Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarak 6f9d94a2

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT

DI PULAU HARAPAN
TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA
Oleh :

Rizki Hadiwinata1), Mulyadi At2), Abdul Rahman Rusli2)

Rizki Hadiwinata, Mulyadi At and Abdul Rahman Rusli,. 2014.


Community-Based Ecotourism Development in Harapan Island Thousand Islands
National Park, Jakarta.
Journal Nusa Sylva Volume 14 No. 1 Juni 2014: 55-68

ABSTRACT
Implementation of research activities conducted in the area of Hope Island Thousand Islands National
Park . The purpose of this research is ( i ) Identify the potential of tourism in Hope Island TNKpS , ( ii ) Identify the
readiness of the community in the development of community-based ecotourism ( iii ) Developing a community-based
ecotourism in the area of Hope Island TNKpS . Data on the public , managers and visitors obtained by distributing
questionnaires and interviews . Respondent data retrieval community and visitors conducted by interview and
questionnaire , sampling methods conducted by purposive sampling method . Purposive sampling method used to
obtain data on natural resources and human resources at the Hope Island , while the data on perception , motivation
, participation and public interest is taken by using the questionnaire . Meanwhile , the development of community-
based ecotourism in Hope Island , formulated using SWOT analysis approach . Data were analyzed using SWOT
table .
Research results indicate that the potential for ecotourism resources contained in the Hope Island which
can be used as a tourist attraction and cultural landscape of the Hope Island itself, from the readiness of the
community , the majority of the community supports the development of ecotourism in Hope Island , based on the
SWOT matrix , strategy higher in priority to the development of ecotourism activities in Hope Island is a strategy that
combines the strengths and opportunities is developing a program of community-based ecotourism activities that
combine the potential of nature and culture of Hope Island to attrac tvisitors

Keywords : Hope Island , Ecotourism , Community, Development, SWOT

ABSTRAK
Pelaksanaankegiatanpenelitiandiselenggarakan di kawasan Pulau Harapan Taman Nasional Kepulauan
Seribu. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah (i) Mengidentifikasi potensi wisata di Pulau Harapan TNKpS, (ii)
Mengidentifikasi kesiapan masyarakat dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat (iii) Mengembangkan
ekowisata berbasis masyarakat yang ada di kawasan Pulau Harapan TNKpS Data mengenai masyarakat, pengelola
dan pengunjung diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner serta wawancara. Pengambilan data responden
masyarakat dan pengunjung dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner, metode pengambilan sampel yang
dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling digunakan untuk mendapatkan data
tentang sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Pulau Harapan tersebut, sedangkan data tentang persepsi,
motivasi, partisipasi dan minat masyarakat diambil dengan menggunakan kuesioner. Sementara itu, pengembangan
ekowisata berbasis masyarakat di Pulau Harapan, dirumuskan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan tabel SWOT.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa potensi sumberdaya ekowisata yang terdapat di Pulau Harapan yang
dapat dijadikan daya tarik wisata berupa bentang alamnya dan budaya dari masyarakat Pulau Harapan itu sendiri, dari
kesiapan masyarakat, sebagian besar masyarakat mendukung adanya pengembangan ekowisata di Pulau Harapan,
berdasarkan matriks SWOT, strategi yang lebih di prioritaskan untuk kegiatan pengembangan ekowisata di Pulau
Harapan yaitu strategi yang menggabungkan antara kekuatan dan peluang yaitu mengembangkan program kegiatan
ekowisata berbasis masyarakat yang menggabungkan potensi alam dan budaya yang dimiliki Pulau Harapan untuk
menarik pengunjung.

Kata Kunci : Pulau Harapan, Ekowisata, Masyarakat, Pengembangan, SWOT

1). Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa


2). Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
56 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

PENDAHULUAN dengan mengambil Judul ³3HQJHPEDQJDQ


Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau
Latar Belakang Harapan, Taman Nasional Kepulauan Seribu,
Jakarta. ´
Taman Nasional Kepulauan Seribu
(TNKpS) adalah kawasan pelestarian alam Rumusan Masalah
bahari di Indonesia yang terletak pada lokasi
geografis ƒ ¶ - ƒ ¶ /6 ƒ ¶- ƒ ¶ Berkaitan dengan uraian di atas, maka
BT sebelah utara Jakarta terdiri atas 110 buah dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
pulau, 68 buah pulau berupa pulau kecil adalah : bagaimana pengembangan Ekowisata
berpasir putih dan gosong-gosong karang yang di TNKpS,
terdiri dari 54 jenis karang keras atau lunak, 20 1. Seberapa besarkah potensi wisata di
buah yang telah dikembangkan sebagai pulau Pulau Harapan, Taman Nasional
wisata, 6 buah pulau yang dihuni penduduk Kepulauan Seribu
dan 6 buah dikuasai perorangan atau badan 2. Bagaimana kesiapan masyarakat
usaha, sedangkan potensi flora dan faunanya dalam pengembangan ekowisata
terdiri dari 17 jenis burung, 350 jenis ikan berbasis masyarakat di Pulau Harapan,
karang, 2 jenis kima, 3 kelompok ganggang, Taman Nasional Kepulauan Seribu
101 jenis moluska, 237 jenis terumbu karang, 3. Strategi apakah dalam pengembangan
dan 6 jenis rumput laut (Tomas ekowisata di Pulau Harapan, Taman
Tomascik,1997). Nasional Kepulauan Seribu.
Umumnya, tumbuhan yang terdapat di
Taman Nasional Kepulauan Seribu didominasi Tujuan Penelitian
oleh tumbuhan pantai, seperti nyamplung Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
(Calophyllum inophyllum), waru (Hibiscus 1. Mengidentifikasi potensi wisata di Pulau
tiliaceus), pandan (Pandanus sp.), cemara laut Harapan Taman Nasional Kepulauan
(Casuarina equisetifolia), cangkudu (Morinda Seribu,
citrifolia), butun (Barringtonia asiatica), 2. Mengidentifikasi kesiapan masyarakat
bogem (Bruguiera sp.), sukun (Artocarpus dalam pengembangan ekowisata berbasis
altilis), ketapang (Terminalia cattapa), dan masyarakat,
kecundang (Cerbena adollam). Kekayaan 3. Mengembangkan ekowisata berbasis
kehidupan laut taman nasional ini terdiri dari masyarakat yang ada di kawasan Pulau
karang keras/lunak sebanyak 54 jenis, 144 Harapan Taman Nasional Kepulauan
jenis ikan, 2 jenis kima, 3 kelompok ganggang Seribu.
seperti Rhodophyta, Chlorophyta dan
Phaeophyta, 6 jenis rumput laut seperti Manfaat Penelitian
Halodule sp., Halophila sp., dan Enhalus sp.,
serta 17 jenis burung pantai (Tomas Kegunaan hasil penelitian ini
Tomascik,1997). diharapkan :
Potensi wisata yang ada di Pulau 1. Dapat memberikan masukan bagi pihak
Harapan TNKpS, bermanfaat baik untuk pengelola untuk dijadikan acuan sebagai
masyarakat, maupun untuk pengelola TNKpS. proses dalam pengembangan ekowisata
Namun pengetahuan masyarakat tentang berbasis masyarakat di TNKpS khususnya
manfaat wisata ini belum cukup sehingga di kawasan SPTN Wilayah II Pulau
dianggap sebagai salah satu penyebab Harapan.
berkurangnya sumberdaya alam yang ada di 2. Bagi Pemerintah, menjadikan bahan
TNKpS . Oleh karena itu,penulis merasa pertimbangan dalam rangka pengelolaan
tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 57

Taman Nasional terutama dalam bidang ekowisata dalam setiap penyelenggaraan


ekowisata yang berbasis masyarakat. ekowisata di Pulau Harapan.
3. Selain itu juga diharapkan dapat 4. Manfaatnya bagi masyarakat sekitar
memberikan manfaat agar terjadi suatu kawasan, yakni dapat menciptakan
peningkatan bagi kesejahteraan seluruh kesempatan kerja bagi masyarakat
komponen masyarakat dengan setempat, dan mengurangi kemiskinan.
memungkinkan keterlibatan peran-serta
masyarakat setempat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengelolaan usaha

Kerangka Pemikiran penyebab dari berkurangnya sumberdaya alam


yang ada di TNKS.
Potensi wisata dan keanekaragaman Dari Gambar 1 Kerangka Pikir
hayati di Pulau Harapan TNKpS sangat Penelitian, dapat dideskripsikan bahwa untuk
beragam dan banyak sekali manfaatnya baik mengembangkan ekowisata yang berbasis
untuk masyarakat, maupun untuk pengelola masyarakat, maka yang harus diperhatikan
TNKpS itu sendiri. Pengetahuan masyarakat adalah permasalahan pada faktor-faktor yang
harus ditingkatkan guna dapat melakukan mempengaruhi pengembangan ekowisata
upaya pemberdayaan serta pengelolaan areal berbasis masyarakat itu sendiri. Faktor yang
ekowisata, Sehingga dapat mengurangi mempengaruhi pengembangan ekowisata

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
58 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

berbasis masyarakat terdiri dari dua faktor, .


yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
Masalah pada faktor internal meliputi Sedangkan Data sekunder adalah data yang
kondisi fisik kawasan, kondisi biologis diambil di lapangan yang meliputi,
kawasan, daya tarik kawsan dan aksebilitas. 1. Data keadaan umum kawasan, meliputi :
Sementara masalah pada faktor eksternal letak dan luas kawasan, status kawasan,
meliputi pemerintah daerah dan masyarakat kondisi iklim, curah hujan,suhu,letak
sekitar kawasan. Faktor-faktor yang menjadi geografis, dan sejarah kawasan, mencakup,
permasalahan di pemerintah daerah, yaitu dari a. Kondisi fisik kawasan, meliputi :
kebijakan sektor pariwisata,kebijakan sektor kondisi topografi, kondisi tanah, dan
kehutanan, dan rencana pengembangan. kondisi perairan dan
sedangkan faktor-faktor yang menjadi b. Kondisi biologis kawasan, meliputi :
permasalahan pada masyarakat sekitar potensi ekowisata, baik Flora maupun
kawasan, yakni persepsi masyarakat terhadap fauna.
ekowisata. 2. Aksesibilitas meliputi : jarak jalan, jumlah
Dari permasalahan yang ada dari dua dan jenis kendaraan di kawasan.
faktor tersebut, dilakukan penelitian dengan 3. Daya tarik, potensi atau tempat rekreasi
menggunakan analisis SWOT. Dengan yang khas baik yang sudah dikembangkan
menganalisis faktor internal yang dilihat dari maupun yang belum dikembangkan
segi kekuatan dan kelemahan serta faktor
eksternal yang dilihat dari segi peluang dan
ancaman dari data yang diperoleh yang Metode Pengumpulan Data
mempengaruhi terhadap pengembangan
ekowisata di Pulau Harapan Taman Nasional Metode yang digunakan dalam
Kepulauan Seribu. pengumpulan data yaitu dengan cara :
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah
METODE PENELITIAN awal yang dilakukan dengan cara
A. Tempat dan waktu penelitian mengumpulkan, mempelajari, dan
menelaah pustaka, baik buku, brosur, serta
Penelitian ini dilaksanakan di Pulau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
Harapan, Taman Nasional Kepulauan tujuan penelitian.
Seribu, Jakarta. Penelitian ini dilakukan 2. Wawancara
pada tanggal 30 Desember 2012 ± 30 Dalam proses wawancara, populasi
Januari 2013. yang diteliti adalah masyarakat dan
pengunjung, di mana responden yang
Data yang dikumpulkan terdiri dari : diambil mengacu pada penentuan jumlah
sampel pada suatu populasi. dimana jumlah
Data primer adalah data yang populasi di Pulau Harapan yaitu 2.140
orang. Wawancara dilakukan dengan
diambil di lapangan, yang meliputi : pihak-pihak terkait dengan penelitian, yaitu
masyarakat dan pengunjung. Wawancara
1. Data persepsi masyarakat tentang kesiapan dilakukan secara langsung dan dengan
masyarakat dalam pengembangan kuisioner.
ekowisata berbasis masyarakat. Wawancara dengan masyarakat di
2. Data wawancara dengan masyarakat, sekitar kawasan dilakukan untuk
pengunjung dan pengelola sekitar di Pulau mengetahui karakteristik dan persepsi
Harapan. masyarakat terhadap pengembangan

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 59

kawasan. Data mengenai kondisi Harapan, TNKpS, baik dari kondisi fisik
masyarakat diperoleh dari narasumber dan biologi. Daya tarik, potensi rekreasi,
kunci, yaitu Kepala Desa/Lurah, Ketua RT dilakukan dengan bantuan peta kawasan
setempat dan Pihak Pengelola SPTN serta informasi dari masyarakat untuk
Wilayah II Pulau Harapan. mengamati sumberdaya wisata yang khas
atau unik yang belum maupun sudah
2. 1 . Masyarakat dikenal. Serta menilai kualitas aksebilitas
Penentuan responden untuk menuju kawasan atau tempat wisata yang
masyarakat dilakukan dengan akan dikembangkan di Pulau Harapan,
menggunakan dengan metode Purposive TNKS.
sampling. Metode Purposive sampling
digunakan untuk mendapatkan data tentang 4 . Analisa Data
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia Untuk menentukan pengembangan
di Pulau Harapan tersebut. Sedangkan data ekowisata ke depan dilakukan dengan
tentang persepsi, motivasi, partisipasi dan analisis SWOT. Analisis SWOT
minat masyarakat diambil dengan dilakukan dengan menganalisis kekuatan
menggunakan kuesioner. dan kelemahan (Faktor Internal) serta
Metode Purposive sampling ini peluang dan ancaman (Faktor Eksternal)
dilakukan dengan cara jumlah responden dari data yang diperoleh yang
ditentukan berdasarkan heterogenitas dari mempengaruhi terhadap pengembangan
populasi Pulau Harapan itu sendiri, yaitu ekowisata di Pulau Harapan, TNKpS.
dilihat dari umur, jenis kelamin, Parameter penentuan nilai ukuran
asal/tempat tinggal, pendidikan terakhir, SWOT berdasarkan hasil tanggapan dari
dan pekerjaan, dan dipilih secara acak dari narasumber kunci, yaitu wakil lurah,ketua
data penduduk, baik wanita maupun pria. RT dan masyarakat sekitar yang dan hasil
Penentuan responden ditetapkan 5% analisis deskriptif kualitatif dari data-data
dari jumlah populasi/KK yaitu dimana yang diperoleh.
populasi tahun 2011 sebanyak 2.140 orang Berdasarkan pertimbangan dari unsur-
dengan 575 KK. sehingga jumlah unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan
responden yang diambil 5% dari 575 KK, ancaman yang ada, maka disusunlah
yaitu sebanyak 30 orang (Krecjie dalam model pengembangan ekowisata berbasis
buku Prof. Dr. Sugiyono, 2005). masyarakat di Pulau Harapan, Taman
nasional Kepulauan Seribu. Kesimpulan
2. 2 . Pengunjung yang dihasilkan dari teknik analisis
Pengambilan data tentang motivasi, SWOT antara lain :
persepsi dan minat pengunjung a. Peluang-peluang mana yang perlu
menggunakan kuisioner. Penentuan dimanfaatkan secara langsung
responden dilakukan secara accidental karena dimilikinya kekuatan-
sample artinya responden yang diperoleh kekuatan yang cukup untuk
secara kebetulan dikarenakan jumlah menanganinya
pengunjung tiap hari tidak diketahui secara b. Hambatan-hambatan mana yang
pasti. Sehingga dari hasil di lapangan, perlu diatasi dengan adanya
didapatkan jumlah responden pengunjung kekuatan-kekuatan yang cukup
sebanyak 17 orang. untuk menanggulanginya
c. Peluang-peluang mana yang belum
3. Observasi potensi wisata di lapangan dimanfaatkan pada saat ini karena
Data potensi wisata diambil dengan adanya kelemahan-kelemahan yang
cara observasi untuk data potensi berarti dan kelemahan tersebut perlu
masyarakat di sekitar kawasan Pulau

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
60 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

secepatnya diatasi agar peluang yang faktor tersebut terhadap


bersangkutan tidak hilang pengembangan ekowisata berbasis
d. Kendala-kendala mana yang menjadi masyarakat di Pulau Harapan
ancaman karena memiliki kelemahan 3. Menghitung rating dalam kolom 3
yang serius. Situasi yang gawat akan untuk masing-masing faktor dengan
terjadi jika kelemahan tersebut tidak memberikan skala mulai dari 4 (sangat
cepat ditanggulangi. baik) sampai dengan 1 (di bawah rata-
Penyusunan rencana pengembangan rata) berdasarkan pengaruh faktor
ekowisata berbasis masyarakat di Pulau tersebut terhadap pengembangan
Harapan, Taman Nasional Kepulauan ekowisata berbasis masyarakat di
Seribu dimulai dengan menganalisis Pualu Harapan. Variabel yang positif
secara deskriptif data-data potensi dan diberi nilai mulai dari +1 sampai +4
kondisi kesiapan masyarakat, kemudian (sangat baik) sedangkan variabel yang
ditentukan pengembangan ekowisata bersifat negatif kebalikannya.
berbasis masyarakat yang cocok dengan
4. Mengalikan bobot pada kolom 2
kondisi kawasan.
dengan rating pada kolom 3, untuk
Data yang didapat dari hasil
memperoleh faktor pembobotan dalam
wawancara, verifikasi, pengamatan
kolom 4. Hasilnya berupa skor
lapang, studi pustaka dan penyebaran
pembobotan untuk masing-masing
kuesioner dianalisis dengan
faktor yang nilainya bervariasi mulai
menggunakan metode deskriptif
dari 4,0 (sangat baik) sampai dengan
kualitatif. Hasil analisis deskriptif lalu
1,0 (di bawah rata-rata).
dianalisis lebih dalam dengan
pendekatan SWOT (strength, weakness, 5. Memberikan komentar atau catatan
opportunity, and threat) yang digunakan pada kolom 5 tentang alasan
untuk menyusun perencanaan pemilihan faktor-faktor yang terdapat
pengembangan ekowisata berbasis di kolom 1 dan bagaimana skor
masyarakat di Pulau Harapan. Analisis pembobotannya dihitung.
SWOT dimaksudkan untuk mengetahui 6. Menjumlahkan skor pembobotan pada
gambaran mengenai kekuatan dan kolom 4 sehingga diperoleh total skor
kelemahan pengembangan ekowisata pembobotan yang menunjukkan
berbasis masyarakat di Pulau Harapan bagaimana unit analisis bereaksi
serta peluang dan ancaman yang terhadap faktor-faktor strategis baik
dihadapi. eksternal maupun internalnya.
Sebelum dibuat matrik SWOT terlebih Pemilihan faktor-faktor strategis
dahulu ditentukan faktor strategi eksternal dan internal ditentukan
eksternal (EFAS) dan faktor strategi berdasarkan kondisi di lapangan saat
internal (IFAS) yang ditentukan dengan penelitian dan data-data yang telah
cara-cara sebagai berikut (Rangkuti, dikumpulkan baik itu data primer
2006) maupun data sekunder. Selanjutnya
penyusunan faktor-faktor strategis
1. Menyusun 5 sampai dengan 10 eksternal dan internal dibuat dalam
peluang dan ancaman serta kekuatan matrik SWOT.
dan kelemahan dalam kolom 1.
Matrik SWOT dapat menggambarkan secara
2. Masing-masing faktor dalam kolom 2 jelas bagaimana peluang dan ancaman
diberi bobot mulai dari 1,0 (sangat eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan
penting) sampai dengan 0,00 (tidak dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
penting) berdasarkan pengaruh faktor- (Rangkuti, 2006). Jadi penyusunan strategi

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 61

berdasarkan faktor-faktor strategis eksternal ekowisata. Homestay bisa mencakup berbagai


dan internal yang ada. Dari analisa SWOT jenis akomodasi dan penginapan sederhana
tersebut muncul 4 (empat) strategi, yaitu yang dikelola secara langsung oleh keluarga
strategi SO, ST, WO, dan WT. Kemudian sampai dengan menginap di rumah keluarga
langkah selanjutnya yaitu menentukan setempat. Homestay bukan hanya sebuah
prioritas strategi mana yang lebih diutamakan. pilihan akomodasi yang tidak memerlukan
Caranya dengan menjumlahkan nilai kode modal yang tinggi, dengan sistem Homestay,
pembobotan dari tiap strategi yang telah pemilik rumah dapat merasakan secara
ditentukan dalam matrik SWOT. Total skor langsung manfaat ekonomi dan kunjungan
yang terbesar menjadi prioritas strategi yang turis, dan distribusi manfaat di masyarakat
paling utama dan urutan strategi selanjutnya lebih terjamin. Sistem Homestay mempunyai
berdasarkan urutan total skor. nilai tinggi sebagai produk ekowisata di mana
seorang turis mendapatkan kesempatan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN belajar mengenai alam, budaya masyarakat
dan kehidupan sehari-hari di Pulau Harapan.
A. Potensi Wisata Pulau Harapan Taman Pihak turis dan pihak tuan rumah bisa
Nasional Kepulauan Seribu saling mengenal dan belajar satu sama lain,
dan dengan itu dapat menumbuhkan toleransi
Pulau Harapan memiliki beragam objek dan pemahaman yang lebih baik bahwa
wisata yang menarik yang bisa dijadikan Homestay sesuai dengan tradisi keramahan
sebagai potensi wisata. Salah satunya yaitu orang di Indonesia
dengan memperkenalkan Pulau-Pulau yang
dikelola oleh Pulau Harapan, di antaranya, B. Kesiapan Masyarakat dalam
Pulau Putri, Pulau Bira, Pulau Sepa dan Pulau Pengembangan Ekowisata Berbasis
Pelangi yang mengenalkan objek wisata Masyarakat
baharinya. Dari daya tarik objek wisata bahari
yang ada di Pulau Harapan, antara lain seperti Kesiapan masyarakat dalam
jenis terumbu karang, hutan mangrove, pengembangan ekowisata berbasis masyarakat
padang lamun,ikan karang, reptil laut dan dapat dilihat dari tiga indikator. Indikator
jenis-jenis kerabat karang serta tersebut adalah :
Echinodermata. 1. Pengetahuan tentang Ekowisata
Selain daya tarik fisik kawasan, daya Berbasis Masyarakat
tarik dari Pulau Harapan adalah kebudayaan 2. Kemauan Masyarakat dalam
dan adat istiadat masyarakatnya. Sebagian menerima dan melaksanakan kegiatan
masyarakatnya masih memegang teguh adat Ekowisata Berbasis Masyarakat
istiadatnya. Hal ini dibuktikkan dengan 3. Persepsi dan pemahaman mengenai
kegiatan-kegiatan seperti pengajian rutin, Ekowisata Berbasis Masyarakat
pelatihan marawis, qosidahan. Bentuk daya
tarik wisata yang lain adalah, pola kegiatan di
bidang perikanan seperti aktivitas nelayan dan
budaya petik laut.
Selain bentuk daya tarik wisata,
prinsip yang dikemukakan Disbudpar WWF
Indonesia dalam prinsip dan kriteria
Ekowisata Berbasis Masyarakat adalah
ekonomi berbasis masyarakat (Prinsip
Partisipasi Masyarakat). Salah satu bentuknya
di Pulau Harapan berupa Homestay yaitu suatu
sistem akomodasi yang sering dipakai dalam

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
62 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

Tabel 1. Persepsi masyarakat terhadap kawasan


Persepsi Masyarakat Jumlah Responden Jumlah Presentase
Masyarakat (%)
Kawasan Pulau Harapan TNKpS adalah milik 10 33
masyarakat
Kawasan Pulau Harapan TNKpS tidak dimiliki 8 27
oleh siapapun sehingga boleh dimanfaatkan oleh
siapapun
Kawasan Pulau Harapan TNKpS adalah kawasan 2 7
yang dikelola oleh pihak pengelola Balai TNKpS
Kawasan Pulau Harapan TNKpS adalah kawasan 2 7
yang angker tidak boleh diganggu
Lainnya (persepsi masyarakat sendiri) 1 3
Tidak Tahu 7 23

Tabel 2. Bentuk partisipasi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Harapan

Bentuk partisipasi masyarakat Jumlah Responden Jumlah Presentase


Masyrakat (%)
Partisipasi dalam perencanaan 4 13
Partisipasi dalam pelaksanaan dan perjalanan 20 67
prosesnya serta pembagian keuntungan ekonomi
Partisipasi dalam pembuatan keputusan dan - -
manajemen
Partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, 6 20
pembuatan keputusan dan manajemen, serta
pembagian keuntungan ekonomi

Tabel 3. Minat Masyarakat untuk Berpartisipasi dalam Pengembangan Ekowisata di P. Harapan.

Minat masyarakat Jumlah Masyarakat (orang) Jumlah Presentase (%)


Jasa transportasi 14 47
Warung 6 20
Pemandu Wisata 4 13
Berjualan souvenir 3 10
Home stay 3 10

Tabel 4. Motivasi masyarakat thd pengembangan ekowisata di P. H


No Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Menjaga dan memelihara sumberdaya 9 30
alam (Flora dan Fauna)
2 Memperkenalkan Pulau Harapan 6 20
3 Meningkatkan Taraf Hidup 5 17
4 Meningkatkan Pengetahuan 3 10
5 Melestarikan Budaya Tradisional - -
6 Tidak Tahu 7 23

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 63

Tabel 8. Jumlah pengunjung berdasarkan


pekerjaan
Tabel 5. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Asal Pekerjaan Jumlah Jumlah
Asal Pengunjung Jumlah Jumlah Pengunjung Pengunjung
Pengunjung Presentase (Orang) (%)
(Orang) (%)
Wiraswasta 5 29
Jakarta 12 70 Mahasiswa 3 18
Surabaya 2 12 Karyawan 5 29
Bandung 1 6 PNS 1 6
Purwakarta 1 6 BUMN 1 6
Makassar 1 6 Peneliti 1 6
Total 17 100 Perbankan 1 6
Total 17 100

Tabel 6. Jumlah Pengunjung Berdasarkan


Umur
Tabel 9. Motivasi dan minat pengunjung
Usia Jumlah Jumlah mengunjungi Pulau Harapan
Pengunjung Pengunjung Motivasi dan minat Jumlah Jumlah
(Orang) (%) pengunjung Pengunjung Presentase
(Orang) (%)
20-25 9 53
25-30 6 35 Melihat penyu di 1 5
30-35 2 12 Pulau Penjaliran
Total 17 100 Menikmati keindahan 0 0
alam Pulau Harapan
Snorkling/Diving 10 59
Tabel 7. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jalan-Jalan 3 18
Pendidikan Lainnya (menurut 3 18
persepsi pengunjung)
Tingkat Jumlah Jumlah Total 17 100
pendidikan Pengunjung Presentase
(Orang) (%)

SMA 2 12
Sarjana S1 14 82
Pasca 1 6
Sarjana S2
Total 17 100

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
64 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

Tabel 10. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)


Faktor-faktor Strategis Bobot Rating Bobot x Komentar
Internal Rating
Kekuatan
(a) Daya tarik kawasan Pulau Harapan 0,20 4 0,8 Dikembangkan
(Snorkling dan Diving)
(b)Adanya budaya khas di Pulau 0,20 4 0,8 Dikembangkan
Harapan seperti kegiatan budaya petik
laut
(c)Adanya keinginan masyarakat untuk 0,10 3 0,3 Meningkatkan taraf
berpartisipasi dalam kegiatan hidup
pengembangan ekowisata di Pulau
Harapan
(d) Keterbukaan masyarakat terhadap 0,10 3 0,3 Bersikap ramah
pengunjung
(e)Banyak/ 0,05 3 0,15 Dikembangkan
terdapat tempat kursus bahasa inggris
yang dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa inggris.
Kelemahan
(a) Banyaknya sarana dan prasarana 0,15 1 0,15 Perlu perbaikan
pengelolaan yang sudah rusak dan
tidak memadai
(b)Latar pendidikan masyarakat yang 0,05 2 0,1 Hanya sampai SD
masih rendah
(c)Kurangnya kemampuan pelaku 0,10 2 0,2 Perlu banyak
wisata alam di Pulau Harapan pelatihan
(d)Kemampuan modal masyarakat 0,05 2 0,1 Keuangan yang
untuk membuka usaha masih terbatas
rendah
TOTAL 1,00 2,9

Tabel 11. EFAS (External Factors Analysis Summary)

Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Bobot x Komentar


Rating
Peluang
(a) Kemampuan dasar Bahasa 0,05 3 0,15 Tidak terlalu lancar
Inggris masyarakat yang cukup
baik

(b) Pasar usaha wisata masih terbuka


luas 0,10 3 0,3 Dimanfaatkan secara
maksimal

(c) Berkembangnya berbagai


media cetak dan elektronik yang 0,15 3 0,45 Dimanfaatkan secara

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 65

Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Bobot x Komentar


Rating
begitu pesat, yang memungkinkan maksimal
untuk melakukan kegiatan
promosi Pulau Harapan TNKpS
secara lebih luas.
(d) Minat pengunjung yang tinggi 0,15 4 0,6 Dimanfaatkan secara
terhadap wisata alam di Pulau maksimal
Harapan TNKpS.
Ancaman
(a)Adanya kompetitor/pesaing yang 0,15 2 0,3 Perlu hati-hati
ada di TNKpS selain Pulau
Harapan
(b)Aktivitas pemanfaatan SDA secara 0,20 1 0,2 Perlu dicegah
illegal yang dapat merusak SDA
di Pulau Harapan TNKpS
(c)Perilaku pengunjung yang 0,20 1 0,2 Diperhatikan
membuang sampah sembarangan
TOTAL 1,00 2,2

Tabel 10 dan 11 menjelaskan bahwa arah Pembenahan dan pemanfaatan keunggulan-


pengembangan yang dilakukan harus lebih keunggulan faktor internal dilakukan dengan
memprioritaskan pemanfaatan dan tetap memperhatikan faktor-faktor eksternal
pembenahan terhadap faktor internal. yang dalam hal ini adalah peluang yang
Hal ini ditentukan berdasarkan skor total bobot tersedia. Kekuatan dan kelemahan yang
x rating antara tabel EFAS dan IFAS. Skor dimiliki oleh Pulau Harapan yaitu bentang
total bobot x rating tabel IFAS adalah 2,9 alam yang menarik serta budaya masyarakat
sedangkan skor total bobot x rating tabel yang akan dikembangkan adalah faktor-faktor
EFAS adalah 2,2. internal yang harus diprioritaskan
Apabila dilihat dengan menggunakan pemanfaatannya.
skala nilai antara 1-4, tabel IFAS memiliki
poin yang lebih mendekati skala nilai 4.

Tabel 15. Bentuk Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan


Konsep Sumberdaya Peranan Aktivitas Pengunjung Manfaat yang dirasakan
program yang digunakan Stakeholder pengunjung

Wisata Panorama Alam Masyarakat 1. Menikmati keindahan 1.Kepuasan


alam dan Pulau Harapan, sebagai bentang alam menikmati
wisata Transplantasi perencana dan di Pulau harapan keindahan bentang
edukatif Terumbu pelaksana 2. Mengenal alam terpenuhi
Karang kegiatan, pihak flora fauna di Pulau 2.Menambah
dan pengelola Pulau Harapan pengetahuan tentang
Penangkaran Harapan dan resortnya jenis flora fauna di
Penyu di Pulau TNKpS sebagai 3. Melakukan aktivitas wisata Pulau Harapan
Penjaliran, penanggung bahari seperti Snorkling,
jawab kegiatan Diving
Transplantasi

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
66 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

Konsep Sumberdaya Peranan Aktivitas Pengunjung Manfaat yang dirasakan


program yang digunakan Stakeholder pengunjung
Terumbu
Karang,dsb

Wisata Aktivitas Masyarakat Mengenal budaya Menambah pengetahuan


budaya masyarakat sebagai Masyarakat tentang budaya
dan nelayan, budaya perencana Pulau Harapan masyarakat
wisata petik laut. dan pelaksana di
edukatif pengelola Pulau Pulau Harapan
Harapan
TNKpS sebagai
penanggung
jawab kegiatan

KESIMPULAN DAN SARAN menyadari akan keterbatasan


A. Kesimpulan keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki.
1. Potensi sumberdaya ekowisata yang 3. Penerapan strategi yang dipakai dalam
terdapat di Pulau Harapan yang dapat pengembangan ekowisata di Pulau
dijadikan daya tarik wisata sangat Harapan berdasarkan analisis dan
besar, berupa bentang alamnya, Pulau- matriks SWOT adalah strategi yang
Pulau yang dikelola oleh Pulau lebih di prioritaskan untuk kegiatan
Harapan yang mengenalkan objek pengembangan ekowisata di Pulau
wisata baharinya, seperti jenis terumbu Harapan yaitu strategi yang
karang, hutan mangrove, padang menggabungkan antara kekuatan dan
lamun, ikan karang, reptil laut dan peluang (SO) yaitu mengembangkan
jenis-jenis kerabat karang serta program kegiatan ekowisata berbasis
Echinodermata. Selain itu budaya dari masyarakat yang menggabungkan
masyarakat Pulau Harapan, antara lain potensi alam dan budaya yang dimiliki
budaya petik. Pulau Harapan untuk menarik
2. Kesiapan masyarakat dalam kegiatan pengunjung.
pengembangan ekowisata berbasis
masyarakat, sebagian besar B. Saran
masyarakat menyatakan siap dan 1. Mengembangkan program kegiatan
mendukung adanya pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Pulau
wisata di Pulau Harapan, hal ini Harapan, dengan cara mempertahankan
dilatarbelakangi oleh motivasi potensi wisata yang menggabungkan
masyarakat untuk menjaga dan potensi alam dan budaya yang dimiliki
memelihara sumberdaya alam (flora Pulau Harapan yang ada di kawasan Pulau
dan fauna) di Pulau Harapan. Harapan tersebut, dengan tujuan untuk
Sedangkan bentuk partisipasi yang menarik wisatawan dan memperkenalkan
diinginkan masyarakat dalam kegiatan Pulau Harapan, untuk menarik
pengembangan ekowisata di Pulau pengunjung.
Harapan adalah masyarakat ingin Beberapa kegiatan yang dapat
secara langsung terlibat dalam setiap direkomendasikan untuk dilaksanakan,
proses pelaksanaan kegiatan ekowisata demi kelancaran Pengembangan
dan menginginkan adanya sharing Ekowisata, antara lain ;
profit. Hal ini disebabkan masyarakat

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan.................... 67

a. Pengkajian daya dukung lingkungan memperhatikan perilaku pengunjung


sekitar untuk kegiatan wisata terutama dalam membuang sampah
b. Memperbaiki pengolahan air di seperti, kegiatan bersih sampah
Kelurahan Pulau Harapan disekitar pantai dan kawasan, dan
c. Pengolahan sampah secara terpadu pengadaan tempat sampah di tempat
seperti, kegiatan bersih sampah yang ramai pengunjung (Strategi ST)
disekitar pantai dan kawasan, dan 5) Mencegah kegiatan/aktivitas
pengadaan tempat sampah di tempat pemanfaatan SDA secara illegal
yang ramai pengunjung dengan mensosialisasikan kepada
d. Peninjauan ulang kebijakan masyarakat dan pelaku wisata
penggunaan material pasir laut dan mengenai aktivitas pemanfaatan SDA
batu karang untuk membangun secara terbatas di Zonasi yang
rumah/penginapan/Homestay diperbolehkan (Strategi WT) .
e. Pengembangan di sektor wisata bahari,
fasilitas sarana dan prasarana,dan
pelatihan guide. DAFTAR PUSTAKA
2. Mendukung langkah kesiapan masyarakat
dalam ketersediannya untuk ikut serta Ceballos-Lascurain, H, 1987. Pariwisata,
dalam kegiatan pengembangan ekowisata Ekowisata, dan Kawasan Lindung.
di Pulau Harapan dengan melibatkan
Departemen Kehutanan Republik Indonesia,
masyarakat dalam kegiatan ekowisata dan
2007. Kemungkinan Meningkatkan
pelatihan-pelatihan yang mengembangkan
Ekowisata.http://www.dephut.go.id./in
bakat dan keterampilan
formasi/PHPA/mphpa1.html [6
3. Harus merealisasikan pengembangan
September 2008]
ekowisata berbasis masyarakat di Pulau
Harapan dengan menerapkan strategi Dirjen PHKA,2000. Buku Informasai
pengembangan ekowisata berdasarkan Kawasan Taman Nasional Laut
hasil analisis SWOT keseluruhan, yaitu Kepulauan Seribu. Jakarta
1) Memperkenalkan atau Jain, Nandita.Wendy Lama. Renzino Lepcha,
mempromosikan program kegiatan 2000. Community±based Torism for
ekowisata yang ada di Pulau Harapan Conservation and Development: A
melalui brosur, maupun lewat media Resource Kit. The Mountain Institute.
elektronik seperti website contohnya Washington, USA.
(Strategi SO)
2) Peningkatan kemampuan SDM Laporan Tahunan Kelurahan Pulau Harapan
masyarakat melalui pengadaan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara,
berbagai macam pelatihan teknis dan 2010
manajerial seperti pelatihan kursus Rangkuti, Freddy, 2006. Analisis SWOT
bahasa inggris (Strategi WO) Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
3) Pengadaan perbaikan sarana dan Gramedia Pustaka Utama. Cetakan
prasarana wisata untuk memenuhi keduabelas. Jakarta.
kepuasan pengunjung seperti kapal Roscoe, 1992. Research Methods for Business.
untuk pengunjung mengunjungi pulau-
pulau yang ada di kelurahan pulau Santoso dan Tangkilisan, (tanpa tahun),
Harapan (Strategi WO) Strategi pengembangan sektor
pariwisata: perspektif manajemen
4) Pengelolaan Sampah agar tidak
strategik sektor public
mengurangi antusias pengunjung yang
datang ke Pulau Harapan juga dengan

Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 14. No. 1 Juni 2014
68 Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Harapan....................

Setyawan E, Estradivari, dan S. Yusri (eds), , (1997). The ecology of


2009, Mengenal Alam Pesisir the Indonesian seas, Part 2. Tuttle
Kepulauan Seribu, PT. Penerbit IPB Publishing. hlm. 1388. ISBN
Press, Jakarta 9789625931630.
Soemartono, Gatot, P. 1991. Mengenal Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Lingkungan Indonesia. Sinar Grafika. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
Sugiyono, Prof, Dr. 2005. Statistika untuk
Penelitian. Cetakan VIII. CV. Alfabeta Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
. Bandung tentang Kehutanan.
Suhaidin, Tahaimin, 2008. Artikel Motivasi WALHI, 1995. Rumusan hasil Semiloka dan
dan Pembangunan Diri : Definisi, Symposium Ecotourism. Tidak
Pengertian, dan Motivasi Takrifan diterbitkan
Motivasi.
Yin Robert, K, .1984. Case Study Research,
http://www.ugmc.bizland.com/ak-
Design and Method, Sage Publication.
ertimotivasi.htm [4 Februari 2008]
Beverly-Hills.
Suliyanto, 2006. Metode Riset Bisnis. ANDI.
Yogyakarta.
Start, Daniel dan Ingie, Hovland, 2004. SWOT
Analysis : Tools for Policy Impact A
Handbook for Researchers.
The International Ecotourism Society (TIES),
1990.
Tomascik, Tomas, (1997). The ecology of the
Indonesian seas, Part 1. Periplus
Editions. hlm. 656. ISBN
9789625930787.

Volume 14. No.1 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa

You might also like