Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 12
JURNAL PRAKTIKUM UJI SIFAT FISIK SINTYA 09320190138 C6 LABORATORIUM GEOMEKANIKA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2022 JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN UJI SIFAT FISIK Sintya’, Putri Safhira, S.1, Dian Dwi Apriliyani Arsdin, S.12 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Makassar; J1. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 4556661 (+62) 411 455695, Email: sintya0813@gmail.com Abstrak Metanika batuan merupakan ilmu teorets dan ikmu terapan dari prilaku mekanik batuan dan massa batuan, Ui sifit fisikbatuan digunakan untuk mengetahuiperameter pengujan sift fis bawan, mengetahui penggunaanala-alat pada aj sf isk batuan, mengetaui pengolaan data sft fsik batuan, Prosedarpercobsanpraktikum ini dimulai dengan menyiapkan sampel dan menimbang samp! ali, setlah ditimbang semua sampel dimasukkan dalam desikator slam 15 meni, setelh ity sampe dikeluarkan dari desikstor dan ditimbang Kembali, lk Ikukan timbangan gentung, setlah itu dimasukkan Kembali kedalam oven selama 30 menit, kemudian ditimbang kembali sampel tersebut. Hasil dari praktikum ini didapat nilai bobot asli (Natural density), 0,21gr/em’, bobot isi kering (Dry density) 1,62 gr/cm'.bobot isi jenuh (Saturated density) 185 gr/em’, borat jeis sem 180, kandungn air asli (Natural water content) 0.06%, ‘kandungan air jenuh 0,12%, derajat kejenuhan 0,53%, porositas 0,21%, void ratio 0,26. Kata kunci: Natural density, Dry density, Saturated density, dan Natural water content. PENDAHULUAN Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika, Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan, Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang dominan dalam operasi_penambangan, seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji ccoba baik itu di laboratorium maupun di lapangan ongsung atau secara insitu, Untuk mengetahui sifat’ mekanik batuan dilakukan — beberapa percobaan seperti uji kuat tekan uniaksial, wji kuat tarik, ujitriaksial dan uji tegangan insitu Di dalam geoteknik, klasifikasi massa batuan yang pertama diperkenalkan sekitar 60 tahun yang alu yang ditujukan untuk terowongan dengan penyanggaan menggunakan penyangga baja. Kemudian klasifikasidikembangkan untuk penyangga non baja untuk terowongan, lereng, dan_pondasi. 3 pendekatan desain yang biasa igunakan untuk penggalian pada batuan yaitu: analitik, observasi, dan empirik. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah pendekatan desain dengan menggunakan metode empiric. Klasifikasi massa batuan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan secara cepat dan tidak ditujukan untuk mengganti studi analitik, observasi lapangan, pengukuran, dan engineering judgement. Dikarenakan kompleknya swat. massa batuan, beberapa penelitian berusaha untuk mencari hubungan antara desain galian batu dengan parameter massa batuan. Banyak dari metode-metode tersebut telah dimodifikasi oleh yang lainnya dan sekarang banyak digunakan untuk penelitian awal atau bahkan untuk desain akhit. Ada beberapa system klasifikasi masa bbatuan yang terkenal pada saat ini, namun yang paling banyak —digunakan adalah system Klasifikasi massa batuan dengan -menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR). Klasifikasi yang digunakan juga adalah Rock Quality Designation (RQD) dan Q-System. Parameter tersebut dapat digunakan untuk menentukan bobot ‘atau massa batuan yang akan divji Adapun maksud dari praktikum Uji Sifat Fisik ini adalah kita dapat menghitung berat asi, berat jenuh dan berat kering dari suatu batuan. Tujuan dari praktikum Uji Sifat Fisik adalah Mengetahui parameter pengujian sifat fisik batuan, Mengetahui penggunaan alat-alat pada uji sifat fisik batuan, Mengetahui pengolahan data sifatfisik batuan, ‘TINJAUAN PUSTAKA 1. Sifat Fisik Batuan Adapun yang termasuk kedalam sifat fisik batuan adalah sebagai berikut: a, Bobot Isi Asli (yn), Merupakan perbandingan antara berat batuan asti dengan volume total batuan. b. Bobot Isi_ Kering (yo), Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total batuan ¢, Bobot Isi Jenuh (yw), Merupakan perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume total batuan, Apparent Specific Gravity (GSA), ‘Merupakan perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan bobot True Specific Gravity (GST), Merupakan perbandingan antara bobot isi jenuh batuan dengan bobot isi air. f. Kadar Air Asli (on), Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan asli dengan berat butiranbatuan dan dinyatakan dalam bentuk %. g. Kadar Air Jenuh (sat), Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan jenuh dengan berat butiran batuan dan dinyatakan dalam bentuk %. hh, Derajat —kejenuhan (S$), Merupakan perbandingan antara kadar air asli dengan kadar air jenuh dan dinyatakan dalam bentuk %. i. Porositas, Porositas dapat _didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori- pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu, besar kecilnya _porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan komposisi mineral pembentuk batuan i. Angka ori (void ratio), Angka _pori merupakan perbandingan antara volume pori dan volume butir (Ridwan, 2018) Dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk para penambang sudah menjadi hal yang biasa jika suatu saat _menemukan kejadian-kejadian alam yang tak biasa misalnya perubahan bentuk batuan, pergeseran tanah atau kejadian lempeng i air. tektonik lainnya, Mungkin untuk masyarakat ‘umum hal tersebut adalah hal yang sudah biasa atau biasa-biasa saja, namun bagi seorang explorer hal tersebut sudah menjadi topik utama dalam melakukan pekerjaan sehingga untuk mendalami hal tersebut akan dibahas dalam ilmu ‘mekanika batuan, Batuan adalah campuran dari satu atau lebih ‘mineral yang berbeda, tidak mempunyai Komposisi yang tetap. Tetapi batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan permukaan bumi Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi yang merupakan suatu bahan yang keras dan koheren ‘atau yang telah terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan cara biasa (cangkul dan belicong). Batuan meiliki 2 sifat yakni sifat fisik dan sifat mekanik. Sifat fisik batuan didapatkan dari pengujian non destructive (tidak merusak). Sifat fisik batuan yaitu massa jenis, berat jenis, kadar air, derajat kejenuhan, porositas dan angka pori Mekanika batuan merupakan bagian dari subjek yang lebih lua yakni geomekanika, yang ‘mengkaji tentang tanggapan mekanik dari semua material geologi, termasuk tanah. Mekanika batuan, seperti yang diterapkan di geologi teknik, pertambangan, perminyakan, praktik teknik sipil, memerhatikan —_penerapan_prinsip-prinsip mekanika rekayasa untuk desain struktur batuan yang dihasikan oleh pertambangan, pengeboran, Produksi waduk, atau kegiatan konstruksi sipil seperti pembangunan terowongan, —_lubang tambang, penggalian bawah tanah, tambang terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan jalan, repositori limbah, dan struktur lainnya yang dibangun dengn batuan, Pada praktikum online kali ini, kami melakukanpraktikum dengan mata acara uji sifat fisik kali ini untuk mengetahui parameter pengujian sifat__fisik — batuan, mengetahui penggunaaan alat-alat pada uji.sifat fisik batuan serta mengetahui pengolahan data sifat fisik batuan. 2. Besaran Porositas Porositas tertentu. dapat berkisar dari nol sampai besar sekali, namun biasanya berkisar antara 5 sampai 40 persen, dan dalam prakteknya berkisar hanya dari 10 sampai 20 persen saja Porositas 5 persen biasanya disebut porositas tipis (marginal porosity) dan umumnya bersifat non komersiil, kecuali jika dikompensasikan oleh adanya beberapa faktor lain. Secara teoritis porositas tidak bias lebih besar dari 47,6 persen Porositas maximum yang didapatkan adalah dalam susunan kubus dan secara teoritis nilai yang didapatkan adalah sebagai berikut. Jelaslah, bahwa dalam hal ini porositas tidak tergantung dati pada besar butir. Jika kita subtitusikan r untuk angka berapa saja maka kita. akan tetap mendapatkan angka 47,6 tersebut. Besarnya porositas itu ditentukan dengan berbagai cara, yaitu ; a. Di laboratorium, dengan porosimeter yang didasarkan pada hokum Boyle: gos digunakan sebagai pengganti cairan untuk menentukan volum pori tersebut. b. Dari log listrik, log sonic, dan log radio aktif c, Dari log kecepatan pemboran 4. Dari pemeriksaan dan perkiraan secara mikroskopi ¢, Dari hilangnya inti pemboran Pemeriksaan secara mikroskopi untuk jenisporositas dapat pula dilakukan secara ‘kvalitatif. Antara lain ialah jenis: a. Antar butir (intergranuler), yang beratti bahwa pori-pori yang didapat di antara butir-butir. b.Antar Kristal (interkristalin), dimana pori- pori berada di atara Kristal-kristal. cc. Celah dan rekah, yaitu rongga terdapat di antara celah-celah 4. Bintik-bintik jarum (point-point porosity), berarti bahwa pori-pori merupakan_bintik-bintik terpisah-pisah, tanpa kelihatan bersambungan. fe, Ketat (vhigi), yang berarti_butir-butir berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil sekali dan hamper tidak ada porositas. f. Padat (dense), berarti batuan sangat kecil sehingga hamper tidak ada porositas. 8 Growing (vugular), yang berarti rongga- rongga besar berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali bentuk-bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar. h. Bergua-gua (cavernous), yang berarti rongga- rongga besar sekali malahan berupa gua-gua, sehingga porositas sangat besar. Berdasarkan asal_usulnya porositas dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Original (Primary) Porosity, Porositas yang terbentuk Ketika proses pengendapan batuan (deposisi) tanpa ada faktor lain. Pada umumnya terjadi pada porositas antar butiran pada batu pasir, antar kristal pada batu kapur, atau porositas oolitic pada batu Kapur. 2) Induced (Secondary) Porosity, Porositas yang terbentuk ketika proses pengendapan batuan (deposisi) dipengaruhi ada faktor lain. Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, vaitu: a) Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung, b) Porositas sekunder, yaitu porositas batuan ‘yang terbentuk setelah proses pengendapan. Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan Kkomposisi mineral pembentuk batuan. Faktor yang mempengaruhi porositas’ 1, Susunan Batuan, pemeriksaan porositas batuan salah satunya dengan melihat porositas gabungan batuan, Dalam memperkirakan nilai porositas, Slichter dan kemudian Graton dan Fraser menghitung porositas berbagai susunan batuan serupa. Porositas dengan susunan kubik atau biasa disebut cubic packing (agak kompak) adalah 47.6 %, sedangkan rombo hedral (seperti belah ketupat, lebih kompak) adalah 25.96 %. 2. Distribusi Batuan, kita tahu bahwa di alam, batuan terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang tidak hanya menyebabkan perbedaan susunannya saja tapi juga angularity dan distribusi dari berbagai ukuran partikel akan mempengaruhi nilai porositas batuan, Distribusi satu batuan berhubungan erat dengan komposisi butiran dari batuan tersebut, Batuan dengan satu jenis unsur penyusun bias memiliki porositas yang lebih besar dari pada porositas batuan yang terdiri dari berbagai macam unsure penyusun. Misalnya saja atu pasir dapat tersusun dari butiran kuarsa, feldspar, limestone, fossil, dan chert. Keberagaman penyusun batuan ini sangat ‘mempengaruhi besarnya porositas dari suatu bbatuan Karena bentuk dan ukuran dari masing- ‘masing penyusun yang berbeda, Jelas akan sangat berbeda perhitungannya dengan ukuran partikel yang seragam, Semakin besar ukuran_ butiran, semakin besar ruang kosong yang akan diisi dengan batu lempung atau partikel-partikel lebih Kecil dan materi semen. Semakin banyak partikel kecil yang masuk, mengurangi jumlah pori-pori batuan, Seperti contoh hasil pengayakanan tara batu pasir (a) dengan batu pasir serpihan (b). Distribusi ukuran batuan dapat dilihat dari skewness (kecondongan). Eksperimen yang dilakukan oleh Tickell di pasir Ottawa menunjukkan bahwa porositas adalah fungsi dari skewness distribusi ukuran batuan, Secara umum, semakin kecil butiran dan semakin besar angularity maka porositas semakin _besar. Semakin besar ukuran butiran maka semakin kecil porositas. Material semen juga perlu diperhatikan arena semen akan menyegel batuan sehingga fluida tidak dapat mengalir. 3. Sementasi, sementasi juga merupakan salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi porositas. Material semen juga perlu diperhatikan arena semen akan menyegel batuan sehingga fluida tidak dapat mengalir. Jika suatubatuan tersementasi dengan baik, maka kemungkinan besar akan terdapat banyak pori yang tidak berhubungan, Hal ini dapat _-menyebabkan porositas efektif dari batuan itu menjadi kecil, sebaliknya jika suatu batuan tidak tersementasi dengan baik, kemungkinan besar semakin banyak pori yang terhubungkan, sehingga harga porositas cefektif semakin besar. 4, Kompaksi, Kompaksi dapat mempengaruhi harga dari porositas. Semakin dalam posisi batuan dati_permukaan, beban yang diterima semakin besar. Tekanan yang disebabkan oleh akumulasi beban batuan yang berada di atasnya disebut tekanan over burden. Jika suatu batuan terkompaksi dengan baik artinya semakin dalam dari permukaan, pori-pori dari batuan itu akan semakin kecil karena butiran penyusun semakin merapat, contohnya pada rhombo hedral packing. Begitu pula sebaliknya, jika kompaksi semakin rendah maka presentasi pori akan semakin besar, contohnya saja pada cubic packing. 5. Angularitas, Jika derajat angularitas butiran enyusun batuan semakin besar (semakin jauh dati kebundaran/roundness), bentuk butirannya akan semakin menyudut. Hal ini akan menyebabkan daerah sentuh antar butiran yang satu dengan yang lainnya akan semakin besar jika dibandingkan dengan bidang sentuh antar butiran yang roundness nya tinggi (daerah sentuhnya kecil). Sehingga, mengakibatkan ruang yang dapat Gitempati fluida akan semakin berkurang dan porositasnya menurun, 3. Permeabilitas Kelulusan atau permeabilitas adalah suatu sifat batuan reservoir untuk dapat meluluskan cairan melalui pori-pori yang berhubungan, tanpa ‘merusak partikel pembentuk atau kerangka batuan tersebut. Defenisi permeabititas dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut; Dimana q Ginyatakan dalam sentimeter per sekon, k dalam darcy (permeabilitas), viskositas_m dinyatakan dalam sentipoise, dan dp/dx adalah gradient hidrolik yang dinyatakan dalam atmosfer per sentimeter. Dengan demikian jelaslah bahwa permeabilitas adalah k yang dinyatakan dalam darey. Definisi API untuk 1 Darcy: suatu medium berpori_mempunyai_kelulusan (permeabilitas) sebesar 1 Darcy, jika cairan berfasa satu dengan Kekentalan 1 sentipoise mengalir dengan Kecepatan 1 cm/sekon melalui penampang seluas 1 em? pada gradient hidrolik satu atmosfer (76,0 mm Hg) per sentimeter dan jika cairan tersebut seluruhnya mengisi_ medium tersebut. Dari defenisi di atas tidak dijelaskan hubungan antara permeabilitas dan porositas. Memang sebetulnya tidak ada hubungan antara permeabilitas dengan porositas. Batuan yang permeable selalu sarang (porous), tetapi sebaliknya, batuan yang sarang belum tentu permeable. Hal ini disebabkan karena batuan yang berporositas lebih tinggi belum tentu pori-porinya berhubungan satu dengan yang Iai. Juga sebaliknya dapat dilihat, bahwa porositas tidak tergantung dari besar —butir, dan permeabilitas merupakan suatu fungsi yang Jangsung terhadap besar butir. Sebagaimana telah disebutkan di atas, biasanya permeabilitas dinyatakan dalam ‘darcy’, yaitu untuk —menghormati_ DARCY yang memproklamasikan pertama kalinya hukum aliran dalam medium yang berpori. Jadi statu permeabilitas dengan k = 2 darcy berarti suatu aliran sebesar 2 ce persekon yang di dapatkan melalui suatu penampang seluas satu sentimeter persegi panjang 1 sentimeter, di bawah suatu tekanan perbedaan satu. stmosfer untuk suatu cairan yang mempunyai kekentalan (viskositas) 1 senti poise. Pada hakekatnya permeabilitas suatu batuan biasanya kurang dari satu darcy dan oleh karenanya dalam —praktek _permeabilitas THTa=612 p= 207 griem® 3. Bobot isi jenuh (saturated density) aa wwnws Tare ed 219 gr/em* 4, Berat jenis semu (apparent specific gravity) 1008 Ye Gobo ist air 6. Kandungan air asli(Natural water content) z 8. 111-1000 7 IR 100% = 0,33% 9. nx 190% AF 100%= 3.984% www THA-612 10.Void ratio 3.984 Ta 73984 = 1,335 PENUTUP Setelah melakukan praktikum mekanika batuan di laboratorium geomekanika dengan mata acara uji sifat fisik batuan, maka dapat di simpulakan bahwa mekanika batuan merupakan ilmu teoritis dan ilmu terapan dari perilaku. mekanika batuan dan massa batuan, Dalam geologi mekanika batuan adalah cabang ilmu yang mengkaji tentang respons bantuan dan massa batuan terhadap gaya dari lingkungan mereka, Selain itu’ mekanika batuan juga di artikan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan, Pada kegiatan praktikum mata acara uji sifat fisik ada beberapa alat dan bahan yang digunakan yaitu timbangan analitik, desikator, talang, oven dan sampel Menentukan sifat fisik batuan ada 10 parameter yang digunakan yaitu massa jenis asti (natural density), Massa jenis ering (dry density), massa jenis jenuh (saturated densit kadar air asli (natural water content), kadar ait jenuh (absorption), derajat kejenuhan, porositas, dan angka pori (void ratio). Kekuatan Batuan (Rock Strength) Bieniawski (1984), kekuatan suatu batuan secara utuh dapat diperoleh dari Point Load Strength Index atau Compressive Strengh. —Beliau menggunakan Klasifikasi Uniaxial Compressive Strength (UCS) yang telah diusulkan oleh Deere & Miller, 1968 (Bieniawski, 1984) dan juga UCS yang telah ditentukan dengan menggunakan Hammer Test. Kekuatan batuan utuh adalah kekwatan statu batuan untuk bertahan-menahan suatu gaya hingga pecah. Kekuatan batuan dapat dibentuk oleh suatu ikatan adhesi antar butir mineral atau tingkat sementasi_ pada batuan tersebut, sertaKekerasan mineral__yang membentuknya, Hal ini akan sangat berhubungan dengan genesa, Komposisi, tekstur, dan struktur batuan, Kondisi massa batuan dievaluasi untuk setiap setiap bidang diskontinu yang ada, Dengan menjumlahkan semua rating dari lima parameter akan diperoleh nilai RMR dasar yang belum mempethitungkan orientasi bidang diskontinu, Adjusment terhadap orientasi bidang diskontinu Uniaxial ini dipisahkan dalam perhitungan nilai_ RMR arena pengaruh dari bidang diskontinu tersebut tergantung pada aplikasi engineeringnya, seperti terowongan, chamber, lereng atau fondasi. Arah umum dari bidang diskontinu berupa strike dan dip, akan mempengaruhi_ kestabilan_ Iubang bukaan. Hal ini ditentukan oleh sumbu dari lubang bukaan tersebut, apakah tegak lurus strike atau sejajar strike, penggalian lubang bukaan tersebut, apakah searah dip atau berlawanan arah dengan dip dari bidang diskontinu. RMR dapat digunakan sebagai panduan memilih penyangga terowongan. Panduan ini tergantung pada beberapa faktor seperti kedalaman Iubang bukaan dari permukaan, vukuran dan bentuk terowongan serta metode penggalianyang dipakai. Sedangkan untuk menentukan kestabilan Iubang bukaan dapat Gitentukan melalui stand up time dati nilai RMR menggunakan grafik span tethadap stand up time. Keakuratan dari stand up time ini menjadi Giragukan arena nilai stand up time sangat Gipengaruhi oleh metode penggalian, ketahanan terhadap pelapukan (durability) dan kondisi tegangan insitu yang merupakan parameter- parameter penting yang tidak tercakup dalam metode klasifikasi RMR. Oleh Karena itu, sebaiknya grafik ini digunakan hanya untuk tujuan perbandingan semata. Saran untuk laboratorium agar dapat menjaga kebersihan diarea dalam ruangan maupun diluar ruuangan, agar dapat memperbaharui_ kursi-kursi yang rusak, saran untuk asisten agar dapat memberikan penjelasan-penjelasan lebih banyak lagi tentang penyelesaian rumus, saran untuk praktikum kedepannya agar dapat melaksanakan semua mata acara praktikum, tetap semangat dan selalu bantu satu sama lain, DAFTAR PUSTAKA Arsyad M,2017, Analisis sifat fisis dan mekanik batuan karst Maros. Universitas Negeri Makassar. Makassar Rahman A, 2018, Uji laboratorium mekanika batuan menggunakan metode wiconfined compressive strength pada batuan inti (core) batupasir. Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu. Bandung. Martono, N (2010) “metode penelitian kuantitatif analisi isi Rai, 1998. Mekanika Batuan. Laboratorium. Geoteknik Pusat Antar Universitas Tima Rekayasa Talobre, Joseph. "La reconstitution du portail de Véglise abbatiale de Cluny.” Bulletin Monumental 102.2 (1943): 225-240. Ridwa, (2017). “Metodelogi Penelitian Uji Sifat Fisik”, Jakarta : RajaGrafindo Persada.

You might also like