Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021

DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja ke Posyandu di


Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian
Yunia Lisma1, Ruwayda2
1,2
Jurusan Poltekkes Kemenkes Jambi
Email: lismayunia5@gmail.com

Submitted : 05/02/2021 Accepted: 10/09/2021 Published: 15/09/2021

Abstract
Posyandu is expected to be a place to facilitate youth in understanding adolescent health problems,
find alternative solutions to problems, form youth support groups, expand the reach of PKPR
Puskesmas, especially for regional youth who have limited access Data shows that Muara Bulian
Health Center, one of the Puskesmas in Batang Hari has provided health services to adolescents
through PKPR activities. In 2018 the teen pregnancy rate was 24 teenagers (1.4%), in 2019 there
were 27 teenagers (1.6%) An increase of 0.2%. In December 2019, two pilots polyandrous were
formed in the work area of the Muara Bulian Community Health Center.This research is a
descriptive analytic study with cross sectional method. The population in this study were
adolescents who came to Posyandu cendana and singkawang which amounted to 75 people,while
the number of samples is 43 people. This research uses purposive sampling technique. Data
collection is done by questionnaire. The analysis was carried out univariately and bivariately.
Results of the study Some respondents had bad behavior (51.2%) visited Posyandu Most
respondents had poor knowledge (55.8%), positive attitude (51.2%), and good family support
(62.8%), a good source of information (58.1%), most cadres had a good role (53.5%) in providing
services in the Posyandu area of Muara Bulian Puskesmas in 2020. There is a meaningful
relationship between knowledge and adolescent behavior . There is a significant relationship
between attitude and adolescent behavior. There is a significant relationship between distance with
adolescent behavior, there is a significant relationship between information sources and adolescent
behavior, there is a relationship between the role of officers with adolescent behavior, and there is
a significant relationship between family support and adolescent behavior to the Posyandu in the
Public Health Service Muara Bulian Work Area
Keywords: adolenscence behaviour to posyandu, attitude, distance, information source, role of
officer,family support,
Abstrak
Posyandu Remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam memahami
permasalahan kesehatan remaja,menemukan alternatif pemecahan masalah, membentuk kelompok
dukungan remaja, memperluas jangkauan Puskesmas PKPR, terutama bagi remaja daerah yang
memiliki keterbatasan akses. Data menunjukkan Puskesmas Muara Bulian salah satu Puskesmas di
Batang hari telah memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja melalui kegiatan PKPR. Tahun
2018 angka kehamilan pada remaja berjumlah 24 remaja (1,4%), tahun 2019 berjumlah 27 remaja
(1,6%) Terjadi peningkatan 0,2%. Pada bulan Desember 2019 telah dibentuk percontohan dua
posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Muara Bulian. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriftif analitik dengan metode cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang
datang ke Posyandu cendana dan singkawang yaitu berjumlah 75 orang, sedangkan untuk jumlah
sampel yaitu sebanyak 43 orang. Penelitian ini menggunakan tehnik Purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis dilakukan secara univariat danbivariat .
Hasil penelitian Sebagian responden memiliki perilaku kurang baik(51,2%) berkunjung ke
posyandu Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik(55,8%), sikap
positif(51,2%), dan dukungan keluarga baik(62,8%) , sumber informasi baik(58,1%),sebagian
besar kader sudah berperan dengan baik (53,5%)dalam memberikan pelayanan di posyandu
wilayah kerja puskesmas muara bulian Tahun 2020. Ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku remaja. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku
remaja. Ada hubungan yang bermakna antara jarak dengan perilaku remaja, ada hubungan yang

336
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

bermakna antara sumber informasi dengan perilaku remaja, ada hubungan antara peran petugas
dengan perilaku remaja, dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan
perilaku remaja ke posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian.
Kata Kunci: dukungan keluarga, jarak, pengetahuan, peran petugas, posyandu remaja,
sikap,sumber informasi

PENDAHULUAN 2019 telah dibentuk percontohan dua


Posyandu remaja merupakan salah satu posyandu remaja di wilayah kerja
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Puskesmas Muara Bulian yang diharapkan
Masyarakat (UKBM)yang dikelola dan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan permasalahan kesehatan remaja, terutama
bersama seluruh masyarakat termasuk bagi remaja yang memiliki keterbatasan
remaja dalam memberdayakan masyarakat akses.
dan memberikan kemudahan dalam Penyataan ini didukung oleh
memperoleh pelayanan kesehatan bagi penelitian Mia apritia,M. Zen Rahfiludin
remaja untuk meningkatkan derajat dan Dharmintotentang peran posyandu
kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja terhadap perilaku kesehatan
remaja (Kemenkes RI, 2018:14). reproduksi remaja menunjukan bahwa
Tujuan dari kegiatan posyandu remaja terdapat perbedaan yang bermakna
yaitu mendekatkan akses dan meningkatkan mengenai pengetahuan tentang kesehatan
cakupan layanan kesehatan bagi remaja, reproduksi antara remaja yang mengikuti
sedangkan fungsi posyandu remaja salah posyandu dan yang tidak mengikuti
satunya sebagai wadah pemberdayaan posyandu. Hasil penelitian Indah tentang
masyarakat dalam alih informasi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
keterampilan untuk meningkatkan derajat perilaku ibu balita dalam menimbang
kesehatan dan keterampilan hidup sehat anaknya ke posyandu yaitu tidak terdapat
remaja (Kemenkes RI, 2018:16). hubungan antara jarak keposyandu dengan
Posyandu remaja yang terdata di perilaku kunjungan ke posyandu dan hasil
Provinsi Jambi berjumlah 15 posyandu penelitian Darmawan yaitu adanya
yang terlaporkan (Dinkes Provinsi Jambi, hubungan antara dukungan keluarga dengan
2019). Posyandu remaja di Kabupaten pemanfaatan pelayanan posyandu.
Batang hari berjumlah 7 posyandu (Dinkes Dengan adanya posyandu remaja
Batanghari, 2019). Sementara berdasarkan percontohan yang baru terbentuk di wilayah
Petunjuk teknis penyelenggaraan posyandu kerja Puskesmas Muara Bulian sehingga
remaja Kementerian Kesehatan 2018 peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor
selayaknya posyandu remaja berada yang mempengaruhi perilaku remaja ke
posyandu di Puskesmas Muara Bulian tahun
disetiap desa/kelurahan dan beranggotakan 2020.
maksimal 50 orang remaja (Kemenkes RI,
2018:19). METODEPENELITIAN
Puskesmas Muara Bulian salah satu Desain Penelitian ini menggunakan
Puskesmas di Kabupaten Batang Hari telah rancangan deskriptif analitik dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada pendekatan cross sectional, dimana
remaja melalui kegiatan PKPR. variabel independen dan dependen
Berdasarkan hasil laporan kesehatan remaja dilakukan pengukuran sekaligus secara
pada tahun 2018 angka kehamilan remaja bersamaan(Arikunto,2012).Penelitian ini
diwilayah Puskesmas Muara Bulian dilakukan di Posyandu Singkawang dan
berjumlah 24 remaja (1,4%), tahun 2019 Cendana di kelurahan Teratai. Penelitian
berjumlah 27 remaja (1,6%), terjadi ini dilaksanakan pada bulan Januari - Juni
peningkatan 0,2%. Pada bulan Desember 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah

337
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

remaja yang datang ke posyandu diwilayah Mayoritas responden yang memiliki


kerja Puskesmas Muara Bulian yaitu perilaku kurang baik yaitu sebanyak 22
Posyandu Singkawang berjumlah 35 responden(52,2%) dan perilaku baik yaitu
responden dan Posyandu Cendana sebanyak 21 responden (48,8%). Hasil
berjumlah 40 responden, jadi dengan total pengukuran ini berdasarkan jumlah
keseluruhan sebanyak 75 responden. kunjungan yang dilakukan oleh remaja dari
Penelitian bersumber dari dataprimer yang bulan Januari 2020 s/d Maret 2020.
diperoleh melalui pengisian kuesioner Tabel 2. Distribusi Hubungan
secara langsung mengenai pengetahuan, Pengetahuan terhadap Perilaku Remaja
sikap, jarak posyandu, sumber informasi, kePosyandudi Wilayah KerjaPuskesmas
peran petugas dan dukungan keluarga Muara Bulian
terhadapperilaku remaja ke Posyandudi
wilayah kerja puskesmas Muara Bulian Perilaku Remaja
Penge Kurang Total
Tahun 2020. Kualitasdata tergantung dari Baik p-
tahuan Baik
kejujuran para responden dalam mengisi Value
kuesioner. Kelemahan dari kuesioner n % n % n
Peneliti tidak dapat melihat reaksi Kurang
20 83,3 4 16,7 24
responden ketika memberikan informasi Baik 0,000
melalui isian kuesioner tanggapan dan Baik 2 10,5 17 89,5 19
jawaban responden asal-asalan. Sampel Jumlah 22 21 43
dalam penelitian ini adalah 43 responden Hasil analisis hubungan antara
dengan menggunakan Purposive sampling. pengetahuan dengan perilaku remaja
Dalam pelaksanaannya peneliti dibantu menunjukkan remaja yang memiliki
oleh 2orangkader kesehatan.Analisis dari pengetahuan kurang baik serta perilaku
penelitian ini dilakukan secara univariat, kurang baik yaitu sebanyak 20 orang
untuk melihat distribusi frekuensi responden(83,3%),sedangkan pada remaja
masing-masing variabel yaitu perilaku, yang memiliki pengetahuan kurang baik
pengetahuan, sikap, jarak posyandu, tapi memiliki peilaku baik sebanyak 4
sumber informasi, peran petugas dan orang responden(16,7%). Dari hasil analisis
dukungan keluarga.dananalisa bivariat chi-square antar kategori pada
bivariatuntukmelihat apakahadahubungan masing-masing variabel diperoleh nilai p
bermakna antaravariabel dependen dan value adalah 0.000 artinya p value< 0.05,
independen maka mampu membuktikan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengetahuan dengan perilaku remaja
Tabel 1.Distribusi Responden
dengan nilai Odds Ratio (OR) adalah
Berdasarkan perilaku remaja
sebesar 42,50, berarti remaja yang
kePosyandu di Wilayah Kerja
berpengetahuan kurang baik berpeluang 42
Puskesmas Muara Bulian
kali lebih besar memiliki perilaku baik.
Tingkat
f %
Perilaku Remaja
Tabel 3. Distribusi Hubungan Sikap
Baik 21 48,8 terhadap Perilaku Remaja ke Posyandu
Kurang Baik 22 52,2 di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Jumlah 43 100 Bulian

338
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

menunjukkan remaja yang menempuh jarak


Perilaku Remaja < 1 km dan perilaku kurang baik yaitu
Total p-Value
Sikap Kurang Baik Baik sebanyak 21 orang responden (72,4%),
sedangkan pada remaja menempuh jarak >1
n % n % n km dan memiliki perilaku baik sebanyak 8
Negatif 20 90,9 1 4,8 21 0.001 orang responden(27,6%). Dari hasil analisis
bivariat chi-square antar kategori pada
Positif 2 9,1 20 95,2 22
masing-masing variabel diperoleh nilai p
Jumlah 22 21 43 value adalah 0.000 artinya p value< 0.05,
Hasil analisis hubungan antara sikap maka mampu membuktikan bahwa adanya
dengan perilaku remaja menunjukkan hubungan yang signifikan antara jarak
remaja yang memiliki sikap positif serta posyandu dengan perilaku remaja dengan
perilaku baik yaitu sebanyak 20 orang nilai Odds Ratio (OR) adalah sebesar
responden (90,9%), sedangkan pada remaja 34,125, berarti remaja yang
yang memiliki sikap positif dan memiliki menempuhperjalanan dengan
perilaku kurang baik sebanyak 2 orang jarakposyandu>1kmberpeluang perilaku bai
responden(9,1%). Dari hasil analisis k sebanyak34 kali lebih besar untuk ke pusk
bivariat chi-square antar kategori pada esmas dibandingkan dengan remaja yang m
masing-masing variabel diperoleh nilai p enempuh jarak posyandu<1km.
value adalah 0.001 artinya p value< 0.05,
maka mampu membuktikan bahwa adanya Tabel 5. Distribusi Hubungan
hubungan yang signifikan antara sikap Sumber Informasi terhadap Perilaku
dengan perilaku remaja dengan nilai Odds Remaja ke Posyandu di Wilayah
Ratio (OR) adalah sebesar 20,00 berarti Kerja Puskesmas
remaja yang memiliki sikap negatif
Perilaku Remaja
berpeluang perilaku baik sebanyak 20 kali Total
lebih besar untuk ke posyandu Kurang Baik
Sumber p-
dibandingkan dengan remaja yang memiliki Baik
Informasi Value
sikap positif. n % n % n
Tidak 15 83,3 3 16,7 1
Tabel 4. Distribusi Hubungan Jarak
Ya 7 28,0 18 72,0 28 0.001
Posyandu terhadap Perilaku Remaja
5
ke Posyandu di Wilayah Kerja Jumlah 22 21 43
Puskesmas ke Posyandudi Wilayah Hasil analisis hubungan antara
Kerja Puskesmas sumber informasi dengan perilaku remaja
menunjukkan remaja yang mendapatkan
Jarak Perilaku Remaja sumber informasi serta perilaku baik yaitu
Posy Total sebanyak 18 orang responden (72%),
andu Kurang Baik p-Value sedangkan pada remaja yang mendapatkan
Baik sumber informasi dan memiliki perilaku
n % n % n kurang baik sebanyak 7 orang responden
(28%). Dari hasil analisis bivariat chi-
<1km 21 72,4 8 27,6 29
square antar kategori pada masing-masing
>1km 1 7,1 13 92,9 14 0.000
variabel diperoleh nilai p value adalah
Jumlah 22 21 43 0.001 artinya p value< 0.05, maka mampu
membuktikan bahwa adanya hubungan
Hasil analisis hubungan antara jarak yang signifikan antara sumber informasi
posyandu dengan perilaku remaja dengan perilaku remaja dengan nilai Odds
Ratio (OR) adalah sebesar 12,857 berarti

339
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

remaja yang tidak mendapatkan sumber


informasi berpeluang perilaku baik
Perilaku Remaja
sebanyak 12 kali lebih besar untuk ke p-
Dukungan
puskesmas dibandingkan dengan remaja Kurang Total Value
Keluarga Baik
yang mendapatkan sumber informasi. Baik
n % n % n
Tabel 6. Distribusi Hubungan Peran
Petugas terhadap Perilaku Remaja Kurang Baik 14 87,5 2 12,5 16
ke Posyandu di Wilayah Kerja 0.001
Puskesmas Muara Bulian Baik 8 29,6 19 70,4 27
Perilaku Remaja Jumlah 22 21 43
p-
Peran Kurang Total Value dukungan keluarga dan perilaku baik yaitu
Petugas Baik sebanyak 19 orang responden (70,4%),
Baik
n % n % n sedangkan pada remaja yang mendapatkan
dukungan keluarga dan memiliki perilaku
Kurang 2 kurang baik sebanyak 8 orang responden
17 85,0 3 15,0
baik 0 0.000 (29,6%). Dari hasil analisis bivariat chi-
Baik 5 21,7 18 78,3 2 square antar kategori pada masing-masing
3 variabel diperoleh nilai p value adalah
Jumlah 22 21 43 0.000 artinya p value< 0.05, maka mampu
Hasil analisis hubungan antara membuktikan bahwa adanya hubungan
peran petugas dengan perilaku remaja yang signifikan antara dukungan keluarga
menunjukkan remaja yang mendapatkan dengan perilaku remaja dengan nilai Odds
pelayanan dari petugas kesehatan dan Ratio (OR) adalah sebesar 16,625 berarti
perilaku baik yaitu sebanyak 18 orang remaja yang tidak mendapatkan dukungan
responden (78,3%), sedangkan pada remaja keluarga berpeluang perilaku baik sebanyak
yang tidak mendapatkan pelayanan dari 16 kali lebih besar untuk ke posyandu
petugas kesehatan dan memiliki perilaku dibandingkan dengan remaja yang
kurang baik sebanyak 5 orang responden mendapatkan dukungan keluarga.
(21,7%). Dari hasil analisis bivariat chi-
square antar kategori pada masing-masing Pembahasan
variabel diperoleh nilai p value adalah Distribusi Gambaran Faktor-Faktor
0.000 artinya p value< 0.05, maka mampu yang Mempengaruhi Perilaku Remaja ke
membuktikan bahwa adanya hubungan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
yang signifikan antara peran petugas Muara Bulian Tahun 2020.
dengan perilaku remaja dengan nilai Odds Berdasarkan hasil yang dilakukan
Ratio (OR) adalah sebesar 20,40. dari 43 remaja yang diteliti. Sebagian
besarrespondenmemilikiperilakukurangbaik
Tabel 7. Distribusi Hubungan dansebagian kecil memiliki perilaku baik.
Dukungan Keluarga terhadap Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Perilaku Remaja ke Posyandudi Nursalam (2014), yang menyatakan
Wilayah KerjaPuskesmas Muara kesehatan seseorangatau masyarakat
Bulian dipengaruhi oleh dua faktorpokok yaitu
faktorperilaku (behaviorcauses) dan faktor
Hasil analisis hubungan antara diluar perilaku (nonbehaviorcauses).
dukungan keluarga dengan perilaku remaja Sementara faktor perilaku(behavior causes)
menunjukkan remaja yang mendapatkan dipengaruhi oleh tigafaktor yakni: faktor
predisposisi(Predisposing Factors) yang

340
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

meliputi umur,pekerjaan, pendidikan, besar daripada orang yang berpengetahuan


pengetahuan dansikap, faktor pemungkin kurang, Hasil penelitian ini membuktikan
(Enabling Factors)yang terwujud dalam bahwa teori, dan penelitian orang lain
lingkungan fisik danjarak ke fasilitas semuanya sesuai dan tidak ada kesenjangan
kesehatan, dan faktorpenguat (Reinforcing antara hasil, teori, dan penelitian orang lain.
Factors) yangterwujud dalam dukungan Hubungan Antara Jarak Posyandu
yang diberikanoleh keluarga maupun tokoh dengan Perilaku Remaja ke Posyandu di
masyarakat. Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Hubungan Antara Pengetahuan dengan Bulian
Perilaku Remaja ke Posyandu di Hasil dari penelitian ini sesuai
Wilayah Kerja Puskesmas Muara dengan teori yang menjelaskan bahwa pada
Bulian umumya seseorang akan mencari tempat
Hasil penelitian ini sejalan dengan pelayanan ke fasilitas kesehatan yang
hasil penelitian oleh Darmawan (2017), berlokasi dekat dengan tempat tinggal
Hasil uji statistik diperoleh nilai p =0,001 mereka (Suryaningsih, 2012 : 81).Hasil
artinya terdapat hubungan antara penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
pengetahuan dengan kunjungan remaja penelitian Hairunida (2012).Hasil dari uji
dalam kegiatan posyandu (p < 0,05). statistik diperoleh nilai p = 0,055 yang
Hubungan Antara Sikap dengan berarti tidak ada hubungan antara sikap
Perilaku Remaja ke Posyandu di remaja terhadap kegiatan posyandu (p <
Wilayah Kerja Puskesmas Muara 0,05).
Bulian Hubungan Antara Sumber Informasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan Perilaku Remaja ke Posyandu
penelitian yag dilakukan oleh pada di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Nofianti(2012). Hasil dari uji statistik Bulian
diperoleh nilai p = 0,009 yang berarti ada Hasil analisis hubungan antara
hubungan antara sikap remaja terhadap sumber informasi dengan perilaku remaja
kegiatan posyandu (p < 0,05). menunjukkan remaja yang mendapatkan
Remaja yang memiliki sikap positif sumber informasi serta perilaku baik yaitu
tetapi perilaku kurang, hal ini karena sebanyak 18 orang responden (72%),
kurangnya keinginan dari diri remaja sedangkan pada remaja yang mendapatkan
sendiri untuk ke posyandu, sehingga sumber informasi dan memiliki perilaku
walaupun sikap remaja positif, perilaku ibu kurang baik sebanyak 7orang responden
masih kurang. Terdapat remaja yang (28%). Dari hasil analisis bivariat chi-
memiliki sikap negatif tetapi perilaku baik square antar kategori pada masing-masing
karena adanya dorongan dan motivasi dari variabel diperoleh nilai p value adalah
keluarga dan petugas kesehatan untuk ke 0.001 artinya p value< α 0.05, maka mampu
posyandu. Sebagaimana pendapat Azwar membuktikan bahwa adanya hubungan
yang menyatakan bahwa pembentukan yang signifikan antara sumber informasi
sikap seseorang banyak dipengaruhi oleh dengan perilaku remaja dengan nilai Odds
banyak faktor baik yang bersifat intrinsik Ratio (OR) adalah sebesar 12,857 berarti
maupun ekstrinsik orang tersebut. Faktor remaja yang tidak mendapatkan sumber
tersebut biasa berupa pengalaman pribadi, informasi berpeluang perilaku baik
pengaruh orang lain, kebudayaan, media sebanyak 12 kali lebih besar untuk ke
informasi dan faktor emosional orang itu puskesmas dibandingkan dengan remaja
sendiri. Peneliti berasumsi bahwa seseorang yang mendapatkan sumber informasi.Hasil
yang memiliki sikap baik dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang
pemanfaatan pelayanan posyandu lebih menyatakan bahwa Sumber informasi

341
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

adalah segala sesuatu yang menjadi yang menderita penyakit kronis untuk pergi
perantara dalam menyampaikan informasi, berobat. Selain itu, dukungan yang
media informasi untuk komunikasi massa. diberikan dapat berupa dukungan
Sumber informasi dapat diperoleh melalui emosional, dukungan penghargaan,
media cetak (surat kabar, majalah), media informasional dan instrumental yang
elektronik (handphone,televisi, radio, mampu mempengaruhi minat seseorang
internet), dan melalui kegiatan tenaga dalam berperilaku (Friedman, 2010).Hasil
kesehatan seperti pelatihan yang di adakan penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Notoatmodjo, 2014). Penelitian ini tidak Cahyati (2014) didapatkan nilai p = 0,0001
sejalan dengan penelitian yang dilakukan yang berarti ada hubungan antara dukungan
Darmawan (2017)i. Hasil dari uji statistik keluarga dengan pemanfaatan pelayanan
diperoleh nilai p=0,001 yang berarti ada posyandu (p value < 0,05). Hasil dari
hubungan antara sumber informasi penelitian ini juga sesuai dengan teori yang
terhadap kegiatan posyandu (p < 0,05). dijelaskan oleh Wetle(1997) dalam Lestari
Hubungan Antara Peran Petugas dengan (2011) bahwa keberadaan anggota keluarga
Perilaku Remaja ke Posyandu di dan dukungan yang diberikan memiliki
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian peranan penting dalam mencegah atau
Tahun 2020 menunda seseorang yang menderita
Dilihat dari peran petugas penyakit kronis untuk pergi berobat.Selain
kesehatan, kejadian kehamilanremaja lebih itu, dukungan yang diberikan dapat berupa
banyak pada remaja yang menilaiperan dukungan emosional, dukungan
petugas kesehatan kurang (69,4%). Didapat penghargaan, informasional dan
kanhubungan peran petugas dengan instrumental yang mampu mempengaruhi
kehamilan remaja. Nurjanah (2017) dalam minat seseorang dalam berperilaku
penelitiannya menunjukkan bahwa (Friedman, 2010).
informasi yang didapatkan dari petugas
kesehatan dapat menekan kejadian SIMPULAN
pernikahan usia muda dan mencegah Berdasarkan hasil penelitian dan
kehamilan usia muda.Melalui penelitiannya pembahasan yang telah di jabarkan pada
Pazol (2011) membuktikan bahwa empat bab sebelumnya, maka kesimpulan yang
hal potensial dalam mencegah kehamilan dapat ditarik dalam penelitian ini adalah
usia remaja adalah pendidikan Mayoritas perilaku remaja kurang baik
seks,komunikasi dengan orangtua, dalam melakukan kunjungan keposyandu
penggunaan kontrasepsi,dan penerimaan di wilayah kerja Puskesmas Muara
layanan kesehatan reproduksi. Peran Bulian, Adahubungan yang bermakna
petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk antara pengetahuan, sikap, jarak
mengurangi risiko yang terjadi pada posyandu, sumber informasi, peran
kehamilan usia remaja. petugas, dan dukungan keluarga dengan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga perilaku remaja keposyandu di wilayah
dengan Perilaku Remaja ke Posyandu di kerja Puskesmas Muara Bulian tahun
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian 2020.
Tahun 2020
Hasil penelitian ini sesuai dengan SARAN
teori yang menyatakan bahwa sesuai Diharapkan kepada pihak
dengan teori yang dijelaskan oleh Wetle Puskesmas Muara Bulian perlu peran aktif
(1997) dalam Lestari (2011) bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan
keberadaan anggota keluarga dan dukungan penyuluhan dan mensosialisasikan
yang diberikan memiliki peranan penting posyandu remaja. Sasaran penyuluhan
dalam mencegah ataumenunda seseorang tidakhanya remaja, tetapi juga pihak

342
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI : 10.36565/jab.v10i2.352
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

keluarga. Puskesmas diharapkan Profil Kesehatan Indonesi. Penerbit


melengkapi sarana dan prasarana untuk Kemenkes RI. Jakarta:
menunjang kegiatan pelayanan kesehatan xxxix+311hlm.
padaremaja seperti pemberian penyuluhan ___________. 2018
dan masukan bagi remaja dengan Manajemen Terpadu Pelayanan
menggunakan leaflet, lembar balik serta Kesehatan Remaja Di Fasilitas
video agar tidak membosankan dan tenaga Kesehatan Tingkat Pertama.
kesehatan berperan aktif dalam pelaksanaan Penerbit Kemenkes RI. Jakarta: 209
PKPR ke sekolah. hlm.
___________. 2019
DAFTAR PUSTAKA Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Ahyani, Latifah Nur dan Astuti, Dwi. 2018 Posyandu Remaja. Penerbit
Psikologi Perkembangan Anak Dan Kemenkes RI, Jakarta: ix+248 hlm.
Remaja. Penerbit Universitas Muria, Mahmudah, dkk. 2016
Kudus. Faktor-faktor yang berhubungan
Apritia,Mia, dkk. 2019 dengan perilaku seksual remaja di
Peran Posyandu Remaja Terhadap kota Padang. http://jurnal.
Perilaku Kesehatan Reproduksi Fk.unand.ac.id
Remaja Di Kota Tanjung Notoadmodjo, Soekidjo. 2014.
Pinang.Jurnal Dinkes Kota Tanjung Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit
Pinang Rineka Cipta. Jakarta : ix + 174 hlm
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang ___________________. 2018
Hari, 2018 Metodologi Penelitian Kesehatan.
Kabupaten Batang Hari Dalam Penerbit Rineka Cipta. Jakarta : xix +
Angka. Batang Hari: xlix + 408 hlm. 243 hlm.
Darmawan, Kompiang Ngurah. 2015 ___________________. 2018
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan Dan Perilaku
Perilaku Kunjungan Masyarakat Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta.
Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jakarta : ix + 174 hlm.
Posyandu Di Desa Pemecutan Rusmiati, desi, 2017
Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Metodologi penelitian dan
Jurnal STIKES Bina Husada. biostatistik untuk mahasiswa
Jamiatun Hasanah,Indah. 2015 kebidanan. Penerbit Raja Grafindo
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Persada, Jakarta :x + 214 hlm.
Dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Saripah,Ipah. 2018
Menimbang Anaknya Ke Posyandu Permasalahan Anak Dan Remaja
Di Wilayah Kerja Puskesmas Serta Solusinya. Penerbit Alfa Beta,
Kelurahan Rorotan Kecamatan Bandung : viii + 156 hlm.
Cilincing Jakarta Utara. Sarwono,SarlitoWirawan. 2018
Kemenkes RI. 2011 Psikologi Remaja. Penerbit Raja
Modul Pelatihan Pelayanan Grafindo Persada, Depok : xxii+322
Kesehatan Peduli Remaja. Jakarta : hlm.
vii + 193 hlm. Wawan dan Dewi.2019
___________. 2018 Teori Dan Pengukuran
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Posyandu Remaja. Penerbit Manusia. Penerbit Nuha Medika.
Kemenkes RI. Jakarta: xi+116 hlm. Yogyakarta : vii + 94 hlm.
___________. 2018

343

You might also like