Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2020, Volume 51, Number 2: 192-195


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Manajemen anestesi reseksi tumor otak pada


kehamilan

Christopher Ryalino,* Budi Hartono, Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan


CrossMark
ABSTRACT

Pregnancy may increase the growth of brain tumors. This occurs due changes of the drugs, and consideration of the risks and benefits of the
to hormonal changes and increased circulation in pregnancy. The three intervention. The ultimate goal is to provide anesthesia that is safe for
most common types of brain tumors in pregnancy are meningioma, the mother and minimize the risk of preterm labor and fetal death. In
glioma, and pituitary adenoma. Brain tumors diagnosed during this case report, we present anesthetic management of female patients
pregnancy are not routine problems in clinical settings. However, with a 12-week pregnancy who underwent resection of a brain tumor,
this situation presents its challenges, especially in the discipline suspected glioma. Management of anesthesia was carried out with
of anesthesiology, to keep the patient and the fetus safe. Optimal general anesthesia, orotracheal intubation, with invasive blood pressure
anesthetic management requires a thorough understanding of monitoring through the arterial line. Postoperatively, patients can be
maternal and fetal physiology, pharmacodynamic and pharmacokinetic extubated in the operating room, and fetal viability can be maintained.

Keywords: Neuroanesthesia, pregnancy, nonobstetric surgery


Cite This Article: Ryalino, C., Hartono, B., Sutawan, I.B.K.J. 2020. Manajemen anestesi reseksi tumor otak pada kehamilan. Medicina 51(2):
192-195. DOI:10.15562/Medicina.v51i2.579

ABSTRAK

Kondisi kehamilan dapat memacu pertumbuhan tumor otak. Hal ini dan farmakokinetik obat, serta pertimbangan risiko dan keuntungan
dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal dan peningkatan intervensi. Tujuan akhirnya adalah memberikan anestesi yang aman
sirkulasi ibu hamil. Tiga jenis tumor otak yang paling sering dijumpai bagi ibu serta meminimalisasi risiko persalinan preterm dan kematian
pada kehamilan adalah meningioma, glioma, dan adenoma pituitari. fetus.Pada laporan kasus ini disampaikan manajemen anestesi pasien
Tumor otak yang terdiagnosis selama kehamilan bukan hal yang rutin perempuan dengan kehamilan 12 minggu yang menjalani reseksi
ditemui dalam klinis. Meskipun demikian, situasi ini memberikan tumor otak, dicurigai glioma. Tatalaksana anestesi dilakukan dengan
tantangan tersendiri, khususnya dalam disiplin ilmu anestesi, karena teknik anestesi umum, intubasi orotrakheal, dengan monitoring
harus memerhatikan keselamatan dua persona, yaitu pasien dan tekanan darah invasif melalui jalur arterial. Pasca-operasi, pasien
fetus. Manajemen anestesi yang optimal membutuhkan pemahaman dapat dilakukan ekstubasi secara dini dan viabilitas janin dapat
menyeluruh terkait fisiologi ibu dan fetus, perubahan farmakodinamik dipertahankan.

Kata kunci: Neuroanestesi, kehamilan, pembedahan non-obstetrik


Cite Pasal Ini: Ryalino, C., Hartono, B., Sutawan, I.B.K.J. 2020. Manajemen anestesi reseksi tumor otak pada kehamilan. Medicina 51(2): 192-195.
DOI:10.15562/Medicina.v51i2.579
Departemen Anestesiologi
dan Terapi Intensif, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana,
Bali, Indonesia PENDAHULUAN
Kematian maternal karena penyebab obstetrik Isla dkk mendapatkan insidensi tujuh dari 126.413
*
Korespondensi: Christopher Ryalino, sudah menurun. Meskipun demikian, kematian serial kehamilan.2 Secara histologis, jenis tumor
Departemen Anestesiologi dan karena penyebab nonobstetrik relatif meningkat. otak yang paling sering dijumpai pada kehamilan
Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, Jl. PB Kelainan pada sistem saraf pusat, tumor intracra- adalah meningioma, glioma, adenoma pituitari,
Sudirman, Denpasar 80232, Bali, nial dan trauma, merupakan penyebab tertinggi diikuti jenis lain, seperti: schwannoma, hemangio-
Indonesia kematian maternal indirek.1 perisitoma, hemangioma, tumor neuroektodermal
ryalino@unud.ac.id Kejadian tumor primer sistem saraf pusat seki- primitif, hemangioblastoma, rhabdoid tumour,
tar enam kasus tiap 100.000 wanita,1 tetapi jarang melanoma, karsinoma bronkogenik, dan metastase
Diterima: 2019-01-01 ditemui pada kehamilan.1,2 Suatu penelitian di khoriokarsinoma.4
Disetujui: 2020-01-11 Jerman melaporkan insidensi tumor otak maligna Tumor otak yang terdiagnosis saat kehamilan
Diterbitkan: 2020-02-05 pada kehamilan 3,6 per satu juta kelahiran hidup.3 memberikan tantangan tersendiri dan memerlukan

192
ARTIKEL ASLI

manajemen secara komprehensif dari berbagai fisik ASA III. Untuk persiapan anestesi, dilakukan
disiplin ilmu. Penentuan modalitas terapi tumor pemberian informasi diikuti dengan persetujuan
otak harus mempertimbangkan kemungkinan tindakan anestesi secara tertulis, disaksikan oleh
histologis tumor dan usia kehamilan. Keputusan keluarga pasien. Pasien mendapat premedikasi
terminasi kehamilan perlu memperhatikan kondisi deksametason 10 mg IV (intravena) dan ranitidin
neurologis ibu dan maturitas janin. Khususnya 50 mg IV di ruang perawatan.
dalam disiplin ilmu anestesi, hal ini merupakan Sebelum induksi, dilakukan persiapan berupa
tantangan karena harus memerhatikan kehidupan pemasangan monitor standar seperti elektrokar-
pasien dan janin. Manajemen anestesi yang optimal diografi, saturasi oksigen perifer, dan tekanan darah
membutuhkan pemahaman menyeluruh terkait non invasif. Monitor tekanan darah invasif melalui
fisiologi ibu dan fetus, perubahan farmakodina- jalur arteri dilakukan dengan infiltrasi anestesi
mik dan farmakokinetik obat, serta pertimbangan lokal lidokain 2%, sedasi propofol Target Controlled
risiko dan keuntungan intervensi. Tujuan akhirnya Infusion (TCI) mode Schnider target efek 1 mcg/ml
adalah memberikan anestesi yang aman bagi ibu dan analgesia fentanil 50 mcg intravena. Selama
serta meminimalisasi risiko persalinan preterm sedasi, diberikan preoksigenasi dengan oksigen
dan kematian fetus.1,5,6 100% melalui sungkup muka. Evaluasi pra induksi
menunjukkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
91 per menit, dengan frekuensi nafas 15 per menit,
ILUSTRASI KASUS
saturasi perifer O2 100%. Setelah terpasang monitor
Pasien perempuan usia 31 tahun sedang hamil invasif, dimulai induksi dengan analgesia fentanil
ke-empat (G4P3003) pada usia kehamilan 4 mcg/kgBB, propofol TCI target efek 4 mcg/ml.
12 minggu, dirujuk dari suatu Rumah Sakit Umum Untuk memfasilitasi intubasi trakheal, diberikan
Daerah karena keluhan kejang berulang yang diser- rocuronium 0,8 mg/kgBB dan lidokain intratrakhea
tai kelemahan anggota gerak sebelah kiri. Kejang 2 mg/kgBB. Intubasi menggunakan pipa endotra-
pasien sudah terkendali dengan obat karbamazepin kheal ukuran 7,0, dilanjutkan dengan pemantauan
200 mg tiap 12 jam per oral. Dari evaluasi radiologis menggunakan end-tidal CO2. Kedalam anestesi
didapatkan lesi hipointens ukuran 5 × 7 cm di lobus dipertahanakan dengan fraksi oksigen 45%, sevo-
parietal kanan dengan edem perifokal di sekitarnya. fluran 0,5 volumepersen, propofol TCI target efek
Dari hasil evaluasi, dicurigai suatu glioma sehingga 2,5 hingga 3,5 mcg/ml. Sebelum pembukaan dura-
diputuskan untuk reseksi tumor (Gambar 1). mater, diberikan manitol 0,5 gram/kgBB intravena.
Pada evaluasi praanestesi, pasien didapa- Operasi berlangsung selama 3 jam 25 menit,
tkan sadar penuh, orientasi baik, dan dalam dengan durasi anestesi 4 jam 10 menit. Fluktuasi
keadaan hemodinamik yang stabil, tekanan darah tekanan darah selama operasi 100-135/46-
120/80 mmHg, nadi 92 per menit, frekuensi nafas 73 mmHg, nadi 72-84 tanpa topangan vasopressor
16 per menit, saturasi oksigen perifer 98% pada atau inotropik. Cairan yang diberikan durante
udara kamar. Pada pemeriksaan auskultasi dada operasi adalah kristaloid 2000 ml. Jumlah perda-
didapatkan suara nafas vesikuler, tidak ada suara rahan 400 ml dan produksi urin 500 ml. Pasca-
nafas tambahan ronkhi atau wheezing. Pada evaluasi operasi, setelah pasien sadar, dilakukan ekstubasi
neurologis, didapatkan defisit neurologis kelemahan dan pasien dirawat di Ruang Terapi Intensif dengan
anggota gerak sebelah kiri tipe upper motor neuron analgesia fentanil kontinyu dan parasetamol intra-
dengan kekuatan motorik 4 dari 5. Pada pemerik- vena. Evaluasi kondisi kehamilan Pasca-operasi
saan laboratorium darah, fungsi pembekuan darah, menujukkan janin yang viabel.
kimia darah, dan elektrolit didapatkan hasil dalam
batas normal. Pasien disimpulkan dengan status
DISKUSI
Kehamilan dapat meningkatkan laju pertumbuhan
tumor intrakranial dan bahkan hingga menim-
bulkan gejala.7 Perkembangan tumor otak selama
kehamilan dipengaruhi berbagai hal, yaitu peruba-
han hormonal, peningkatan faktor pertumbuhan,
dan faktor angiogenik. Beberapa faktor angiogenik
pada glioblastoma yang sudah teridentifikasi yaitu
vascular endothelial growth factor (VEGF), dan
placental growth factor.8 Selain itu, peningkatan
volume darah ibu meningkatkan aliran darah sere-
bral, menyebabkan peningkatan edema di sekitar
Gambar 1 Hasil pencitraan dengan magnetic resonance imaging (MRI) tumor.4,8 Pada kehamilan, terjadi peningkatan

Medicina 2020; 51(2): 192-195 | doi: 10.15562/Medicina.v51i2.579 193


ARTIKEL ASLI

produksi hormon steroid, seperti progesteron, Perubahan fisiologi yang terutama disebabkan
estrogen, dan hormon-hormon protein.9 Perubahan peningkatan hormon estrogen dan progesteron
hormonal selama kehamilan, dicurigai berperan tersebut memberikan implikasi dan risiko spesifik
dalam perkembangan tumor otak,7,10 terutama terhadap tindakan anestesi pada kehamilan.6,13
meningioma.10 Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa
Tiga jenis tumor otak yang paling sering dijumpai anestesi umum aman dan dapat ditoleransi dengan
pada kehamilan adalah meningioma, glioma, baik untuk neuroanestesia pada kehamilan.1,7
dan adenoma pituitari. Pada penelitian jaringan Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat
meningioma secara invitro, ditemukan reseptor menyediakan anestesi yang aman antara lain
progesteron pada 76-83% spesimen meningioma. manajemen jalan nafas dengan baik supaya tidak
Fungsi reseptor ini belum diketahui secara jelas, terjadi peningkatan tekanan intrakranial. Masih
tetapi memberikan gambaran bahwa meningi- terkait manajemen jalan nafas, perlu selalu diant-
oma merupakan target efek hormon progesteron isipasi kemungkinan kesulitan manajemen jalan
yang mungkin dapat menjelaskan terjadinya nafas karena adanya perubahan jalan nafas terkait
meningioma pada kehamilan.4 Demikian pula kehamilan, membesarnya payudara, dan gangguan
dengan glioma, hormon seksual selama kehamilan pengosongan lambung. Stabilitas hemodinamik
berperan dalam pertumbuhan, rekurensi, masa dipertahankan untuk menjamin perfusi serebral
rekurensi dan dediferensiasi, dan perburukan gejala dan uteroplasental. Ekstubasi dilakukan setelah
pada ibu.4 Semple dkk meyakini bahwa pertumbu- pasien mampu mempertahankan jalan nafas secara
han tumor pituitari yang cepat behubungan dengan mandiri.1
peningkatan hormon estrogen.11 Pengawasan hemodinamik selama operasi
Manajemen tumor otak pada kehamilan harus menggunakan monitor tekanan darah invasif
memperhatikan keselamatan ibu dan janin. intraarterial sejak sebelum induksi dengan maksud
Keputusan pembedahan disesuaikan kondisi agar dapat mendeteksi perubahan hemodinamik
pasien, tetapi bila memungkinkan, persalinan secara aktual dan memberikan intervensi sesegera
dilakukan pada usia kehamilan 26-30 minggu mungkin. Untuk menjaga perfusi cerebral dan
atau perkiraan berat janin minimal satu kilogram. plasenta, diperlukan stabilitas hemodinamik
Penentuan waktu untuk melakukan tindakan yang baik, yang dapat dicapai dengan manaje-
pembedahan atau persalinan dipengaruhi tiga men pemberian cairan yang baik, menghindari
faktor, yaitu keparahan gejala neurologis, usia kompresi aortocaval, dan pemakaian vasopressor
kehamilan, dan kecurigaan histologi tumor. Bila secara dini bila ada indikasi. Tekanan darah diper-
ibu dalam kondisi neurologis yang stabil, operasi tahankan dalam variasi yang sempit, mendekati
ditunda hingga usia kehamilan 30 minggu. Bila nilai awal. Manajemen ventilasi disarankan untuk
ibu mengalami kondisi neurologis yang berat atau mempertahankan tekanan parsial karbondioksida
terdapat hipertensi intrakranial, diperlukan operasi arterial 25-30 mmHg. Hiperventilasi yang ekstrim
segera untuk menyelamatkan ibu. Bila dicurigai dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh
suatu glioma maligna, operasi pengangkatan tumor darah uterus dan pergeseran kurva disosiasi oksi-
perlu dilakukan segera dengan mengabaikan usia hemoglobin ke kiri. Pemberian mannitol pada
kehamilan. Kehamilan seyogyanya tidak menjadi ibu hamil dapat terakumulasi di dalam janin dan
halangan bagi ibu untuk mendapat pengobatan menimbulkan hiperosmolalitas pada janin. Hal ini
glioma yang optimal, bahkan bila perlu, dilakukan dapat berakibat penurunan produksi cairan paru,
aborsi terapeutik.4 penurunan alian darah ginjal, dehidrasi pada janin,
Peningkatan kadar hormon dan peningkatan dan peningkatan konsentrasi sodium. Pada suatu
volume sirkulasi menjadi penjelasan timbulnya laporan kasus, mannitol aman untuk diberikan
tanda dan gejala pada pasien sejak kehamilan pada dosis 0.25– 0.5 mg/kgBB.6 Pemberian steroid
trimester pertama. Pasien diputuskan untuk mengurangi edem peritumoural dan memperce-
menjalani operasi pada usia kehamilan 12 minggu pat maturasi paru janin dengan meningkatkan
karena kecurigaan tumor otak merupakan glioma, produksi surfaktan.6,7
sebab glioma pada kehamilan memberikan risiko Adalah kewajiban ahli anestesi yang menangani
bagi ibu dan janin.1 ibu hamil untuk meminimalisir paparan janin
Manajemen anestesi bedah saraf pada kehami- terhadap zat yang berpotensi toksik. Gas N20 telah
lan merupakan tantangan bagi ahli anestesi. Ahli diketahui meningkatkan insidensi kelainan struk-
anestesi dituntut untuk memperhatikan kesela- tural dan kematian janin pada hewan coba. Obat
matan ibu dan janin.5,12 Selain karena adanya dua pelumpuh otot, obat anestesi lokal, dan opioid
persona yang perlu diperhatikan, pada kehami- sejauh ini terbukti aman. Obat golongan benzodi-
lan, terjadi perubahan fisiologi yang signifikan. azepin dicurigai berhubungan dengan peningkatan

194 Medicina 2020; 51(2): 192-195 | doi: 10.15562/Medicina.v51i2.579


ARTIKEL ASLI

kejadian labiopalatoschizis, tetapi hal ini masih 3. Haas JF, Jänisch W, Staneczek W. Newly diagnosed pri-
mary intracranial neoplasms in pregnant women: A pop-
menjadi perdebatan. Heparin tidak melewati sawar ulation-based assessment. J Neurol Neurosurg Psychiatry.
darah plasenta sehingga aman, tetapi warfarin 1986;49(8):874–80.
berhubungan dengan kelainan mata, tulang, dan 4. Lynch JC, Gouvêa F, Emmerich JC, Kokinovrachos G,
Pereira C, Welling L, et al. Management strategy for brain
sistem saraf.12 tumour diagnosed during pregnancy. Br J Neurosurg.
2011;25(2):225–30.
5. Taslim E, Mursin C. Anestesi Untuk Operasi Lain Selama
SIMPULAN Kehamilan. In: Bisri T, Wahjoeningsih S, Suwondo B.,
editors. Anestesi Obstetri. Bandung: Komisi Pendidikan
Kondisi kehamilan dapat memacu pertumbuhan SpAnKAO Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif
tumor otak. Hal ini dapat terjadi karena perubahan Indonesia (KATI); 2013. p. 355–67.
6. Wang LP, Paech MJ. Neuroanesthesia for the pregnant
hormonal berupa peningkatan progesteron, estro- woman. Anesth Analg [Internet]. 2008;107(1):193–
gen, dan hormon protein lain. Peningkatan volume 200. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
darah ibu meningkatkan aliran darah cerebral pubmed/18635488
7. Abd-Elsayed AA, Díaz-Gómez J, Barnett GH, Kurz A,
sehingga memperparah edem di sekitar tumor. Inton-Santos M, Barsoum S, et  al. A case series discuss-
Reseksi tumor otak pada kehamilan bukan ing the anaesthetic management of pregnant patients with
merupakan hal yang rutin ditemui dalam praktik brain tumours. F1000Research [Internet]. 2013;1–14.
Available from: http://f1000research.com/articles/2-92/v2
sehari-hari. Akan tetapi, keberadaannya menjadi 8. Yust-Katz S, De Groot JF, Liu D, Wu J, Yuan Y, Anderson
tantangan tersendiri bagi ahli anestesi. Seorang ahli MD, et al. Pregnancy and glial brain tumors. Neuro Oncol.
anestesi harus menyediakan kondisi anestesi yang 2014;16(9):1289–94.
9. Magon N, Kumar P. Hormones in pregnancy. Niger Med
aman bagi ibu sekaligus meminimalisir janin dari J [Internet]. 2012;53(4):179. Available from: http://www.
kemungkinan persalinan preterm atau morbiditas nigeriamedj.com/text.asp?2012/53/4/179/107549
lainnya. Pada kasus ini kami menampilkan mana- 10. Ahmadi R, Shams K. Progesterone and Brain Cancer.
2016;16–7. Available from: https://doi.org/10.15242/
jemen anestesi kasus tumor otak dicurigai glioma IICBE.C1216058
yang berhasil menjalani operasi reseksi tumor 11. Semple PL, Med M, Jane JA. Clinical prevalence of pre-
dengan baik, dengan mempertahankan viabilitas cipitating factors in pituitary apoplexy. Neurosurgery.
2007;61(5):956–62.
janin. 12. Wlody DJ, Weems L. Anesthesia for Neurosurgery in
The Pregnant patients. In: Cottrel JE, Young WL, editors.
Cottrell’s Neuroanesthesia. 5th ed. Philadephia: Mosby
KONFLIK KEPENTINGAN Elsevier; 2010. p. 416–24.
13. Marsh C, Shinde S. Neurosurgery and the parturient. Atotw
Tidak ada. [Internet]. 2012;253(March):1–10. Available from: https://
www.aagbi.org/sites/default/files/253 Neurosurgery in
Pregnancy_0.pdf
PENDANAAN
Tidak ada.

DAFTAR PUSTAKA This work is licensed under a Creative Commons Attribution

1. Wu J, Ma YH, Wang TL. Glioma in the third trimester of


pregnancy: Two cases and a review of the literature. Oncol
Lett. 2013;5(3):943–6.
2. Isla A, Alvarez F, Gonzalez A. Brain Tumor and Pregnancy.
Obstet Gynecol. 1997;89(1):19–23.

Medicina 2020; 51(2): 192-195 | doi: 10.15562/Medicina.v51i2.579 195

You might also like