Linda+Mulyaningsih+010418203

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK NYERI KRONIS PADA NY.

S
DENGAN DIAGNOSA ARTHRITIS GOUT DI DESA WANASARI CIBITUNG
TAHUN 2021
Linda Mulyaningsih1, Prystia Riana Putri2
1
Mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan Universitas Medika Suherman
2
Dosen Diploma Tiga Keperawatan Universitas Medika Suherman
Jalan Raya Industri Pasir Gombong, Jababeka, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat-17530
Email: moylinda393@gmail.com

Abstrak
Lansia dengan penderita arthritis gout meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Masalah
keperawatan yang sering muncul salah satunya adalah nyeri kronis. Nyeri kronis menyebabkan
bengkak, nyeri dengan skala nyeri 5 di bagian lutut kaki sebelah kiri, aktivitas terganggu. Namun
studi kasus yang membahas mengenai intervensi yang tepat pada arthritis gout nyeri kronis belum
tersedia, sehingga studi kasus perlu dilakukan. Metode yang digunakan untuk melakukan asuhan
keperawatan yaitu wawancara dan observasi pada lansia dengan arthritis gout nyeri kronis. Tindakan
keperawatan yang diberikan, kompres hangat dengan cara, mengompres di bagian lutut kaki kiri
menggunakan waslap yang sudah di rendam air hangat, dan teknik relaksasi (nafas dalam) dengan
cara menarik nafas dari hidung, tahan 3 detik, hembuskan melalui mulut dilakukan selama 3 kali.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil nyeri kronis dapat teratasi
dengan kriteria hasil klien tidak merasa nyeri skala nyeri 1 (0-10), dan dapat melakukan aktivitas
dengan menggunakan alat bantu tongkat. Kompres hangat dan teknik relaksasi nafas dalam dapat
mengatasi nyeri kronis pada lansia dengan arthritis gout, sehingga perawat gerontik dapat
memberikan implementasi tersebut pada pasien dengan masalah yang sama.
Kata kunci: Arthritis Gout, Lansia, Nyeri Kronis

GERONTIC CARE CHRONIC PAIN IN NY. S WITH THE DIAGNOSIS OF


ARTHRITIS GOUT IN WANASARI VILLAGE, CIBITUNG IN 2021
Abstract
Elderly people with gouty arthritis increases with age. One of the most common nursing
problems is chronic pain. Chronic pain causes swelling, pain with a pain scale of 5 in the knee of the
left leg, disturbed activities. However, case studies that discuss appropriate interventions in chronic
gouty arthritis are not yet available, so case studies need to be carried out. The method used to
provide nursing care is interviews and observations on the elderly with chronic pain gouty arthritis.
The nursing actions given are warm compresses by means of compressing on the knee of the left leg
using a washcloth that has been soaked in warm water, and relaxation techniques (deep breaths) by
inhaling from the nose, holding for 3 seconds, exhaling through the mouth for 3 times. . After nursing
care for 3x24 hours, the results of chronic pain can be resolved with the result criteria that the client
does not feel pain on a pain scale of 1 (0-10), and can carry out activities using a cane. Warm
compresses and deep breathing relaxation techniques can overcome chronic pain in the elderly with
gouty arthritis, so that gerontic nurses can provide these implementations to patients with the same
problem.
Keywords: Gouty Arthritis, Elderly, Chronic Pain
Pendahuluan secara permanen. Pada umumnya, serangan
Arthritis Gout merupakan penyakit gout artritis terjadi di bagian kaki
metabolik yang dapat menyebabkan monoarthritis (Aqila Smart, 2019).
penimbunan kristal monosodium urat Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita
monohidrat di jaringan atau akibat adanya gout artritis pada suatu atau beberapa sendi.
supersaturasi asam urat didalam cairan Serangan biasanya terjadi pada malam hari.
ekstraseluler (Syamsiyah Nur, 2017). Biasanya, sebelum serangan gout artritis
Menurut World Health Organization terjadi, penderita tampak sehat bugar tanda dan
(WHO) 2019, Lansia yang mengalami artritis gejala muncul, tepatnya pada tengah malam
gout di Indonesia mencapai 81% sehingga menjelang pagi, penderita arthritis gout akan
Indonesia masuk dalam urutan tertinggi terbangun karena merasakan sakit yang sangat
dengan penderita arthritis gout di Asia. luar biasa disertai nyeri yang semakin
Menurut Kabupaten Bekasi kejadian memburuk dan sangat tidak tertahankan. Sendi
bervariari mulai dari 7,1% - 8,9% dan yang terserang arthritis gout akan mengalami
subtotatal Kabupaten Bekasi penderita pembengkakan dan kulit diatasnya akan
penyakit arthritis gout (3,2%) dan Provinsi berubah warna menjadi merah atau keunguan,
Jawa Barat subtotal (52,6%). (Riskesdas, mengencang dan licin, terasa hangat dan terasa
2018). nyeri jika digerakkan, dan muncul benjolan
Menurut (Muhammad Dimar Hanafi, pada sendi yang disebut tofus (Aqila Smart,
2019).
2020), kesehatan lansia dengan arthritis gout
Namun belum tersedia studi kasus yang
sangat berperan penting dalam meningkatkan
membahas mengenai intervensi yang tepat
produktifitas dalam hidupnya. pada arthritis gout nyeri kronis, sehingga studi
kasus perlu dilakukan. Oleh karena itu penulis
Serangan gout artritis pertama banyak
tertarik untuk mengangkat kasus penyakit
menyerang satu sendi dan berlangsung selama
arthritis gout dan pembahasannya dalam satu
beberapa hari. Kemudian, gejala menghilang
karya tulis ilmiah yaitu “Asuhan Keperawatan
secara bertahap, yang dimana sendi dapat
Gerontik Nyeri Kronis pada Ny. S dengan
berfungsi kembali dan tidak muncul gejala
diagnosa Arthritis Gout di Desa Wanasari
sehingga terjadinya serangan berikutnya. Gout
Cibitung”.
artritis cenderung semakin memburuk, dan
Metode
jika tidak segera di obati serangan akan
Metode penelitian ini menggunakan metode
berlangsung lebih lama, lebih sering dan
studi kasus wawancara dan observasi pada
menyerang pada beberapa sendi. Jadi sendi
Ny.S (72 tahun).
yang terserang dapat mengalami kerusakan
Hasil nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri,
Pengkajian dilakukan kepada Ny. S pada kualitas dan waktu serangan terjadinya
tanggal 06 Mei 2021 dengan metode nyeri. Adapun data yang diperoleh dari
wawancara di Desa Wanasari Cibitung. hasil pengkajian pasien sama dengan teori
Dari hasil pengkajian didapatkan data klien yang didapatkan yaitu Ny. S mengalami
mengatakan nyeri terasa ditusuk-tusuk, klien nyeri pada kaki kiri bagian lutut, nyeri
mengatakan nyeri dengan skala nyeri (0-10), terasa ditusuk-tusuk, skala nyeri 5, klien
nyeri pada kaki kiri bagian lutut, klien tampak tampak meringis, nyeri muncul pada
meringis, TD: 160/80 mmHg, Nadi: malam hari, nyeri berkurang saat berbaring
88x/menit, Suhu: 37C Respirasi: 20 x/menit di tempat tidur dan nyeri bertambah saat
dan klien mengatakan sulit tidur karena melakukan aktivitas.
menahan nyeri. Masalah keperawatan utama 2. Diagnosa Keperawatan
yang muncul yaitu nyeri kronis. Intervensi Berdasarkan hasil analisa data pengkajian
yang dicantumkan yaitu mengenai manajemen yang di dapatkan pada studi kasus maka
nyeri, implementasi yang dilakukan yaitu diagnosa keperawatan pada sampel
mengenai kompres hangat, dan evaluasinya penelitian adalah Nyeri Kronis.
nyeri pada klien menurun menjadi skala 1, Nyeri kronis adalah suatu pengalaman
TTV kembali normal, dan klien tampak lebih sensorik atau emosional yang berkaitan
rileks. Hasil studi kasus masalah nyeri kronis langsung pada rusaknya jkaringan actual
pada klien teratasi. ataupun fungsional, secara mendadak atau
Pembahasan lambat dan berintensitas ringan hingga
1. Pengkajian berat dan konstan, yang berlangsung lebih
Hasil pengkajian pada Ny. S yang dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI PPNI,
dilakukan pada tanggal 06 Mei 2021 2016).
setelah dibandingkan dengan teori adalah Menurut Tim Pokja SDKI PPNI (2016)
sebagai berikut: dalam buku Standar Diagnosa
Pada kasus dibuktikan ada munculnya Keperawatan Indonesia, nyeri kronis
gejala nyeri pada kaki kiri bagian lutut. dapat terjadi jika ditemukan tanda-tanda
Saat melakukan pengkajian keperawatan sebagau berikut:
nyeri berdasarkan teori, tidak boleh Pada tanda dan gejala mayor dalam teori
kesenjangan antara teori dan kasus nyata, disebutkan, pasien mengeluh nyeri, pasien
dimana pada teori menurut (Aqila Smart, merasa depresi (tertekan), tampak
2019, Giri Wiarto, 2017)). Pengkajian pada meringis, gelisah, dan tidak mampu
masalah nyeri dapat dilakukan dengan menuntaskan aktivitas. Pada tanda gejala
melihat adanya riwayat nyeri, serta keluhan minor akan ditemukan, pasien merasa
takut mengalami cedera berulang, Penulis menegakkan masalah
bersikap protektif (mis, posisi keperawatan nyeri kronis berdasarkan
menghindari nyeri), waspada, pola tidur data yang ditemukan pada Ny. S, antara
berubah, anoreksia, fokus menyempit, lain: Ny. S mengatakan nyeri pada kaki
berfokus pada diri sendiri. kiri bagian lutut, nyeri seperti ditusuk-
Adapun tanda dan gejala yang tusuk, skala nyeri skor 5 dari 0-10, nyeri
ditemukan dapat menunjang untuk muncul pada malam hari. Ny. S tampak
diangkatnya suatu masalah keperawatan mengiris, obserbasi tanda-tanda vital:
nyeri kronis, dimana didalam kasus Tekanan darah = 160/80 mmH, Nadi = 88
ditemukan yaitu pasien mengeluh nyeri x/menit, Suhu = 37,0 oC, Respirasi = 20
(pada kaki kiri bagian lutut), nyeri terasa x/menit. Berdasarkan data tersebut, maka
ditusuk-tusuk, skala nyeri 5 skor 5 dari 0- penulis merumuskan diagnosa
10, nyeri muncul malam hari, nyeri keperawatan nyeri kronis berhubungan
berkurang saat berbaring ditempat tidur dengan kondisi musculoskeletal kronis.
dan nyeri bertambah saat melakukan 3. Intervensi Keperawatan
aktivitas, klien tampak meringis, hasil Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi
pengukuran tandatanda vital: Tekanan musculoskeletal kronis. Penulis menyusun
darah = 160/80 mmH, Nadi = 88 x/menit, rencana keperawatan dengan tujuan setelah
Suhu = 37,0 oC, Respirasi = 20 x/menit. dilakukan tindakan 3 x 24 jam,tingkat nyeri
Batasan karakteristik yang terdapat yang dirasakan klien menurun, dengan
pada teori sesuai dengan kasus yang kriteria hasil: klien tampak sudah tidak
ditemukan pada Ny. S yaitu klien meringis, klien mengatakan nyeri sudah
melaporkan nyeri (nyeri seperti ditusuk- berkurang dengan skala nyeri 1 sekor 5 (0-
tusuk, pada kaki kiri bagian lutut, dengan 10), klien mampu melakukan aktivitas
skala nyeri 5 (0-10), nyeri muncul malam seperti biasa.
hari). Respon otonom (mengalami Intervensi yang penulis rencanakan dalam
peningkatan tekanan darah 160/80 manajemen nyeri pada arthritis gout salah
mmHg), klien mengekspresikan prilaku satunya yang difokuskan yaitu
(meringis), perubahan posisi untuk menggunakan teknik nonfarmakologi yaitu
menghindari nyeri (klien memilih untuk pemberian kompres hangat. Melakukan
tetap berbaring ditempat tidur). Penulis teknik kompres hangat, metode ini efektif
hanya memenuhi 4 batasan karakteristik, untuk mengurangi rasa nyeri.
karena saat dilakukan pengkajian hanya 4. Implementasi Keperawatan
menunjukkan 4 gejala tersebut. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi
musculoskeletal kronis, implementasi
keperawatan dilakukan 3 hari mulai relaksasi skala nyeri yang dirasakan pasien
tanggal 06 mei 2021 sampai 08 mei 2021, 5, setelah dilakukan tindakan relaksasi
dimana implementasi keperawatan yang napas dalam sampai hari ke 3 nyeri 1, klien
sudah dilakukan sesuai dengan intervensi selalu melakukan teknik relaksasi napas
yang dipilih, penulis segera memberikan dalam saat nyeri itu berlangsung.
tindakan terapeutik untuk mengurangi Penurunan skala nyeri ini disebabkan
nyeri yang dirasakan klien. karena arthritis gout yang sudah
Pada teori dijelaskan biasanya, untuk berangsung-angsur nyeri turun dengan
nyeri skala yang ringan tindakan pemberian terapi farmakologi dan teknik
nonfarmakologi merupakan tindakan kompres hangat yang baik.
intervensi yang paling utama, sedangkan Dari hasil studi dapat dilihat bahwa
untuk mengantisipasi perkembangan nyeri terdapat penurunan skala nyeri dengan
dapat digunakan tindakan farmakologi menggunakan teknik kompres hangat,
nyeri yang sedang sampai berat dapat dengan terapi nonfarmakologi ini kita
menggunakan teknik nonfarmakologi, dapat gunakan jika klien merasakan nyeri.
yang merupakan suatu pelengkap (Eqlima Kesimpulan
Elfira, 2020). 1. Pengkajian
Dalam tindakan terapeuktik penulis Pengkajian yang dilakukan pada Ny. S
memfokuskan untuk mengambil tindakan dengan arthritis gout didapatkan data-data
teknik nonfarmakologi untuk mengurangi yang menunjang yang dialami oleh Ny. S,
rasa nyeri yaitu dengan kompres hangat data tersebut yaitu mengeluh nyeri seperti
dan relaksasi napas dalam, relaksasi napas ditusuk-tusuk pada kaki kiri bagian lutut,
dalam yaitu suatu tindakan untuk skala nyeri 5 dengan hasil laboratorium
membuat pasien merasa lebih rileks saat arthritis gout 6,0 dan tekanan darah 160/80
nyeri itu berlangsung, penulis juga mmHg.
menganjurkan pada pasien untuk 2. Diagnosa Keperawatan
melakukan teknik tersebut saat nyeri itu Diagnosa keperawatan utama yang
muncul. ditemukan pada Ny. S yaitu nyeri kronis
5. Evaluasi Keperawatan berhubungan dengan kondisi
Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis.
musculoskeletal kronis. Evaluasi 3. Intervensi Keperawatan
keperawatan yang dilakukan mulai tanggal Intervensi yang penulis rencanakan dalam
06 mei 2021 sampai 08 mei 2021 diperoleh manajemen nyeri pada arthritis gout salah
perubahan skala nyeri pada klien, yaitu satunya yang difokuskan yaitu pemberian
pada hari pertama sebelum dilakukan
kompres hangat untuk meredakan rasa PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator
nyeri pada Ny. S.
Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP
4. Implementasi Keperawatan PPNI.
Implementasi disesuaikan dengan rencana
Syamsiyah Nur. 2017. Berdamai Dengan
yang telah dibuat yaitu dengan Asam Urat. Jakarta. Bumi Medika.
memberikan kompres hangat kepada klien
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset
yang mengalami nyeri untuk meredakan Kesehatan Dasar 2018. In Badan
Penelitian dan Pengembangan
nyeri pada Ny. S setelah dilakukan
Kesehatan (p. 198).
kompres hangat nyeri klien berkurang dari https://www.litbang.kemenkes.go.id/la
poran-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
skala nyeri 5 (0-10), ke skala nyeri 1 (0-
10). Widyanto, F. W. (2014). Artritis gout dan
perkembangannya. Blitar., Volume 10.
5. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukannya pemberian kompres
hangat kepada klien yang mengalami
nyeri. Klien mengatakan nyeri sudah
berukurang dengan skala 1 (0-10).
Saran
Diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat
menggunakan penelitian ini sebagai data awal
dalam melakukan penelitian selanjutnya
tentang pemberian teknik kompres hangat pada
pasien arthritis gout yang mengalami nyeri
kronis untuk mengurangi rasa nyeri, serta
menggunakan desain metode penulisan lebih
baik lagi.
Referensi

Elfira Eqlima. 2020. Diagnosis Nyeri Sendi


Dengan Terapi Komplementer Dan
Electromyography Berbasis Arduino
UNO. Yogyakarta. Deepublish
Publisher.

Hanafi, M. D., & Sartika, A. (2020).


GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN
PADA LANSIA SAAT PANDEMI
COVID-19 DI DESA CIBUNTU RT 03
RW 05 TAHUN 2020. 120316437.

You might also like