Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN SILIWANGI

Vol 2 No 1, Agustus 2021

POP-UP BOOK DIGITAL 20.20.20 MEMPENGARUHI


PENGETAHUAN PENCEGAHAN SINDROM PENGLIHATAN
KOMPUTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Digital Pop-Up Book 20.20.20 Affects Knowledge for The Prevention of
Computer Vision Syndrome in Elementary School Students

Siti Nur Aisah 1*), Ridwan Setiawan 1


1)
Promosi Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Bandung,
*E-mail:819sitinuraisah@gmail.com dan ridwansetiawan@staff.poltekkesbandung.ac.id

ABSTRACT

Computer vision syndrome (CVS) can appear in elementary school students as the
behavior of using gadgets is not appropriate, the increase in CVS cases occurs during the
Covid pandemic caused by prolonged use of gadgets. The American Optometric
Association suggests preventing CVS by applying the 20.20.20 method when using
gadgets and taking other precautions such as adjusting the length of use, visibility, lighting,
sitting position, and others. Therefore, it is necessary for health promotion media for
elementary school students to be able to implement CVS prevention by using a digital pop-
up book, which describes CVS prevention behavior with an attractive appearance and can
be accessed easily. The purpose of this study was to analyze the effect of digital pop-up
book media method 20.20.20 on knowledge of preventing computer vision syndrome (CVS)
in Elementary School students. This study used pre-experimental with one group pretest-
posttest without control. The sampling technique used non-probability sampling with
purposive sampling as many as 69 elementary school students with an increase in
knowledge of 51.60%. The normality test used Kolmogrof Smirnov with the results of the
data being normally distributed and the Paired T-test to determine the effect with the results
of p-value 0.000 < 0.005. The results of the analysis show that the digital pop-up book
media method 20.20.20 affects knowledge of preventing computer vision syndrome (CVS)
in Elementary School students/

Keywords: digital pop-up book, knowledge prevention computer vision syndrome,


Influence, elementary school students

ABSTRAK

Sindrom penglihatan komputer (SPK) dapat muncul pada siswa sekolah dasar seiring
perilaku penggunaan gadget tidak tepat, kenaikan kasus SPK terjadi saat pandemi
Covid diakibatkan oleh penggunaan gadget dalam waktu berkepanjangan. American
Optometric Association menyarankan pencegahan SPK dengan menerapkan metode
20.20.20 saat menggunakan gadget serta melakukan pencegahan lainnya seperti
mengatur lama penggunaan, jarak penglihatan, pencahayaan, posisi duduk dan
lainnya. Maka dari itu diperlukannya media promosi kesehatan untuk siswa sekolah
dasar agar dapat menerapkan pencegahan SPK dengan menggunakan pop-up book
digital, yang menggambarkan perilaku pencegahan SPK dengan tampilan yang
menarik dan dapat diakses dengan mudah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh media pop-up book digital metode 20.20.20 terhadap pengetahuan
pencegahan sindrom penglihatan komputer (SPK) pada siswa Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan one group pretest-posttest
52
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

without control. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling


dengan purposive sampling sebanyak 69 siswa sekolah dasar dengan kenaikan
pengetahuan sebesar 51.60%. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov
dengan hasil data berdistribusi normal dan Uji Paired T test untuk mengetahui
pengaruh dengan hasil p value 0.000 < 0.005. Hasil analisis menunjukan media pop-up
book digital metode 20.20.20 berpengaruh terhadap pengetahuan pencegahan
sindrom penglihatan komputer (SPK) pada siswa Sekolah Dasar

Kata Kunci: pop-up book digital, pengetahuan pencegahan sindrom pencegahan


komputer, Pengaruh, siswa sekolah dasar

PENDAHULUAN Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)


WHO melaporkan hampir 1 miliar dilakukan sesuai dengan surat edaran
orang mengalami gangguan mata yang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dapat dicegah, salah satunya adalah Nomor 4 Tahun 2020 yang bertujuan
Sindrom Penglihatan Komputer (SPK) untuk menekan peningkatan kasus
atau Computer Vision Syndrome (CVS). Covid-19.6 Metode pembelajaran
SPK merupakan sekumpulan gejala yang menggunakan media Televisi, WA
berhubungan dengan mata dan Group, Google Class, Video virtual dan
penglihatan akibat pemakaian komputer, lainnya. Terbukti bahwa penggunaan
tablet, e-reader, ataupun telepon seluler internet di Indonesia naik 8.9% mencapai
yang berkepanjangan yang dapat 196.7 juta jiwa dan Provinsi Jawa Barat
mempengaruhi produktivitas dan merupakan pengguna terbesar dengan
menurunkan kualitas hidup.1 Gejala SPK 35.1 juta jiwa menurut Asosiasi Penyedia
adalah mata lelah, nyeri kepala, Jasa Internet Indonesia pada tahun
pandangan kabur, mata kering, pegal 2020.7 Penggunaan internet tentunya
leher dan bahu yang disebabkan oleh berbanding lurus dengan penggunaan
rendahnya pencahayaan, silau pada gadget, namun penggunaan gadget yang
layar, jarak pandang yang tidak tepat, lama dengan durasi >30 menit dengan
poster tempat duduk yang tidak tepat, intensitas >2x/hari memiliki kesehatan
gangguan penglihatan yang belum yang mata kurang baik pada anak di
dikoreksi dan kombinasi dari faktor-faktor sekolah dasar dan berpengaruh cukup
lain.2 besar terhadap mata kering 88% pada
Prevalensi SPK mencapai 64- siswa sekolah dasar.8,9 Perilaku tersebut
90% dengan jumlah penderita di seluruh merupakan faktor dari SPK. Hal lain
dunia diperkirakan sebesar 60 juta orang ditemukan bahwa PJJ meningkatkan
dan setiap tahun muncul 1 juta kasus prevalensi Miopia atau rabun jauh 1.4-3x
baru.1 SPK pada anak-anak muncul lebih lipat pada anak usia sekolah setelah
cepat dibandingkan pada orang dewasa, pembelajaran jarak jauh diberlakukan.10
karena komputer didesain untuk orang Oleh karena itu perlu adanya
dewasa dan tidak ergonomik untuk pencegahan SPK, namun tidak dapat
digunakan oleh anak-anak.3 Di Indonesia mengabaikan penggunaan gadget
10% dari 66 Juta anak usia sekolah (5- karena sangat dibutuhkan pada proses
19) menderita kelainan refraksi atau pembelajaran, sehingga hal yang dapat
mata rabun dan baru 12.5% yang dilakukan adalah memodifikasi perilaku
menggunakan kacamata.4 Rabun jauh penggunaan gadget.
pada anak usia sekolah (4-17 tahun) Dalam mencegah SPK dapat
yang dipengaruhi oleh penggunaan dilakukan dengan metode 20.20.20,
gadget memiliki variabel berpengaruh setiap 20 menit terpapar layar melihat ke
signifikan pada jarak, pencahayaan, arah lain dengan jarak 20 kaki atau 6
lama penggunaan dan posisi duduk.5 meter selama 20 detik.2 Ada pengaruh
Merupakan salah satu faktor dari signifikan dari intervensi trik metode
terjadinyaSPK. 20.20.20 terhadap kejadian SPK,
53
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

sehingga metode 20.20.20 harus Penglihatan Komputer menggunakan


disebarluaskan untuk mencegah SPK metode 20.20.20 pada anak sekolah
pada pembelajaran online.11,12 Oleh dasar.
karena itu, anak sekolah dasar harus Peneliti mendapatkan informasi
memiliki pengetahuan tentang metode melalui wawancara dengan salah satu
20.20.20 agar terhindar dari SPK dengan guru belum ada pemberian promosi
Promosi Kesehatan. kesehatan tentang menjaga kesehatan
Promosi kesehatan dapat mata maupun pencegahan SPK, materi
meningkatkan pengetahuan dengan yang telah disampaikan adalah tentang
penyuluhan secara daring menjaga pencegahan dan penularan Covid-19
kesehatan mata anak selama serta PHBS. Informasi lain yang didapat
pembelajaran daring di masa pandemi adalah media yang biasa digunakan
2020 pada siswa TK, SD dan SMP dalam melakukan promosi kesehatan
Tarsisius 1 Jakarta Pusat dengan rata- yaitu tatap langsung, video, poster dan
rata pengetahuan sebelum penyuluhan leaflet. Oleh karena itu peneliti
4.5% dan setelah diberikan penyuluhan bermaksud untuk melakukan penelitian
60%.13 Media yang telah digunakan tentang pengaruh media pop-up book
dalam pencegahan SPK adalah flyer, digital metode 20.20.20 terhadap
poster dan leaflet yang dibagikan di pengetahuan pencegahan sindrom
secara online oleh Kementerian penglihatan komputer (SPK) pada salah
Kesehatan serta beberapa video dan satu Sekolah Dasar Cibogo 2 Kabupaten
website yang dibuat instansi lain. Media Cianjur.
alternatif lain diperlukan agar informasi
dapat tersebar dengan mudah dan dapat METODE
dipahami oleh sasaran yaitu anak Penelitian menggunakan desain
sekolah dasar, media pop-up book digital pre-experimental dengan rancangan one
dapat digunakan untuk meningkatkan group pretest-posttest without control.
pemahaman pada siswa sekolah dasar Dalam pengambilan sampel, penelitian
di Era Pendidikan 4.0.14 ini menggunakan non probability
Media pop-up book adalah sampling dengan purposive sampling
sebuah buku yang memiliki bagian yang Subjek Penelitian ini berjumlah 69
dapat bergerak atau memiliki unsur 3 siswa kelas 4, 5 dan 6. Lokasi penelitian
dimensi serta memberikan visualisasi berada di SDN Cibogo 2 Kabupaten
cerita yang menarik, mulai dari tampilan Cianjur. Penelitian dilakukan pada bulan
gambar yang dapat bergerak ketika Mei-Juni 2021.
halamannya dibuka.15 Berbeda dengan Instrumen penelitian
flyer dan poster media ini pop-up book menggunakan media pop-up book digital
digital memiliki unsur 3 dimensi, dapat 20.20.20 yang telah dikembangkan
bergerak, memiliki visualisasi dan mudah menggunakan 4D (Define, Design,
diakses karena bersifat digital yang Development and Dissemination).17 juga
diharapkan dapat meningkatkan telah diuji kelayakan oleh ahli media dan
pengetahuan anak sekolah dasar materi serta kuesioner pengetahuan
mengenai pencegahan SPK. Media pop- dengan 14 pertanyaan dan 4 pilihan
up book yang digunakan sebagai media jawaban ABCD pencegahan SPK yang
pembelajaran berpengaruh positif telah dilakukan uji validitas dan
terhadap pengetahuan kompetensi ilmu reliabilitas.
sosial siswa kelas empat di sekolah Cara pengumpulan data dengan
inklusif dengan hasil t-test 18.56.16 Oleh cara peneliti memberikan Penjelasan
karena itu media pop-up book digital ini Subjek Penelitian (PSP) dan Informed
diharapkan dapat menjadi media Consent terlebih dahulu yang dimuat
alternatif dalam melakukan promosi dalam google form untuk melindungi hak
kesehatan sehingga dapat meningkatkan privasi calon responden pada saat
pengetahuan pencegahan Sindrom dilakukan penelitian. Selanjutnya
54
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

dilakukan pengisian kuesioner pretest pengetahuan sebelum diberikan


melalui google form yang disebar pada intervensi pop-up book digital 20.20.20
Whatsapp Group. Pada hari berikutnya, adalah 42.13 dengan standar deviasi
responden diberikan media pop-up book 16.8
digital metode 20.20.20 sebagai
intervensi penelitian dengan metode Tabel 2. Distribusi Frekuensi
recall 2x2418. Berdasarkan Pengetahuan
Analisis data dilakukan dengan uji Pencegahan SPK sesudah diberikan
normalitas data terlebih dahulu intervensi pop-up book digital
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov 20.20.20
dan didapatkan hasil data berdistribusi
normal. Kemudian dilakukan uji statistik
13

Pengetahuan F Mean Std.


menggunakan Uji Paired T-test dengan Deviasi
derajat kesalahan 5% untuk
membuktikan hipotesis penelitian. Sesudah 69 63.87 15.24
penelitian ini telah mendapat persetujuan
etik dari Komisi Etik Penelitian *Uji Statistik
Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Bandung no 35/KEPK/ EC/VI/2021
Berdasarkan tabel diatas
HASIL PENELITIAN menunjukan bahwa rata-rata nilai
pengetahuan sesudah diberikan
Nilai validasi materi sebesar 78% intervensi pop-up book digital 20.20.20
yang dikategorikan ‘layak’ media dapat adalah 63.87 dengan standar deviasi
digunakan dengan revisi dan nila validasi 16.8
media sebesar 71.67% yang Analisis bivariat dalam penelitian
dikategorikan ‘layak’ media dapat ini menggunakan uji non parametrik
digunakan dengan revisi. Menurut sehingga perlu diketahui uji
Arikunto (2009) hasil tersebut termasuk normalitasnya. Hasil uji normalitas
dalam kategori layak karena pada range menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
61%-80%.19 Media telah direvisi dan dengan hasil signifikansi (Sig)
disebarluaskan serta dapat diakses pada Kolmogorov-Smirnov untuk hasil pre test
laman https://bit.ly/Pop-updigital202020. dan post test yaitu 0.367 > 0.005
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Responden dalam penelitian ini berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan
adalah siswa sekolah dasar dengan dengan Uji Paired T-test, dengan hasil
jumlah responden yang didapat pengukuran melalui aplikasi SPSS 20
sebanyak 69 siswa. adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tabel 3. Uji Paired T-test Pengaruh
Berdasarkan Pengetahuan media pop-up book digital 20.20.20
Pencegahan SPK sebelum diberikan terhadap pengetahuan pencegahan
intervensi pop-up book digital SPK
20.20.20
Pengetahuan Mean N t P
Pengetahuan F Mean Std.
Deviasi Sebelum 42,13 68 -
0.00
12.22
0
Sebelum 69 42,13 16.8 Setelah 63.87 68 4

*Uji Statistik ∆ mean = 21.74


Berdasarkan tabel diatas
menunjukan bahwa rata-rata nilai
55
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

pada range 61%-80%.17 Ahli materi


*Uji Statistik
memberikan masukan tentang
penambahan penyebab sindrom
Berdasarkan tabel diatas, penglihatan komputer dan ahli media
didapatkan nilai rata-rata sebelum memberikan revisi yaitu penambahan
diberikan intervensi yaitu 42.13 dan nilai judul pengembang pemulihan warna dan
rata rata setelah diberikan intervensi font, typing, dan penggunaan call out
pop-up book digital metode 20.20.20 untuk teks. Setelah dilakukan revisi,
sebesar 63.87 dengan selisih media disebarluaskan melalui grup
peningkatan pengetahuan sebesar 21.74 Whatsapp kelas. Media pop-up book
serta persentase kenaikan 51,60% . dan pop-up book audio layak digunakan
Maka dapat disimpulkan secara deskriptif sebagai media pembelajaran.21,22
ada peningkatan rata-rata sebelum dan Sehingga media pop-up book digital
sesudah diberikan intervensi pop-up metode 20.20.20 layak digunakan
book digital metode 20.20.20. Selain itu, sebagai media pembelajaran dan dapat
hasil pada tabel diatas menunjukan meningkatkan pengetahuan pencegahan
bahwa nilai t hitung -12.224 dan p value sindrom penglihatan komputer pada
sebesar 0.000 dengan kemaknaan 95%. siswa sekolah dasar.
Hasil uji statistik menunjukan (p value < Berdasarkan tabel 1 hasil
0.045) maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran pengetahuan sebelum
H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada diberikan intervensi pop-up book digital
pengaruh media pop-up book digital 20.20.20, dengan hasil nilai rata-rata
metode 20.20.20 terhadap pengetahuan 42.13 termasuk pada kategori
pencegahan sindrom penglihatan pengetahuan kurang.21 Hal ini
komputer pada responden. menunjukan masih kurangnya
pengetahuan yang diakses siswa tentang
PEMBAHASAN pencegahan SPK. Pengetahuan adalah
hasil pengindraan manusia, atau hasil
Peneliti mengembangkan media tahu seseorang terhadap objek melalui
pop-up book digital metode 20.20.20 ini indra yang dimilikinya (mata, hidung,
menggunakan 4D yaitu Define telinga, dan sebagainya). Maka perlu
(Pendefinisian), Design (Perencanaan), adanya media agar objek dapat terindra
Development (Pengembangan) dan sehingga dapat meningkatkan
Dissemination (Diseminasi) menurut pengetahuan.23 Sejalan dengan
Thiagarajan (1974).17 Produk dibuat penelitian Fajar pada tahun 2021 pada
sesuai dengan perencanaan media, yang Siswa SMA Negeri 22 Maluku, bahwa
selanjutnya diilustrasikan menggunakan siswa yang diberikan pendidikan
aplikasi Canva pro. Kemudian kesehatan akan memiliki pengetahuan
menggunakan aplikasi Adobe After effect lebih baik dibandingkan dengan yang
CC 20 untuk membuat pop book digital tidak berikan pendidikan kesehatan.24
metode 20.2020 dan pada bagian suara Berdasarkan tabel 2 hasil
menggunakan aplikasi Audacity. Media pengukuran pengetahuan sesudah
ini memiliki 10 halaman dengan diberikan intervensi pop-up book digital
berformat audio visual dengan durasi 3 20.20.20, dengan hasil nilai rata- rata
menit 46 detik. 63.87 termasuk pada kategori
20
Media pop book digital metode pengetahuan cukup. dengan materi
20.20.20 telah dilakukan validasi materi yang diujikan adalah pengertian,
dan media mendapatkan nilai 78% yang penyebab, gejala dan pencegahan SPK.
dikategorikan ‘layak’ dengan revisi dan Pengetahuan merupakan informasi yang
nilai validasi media sebesar 71.67% telah diproses dan diorganisasikan untuk
kategorik ‘layak’ dan dapat dapat memperoleh pemahaman, pembelajaran
digunakan dengan revisi. Hasil tersebut dan pengalaman yang terakumulasi
termasuk dalam kategori layak karena sehingga bisa diaplikasikan ke dalam
56
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

masalah/proses bisnis tertentu.21 Oleh yang digunakan dalam media


karena itu, untuk mendapatkan pembelajaran berpengaruh positif
pengetahuan pencegahan tentang SPK terhadap pengetahuan kompetensi ilmu
dilakukan pembelajaran melalui sosial siswa kelas empat di sekolah
intervensi dengan menggunakan media inklusif dengan hasil t test 18.56 dan
pop-up book digital 20.20.20 yang terbukti dapat meningkatkan
terakumulasi. Intervensi ini dapat pengetahuan dan merupakan media
meningkatkan pengetahuan siswa pembelajaran pada era pendidikan.16,14
sekolah dasar tentang pencegahan Media pop-up book metode
sindrom penglihatan yang sejalan 20.20.20 membantu siswa SDN Cibogo 2
dengan penelitian Winiarti & Setiani pada untuk mudah memahami tentang
tahun 2019 bahwa media pop-up book pencegahan SPK. Pop-up book
dapat meningkatkan pembelajaran membuat informasi lebih dipahami serta
cooperative Make A Match terhadap berpengaruh terhadap keterampilan cuci
hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Jepun. tangan anak usia sekolah.26 Maka media
25
ini dapat menjadi salah satu media
Berdasarkan tabel 3 pengaruh promosi kesehatan untuk siswa sekolah
media media pop-up book digital metode dasar didukung oleh penelitian Utami &
20.20.20 terhadap pengetahuan siswa Ghozali , 2018 bahwa adanya pengaruh
tentang pencegahan SPK menunjukan signifikan P Value <0.001 pendidikan
sebelum diberikan intervensi yaitu 42.13 kesehatan menggunakan media pop-up
dan nilai rata rata setelah diberikan book terhadap pengetahuan bahaya
intervensi pop-up book digital metode gadget bagi kesehatan mata siswa
20.20.20 sebesar 63.87, maka dapat sekolah dasar.27
disimpulkan secara deskriptif ada
peningkatan rata-rata sebelum dan SIMPULAN
sesudah diberikan intervensi pop-up Pengembanagan Media pop-up
book digital metode 20.20.20. Peneliti book digital metode 20.20.20 layak
menduga beberapa responden tidak digunakan sebagai pengetahuan
melakukan intervensi karena dilakukan pencegahan sindrom penglihatan
secara daring dan merupakan komputer (SPK) dengan validasi layak
keterbatasan peneliti. Namun terdapat pada laman https://bit.ly/Pop-
peningkatan pengetahuan sebesar updigital202020. Nilai rata-rata
51.60% dan nilai t hitung menunjukan - pengetahuan pengetahuan Siswa
12.224 serta p value sebesar 0.000 sebelum diberikan media pop-up book
dengan kemaknaan 95%. Hasil uji digital metode 20.20.20 sebesar 42.13
statistik menunjukan (p value < 0.005) dan sesudah sebesar 68.78. Media ini
maka dapat disimpulkan pengaruh pop- berpengaruh terhadap pengetahuan
up book digital metode 20.20.20 pencegahan SPK peningkatan
terhadap pengetahuan pencegahan pengetahuan pada siswa sekolah dasar
sindrom penglihatan komputer pada sebesar 51.60%.
siswa sekolah dasar. Pengetahuan
didapatkan melalui proses belajar yaitu UCAPAN TERIMA KASIH
proses mengubah pengetahuan, Terima Kasih kepada Allah SWT,
pemahaman, dan keterampilan yang orang tua serta keluarga, seluruh jajaran
dapat diperoleh melalui pengalaman, direksi Poltekkes Kemenkes Bandung
atau melakukan proses belajar.21 Media khususnya Jurusan Promosi Kesehatan,
pop-up book digital metode 20.20.20 seluruh responden yang bersedia
merupakan sarana belajar dan mengikuti penelitian beserta orang-orang
mempengaruhi pengetahuan yang terlibat di dalamnya, dan rekan-
pencegahan sindrom komputer siswa rekan seperjuangan yang telah
sekolah dasar, selaras dengan penelitian mendukung serta memanjatkan do’a
Gading dkk, 2021 bahwa pop-up book demi kelancaran penelitian ini.
57
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

10. Wang, J., Li, Y., Musch, D., Wei, N.,


DAFTAR RUJUKAN Qi, X., Ding, G., et al. (2021).
1. Yandi, N. (2017). Kesehatan Mata pada Progression of Myopia in School-Aged
Era digital. Cermin Dunia Kedokteran, Children. JAMA Ophthalmology, 139.
44(11). 11. Anggrainy, P. (2018). Pengaruh
2. American Optometric Association. Intervensi Trik 20-20-20 Terhadap
(n.d.). Computer vision syndrome. Penurunan Gejala Computer Vision
Retrieved 03 25, 2021, from American Syndrome Pada Pegawai Kantor
Optometric Association: Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Medan.
https://www.aoa.org/healthy-eyes Medan: Universitas Sumatera Utara.
3. Margareta BC, E. S. (2017, Juni). 12. Zulkarnain, B. S., Loebis, R., Budiatin,
Eyesight quality and Computer Vision A. B., & Aryani, T. (2021, March). The
Syndrome. Romanian Journal of Effect of 20-20-20 Rule Dissemination
Ophthalmology, 61(2), 112-1116. and Artificial Tears Administration in
4. RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. (2018). High School Students Diagnosed with
Penyakit Mata Penyebab Utama Computer Vision Syndrome. Indonesian
Kebutaan Di Indonesia. Retrieved from Journal of Community Engagement,
rsupsoeradji.id: 7(1), 24-29.
https://rsupsoeradji.id/penyakit-mata- 13. Kartini, K., Amaliah H, NA, Z., Yenny,
penyebab-utama-kebutaan-di- Y., & C, A. (2021, Januari). Penyuluhan
indonesia/#:~:text=Data%20Indonesia% Menjaga Kesehatan Mata Anak Selama
2010%25%20dari%2066,Memerlukan% Pembelajaran Daring di Masa Pandemi.
20upaya%20DETEKSI%20DINI. Jurnal Wahana Abadimas Sejahtera, 2.
5. Nisus Sholihah, N., Faradis, H. R., 14. Amelia, E. T., & Karlimah. (2018).
Roesbiantoro, A., Muhammad, S. D., & Media Pop-Up Book digital untuk
Salim, H. M. (2020, September). Pemahaman. In G. Hamdu, A. A. Dewi,
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap & A. Yulianto (Ed.), Pengembangan
Kejadian Miopia. Jurnal Kesehatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar
Islam, 9(2), 55-59 Menyongsong Era Education 4.0 (pp.
6. Kementerian Pendidikan dan kebudayan 170-173). Tasikmalaya: Program Studi
RI. Surat Edaran No 4 Tahun 2020 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.
tentang Pelaksanaan Kebijakan 15. Istasfi, N. E. (2016, Mei). Keefektifan
Pendidikan dalam masa darurat Media Pop-Up Terhadap Pemahaman
penyebaran virus Corona. 2020: Konsep Hewan Dalam Pembelajaran Ipa
Kemendikbud; 2020 Pada Siswa Tunagrahita. Skripsi.
7. Riyanto, G. P. (2021, Februari 23). 16. Gading, I. K., Widiana, I. W., Putra, I.
Jumlah Pengguna Internet Indonesia N., Rediana, N. N., & Maulida, I.
2021 Tembus 202 Juta. (R. Nistanto, (2021). pop-up Book Learning Media In
Editor, & Kompas) Retrieved Maret 31, Inclusive Schools. Psychology And
2021, from tekno.kompas.com: Education, 1(58).
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/ 17. Jatmika, Maulana, Kuntoro, Marini.
23/16100057/jumlah-pengguna-internet- Pengembanganmedia Promosi
indonesia-2021-tembus-202-juta Kesehatan. Yogyakarta :K-Media 2019
8. Wandini, R., Novikasari, L., & Kurnia, 18. Lathifa, S. dan Mahmudiono, T. (2019).
M. (2020, September). Hubungan Pengaruh Media Edukasi Gizi Berbasis
Penggunaan Gadget Terhadap Web terhadap Perilaku Makan Gizi
Kesehatan Mata Anak Di Sekolah. Seimbang Remaja SMA Surabaya.
Malahayati Nursing Journal, II. Jurnal Media Gizi Kesmas Universitas
9. Puspa, K. A., Loebis, R., & Nuswantoro, Airlangga. 9.
D. (2018). Pengaruh Penggunaan 19. Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian.
Gadget terhadap Penurunan Kualitas. Jakarta : Rineka Cipta
Global Medical and Health 20. Munggallamah, D., & Saifudin, M. F.
Communication, 1(6), 28-32. (2021, April). Pengembangan Media
58
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

Pop-up Book Materi Kingdom Animalia


untuk Siswa Sekolah Menengah
Pertama. (A. D. Anggraeni, Ed.) Journal
of Learning and Instructional Studies, 1,
25-36.
21. Baiduri, Taufik, M., & Elfiani, L.
(2019). Pengembanagnn media
pembelajaran pop-up book berbasis
audio pada materi bangun datar segi
empat di SMP. Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, 8(1), 248-261.
22. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
23. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta
24. Fajar, H. (2021, Januari). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan terhadap
Pengetahuan dan Sikap dalam
Pencegahan HIV/AIDS di SMA. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12,
182-186.
25. Winiarti, D., & Setiani, R. (2019).
Efektivitas Media pop-up Book pada
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match. Jurnal Riset Pendidikan Dasar,
02, 136-142
26. Ratih, S. F., Istiningtyas, A., & Kanita ,
M. W. (2020). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Media Pop-Up Book
Terhadap keterampilan cuci tangan
siswa MI Maarif Jengglong Sempu
Andong Boyolali. Surakarta: Universitas
Kusuma Husada Surakarta.
27. Utami, A. Y. (2018). Effect of Health
Education using pop-up Book Media
Toward Students’ Knowledge .
Kalimantan Timur: Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.

59
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1832

You might also like