(Leon 2021) Pengaruh Financial Distress, Laverage Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manfaktur Sektor Konsumsi 2016-2019

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

Printed ISSN : 2406 – 7415

Electronic ISSN : 2655 – 9919


Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS DAN LEVERAGE TERHADAP


KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2016 – 2019

Mishelei Loen
Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Jalan Unkris Jatiwaringin Jakarta Timur
e-mail: mishelei.loen@gmail.com

ABSTRACT
Accounting conservatism is a principle of prudence in financial reporting where companies do not rush to recognize
and measure assets and profits and immediately recognize losses and debts that may occur. The application of this
principle results in a choice of accounting methods intended for methods that report lower earnings or assets and
report higher debt. The purpose of this study was to determine the effect of Financial Distress and Leverage on
Accounting Conservatism. The population used in this study is the consumer goods industry sector companies listed
on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2019 which are listed as a registered population of 56 companies, so a
sample of 25 companies was obtained. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the
number of observations obtained in this study was 72. Data analysis was performed using multiple regression
models with the help of SPSS version 25 software. From the research results obtained, Financial Distress and
Leverage have a simultaneous effect on Accounting Conservatism in Consumer Goods Industry sector
Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2019 Period. While partially
obtained Financial Distress has no significant effect on Accounting Conservatism and Leverage has a significant
effect on Accounting Conservatism.

Keywords: Accounting conservatism, Financial Distress and Leverage

PENDAHULUAN mengukur aktiva dan laba serta segera


Konservatisme merupakan reaksi mengakui kerugian dan hutang yang
kehati-hatian atas ketidakpastian yang mempunyai kemungkinan yang terjadi.
ada agar ketidakpastian dan risiko yang Penerapan prinsip ini mengakibatkan
berkaitan dalam situasi bisnis dapat pilihan metode akuntansi ditujukan pada
dipertimbangkan dengan cukup metode yang melaporkan laba atau
memadai. Ketidakpastian dan risiko aktiva yang lebih rendah serta
tersebut harus dicerminkan dalam melaporkan hutang lebih tinggi. Dengan
laporan keuangan agar nilai prediksi dan begitu dapat dikatakan bahwa
kenetralannya dapat diperbaiki. Menurut konservatisme lebih mengantisipasi
(R. L. Watts, 2005) konservatisme apabila terjadi rugi daripada laba.
merupakan prinsip kehati-hatian dalam Menurut (Sari,2004) prinsip
pelaporan keuangan dimana perusahaan konservatisme akuntansi dapat
tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengakibatkan laporan keuangan

158
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

menjadi bias sehingga tidak dapat jadwal pembayaran atau ketika proyeksi
dijadikan sebagai alat untuk arus kas mengindikasikan bahwa
mengevaluasi risiko perusahaan. perusahaan tersebut akan segera tidak
Semakin tinggi konservatisme maka dapat memenuhi kewajibannya
nilai buku yang dilaporkan akan (Brigham., Eugene dan Houston., Joel,
semakin bias. Sebaliknya disisi lain 2001). Bhunia et al. (2011) menyatakan
prinsip konservatisme akuntansi bahwa adanya financial distress pada
diperlukan karena prinsip konservatisme perusahaan dapat mengurangi efisiensi
akan menghasilkan laporan keuangan manajemen. Kondisi keuangan yang
yang pesimis sehingga dapat mengalami financial distress menjadi
menetralkan sikap optimistis berlebihan salah satu hal yang harus diperhatikan
para manajer dan pemilik perusahaan. oleh perusahaan. Apabila
Sikap optimis para manajer dan pemilik financialdistress tinggi dalam suatu
perusahaan menyebabkan overstatement perusahaan maka mengakibatkan
pada laporan keuangan yang dianggap penyajian laporan keuangan menjadi
akan lebih berbahaya daripada tidak konservatif. Berdasarkan teori
understatement. Konsekuensi yang akuntansi positif manajer akan
timbul dari kerugian atau kebangkrutan cenderung mengurangi tingkat
akan lebih berbahaya dari pada konservatisme akuntansi apabila
keuntungan. Dengan adanya pro dan perusahaan mengalami tingkat financial
kontra mengenai penerapan prinsip distress yang tinggi (Suprihastini dan P.
konservatisme dalam penyusunan Herlina, 2007). Perusahaan yang
laporan keuangan, penelitian mengenai mengalami financial distress yang tinggi
prinsip konservatisme akuntansi ini yang dapat menyebabkan perusahaan
menjadi menarik untuk dibahas karena tidak memiliki kemampuan untuk tetap
berhubungan dengan pertimbangan- menjaga keberlangsungan usahanya, dan
pertimbangan perusahaan dalam apabila tidak ditanggulangi dengan tepat
menerapkan akuntansi yang konservatif. maka perusahaan akan mengalami
Penerapan konservatisme akuntansi kebangkrutan. Secara umum rasio
dalam perusahaan dapat dipengaruhi keuangan merupakan indikator yang
beberapa faktor, diantaranya yaitu paling signifikan dalam memprediksi
financial distress dan leverage. kesulitan keuangan maupun
Menurut Platt,H & Plat kebangkrutan. Perusahaan yang
(2002)financial distress merupakan menghindari financial distress adalah
tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan yang mampu menunjukkan
perusahaan yang terjadi sebelum terjadi kinerja keuangan yang baik yang dapat
kebangkrutan ataupun likuidasi. dilihat dari rasio keuangannya (Kristanti
Financial distress dimulai ketika et al., 2016). Salah satu rasio keuangan
perusahaan tidak dapat memenuhi yang digunakan untuk mengukur
159
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

financial distress suatu perusahaan Debt to Equity Ratio tinggi maka


antara lain adalah Leverage. perusahaan akan penyajikan laporan
Leverage adalah rasio yang keuangan menjadi tidak konservatif,
menggambarkan hubungan antara utang kemungkinan manajer akan mengunakan
perusahaan terhadap modal (Harahap, metode akuntansi yang dapat
2013). Rasio leverage menunjukkan meningkatkan pendapatan.
seberapa besar perusahaan dibiayai oleh Objek penelitian pada penelitian
utang dengan perbandingannya total aset ini dilakukan pada perusahaan
yang dimiliki perusahaan. Jika jumlah manufaktur sektor industri barang
aset yang dimiliki perusahaan lebih konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
sedikit dibandingkan dengan jumlah aset Indonesia periode tahun 2016 sampai
krediturnyamaka perusahaan dikatakan dengan tahun 2019. Pemilihan
memiliki tingkat leverage yang tinggi. perusahaan manufaktur sektor industri
Penggunaan utang yang terlalu tinggi barang konsumsi menjadi populasi
dapat membahayakan perusahaan karena karena manufaktur sektor industri
akan masuk dalam kategori extreme barang konsumsi cukup diminati oleh
leverage yaitu perusahaan berada dalam investor. Berdasarkan Badan Koordinasi
tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk Penanaman Modal (BKPM) dalam
melepaskan beban utang tersebut kurun waktu lima tahun terakhir (2015-
(Irham, 2015). Rasio leverage yang Triwulan I/2020) sektor utama yang
semakin besar akan cenderung paling diminati dan menjanjikan adalah
mendorong perusahaan mengatur laba industri makanan. Hal ini terlihat bahwa
dan menyajikan laporan keuangan yang Badan Koordinasi Penanaman Modal
cenderung tidak konservatif (C. Sari & (BKPM) mencatat realisasi investasi
Andhariani, 2009). Dalam penelitian ini disektor Manufaktur Sektor Industri
peneliti memproksikan leverage Barang Konsumsi khususnya industri
menggunakan Debt to Equity Ratio makanan tahun 2015 – Triwulan 1/2020
(DER). Debt to equity ratio merupakan mencapai Rp 293,2 triliun atau setara
rasio yang digunakan untuk mengukur dengan US$ 21,4 miliar dengan
besarnya proporsi utang terhadap modal persentase 21,7% dari total investasi.
(Hery, 2017). Rasio ini ditunjukkan Walaupun data realisasi investasi BKPM
dengan perbandingan antara pembiayaan untuk sektor industri makanan pada 5
atau pendanaan melalui utang dan tahun terakhir menunjukkan adanya
ekuitas dengan keuntungan atau fluktuasi, namun secara rata-rata
kerugian yang dihasilkan perusahaan. mengalami kenaikan sebesar 3% per
Semakin tinggi debt to equity ratio tahun dan tetap berada pada peringkat
berarti semakin kecil jumlah modal teratas total realisasi investasi. Total
pemilik yang dapat dijadikan sebagai investasi tertinggi terjadi pada tahun
jaminan utang. Oleh karena itu apabila 2017 yaitu mencapai Rp 64,8 triliun atau
160
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

senilai US$ 4,86 miliar. Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Gami
fenomena sektor industri barang Amalia Fitri (2017), Fani Risdiyani dan
konsumsi khususnya industri makanan Kusmuriyanto (2015), Bella Nurlintang
cukup diminati oleh para invenstor maka Ramadhani dan Dra. Murni
laporan keuangan sektor tersebut harus Sulistyowati, MM (2019), Muhamamd
lebih diperhatikan lagi karena Rivandi dan Sherly Ariska
dikhawatirkan untuk menarik para (2019)menyatakan bahwa financial
investor terjadi adanya manipulasi distress berpengaruh negatif terhadap
laporan keuangan dengan cara mengatur tingkat konservatisme akuntansi.
tingkat konservatisme akuntansi yang Terdapat beberapa perbedaan hasil
dilakukan oleh para manager. Laporan penelitian pengaruh leverage terhadap
keuangan memberikan informasi konservatisme akuntansi penelitian
mengenai kinerja manajemen yang dapat tersebut dilakukan oleh Gami Amalia
mempengaruhi investor dalam Firti (2017), Fani Risdiyani dan
mengambil keputusan investasi. Kondisi Kusmuriyanto (2015), Bella Nurlintang
ini dapat membuat manajemen Ramadhani dan Dra. Murni
melakukan manipulasi laporan keuangan Sulistyowati, MM (2019) menyatakan
agar para investor tertarik untuk bahwa leverage berpengaruh positif
berinvestasi. Perilaku manajer yang terhadap konservatisme akuntansi.
optimis ini juga dapat mempengaruhi Sedangkan menurut penelitian yang
nilai aset, nilai laba, dan pendapatan dilakukan oleh Anike Geovani Putri
perusahaan yang akan melaporkan nilai (2017), Cynthia Sari, Desi Adhariani
yang overstated. Watts (2003) (2009) menyatakan bahwa leverage
menyatakan bahwa prinsip berpengaruh negatif terhadap
konservatisme dapat menghindari konservatisme akuntansi.
manajer berperilaku oportunistik. Penelitian ini dilakukan untuk
Penelitian-penelitian sebelumnya menguji kembali hubungan Financial
mengenai konservatisme akuntansi telah Distress, Leverage dengan
banyak dilakukan dan diperoleh hasil Konservatisme Akuntansi. Adanya
yang beragam. Terdapat beberapa ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-
perbedaan hasil penelitian pengaruh penelitian sebelumnya menyebabkan isu
financial distress terhadap ini menarik untuk diteliti kembali.
konservatisme akuntansi penelitian Berdasarkan uraian tersebut di atas
tersebut dilakukan oleh Kadek Weda maka yang menjadi permasalahan dalam
Noveadjani Tista dan I Ketut Suryanawa penelitian iniadalah sebagai berikut:
(2017), Hesty Setyaningsih (2008) 1. Apakah financial distress
menyatakan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi
konservatisme akuntansi. Sedangkan perusahaan?
161
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

2. Apakah leverage berpengaruh menunjukkan bahwa perusahaan tersebut


positif terhadap tingkat diprediksi akan mengalami financial
konservatisme akuntansi distress. Tetapi jika nilai skor lebih besar
perusahaan? dari 0,861 menunjukkan bahwa perusahaan
3. Apakah financial distress dan tersebut diprediksi tidak akan mengalami
leverage berpengaruh positif financial distress.
terhadap tingkat konservatisme
akuntansi perusahaan? Leverage

Leverage adalah rasio yang


LANDASAN TEORI menggambarkan hubungan antara utang
perusahaan terhadap modal (Harahap, 2013).
Financial Distress Rasio leverage menunjukkan seberapa besar
Finаnciаl distress аtаu kesulitаn perusahaan dibiayai oleh utang dengan
keuаngаn аdаlаh kondisi dimаnа perusаhааn perbandingannya total aset yang dimiliki
tidаk mаmpu memenuhi kewаjibаnnyа bаik perusahaan.Menurut (Hery, 2017)leverage
jаngkа pendek mаupun jаngkа pаnjаng. dapat diukur dengan Debt to Asset Ratio,
Аpаbilа kondisi ini dibiаrkаn berlаrut-lаrut, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to
mаkа perusаhааn dаpаt mengаlаmi Equity Ratio, Times Interest Earned Ratio,
kebаngkrutаn аtаu dilikuidаsi. dan Operating Income to Liablities Ratio.
Menurut Khaliq et al (2014)financial Salah satu rasio solvabilitas yang akan
distress merupakan suatu kondisi dimana digunakan dalam penelitian ini adalah Debt
peusahaan mengalami kesulitaan untuk to Equity Ratio (DER). Debt to equity ratio
memenuhi kewajibanya kepada pihak yang merupakan rasio yang digunakan untuk
memberi pinjaman (debitur). Dalam mengukur besarnya proporsi utang terhadap
penelitian ini financial distress akan diukur modal (Hery, 2017). Dengan kata lain, rasio
dengan metode Springate. ini berfungsi untuk mengetahui berapa
S-score = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D bagian setiap rupiah modal yang dijadikan
Keterangan: sebagai jaminan utang. Rasio ini
A= rasio modal kerja terhadap total asset memberikan petunjuk umum tentang
B= rasio laba bersih sebelum bunga & pajak kelayakan kredit dan risiko keuangan
terhadap total asset debitor.
C= rasio laba bersih sebelum pajak terhadap
kewajiban lancer
D= rasio penjualan terhadap total asset
Konservatisme akuntansi
Kriteria: Springate mengemukakan nilai cut
off yang berlaku untuk metode ini adalah Menurut Glosarium Pernyataan
0,862. Nilai skor yang lebih kecil dari 0,862 Konsep No.2 FASB (Financial Accounting
162
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Statement Board) mendefinisikan Pengembangan Hipotesis


konservatisme sebagai reaksi yang hati-hati
(prudent reaction) dalam menghadapi Pengaruh Financial Distress Terhadap
ketidakpastian yang melekat pada Konservatisme Akuntansi
perusahaan untuk mencoba memastikan
bahwa ketidakpastian dan risiko dalam Financial distress dapat mendorong
lingkungan bisnis yang sudah cukup pemegang saham untuk mengganti manajer
dipertimbangkan. Konservatisme merupakan perusahaan karena manajer dianggap tidak
prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan mampu mengelola perusahaan dengan baik.
menghasilkan angka-angka laba dan aset Hal tersebut akan dapat mendorong manajer
cenderung rendah, serta angka-angka biaya untuk merubah laba yang menjadi salah
dan hutang cenderung tinggi (Juanda,2007). satu tolak ukur kinerja manajer dengan
Konservatisme akuntansi dalam penelitian jalan mengatur tingkat konservatisme
ini menggunakan metode akrual, dengan akuntansi. Apabila suatu perusahaan tidak
rumus sebagai berikut: memiliki masalah keuangan, manajer tidak
Non operating accruals = Total accruals akan menghadapi tekanan pelanggaran
(before depreciation ) - Operating accruals kontrak. Sehingga financial distress yang
semakin tinggi akan mendorong manajer
Kerangka Penelitian untuk menyajikan laporan keuangan yang
tidak konservatif.Penelitian tentang
Berdasarkan penelitian-penelitian pengaruh financial distress terhadap
terdahulu, maka peneliti menggambarkan konservarisme akuntansi telah banyak
kedalam kerangka penelitian berikut ini : dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris
hubungan financial distress berpengaruh
positif terhadap konservatisme akuntansi,
penelitian tersebut diantaranya dilakukan
Financial H1 oleh Tista dan Suryanawa (2017),
Distress (X1)
Fitri(2017), Risdiyani dan Kusmuriyanto
Konservatis (2015), Ramadhani dan Sulistyowati
me (2019), dan Putri (2017). Dengan demikian
Leverage H2 Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
(X2) ini adalah:
H1: Financial distress berpengaruh
H3 positif terhadap konservatisme akuntansi

Pengaruh Leverage Terhadap


Konservatisme Akuntansi
Gambar 1. Kerangka Koseptual

163
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Menurut Lo (2005) menyatakan jika semakin besar pula kemungkinan


perusahaan mempunyai utang yang tinggi, perusahaan akan menggunakan prosedur
maka kreditor juga mempunyai hak untuk yang meningkatkan laba yang dilaporkan
mengetahui dan mengawasi jalannya periode sekarang dengan menurunkan
kegiatan operasional perusahaan. Dengan penerapan konservatisme akuntansi.
demikian, asimetri informasi antara kreditor Penelitian yang dilakukan Dengan demikian
dan perusahaan berkurang karena manajer maka hipotesis yang kedua adalah sebagai
tidak dapat menyembunyikan informasi berikut :
keuangan yang mungkin akan H3 : Leverage dan Financial Distress
dimanipulasi atau melebih-lebihkan aset berpengaruh terhadap konservatisme
yang dimiliki. Oleh karena itu, kreditor akuntansi
akan meminta manajer untuk melakukan
pelaporan akuntansi secara konservatif
agar perusahaan tidak berlebihan dalam METODELOGI PENELITIAN
melaporkan hasil usahanya. Hasil penelitian
Fitri (2017), Risdiyani dan Kusmuriyanto Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian
(2015), Ramadhani dan Sulistyowati
(2019)menunjukkan hasil yang sama yaitu Penelitian ini dilakukan pada Bursa
leverage berpengaruh positif terhadap Efek Indonesia yang menyediakan data
konservatisme akuntansi. Dengan demikian laporan keuangan perusahaan yang sudah
maka hipotesis yang kedua adalah sebagai go public dengan mengakses sistem resmi
berikut : Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
H2: Leverage berpengaruh positif Objek dalam penelitian ini adalah
terhadap konservatisme akuntansi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar pada tahun
PengaruhFinancial Distress dan Leverage 2016-2019.
Terhadap Konservatisme Akuntansi
Variabel dan Pengukurannya
Penelitian yang dilakukan oleh
Ramadhani dan Sulistyowati (2019), Variabel didalam penelitian ini
Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015) terdiri dari variabel independen atau variabel
menyatakan bahwa secara simultan variabel bebas, variabel dependen atau variabel
leverage dan financial distress berpengaruh terikat.
positif terhadap konservatisme akuntansi. Tabel 1. Operasional Variabel
Semakin tinggi kesulitan keuangan yang
dialami perusahaan maka akan menurunkan VARIABEL INDIKATO RUMUS
R
penerapan konservatisme akuntansi. Koservatism Model Non operating accruals =
Semakin besar rasio leverage yang e Akuntansi Akrual Total accruals (before
digunakan untuk mengukur debt convenant, depreciation)- Operating

164
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

accruals Metode Analisis Data


Financial Model S-score =
Distress Springate (S- 1,03A+3,07B+0,66C+0,4 Pengujian hipotesis baik hiotesis
score) D pertama, kedua, dan hipotesis ketiga
Leverage Debt Equity
Ratio (DER)
dilakukan dengan Moderated Regression
Analysis (MRA). Untuk pengujian hipotesis
Populasi dan Sampel Penelitian pertama, kedua dan ketiga pada penelitian
ini dilakukan dengan model regresi sebagai
Populasi dalam penelitian ini adalah berikut :
seluruh perusahaan manufaktur sektor Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + ε
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar Keterangan :
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016 Y = Konservatisme
sampai dengan 2019 yang berjumlah 56 Akuntansi
perusahaan. Metode pengambilan sampel α = Konstan
menggunakan metode purposive sampling β1 , β2 =Koefisien regresi
dengan kriteria sebagai berikut: X1 = Financial Distress
Tabel 2. Prosedur Penentuan Sampel X2 = Lavarage
Jumlah Perusahaan manufaktur sektor ε = Error
industri barang konsumsi yang terdaftar di 56 Dengan melihat tingkat signifikasi,
BEI tahun 2016-2019 maka dapat dilihat apakah model regresi
Jumlah Perusahaan manufaktur sektor dapat digunakan dalam memprediksi
industri barang konsumsi yang tidak (22) pengaruh Financial Distress dan Lavarage
menerbitkan laporan keuangan secara terhadap konservatisme Akuntansi.
berturut-turut 2016-2019
Jumlah Perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang (9)
mengalami kerugian selama periode HASIL PENELITIAN DAN
pengamatan PEMBAHASAN
Perusahaan yang dijadikan sampel 25
Penelitian ini menggunakan data
Berdasarkan kriteria dan seleksi sekunder 25 (dua puluh lima) perusahaan
sampel tersebut, diperoleh sampel yang masuk dalam 56 (lima puluh enam)
sejumlah 25 perusahaan dengan periode Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
pengamatan selama 4 (empat) tahun, dari Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
tahun 2016-2019, sehingga jumlah sampel Efek Indonesia periode 2016-2019, sehingga
perusahaan yang diamati menjadi sebanyak diperoleh sebanyak 72 (tujuh puluh dua)
72 data pengamatan. Adapun perusahaan data observasi yang dijadikan sampel
yang dijadikan sampel penelitian ini penelitian dan sesuai dengan kriteria yang
terlampir di lampiran 1. telah ditetapkan.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel
165
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Descriptive Statistics distress, sebaliknya jika nilai skor lebih


Mini Std. besar dari 0,862 menunjukkan bahwa
mu Maxi Deviat perusahaan tersebut diprediksi tidak akan
N m mum Mean ion mengalami financial distress.
Sta
tisti Stati Stati Statist Std. Statist
Besarnya financial distress perusahaan
c stic stic ic Error ic manufaktur sektor industri barang konsumsi
Konser 72 .000 .007 .0020 .0001 .0016 yang menjadi sampel dalam penelitian ini
vatisme 000 7820 49308 99157 89910 berkisar antara 0,2895626sampai 3,7030399
Akunta 8 9 7 dan nilai rata-rata 1,6559447. Nilai standar
nsi
deviasi sebesar 0,8593138 yang berarti
Financi 72 .289 3.70 1.655 .1012 .8593
al 562 3039 94478 71110 13869
ukuran penyebaran data pada variabel
Distres 7 9 3 7 3 financial distress sebesar 0,8593138 dari 72
s sampel yang digunakan. Nilai financial
Levera 72 .130 1.77 .7110 .0524 .4448 distresstertinggi terjadi pada Delta Djakarta
ge 572 2272 03099 22127 16505 Tbk. pada tahun 2017 yaitu sebesar
7 9 9 2
3,7030399 sedangkan financial distress
Valid 72
N terendah terjadi pada Kimia Farma Tbk.
(listwis pada tahun 2019 sebesar 0,2895626
e) terlampir di lampiran 2.

Variabel Financial Distress (X1) Pada Variabel Leverage (X2) Pada Perusahaan
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Manufaktur Sektor Industri Barang
Barang Konsumsi Pada 2016-2019 Konsumsi 2016-2019

Analisa statistik deskriptif pada tabel 2 Analisa statistik deskriptif variabel


menganalisa data hasil hitungan dari leverage dengan menggunakan rasio utang
financial distress yang diukur dengan terhadap modal (DER). Variabel
menggunakan metode Springate (S-score). leveragemenunjukkan nilai minimum
Variabel financial distress menunjukkan sebesar 0,1305727, nilai maksimum sebesar
nilai minimum sebesar 0,2895627, nilai 1,7722729, nilai rata-rata sebesar
maksimum sebesar 3,7030399, nilai rata-rata 0,711003099 dan nilai standar deviasi
sebesar 1,6559447 dan nilai standar deviasi sebesar 0,4448165052 dengan jumlah
sebesar 0,8593138 dengan jumlah pengamatan sebanyak 72 sampel. Semakin
pengamatan sebanyak 72 sampel. tinggi debt to equity ratio berarti semakin
Springatemengemukakan nilai cut off yang kecil jumlah modal pemilik yang dapat
berlaku untuk metode ini adalah 0,862. Nilai dijadikan sebagai jaminan hutang.
skor yang lebih kecil dari 0,862 Besarnya leverage perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut manufaktur sektor industri barang konsumsi
diprediksi akan mengalami financial yang menjadi sampel dalam penelitian ini
166
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

berkisar antara 0,1305727 sampai 1,7722729 pada tahun 2019 yaitu sebesar 0,00778203
dan nilai rata-rata 0,711003099. Nilai sedangkan konservatisme akuntansi
standar deviasi sebesar 0,4448165052 yang terendah terjadi pada Delta Djakarta Tbk.
berarti ukuran penyebaran data pada pada tahun 2017 sebesar 0,0000008terlampir
variabel leverage sebesar 0,4448165052 dari di lampiran 4.
72 sampel yang digunakan. Nilai
leveragetertinggi terjadi pada Multi Bintang Uji Normalitas
Indonesia Tbk. pada tahun 2016 yaitu One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sebesar 1,77227289 sedangkan leverage
terendah terjadi pada Campina Ice Cream Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Industry Tbk. pada tahun 2019 sebesar
0,1305727 terlampir di lampiran 3. Unstandardized
Residual
Variabel Konservatisme Akuntansi (Y) N 72
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Normal Mean .0000000
Industri Barang Konsumsi Pada 2016- Parametersa,b Std. .00156727
2019 Deviation
Analisa statistik deskriptif variabel
Most Extreme Absolute .110
konservatisme akuntansi dengan
Differences Positive .110
menggunakan metode non operating
accruals. Variabel konservatisme akuntansi Negative -.091
menunjukkan nilai minimum sebesar Test Statistic .110
0,0000008, nilai maksimum sebesar
Asymp. Sig. (2-tailed) .030c
0,0077820, nilai rata-rata sebesar
0,002049308 dan nilai standar deviasi a. Test distribution is Normal.
sebesar 0,0016899107 dengan jumlah b. Calculated from data.
pengamatan sebanyak 72 sampel. c. Lilliefors Significance Correction.
Besarnya konservatisme akuntansi Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada
perusahaan manufaktur sektor industri tabel 3 menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-
barang konsumsi yang menjadi sampel tailed) 0,030c . hasil tersebut menunjukkan
dalam penelitian ini berkisar antara bahwa data tidak terdistribusi normal. Nilai
0,0000008 sampai 0,0077820 dan nilai rata- Asymp.Sig dari Kolmogorov-Smirnov 0,030c
rata 0,002049308. Nilai standar deviasi < 0,05 artinya H0 ditolak, sehingga
sebesar 0,0016899107 yang berarti ukuran menghasilkan model regresi tidak
penyebaran data pada variabel berdistribusi normal.
konservatisme akuntansi sebesar
0,0016899107 dari 72 sampel yang Uji Multikolonearitas
digunakan. Nilai konservatisme akuntansi
tertinggi terjadi pada Kimia Farma Tbk. Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas
167
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021
Coefficientsa
Hasil dari perhitungan statistik yang Unstandar Standard
tampak pada tabel 4 diketahui bahwa nilai dized ized
tolerance dan VIF untuk leverage sebesar Coefficient Coefficie Collinearity
s nts Statistics
0,851 dan 1,175 dan nilai tolerance dan VIF Std
untuk financial distress sebesar 0,851dan .
1,175 sehingga seluruh variabel independen Err Si Tolera VI
Model B or Beta t g. nce F
pada persamaan regresi mempunyai nilai
1 (Const .001 .00 1.3 .1
tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Dengan ant) 1 91 69
demikian dapat dikatakan tidak ada Financ 7.680 .00 .039 .32 .7 .851 1.1
multikolinearitas, Ho diterima, artinya tidak ial E-5 0 3 48 75
Distres
ada multikolinearitas. s
Levera .001 .00 .387 3.2 .0 .851 1.1
Uji Heteroskedastisitas ge 0 00 02 75
a. Dependent Variable: Konservatisme Akuntansi
1 .37 .140 .115 .0015898225 1.894
4a 470
a. Predictors: (Constant), Financial Distress,
Leverage
b. Dependent Variable: Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan pengujianAutokorelasi
menggunakan SPSS, didapatkan hasil
pengujian Durbin-Watson dengan nilai
Gambar 2Scatter Plot Uji Heteroskedatitas 1.894 (n = 72, k = 3, dl = 1.561, du = 1.675)
Berdasarkan gambar 2 scatterplot uji (4-dl = 2.439) dan (4-du = 2.325). Hasil
heteroskedatitasdapat dilihat bahwa pola pengujian ini menunjukkan bahwa nilai
yang terbentuk menyebar di atas dan di Durbin-Watson 1.894 < 2.325 berada pada
tengah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Dengan area tidak ada autokorelasi. Nilai Durbin-
demikian dapat disimpulkan bahwa pada Watson yg berada pada daerah du<dw<4-du.
model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas. Analisis Regresi Berganda

Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Berganda


Uji Autokorelasi
Coefficientsa
Standardiz
Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi Unstandardiz ed
Model Summaryb ed Coefficient
Durbi Coefficients s
R Adjust n- Std.
Mod Squa ed R Std. Error of Watso Erro Sig
el R re Square the Estimate n Model B r Beta t .

168
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

1 (Constan .001 .001 1.39 .16 konservatisme akuntansi akan


t) 1 9 mengalami peningkatan sebesar 0,001.
Financia 7.680E .000 .039 .323 .74
l -5 8
Distress Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
Leverag .001 .000 .387 3.20 .00
e 0 2
Tabel 7. Tabel Hasil Uji F
a. Dependent Variable: Konservatisme Akuntansi
Berikutpenulisan persamaan regresi Sum of Mean
berdasarkan tabel 6 dari data yang telah Model Squares df Square F Sig.
1 Regression .000 2 .000 5.611 .006b
diolah dalam penelitian ini:
Residual .000 69 .000
Y = 0,001 + 7,680x1 + 0,001x2 + e Total .000 71
Berdasarkan persamaan regresi linier a. Dependent Variable: Konservatisme Akuntansi
berganda diatas, maka dapat dilihat b. Predictors: (Constant), Financial Distress,
seberapa besar pengaruh masing-masing Leverage
variabel bebas terhadap konservatisme Berdasarkan tabel 7 diperoleh F hitung
akuntansi. Penjelasan pengaruh masing- sebesar 5,611 dan signifikansi sebesar
masing variabel berdasarkan persamaan 0.006b Nilai signifikansi lebih kecil dari
regresi linier berganda diatas adalah: 0.05, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
a. Nilai konstanta sebesar 0,001 diterima dan Financial Distress dan
menunjukan apabila financial distress Leverage secara simultan berpengaruh
dan leverage nilainya diasumsikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada
tetap, maka konservatisme akuntansi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
adalah sebesar 0,001. Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
b. Financial distress mempunyai nilai Efek Indonesia (BEI) periode Tahun 2016 –
koefisien regresi sebesar 7,680. Dapat 2019.
diasumsikan bahwa jika variabel
independen lain konstan, hal ini Uji Koefisien Determinasi
menunjukkan bahwa setiap kenaikan
financial distress sebesar satu satuan Tabel 8. Tabel Hasil Uji Koefisien
maka konservatisme akuntansi akan Determinasi
mengalami peningkatan sebesar 7,680. Model Summaryb
c. Leverage mempunyai nilai koefisien R Adjusted Std. Error of the
Model R Square R Square Estimate
regresi sebesar 0,001. Dapat 1 .374a .140 .115 .0015898225470
diasumsikan bahwa jika variabel a. Predictors: (Constant), Financial Distress,
independen lain konstan, hal ini Leverage
menunjukkan bahwa setiap kenaikan b. Dependent Variable: Konservatisme Akuntansi
leverage sebesar satu satuan maka
Dalam tabel 8diketahui nilai
koefisien determinasi atau R Square adalah
169
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

0,140. Nilai R Square 0,140 ini berasal dari 1,66629 maka variabel Leverage
pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau berpengaruh signifikan (secara
“R”, yaitu 0,374a x 0,374a = 0,140. Besarnya statistika) terhadap Konservatisme
angka koefisien determinasi (R Square) Akuntansi.
adalah 0,140 atau sama dengan 14%. Angka
tersebut mengandung arti bahwa variabel Pembahasan dan Hasil
Financial Distress dan Leverage secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh Secara Parsial Hasil Pengaruh Financial
terhadap variabel Konservatsime Akuntansi Distress dan Leverage Terhadap
(Y) sebesar 14%. Sedangkan sisanya (100% Konservatisme Akuntansi
- 14% = 86%) dipengaruhi oleh variabel Penelitian ini bertujuan untuk
lain di luar persamaan regresi ini atau mengetahui pengaruh financial distress dan
variabel lain yang tidak diteliti. leverage terhadap konservatisme akuntansi.
Dari hasil pengujian diperoleh persamaan
Uji Signifikansi Parameter Individual sebagai berikut:
(Uji Statistik t) Y = 0,001 + 7,680x1 + 0,001x2 + e

Tabel 9.T-Tabel H1: Financial distress berpengaruh positif


terhadap konservatisme akuntansi
Diketahui nilai probabilitas (Sig.) dari
Financial Distress, yakni 0,748 > 0,05 dan
nilai t hitung dari Financial Distress bernilai
positif sebesar 0,323 kurang dari nilai t tabel
1,66629 berarti variabel Financial Distress
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Konservatisme Akuntansi. Maka hasil
1. Berdasarkan tabel 6 diketahui Nilai penelitian menyatakan H1 ditolak.
probabilitas (Sig.) dari Financial
Distress, yakni 0,748 > 0,05 dan nilai t H2: Leverage berpengaruh positif terhadap
hitung dari Financial Distress 0,323 konservatisme akuntansi
kurang dari nilai t tabel 1,66629 maka Diketahui nilai probabilitas (Sig.) dari
variabel Financial Distress tidak Leverage, yakni 0,002 < 0,05 dan nilai t
berpengaruh signifikan (secara hitung dari Leverage bernilai positif sebesar
statistika) terhadap Konservatisme 3,200 lebih dari nilai t tabel 1,66629 berarti
Akuntansi. variabel Leverage berpengaruh positif
2. Berdasarkan tabel 6 diketahui Nilai signifikan terhadap Konservatisme
probabilitas (Sig.) dari Leverage, yakni Akuntansi. H2diterima.
0,002 < 0,05 dan nilai t hitung dari
Leverage 3,200 lebih dari nilai t tabel
170
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Secara Simultan Hasil Pengaruh tidak memberikan pengaruh terhadap


Pengaruh Financial Distress dan Leverage penerapan prinsip konservatisme
Terhadap Konservatisme Akuntansi akuntansi.
Penelitian ini bertujuan untuk 2. Berdasarkan hasil uji penelitian
mengetahui pengaruh financial distress dan menunjukkan bahwa Leverage pada
leverage terhadap konservatisme akuntansi. Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi secara parsial
H3 : Leverage dan Financial Distress berpengaruh positif signifikan terhadap
berpengaruh positif terhadap Konservatisme Akuntansi. Dengan hasil
konservatisme akuntansi analisis diperoleh nilai t hitung bernilai
Berdasarkan hasil analisis data di atas positif sebesar 3,200 dengan nilai
diketahui F hitung sebesar 5,611 dan probabilitas (Sig) yakni 0,002 < 0,05,
signifikansi sebesar 0.006b Nilai signifikansi artiny H2 diterima. Hipotesis (H2)
lebih kecil dari 0.05, hal ini menunjukkan diterima, maka Leverage dapat
bahwa hipotesis diterima dan Financial digunakan untuk melihat penerapan
Distress dan Leverage secara simultan konservatisme akuntansi pada
berpengaruh terhadap Konservatisme perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Hasil analisis Uji F pada penelitian ini
periode Tahun 2016 – 2019. Maka Hasil menunjukkan bahwa Financial Distress
penelitian menyatakan bahwa H3 diterima. dan Leverage berpengaruh secara
simultan terhadap Konservatisme
Akuntansi pada perusahaan Manufaktur
KESIMPULAN DAN SARAN Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
Kesimpulan 2016-2019. Hal ini ditunjukkan oleh
1. Berdasarkan hasil uji penelitian nilai F hitung sebesar 5,611 dengan
menunjukkan bahwa Financial Distress nilai signifikansi sebesar 0.006b, nilai
pada Perusahaan Manufaktur Sektor signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini
Industri Barang Konsumsi secara parsial menunjukkan bahwa Hipotesis (H3)
berpengaruh positif tidak signifikan diterima.
terhadap Konservatisme Akuntansi. 4. Hasil Uji Adjusted R Square pada
Dengan hasil analisis diperoleh nilai t penelitian inisebesar 0,140 atau sama
hitung bernilai positif sebesar 0,323 dengan 14%. Angka tersebut
dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,748 > mengandung arti bahwa variabel
0,05. Hal ini berarti H1 ditolak, artinya, Financial Distress dan Leverage secara
tinggi rendahnya tingkat Financial simultan (bersama-sama) berpengaruh
Distress yang dialami oleh perusahaan terhadap variabel Konservatsime
171
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Akuntansi (Y) sebesar 14%. Sedangkan Oleh karena itu untuk perusahaan
sisanya 86% dipengaruhi oleh variabel penelitian ini dapat mejadi bahan
lain di luar persamaan regresi ini atau pertimbangan bagi perusahaan untuk
variabel lain yang tidak diteliti menentukan penerapan prinsip
akuntansi konservatif dalam pencatatan
Saran akuntansi perusahaan agar mendapatkan
1. Dalam penelitian ini hanya pinjaman dana dari para kreditor dan
menggunakan 2 varibel independen, menarik minat para investor untuk
oleh karena itu diharapkan untuk menanamkan modalnya. Tetapi
peneliti selanjutkan yang akan perusahaan harus bijak dan cermat
melakukan penelitian mengenai dalam menerapkan konservatisme
konservatisme akuntansi untuk akuntansi agar tidak menyimpang dari
menambah varibel independen lain yang standar akuntansi yang berlaku.
dapat mempengaruhi konservatime
akuntansi, sehingga dapat DAFTAR PUSTAKA
menggambarkan secara jelas variabel Agus D., H., & Martono. (2013).
apa saja yang dapat mempengaruhi Manajemen Keuangan, Edisi kedua.
konservatisme akuntansi. Yogyakarta: Ekonisa.
2. Penelitian mengenai Konservatisme Ahmad, J. (2007). Pengaruh Risiko Litigasi
Akuntansi memberikan bukti adanya Dan Tipe Strategi Terhadap Hubungan
pengaruh leverage terhadap Antara Konflik Kepentingan Dan
konservatisme akuntansi pada Konservatisma Akuntansi. SNA X:
perusahaan menufaktor sektor industri Ikatan Akuntan Indonesia.
barang konsumsi periode 2016-2019. Altman, E., & Hotchkiss, E. (2005).
Untuk itu kepada pembaca dapat Corporate Financial Distress and
mengembangkan penelitian ini dan Bankruptcy: Predict and Avoid
menambah objek dari sektor lainnya Bankruptcy, Analyze and Invest in
agar dapat memberikan referensi kepada Distressed Debt (3rd Editio). New
investor, kreditor, dan pengguna lain Jersey: John Wiley & Sons.
untuk pengambilan keputusan investasi Ball, Ray, S. P. K., & Nikolaev, V. (2006).
dan pengambilan keputusan dalam hal Econometrics of Basu Asymetric
pemberian pinjaman dana yang lebih Timeliness Coefficient and Accounting
baik. Conservatism. Journal of Accounting
3. Penelitian mengenai Konservatisme and Economics.
Akuntansi memberikan bukti adanya Brigham., Eugene dan Houston., Joel, F.
pengaruh leverage terhadap (2001). Manajemen Keuangan (Edisi
konservatisme akuntansi pada ke-8), Buku I (Erlangga, ed.). Jakarta.
perusahaan menufaktor sektor industri Burhanuddin, R. A. (2015). Analisis
barang konsumsi periode 2016-2019. Pengunaan Metode Altman Z-Score
172
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Dan Metode Springate Haryanti, C. S. (2014). Analisis


UntukMengetahui Potensi Terjadinya Perbandingan Laporan Keuangan
Financial Distress Pada Perusahaan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada
Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Perusahaan Telekomunikasi ( Studi
Kimia Sub Sektor Semen Periode 2009- Kasus BEI ). 1(1), 52–86.
2013. Hery. (2017a). Analisis Laporan Keuanagan
Darsono, & Ashari. (2005). Pedoman (2nd ed.; Adipramono, ed.). Jakarta:
Praktis Memahami Laporan Keuangan. PT. Grasindo Jl. Palmerah Barat 33-37
Yogyakarta. , Jakarta 10270.
Fakhruddin, H. M. (2008). Istilah Pasar Hery. (2017b). Teori Akuntansi (Pendekatan
Modal A-Z. Jakarta: Elex Media konsep dan analisis),. Jakarat: PT
Komputindo. Grasindo.
Fitri, G. A. (2017). Analisis Pengaruh Hsu, A. W., & Peasnell, K. E. N. (2011).
Financial Distress, Leverage dan Financial Distress and the Earnings-
Kepemilikan Manajerial Perusahaan Sensitivity-Difference Measure of
Terhadap Penerapan Konservatisme Conservatism. 47(3), 284–314.
dalam Akuntansi. Jurnal Ekonomi Dan https://doi.org/10.1111/j.1467-
Akuntansi Universitas Negeri Padang. 6281.2011.00342.x
Gamayuni. (2011). Analisis Ketepatan Ikatan Akuntansi Indonesia. (2017). Standar
Model Altman Sebagai Alat Untuk Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
Memprediksi Kebangkrutan. Jurnal Kao, H., & Sie, P. (2016). Accounting
Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 16 No. Conservatism Trends and Financial
Givoly, & Hayn, C. (2000). The Changing Distress : Considering the Endogeneity
TimelinessSeries Properties of of the C-Score. 7(4).
Earnings, Cash Flow And Accrual: Has https://doi.org/10.5430/ijfr.v7n4p149
Financial Accounting Become More Karina, S. D. (2014). PREDIKSI
Conservative? Journal of Accounting KEBANGKRUTAN PADA
and Economics, 287–320. PERUSAHAAN MEDIA YANG
Gozali, I. (2018). Aplikasi Analisis TERDAFTAR DIBURSA EFEK
Multivariate (Edisi 9). Semarang: BP INDONESIA.
Universitas Diponegoro. Kasmir. (2016). Analisis Laporan
Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada.
Pers. Khaliq, A., et al. (2014). Identifying
Harahap, S. S. (2015a). Analisis Kritis Atas Financial Distress Firms: A Case Study
Laporan Keuangan (Rajawali Pers, of Malaysia’s Government Linked
ed.). Jakarta. Company (GLC). International Journal
Harahap, S. S. (2015b). Teori Akuntansi. of Economics, Finance and
Jakarat: Rajawali Pers. Management, Vol. 3 No.
173
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Lafond, R., & Roychowdhury, S. (2008). Penerbit Universitas Diponegoro.


Managerial ownership and accounting Putri, A. G. (2017). PENGARUH
conservatism. Journal of Accounting KESULITAN KEUANGAN, RISIKO
Research, 46(1), 101–135. LITIGASI, DAN LEVERAGE
https://doi.org/10.1111/j.1475- TERHADAP KONSERVATISME
679X.2008.00268.x AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
Lo, E.W. (2005). Pengaruh Tingkat DAGANG YANG TERDAFTAR DI
Kesulitan Keuangan Perusahaan BURSA EFEK INDONESIA (2012-
terhadap Konservatisme Akuntansi. 2014). Technology, Vol.4 No.1, 0.
Simposium Nasional Akuntansi VIII. https://doi.org/10.1007/s11187-017-
Maith, H. A. (2013). Analisis Laporan 9901-7
Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Rahayu, S., & Gunawan, D. I. (2018).
Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Factors Influencing the Application of
Sampoerna Tbk. Jurnal EMBA, 1(3), Accounting Conservatism in the
619–628. Company. 2018, 180–197.
Mar, R., & Suryani, A. W. (2020). The https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.312
Influence of the Financial Distress , 8
Conflict of Interest , and Litigation Risk Ramadhani, B. N., & Sulistyowati Mm, D.
on Accounting Conservatism. 2020, M. (2019). Pengaruh Financial
222–239. Distress, Leverage, Ukuran
https://doi.org/10.18502/kss.v4i7.6854 Perusahaan Terhadap Konservatisme
Noveadjani Tista, Kadek Weda & Akuntansi Pada Perusahaan Food And
Suryanawa, I. K. (2017). Pengaruh Beverage Yang Terdaftar Di Bei Tahun
Ukuran Perusahaan Dan Potensi 2015-2017. 6(1), 78–94.
Kesulitan Keuangan Pada Ray, B., & Lakshmanan, S. (2005). Earning
Konservatisme Akuntansi Dengan Quality in U.K. Private Firms:
Leverage Sebagai Pemoderasi. E- Comparative Loss Recognitio
Jurnal Akuntansi, 18, 2477–2504. Timeliness. Journal of Accounting and
Penman, & Zhang, X. (2002). Accounting Economics, Volume 39, 1–45.
Conservatism, Quality ofbEarnings, Risdiyani, F., & Kusmuriyanto. (2015).
and Stock Returns. The Accounting Analisis Faktor-Faktor Yang
Review, 77 (2): 237– 264. Mempengaruhi Penerapan
Platt,H & Plat, M. . (2002). Predicting Konservatisme Akuntansi. Accounting
Financial Distress. Journal of Financial Analysis Journal, Vol. 4.
Service Professionals. https://doi.org/10.15294/aaj.v4i3.8305
Prof.H.Imam Ghozali CHA, M.Com, Ph.D, Rivandi, M., & Ariska, S. (2019). Pengaruh
CA, A. (2018). Aplikasi Analisis Intensitas Modal, Dividend Payout
Multivariate Dengan Program IBM Ratio Dan Financial Distress Terhadap
SPSS 25 Edisi 9. Semarang: Badan Konservatisme Akuntansi. Jurnal
174
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

Benefita, 1(1), 104. Supomo, B. dan N. I. (2009). Metodologi


https://doi.org/10.22216/jbe.v1i1.3850 Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Sari. (2004). Sari. Hubungan Antara Yogyakarta.
Konservatisme Akuntansi Dengan Suprihastini dan P. Herlina. (2007).
Konflik Bondholders-Shareholders Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan
Seputar Kebijakan Dividen Dan dan Tingkat Hutang Perusahaan
Peringkat Obligasi. terhadap Konservatisme Akuntansi
Sari, C., & Andhariani, D. (2009). pada Perusahaan Manufaktur yang
Konservatisme Perusahaan Di Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode
Indonesia. Simposium Nasional 2001- 2005. Jurnal Riset Akuntansi,
Akuntansi XII. Vol.6.
Sari, W. P. (2015). The Effect of Financial Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi
Distress and Growth Opportunities on Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Accounting Conservatism with Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Litigation Risk as Moderated Variables Watts, R. L. (2003). Conservatism in
in Manufacturing Companies Listed on Accounting Part I: Explanations and
BEI. 588–597. Implications. Accounting Horizons:
Sartono, A. (2008). Manajemen keuangan September 2003, 17(3), 207–221.
teori, dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE Watts, R. L. (2005). Conservatism in
Yogyakarta. Accounting - Part I: Explanations and
Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi. Implications. SSRN Electronic Journal.
Yogyakarta: Pustaka Sahila Watts, R. L. & Z. (1990). Positive
Yogyakarta. Accounting Theory: A Ten Year
Setyaningsih, H. (2008). Pengaruh tingkat Perspective. Vol. 65, 131–156.
kesulitan keuangan perusahaan Widayati. (2011). Analisis Faktor-Faktor
terhadap konservatisme. Jurnal yang Mempengaruhi Pilihan
Akuntansi Dan Investasi, 9(1), 91–107. Perusahaan terhadap Konservatisma
Sjahrial, D. (2009). Manajemen Keuangan. Akuntansi.
Edisi Tiga. Jakarta: Mitra Wacana Wijaya, D. (2017). Manajemen Keuangan
Media. Konsep dan Penerapannya. Jakarta.
Sugiono, A. (2016). Panduan Praktis Dasar https://swa.co.id/swa/trends/economic-
Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. issues/realisasi-investasi-industri-makanan-
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian capai-rp-2932-triliun
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif https://nswi.bkpm.go.id/data_statistik
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. LAMPIRAN
Suleiman, S. (2019). FIRM Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sektor
CHARACTERISTICS’ AND Industri Barang Konsumsi
ACCOUNTING CONSERVATISM. N Ko Nama Perusahaan Sektor
175
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

o. de 2 SK Industri Barang
Sekar Laut Tbk.
AD Akasha Wira Industri Barang 3 LT Konsumsi
1 2 STT Industri Barang
ES International Tbk. Konsumsi Siantar Top Tbk.
BU Budi Starch & Industri Barang 4 P Konsumsi
2 2 TB Tunas Baru Industri Barang
DI Sweetener Tbk. Konsumsi
CA Campina Ice Cream Industri Barang 5 LA Lampung Tbk. Konsumsi
3
MP Industry Tbk Konsumsi
CE Wilmar Cahaya Industri Barang
4
KA Indonesia Tbk. Konsumsi Lampiran 2 Data Financial Distress
CIN Chitose Internasional Industri Barang Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
5
T Tbk. Konsumsi
CL Sariguna Primatirta Industri Barang
Barang Konsumsi yang Terdaftar Bursa
6 Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2019
EO Tbk. Konsumsi
DL Industri Barang N Ko Tah Financial
7 Delta Djakarta Tbk. Nama Perusahaan
TA Konsumsi o. de un Distress
DV Darya-Varia Industri Barang AD Akasha Wira 201 1,1506733
8 1
LA Laboratoria Tbk. Konsumsi ES International Tbk. 6 1
GG Industri Barang AD Akasha Wira 201 0,8564681
9 Gudang Garam Tbk. 2
RM Konsumsi ES International Tbk. 7 9
1 HM H.M. Sampoerna Industri Barang AD Akasha Wira 201 0,9776254
3
0 SP Tbk. Konsumsi ES International Tbk. 8 3
1 HO Buyung Poetra Industri Barang AD Akasha Wira 201 1,4918910
4
1 KI Sembada Tbk. Konsumsi ES International Tbk. 9 3
1 HR Hartadinata Abadi Industri Barang BU Budi Starch & 201 0,5417895
5
2 TA Tbk. Konsumsi DI Sweetener Tbk. 6 8
1 ICB Indofood CBP Industri Barang BU Budi Starch & 201 0,5745764
6
3 P Sukses Makmur Tbk Konsumsi DI Sweetener Tbk. 7 8
1 IND Indofood Sukses Industri Barang BU Budi Starch & 201 0,5212384
7
4 F Makmur Tbk. Konsumsi DI Sweetener Tbk. 8 6
1 KA Industri Barang BU Budi Starch & 201 0,6891000
Kimia Farma Tbk. 8
5 EF Konsumsi DI Sweetener Tbk. 9 2
1 KIN Industri Barang HO Buyung Poetra 201 2,2431124
Kino Indonesia Tbk. 9
6 O Konsumsi KI Sembada Tbk. 6 1
1 KL Industri Barang 1 HO Buyung Poetra 201 2,2698105
Kalbe Farma Tbk. 0 KI Sembada Tbk. 7 8
7 BF Konsumsi
1 ME Industri Barang 1 HO Buyung Poetra 201 2,1475521
Merck Tbk. 1 KI Sembada Tbk. 8 1
8 RK Konsumsi
1 ML Multi Bintang Industri Barang 1 HO Buyung Poetra 201 2,3419365
9 BI Indonesia Tbk. Konsumsi 2 KI Sembada Tbk. 9 3
2 MY Industri Barang 1 CA Campina Ice Cream 201 0,9112057
Mayora Indah Tbk. 3 MP Industry Tbk 6 7
0 OR Konsumsi
2 PY Industri Barang 1 CA Campina Ice Cream 201 1,9628669
Pyridam Farma Tbk 4 MP Industry Tbk 7 1
1 FA Konsumsi
2 RO Nippon Indosari Industri Barang 1 CA Campina Ice Cream 201 2,1755862
2 TI Corpindo Tbk. Konsumsi 5 MP Industry Tbk 8 6

176
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

1 CA Campina Ice Cream 201 2,4518290 3 KI Kino Indonesia 201 0,8935112


6 MP Industry Tbk 9 2 9 NO Tbk. 8 6
1 CIN Chitose 201 1,1623873 4 KI Kino Indonesia 201 1,0628894
7 T Internasional Tbk. 6 9 0 NO Tbk. 9 5
1 CIN Chitose 201 1,2448466 4 ME 201 3,1497420
Merck Tbk.
8 T Internasional Tbk. 7 6 1 RK 6 8
1 CIN Chitose 201 0,9037988 4 ME 201
Merck Tbk. 2,5042658
9 T Internasional Tbk. 8 7 2 RK 7
2 CIN Chitose 201 0,7857871 4 ME 201 0,5702237
Merck Tbk.
0 T Internasional Tbk. 9 8 3 RK 8 5
2 DV Darya-Varia 201 1,6324325 4 ME 201 1,5312840
Merck Tbk.
1 LA Laboratoria Tbk. 6 3 4 RK 9 4
2 DV Darya-Varia 201 1,5943746 4 ML Multi Bintang 201 2,8904536
2 LA Laboratoria Tbk. 7 9 5 BI Indonesia Tbk. 6 2
2 DV Darya-Varia 201 1,8262401 4 ML Multi Bintang 201 3,2693485
3 LA Laboratoria Tbk. 8 2 6 BI Indonesia Tbk. 7 1
2 DV Darya-Varia 201 1,8476759 4 ML Multi Bintang 201 2,8358643
4 LA Laboratoria Tbk. 9 3 7 BI Indonesia Tbk. 8 5
2 DL 201 3,6561734 4 ML Multi Bintang 201 2,7796200
Delta Djakarta Tbk.
5 TA 6 5 8 BI Indonesia Tbk. 9 3
2 DL 201 3,7030399 4 RO Nippon Indosari 201 1,7939715
Delta Djakarta Tbk.
6 TA 7 2 9 TI Corpindo Tbk. 6 3
2 DL 201 5 RO Nippon Indosari 201 0,8033284
Delta Djakarta Tbk. 3,3831921
7 TA 8 0 TI Corpindo Tbk. 7 3
2 DL 201 3,5503395 5 RO Nippon Indosari 201 0,9928908
Delta Djakarta Tbk.
8 TA 9 8 1 TI Corpindo Tbk. 8 7
2 HR Hartadinata Abadi 201 5 RO Nippon Indosari 201 0,9384468
1,2324889
9 TA Tbk. 6 2 TI Corpindo Tbk. 9 8
3 HR Hartadinata Abadi 201 2,0959184 5 PY 201 1,1139826
Pyridam Farma Tbk
0 TA Tbk. 7 9 3 FA 6 2
3 HR Hartadinata Abadi 201 2,1103040 5 PY 201 1,4381743
Pyridam Farma Tbk
1 TA Tbk. 8 9 4 FA 7 6
3 HR Hartadinata Abadi 201 2,3899108 5 PY 201 1,3197612
Pyridam Farma Tbk
2 TA Tbk. 9 6 5 FA 8 1
3 KA 201 1,2180552 5 PY 201
Kimia Farma Tbk. Pyridam Farma Tbk 1,5700597
3 EF 6 2 6 FA 9
3 KA 201 1,0154683 5 CL Sariguna Primatirta 201 0,9013522
Kimia Farma Tbk.
4 EF 7 2 7 EO Tbk. 6 7
3 KA 201 0,8458329 5 CL Sariguna Primatirta 201 1,1277616
Kimia Farma Tbk.
5 EF 8 9 8 EO Tbk. 7 3
3 KA 201 0,2895626 5 CL Sariguna Primatirta 201 1,3382261
Kimia Farma Tbk.
6 EF 9 7 9 EO Tbk. 8 2
3 KI Kino Indonesia 201 0,9729548 6 CL Sariguna Primatirta 201 1,4427240
7 NO Tbk. 6 7 0 EO Tbk. 9 9
3 KI Kino Indonesia 201 0,8791587 6 SK 201 0,9634075
Sekar Laut Tbk.
8 NO Tbk. 7 3 1 LT 6 4
177
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

6 SK 201 0,9494193 BU Budi Starch &


Sekar Laut Tbk. 7 2018 1,766428
2 LT 7 3 DI Sweetener Tbk.
6 SK 201 0,9714556 BU Budi Starch &
Sekar Laut Tbk. 8 2019 1,333871
3 LT 8 9 DI Sweetener Tbk.
6 SK 201 1,2155071 HO Buyung Poetra
Sekar Laut Tbk. 9 2016 0,682366
4 LT 9 9 KI Sembada Tbk.
6 ST 201 1,2396155 HO Buyung Poetra
Siantar Top Tbk. 10 2017 0,212158
5 TP 6 5 KI Sembada Tbk.
6 ST 201 1,6986458 HO Buyung Poetra
Siantar Top Tbk. 11 2018 0,347461
6 TP 7 6 KI Sembada Tbk.
6 ST 201 1,3703680 HO Buyung Poetra
Siantar Top Tbk. 12 2019 0,322817
7 TP 8 9 KI Sembada Tbk.
6 ST 201 2,4023106 Campina Ice
Siantar Top Tbk. CA
8 TP 9 4 13 Cream Industry 2016 0,865
MP
6 CE Wilmar Cahaya 201 2,6475807 Tbk
9 KA Indonesia Tbk. 6 1 Campina Ice
CA
7 CE Wilmar Cahaya 201 2,1928930 14 Cream Industry 2017 0,380272
MP
0 KA Indonesia Tbk. 7 5 Tbk
7 CE Wilmar Cahaya 201 2,6894324 Campina Ice
CA
1 KA Indonesia Tbk. 8 3 15 Cream Industry 2018 0,134233
MP
7 CE Wilmar Cahaya 201 2,9723000 Tbk
2 KA Indonesia Tbk. 9 4 Campina Ice
CA
16 Cream Industry 2019 0,130573
MP
Tbk
Lampiran 3. Data Leverage Perusahaan
Chitose
Manufaktur Sektor Industri Barang 17
CIN
Internasional 2016 0,223346
Konsumsi yang Terdaftar Bursa Efek T
Tbk.
Indonesia Periode Tahun 2016-2019 Chitose
CIN
Kod Nama 18 Internasional 2017 0,246693
No. Tahun Leverage T
e Perusahaan Tbk.
Akasha Wira Chitose
AD CIN
1 International 2016 0,996626 19 Internasional 2018 0,264238
ES T
Tbk. Tbk.
Akasha Wira Chitose
AD CIN
2 International 2017 0,986322 20 Internasional 2019 0,338291
ES T
Tbk. Tbk.
Akasha Wira DV Darya-Varia
AD 21 2016 0,418483
3 International 2018 0,828698 LA Laboratoria Tbk.
ES
Tbk. DV Darya-Varia
22 2017 0,469933
Akasha Wira LA Laboratoria Tbk.
AD
4 International 2019 0,448004 DV Darya-Varia
ES 23 2018 0,402046
Tbk. LA Laboratoria Tbk.
BU Budi Starch & DV Darya-Varia
5 2016 1,516611 24 2019 0,40111
DI Sweetener Tbk. LA Laboratoria Tbk.
BU Budi Starch & DL Delta Djakarta
6 2017 1,460413 25 2016 0,183156
DI Sweetener Tbk. TA Tbk.
178
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

DL Delta Djakarta RO Nippon Indosari


26 2017 0,171405 49 2016 1,023661
TA Tbk. TI Corpindo Tbk.
DL Delta Djakarta RO Nippon Indosari
27 2018 0,186388 50 2017 0,61681
TA Tbk. TI Corpindo Tbk.
DL Delta Djakarta RO Nippon Indosari
28 2019 0,175039 51 2018 0,506328
TA Tbk. TI Corpindo Tbk.
HR Hartadinata RO Nippon Indosari
29 2016 0,88144 52 2019 0,513965
TA Abadi Tbk. TI Corpindo Tbk.
HR Hartadinata PYF Pyridam Farma
30 2017 0,423407 53 2016 0,583402
TA Abadi Tbk. A Tbk
HR Hartadinata PYF Pyridam Farma
31 2018 0,406606 54 2017 0,465826
TA Abadi Tbk. A Tbk
HR Hartadinata PYF Pyridam Farma
32 2019 0,908108 55 2018 0,572866
TA Abadi Tbk. A Tbk
KA Kimia Farma PYF Pyridam Farma
33 2016 1,030707 56 2019 0,529643
EF Tbk. A Tbk
KA Kimia Farma CL Sariguna
34 2017 1,369718 57 2016 1,337935
EF Tbk. EO Primatirta Tbk.
KA Kimia Farma CL Sariguna
35 2018 0,645211 58 2017 1,218072
EF Tbk. EO Primatirta Tbk.
KA Kimia Farma CL Sariguna
36 2019 1,475794 59 2018 0,312293
EF Tbk. EO Primatirta Tbk.
KIN Kino Indonesia CL Sariguna
37 2016 0,682573 60 2019 0,62488
O Tbk. EO Primatirta Tbk.
KIN Kino Indonesia SK
38 2017 0,575341 61 Sekar Laut Tbk. 2016 0,918749
O Tbk. LT
KIN Kino Indonesia SK
39 2018 0,642583 62 Sekar Laut Tbk. 2017 1,068748
O Tbk. LT
KIN Kino Indonesia SK
40 2019 0,737331 63 Sekar Laut Tbk. 2018 1,202873
O Tbk. LT
ME SK
41 Merck Tbk. 2016 0,276763 64 Sekar Laut Tbk. 2019 1,079083
RK LT
ME STT
42 Merck Tbk. 2017 0,376267 65 Siantar Top Tbk. 2016 0,999476
RK P
ME STT
43 Merck Tbk. 2018 1,437124 66 Siantar Top Tbk. 2017 0,691565
RK P
ME STT
44 Merck Tbk. 2019 0,516908 67 Siantar Top Tbk. 2018 0,598159
RK P
ML Multi Bintang STT
45 2016 1,772273 68 Siantar Top Tbk. 2019 0,341505
BI Indonesia Tbk. P
ML Multi Bintang CE Wilmar Cahaya
46 2017 1,357091 69 2016 0,60596
BI Indonesia Tbk. KA Indonesia Tbk.
ML Multi Bintang CE Wilmar Cahaya
47 2018 1,474871 70 2017 0,542158
BI Indonesia Tbk. KA Indonesia Tbk.
ML Multi Bintang CE Wilmar Cahaya
48 2019 1,527864 71 2018 0,196907
BI Indonesia Tbk. KA Indonesia Tbk.
179
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

CE Wilmar Cahaya 6 MP Industry Tbk 9 67


72 2019 0,231403
KA Indonesia Tbk. 1 CIN Chitose Internasional 201 0,000346
7 T Tbk. 6 27
1 CIN Chitose Internasional 201 0,000380
Lampiran 4 Data Konservatisme 8 T Tbk. 7 28
Akuntansi Perusahaan Manufaktur 1 CIN Chitose Internasional 201 0,000348
9 T Tbk. 8 83
Sektor Industri Barang Konsumsi yang 2 CIN Chitose Internasional 201 0,000406
Terdaftar Bursa Efek Indonesia Periode 0 T Tbk. 9 87
Tahun 2016-2019 2 DV Darya-Varia 201 0,001464
Konserv 1 LA Laboratoria Tbk. 6 13
N Kod Tah atisme 2 DV Darya-Varia 201 0,001657
Nama Perusahaan
o. e un Akuntan 2 LA Laboratoria Tbk. 7 63
si 2 DV Darya-Varia 201 0,001574
AD Akasha Wira 201 0,000924 3 LA Laboratoria Tbk. 8 02
1
ES International Tbk. 6 58 2 DV Darya-Varia 201 0,001819
AD Akasha Wira 201 0,000850 4 LA Laboratoria Tbk. 9 82
2
ES International Tbk. 7 95 2 DL 201 0,000001
AD Akasha Wira 201 0,000885 Delta Djakarta Tbk.
3 5 TA 6 68
ES International Tbk. 8 9 2 DL 201 0,000000
AD Akasha Wira 201 0,000890 Delta Djakarta Tbk.
4 6 TA 7 8
ES International Tbk. 9 64 2 DL 201 0,000917
BU Budi Starch & 201 0,002758 Delta Djakarta Tbk.
5 7 TA 8 78
DI Sweetener Tbk. 6 27 2 DL 201 0,000780
BU Budi Starch & 201 0,002534 Delta Djakarta Tbk.
6 8 TA 9 31
DI Sweetener Tbk. 7 75 2 HR Hartadinata Abadi 201 0,001103
BU Budi Starch & 201 0,002594 9 TA Tbk. 6 74
7
DI Sweetener Tbk. 8 79 3 HR Hartadinata Abadi 201 0,002226
BU Budi Starch & 201 0,003169 0 TA Tbk. 7 27
8
DI Sweetener Tbk. 9 5 3 HR Hartadinata Abadi 201 0,002599
HO Buyung Poetra 201 0,001129 1 TA Tbk. 8 7
9
KI Sembada Tbk. 6 4 3 HR Hartadinata Abadi 201 0,002858
1 HO Buyung Poetra 201 0,001066 2 TA Tbk. 9 29
0 KI Sembada Tbk. 7 44 3 KA 201 0,005923
1 HO Buyung Poetra 201 0,001364 Kimia Farma Tbk.
3 EF 6 62
1 KI Sembada Tbk. 8 85 3 KA 201 0,005736
1 HO Buyung Poetra 201 0,001651 Kimia Farma Tbk.
4 EF 7 87
2 KI Sembada Tbk. 9 34 3 KA 201 0,007288
1 CA Campina Ice Cream 201 0,000463 Kimia Farma Tbk.
5 EF 8 85
3 MP Industry Tbk 6 69 3 KA 201 0,007782
1 CA Campina Ice Cream 201 0,000959 Kimia Farma Tbk.
6 EF 9 03
4 MP Industry Tbk 7 01 3 KIN 201 0,003396
1 CA Campina Ice Cream 201 0,000715 Kino Indonesia Tbk.
7 O 6 67
5 MP Industry Tbk 8 88 3 KIN 201 0,003298
Kino Indonesia Tbk.
1 CA Campina Ice Cream 201 0,001106 8 O 7 82

180
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Printed ISSN : 2406 – 7415
Electronic ISSN : 2655 – 9919
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i2.541 Volume 8 No. 2 (Mei – Agustus) 2021

3 KIN 201 0,003574 6 SK 201 0,000889


Kino Indonesia Tbk. Sekar Laut Tbk.
9 O 8 84 2 LT 7 8
4 KIN 201 0,004329 6 SK 201 0,001025
Kino Indonesia Tbk. Sekar Laut Tbk.
0 O 9 03 3 LT 8 11
4 ME 201 0,000982 6 SK 201 0,001281
Merck Tbk. Sekar Laut Tbk.
1 RK 6 24 4 LT 9 07
4 ME 201 0,001121 6 STT 201 0,002690
Merck Tbk. Siantar Top Tbk.
2 RK 7 42 5 P 6 14
4 ME 201 0,001186 6 STT 201 0,002876
Merck Tbk. Siantar Top Tbk.
3 RK 8 45 6 P 7 38
4 ME 201 0,000320 6 STT 201 0,002850
Merck Tbk. Siantar Top Tbk.
4 RK 9 09 7 P 8 06
4 ML Multi Bintang 201 0,003526 6 STT 201 0,003460
Siantar Top Tbk.
5 BI Indonesia Tbk. 6 72 8 P 9 5
4 ML Multi Bintang 201 0,003319 6 CE Wilmar Cahaya 201 0,004083
6 BI Indonesia Tbk. 7 24 9 KA Indonesia Tbk. 6 01
4 ML Multi Bintang 201 0,003899 7 CE Wilmar Cahaya 201 0,004372
7 BI Indonesia Tbk. 8 66 0 KA Indonesia Tbk. 7 39
4 ML Multi Bintang 201 0,003735 7 CE Wilmar Cahaya 201 0,003690
8 BI Indonesia Tbk. 9 71 1 KA Indonesia Tbk. 8 54
4 RO Nippon Indosari 201 0,002558 7 CE Wilmar Cahaya 201 0,003219
9 TI Corpindo Tbk. 6 33 2 KA Indonesia Tbk. 9 12
5 RO Nippon Indosari 201 0,002664
0 TI Corpindo Tbk. 7 56
5 RO Nippon Indosari 201 0,002779
1 TI Corpindo Tbk. 8 45
5 RO Nippon Indosari 201 0,003509
2 TI Corpindo Tbk. 9 75
5 PYF 201 0,000217
Pyridam Farma Tbk
3 A 6 29
5 PYF 201 0,000236
Pyridam Farma Tbk
4 A 7 79
5 PYF 201 0,000248
Pyridam Farma Tbk
5 A 8 15
5 PYF 201 0,000249
Pyridam Farma Tbk
6 A 9 88
5 CL Sariguna Primatirta 201 0,000585
7 EO Tbk. 6 45
5 CL Sariguna Primatirta 201 0,000636
8 EO Tbk. 7 11
5 CL Sariguna Primatirta 201 0,000807
9 EO Tbk. 8 05
6 CL Sariguna Primatirta 201 0,000828
0 EO Tbk. 9 6
6 SK 201 0,000815
Sekar Laut Tbk.
1 LT 6 29
181
Copyright (c) 2021 Mishelei Loen, SE., M.Si.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

You might also like