dengan memberikan ucapan karyawan pada unit Divisi Electrical and
terima kasih atas kinerja yang mereka lakukan. Mechanical Facility menjadi turun.
Dengan memberikan hal tersebut diatas Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
diharapkan dapat mempengaruhi kinerja penelitian terdahulu. Sesuai dengan hasil
karyawan. penelitian Indra Marjaya dan Fajar Pasaribu

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 138
p ISSN 0216-4930

(2019) menyimpulkan bahwa motivasi tidak


berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. 4.3. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian diatas perlu adanya Karyawan
evaluasi secara internal terkait dengan motivasi Kompetensi yang merupakan salah satu
pada setiap karyawan Divisi Electrical and syarat dalam mengembangkan perusahaan harus
Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II terus diberikan kepada karyawan, dikarenakan
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu hal ini merupakan tuntutan dalam persaingan
global. Perusahaan yang tidak mampu
4.2. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap mengikuti perkembangan jaman pada saat ini
Kinerja Karyawan akan tertinggal dan mungkin saja tidak dapat
Lingkungan kerja menjadi salah satu hal berjalan lagi atau bangkrut.
yang memengaruhi produktivitas dan semangat Wibowo (2011:324) mendefinisikan
kerja karyawan. Tanpa lingkungan kerja yang kompetensi sebagai kemampuan untuk
baik, karyawan akan mudah bosan dan tidak melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan
betah untuk bekerja di tempat tersebut. Untuk atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
menciptakan rasa aman dan nyaman dalam pengetahuan, serta didukung oleh sikap kerja
bekerja perlunya perusahaan menyediakan hal yang dituntut oleh bercirikan profesionalisme
tersebut sehingga kinerja karyawan menjadi dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu
meningkat. Menurut Lewa dan Subono yang penting atau sebagai sebuah unggulan.
(2005:235) bahwa lingkungan kerja didesain Kompetensi juga merupakan kemampuan
sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan seseorang untuk menghasilkan tingkat yang
kerja yang mengikat pekerja dengan memuaskan di tempat kerja, mentransfer dan
lingkungan. Lingkungan kerja yang mengaplikasikan keterampilan dan
menyenangkan dapat membuat para karyawan pengetahuannya dalam situasi yang baru, serta
merasa betah dalam menyelesaikan meningkatkan manfaat yang disepakati.
pekerjaannya serta mampu mencapai suatu hasil Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada
yang optimal. Sebaliknya apabila kondisi pengaruh antara kompetensi terhadap kinerja.
lingkungan kerjatersebut tidak memadai Berdasarkan hasil penelitian mengenai
menimbulkan dampak negatif dalam penurunan pengaruh antara kompetensi terhadap kinerja
tingkat produktifitas kinerja karyawan. pada karyawan Divisi Electrical and
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II
pengaruh antara lingkungan kerja terhadap (Persero) Kantor Cabang Kualanamu yang
kinerja. Berdasarkan hasil penelitian mengenai menyatakan thitung > ttabel yaitu 5.972 > 2.00856
pengaruh antara lingkungan kerja terhadap berada di daerah penerimaan H1 sehingga H0
kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II ditolak, hal ini dinyatakan bahwa kompetensi
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
menyatakan thitung > ttabel yaitu 2.076 > 2.00856 kinerja karyawan di Divisi Electrical and
berada di daerah penerimaan H1 sehingga H0 Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II
ditolak, hal ini di nyatakan bahwa lingkungan (Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Hal ini
kerja berpengaruh signifikan secara parsial sejalan dengan hasil penelitian terdahulu Edi
terhadap kinerja karyawan di Divisi Electrical Hermawan (2019) yang menunjukkan bahwa
and Mechanical Facility PT. Angkasa Pura II kompetensi berpengaruh secara signifikan
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu. terhadap kinerja. Hasil penelitian Hamlan Daly
Hal ini sejalan dengan hasil jurnal (2015) juga menyatakan bahwa kompetensi
penelitian terdahulu Zainul Hidayat, MM & berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Muchamad Taufig, MH (2012) yang
menunjukkan bahwa lingkungan kerja 4.4. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap kinerja. Hasil Jurnal dan Kompetensi terhadap Kinerja
penelitian Susanto dan Idhan Halim (2020) juga Karyawan
menyatakan bahwa lingkungan kerja Banyak unsur-unsur yang dapat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. menentukan naik turunnya kinerja karyawan di
Diharapkan dengan tersedianya lingkungan setiap perusahaan. Unsur-unsur tersebut harus
kerja yang baik dan optimal, para karyawan selalu diperhatikan oleh perusahaan agar tujuan
dapat meningkatkan aktualisasi diri dan dari perusahaan dapat terwujud. Sudah pasti
meningkatkan kinerjanya. setiap perusahaan menginginkan kegiatan

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 139
p ISSN 0216-4930

operasionalnya berjalan dengan baik dan Kualanamu, maka dapat ditarik kesimpulan
mendapatkan hasil atau keuntungan yang sebagai berikut :
meningkat setiap tahun berjalan. Unsur-unsur 1) Motivasi secara parsial tidak berpengaruh
tersebut diantaranya adalah motivasi yang signifikan terhadap kinerja.
tinggi, lingkungan kerja yang optimal dan 2) Lingkungan kerja secara parsial berpengaruh
kompetensi yang memadai yang dimiliki signifikan terhadap kinerja.
karyawan. 3) Kompetensi secara parsial berpengaruh
Menurut Andersen dalam Sudarmanto signifikan terhadap kinerja.
(2018:7) menyatakan bahwa paradigma 4) Motivasi, lingkungan kerja dan kompetensi
produktivitas yang baru adalah paradigma secara simultan berpengaruh signifikan
kinerja secara actual yang menuntut terhadap kinerja.
pengukuran secara aktual keseluruhan kinerja
organisasi, tidak hanya efisiensi atau dimensi DAFTAR PUSTAKA
fisik, tetapi juga dimensi non fisik. Motivasi A.M. Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi
yang tinggi, lingkungan kerja yang optimal dan Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Pers.
kompetensi yang memadai yang dimiliki Anwar Prabu Mangkunegara. 2006. Evaluasi
karyawan sangat mempengaruhi kinerja Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta
karyawan. Hal diatas diharapkan akan Refika Aditama.
membentuk seorang karyawan profesional. AM. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.
pengaruh secara simultan antara motivasi, Ashar Sunyoto Munandar, 2001, Psikologi
lingkungan kerja dan kompetensi terhadap Industri dan Organisasi, Universitas
kinerja. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Indonesia (UI-Press), Jakarta.
pengaruh antara motivasi, lingkungan kerja dan Bernadin, H John & Joyce E. A. Russel. 2001.
kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT. Human Resource Management Singapura:
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Mc Graw-Hill Inc.
Kualanamu pada penelitian ini sudah jelas Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya
terbukti ada pengaruh secara simultan, di mana Manusia. (Jilid Dua, Edisi ke-10). Jakarta:
hasil uji F di dapat nilai Fhitung ≥ Ftabel yaitu PT Indeks.
78.342 ≥ 2.9 dengan signifikan 0,000 < 0,05. Edy, Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya
Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 di Manusia. Jakarta: Kencana.
tolak dan Ha di terima artinya ada pengaruh Gie, The Liang. 2000. Administrasi
antara motivasi, lingkungan kerja dan Perkantoran Modern. Yogyakarta. Liberty.
kompetensi terhadap kinerja karyawan di Divisi Greenberg, J. And Robert A. Baron. 2003.
Electrical and Mechanical Facility PT. Behavior in Organization International
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Edition, New Jersey: Prentice Hall.
Kualanamu. Hal ini sejalan dengan hasil Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen
penelitian terdahulu Bukhar, Sjahril Effendi Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
Pasaribu (2019) yang menunjukkan bahwa Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Yogyakarta:
motivasi, kompetensi dan lingkungan kerja BPFE.
berpengaruh terhadap kinerja. Pernyataan di Hasibuan, Melayu S.P 2007. Manjemen Sumber
atas didukung juga oleh hasil penelitian Nurul Daya Manusia Perusahaan, Bandung , PT .
Azmi, Serlin Serang (2019) yang Bumi Aksa
menyimpulkan bahwa motivasi, kompetensi Hasibuan, Malayu. S.P. 2003. Manajemen
dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi
kinerja. Aksara.
Hasibuan, Malayu. S.P. 2006. Organisasi dan
5. Kesimpulan Motivasi – Dasar Peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian dan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
pembahasan yang dilakukan oleh peneliti Hasibuan, Malayu. S.P. 2007. Manajemen
mengenai pengaruh motivasi, lingkungan kerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
dan kompetensi terhadap kinerja karyawan dari Aksara.
Divisi Electrical and Mechanical Facility di Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008.
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Kompetensi Plus. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 140
p ISSN 0216-4930

Ivancevich, John M, Konopaske Robert & Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2008.
Matteson Michael T 2007, Perilaku Dan Perilaku Organisasi. Terjemahan oleh Diana
Manajemen Organisasi (Alih Bahasa Gina Angelica. (Buku 1, Edisi 12). Jakarta:
Gania), Edisi Tujuh, Erlangga, Jakarta Penerbit Salemba Empat.
Kadarisman. 2012. Manajemen Pengembangan Robert L. Mathis dan John H. Jackson. 2009.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Human Resource Management. Terjemahan
Grafindo Persada. oleh Diana Angelica. (Edisi ke-10). Jakarta:
Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior. Penerbit Salemba Empat.
(7th ed). New York: McGraw-Hill Inc. Ruky, Achmad S. 2006. Sistem Manajemen
Lewa, S. 2005. Perilaku dan Budaya Kinerja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Organisasi. Bandung : PT. Refika Aditama. Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2006. Daya Manusia (Human Resources
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Management) Suatu Pendekatan Mikro.
Bandung: PT. Refika Aditema. Cetakan Kedua. Jakarta: Djambatan.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Sarwono, S. W. 2005. Psikologi Lingkungan.
Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: PT Gramedia Grasindo.
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
Rosdakarya. dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV.
Mangkunegara, 2013. Manajemen Sumber Mandar Maju.
Daya Manusia Perusahaan, Remaja Sedarmayanti. 2017. Perencana dan
Rosdakarya, Bandung. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2017). Bandung: PT Refika Aditama.
Manajemen Sumber Daya Manusia Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber
Perusahan. Bandung : Rosda Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Mardiana. 2005. Manajemen Produksi. Jakarta: Spencer, Lyle & signe M. Spencer. 1993.
Penerbit Badan Penerbit IPWI. Competence at Work, Models for Superior
Mathis, Robert L dan John H. Jackson. 2009. Performance. Canada: John Wiley & Sons,
Manajemen Sumber Daya Manusia: Buku Inc.
Dua. Jakarta: Salemba Empat. Sukanto dan Indriyo. 2000. Manajemen
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Personalia. Jakarta: Erlangga.
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya
Persada. Manusia. Edisi petama, Jakarta: Kencana
Moekijat. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Dan Prenada Media Grup.
Hubungan Kerja. Bandung: Pionir Jaya. Sutrisno, Edi. 2014. Manajemen Sumber Daya
Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Manusia. Jakarta: Kencana.
Bandung : PT. Remaja. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan
Nitisemito, Alex 1996. Manajemen Personalia Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI.
(Manajemen Sumber Daya Manusia). Soekarno dan Indriyo, 2000. Lingkungan Kerja.
Jakarta: Ghalia. Jakarta: Bina Aksara.
Rampersad, Hubert K. 2006. Total Performance Stoner, James A.F. 2004. Manajemen. (Edisi
Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Kelima, Cetakan Pertama). Jakarta: Penerbit
Utama. Intermedia.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Sudarmanto (2018). Kinerja dan
Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Pengembangan Komptensi SDM.
Raja Grafindo Persada. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari PT. Raja Grafindo Persada.
Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. (Edisi
Grafindo Persada. Ketiga). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Daya Manusia Untuk Perusahaan, (Cetakan Rajawali Pers.
Pertama). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. (Edisi
Robbins, Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi. Keempat). Jakarta: Rajawali Pers.
Jakarta: Erlangga.

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 141
p ISSN 0216-4930

Zwell, Michael. 2000. Creating A Culture of Marliana Budhiningtias Winanti 2011.


Competence. New York: John Wiley & Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Sons, Inc. Karyawan (survei pada PT. Frisian Flag
Indonesia Wilayah Jawa Barat). Jurnal
Jurnal. Program studi manajemen informatika. Jawa
Aji Tri Budianto dan Amelia Katini. 2015. Barat.
Pengaruh Lingkungan Kinerja Terhadap Namira Mardin Amin. 2015. Pengaruh
Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Gas Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Di
Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Sekretariat Daerah Kabupaten Sidenreng
Wilayah I Jakarta. Jurnal Manajemen Rappang. Jurnal Administrasi Negara
Universitas Pamulang. Vol. 3 no. 1, Oktober Universitas Hasanuddin.
2015. Usri Nani Yunarifah dan Lilik Kustiani. 2012.
Akhmad Fauzi. 2018. Pengaruh Kompetensi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Karyawan PT. Kebon Agung Malang. Jurnal
Pemerintahan Dan Kerjasama Sekretariat Ekonomi Modernisasi. Vol. 8 no. 2. Juni
Daerah Provinsi Jawa Barat. Jurnal 2012.
Administrasi Dan Kebijakan Publik
Universitas Pasundan Bandung.
Andi Irwan. 2006. Pengaruh Kompetensi
Terhadap kinerja Pegawai Pada Dinas
Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal
Universitas Tadulako Palu.
Angela Worang dan Roy F. Runtuwene. 2019.
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Kerja PDAM Kota
Tomohon. Jurnal Administrasi Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol. 8
No. 2.
Ary Sutrischastini dan Agus Riyanto. 2015.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Manajemen
Widya Wiwaha Yogyakarta. Vol 23 no. 2.
Bukhari dan Sjahril Effendi Pasaribu. 2019.
Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja. Jurnal
Manajemen Muhammadiyah Sumatera
Utara. Vol. 2 no. 1, Maret 2019.
Diana Khairani Sofyan. 2013. Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja
Pegawai BAPPEDA. Jurnal Teknik Industri
Malikusaleh Lhokseumawe Aceh. Vol. 2
No. 1.
Kerka, S. 1998. Competency-Based Education
and Training : Myths and Realities. ERIC /
ACVE. Retrieved July 1, 2003, from http://
ericacve.org/deogen.asp?tbl=mr&ID=65,
Presently Available at
http://www.erc.ed.gov/.
Kiki Cahaya Setiawan 2015. Pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan level
pelaksana di divisi operasi PT. Pusri
Palembang. Jurnal Psikologi Islami
Palembang 2015.

Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.3 No.2 Agustus 2021 142

You might also like