Jurnal Rancang Bangun Alat Uji Motor Bakar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

RANCANG BANGUN ALAT UJI PRESTASI MESIN

PADA MOTOR BAKAR INJEKSI 125 CC


RICKY PRADANA 1), AMIRAL AZIZ 1,2) dan SYAHRUL ANWAR1)
Departemen Teknik Mesin Universitas Islam Assyafi’iyah Jakarta
1) )
2) )
Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT
Email : amiralaziz58@gmail.com

ABSTRACT
Motorcycle have become the most popular means of transportation among Indonesians, the number of
users has increased significantly every year. Motorcycle are a means of transportation that uses a motor
fuel as a driving source. combustions engine is an energy conversion machine that utilizes heat energy
from the combustion process into mechanical energy (rotation). In order to determine the performance of
the combustion motor, an engine performance test tool is needed. This tool is a combination of several
components with different test parameters which include: testing torque, combustion motor power, testing
the amount of fuel used, testing the amount of air used, and exhaust gas temperature. In planning the
manufacture of an engine performance test tool on a combustion motor, a procedure is needed as a basis
for design which includes: Recognizing the design needs / objectives, the mechanism of the tool to be
designed, selecting suitable materials, analyzing the forces that occur, working drawings, and modifications
according to needs. The test is planned with a rotation of 4000 rpm at the load of the engine varies a
maximum of 4 kg. Based on the results of the calculation, the specifications of the components to be used
in the design of the performance test instrument for the combustion engine consist of: the selected drive,
namely the 1 cylinder 125 cc engine with injection system, using a brake by dynamometer , the planing
design of the test data collection is carried out safely, ergonomic, and is equipped with test schematics and
working drawings.

Keywords: design, machine performance test tool.

ABSTRAK
Sepeda motor telah menjadi alat transportasi yang paling popular di kalangan masyarakat Indonesia,
jumlah penggunanya meningkat secara signifikan pada setiap tahunnya. Sepeda motor merupakan salah
satu alat transportasi yang menggunakan motor bakar sebagai sumber penggeraknya. Motor bakar
merupakan suatu mesin konversi energi yang memanfaatkan energi panas dari proses pembakaran
menjadi energi makanis (rotasi). Guna mengetahui kinerja pada motor bakar, diperlukan suatu alat bantu
uji prestasi mesin. Alat ini merupakan gabungan dari beberapa komponen dengan parameter pengujian
berbeda – beda yang meliputi: pengujian torsi, daya motor bakar, pengujian jumlah bahan bakar yang
digunakan, pengujian jumlah udara yang digunakan, serta temperature gas buang. Didalam merencanakan
pembuatan alat uji prestasi mesin pada motor bakar di perlukan prosedur sebagai dasar perancangan yang
meliputi: Mengenali kebutuhan/tujuan perancangan, mekanisme alat yang akan dirancang, pemilihan
material yang sesuai, analisis gaya yang terjadi, gambar kerja, dan modifikasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Pengujian yang direncanakan pada putaran 4000 rpm dengan pembebanan motor bakar
bervariasi maksimum 4 kg. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan spesifikasi komponen – komponen
yang akan digunakan pada perancangan alat uji prestasi mesin motor bakar yang terdiri dari: penggerak
yang dipilih yaitu motor bakar 1 silinder 125 cc dengan sistem injeksi, menggunakan dinamometer tipe
cakeram, desain pengambilan data pengujian dilakukan dengan aman, ergonomi, dan dilengkapi dengan
skematik pengujian serta gambar kerja.

Kata kunci: perancangan, alat uji prestasi mesin.

1
1. PENDAHULUAN komunikasi intensif dimana kata dan gambar di
1.1 Batar Belakang gunakan, bentuk tertulis dan lisan digunakan,
Badan pusat statistik mencatat pada tahun 2017 dan memecahkan suatu permasalahan.
– 2018 sebanyak 232, 1 juta unit alat transportasi Terkadang kekuatan yang di butuhkan dalam
roda dua digunakan oleh masyarakat di elemen pada suatu sistem merupakan faktor
Indonesia. Alat transportasi ini menggunakan penting untuk menentukan geometri dan dimensi
motor bakar sebagai sumber penggeraknya. elemen. Kondisi tersebut dinyatakan bahwa
Motor bakar merupakan alat konversi energi kekuatan merupakan pertimbangan desain yang
yang mana energi panas dari proses penting untuk mengacu pada beberapa karakter
pembakaran menjadi energi mekanis. Pada sebuah sistem. Hal yang harus di perhatikan
kajian mata kuliah konversi energi di butuhkan adalah sebagai berikut:
pengujian guna memperoleh data dari kinerja 1. Fungsi 14. kebisingan
motor bakar. Karakteristik kinerja motor bakar 2. Kekuatan /stress 15. penataan gaya
yang di perlukan adalah: 3. Distorsi /kekakuan 16. bentuk
 Putaran terhadap daya indikatif (Ni), daya 4. Kenyamanan 17. ukuran
efektif (Ne), dan daya mekanik (Nf). 5. Korosi 18. pengendalian
 Putaran terhadap torsi (T) 6. Keamanan 19. sifat thermal
 Putaran terhadap Mean Efectif Pressure 7. Keandalan 20. permukaan
(Mep). 8. Manufactur 21. pelumasan
 Putaran terhadap Specific Fuel 9. Utilitas 22. pemasaran
Consumption (Sfc). 10. Biaya 23. pemeliharaan
 Putaran terhadap efisiensi. 11. Gesekan 24. volume
 Putaran terhadap fuel consumption. 12. Berat 25. kebutuhan
13. Lingkungan 26. pemulihan
Berdasarkan karakteristik pengujian diatas maka sumber daya
Beberapa karakteristik ini berkaitan langsung
diperlukan kesiapan alat uji itu sendiri. Dalam
dengan dimensi, material, dan pemrosesan,
mempersiapkan alat uji tersebut diperlukan suatu
dengan menggabungkan elemen–elemen
perancangan alat uji prestasi mesin motor bakar sistem. Beberapa karakteristik mungkin saling
1 silinder dengan sistem injeksi pada keterkaitan dalam pengaruh konfigurasi sistem
pencampuran bahan bakar dengan udara serta total.
memperhatikan tingkat keamanan, ergonomic,
ketepatan dan keakurasian pada proses 2.2 Test Rig
pengujian. Test rig atau yang biasa dikenal dengan test bed
merupakan sebuah dudukan rangkah atau
1.2 Tujuan mounting dari objek yang akan diteliti terhadap
Alat uji prestasi mesin motor bakar merupakan pengujian langsung pada benda uji dalam
suatu alat untuk melakukan percobaan mesin keadaan statis (diam). Dalam menentukan suatu
dan mempelajari karakteristik mesin serta emisi test rig ada beberapa fakor penting yang perlu di
yang dihasilkan dari proses pembakaran yang perhatikan, yaitu sebagai berikut:
terjadi di dalam silinder mesin tersebut. Tujuan 1. Tingkat kepresisian
dari perancangan ini yaitu: 2. Bentuk atau permodelan
 Bagaimana mengetahui spesifikasi motor 3. Material yang digunakan
bakar yang akan di gunakan pada alat uji. 4. Desain struktur
 Bagaimana mengetahui daya pengereman 5. Desain sistem yang dibutuhkan
untuk proses pembebanan motor bakar.
 Bagaimana mengetahui parameter proses 3. PEMBAHASAN
pengujian disertai gambar skematik pada 3.1 Perencanaan
alat uji. A. Perencanaan Unit Penggerak
Unit penggerak yang direncanakan harus mampu
2. TINJAUAN PUSTAKA menghasilkan putaran sebesar 4000 rpm, unit
2.1 Perancangan penggerak sudah menngunakan sistem injeksi,
Merancang adalah merumuskan rencana untuk mampu beroperasi pada bahan bakar dengan
memenuhi kebutuhan tertentu atau nilai oktan 90 (Pertalite), mampu dikenakan
menyelesaikan masalah tertentu. Jika
pembebanan sebesar 4kg, memiliki sistem yang
perancangan menghasilkan sebuah alat yang
praktis dengan harga yang relatif murah.
nyata maka produk tersebut harus fungsional,
handal, kompetitif, dapat digunakan, dapat di B. Perencanaan Dinamometer
produksi, dan laku. Desain adalah proses yang Dinamometer yang direncanakan harus mampu
inisiatif dan berulang, desain juga bisa diartikan diberikan pembebanan sebesar 4kg pada
sebagai pengambilan keputusan pada suatu
putaran maksimal 4000 rpm, komponen
proses atau dalam arti lain suatu aktivitas

2
dinamometer mudah di peroleh, perawatan Berdasarkan tabel 1 motor bakar dengan
mudah, ukuran tidak terlalu besar, dan harga kompresi 9,3:1 direkomendasikan menggunakan
yang tidak terlalu mahal. bahan bakar jenis pertalite.

C. Perencanaan Rangka
Rangka yang di gunakan memiliki kekuatan yang
handal dengan bahan yang mudah didapat,
desain rangka harus aman serta ergonomi, tahan
terhadap karat dan mudah untuk di bentuk.

D. Perencanaan Pemindah Daya


Pemindah daya yang direncanakan mampu
memindakan daya tanpa adanya slip, tidak Gambar 1 Motor bakar yang di gunakan
bising, tahan panas, mudah di dapat, mampu
menahan daya pembebanan dari dinamometer. B. Dinamometer
Dinamometer yang dipilih yaitu tipe cakeram
E. Perencanaan Alat Ukur Pengujian karena tipe ini paling cocok untuk menahan
Alat ukur yang digunakan harus memenuhi panas dari gesekan serta pengereman yang baik.
kriteria pengujian, mempunyai tingkat ketelitian Selain itu onderdilnya mudah di dapatkan di
tinggi, mudah digunakan, dan mudah didapat pasaran. Cakeram yang digunakan yaitu
dipasaran. cakeram pada sepeda motor 150 cc. dimana tipe
sepeda motor ini memiliki daya pengereman
F. Perencanaan Bentuk Alat Uji yang lebih besar serta harganya terjangkau.
Bentuk atau model dari alat uji ini harus aman, Daya pengereman dihitung dengan cara:
ergonomi, mudah dalam pengoperasiannya,
mudah dipindahkan, mempunyai bentuk yang Tabel 2 Dimensi rem Cakeram
artistik, dan tanpa mempengaruhi unsur
pengujian sendiri.

3.2 Perancangan
A. Motor Bakar
Motor bakar yang dipilih sesuai perencanaan
yaitu motor bakar model ANF 125M dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Diameter & Langkah : 52,4 × 57,9 mm
Volume ruang bakar : 124,8 cm2
Torsi maksimum : 9,3 Nm /4000 rpm
Daya maksimum : 7,4 kW /8000 rpm
Kompresi rasio : 9,3 : 1
Carburation type : PGM-Fuel Injection
Diameter venturi A1 : 25 mm Diketahui: D1 = diameter silinder master 1,25cm
Diameter venturi A2 : 22 mm : D2 = diameter silinder rem 3cm
Reduksi awal : 3,35 (67/20)
: D3 = diameter kaliper 18cm
Reduksi gear 4th : 0,923 (24/26)
: 𝜇 = 0,3 − 0,6
Reduksi akhir : 2,33 (35/15)
: K = 0,41 untuk ∅45°
Berdasarkan spesifikasi di atas dijelaskan bahwa
:FK = Misal diberikan gaya ≤ 25kgf
motor bakar ini memiliki torsi maksimum sebesar
9,3 Nm pada putaran 4000 rpm dan daya
 Gaya pada master silinder jika FK = gaya
maksimum sebesar 7,4 kW pada putaran 8000
awal yang di berikan sebesar 20kgf, maka:
rpm dengan perbandingan total reduksi 7,2. 𝐹𝐾
𝑃𝑒 =
1 2
Tabel 1 Rekomendasi jenis bahan bakar
4 × 𝜋 × 𝐷2
berdasarkan kompresi rasio 20𝑘𝑔𝑓
=
1 2
4 × 3,14 × (1,25𝑐𝑚)
20𝑘𝑔𝑓
=
0,785 × 1,562𝑐𝑚2
20𝑘𝑔𝑓
= = 16,26𝑘𝑔/𝑐𝑚2
1,226𝑐𝑚2

3
 Gaya yang menekan pad rem (Fp)  Tegangan bengkok
1 𝑀𝑚𝑎𝑥 × 𝑦
𝐹𝑝 = 𝑃𝑒 × 𝐴 = 𝑃𝑒 × 4 × 𝜋 × 𝐷12 𝜎𝑏 =
1 𝐿𝑥
= 16,26𝑘𝑔𝑓/𝑐𝑚2 × 4 × 3,14 × (3𝑐𝑚)2
Berdasarkan rumus di atas maka bisa kita
= 16,26𝑘𝑔𝑓/𝑐𝑚2 × 0,785 × 9𝑐𝑚2 peroleh gaya yang terjadi seperti gambar 3.
= 114,88𝑘𝑔𝑓

 Gaya gesek pada pad rem (𝐹𝜇)


𝐹𝜇 = 𝜇 × 𝐹𝑝
= 0,6 × 114,88 𝑘𝑔𝑓
= 68,928 𝑘𝑔𝑓

 Keausan lapisan seragam (𝑅𝑚 )


𝑅 +𝑅
𝑅𝑚 = 1 2 2
90𝑐𝑚+86,5𝑐𝑚
= 2
= 88,25 𝑐𝑚 = 0,8825 𝑚
Gambar 3 analisa gaya yang terjadi
 Moment rem (𝑇1 ) Gambar diatas merupakan analisa gaya yang
𝑇1 = 𝜇 × 𝐹𝑝 × 𝐾 × 𝑅𝑚 terjadi pada rangkah, maka stress yang terjadi
= 0,6 × 114,88𝑘𝑔𝑓 × 1,04 × 0,8825𝑚 pada rangkah dapat kita lihat sebagai berikut:
= 63,262 𝑁𝑚

 Daya rem (P)


𝑃 = 2 × π × n × 𝑇1
2 × 3,14 × 555,56𝑟𝑝𝑚 × 63,262𝑁𝑚
=
60 × 1000
= 2,1𝑘𝑊

Berdasarkan perhitungan diatas maka, pada saat


dinamometer berputar 555,56 rpm daya yang
dihasilkan sebesar 2,1 kW.
Gambar 4 Stress analisis
Analisa stress di dapat dari Autodesk Inventor
dengan cara memasukan dimensi rangka,
material rangka, dan ukuran besi yang
digunakan.

D. Perancangan Pemindah Daya


Pemindah daya yang digunakan yaitu tipe rantai
rol dengan spesifikasi sebagai berikut:

Gambar 2 Dinamometer cakeram  Sprocket belakang:


menggunakan bahan S45C dengan jumlah teeth
C. Perancangan Rangka
35. Dimana bahan ini memiliki kekuatan tarik 58
Besi hollo yang digunakan yaitu besi hollo
kg/mm2.
dengan bahan karbon stell dengan perpaduan
zinc, dan alumunium pada lapisannya. Besi hollo
yang di gunakan memiliki ketebalan 3 mm
dengan dimensi 40𝑚𝑚 × 40𝑚𝑚 × 40𝑚𝑚.
Rangkah sebagai tulang punggung yang harus
memiliki konstruksi kuat untuk menahan atau
memikul beban kendaraan. Gaya yang terjadi Gambar 5 sprocket belakang 35T
pada rangkah bisa dihitung menggunakan
rumus:  Sprocket depan:
Menggunakan bahan S45C pada tingkat
 Momen intarsia pada tube kekerasan HRC60 dengan jumlah teeth 15.
1 Dimana bahan ini tahan terhadap getaran mesin
𝐼𝑥 = × 𝑏 × ℎ3 dan tidak cepat aus.
12
𝐼𝑥 = (𝑙1 + 𝐴1 𝑦12 ) − (𝑙2 + 𝐴2 𝑦22 )

4
 Alat ukur kecepatan udara menggunakan
anemometer.

Gambar 6 sprocket depan 15T


 Rantai rol
Menggunakan rantai dengan bahan S45C pada
tingkat kekerasan HRC80 dengan panjang Gambar 10 anemometer model GM-816 mini
sumbu 108cm.
Kecepatan ukur udara : 0 ~ 30 m/s
Temperature kerja : 10 ~ 45 ℃
Kelembamam udara : ≤ 90% 𝑅𝐻

 Alat yang di gunakan mengukur temperature


adalah thermometer tipe-K dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Gambar 7 ukuran rantai yang digunakan
Berdasarkan gambar diatas nomor rantai yang
digunakan adalah 50 dengan rangkaian tunggal.
Dengan batas kekuatan tarik JIS 2210 kg, dan
beban maksimum yang diijinkan 520 kg.
pelumasan dibutuhkan pada rantai ini, dengan
menggunakan tetes oli SAE 20.

E. Perancangan Alat ukur Gambar 11 termometer model TM-902C


 Alat ukur putaran atau biasa kita kenal
dengan nama tachometer, alat ukur yang Batas temperature ukur : -50~1200℃
digunakan harus mampu membaca putaran 8000 Probe measure range : -50~750℃
rpm karena daya maksimum motor bakar pada Tegangan masuk : DC 9V
putaran tersebut maka dipilihlah.
 Alat ukur konsumsi bahan bakar
menggunakan gelas ukur sebagai medianya
dengan spesifikasi sebagai berikut:

Gambar 8 tachometer model NJK-5002C

Tegangan masuk : DC 8 – 24 V
Batas ukur putaran : 10 ~ 9999 rpm
Respon frekuensi : 100 Hz Gambar 12 Gelas ukur model Vitlab silinder
Arus dari sensor : 20 mA Batas kapasitas ukur : 50 ml
Temperature kerja : - 10 ~ 60℃ Bahan gelas ukur : Plastik
Warna gelas ukur : transparan
 Alat ukur gaya dinamometer menggunakan
neraca pegas dengan kapasitas ukur maksimum F. Perancangan Konsep Alat Uji
25 kg. Menentukan konsep desain yang digunakan
merupakan hasil dari identifikasi kebutuhan,
konsep yang dipilih merupakan konsep terbaik,
aman, dan efisien.

 Konsep instalasi motor bakar dan


dinamometer merupakan bagian terpenting
dalam perancangan alat uji ini.
Gambar 9 Neraca pegas

5
 Konsep (A)  Konsep (C)

Gambar 13 Desain konsep A Gambar 15 Desain konsep C

Pada konsep diatas menjelaskan bahwa posisi Pada konsep diatas menjelaskan bahwa posisi
motor bakar di sebelah kiri sipenguji serta motor bakar di sebelah kiri sipenguji serta
dinamometer pada sisi sebelah kanan. Untuk dinamometer pada sisi sebelah kanan. Untuk
desain dinamometer menggunakan neraca desain dinamometer menggunakan neraca
pegas dengan 1 batang penyanggah serta untuk pegas dengan 2 batang penyanggah serta untuk
neraca pegas pada posisi menggantung dan neraca pegas pada posisi bertumpu pada
fleksibel (dinamis) dengan 1 penyetelan. penyanggah dan bisa bergerak keatas dan
dengan 2 penyetelan.
 Konsep (B)
 Konsep desain tanki dibutuhkan untuk
proses pengujian konsumsi bahan bakar karena
alat uji ini menggunakan sistem injeksi untuk
pencampuran bahan bakar dengan udaranya,
tekanan pada tanki 2 – 3 kg/cm2.

 Konsep (A)

Gambar 14 Desain konsep B

Pada konsep diatas menjelaskan bahwa posisi


motor bakar di sebelah kiri sipenguji serta
dinamometer pada sisi sebelah kanan. Untuk
desain dinamometer menggunakan neraca
pegas dengan 2 batang penyanggah serta untuk Gambar 16 Desain konsep A
neraca pegas pada posisi bertumpu pada
penyanggah (statis) dan dengan 1 penyetelan. Pada konsep ini bahan tanki menggunakan besi
plat dengan ketebalan 0,6 mm, pengisian bahan
bakar melalui gelas ukur, diameter lubang
penghubung antara gelas ukur dengan tanki ∅ 2
mm, dilengkapi dengan plug bleading serta katup
drain pada sisi bagian bawah.

6
 Konsep (B)  Pengukuran fuel consumption

Gambar 19 Skema fuel consumption


Bahan Bakar → Tanki bahan bakar → Katup1 →
Gambar 17 Desain konsep B Tanki pompa injeksi → Gelas ukur → Injektor →
Trotle switch → Tachometer
Pada konsep ini bahan tanki menggunakan besi .
plat pada bagian atas dan fiber bening pada  Pengukuran laju udara
bagian bawah dengan ketebalan 0,6 mm,
pengisian bahan bakar melalui gelas ukur,
diameter lubang penghubung antara gelas ukur
dengan tanki ∅ 4 mm dengan katup manual,
dilengkapi katup drain pada sisi bagian bawah.
Untuk ventilasi udara melalui gelas ukur.

 Konsep (C)

Gambar 20 Skema pengujian laju udara

Udara → Filter Udara → Thermometer →


Anemometer → Injektor

 Pengukuran Torsi

Gambar 18 Desain konsep C


Pada konsep ini bahan tanki menggunakan besi
plat stainless stell dengan ketebalan 0,6 mm,
pengisian bahan bakar melalui katup pada sisi
sebelah kiri, diameter lubang penghubung antara
gelas ukur dengan tanki ∅ 4 mm dengan katup
manual, dilengkapi katup drain pada sisi bagian
bawah. Untuk ventilasi udara melalui gelas ukur.

3.3 Skematik Pengujian


Skema pengujian ini bertujuan untuk
menjelaskan proses atau tahapan–tahapan Gambar 21 Skema Pengujian Torsi
dalam pengambilan data uji.

7
Putaran motor bakar → Tachometer → Rotor  Denga persamaan (2) efisiensi termal
dinamometer → Brake switch → Stator indikator dapat dinyatakan sebagai berikut:
dinamometer → Sistem brake (beban) → Lengan
ayun → Neraca pegas → Tachometer 𝑁𝑖 3600 × 75 𝑁𝑖
𝜂𝑖 = × = × 632
𝐺𝑓 𝑄𝑐 427 𝐺𝑓 𝑄𝑐
3.4 Parameter Pengujian
 Tekanan efektif rata – rata merupakan 𝑃𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 × 𝑉𝐿 × 𝑧 × 𝑛 × 𝑎 3
= × (5)
tekanan tertentu (konstan) yang mendorong 𝐺𝑓 𝑄𝑐 427 × 5
torak sepanjang langkahnya yang menghasilkan
kerja per siklus yang sama dengan siklus yang  Alat yang digunakan untuk mengkur daya
dianalisis. poros adalah dinamometer untuk mengukur
momen putar, dan tachometer untuk mengukur
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 putaran poros engkol, daya poros dihitung
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = (1) dengan persamaan :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑟𝑎𝑘

𝑊𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝐽𝑄2−3 × 𝜂 𝜋×𝑛 1 𝑇×𝑛


= = 𝑁𝑒 = ×𝑇× = , 𝑃𝑆 (6)
𝑉𝐿 𝑉𝑙 30 75 716,2
Dengan demikian daya indikator yang dihasilkan T = momen putar, m.kg
oleh motor bakar torak dapat dihitung dengan n = putaran poros engkol per menit
menggunakan persamaan :
 Besarnya kerugian daya diperhitungkan
1 dalam efisiensi mekanis yang dirumuskan
𝑁𝑖 = 𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 . 𝑉𝐿 . 𝑧. 𝑎. 𝑃𝑆 (2) sebagai berikut:
60 × 100 × 75
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 × 𝑉𝐿 × 𝑧 × 𝑛 × 𝑎 𝑁𝑒 𝑃𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 𝑃𝑆 𝜂𝑚 = = (7)
450.000 𝑁𝑖 𝑃𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Dimana:
J = faktor pengubah satuan, 427m.kg/kcal Dimana:
𝑄2−3 = jumlah kalor yang masuk, kcal 𝜂𝑚 = efisiensi mekanik
𝜂 =efesiensi siklus tekanan konstan 𝑃𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = tekanan efektif rata – rata, kg/cm2
𝜂𝑖 = efisiensi termal indikator 𝑃𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = tekanan efektif rata -rata indikator,
𝑁𝑖 = daya motor, PS kg/cm2
VL = Volume Langkah torak, cm3
z = jumlah silinder  Dengan demikian efisiensi termal efektif
n = putaran poros engkol per menit dapat didefinisikan sebagai berikut :
a = jumlah siklus per putaran
= ½ untuk motor 4 langkah 𝑁𝑒 3600 × 75 𝑁𝑒
𝜂𝑒 = × = × 632 (8)
1PS = 75 m.kg/detik 𝐺𝑓 𝑄𝑐 427 𝐺𝑓 𝑄𝑐
Atau
 Kalor 𝑄𝑚 menaikan tekanan dan temperatur
fluida kerja siklus udara. Oleh karena itu energi 𝑃𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 × 𝑉𝐿 × 𝑧 × 𝑛 × 𝑎 3
yang dipergunakan dihitung berdasarkan jumlah 𝜂𝑒 = ×
𝐺𝑓 𝑄𝑐 427 × 5
energi bahan bakar tersebut, yaitu sebanyak :
 Jika kita perhatikan persamaan (6), dapat
𝑘𝑐𝑎𝑙
𝑄𝑚 = 𝐺𝑓 × 𝑄𝑐 = 𝐺𝑎 × 𝑓𝑄𝑐 , (3) dilihat momen putar T merupakan ukuran beban
𝑗𝑎𝑚 mesin, apabila persamaan (2) dan (7) di
Atau subsitusikan kedalam persamaan (6) akan
427 diperoleh hubungan:
𝑄𝑚 = 𝐺𝑓 × 𝑄𝑐 × , 𝑃𝑆
3600 × 75
1 1
427 𝑇 = (𝑉𝐿 × 𝑧 × 𝑎 × × ) × 𝑃𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (9)
= 𝐺𝑎 × 𝑓 × 𝑄𝑐 × , 𝑃𝑆 2𝜋 100
3600 × 75 Atau
1
= 𝐺𝑎 × 𝑓 × 𝑄𝑐 × , 𝑃𝑆 (4) 𝑇 = 𝐶 × 𝑃𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 , m.kg dimana C = konstanta
632
Dimana:  Pemakaian bahan bakar spesifik yang
𝐺𝑓 = jumlah bahan bakar yang digunakan, kg/jam dirumuskan sebagai:
𝐺𝑎 = jumlah udara yang digunakan, kg/jam
𝑄𝑐 = nilai kalor bahan bakar, kcal/kg 𝑘𝑔
𝑓 = perbandingan bahan bakar – udara 𝐺𝑓 1 3600 × 75 632 ⁄𝑗𝑎𝑚
𝐵= = × = , (10)
𝑁 𝑄𝑐 𝜂 427 𝑄𝑐 𝜂 𝑃𝑆

8
Dimana parameter ini biasa dipakai sebagai Dimana:
ukuran ekonomi bahan bakar, B menyatakan
banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam 𝐶2 = kecepatan udara, m/s
untuk setiap daya kuda yang dihasilkan. g = Percepatan gravitasi, m/s2
P = tekanan udara, kg/m2
 Udara mengalir karena dihisap oleh torak 𝛾 = berat jenis udara, kg/m3
didalam silinder pada waktu Langkah isap, A1= Luas penampang venturi besar, m2
sedangkan banyaknya diatur oleh sebuah katup A2= luas penampang venturi kecil, m2
gas, persamaan yang digunakan adalah proses Ga= berat udara mengalir, kg
aliran tunak(steady), yang dapat dituliskan
sebagai berikut: 3.5 Tabel Pengujian
𝑃 −𝑃
2𝑔( 1 2 ) Data hasil pengujian yang nantinya menjadi
𝛾𝑎
𝐶2 = √ 𝐴2 2
parameter dalam perhitungan prestasi mesin di
1−( ) catat ke dalam tabel pengujian, pada tabel
𝐴1

Atau dengan mengganti (P1 – P2) dengan Δ𝑃𝑎 , pengujian ini terdiri dari beberapa kolom yang
2𝑔
Δ𝑃𝑎 bisa kita perhatikan pada tabel 3 di bawah ini,
𝛾𝑎 2𝑔𝛾𝑎 Δ𝑃𝑎
𝐶2 = √ , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐺𝑎 = 𝐴2 √ (11) pada tabel juga di jelaskan parameter apa saja
𝐴 2 𝐴 2
1−( 2 ) 1−( 2 ) yang di lakukan dalam proses pengujian.
𝐴1 𝐴1

= berat udara mengalir / satuan waktu, kg/detik

9
4. KESIMPULAN 6. Konsep desain tanki pompa injeksi yang
1. Unit penggerak yang digunakan adalah dipilih adalah konsep C.
motor bakar 1 silinder 125 cc dengan sistem
bahan bakar injeksi. Torsi maksimum motor
bakar 9.3 Nm / pada putaran 4000 rpm
dengan daya maksimum 7.4 kW / pada
putaran 8000 rpm, memiliki perbandingan
kompresi 9.3 : 1 serta menggunakan reduksi
total 7,2.
2. Dinamometer yang dipilih adalah sistem
dinamometer tipe cakeram yang
digunankan pada pengereman sepeda
motor 150 cc yang memiliki daya maksimum
2,1 kW pada putaran dinamometer 555,56
rpm.
3. Pemindahan daya menggunakan rantai rol
dengan nomor rantai 50 dengan sprocket
kecil 15T dan sprocket besar 35T dengan
beban maksimum yang di ijinkan 520 kg.
4. Untuk proses pengujian prestasi mesin
motor bakar sudah bisa dilakukan
pengambilan data uji yang meliputi:
• Konsumsi bahan bakar disertai gambar
skematik.
• Laju volumetrik udara masuk ruang
bakar disertai gambar skematik.
• Perhitungan torsi disertai gambar
skematik. Gambar 18 Desain konsep C
• Perhitungan daya pada motor bakar.
5. Desain Konsep alat uji yang dipilih Adalah DAFTAR PUSTAKA
konsep C. 1. AHM. 2005. Buku Pedoman Reparasi.
Jakarta: Honda Motor Co, Ltd
2. Ambiyar. 2008. Tekhnik Pembentukan Plat.
Jakarta: Depdiknas
3. Anwar, S. 2019. “Analisa Test Rig Dengan
Sistem Penggerak Hibrida Pada Mesin 4
Langkah 125 cc”. Jurnal Baut dan
Manufactur, Vol. 1, No.1, ISSN . 2686-5351
4. Arismunandar, W. 2005. Penggerak Mula
Motor Bakar Torak. Bandung: Institu
Teknologi Bandung
5. Astiana, I Made. 2008. Panduan Praktikum
Pengujian Mesin. Bandung: Intitu Teknologi
Bandung
6. BPS. 2018. Perkembangan Jumlah
Kendaraan Bermotor, 1949 – 2018.
www.bps.go.id. Diakses 3 Agustus 2020
7. Daywin, F., M. Djoyomartono. Dan Sitompul.
1991. Motor Bakar Internal dan Tenaga di
Bidang Pertanian. Bogor: JICA – PB
8. Kemenprin, By AISI. 2020. Statistik
Distribution. www.aisi.or.ig. Diakses 13
Agustus 2020
Gambar 15 Desain konsep C 9. G. Nieman. 1982. Elemen Mesin Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
10. Nur, Rusdi dan Suyuti, M Arsyad. 2017.
Perancangan Mesin – Mesin Industri.
Yogjakarta: Deepublish
11. Sularso dan Suga, Kiyokatsu, 1978. Dasar
Perancangan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta: Pradnya Paramita

10

You might also like