JURNAL PRAKTIKUM
UJI SIFAT FISIK
SINTYA
09320190138
C6
LABORATORIUM GEOMEKANIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN
UJI SIFAT FISIK
Sintya’, Putri Safhira, S.1, Dian Dwi Apriliyani Arsdin, S.12
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia,
Makassar; J1. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 4556661 (+62) 411 455695,
Email: sintya0813@gmail.com
Abstrak
Metanika batuan merupakan ilmu teorets dan ikmu terapan dari prilaku mekanik batuan dan massa batuan, Ui sifit
fisikbatuan digunakan untuk mengetahuiperameter pengujan sift fis bawan, mengetahui penggunaanala-alat pada
aj sf isk batuan, mengetaui pengolaan data sft fsik batuan, Prosedarpercobsanpraktikum ini dimulai dengan
menyiapkan sampel dan menimbang samp! ali, setlah ditimbang semua sampel dimasukkan dalam desikator slam
15 meni, setelh ity sampe dikeluarkan dari desikstor dan ditimbang Kembali, lk Ikukan timbangan gentung, setlah
itu dimasukkan Kembali kedalam oven selama 30 menit, kemudian ditimbang kembali sampel tersebut. Hasil dari
praktikum ini didapat nilai bobot asli (Natural density), 0,21gr/em’, bobot isi kering (Dry density) 1,62 gr/cm'.bobot isi
jenuh (Saturated density) 185 gr/em’, borat jeis sem 180, kandungn air asli (Natural water content) 0.06%,
‘kandungan air jenuh 0,12%, derajat kejenuhan 0,53%, porositas 0,21%, void ratio 0,26.
Kata kunci: Natural density, Dry density, Saturated density, dan Natural water content.
PENDAHULUAN
Mekanika batuan adalah salah cabang
disiplin ilmu geomekanika, Mekanika batuan
merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat
mekanik batuan dan massa batuan, Hal ini
menyebabkan mekanika batuan memiliki peran
yang dominan dalam operasi_penambangan,
seperti pekerjaan penerowongan, pemboran,
penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya.
Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan
dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji
ccoba baik itu di laboratorium maupun di lapangan
ongsung atau secara insitu, Untuk mengetahui
sifat’ mekanik batuan dilakukan — beberapa
percobaan seperti uji kuat tekan uniaksial, wji kuat
tarik, ujitriaksial dan uji tegangan insitu
Di dalam geoteknik, klasifikasi massa batuan
yang pertama diperkenalkan sekitar 60 tahun yang
alu yang ditujukan untuk terowongan dengan
penyanggaan menggunakan penyangga baja.
Kemudian klasifikasidikembangkan untuk
penyangga non baja untuk terowongan, lereng,
dan_pondasi. 3 pendekatan desain yang biasa
igunakan untuk penggalian pada batuan yaitu:
analitik, observasi, dan empirik. Salah satu yang
paling banyak digunakan adalah pendekatan
desain dengan menggunakan metode empiric.
Klasifikasi massa batuan dikembangkan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan
secara cepat dan tidak ditujukan untuk mengganti
studi analitik, observasi lapangan, pengukuran,
dan engineering judgement.
Dikarenakan kompleknya swat. massa
batuan, beberapa penelitian berusaha untuk
mencari hubungan antara desain galian batu
dengan parameter massa batuan. Banyak dari
metode-metode tersebut telah dimodifikasi oleh
yang lainnya dan sekarang banyak digunakan
untuk penelitian awal atau bahkan untuk desain
akhit. Ada beberapa system klasifikasi masa
bbatuan yang terkenal pada saat ini, namun yang
paling banyak —digunakan adalah system
Klasifikasi massa batuan dengan -menggunakan
metode Rock Mass Rating (RMR). Klasifikasi
yang digunakan juga adalah Rock Quality
Designation (RQD) dan Q-System. Parameter
tersebut dapat digunakan untuk menentukan bobot
‘atau massa batuan yang akan divji
Adapun maksud dari praktikum Uji Sifat
Fisik ini adalah kita dapat menghitung berat asi,
berat jenuh dan berat kering dari suatu batuan.
Tujuan dari praktikum Uji Sifat Fisik adalah
Mengetahui parameter pengujian sifat fisikbatuan, Mengetahui penggunaan alat-alat pada uji
sifat fisik batuan, Mengetahui pengolahan data
sifatfisik batuan,
‘TINJAUAN PUSTAKA
1. Sifat Fisik Batuan
Adapun yang termasuk kedalam sifat fisik
batuan adalah sebagai berikut:
a, Bobot Isi Asli (yn), Merupakan perbandingan
antara berat batuan asti dengan volume total
batuan.
b. Bobot Isi_ Kering (yo), Merupakan
perbandingan antara berat batuan kering dengan
volume total batuan
¢, Bobot Isi Jenuh (yw), Merupakan
perbandingan antara berat batuan jenuh dengan
volume total batuan,
Apparent Specific Gravity (GSA),
‘Merupakan perbandingan antara bobot isi kering
batuan dengan bobot
True Specific Gravity (GST), Merupakan
perbandingan antara bobot isi jenuh batuan
dengan bobot isi air.
f. Kadar Air Asli (on), Merupakan
perbandingan antara berat air dalam batuan asli
dengan berat butiranbatuan dan dinyatakan dalam
bentuk %.
g. Kadar Air Jenuh (sat), Merupakan
perbandingan antara berat air dalam batuan jenuh
dengan berat butiran batuan dan dinyatakan dalam
bentuk %.
hh, Derajat —kejenuhan (S$), Merupakan
perbandingan antara kadar air asli dengan kadar
air jenuh dan dinyatakan dalam bentuk %.
i. Porositas, Porositas dapat _didefinisikan
sebagai perbandingan antara volume total pori-
pori batuan dengan volume total batuan per satuan
volume tertentu, besar kecilnya _porositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran
butir, susunan butir, sudut kemiringan dan
komposisi mineral pembentuk batuan
i. Angka ori (void ratio), Angka _pori
merupakan perbandingan antara volume pori dan
volume butir (Ridwan, 2018)
Dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk
para penambang sudah menjadi hal yang biasa
jika suatu saat _menemukan kejadian-kejadian
alam yang tak biasa misalnya perubahan bentuk
batuan, pergeseran tanah atau kejadian lempeng
i air.
tektonik lainnya, Mungkin untuk masyarakat
‘umum hal tersebut adalah hal yang sudah biasa
atau biasa-biasa saja, namun bagi seorang
explorer hal tersebut sudah menjadi topik utama
dalam melakukan pekerjaan sehingga untuk
mendalami hal tersebut akan dibahas dalam ilmu
‘mekanika batuan,
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih
‘mineral yang berbeda, tidak mempunyai
Komposisi yang tetap. Tetapi batuan tidak sama
dengan tanah. Tanah dikenal sebagai material
yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan
permukaan bumi Istilah batuan hanya untuk
formasi yang keras dan padat dari kulit bumi yang
merupakan suatu bahan yang keras dan koheren
‘atau yang telah terkonsolidasi dan tidak dapat
digali dengan cara biasa (cangkul dan belicong).
Batuan meiliki 2 sifat yakni sifat fisik dan sifat
mekanik. Sifat fisik batuan didapatkan dari
pengujian non destructive (tidak merusak). Sifat
fisik batuan yaitu massa jenis, berat jenis, kadar
air, derajat kejenuhan, porositas dan angka pori
Mekanika batuan merupakan bagian dari subjek
yang lebih lua yakni geomekanika, yang
‘mengkaji tentang tanggapan mekanik dari semua
material geologi, termasuk tanah. Mekanika
batuan, seperti yang diterapkan di geologi teknik,
pertambangan, perminyakan, praktik teknik sipil,
memerhatikan —_penerapan_prinsip-prinsip
mekanika rekayasa untuk desain struktur batuan
yang dihasikan oleh pertambangan, pengeboran,
Produksi waduk, atau kegiatan konstruksi sipil
seperti pembangunan terowongan, —_lubang
tambang, penggalian bawah tanah, tambang
terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan
jalan, repositori limbah, dan struktur lainnya yang
dibangun dengn batuan, Pada praktikum online
kali ini, kami melakukanpraktikum dengan mata
acara uji sifat fisik kali ini untuk mengetahui
parameter pengujian sifat__fisik — batuan,
mengetahui penggunaaan alat-alat pada uji.sifat
fisik batuan serta mengetahui pengolahan data
sifat fisik batuan.
2. Besaran Porositas
Porositas tertentu. dapat berkisar dari nol
sampai besar sekali, namun biasanya berkisar
antara 5 sampai 40 persen, dan dalam prakteknya
berkisar hanya dari 10 sampai 20 persen saja
Porositas 5 persen biasanya disebut porositas tipis(marginal porosity) dan umumnya bersifat non
komersiil, kecuali jika dikompensasikan oleh
adanya beberapa faktor lain. Secara teoritis
porositas tidak bias lebih besar dari 47,6 persen
Porositas maximum yang didapatkan adalah dalam
susunan kubus dan secara teoritis nilai yang
didapatkan adalah sebagai berikut. Jelaslah,
bahwa dalam hal ini porositas tidak tergantung
dati pada besar butir. Jika kita subtitusikan r untuk
angka berapa saja maka kita. akan tetap
mendapatkan angka 47,6 tersebut. Besarnya
porositas itu ditentukan dengan berbagai cara,
yaitu ;
a. Di laboratorium, dengan porosimeter yang
didasarkan pada hokum Boyle: gos digunakan
sebagai pengganti cairan untuk menentukan
volum pori tersebut.
b. Dari log listrik, log sonic, dan log radio aktif
c, Dari log kecepatan pemboran
4. Dari pemeriksaan dan perkiraan secara
mikroskopi
¢, Dari hilangnya inti pemboran
Pemeriksaan secara mikroskopi untuk
jenisporositas dapat pula dilakukan secara
‘kvalitatif. Antara lain ialah jenis:
a. Antar butir (intergranuler), yang beratti
bahwa pori-pori yang didapat di antara butir-butir.
b.Antar Kristal (interkristalin), dimana pori-
pori berada di atara Kristal-kristal.
cc. Celah dan rekah, yaitu rongga terdapat di
antara celah-celah
4. Bintik-bintik jarum (point-point porosity),
berarti bahwa pori-pori merupakan_bintik-bintik
terpisah-pisah, tanpa kelihatan bersambungan.
fe, Ketat (vhigi), yang berarti_butir-butir
berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil
sekali dan hamper tidak ada porositas.
f. Padat (dense), berarti batuan sangat kecil
sehingga hamper tidak ada porositas.
8 Growing (vugular), yang berarti rongga-
rongga besar berdiameter beberapa mili dan
kelihatan sekali bentuk-bentuknya tidak beraturan,
sehingga porositas besar.
h. Bergua-gua (cavernous), yang berarti rongga-
rongga besar sekali malahan berupa gua-gua,
sehingga porositas sangat besar.
Berdasarkan asal_usulnya porositas dibagi
menjadi 2, yaitu:
1) Original (Primary) Porosity, Porositas yang
terbentuk Ketika proses pengendapan batuan
(deposisi) tanpa ada faktor lain. Pada umumnya
terjadi pada porositas antar butiran pada batu
pasir, antar kristal pada batu kapur, atau porositas
oolitic pada batu Kapur.
2) Induced (Secondary) Porosity, Porositas yang
terbentuk ketika proses pengendapan batuan
(deposisi) dipengaruhi ada faktor lain.
Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka
porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua,
vaitu:
a) Porositas primer, yaitu porositas yang
terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan
proses pengendapan berlangsung,
b) Porositas sekunder, yaitu porositas batuan
‘yang terbentuk setelah proses pengendapan.
Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir,
sudut kemiringan dan Kkomposisi mineral
pembentuk batuan. Faktor yang mempengaruhi
porositas’
1, Susunan Batuan, pemeriksaan porositas
batuan salah satunya dengan melihat porositas
gabungan batuan, Dalam memperkirakan nilai
porositas, Slichter dan kemudian Graton dan
Fraser menghitung porositas berbagai susunan
batuan serupa. Porositas dengan susunan kubik
atau biasa disebut cubic packing (agak kompak)
adalah 47.6 %, sedangkan rombo hedral (seperti
belah ketupat, lebih kompak) adalah 25.96 %.
2. Distribusi Batuan, kita tahu bahwa di alam,
batuan terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang
tidak hanya menyebabkan perbedaan susunannya
saja tapi juga angularity dan distribusi dari
berbagai ukuran partikel akan mempengaruhi nilai
porositas batuan, Distribusi satu batuan
berhubungan erat dengan komposisi butiran dari
batuan tersebut, Batuan dengan satu jenis unsur
penyusun bias memiliki porositas yang lebih besar
dari pada porositas batuan yang terdiri dari
berbagai macam unsure penyusun. Misalnya saja
atu pasir dapat tersusun dari butiran kuarsa,
feldspar, limestone, fossil, dan chert.
Keberagaman penyusun batuan ini sangat
‘mempengaruhi besarnya porositas dari suatu
bbatuan Karena bentuk dan ukuran dari masing-
‘masing penyusun yang berbeda, Jelas akan sangat
berbeda perhitungannya dengan ukuran partikel
yang seragam, Semakin besar ukuran_ butiran,
semakin besar ruang kosong yang akan diisi
dengan batu lempung atau partikel-partikel lebihKecil dan materi semen. Semakin banyak partikel
kecil yang masuk, mengurangi jumlah pori-pori
batuan, Seperti contoh hasil pengayakanan tara
batu pasir (a) dengan batu pasir serpihan (b).
Distribusi ukuran batuan dapat dilihat dari
skewness (kecondongan). Eksperimen yang
dilakukan oleh Tickell di pasir Ottawa
menunjukkan bahwa porositas adalah fungsi dari
skewness distribusi ukuran batuan, Secara umum,
semakin kecil butiran dan semakin besar
angularity maka porositas semakin _besar.
Semakin besar ukuran butiran maka semakin kecil
porositas. Material semen juga perlu diperhatikan
arena semen akan menyegel batuan sehingga
fluida tidak dapat mengalir.
3. Sementasi, sementasi juga merupakan salah
satu factor penting yang dapat mempengaruhi
porositas. Material semen juga perlu diperhatikan
arena semen akan menyegel batuan sehingga
fluida tidak dapat mengalir. Jika suatubatuan
tersementasi dengan baik, maka kemungkinan
besar akan terdapat banyak pori yang tidak
berhubungan, Hal ini dapat _-menyebabkan
porositas efektif dari batuan itu menjadi kecil,
sebaliknya jika suatu batuan tidak tersementasi
dengan baik, kemungkinan besar semakin banyak
pori yang terhubungkan, sehingga harga porositas
cefektif semakin besar.
4, Kompaksi, Kompaksi dapat mempengaruhi
harga dari porositas. Semakin dalam posisi batuan
dati_permukaan, beban yang diterima semakin
besar. Tekanan yang disebabkan oleh akumulasi
beban batuan yang berada di atasnya disebut
tekanan over burden. Jika suatu batuan
terkompaksi dengan baik artinya semakin dalam
dari permukaan, pori-pori dari batuan itu akan
semakin kecil karena butiran penyusun semakin
merapat, contohnya pada rhombo hedral packing.
Begitu pula sebaliknya, jika kompaksi semakin
rendah maka presentasi pori akan semakin besar,
contohnya saja pada cubic packing.
5. Angularitas, Jika derajat angularitas butiran
enyusun batuan semakin besar (semakin jauh
dati kebundaran/roundness), bentuk butirannya
akan semakin menyudut. Hal ini akan
menyebabkan daerah sentuh antar butiran yang
satu dengan yang lainnya akan semakin besar jika
dibandingkan dengan bidang sentuh antar butiran
yang roundness nya tinggi (daerah sentuhnya
kecil). Sehingga, mengakibatkan ruang yang dapat
Gitempati fluida akan semakin berkurang dan
porositasnya menurun,
3. Permeabilitas
Kelulusan atau permeabilitas adalah suatu
sifat batuan reservoir untuk dapat meluluskan
cairan melalui pori-pori yang berhubungan, tanpa
‘merusak partikel pembentuk atau kerangka batuan
tersebut. Defenisi permeabititas dapat dinyatakan
dalam rumus sebagai berikut; Dimana q
Ginyatakan dalam sentimeter per sekon, k dalam
darcy (permeabilitas), viskositas_m dinyatakan
dalam sentipoise, dan dp/dx adalah gradient
hidrolik yang dinyatakan dalam atmosfer per
sentimeter. Dengan demikian jelaslah bahwa
permeabilitas adalah k yang dinyatakan dalam
darey.
Definisi API untuk 1 Darcy: suatu medium
berpori_mempunyai_kelulusan (permeabilitas)
sebesar 1 Darcy, jika cairan berfasa satu dengan
Kekentalan 1 sentipoise mengalir dengan
Kecepatan 1 cm/sekon melalui penampang seluas
1 em? pada gradient hidrolik satu atmosfer (76,0
mm Hg) per sentimeter dan jika cairan tersebut
seluruhnya mengisi_ medium tersebut. Dari
defenisi di atas tidak dijelaskan hubungan antara
permeabilitas dan porositas. Memang sebetulnya
tidak ada hubungan antara permeabilitas dengan
porositas. Batuan yang permeable selalu sarang
(porous), tetapi sebaliknya, batuan yang sarang
belum tentu permeable. Hal ini disebabkan karena
batuan yang berporositas lebih tinggi belum tentu
pori-porinya berhubungan satu dengan yang Iai.
Juga sebaliknya dapat dilihat, bahwa porositas
tidak tergantung dari besar —butir, dan
permeabilitas merupakan suatu fungsi yang
Jangsung terhadap besar butir.
Sebagaimana telah disebutkan di atas,
biasanya permeabilitas dinyatakan dalam ‘darcy’,
yaitu untuk —menghormati_ DARCY yang
memproklamasikan pertama kalinya hukum aliran
dalam medium yang berpori. Jadi statu
permeabilitas dengan k = 2 darcy berarti suatu
aliran sebesar 2 ce persekon yang di dapatkan
melalui suatu penampang seluas satu sentimeter
persegi panjang 1 sentimeter, di bawah suatu
tekanan perbedaan satu. stmosfer untuk suatu
cairan yang mempunyai kekentalan (viskositas) 1
senti poise. Pada hakekatnya permeabilitas suatu
batuan biasanya kurang dari satu darcy dan olehkarenanya dalam —praktek _permeabilitas
THTa=612
p= 207 griem®
3. Bobot isi jenuh (saturated density)
aa
wwnws Tare
ed 219 gr/em*
4, Berat jenis semu (apparent specific gravity)
1008
Ye Gobo ist air
6. Kandungan air asli(Natural water content)
z
8.
111-1000 7
IR 100% = 0,33%
9.
nx 190% AF 100%= 3.984%
www THA-61210.Void ratio
3.984
Ta 73984
= 1,335
PENUTUP
Setelah melakukan praktikum mekanika batuan
di laboratorium geomekanika dengan mata acara
uji sifat fisik batuan, maka dapat di simpulakan
bahwa mekanika batuan merupakan ilmu teoritis
dan ilmu terapan dari perilaku. mekanika batuan
dan massa batuan, Dalam geologi mekanika
batuan adalah cabang ilmu yang mengkaji tentang
respons bantuan dan massa batuan terhadap gaya
dari lingkungan mereka, Selain itu’ mekanika
batuan juga di artikan ilmu yang mempelajari
sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan,
Pada kegiatan praktikum mata acara uji sifat fisik
ada beberapa alat dan bahan yang digunakan yaitu
timbangan analitik, desikator, talang, oven dan
sampel
Menentukan sifat fisik batuan ada 10
parameter yang digunakan yaitu massa jenis asti
(natural density), Massa jenis ering (dry
density), massa jenis jenuh (saturated densit
kadar air asli (natural water content), kadar ait
jenuh (absorption), derajat kejenuhan, porositas,
dan angka pori (void ratio).
Kekuatan Batuan (Rock Strength) Bieniawski
(1984), kekuatan suatu batuan secara utuh dapat
diperoleh dari Point Load Strength Index atau
Compressive Strengh. —Beliau
menggunakan Klasifikasi Uniaxial Compressive
Strength (UCS) yang telah diusulkan oleh Deere
& Miller, 1968 (Bieniawski, 1984) dan juga UCS
yang telah ditentukan dengan menggunakan
Hammer Test. Kekuatan batuan utuh adalah
kekwatan statu batuan untuk bertahan-menahan
suatu gaya hingga pecah. Kekuatan batuan dapat
dibentuk oleh suatu ikatan adhesi antar butir
mineral atau tingkat sementasi_ pada batuan
tersebut, sertaKekerasan mineral__yang
membentuknya, Hal ini akan sangat berhubungan
dengan genesa, Komposisi, tekstur, dan struktur
batuan, Kondisi massa batuan dievaluasi untuk
setiap setiap bidang diskontinu yang ada, Dengan
menjumlahkan semua rating dari lima parameter
akan diperoleh nilai RMR dasar yang belum
mempethitungkan orientasi bidang diskontinu,
Adjusment terhadap orientasi bidang diskontinu
Uniaxial
ini dipisahkan dalam perhitungan nilai_ RMR
arena pengaruh dari bidang diskontinu tersebut
tergantung pada aplikasi engineeringnya, seperti
terowongan, chamber, lereng atau fondasi. Arah
umum dari bidang diskontinu berupa strike dan
dip, akan mempengaruhi_ kestabilan_ Iubang
bukaan. Hal ini ditentukan oleh sumbu dari lubang
bukaan tersebut, apakah tegak lurus strike atau
sejajar strike, penggalian lubang bukaan tersebut,
apakah searah dip atau berlawanan arah dengan
dip dari bidang diskontinu. RMR dapat digunakan
sebagai panduan memilih penyangga terowongan.
Panduan ini tergantung pada beberapa faktor
seperti kedalaman Iubang bukaan dari permukaan,
vukuran dan bentuk terowongan serta metode
penggalianyang dipakai. Sedangkan untuk
menentukan kestabilan Iubang bukaan dapat
Gitentukan melalui stand up time dati nilai RMR
menggunakan grafik span tethadap stand up time.
Keakuratan dari stand up time ini menjadi
Giragukan arena nilai stand up time sangat
Gipengaruhi oleh metode penggalian, ketahanan
terhadap pelapukan (durability) dan kondisi
tegangan insitu yang merupakan parameter-
parameter penting yang tidak tercakup dalam
metode klasifikasi RMR. Oleh Karena itu,
sebaiknya grafik ini digunakan hanya untuk tujuan
perbandingan semata.
Saran untuk laboratorium agar dapat menjaga
kebersihan diarea dalam ruangan maupun diluar
ruuangan, agar dapat memperbaharui_ kursi-kursi
yang rusak, saran untuk asisten agar dapat
memberikan penjelasan-penjelasan lebih banyak
lagi tentang penyelesaian rumus, saran untuk
praktikum kedepannya agar dapat melaksanakan
semua mata acara praktikum, tetap semangat dan
selalu bantu satu sama lain,
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad M,2017, Analisis sifat fisis dan mekanik
batuan karst Maros. Universitas Negeri
Makassar. Makassar
Rahman A, 2018, Uji laboratorium mekanika
batuan menggunakan metode wiconfined
compressive strength pada batuan inti
(core) batupasir. Akademi Minyak dan
Gas Balongan Indramayu. Bandung.
Martono, N (2010) “metode penelitian kuantitatif
analisi isiRai, 1998. Mekanika Batuan. Laboratorium.
Geoteknik Pusat Antar Universitas Tima
Rekayasa
Talobre, Joseph. "La reconstitution du portail de
Véglise abbatiale de Cluny.” Bulletin
Monumental 102.2 (1943): 225-240.
Ridwa, (2017). “Metodelogi Penelitian Uji Sifat
Fisik”, Jakarta : RajaGrafindo Persada.